BAB II
LANDASAN TEORI
Sarang walet sebenarnya hanyalah air liur burung spesies Collocalia. Namun
air liur itu menjadi komoditas eksklusif yang harganya bisa mencapai belasan juta
rupiah. Umumnya sarang walet dikonsumsi dalam bentuk sup yang disantap hangat.
Menu sarang walet ini dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, awet muda,
Di restoran papan atas, menu berupa sup, tim, atau manisan sarang burung walet
harganya bisa mencapai Rp. 30.000-Rp.40.000. Harga sarang itu sendiri dapat
mencapai Rp. 12 juta per kg. Dengan harga setinggi itu hanya kalangan jetset yang
terhadap kasiatnya. Sarang walet sudah jadi mitos sebagai pembangkit stamina,
penambah daya seks, dan pembuat awet muda karena mengandung protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor dan besi. Selain itu langkahnya barang dipasaran juga
Walet yang selama ini dikenal sebagai penghasil sarang itu terdiri dari enam
jenis. Namun tidak semuanya menghasilkan sarang yang bisa dikonsumsi. Keenam
jenis walet tersebiut bisa dibedakan berdasarkan warna bulu, ukuran tubuh, suara, dan
tipe sarangnya.
Walet merupakan burung kecil berukuran 10-16 cm. Tergolong burung yang
terbangnya paling cepat. Di alam burung ini tersebar hampir seluruh dunia, walet
terdiri 319 spesies). Kedua kelompok burung ini termasuk dalam satu ordo
Apodiformes.
2
Semua jenis walet memiliki bentuk tubuh yang hampir sama. Burung ini
padahal secara taksonomi sama sekali tidak punya hubungan. Sayap walet berbentuk
bulan sabit, runcing dan memanjang. Ekornya bercabang dua, belahannya ada yang
Apabila bentuk ekor meruncing atau terbelah dalam, ukuran kepala dan badan sekitar
16 cm, gaya terbangnya berputar-putar, diduga spesies Hydrochous gigas. Lain lagi
brevirostris, dan A. maximus. Meskipun bentuk ekor dan cara terbangnya sama
dengan H. gigas, ukuran tubuh mereka relatif lebih kecil. Warna buluhnya juga
sedikit berbeda. Marga Aerodramus agak sulit dibedakan ditempat terbuka, tapi lebih
Nama umum burung ini edible-nest swiftlet. Jenis walet inilah yang diburu
manusia untuk dipanen sarangnya. Ukuran tubuhnya sekitar 12 cm. Tubuh bagian
cokelat pada tungging; bagian bawahnya berwarna cokelat. Belahan ekornya agak
Kebiasaan walet penghasil sarang putih di alam dalam mencari pakan dan
gaya terbang dengan kepakan sayap yang kaku mirip walet sarang lumut dan walet
sapi. Lengkingan suara “tsyiirr” adalah suara khas walet ini. Ia bersama kelompoknya
pantai atau gua-gua kapur yang dalam untuk tempat bersarang. Di dalam
perkembangbiakannya walet sarang putih menghasilkan dua butir telur. Telur ini
Walet putih membentuk sarang dengan cara meleletkan liurnya hingga mengeras.
Sarang yang hanya berkomposisi liur ini berwarna putih bersih dan bisa dimakan.
Belahan ekor tidak dalam. Kaki ditutupi bulu-bulu secara merata. Bulu kaki inilah
yang membedakannya dari jenis walet lain. Meskipun demikian, di tempat terbuka ia
Burung ini membentuk sarang berwarna kehitaman yang tersusun dari bulu
ditemukan di daerah perkotaan. Walet ini tersebar di Himalaya bagian timur, Filipina,
Jumlah telur yang dihasilkannya hanya sebutir sebesar telur burung pipit.
4
Nama umumnya white-bellied swiflet yang berarti walet berperut putih. Ada
yang menyebut burung ini dengan nama seriti. Layak orang awam mengacaukannya
dengan seriti (C. linchi) lantaran penampilannya memang mirip. Ukuran tubuhnya
hanya sekitar 10 cm. Tubuh bagia atas berwarna hitam kehijau-hijauan; bagian
bawahnya abu-abu gelap. Bagian perutnya yang berwarna keputihan merupakan ciri
khusus bagi walet sapi. Model ekor tampak sedikit berbeda, belahannya dangkal.
Lengkingan nada tinggi “ciir-ciir” adalah suara khas walet sapi. Ia suka sekali terbang
berputar-putar pelan secara berkelompok. Di Jawa dan Bali walet ini umumn
terdapat di semua ketinggian. Sama seperti walet lainnya. Walet sapi juga termasuk
pemakan serangga. Diantara jenis-jenis serangga pakannya, tawon kiara lah yang
Walet sapi membuat sarang dengan hasil yang tidak teratur, terdiri dari lumut,
rumput, direkatkan dengan sedikit air liur. Sarang ini dapat dimakan tapi kandungan
rumput dan lumutnya yang banyak perlu 1dibersihkan terlebih dahulu sebelum
diolah. Ia suka membuat sarang di tempat yang agak terang dekat mulut gua, celah-
celah batu, atauy sudut-sudut bangunan. Selama masa kawin, si perut putih
menghasilkan dua butir telur. Di alam ia tersebar di kawasan Himalaya, Asia, Papua
Nama umum burung ini moss-nest swiflet. Ukurannya kecil, sekitar 12 cm.
Sosok walet sarang lumut nyaris tidak dapat dibedakan dengan walet putih (A.
fuciphagus). Namun jika dilihat lebih cermat pada warna bulu tunggingnya, walet
sarang lumut lebih gelap dan belahan ekornya tidak begitu dalam. Untuk
membedakannya dari walet putih dengan melihat lebih teliti susunan sarangnya.
5
Burung ini mempunyai kebiasaan terbang dengan gerakan sayap kaku. Suara
khasnya berupa lengkingan tinggi “tsyiirr” yang biasa terdengar mendengung dekat
serangga kecil. Walet sarang lumut mempunyai kebiasaaan yang hampir sama dengan
walet putih, sehingga jumlah telurnya pun diduga sama sebanyak dua butir.
Sarang A. vanikorensis ini berbentuk bulat, lebih halus, dan lebih banyak
mengandung serat lumut dibandingkan dengan walet sapi/ tidak bisa dimakan namun
daya.
sampai hitam.
Seperti namanya, walet ini menghuni puncak pegunungan dan tebing yang
serangga kecil.
biak. Dalam satu musim perkembangbiakan ia menghasilkan dua butir telur. Sarang
burung walet gunung tidak dapat dimakan karena terbuat dari rumput-rumputan
tanpa ada rekatan air liurnya. Di Cina, Andaman, Sumatera, Filipina, Pulau Palawan,
6
dan Jawa Barat burung ini banyak ditemukan. Sementara kerabat dekatnya A.
Disebut juga giant swiflet lantaran ukurannya tergolong besar, sekitar 16 cm.
besar burung ini bisa mencapai 18 cm. Rentang sayapnya dua setengah kali panjang
ekor. Bentuk tubuh ramping. Tubuh bagian atas berwarna hitam, dan bagian
pegunungan yang tinggi atau sekitar air terjun. Walet “raksasa” ini cenderung terbang
Perkembangbiakan burung ini biasanya dilakukan dibalik air terjun pada celah
dinding batu. Pada satu musim perkembangbiakan Cuma dihasilkan sebutire telur. Di
daerah Jawa Barat musim kawin walet besar berlangsung sekitar November dan
Walet besar membuat sarang berbentuk cawan yang disusun dari bulu-bulu
halus, lumut, dan diperkuat oleh air liurnya. Sarang ini tidak bisa dimakan.
Jawa.
Sarang walet sebenarnya hanyalah air liur burung spesies Collocalia. Namun
air liur itu menjadi komoditas eksklusif yang harganya bisa mencapai belasan juta
rupiah. Umumnya sarang walet dikonsumsi dalam bentuk sup yang disantap selagi
hangat. Menu sarang walet ini dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, awet
Direstoran papan atas, menu berupa sup, tim, atau manisan sarang burung
walet harganya bisa mencapai Rp. 30.000 - Rp. 40.000. harga sarang itu sendiri dapat
mencapai Rp. 12 juta per kg. Dengan harga setinggi itu hanya kalangan jetset yang
terhadap khasiatnya. Darang walet sudah menjadi mitos sebagai pembangkit stamina,
penambah daya seks, dan pembuat awet muda karena mengandung protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor dan besi. Selain itu, langkanya barang di pasaran juga
Ada tiga jenis sarang yang laku dijual. Pertama, sarang hitam, yang dihasilkan
walet Collocalia maxima terbuat dari bulu yang direkat dengan air liur. Ketika akan
gua-gua di Kalimantan. Sarang yang belum dibersihkan harganya Rp. 300.000 – Rp.
400.000 / kg. Sedang yang sudah bersih bisa mencapai dua kali lipatnya.
Jenis sarang kedua tersusun dari serat tumbuhan (akar-akaran, rumput ijuk,
daun cemara kering, dan lain-lain). Yang direkat dengan air liur walet C. esculenta
(seriti). Perekat sarang bisa dimakan setelah dipisahkan dari material penyusunnya.
Ketiga, sarang putih. Sarang ini paling banyak di konsumsi dan mahal
harganya. Sarang putih disebut juga sarang perak, terbuat sepenuhnya dari air liur
walet C. fuchiphaga fuciphaga. Sarang walet jenis inilah yang dipetik di gua-gua
pantai selatan Jawa dan rumah-rumah walet sepanjang pantai utara Jawa. Sarang asal
rumahan putih bersih, sementara dari gua kekuningan karena tercemar lingkungan
setempat. Misalnya akibat terjadi reaksi dengan batu, cadas, tanah keras, atau kapur
dari cara panennya. Panen rampasan menghasilkan sarang bermutu bagus, tapi
8
Sarang dari panen buang telur memiliki mutu terbagus. Ukurannya telah
mencapai maksimal dan mnasih bersih dari bulu serta kotoran. Panen buang telur,
dilakukan setelah burung bertelur 2butir, tapi belum mengeram. Panenan yang
dilakukan setelah penetasan menghasilkan sarang mutu rendah. Sebab, sarang sudah
mulai rusak. Sarang dipanen setelah anak-anak walet terbang dan dapat mencari
Di antara sarang putih terkadang dijumpai yang berwarna merah atau cokelat.
Penyebab adanya sarang merah (disebut juga sarang darah) belum jelas. Mungkin
lantaran musim dan jenis serangga makanan walet, atau bisa juga pengaruh
kelembapan dan suhu ruang pada rumah walet. Sarang ini ternyata paling tinggi
harganya. Tanpa noda kotoran, bentuk sempurna dengan garis tengah 9 cm dan bobot
9 g (110-130 sarang/kg) bisa mencapai Rp. 4 juta – Rp. 12,5 juta/kg. Sebagai obat,
Sedangkan sarang perak yang putih bersih tanpa kotoran dan bulu, serta sempurna
bentuknya “hanya” Rp. 11 juta – Rp. 13 juta/kg. Garis tengah sarang sekitar 10 cm,
Konon di zaman dahulu para pedagang berasal dari bangsa Cina dan Arab.
Kedua bangsa ini yang banyak mempunyai rumah walet pada saat itu. Seperti yang
Trubus pantau di daerah Pasuruan, pemilik rumah walet sebagian besar warga
keturunan Arab dan Cina. Bisnis walet bagi mereka merupakan tradisi turun temurun.
9
Rumah walet yang ada sekarang diklasifikasikan menjadi tiga jenis; rumah
pasif, semi aktif dan aktif. Rumah pasif adalah rumah yang dihuni walet tanpa
diundang, contohnya rumah tinggal. Rumah semi pasif merupakan rumah yang
sengaja dibangun untuk mendatangkan brurung walet, tapi tanpa usaha khusus
mempercepat kedatangannya. Rumah aktif, seperti rumah semi aktif ditambah upaya-
upaya si pemilik agar burung walet lebih cdatang. Misalnya dengan memancing
burung seriti, lalu menetaskan telur walet di sarangnya. Dan memberikan hembusan
pertokoan yang di atasnya dibangun rumah walet. Jumlahnya sekitar 20 toko. Ada
pula orang-orang yang membangun rumah dengan berpedoman pada rumah walet
yang ada di sekitarnya. Kondisi ini lebih memudahkan walet datang. Namun, metoda
ini tidak selalu berhasil, jika konstruksi bangunan rumah tidak memenuhi syarat.
Untuk membangun rumah walet, ada yang sebelumnya mencari lokasi terlebih
dahulu. Lokasi dipilih yang banyak terdapat serangga berterbangan dan tidak bising.
Serangga ini berguna untuk pakan walet sehingga burung itu terangsang untuk datang
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan NTB lebih merata dibandingkan wilayah
Indonesia bagian Timur. Karena itu penentuan lokasi pengembangan sangat penting .
pasalnya ada daerah yang ekstrim sangat tidak cocok. Di daerah tidak cocok, walet
Berdasarkan perilaku dan kebiasaan hidup, ada beberapa ciri daerah yang
1. Daerah basah yang mempunyai musim hujan lebih dari enam bulan dalam
setahun.
4. Daerah perikanan yang terdapat banyak tambak, kolam, atau genangan air berupa
rawa.
8. Daerah yang tidak banyak terdapat musuh alami walet, seperti elang, kelelawar,
Walet senang tinggal di daerah yang basah dan lembap. Namun, bukan berarti
ia menyukai daerah pegunungan. Burung ini tidak tahan dingin. Terlebih hawa dingin
merasuk ke dalam rumah walet, dipastikan burung akan pindah. Menurut penelitian
yang dilakukan Dr. Boedi Mranata, ahli dan praktisi walet, walet lebih banyak di
daerah ketinggian 300 m dpl. Di ketinggian itu suhu udara sekitar 28–30 o C. inilah
2. 4. Budidaya Intensif
nya secara aktif. Selain menyiqapkan rumah sesuai dengan persyaratan yang
diinginkan, perilaku walet pun harus dikuasai dengan benar. Peran telur, mesin tetas,
piyik, kemampuan kelola rumah dan kondisi lingkungan sekitar jadi faktor
menentukan.
Telur atau piyik walet yang dibawa dari daerah lain, setiba di lokasi baru
sebaiknya ditempatkan dalam ruangan khusus. Dalam ruangan ini walet diloloh
dan menghuni rumah baru. Tekhnik ini disebut mengembangkan walet secara aktif.
rumah segera ditempati walet”, jelas H.A. Fatich Marzuki, pakar walet di Surabaya.
yang sesuai dengan fungsi atau perilaku walet. Pertama, Roving area, yaitu tempat
berputarnya walet di depan lubang masuk. Kedua, Roving room, yang berfungsi
sebagai tempat berputar walet yang hendak mengudara. Dan ketiga, Resting room
(0,5-2,0 foot caldle), kelembapan tinggi (85-95%), dan suhu rendah (26-29 oC). ketiga
batasan ini tidak dapat dikira-kira tetapi harus dengan alat ukur. Suhu diukur dengan
Seriti yang sudah membuat sarang di rumah walet dan menghasilkan telur
dapat dijadikan sarana untuk menghadirkan walet. Caranya dikenal dengan istilah
ganti telur. Anakan atau telur atau anakan walet. Dengan cara itu, walet bisa
walet, yakni dengan cara pemalsuan telur. Pasalnya seriti mempunyai perilaku mirip
walet. Dalam bertelur sam-sama menghasilkan 2 butir. Ukuran dan warna tubuhnya
pun hampir sama, bedanya bulu perut seriti berwarnah putih. Begitu juga dengan
anaknya sangat mirip, sampai-sampai seriti tidak bisa membedakan anaknya sendiri
12
dengan anak walet. Praktek pemalsuan telur seriti dengan walet ini pada dasarnya
Bisnis anakan walet kini sedang marak untuk meningkat kan prodeuksi satwa
ini dalam rumah walet. Kalau dulu telur hasil panen rampasan dibuang sia-sia,
sekarang ditetaskan dengan mesin tetas. Dengan mesin tetasini bisa didapatkan lebih
Bagi pemilik rumah walet, pengoperasian mesin tetas telur walet merupakan
jalan pintas untuk menambah populasi. Di mata pedagang, mesin tetas ini jelas
menolong mereka dalam pengadaan anakan walet dalam jumlah banyak. Jika sekali
penetasan hasilnya 200 ekor dan harganya Rp. 10.000 maka tak kurang dari Rp. 2 juta
rupiah dapat diraih dalam sekali penetasan saja. Tak heran bila mereka rajin berburu
Kuat, lembap, tak berjamur, dan aromanya disukai walet. Ukurannya yang
lebih lebar, 40-50 cm, memungkinkan sarang bersusun ganda, triple atau quaret.
Karena itulah plat aluminium kini mulai dikembangkan sebagai lagur pada rumah
walet.
Terutama kayu jati. Rumah-rumah kuno yang dihuni walet rata-rata dibangun dari
kayu jati. Periode berikutnya berkembang pemakaian jenis kayu lain seperti kamper,
meranti, sengon laut dan multipleks. Masing-masing jenis kayu ini mempunyai
kekurangannya yang ditonjolkan. Lagur dari kayu sering membuat warna sarang
berubah kecokelatan. Akibatnya harga jatuh. Plat aluminium telah dicoba oleh Biro
13
Bagaimana caranya mamanen sarang walet, tapi tetap membuat sang burung
pasca lepas terbang, sarang yang dihasilkan kotor karena bercampur bulu.
buang telur, dan lepas terbang. Namun belakangan berkembang penggunaan sarang
Agar walet dapat dapat menghasilkan sarang yang berkualitas tinggi, ada
1. Memilih lokasi rumah yang ideal untuk walet, jauh dari kebisingan/keramaian,
daerah yang curah hujannya cukup tinggi, kawasan yang memiliki pangan walet
(serangga) cukup memadai, rumah walet harus bersih dari jenis jamur-jamuran
dan musuh alaminya serta rumah walet harus memiliki ruang gelap dan lembab
2. Memancing walet agar bisa datang ke rumah yang telah disediakan dengan jalan
madu ataupun telur bebek. Selain itu bisa juga dengan cara membudidayakan
kehadiran walet.
14
3. Setelah walet datang dan mau menempati rumah yang telah disediakan,
tambahan buat walet, sehingga walet tidak perlu lagi terbang jauh guna mencari
dengan memasang plat tembaga, karena plat ini bersifat menyerap suhu sehingga
suhu dalam ruangan yang lembab dapat diserapnya, selanjutnya walet akan lebih
senang membuat sarang di lokasi rumah yang lebih lembab. Selain itu lempengan
tembaga ini dapat membuat sarang yang dibuat walet lebih bersih dan sempurna
bentuknya.
5. Dalam melakukan proses pemanenan sarang walet, sebaiknya dilakukan pada saat
walet meninggalkan rumah (pada saat walet mencari pakan), sehingga walet tidak
6. Dalam proses pemanenan petani dapat juga menggunakan sarang walet tiruan,
sarang ini dipasang setelah sarang walet panen dan sarang tiruan ini sebagai
pengganti sarang walet yang telah diambil. Selain itu keuntungan lain
menggunakan sarang tiruan, walet yang telah diambil sarang aslinya akan
membuat kembali sarang baru di dalam sarang walet tiruan yang telah dipasang
sehingga bentuk sarangnya akan menjadi ideal dan harganya dapat menjadi
maksimal.
7. Selain cara pengembangan di atas dapat juga digunakan cara pengembang biakan
melalui bibit walet atau biasa disebut piyik. Pengembangan dengan piyik ini
menggunakan seriti.
walet tersebut.