penjajahan belanda. Berdasarkan data FAO, pada tahun 2016 Indonesia menjadi
menempati urutan kedua sebagai negara pengekspor cengkeh terbesar. Namun ditahun
yang sama Indonesia juga menjadi negara ketiga pengimpor cengkeh terbesar.
Indonesia meingompor cengkeh dari Madagaskar, Komoro, dan Tanzania. Mengapa
hal seperti ini terjadi, menduduki tempat tinggi sebagai eksporter sekaligus importer.
Apa yang mendasari hal tersebut?. Alasan Indonesia masih melakukan impor
dikarenakn industri rokok yang berada di Indonesia menggunakan jenis-jenis cengkeh
khusus yang terkadang di budidayakan di Indonesia, dapat juga dikarenakan harga
beli cengkeh dari negara lain lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik.
Berikut data harga cengkeh tahun 2010 - 2015 berdasarkan Direktorat Jenderal
Pertanian:
Tabel I. data harga cengkeh tahun 2010 - 2016 berdasarkan Direktorat Jenderal Pertanian -
Kementrian Pertanian
Pada tahun 2016 dan 2017 harga cengkeh kering melonjak naik diantara Rp. 120.000/Kg - Rp.
200.000/Kg, dikarenakan pada tahun 2016 dan 2017 musim hujan terjadi dua kali dan hasil panen
tidak terlalu tinggi, namun permintaan dari konsumen tetap tinngi. Hal ini berdampak pada tahun
2018,, harga cengkeh turun menjadi Rp. 80.000/Kg, dan naik kembali pada tahun 2019 per bulan April
menjadi Rp. 95.000/Kg.
Konsumsi cengkeh terbesar terletak pada industri rokok, yaitu sebesar 90% dari total konsumsi
cengekh di Indonbesia. Berikut beberap alternatif dari penggunaan cengkeh dalam bidang industri.
Batang dan gagang cengkeh dapat dijadikan minyak. Sedangkan daunnya dapat dijadikan pestisida.