Anda di halaman 1dari 7

IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Menuntun/menggiring Domba

Menuntun domba dapat dilakukan dengan cara – cara berikut ini :

a. Posisikan domba disamping kita

b. Pegang tali tambang yang ada pada leher domba

c. Usahakan tali penggiringan berada disamping dan dekat dengan leher.

d. Ajak domba untuk berjalan – jalan.

4.1.2. Mendudukkan Domba

a. Posisikan domba dengan benar.

b. Tempatkan tubuh anda di atas domba pada sisi belakang.

c. Pegang paha bagian atas sebelah kiri domba dengan tangan kanan,

dengan posisi tangan menyilang ke belakang kaki domba.

d. Pegang paha bagian bawah sebelah kanan domba dengan tangan kiri,

dengan posisi tangan menyilang ke belakang kaki domba.

e. Angkat domba tersebut.

f. Taruh di pangkuan kita, lalu turun perlahan-lahan.

4.1.3. Mengangkat Domba

a. Posisikan domba dengan baik.

b. Tempatkan tangan kiri/kanan melingkar di tubuh domba bagian depan,

ditulang dada bagian bawah.

c. Tangan kanan/kiri melingkar di tubuh bagian belakang.


d. Angkat domba dengan perlahan.

e. Setelah diangkat, turunkan domba dengan perlahan

4.1.4. Menidurkan Domba

a. Posisikan badan kita di sebelah kiri domba.

b. Lalu pegang paha bagian atas kaki depan sebelah kiri domba dengan

tangan kiri kita melewati dada domba.

c. Tangan kanan kita memegang paha bagian atas kaki belakang domba,

pada bagian ini kita harus hati-hati.

d. Angkat perlahan dan tahan tubuh domba dengan paha kita.

e. Turunkan perlahan, yang pertama menyentuh tanah adalah lutut kita,

kemudian jepit tubuh domba dengan lutut kita, jangan terlalu keras.

f. Silangkan kaki domba untuk diikat.

4.1.5. Tying Up (Mengikat Domba)

a. Posisikan domba dalam keadaan duduk.

b. Masukkan tali untuk tying out pada kaki domba bagian bawah / belakang.

c. Silangkan posisi tali.

d. Masukkan kepala domba pada tali tersebut.

e. Dengan demikian, domba tidak dapat bergerak.

4.1.6. Menangkap Domba

a. Bila domba lari atau sudah lepas dari ikatan

b. Tangkap domba dengan tangan kana/kiri pada kaki belakang bagian

pangkal paha

c. Pengang dengan erat, domba akan berhenti

4.1.7 Menentukan Umur Domba


a. Mengecek gigi domba yang harus dilakukan adalah leher domba di angkat

b. Kemudian mulut domba di buka dengan jari seperti memegang pistol yaitu

jempol di simpan di bibir atas domba, telunjuk di bibir bawah domba dan

ketiga jari lain berada di bawah dagu.

4.2 Pembahasan

4.2.1. Menggiring Domba

Pada praktikum saat menggiring domba, posisi domba harus di depan

sedangkan penggiringnya berada dibelakang. Untuk menggiring domba terutama

jika domba tersebut mengenakan tali dilehernya harus diperhatikan posisinya agar

domba tersebut tidak tercekik. Adapun cara agar domba tidak tercekik yaitu

dengan mengaitkan tali simpul dekat leher ke tanduk sehingga tali disekitar

tenggorokan longgar. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan Sudarmono dan

Bambang (2011) bahwa saat menggiring domba diusahakan memegang tali tidak

terlalu jauh dengan tali dileher dan untuk domba jantan yang bertanduk kaitkan

tali pada tanduk, jika ingin berbelok usahakan berbelok perlahan agar domba tidak

tercekik.

4.2.2. Mendudukan Domba

Kegiatan mendudukan domba merupakan salah satu bagian dari tying up.

Adapun cara mendudukan domba yang dipraktikan yaitu dengan memposisikan

diri di belakang domba, lalu tangan kiri melewati perut dan dada memegang paha

kanan atas bagian depan. Apabila pegangan sudah kuat maka domba diangkat

(diberdirikan) lalu kaki kanan mundur selangkah ke belakang untuk

mempermudah memposisikan tangan kanan memegang paha kiri atas bagian

belakang dan menahan paha belakang dengan lengan. Setelah itu, domba
kemudian diangkat dan turunkan perlahan ke tanah sehingga domba dapat duduk.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Purnomoadi (2003) bahwa cara mendudukkan

domba yang baik yaitu meletakkan tangan kanan/kiri berada di kaki depan domba,

lalu domba di angkat. Setelah itu salah satu kaki kita mundur selangkah.

kemudian ambil salah satu kaki domba dari belakang dengan syarat kaki

bersilangan dengan kaki depan domba. Angkat domba dengan lutut terlebih

dahulu kemudiandudukan domba.

Mengangkat Domba

Pada saat mengangkat domba dapat dilakukan dengan cara lengan harus

menahan dada domba, sedangkan lengan yang lainnya menahan paha atas bagian

belakang domba. Setelah itu,kedua tangan saling berpegangan untuk menahan

domba agar tidak jatuh kemudian domba diangkat. Apabila domba diam dan

tenang ketika diangkat mengartikan bahwa teknik mengangkat domba tersebut

sudah tepat sehingga membuat domba merasa nyaman ataupun tidak merasa

tersakiti. Hal ini sesuai dengan pendapat Purnomoadi (2003) cara yang benar

mendudukkan domba yaitu tangan kanan/kiri kita berada di kaki depan domba, di

pangkal paha, domba di angkat. Kemudian salah satu kaki peternak mundur

selangkah. Lalu ambil salah satu kaki domba dari belakang dengan syarat kaki

bersilangan dengan kaki depan domba. Selanjutnya angkat domba dengan lutut

terlebih dahulu kemudian dudukan domba.

4.2.4 Menidurkan/Merebahkan Domba

Pada praktikum saat merebahkan domba, posisi ditempatkan pada sisi kiri

domba tersebut. Tangan kiri memegang paha kiri atas bagian depan domba dari

atas melewati dada, sedangkan tangan kanan memegang paha kiri atas bagian
belakang melewati skrotum, sehingga posisi tangan kanan harus diperhatikan agar

tidak menyakiti skrotum domba tersebut. Setelah itu domba diangkat dan ditahan

menggunakan lutut lalu diturunkan perlahan ketanah. Apabila domba sudah dalam

posisi rebah, maka harus segera menahan tubuh domba tersebut dengan kedua

lutut agar domba tidak bangun kembali baru kemudian keempat kaki domba

disilangkan untuk diika. Hal ini sesuai dengan pernyataan Purnomoadi (2003)

yaitu cara yang benar menidurkan domba agar tidak stress yaitu pertama harus

menenangkan dombalalu ambil pangkal paha depan domba dan belakang bagian

dalam domba. Kemudian angkat domba dan tahan menggunakan paha.

Selanjutnya turunkan paha dan turunkan domba secara perlahan. Lalu angkat

kedua lutut untuk menahan badan domba. Kemudian silangkan ke empat kaki

domba.

4.2.5 Tying Up

Hal pertama yang dilakukan dalam tying up yaitu menngukur tali

sepanjang dua kali panjang tubuh (dari pundak sampai pangkal ekor). Selanjutnya

tali tersebut dilebihkan sedikit agar dapat dibuat simpul mati. Setelah itu

dilakukan kegiatan mendudukkan domba seperti yang telah dijelaskan pada sub

bab sebelumnya. Masukkan tali yang telah diikat ke kedua pangkal paha bagian

belakang lalu angkat tali bagian bawah ke atas dan masukkan kepala domba pada

lubang tali tersebut. Cara tying up tersebut sesuai dengan pernyataan Purnomoadi

(2003) bahwa cara tying up yang benar yaitu mengukur panjang tali (dengan

mengukur 2x panjang badan domba kemudian menambah sedikit panjang tali

untuk mengikat). Selanjutnya lakukan cara mendudukan domba dan masukan tali

yang telah di ikat ke kaki bagian belakang domba. Kemudian tali bawah di angkat

dan masukan ke kepala domba.


4.2.6 Menangkap domba

Pada praktikum saat menangkap domba yang dilehernya terdapat tali,

tidak boleh menangkapnya dengan menarik talinya karena akan mencekik domba

dan sulit untuk mengendalikannya, maka saat menangkap domba yang sedang

kabur dengan menangkap kali bagian pangkal paha dengan kuat, domba pun akan

berhenti. Sedangkan enurut Purnomoadi (2003) mengatakan bahwa menangkap

domba dengan satu tangan didepan leher sedangkan tangan lain dibelakang ekor

ditujukan untuk mencegah domba bergerak maju, sedangkan tangan yang

dibelakang ekor untuk memcegah domba bergerak mundur.

4.2.7 Memperkirakan Umur

Dalam memperkirakan umur domba, dapat dilihat berdasarkan gigi dan

tanduk dari domba tersebut. Hasil pengamatan menunjukan bahwa domba yang

diamati memiliki gigi seri yang jarang (jaraknya berjauhan) serta belum muncul

gigi baru, sehingga dapat diperkirakan bahwa domba tersebut hampir berumur

satu tahun. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Heath dan Olusanya

(1988) bahwa gigi ternak mengalami erupsi secara kontinyu sehingga dapat

digunakan untuk menduga umur ternak karena gerakan mengunyah makanan yang

dilakukan ternak mengakibatkan terasahnya gigi. Untuk mengamati gigi domba

diperlukan teknik khusus agar bibir domba dapat terbuka dan tidak stres yaitu

dengan cara leher domba diangkat kemudian jari telunjuk dan jempol membentuk

pistol. Selanjutnya jari telunjuk membuka bibir bawah dan jempolmenahan bibir

atas, sehingga gigi dapat terlihat. Sesuai dengan pernyataan Purnomoadi (2003)

bahwa untuk mengecek gigi domba yang harus dilakukan adalah leher domba di

angkat kemudian mulut domba di buka dengan jari seperti memegang pistol yaitu

jempol di simpan di bibir atas domba, telunjuk di bibir bawah domba dan ketiga
jari lain berada di bawah dagu. Memperkirakan umur berdasarkan tanduk domba

dapat diamati dari bentuk tanduk domba tersebut. Berdasarkan pengamatan,

domba tersebut memiliki tanduk yang pendek serta tidak memiliki lengkungan

seperti cincin sehingga dapat dikatakan domba tersebut masih tergolong muda

atau berada pada usia dibawah umur 1 tahun.

Daftar pustaka

Purnomoadi, Agung. 2003. Ilmu Ternak Potong dan kerja. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro

Sudarmono, A.S dan Bambang.2011.Beternak Domba. Penebar Swadaya. Jakarta

Heath, E. and S. Olusanya. 1988. Anatomi and Physiology of Tropical Livestock,

Longmann Singapore Publishers Pte. Ltd. Singapore

Anda mungkin juga menyukai