Anda di halaman 1dari 7

TRANSFORMASI LAPLACE

1. DITO ARYA PRADANA


2. LD.MUH.ADIL WAHYUDI AHMAD OKA
3. MADE BAGUS DHANANJAYA

1. 3222600033
2. 3222600037
3. 3222600055

2 D4 TEKNIK KOMPUTER B

PRAKTIKUM SINYAL SISTEM

Dr. BIMA SENA BAYU DEWANTARA, M.T.


Transformasi Laplace
1. Tujuan
a. Mahasiswa memahami dan mengerti tentang transformasi Laplace
b. Mahasiswa mengerti fungsi dari transformasi Laplace
c. Mahasiswa bisa menganalisa sistem analog dengan menggunakan transformasi
Laplace

2. Dasar Teori
Transformasi Laplace merupakan sebuah teknik dalam matematika yang disebut
juga sebagai transformasi integral. Transformasi ini membawa sebuah fungsi dari
variable waktu t positif ke fungsi dari sebuah variabel kompleks s (frekuensi). Adapun
bentuk dari
𝑑
transformasi Laplace secara sederhana dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑠 = .
𝑑𝑡
Transformasi Laplace mengubah persamaan dalam domain waktu ke dalam bentuk
kompleks (real dan imajiner), dimana 𝑠 = 𝑟e + j i𝑚.
Maksud dari transformasi tersebut adalah untuk penyederhanaan analisa sistem
yang berhubungan dengan respon sistem tersebut terhadap frekuensi. Sebuah sistem
kontinyu/analog diubah kedalam bentuk fungsi transfer (transfer function), dimana
fungsi transfer ini dapat dicari dari rasio antara sinyal keluaran dan sinyal masukan.
𝑌(𝑠)
𝐻( 𝑠) =
X(𝑠)
Disamping menyelidiki bentuk respon impulse dari sistem, Transformasi Laplace
juga digunakan untuk menemukan pole dan zero dari sistem. Dengan diketahuinya pole
dan zero dari sistem, maka kestabilan sistem juga dapat diketahui.

3. Peralatan
a. PC dengan program Matlab

4. Prosedur Percobaan
a. Rangkaian RLC seri
i. Sebuah rangkaian RLC seri memiliki konfigurasi sebagai berikut:
ii. Jika R = 10 Ω, L = 1 mH dan C = 1 uF, maka hitunglah fungsi transfer dari
sistem tersebut!
iii. Setelah fungsi transfer anda peroleh, maka gambarkan bentuk respon sistemnya!
Respon sistem dari sebuah fungsi transfer dapat dengan mudah diperoleh
menggunakan Matlab sebagai berikut:
>> num = [a b c]  gantilah nilai-nilai a, b dan c tersebut dengan nilai-nilai yang
anda dapatkan pada fungsi transfer bagian numerator atau pembilang.
>> denum = [d e f]  gantilah nilai-nilai d, e dan f tersebut dengan nilai-nilai
yang anda dapatkan pada fungsi transfer bagian denumerator atau penyebut.
>> H = tf(num,denum)  mendapatkan fungsi transfer H
>> stepplot(H)  menggambarkan respon sistem ketika diberi fungsi step
iv. Dari fungsi transfer tersebut, dapatkan nilai pole dan zero dari sistem tersebut!
Apakah sistem tersebut stabil? Jelaskan!
Untuk memperoleh nilai-nilai pole dan zero dari sistem juga sangat mudah
dilakukan menggunakan Matlab, yaitu sebagai berikut:
>> [z,p,k] = tf2zp(num,denum)  z adalah zero, p adalah pole dan k adalah gain.
Program:

Hasil:
pole: -0.5000, zero: 0.0000
stabil
b. Cruise sistem
i. Sebuah sistem cruise / kendaraan memiliki konfigurasi sebagai berikut:

ii. Jika m adalah massa kendaraan, u adalah gaya mesin, bv adalah gaya balik dan
v adalah kecepatan, maka carilah dan tentukan bentuk fungsi transfernya!
iii. Jika m = 1000 kg dan b = 50 Ns/m, maka hitunglah fungsi transfer dari sistem
tersebut!
iv. Setelah fungsi transfer anda peroleh, maka gambarkan bentuk respon sistemnya!
v. Dari fungsi transfer tersebut, dapatkan nilai pole dan zero dari sistem tersebut!
Program:
Hasil:

pole: -0.0500, zero: 0x1


stabil

5. Diskusi
Sebuah sistem peredam dengan per memiliki konfigurasi sebagai berikut:
Bila b adalah koefisien redaman, k adalah konstanta pegas, x adalah besarnya perpindahan
massa benda dan F adalah gaya yang dihasilkan oleh sistem pegas, maka:
a. Hitunglah fungsi transfer dari sistem tersebut
b. Bila m = 1 kg, k = 1 N/m, b = 0.2 Ns/m dan F = 1 N, maka bagaimanakah respon
sistem tersebut terhadap masukan unit step? Gambarkan!
c. Apakah sistem pegas tersebut stabil? Hitung nilai pole dan zero nya!
Program:

Hasil:

pole: -0.1000 (stabil), zero: 0x1 (stabil)

Anda mungkin juga menyukai