Anda di halaman 1dari 8

BAB 4

FUNGSI TRANSFER DAN DIAGRAM BLOK SISTEM

Bab 4 membahas tentang fungsi transfer dan diagram blok sistem serta
peranannya dalam pemodelan, analisis, dan sintesis sistem kendali.
Uraiannya meliputi pengertian fungsi transfer, penurunan fungsi transfer
dari sebuah sistem yang diketahui model matematisnya, serta membuat
diagram blok dari model sistem.

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa memiliki kompetensi untuk :


• mendefinisikan fungsi transfer.
• menurunkan fungsi transfer dari sebuah sistem yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan diferensial.
• memahami diagram blok sistem dan menurunkan bentuk diagram
blok dari model sistem yang diketahui fungsi transfer masing-masing
subsistemnya.
• Membangun diagram blok untuk sistem-sistem dalam rangkaian
listrik, elektromekanis, sistem termal, atau sistem fluida.

1. Fungsi transfer

Fungsi transfer didefinisikan sebagai perbandingan transformasi Laplace


sinyal output terhadap transformasi Laplace sinyal input dengan
menganggap seluruh kondisi mulanya nol. Dengan mengetahui fungsi
transfer sistem, maka kita dapat mengetahui ”relasi” langsung antara
masukan dan keluaran dari sistem. Untuk menurunkan fungsi transfer
sistem yang dimodelkan dengan persamaan diferensial, kita memanfaatkan
sifat transformasi Laplace berikut :
f ⇒ F (s )
f ′ ⇒ sF (s )
f ′′ ⇒ s 2 F (s ) (1)
M
1
∫ f (τ) dτ ⇒ F (s )
s

Perhatikan rangkaian listrik berikut.

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 1|


Gambar 1. Rangkaian seri RLC

Dengan menggunakan hukum Kirchhoff tentang tegangan pada rangkaian


tersebut didapat persamaan
L d + Ri + 1 i dt = e (2)
i
i
dt
C∫
dan
1 sC
i dt = e
C∫ 0

Transformasi Laplace persamaan


atau
1
sL + R + I (s) = Ei (s)
I (s )
(2) berbentuk sLI (s ) + RI (s ) + = Ei (s )
(3) sC

(4)
serta transformasi Laplace persamaan (3) berbentuk
I (s ) = E0 ( s ) (5)
sC
Dengan membagi persamaan (5) dan (4) didapat fungsi transfer rangkaian
E0 (s ) = 1 (6)
E (s ) s 2 LC + sRC + 1
i

Contoh lainnya, perhatikan model mekanis sistem pegas dengan u(t)


adalah perpindahan dari dasar, y(t) adalah perpindahan massa, k konstanta
pegas, m massa total sistem, dan b koefisien gesekan, yang digambarkan
secara skematik sebagai berikut :

Gambar 2. Model Sistem Suspensi

Persamaan diferensial untuk sistem tersebut berbentuk

my′′ + by′ + ky = bu′ + ku (7)

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 2|


Dengan mengambil transformasi Laplace persamaan (7) didapat bentuk

ms 2Y (s ) + bsY (s ) + kY (s ) = bsU (s ) + kU (s )
atau

(ms 2 + bs + k )Y (s ) = (bs + k )U (s )
(8)

sehingga fungsi transfer sistem mekanis tersebut berbentuk

Y (s ) = bs + k (9)
U (s ) ms 2 + bs + k

2. Diagram Blok Sistem


Representasi sebuah proses dalam sistem dapat digambarkan melalui
diagram blok. Sebuah diagram blok dapat menginformasikan urutan proses
yang terjadi dalam sistem secara kualitatif. Selain itu, secara kuantitatif
sebuah diagram blok menyatakan fungsi transfer suatu sistem. Dengan
pengertian tersebut, rangkaian listrik pada gambar 1 dapat digambarkan
dengan diagram blok berikut
Ei G(s) Eo

Gambar 3. Diagram blok rangkaian

dengan G(s) menyatakan fungsi transfer rangkaian seperti yang ditunjukkan


oleh persamaan (6). Variabel yang dituliskan dalam representasi diagram
blok adalah bentuk transformasi Laplace dari sinyal-sinyalnya. Seperti pada
gambar 3, input Ei adalah transformasi Laplace dari sinyal input ei(t) dan
output Eo adalah transformasi Laplace sinyal output eo(t). Sementara itu,
sistem suspensi pada gambar 2 dapat dituliskan dalam bentuk diagram blok
berikut
U Y
K(s)

Gambar 4. Diagram blok sistem suspensi

dengan K(s) menyatakan fungsi transfer sistem yang ditunjukkan oleh


persamaan (9).

Visualisasi diagram blok memudahkan kita dalam memahami sistem


kompleks yang tersusun oleh lebih dari satu subsistem atau komponen.
Misalnya sistem elektromekanis dalam motor listrik yang menggabungkan

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 3|


subsistem elektrik dengan subsistem mekanis (gerak). Gambar skematik
sebuah motor listrik arus searah (motor DC) dengan pengendalian arus
bagian jangkar (armature) beserta variabel dan parameternya diperlihatkan
pada gambar 5.

Gambar 5. Motor DC dengan pengendalian arus jangkar

Persamaan rangkaian pada bagian jangkar (sisi input) berbentuk

Rm ia + Lm dia + em = ea (10)
dt

em adalah tegangan yang muncul di bagian rotor akibat perputaran


konduktor yang menembus daerah bermedan magnet, yang disebut back
electromotive force (gaya gerak listrik balik), dan besarnya berbanding lurus
dengan kecepatan putar motor. Karena simpangan sudut putar adalah θo,
maka gaya gerak listrik balik dapat dituliskan menjadi

em = km dθ0 (11)
dt

dengan km menyatakan konstanta tegangan motor. Torsi (T) yang dihasilkan


oleh motor berbanding lurus dengan besar arus jangkar ia, sehingga dapat
dituliskan menjadi

T = kT ia (12)
dengan kT adalah konstanta torsi.

Sementara itu, pada beban berlaku persamaan

J d 2 θ 0 + B dθ 0 = T (13)
2
dt dt

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 4|


dengan J menandai inersia beban, B koefisien redaman/gesekan, dan T
adalah torsi yang dihasilkan oleh motor.

Untuk mendapatkan fungsi transfer sistem elektromekanis tersebut, yaitu


Θ0 ( s )
bentuk , langkah pertama adalah menyatakan transformasi Laplace Ea (s )
dari persamaan (10) – (13), kemudian lakukan langkah-langkah berikut :

• Substitusi persamaan (11) ke (10) sehingga didapat

Rm I a (s ) + Lm sI a (s ) + k m sΘ 0 (s ) = Ea (s )

atau

(Rm + Lm s )I a (s ) + k m sΘ 0 (s ) = Ea (s ) (14)

• Substitusi persamaan (12) ke (13) sehingga dihasilkan

Js 2 Θ0 (s ) + BsΘ0 (s ) = kT I a (s )

atau

(Js 2 + Bs )Θ0 (s ) = kT I a (s )
(15)

• Ganti suku Ia pada persamaan (14) dengan bentuk yang diperoleh


dari persamaan (15), sehingga didapat fungsi transfer berikut
Θ0 (s ) = kT
E a (s ) JL s 3 + ( R J + L B )s 2 + ( R B + k m k T )s
m m m m

Diagram blok sistem elektromekanis tersebut dapat digambarkan dengan


langkah-langkah sebagai berikut :
• Diagram blok persamaan (10)

Ea-Em G(s) Ia

1
dengan G(s ) =
Rm + Lm s

• Diagram blok persamaan (11)

Θ0 M(s) Em

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 5|


dengan M (s ) = km s

• Diagram blok persamaan (12)


Ia kT T

• Diagram blok persamaan (13)

T Θ0
N (s )

dengan N (s ) = 1

Js 2 + Bs

Dari bentuk-bentuk diagram blok tersebut didapat skema keseluruhan


sebagai berikut :

Ea+ G(s) Ia T
N(s) Θ 0 ( s)
kT
_

Em
M(s)

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 6|


Soal latihan :
Tentukan bentuk fungsi transfer untuk sistem-sistem berikut dan
representasi diagram bloknya.

1. Rangkaian listrik

2. Gerak rotasi
Variabel-variabel dan
parameternya adalah sebagai
berikut :
• T menyatakan torsi motor
• J adalah momen inersia
• w adalah kecepatan putar
dalam satuan rad/s
•b menyatakan koefisien
gesekan
• θ adalah sudut putaran
dalam radian

3. Sistem elektromekanis

4. Sistem termal

cairan panas

pemanas

cairan
dingin

Asep Najmurrokhman – Catatan Kuliah Sistem Kendali 7|

Anda mungkin juga menyukai