Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat
di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa
yang bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea
(substrat) dinamakan urease. Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama
menurut fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi
sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trivial (biasa) maka
oleh Commisison on Enzymes of the International Union of Biochemistry telah ditetapkan
pula tata nama yang sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim
didasarkan pada fungsinya. Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB
dijelaskan sebagai berikut:
1) Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6 kelas, masing-masing
mempunyai 4-13 subkelas.
2) Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama menunjukkan substrat dan kedua
ditambah dengan –ase yang menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis.
Contoh: heksosa isomerase (subsrat: heksosa dengan reaksi isomerase).
3) Jika diperlukan, ditambah dengan informasi tambahan tentang reaksi dalam
tanda kurung di bagian akhir nama. Contoh: 1.1.1.37 L-malat:NAD+
oksidoreduktase (dekarboksilasi).
4) Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor yaitu:
4. Liase
Enzim yang melaksanakan katalis pemusatan ikatan C-C, C-O, C-N dsb,
tanpa melibatkan hidrolisis atau oksidasi reduksi
5. Isomerase
Enzim yang melaksanakan katalis reaksi isomerisasi yang merupakan
penataan kembali atom yang membentuk suatu molekul
6. Ligase
Enzim yang melaksanakan katalis reaksi-reaksi pembentukan ikatan antara
dua moekul substrat yang terkait dengan pemusatan ikatan pirofosfat dalam
ATP atau senyawa energi tinggi lainnya.
B. Berdasarkan Ilmu Biologi
Fungsi Enzim
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali
lebih cepat daripada suatu reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat
berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan
yang tinggi. Oleh karena itu, enzim mempunyai peranan yang sangat penting dalam reaksi
metabolisme. Peranan enzim dalam reaksi metabolisme adalah sebagai berikut:
1) sebagai katalisator untuk proses biokimia yg terjadi didalam sel maupun di luar sel
2) Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 dan 1011 kali lebih cepat daripada reaksi
yang dilakukan tanpa katalisator.
3) Mengendalikan reaksi
4) Mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang optimal TANPA mengubah
besarnya tetapan keseimbangannya
5) Menurunkan energi aktivasi.
Cara Kerja Enzim
Dalam menjalankan kerjanya, enzim juga memiliki dua cara yang merupakan
teori dari Emil Fischer, yaitu:
1.TeoriKunci-Gembok
Dalam teori ini, dikatakan bahwa enzim memiliki bentuk sisi aktif yang bermacam-
macam. Hal itu digunakan untuk mencocokkan diri dengan substrat yang akan
direaksikan. Maka pada kesimpulannya, substrat yang akan bereaksi dengan enzim
harus memiliki sisi aktif yang cocok. Lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini
dimana Enzim seperti Gembok dan substrat seperti kunci.
2. Teori Fit Induksi
Dalam teori ini, dikatakan bahwa enzim memiliki bentuk tertentu pada sisi aktifnya,
namun enzim bisa menyesuaikan dirinya untuk bisa bereaksi dengan substrat
berbentuk apapun. Berbeda dengan teori kunci tembok, dalam teori induksi enzim
dikatakan bersifat fleksibel dan tidak spesifik.
Dalam melakukan proses kerjanya bereaksi dengan substrat, enzim dipengaruhi oleh
banyak hal yang bisa memperlambat atau mempercepat kerja enzim. Faktor-faktor itu
adalah:
Suhu; dalam suatu reaksi kimia, enzim harus bekerja pada suhu yang optimal dan
relatif dengan suhu yang hangat. Apabila temperatur lingkungan terlalu dingin, maka
reaksi tidak akan mendapatkan kalor yang cukup untuk mempersatukan substrat di
dalamnya.
pH; sama seperti suhu, pH lingkungan dalam reaksi kimia tidak boleh terlalu basa
atau asam; optimalnya adalah pH pada tubuh manusia secara normal.
Konsentrasi substrat; konsentrasi substrat yang akan direaksikan sangat
mempengaruhi laju reaksi. Semakin tinggi konsentrasi suatu substrat, maka laju reaksi
akan semakin lama.
Inhibitor; inhibitor adalah segala zat atau benda yang menghambat kerja enzim seperti
bakteri atau racun.