Dosen Pengampu
Oleh :
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu biomekanika olahraga?
2. Apa hubungannya hukum newton 1 dengan dikjas dan or ?
3. Apa hubungannya hukum newton 2 dengan dikjas dan or?
4. Apa hubungannya hukum newton 3 dengan dikjas dan or?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan biomekanika olahraga
2. Untuk mengetahui hubungan hukum newton 1 dengan dikjas dan olahraga
3. Untuk mengetahui hubungan hukum newton 2 dengan dikjas dan olahraga
4. Untuk mengetahui hubungan hukum newton 3 dengan dikjas dan olahraga
BAB 2
PEMBAHASAN
Hukum II Newton ini berbunyi : "Kecepatan suatu benda akan berubah hanya
jika dipengaruhi oleh daya tambahan. Hasil percepatan atau perlambatan sebanding
dengan dan dalam arah yang sama dari daya". Maksud dari hukum ini adalah jika
dorongan atau daya penggerak dari benda atau obyek didua kali lipatkan, maka
tingkat percepatan akan dua kali lipat pula. Demikian pula jika daya ditiga kali
lipatkan, maka tingkat percepatan akan meningkat secara sebanding pula. Hal ini
berarti juga jika daya tahanan diberikan secara langsung berlawanan dengan gerakan
suatu benda, maka :
a) akan memperlambat benda dan akhirnya menghentikannya jika daya tersebut lemah
tetapi berlanjut terus (tahanan udara atau air).
b) akan menghentikan benda jika besarnya tahanan sebanding momentum benda itu;
atau
c) akan membalikkan arah benda jika besarnya tahanan lebih besar daripada benda
tersebut. Dalam hal ini Jensen dan Schultz (1977) menjelaskan beberapa prinsip-
prinsip yang akan memberikan kecepatan atau pendayagunaan kecepatan dan
momentum. Prinsip-prinsip itu adalah :
Sehubungan dengan percepatan harus disadari bahwa dalam kontraksi otot pada
gerakan-gerakan tubuh dihasilkan daya. Lebih bertenaga daya kontraksi akan
mengeluarkan lebih banyak energi. Pengeluaran energi dan kontraksi otot berbeda
secara pangkat tiga dari kecepatan kontraksi. Jika otot A berkontraksi dua kali secepat
otot B maka pengeluaran energinya sebanyak delapan kali lebih besar daripada otot B.
Hal ini sangat besar pemakaiannya dalam kegiatan yang menuntut daya tahan
(endurance).
-seorang perenang dengan gaya crawl yang mendorong tubuhnya ke arah yang
diinginkannya dan mengurangi gerakan yang tidak berguna seperti mengangkat
tubuhnya ke atas atau menggerak-gerakkannya dari sisi ke sisi.
-penari atau pemain skate. Mereka akan meningkatkan kecepatan putaran (spin)
dengan cara membawa lengannya dekat ke badannya, atau memperlambat kecepatan
dengan menjangkaukannya ke luar.
-pada saat melakukan "giant swing" pada palang atau gerakan berputar. Pesenam
memperpendek jari-jari putaran selama mengayun ke atas (untuk mengurangi efek
gravitasi) dan memperpanjang jari-jari pada saat mengayun ke bawah (untuk
memungkinkan gravitasi memberikan efek maksimal).
-lari gawang. Pada saat lari gawang, lengan yang berlawanan dengan kaki depan harus
didorong ke muka dan sedikit ke arah kaki tersebut untuk memungkinkan atlit
menjaga kesetimbangannya dalam arah maju yang lurus. Jika hal ini tidak
dilakukannya, tubuhnya cenderung untuk berputar menjauh dari kaki depan dan ia
tidak akan mendarat pada arah larinya. Selanjutnya, tubuh harus dilemaskan ke muka
karena pada saat kaki dihentakkan ke bawah untuk segera kontak dengan tanah, tubuh
bagian atas cenderung untuk lurus. Jika terlalu banyak kecenderungan untuk lurus,
pelari kehilangan gerak majunya yang sangat penting untuk mengarahkannya kembali
ke gawang berikutnya.
Di dalam banyak gerakan seperti berlari, gerakan berlawanan dari bagian-bagian
tubuh untuk menjaga kesetimbangan merupakan gerak yang otomatis.
Bunyi Hukum Newton 3 : “Setiap aksi akan menimbulkan reaksi, jika suatu benda
memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan
memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda
pertama, tetapi arahnya berlawanan“. Berdasarkan dari bunyi hukum newton ke 3 ini
dimana setiap aksi akan menimbulkan aksi atau setiap sebab akan menimbulkan
akibat. Dimana, setiap gaya sebab yang diberikan akan menghasilkan besarnya gaya
akibat yang dihasilkan. Pada contoh penerapan hukum newton ke 3 ini bekerja pada
setiap benda yang diberikan gaya aksi akan menghasilkan gaya reaksi. Namun, gaya
aksi reaksi tersebut saling berlawanan arah dan bekerja pada benda yang berbeda.
Hukum Newton 3
Sebuah benda dengan berat (w) yang berada diatas meja. Meja akan memberikan
reaksi gaya normal (N), sehingga N = W dengan arah gaya saling berlawanan.
Daftar Pustaka
Andrian, Marlene, J., & Cooper, John, M. (1989). The Biomechanics of Human Movement. Indiana:
Benchmark Press, Inc.
Hay, James, G. (1985). The Biomechanics of Sports Tehniques. New Jersey: Englewood Cliffs.