Anda di halaman 1dari 2

Nama: Cahya Dwi Notika

Kelas : TLM 2B
NIM. : 2111050126

1. Konstitusi negara penting, karena memiliki fungsi sebagai berikut:


-Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak terjadi
kesewenang-wenangan yang dapat dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak
bagi warga negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
-Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu negara
-Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi
-Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan
-Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan lambang
-Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia dan kebebasan warga
suatu negara
2. Komentar tentang diamandemennya UUD 1945: Menurut saya baik selama perubahan itu
mengarah kedalam perbaikan-perbaikan yang seharusnya harus dilakukan tanpa mengurangi
sesuatu yang baik yang sudah ada.
3. Pendapat saya jika ada kelompok tertentu yang ingin merubah lagi UUD 1945: Menurut
saya tidak baik jika UUD 1945 sering diubah, tetapi jika ada yang belum pas atau tidak pas
dalam UUD kita menyangkut butir atau pasal tertentu, maka rakyatlah yang memutuskan,
kita semua. Tidak boleh seorang-seorang atau cuma satu dua kelompok, yang harus betul-
betul memikirkan dan menelaahnya dengan tenang, dengan jernih, dengan rasional dan tidak
emosional. Amat berbahaya kalau kita ingin melakukan perubahan terhadap UUD, tapi tidak
dipikirkan baik-baik, tidak jernih, tidak rasional apalagi dibayang-bayangi untuk kepentingan
tertentu.
4. Upaya agar perilaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara
kita:
-Memahami isi Undang-Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-Membayar tagihan pajak. Dengan membayar pajak kita akan membantu negara ini mencapai
tujuan pembangunan nasional yang membutuhkan dana tidak sedikit
-Menaati peraturan lalu lintas. Dengan begitu, maka akan mengurangi kecelakaan lalu lintas.
5. Komentar anda jika ada pejabat publik yang perilakunya bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan:
Jadi kalau pejabat publik tidak mengerti bagaimana harus bertingkah laku yang layak dalam
posisinya sebagai pejabat publik, berartikan dia tidak siap menjadi pejabat publik. Tidak
kompeten. Seharusnya jabatan tersebut ditolaknya.
6. Kasus kasus perilaku yang inkonstitusional di media:
Ubah Pasal dalam Undang Undang Demi Presiden Tiga Periode, Bivitri Susanti:
Pengkhianatan Konstitusi!
16 Mar 2022.
"Jangan sampai sekarang ada sesuatu yang inkonstitusional, tapi konstitusinya yang diubah.
Nah, ini yang saya kira juga disesatkan oleh logika yang salah bawa konstitusi itu hanya teks.
Konstitusi itu bukan teks, tapi gagasan pembatasan kekuasaan," ujar Bivitri.

Menurut Bivitri, konstitusionalisme memiliki dua makna; pembatasan dan hak asasi manusia.
Maka apabila memaksakan kehendak melanggar dua prinsip itu, dengan mencoba mengubah
pasal dalam Undang Undang, dapat disimpulkan pihak itu melakukan tindakan
inkonstitusional.
7. Untuk menjaga perilaku masyarakat agar tidak melakukan perbuatan yang
inkonstitusional: dapat dilakukan dengan hal-hal dasar yakni mencintai Negara terebih
dahulu, sehingga mudah dalam menjalankan norma-norma serta peraturan perundang-
undangan sebagai konstitusi Negara Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai