Anda di halaman 1dari 13

LUMBA-LUMBA

1. Gambaran Umum Lumba-Lumba


Lumba-lumba adalah jenis mamalia yang hidup berkelompok di perairan laut
dan sungai. Lumba-lumba dan Paus dapat dikelompokkan dalam sebuah ordo yaitu
Catacea. Kata Catacea berasal dari bahasa latin yaitu cetus yang berarti hewan yang
besar dan bahasa yunani yaitu ketos berarti monster laut. Hewan-hewan dari ordo
Cetacea adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah
melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini.
Ciri-ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu mereka memiliki bentuk
bagian tubuh yang berbeda dengan kebanyakan mamalia yang lain. Kebanyakan
mamalia memiliki lubang hidung yang menghadap ke depan, tetapi Cetacea
memiliki lubang hidung diatas kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di
samping kepala yang merupakan posisi dari kuping namun tidak terdapat daun
telinga. Cetacea memiliki leher yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala
yang terbatas. Di belakang kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti
sirip tanpa jari dan lengan. Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh
Cetacea adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal berguna untuk
kestabilan dan pengaturan panas tubuh. Pada beberapa spesies, sirip dorsalnya kecil
atau bahkan tidak dijumpai sama sekali. Fluks horizontal terdapat di ujung ekor dan
ditunjang hanya dibagian tengah oleh bagian akhir tulang ekor (tulang belakang),
dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang.

Gambar xxx Foto Lumba-Lumba Hidung Botol

1
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem
alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi
yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba
yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat
berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk
merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Ciri-ciri lumba-lumba yaitu Punya paru-paru, memiliki satu lubang nafas,
mengambil napas setiap beberapa menit, hamil 8-14 bulan, melahirkan, 1 anak 1-3
tahun sekali, menyusui 1-1,5 tahun, bersifat sosial, pintar, menggunakan sonar
sebagai penunjuk arah, sering menolong manusia yang sedang tenggelam,
mengindikasi daerah banyak ikan, makanannya antara lain ikan, cumi2, udang,
gurita.
Taksonomi Lumba-Lumba
Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Cetacea

Subordo: Odontoceti

Famili: Delphinidae

Fakta Seputar Lumba-lumba


Fakta 1: Suka Membonceng
Lumba – lumba berenang sambil beratraksi ria dan lompat di tengah laut. begitu
sebuah speedboat lewat di sekitar mereka, mereka mengikuti mereka dapat
mencapai kecepatan 28 km/jam. dan ketika ada objek berada di sekitar mereka
(sebut saja : speed boat) maka kecepatan lumba – lumba dapat bertambah. Hal ini
terjadi karena pada saat mengikuti speed boat speed boat menciptakan gelombang
yang menciptakan tekanan air dan membuat arus sehingga lumba – lumba tertarik
untuk mengikuti arus tanpa mengeluarkan energi mereka. jadi intinya mereka hanya
membonceng dengan media arus tersebut tanpa berenang dengan tenaga mereka.

2
Fakta 2: Suara Bising
Lumba – lumba mengeluarkan suara sebagai media mereka untuk “melihat”.
mereka mengeluarkan suara lalu menggunakan pantulannya untuk mencari
makanan dan navigasi. Saat mengeluarkan suara tersebut ikan dibuat bingung.
Fakta 3: Tulang Kaki
Percaya atau tidak, jutaan tahun lalu lumba – lumba memiliki kaki. Ilmuwan
menemukan ada dua potongan tulang panggul dalam kerangkanya. Di duga bekas
tulang kaki, bahkan diduga nenek moyang lumba- lumba berjalan di darat.
Fakta 4: Gigi Runcing
Beberapa jenis lumba-lumba memiliki gigi lebih banyak dan lebih panjang
dibanding buaya. Ada jenis lumba-lumba yang memiliki gigi panjang sebanyak 250
buah. Namun lumba-lumba tidak suka menggigit manusia.
Fakta 5: Kerjasama yang Kompak
Lumba – lumba sangat suka bekerjasama. Mereka lebih suka mencari makan
dengan cara berkelompok dengan lumba – lumba lainnya.
Fakta 6: Membantu Nelayan
Lumba-lumba sering berkerumun di sekeliling kapal nelayan sembari berloncatan.
Mereka menuntun ikan masuk ke dalam jaring nelayan.
Fakta 7: Nama Panggilan
Lumba-lumba berkomunikasi dengan “peluit” dan menggunakan “nama” untuk
mengidentifikasi satu sama lain. Beberapa ilmuwan menduga bahwa lumba-lumba
memiliki tanda panggilan khusus dan menggunakan salam khusus ketika berpisah
dengan kawannya.
Fakta 8: Bidan Penolong
Ketika induk lumba-lumba hendak melahirkan, seekor lumba-lumba berperan
bagaikan “bidan”, yakni berjaga dan menolong persalinan. Setelah bayi lumba-
lumba lahir, “sang bidan” membantu mengasuh bayi lumba-lumba

2. Bio-Ekologi Lumba-Lumba
Masa bunting setiap jenis Lumba-lumba berbeda antara 10-12 bulan. Bayi
lumba-lumba yang baru lahir memiliki panjang tubuh antara 75-120 cm.

3
Makanan lumba-lumba adalah jenis-jenis ikan kecil mereka bisa memakan 6-10
kg disetiap harinya. Lumba-lumba memiliki penglihatan indra penciuman yang
buruk sehingga kurang mendukung aktifitasnya.
Sebagai gantinya, lumba-lumba memiliki sistem sonar yang berfungsi untuk
mengenal obyek dan lokasi didalam air (ekolokalisasi) menggunakan pancaran
frekwensi suara. Sasaran akan terdeteksi berdasarkan pantulan frekwensi yang
diterima bagian tertentu dibawah rahang bawah untuk diteruskan ke otak
tentunya dibantu organ melon berbentuk bulat yang terbuat dari minyak dan
berfungsi mengarahkan frekwensi yang sangat tinggi ke arah sasaran.
Ekolokalisasi yang dimiliki lumba-lumba jauh lebih baik dibandingkan
dengan pada peralatan pesawat terbang dan kapal selam bertenaga atom.
Frekwensi lumbalumba ditunjang oleh kemampuan penggunaan yang lebih luas
dari pada manusia yaitu pada frekwensi 750_300.000 getaran per-detik
a. Morfologi Lumba-Lumba
Tubuh lumba-lumba berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang.
Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk
bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah
menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk
pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air. Detail Anatomi
lumba-lumba sebagai berikut ;
 Otak
Otak lumba-lumba besar (40% lebih besar dari otak manusia) dan sangat
kompleks. Kedua sisi otak lumba-lumba bekerja secara terpisah. Lumba
lumba berisitirahat dengan hanya mengaktifkan setengah dari otak mereka,
dan mata nya terbuka sebelah. Selama 8 jam, kedua sisi otak itu sadar.
Kemudian sisi yang kiri akan tidur selama 8 jam. Setelah sisi itu terbangun,
sisi yang kanan akan tidur selama 8 jam. Dengan demikian lumba-lumba
bisa tidur selama 8 jam tanpa harus berhenti secara fisik dan terus berenang.
 Blowhole
Lumba-lumba bernapas melalui blowhole di atas kepala mereka. Beberapa
jenis lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas setiap 20
sampai 30 detik.
 Gigi
Beberapa spesies lumba-lumba memiliki hingga 250 gigi. Gigi lumba-

4
lumba diyakini berfungsi sebagai antena untuk menerima suara yang masuk
dan menentukan lokasi yang tepat dari sebuah objek

Gambar . xxx gigi lumba lumba


 Kelenjar susu
Lumba-Lumba adalah binatang menyusui dimana sepasang kelenjar susu
terletak di bagian perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan
kemampuan menyusi mereka bahkan setelah kehilangan kemampuan
untuk membuat bayi.
 Kemampuan Renang
Lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan 60 km/jam atau 37 mph.
 Indera Penglihatan
Lumba-lumba memiliki penglihatan yang kurang baik. Sebagai gantinya,
lumba-lumba menggunakan suara (sistem sonar) untuk mencari kearah
mana dia harus berenang mencari makan.
 Indera Penciuman
Lumba-lumba diyakini tidak memiliki indera penciuman.
 Indera Pendengar
Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi 10 kali atau lebih di atas batas
atas pendengaran manusia dewasa.

5
 Kemampuan Khusus
Lumba-lumba dapat mentoleransi dan pulih dari cedera ekstrim, seperti
gigitan ikan hiu.

Gambar . xxx Anatomi lumba-lumba


b. Organ Reproduksi Lumba-Lumba
Urogenital adalah suatu sistem organ dalam tubuh yang berkaitan dengan
sistem urin/kencing dan sistem genital/reproduksi. Pada umumnya organ
urogenital mamalia jantan dapat dilihat secara langsung. Tapi beberapa jenis
seperti kelompok cetacea (paus & lumba-lumba) memiliki struktur yang
berbeda.
Organ urogenital jantan mamalia akan berakhir di suatu organ kopulasi yang
disebut penis. Tetapi kelompok mamalia air ini organ urogenital jantannya
terdapat didalam tubuh, berbeda dengan pada manusia dan mamalia pada
umumnya yang tergantung diluar tubuh. Penis pada kelompok cetacea terdapat
didalam celah urogenital yang hanya keluar jika musim kawin tiba. Penis cetacea
mampu masuk kedalam tubuhnya karena penisnya dapat digulung dengan rapi.
Bukan hanya jantan, organ urogenital betinanya juga terdapat didalam
tubuh, sehingga pada kelompok cetacea ini agak sulit membedakan jantan betina
secara langsung. Sama dengan jantan, organ muara urogenital betina terdapat

6
didalam celah urogenital yang hanya saja pada betina celah ini memanjang
hingga anusnya. Sifat seksual pada lumba lumba tandai dengan adanya organ
yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu :
a. Testis dengan pembuluhnya pada jantan
b. Ovarium dan pembuluhnya pada betina
Testis laki-laki dewasa 31,9 cm dan 11,6 cm lebar dan 3,3% dari total massa
tubuh. Ukuran relatif testis menunjukkan sistem perkawinan multimale dengan
persaingan sperma. Pria mencapai kematangan seksual pada 7 tahun dan panjang
tubuh 170-175 cm. Reproduksi betina pada lumba lumba memiliki kanton
ovarium yang mendalam, dalam ovarium mysticetes lebih terkena rongga
tubuh Janin biasanya berkembang di salah satu tanduk Ovarium . Wanita
berovulasi di kedua ovarium, meskipun ovarium kiri jatuh tempo lebih awal dari
kanan.. Wanita dewasa di usia 5-8 tahun dan panjang tubuh 164-169 cm. Siklus
reproduksi diperkirakan 2 tahun, tanpa musiman ditandai ovulasi atau waktu
kelahiran. Kehamilan sekitar 12 bulan, laju pertumbuhan janin 9 cm / bulan, dan
panjang saat lahir diperkirakan 92,2 cm

Gambar xxx Gambar Alat Kelamin Jantan Lumba-lumba


c. Siklus Hidup Lumba-Lumba
Bayi
Bayi lumba-lumba (juga disebut calf) lahir setelah masa hamil 11-12 bulan
Remaja
Setelah berumur 3-6 tahun, lumba-lumba remaja akan memutuskan jalan hidup

7
mereka sendiri untuk tetap dalam kawanan induknya atau meninggalkan induk
dan kawanannya.
Dewasa
Saat usia 5-13 tahun, lumba-lumba betina dewasa akan kembali ke kelompok di
mana mereka dilahirkan. Kawanan lumba-lumba juga dikenal dengan nama pod,
untuk kawanan dengan jumlah ratusan lumba-lumba di dalamnya sering disebut
dengan superpod. Lumba-lumba mencapai kematangan seksual pada usia sekitar
7-12 tahun untuk betina dan 10-15 tahun untuk jantan

Gambar xxx Gambar Janin Lumba-lumba

Gambar xxx Gambar Janin Lumba-lumba


Tidak seperti mamalia darat, proses kelahiran lumba-lumba dimulai dengan
ekor keluar terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan jika kepala yang keluar pertama,
tidak akan cukup waktu untuk sang bayi mencapai permukaan untuk bernapas.
Proses kelahiran lumba-lumba memakan waktu sekitar 3 jam, dan selama proses

8
ini akan ada darah, yang akan memancing pemangsa seperti hiu untuk mendekat.
Untuk melindungi induk lumba-lumba saat melahirkan, lumba-lumba lain dalam
kelompok akan membentuk lingkaran di sekelilingnya. Bayi lumba-lumba yang
baru lahir akan dibantu oleh sang induk dibawa ke permukaan agar bisa
menghirup udara. Lumba-lumba betina biasanya akan melahirkan sekitar setiap
4 atau 5 tahun. Mereka memilih merawat anak-anaknya terlebih dahulu hingga
cukup mandiri, sebelum mengandung anak berikutnya. Seekor lumba-lumba
mampu memiliki hingga 11 anak dalam seumur hidup mereka, dan masih dapat
kawin hingga usia di atas 40 tahun. Harapan hidup lumba-lumba jantan adalah
40 tahun, dan 50 tahun untuk betina
d. Ekologi Lumba-Lumba
Lumba-Lumba bisa hidup lautan mana aja, ada yang hidup di laut tropis,
juga ada yang hidup di laut kutub, bahkan lumba-lumba ada juga yang tinggal di
sungai, seperti lumba-lumba amazon (Inia geoffrensis). Lumba-lumba seperti
paus pembunuh (Orcinus orca) hidup di lautan seluruh dunia, lautan tropis
sampai lautan tundra, baik kutub utara atau kutub selatan. Jenis lumba-lumba
yang ada di Indonesia
a. Lumba-Lumba Belang (Stenella coeruleoalba)

Lumba-lumba hidung belang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Striped


Dolphin atau Euphrosyne Dolphin. Nama latin hewan ini adalah Stenella
coeruleoalba (Meyen, 1833) yang bersinonim dengan Stenella
euphrosyne Gray, 1846 dan Stenella styx Gray, 1846. Lumba-lumba hidung

9
belang merupakan salah satu lumba-lumba dengan daerah sebaran terluas.
Lumba-lumba ini ditemukan Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia, dan laut
yang berdekatan, termasuk di perairan Indonesia. Hewan berukuran 2,7 meter
dengan berat mencapai 160 kg ini berstatus Least Concern.
b. Lumba-lumba Gigi Kasar (Steno bredanensis)
Nama ilmiah lumba-lumba ini adalah Steno bredanensis (G. Cuvier in Lesson,
1828).Lumba-lumba Gigi Kasar disebut juga sebagai Rough-Toothed
Dolphin.Lumba-lumba ini merupakan genus Steno ini berukuran mencapai 2,6
meter dengan berat sekitar 160 kg

Memiliki kepala kecil dengan paruh yang panjang tanpa lipatan di melon. sirip
punggung mereka relatif besar dan tinggi dan terletak di pertengahan kembali
dan mereka memiliki sirip yang relatif panjang (sirip dada). warna tubuh gelap
dengan bibir putih dan tenggorokan dan jubah dorsal gelap yang sempit antara
sirip blowhole dan punggung. Perut (ventral) permukaan memiliki bintik-bintik
tidak teratur dan bercak-bercak.
c. Lumba-lumba Hidung Botol.

10
Lumba-lumba hidung botol merupakan jenis lumba-lumba yang paling terkenal.
Dalam bahasa inggris disebut dengan berbagai nama seperti Common
Bottlenose Dolphin, Bottlenose Dolphin, Bottle-nosed Dolphin, dan Bottlenosed
Dolphin. Nama latin lumba-lumba ini adalah Tursiops truncatus (Montagu,
1821).Panjang tubuhnya sekitar 2-4 meter dengan berat antara 135-635 kg.
Warna mammalia cerdas ini mulai dari abu-abu terang sampai hitam dengan
warna yang lebih terang pada perutnya.
d. Lumba-lumba Moncong Panjang (Stenella Longirostis)

Lumba-lumba paruh panjang atau Spinner dolphin (Stenella longirostris)


adalah lumba-lumba kecil yang ditemukan di perairan tropis lepas pantai di
seluruh dunia. Lumba-lumba ini terkenal karena sering menampilkan akrobatik
dimana ketika ia melompat sambil berputar di udara.
 Lumba-lumba paruh panjang memiliki tiga pola warna yaitu abu-abu gelap
pada bagian punggung, abu-abu terang pada bagian samping dan abu-abu
putih di bagian perut
 Ukuran tubuh jantan lebih besar daripada betina
 Cara terbaik untuk membedakan Lumba-lumba paruh panjang dengan
spesies yang lain adalah dengan melihat moncongnya (mulutnya) yang
panjang dan ramping, sirip punggung yang yang tegak, tubuhnya yang
panjang dan ramping,dan dahinya yang melandai
 Mempunyai paruh atau moncong yang panjang, menonjol dan
diternggorokannya terdapat sepasang lekukan

11
 Jenis ini memiliki panjang tubuh dewasa antara 1,3-2,1 m dengan berat 45-
75 kg
3. Pengelolaan dan Status Perlindungan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 1999 tentang Pengawetan
Jenis Tumbuhan dan Satwa, semua jenis lumba-lumba air laut dilindungi. Status
konservasi lumba-lumba yang terdapat di Indonesia berdasarkan Lembaga
Konservasi Dunia (IUCN). Konvensi Perdagangan Internasional Satwa dan
Tumbuhan Langkah (CITES) memasukan sebagian besar jenis lumba-lumba di
Indonesia ke dalam Apendiks II yaitu dapat diperdagangkan secara internasional
namum dengan pengaturan yang ketat.
4. Sebaran Lumba-lumba di Wilayah Kerja loka PSPL Sorong
Lumba-lumba dapat ditemukan di Laut Halmahera dan Laut Seram Terutama
di bagian Tenggara Maluku dan Bagian “Kepala Burung” (Barat) dari Pulau Papua.
Lumba-lumba juga terdapat di Kepulauan Raja Ampat. Sebaran lumba-lumba dan
klorofil a kepulauan Raja Ampat dapat digambarkan pada peta dibawah ini

Lumba-lumba
Klorofil A

Gambar xxx Gambar Sebaran Lumba-lumba di Kepulauan Raja Ampat

12
DAFTAR PUSTAKA
Baumgarther, M.F, K.D. mullin L. N may, T, D leming, 2001. Cetacean
habitats in the not hern gulf of Mexico. Fisherie Bulletin, 99: 219-
239. http://www.whoi.edu/science/B/ people/mbaugartner/fb99219.pdf.
Carwadine, M. 1995. Eye witness handbook: whales, doplhins and
porpoises, The visual guide to all world’s cataceans. Doiling kindersley ltd.
New York, NY.
Carwadine, M, E. Fordyce dan p.Gill. 1997. An Australian geographic
guide to whales, dolphins and porpoises. Australian Geographic press.
Australia.
Evans, P. G. H. 1987 The Natural history of whales and dolphins.
Chistophes helm publication. Ltd. London. Uk.
Nebridean whales & Dolphinds Trust 2000. Bottlenose Dolphins (Tursiops
truncatus). Fact file. http://whales.gn.apc.org/dolphin2.shtml juni, 2003.
Purnomo, F.S. 2001. Pola distribusi lumba lumba stenella spp. Di prairan
pantai lovina, Kab. Buleleng. Bali Utara. Sripsi IPB. Bogor.

13

Anda mungkin juga menyukai