Anda di halaman 1dari 4

Aardvark, Hewan Berhidung Babi & Bertelinga Kelinci

re-tawon.com/2017/07/aardvark-hewan-berhidung-babi.html

Aardvark (Orycteropus afer) adalah


nama dari sejenis hewan yang
penampilannya terlihat seperti hasil
persilangan antara babi, tikus, &
kelinci. Seperti halnya babi, aardvark
memiliki tubuh berukuran sedang &
hidup berbentuk panjang. Dan
seperti halnya tikus, aardvark
memiliki ekor panjang berbentuk
mengerucut. Namun seperti halnya
kelinci, aardvark memiliki daun (Sumber)
telinga yang panjang.

Ciri fisiknya yang unik lantas menjadi asal-muasal penamaan hewan ini. Dalam bahasa
Afrikaan - bahasa penduduk kulit putih di Afrika Selatan - "aardvark" memiliki arti "babi
tanah". Aardvark sendiri memang hanya ditemukan di Afrika, namun persebarannya
terbilang luas karena hewan ini dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah yang terletak
di sebelah selatan Gurun Sahara. Kendati pada dasarnya bisa hidup di lingkungan
apapun selama iklimnya tidak terlampau kering, aadvark menjadikan wilayah yang
tanahnya berpasir sebagai habitat favoritnya.

Alasan aardvark menyukai habitat berpasir itu tidak lepas dari pola hidup hariannya.
Pada siang hari, aardvark akan membuat lubang dengan cakarnya tajam & tidur di
dalamnya. Lubang yang dibuat oleh aardvark panjangnya bisa mencapai 13 meter &
memiliki sejumlah cabang serta bilik. Ketika malam tiba, aardvark akan keluar dari
liangnya untuk memakan semut & rayap. Tidak jarang liang buatan aardvark yang sudah
tidak terpakai digunakan oleh hewan lain sebagai tempat tinggal.

Aardvark mencari sarang serangga makanannya dengan menggunakan indra


penciumannya yang tajam. Ketika sudah menemukan sarang serangga yang dimaksud,
aardvark akan mengggali sarang serangga tadi dengan cakarnya yang kuat & berbentuk
melengkung. Begitu sarang serangga mangsanya sudah terbuka, aardvark selanjutnya
1/4
akan menjulurkan lidahnya yang panjang & lengket untuk
menangkap serangga-serangga mangsanya. Jumlah
serangga yang bisa dimakan oleh aarvard setiap harinya
bisa mencapai 50.000 ekor.

Koloni serangga yang sarangnya diserang oleh aardvark


jelas bakal melawan. Namun berkat kulitnya yang tebal,
gigitan & semprotan zat kimia yang dilepaskan oleh
serangga-serangga tadi tidak memiliki efek yang signifikan
terhadap aardvark. Aardvark juga bisa menutup lubang
hidungnya ketika sedang makan supaya serangga-
serangga tadi tidak masuk ke dalam rongga hidungnya.
Aardvark tidak pernah menghabiskan seluruh penghuni Aardvark dengan lidah yang
sarang sehingga ketika aardvark sudah merasa kenyang, ia terjulur. (Sumber)
akan pergi & serangga yang sarangnya diserang aardvark
tadi bakal membangun kembali sarangnya.

Kendati memiliki penciuman yang tajam, aardvark memiliki indra penglihatan yang buruk
karena matanya hanya memiliki sel batang. Sebagai perbandingan, retina mata manusia
memiliki sel kerucut & sel batang. Dalam kondisi cahaya yang melimpah, sel yang aktif
adalah sel kerucut di mana sel ini juga memiliki kemampuan membedakan warna.
Namun ketika berada di tempat yang gelap, sel yang aktif adalah sel batang. Aardvark
sendiri tidak terlalu memerlukan penglihatan yang tajam karena hewan ini jarang
menggunakan matanya untuk mencari makan.

TELINGA YANG FLEKSIBEL

Kelemahan aardvark dalam hal penglihatan ditutupi oleh kelebihannya dalam hal
pendengaran. Aardvark memiliki indra pendengaran yang sangat tajam berkat daun
telinganya yang panjang seperti daun telinga kelinci. Masing-masing daun telinga
aardvark juga bisa digerakkan ke arah yang berbeda supaya aardvark bisa memfokuskan
pendengarannya ke arah sumber suara. Ketika sedang bergerak di dalam lorong,
aardvark juga bisa melipat daun telinganya supaya debu & kotoran tidak masuk ke
dalam liang telinganya.

Aardvark adalah hewan soliter yang sangat waspada


sehingga hewan ini jarang terlihat di habitat liarnya.
Namun tanda-tanda keberadaan aardvark masih dapat
dideteksi dengan melihat jejak kaki & kotoran yang
ditinggalkannya. Di tempat-tempat dengan tingkat
kepadatan tinggi, satu liang bisa ditempati oleh
beberapa ekor aardvark. Ketika hendak memulai
aktivitasnya di malam hari, aardvark akan melompat
keluar masuk lubang secara berulang-ulang. Begitu
dirinya merasa benar-benar yakin kalau di sekitarnya
Bayi aardvark. (Sumber)
tidak ada bahaya, barulah aardvark mulai berjalan
2/4
mencari makan sambil mengendap-endap.

Aardvark memiliki musim kawin & berkembang biak yang berbeda-beda antar habitat.
Sebagai contoh, aardvark yang tinggal di wilayah utara lebih sering melahirkan anaknya
pada bulan Oktober hingga November. Sementara aardvark yang tinggal di wilayah
selatan melahirkan anaknya pada bulan Mei hingga Juli. Aardvark memiliki masa
kehamilan selama 7 bulan, di mana 1 induk aardvark normalnya hanya akan
mengandung 1 ekor bayi. Bayi aardvark yang baru lahir tidak memiliki rambut, namun
sudah langsung bisa melihat.

Kegiatan perawatan bayi dilakukan seorang diri oleh aardvark betina yang
melahirkannya. Bayi aardvark sudah bisa berjalan-jalan mengikuti induknya pada usia 2
minggu & tetap hidup dari air susu induknya hingga usia 3 bulan. Sesudah itu, aardvark
muda akan mulai belajar mengkonsumsi serangga. Ketika sudah menginjak usia 6 bulan,
aardvark akan meninggalkan induknya & mulai hidup mandiri. Aardvark mengalami
kematangan seksual pada usia 3 tahun & diperkirakan bisa hidup hingga usia 18 tahun.
Seekor aardvark bisa tumbuh hingga sepanjang 2,2 m dengan panjang ekor mencapai 71
cm.

Musuh utama aardvark di alam liar adalah hewan-


hewan karnivora Afrika seperti singa, hyena, &
macan tutul. Ketika merasa terancam, aardvark akan
mencoba menggali terowongan secepat mungkin
sebelum kemudian bersembunyi di dalamnya.
Namun jika dirinya sudah kadung terpojok, aardvark
akan mencoba membela diri dengan cara berdiri di
atas kaki belakangnya & mencakar memakai kaki
depannya. Selain hewan-hewan tadi, penduduk
setempat juga memburu aardvark untuk mengambil Aardvark yang sedang
daging & kulitnya. menyembul
di pintu sarangnya. (Sumber)
Ancaman bagi aardvark bukan hanya dari perburuan
semata. Hewan bermoncong & bertelinga panjang ini juga terancam oleh penyempitan
habitat akibat kian banyaknya lahan liar yang diambil alih oleh manusia. Kadang-kadang
petani sengaja memburu aardvark karena menganggap lubang yang dibuatnya sebagai
gangguan. Lepas dari gangguan-gangguan tersebut, populasi aardvark masih terbilang
melimpah hingga sekarang sehingga hewan ini masih belum dikategorikan sebagai
hewan yang terancam punah. - © Rep. Eusosialis Tawon

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Tubulidentata

3/4
Famili : Orycteropodidae
Genus : Orycteropus
Spesies :Orycteropus afer

REFERENSI

Animal Diversity Web - Orycteropus afer : Information


ARKive - Aardvark videos, photos and facts
National Geographic - Aardvark
RIT Center for Imaging Science - Rods & Cones

COBA JUGA HINGGAP KE SINI...

4/4

Anda mungkin juga menyukai