Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

ENZIM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

Dosen Pengampu:
Hartati, S.SI.,M.Si.,Ph.D.

Disusun Oleh:
KELOMPOK V
Eka Sri Wahyuni (210013301005)
Nurul Fadhila (210013301015)
M. Khamzah Syawal (210013301021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin segala puji hanya milik Allah SWT yang

Maha Pengasih dan Penyayang atas segala limpahan rahmat dan petunjuk-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ENZIM”. Shalawat

dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah

menjadi panutan dan sumber inspirasi dalam berbagai aspek kehidupan.

Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kesulitan-kesulitan

mendasar seperti pencarian referensi. Akan tetapi, berkat motivasi dan dukungan

dari berbagai pihak, kesulitan-kesulitan itu akhirnya bisa teratasi. Sehingga, melalui

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Meskipun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini penulis sangat

mengharapkan kritikan dan masukan yang sifatnya membangun. Harapan penulis

semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, Desember 2021

Penulis

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Enzim merupakan biomolekul protein dengan fungsi utama sebagai

katalisator atau mempercepat dan mengoptimalkan proses reaksi di dalam

sebuah reaksi yang bersifat kimia. Molekul yang wujud pertamanya dikenal

dengan nama substrat akan dioptimalkan perubahannya menjadi molekul yang

lebih sederhana dan biasanya disebut produk. Dalam proses tersebut, enzim

mampu mempercepar lintasan metabolisme. Ia bekerja dengan melakukan

rekasi bersama dengan molekul pada substrat. Kinerja enzim ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain suhu, kofaktor, keasaman dan juga inhibitor.

Pada faktanya, terdapat beragam macam-macam enzim. Masing-masing enzim

ini bereaksi pada substrat yang berbeda-beda dan menghasilkan produk yang

juga berbeda.

Dalam ilmu biologi, enzim-enzim tersebut dikelompokkan ke dalam 3

golongan yakni enzim karbohidrase, enzim Protease dan juga enzim esterase.

Ketiga golongan enzim ini terdiri atas beberapa jenis enzim. Kerja enzim

dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman,

kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat

keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat

mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah, diluar suhu atau

pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau struktur akan

mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah

molekul yang menurunkan ativasi enzim, sedangkan activator adalah yang

meningkatkan aktifitas enzim. Banya obat dan racun adalah inhibitor enzim.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan enzim?

2. Bagaimana pembagian golongan-golongan enzim?

3. Apa fungsi enzim?

4. Apa saja sifat-sifat enzim?

5. Bagaimana teori cara kerja enzim?

6. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi aktivitas enzim?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian enzim

2. Mengetahui pembagian golongan enzim

3. Mengetahui fungsi enzim

4. Mengetahui sifat-sifat enzim

5. Mengetahui teori cara kerja enzim

6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Enzim

Kata enzim berasal dari “en-zyme” yang berarti dalam ragi (yeast),

mulai dipakai sejak 1877. Sebelumnya telah dikenal diastase (A. Payen dan J.

Persoz, 1833), pepsin (T. Schwan,1836), emulsion (J.V.Liebig dan F.Wohler,

1837), masing- masing adalah senyawa organik yang dapat menghidrolisis

pati, protein, dan glikosida.

Enzim adalah suatu biokatalisator yang dapat bertindak menguraikan

molekul yang rantainya panjang menjadi lebih sederhana, serta dapat juga

membantu mekanisme reaksi yang mana tergantung pada enzimnya. Walaupun

enzim ikut serta dalam reaksi dan mengalami perubahan fisik selama reaksi,

enzim akan kembali kepada keadaan semula bila reaksi telah selesai.

Enzim mempunyai tenaga katalitik yang luar biasa dan biasanya jauh

lebih besar dari katalisator sintetik. Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap

substratnya. Enzim mempercepat reaksi kimia secara spesifik tanpa

pembentukan produk samping. Enzim merupakan unit fungsional untuk

metabolisme dalam sel, bekerja menurut urutan yang teratur. Sistem enzim

terkoordinasi dengan baik menghasilkan suatu hubungan yang harmonis

diantara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda. Kebanyakan

enzim diberi nama dengan penambahan akhiran “-ase” pada kata yang

menunjukkan senyawa asal yang diubah oleh enzim atau pada nama jenis reaksi

kimia yang dikatalisis enzim.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


Enzim adalah protein yang diproduksi dari sel hidup dan digunakan

oleh sel-sel untuk mengkatalisis reaksi kimia yang spesifik. Enzim memiliki

tenaga katalitik yang luar biasa dan biasanya lebih besar dari katalisator sintetik.

Spesifitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya. Tanpa pembentukan

produk samping enzim merupakan unit fungsional untuk metabolisme dalam

sel, bekerja menurut urutan yang teratur. Sistem enzim terkoordinasi dengan

baik menghasilkan suatu hubungan yang harmonis diantara sejumlah aktivitas

metabolic yang berbeda.

B. Golongan-Golongan Enzim

1. Golongan Enzim Karbohidrase

Golongan enzim ini terdiri atas beberapa jenis enzim antara lain:

a. Enzim selulose yang berperan mengurai selulosa atau polisakarida

menjadi senyawa selabiosa atau disakarida.

b. Enzim amylase yang berperan mengurai amilum atau polisakarida

menjadi senyawa maltosa, yakni senyawa disakarida.

c. Enzim pektinase yang berfungsi mengurai petin menjadi senyawa asam

pektin.

d. Enzim maltosa yang berfungsi mengurai maltosa menjadi senyawa

glukosa.

e. Enzim sukrosa yakni enzim yang berperan mengubai sukrosa menjadi

senyawa glukosa dan juga fruktosa.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


f. Enzim laktosa yakni enzim yang berperan mengubah senyawa laktosa

menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa.

2. Golongan Enzim Protase

Adapun macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan ini antaralain:

a. Enzim pepsin yang berperan memecah senyawa protein menjadi senyawa

asam amino.

b. Enzim tripsin yakni enzim yang berperan mengurai pepton menjadi

senyawa asam amino.

c. Enzim entrokinase yakni enzim yang berperan mengurai senyawa pepton

menjadi senywa asam amino.

d. Enzim peptidase, enzim berperan dalam mengurai senyawa peptide

menjadi senyawa asam amino.

e. Enzim renin, berperan sebagai pengurai senyawa kasein dan juga susu.

f. Enzim gelatinase, berperan dalam mengurai senyawa gelatin.

3. Golongan Enzim Esterase

Macam-macam enzim yang masuk ke dalam golongan yang satu ini antaralain:

a. Enzim lipase, berperan dalam mengurai lemak menjadi senyawa gliserol

dan juga asam lemak.

b. Enzim fostatase, berperan dalam mengurai suatu ester dan mendorong

terjadinya pelepasan asam fosfor.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


Macam-macam enzim ini bisa dijumpai di seluruh tubuh manusia. Masing-

masinge enzim bekerja pada substrat tertentu baik itu yang bersifat asam

maupun basa. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa enzim ini

memiliki sisi yang aktif dimana ia mempunyai gugus R residu asam

aminoyang spesifik. Menurut penelitian lanjutan, enzim ini berupa koloid

yang tertebtuk dengan tujuan memperbesar aktifitasnya.

C. Struktur Enzim

Enzim seperti yang telah kita tahu merupakan protein (dengan sedikit

pengecualian). Setiap enzim mempunyai konformasi yang sangat tepat dan

berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur struktur protein. Oleh

karena itu, struktur enzim memiliki kesamaan dengan macam struktur protein.

Terdapat 4 macam struktur enzim yaitu struktur primer, sekunder,

tersier dan struktur kuartener.

1. Struktur primer adalah rangkaian asam amino pada rantai polipeptida yang

menyusun enzim

2. Struktur sekunder terbentuk dari ikatan kimia yang lemah seperti pada

ikatan hidrogen yang terbentuk di antara atom atom di sepanjang tulang

punggung (backbone) rantai polipeptida. Struktur sekunder enzim

merupakan interaksi lokal yang menghasilkan pola tiga dimensi berulang.

Contoh struktur enzim sekunder adalah alfa heliks dan lembaran berlipat-

beta.

3. Struktur tersier melibatkan interaksi jarah jauh di antara rantai sisi asam

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


amino. Struktur enzim tersier membentuk globular protein yang sangat

akurat.

4. Struktur kuartener enzim berhubungan dengan interaksi antara dua atau

lebih subunit polipeptida yang berbeda pada sebuah protein fungsional

Dalam mempelajari struktur enzim, dikenal adanya situs aktif (active

site). Pengertian situs aktif adalah daerah terbatas di enzim tempat substrat

atau banyak substrat berikatan dan tempat reaksi enzimatik berlangsung.

Suatu situs aktif enzim dapat berupa suatu kantung atau galur di dalam

molekul enzim.

Struktur enzimFungsi Enzim

Enzim memiliki fungsi mendasar yaitu menurunkan energi aktivasi

sehingga reaksi dapat berlangsung dalam suhu atau kondisi normal. Dengan

kata lain enzim berfungsi sebagai unsur katalitik atau sebagai katalisator

dalamsuatu reaksi. Dalam melaksanakan katalisis ada empat langkah yang

dibutuhkan enzim yaitu:

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


a. Substrat berikatan dengan enzim. Substrat atau banyak substrat berikatan

pada situs aktif (active site) untuk membentuk kompleks substrat-ezim.

b. Terinduksi hingga pas (induced fit). Enzim yang berikata ndengan substrat

menginduksi perubahan bentuk enzim sehingga substrat lebih pas pada

tempat yang lebih sempit di bagian situs aktif (induced fit). Induced fit

dapat didefinisikan sebagai perubahan enzim yang reversibel.

c. Katalisis. Saat terjadinya katalisis dalam reaksi, substrat atau banyak

substrat berubah dengan cara yang spesifik, contoh dengan modifikasi

kimiawi, pembelahan (cleavage) atau penggabungan substrat yang berlipat

ganda. Pada langkah katalisis ini, terdapat dua macam jenis yaitu turnover

number atau pergantian jumlah dan bidirectional atau dua arah. Pergantian

jumlah yaitu katalisis terjadi sangat cepat sehingga satu molekul enzim

dapat mengubah lebih dari 1000 molekul substrat per detik. Sedangkan

dua arah yaitu enzim yang sama mengatalisis reaksi tertentu dalam dua

arah ke depan atau sebaliknya.

d. Langkah terakhir:Produk dilepaskan. Terjadinya pelepasan produk reaksi

dari situs aktif, dan enzim tetap dalam bentuk aslinya. Enzim selanjutnya

dapat meninggalkan situs aktif dan digunakan kembali dengan substrat

yang baru.

D. Sifat-Sifat Dasar Kerja Enzim

1. Sifat-sifat Enzim

Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


a. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.

b. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena

enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.

c. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada

enzim.

d. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat

cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.

e. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim),

contoh ektoenzim: amilase,maltase.

f. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada

juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, mengkatalisis

pembentukan dan penguraian lemak. lipase Lemak + H2O ————>

Asam lemak + Gliserol

g. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif

(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan

permukaan substrat tertentu.

h. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein

tambahan yang disebut kofaktor. Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang

mempengarahi reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat

mempercepat jalannya reaksi, 2+ 2+ contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca,

zat organik seperti koenzim-A. Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi

enzim. Contoh inhibitor: CO, Arsen, Hg, Sianida.

2. Dasar Kerja Enzim

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


Pada umumnya terdpat 2 Mekanisme Kerja enzim Yang

mempengaruhhi katalisis. Mekanisme Tersebut adalah:

i. Enzim meningkatkan kemungkinan molekul – molekul yang bereaksi

saling bertemu dengan permukaan yang saling berorientasi. Hal ini terjadi

sebab enzim mempunyai suatu affinitas yang tinggi terhadap substrat dan

mempunyai kemampuan mengikatnya walaupun bersifat sementara.

Penyatuan antara substrat dengan enzim tidak seenaknya,melainkan

substrat terikat dengan enzim sedemikian rupa,sehingga setiap substrat

terorientasi secara tepat untuk terjadi reaksi.

ii. Pembentukan ikatan yang sementara antara substrat dengan enzim

menimbulkan penyebaran elektron dalam molekul substrat dan penyebaran

ini menyebabkan suatu regangan pada ikatan kovalen spesifik dalam

molekul substrat,sehingga ikatan kovalen tersebut menjadi mudah

terpecah. Para ahli biokimia menamakan keadaan dimana terjadi regangan

ikatan molekul substrat setelah berinteraksi dengan enzim,disebut

pengaktifan substrat.

E. Teori Kerja Enzim

Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya

bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau

substrat tertentu harus ada hubungan atau kontrak antara enzim dapat

berhubungan degan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya

terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


mengadakan hubungan atau kontrak dengan substrat dinamai sisi aktif (active

site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai

bentuk atau konfirmasi lain, maka tidak dapat ditampung pada sisi aktif suatu

enzim. Dalam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Ini

merupakan penjelasan mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap

substrat tertentu. Hubunga atau kontrak antara enzim dengan substrat

menyebabkan terjadinya kompleks enzim-substrat. Kompleks ini merupakan

ompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila

reaksi yag diinginkan telah terjadi. Enzim bekerja dengan du acara yaitu:

1. Teori Lock and Key (Gembok dan Kunci)

Gambar. Teori Lock and Key

Menurut teori ini, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena

adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat degan sisi aktif enzim, sehingga

sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk e dalam

sisi aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks

enzimsubstrat/ Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil

reaksi akan dilepas dan enzim akan Kembali pada konfigurasi semula. Jika

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, maka bentuk sisi aktif

berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi.

2. Teori Induced Fit (Kecoockan Induksi)

Gambar Induced Fit

Menurut teori ini kecoockan induksi reaksi antara enzim dengan substrat

berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap sisi aktif enzim sedemikian

rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling

melengkapi. Menurut teori ini sisi aktif tidakbersifat kaku, tetapi lebih fleksibel

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sktivitas Enzim

Enzim dalam melakukan aktivitas dan fungsi enzim, terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar terdapat 3 faktor utama yang

mempengaruhi aktivitas enzim yaitu substansi nonprotein, kondisi lingkungan

optimal dan inhibitor. Berikut penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi

aktivitas enzim.

a. Substansi protein dalam enzim

Dalam banyak reaksi yang menggunakan enzim, diperlukan adanya

substansi nonprotein untuk melakukan aktivitas enzim yang seharusnya.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


Substansi nonprotein ini memulai reaksi melalui ikatan molekul enzim dengan

cara yang spesifik. Secara khusus terdapat 5 bagian enzim yaitu (1) koenzim

yang merupakan subtansi organik seperti vitamin, koenzim A, heme, dan biotin)

(2) kofaktor yaitu substansi anorganik seperti atom logam seng, besi, tembaga.

(3) Kelompok prostetik yaitu tempat kofaktor enzim dapat berikatan dengan

efektif yang merupakan bagian protein enzim. (4) Holoenzim adalah bagian

protein dan nonprotein enzim yang hadir bersamaan. (5) apoenzim merupakan

bagian protein enzim.

Struktur nonprotein enzim

b. Kondisi Lingkungan Optimal

Setiap enzim memiliki kondisi lingkungan yang optimal yang akan

mengoptimalkan konformasi enzim yang aktif. Hingga saat ini diketahui dua

poin yang dibutuhkan dalam kondisi lingkungan optimal yaitupengaturan suhu

dan pengaturan pH.

Suhu memiliki dua pengaruh utama yaitu pengaruh terhadap reaksi

serta terjadinya denaturasi.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


Pengaruh terhadap reaksi yaitu untuk enzimpada umumnya semakin

adanya peningkatan pada suhu maka akan terjadi peningkatan kecepatan reaksi,

molekul bergerak lebih cepat dikarenakan kenaikan suhu sehingga akan banyak

berinteraksi. Penurunan suhu tentunya akan berakibat sebaliknya. Ketika suhu

mencapai serta melampaui batas tertentu, maka akan terjadi denaturasi. Definisi

denaturasi adalah perubahan permanen yang menginaktivasi enzim. Saat terjadi

denaturasi, ikatan kimia terputus dan enzim kehilangan bentuk spesifiknya.

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim

pH atau ukuran kadar ion OH atau H pada lingkungan. Apabila pH

lingkungan terlalu asam atau basa dapat menyebabkan denaturasi enzim.

Umumnya, pH optimun enzim adalah dalam pH netral (pH 7). Hal menarik

dari enzim pencernaan adalah bekerja optimum pada pH2.

Grafik. pengaruh pH terhadap aktivitas enzim

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


c. Inhibitor

Inhibitor adalah molekul yang berikatan secara selektif pada enzim

dan menghambat aktivitas enzim. Enzim dapat berikatan dengan inhibitor

secara reversibel ataupun ireversibel. Ada dua macam inhibitor yaitu inhibitor

kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.

Inhibitor kompetitif memiliki bentuk seperti substrat normal dan

bersaing dengan substrat normal tersebut untuk berikatan dengan situs aktif

enzim. Oleh karena itu, pengikatan inhibitor memblokade situs aktif

terhadap substrat. Apabila inhibitor bersifat reversibel dapat diatasi dengan

menambahkan konsentrasi substrat. Inhibitor kompetitif mengikat bagian

enzim yang lain selain situs aktif (active site). Pengikatan inhibitor ini dapat

mengubah bentuk situs aktif enzim sehingga tidak dapat mengikat substrat.

Gambar. Inhibitor kompetitif pada enzim

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di

dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang

berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat

proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia.

2. Penggolongan enzim berdasarkan atas reaksi kimia dimana enzim

memegang peranan, yaitu: oksidoreduktase, tranferase, hidrolase, liase,

isomerase, dan ligase.

3. Secara umum enzim berfungsi sebagai katalis dan memiliki perananpenting

dalam reaksi metabolisme, yaitu sebagai biokatalisator dan modulator.

Untuk dapat bekerja pada suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau

kontak antara enzim dengan substrat (kompleks enzim substrat).

4. Sifat-sifat enzim antara lain yaitu biokatalisator, thermolabil,dll.

5. Teori cara kerja ezim ada dua yaitu, teori lock and key dan teori induced fit.

6. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu konsentrasi

enzim, konsentrasi substrat, suhu, pH, produk/hasil reaksi, aktivator, dan

inhibitor.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia


DAFTRA PUSTAKA

Ernawati, 2021. Biologi Manusia untuk Mahasiswa Kesehatan. Malang: Wijaya

Kusuma Press.

Sumardjo, D. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Buku

Kedojteran EGC.

Sudariah., Pratiwi, Y., & Arsyad, M. 2021. Mikrobiologi. Bogor: Guepedia

Thomy, Z., & Harnelly, E. 2018. Buku Ajar Dasar-Dasar Biosel Sel dan

Molekuler. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.

Yuwono, T. 2019. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Enzim – Kelompok V - Makalah Biokimia

Anda mungkin juga menyukai