Program 2
Plot 1.3
Nilai akhir 1
Plot 1.4
Fungsi alihnya sesuai nilai R dan C adalah Fungsi step berupa lonjakan yang naik ke atas
1
v = 10𝑠 + 1 sampai menuju ke steady state, disini
parameter yang digunakan adalah R=20 dan
C=0.01 sehingga di transfer fuction pada blok
transfer fcn diisi dengan 0.2 dan 1. Hasil
grafik akan muncul pada bagian scope.
Sehingga komponen yang digunakan ada 3
yaitu step, transfer function dan scope.
Plot 1.6
T (time constant) 10 sekon Pada program ini adalah membuat plot respon
transient sistem orde 2 dengan input impulse,
terdapat 3 parameter yaitu m, k dan b. Dengan
Ts (settling time) 39.1 sekon nilai m adalah sebesar 2 Kg, nilai k sebesar
1.25 N/m, dan nilai b sebesar 1.5 Ns/m.
Ketika program di-run, pada command
window kita dapat melihat hasil fungsi
alihnya beserta dengan grafik impulse sebesar 10.4 untuk settling time, 1.91 untuk
response nya. delay time, 2.01 untuk rise time, 4.6 untuk
peak time, 18.4% untuk overshoot, 0.2 untuk
error, dan untuk redaman sistemnya grafik ini
Plot 1.7 termasuk underdamped.
Fungsi alihnya adalah
1
sys = 2 𝑠^2 + 3 𝑠 + 1.25 Kriteria Performansi Nilai/ keterangan
Plot 1.9
Fungsi alihnya adalah
1
sys = 2 𝑠^2 + 10 𝑠 + 10
Perhatikan sumbu-sumbu pada gambar 9.2 Gambar 2.4 Gain dengan fase margin dalam
diatas. Frekuensi ada pada skala algoritmik, plot bode Di MATLAB, gain dan phase
fase dalam derajat dan magnitude dalam margin dapat dicari dengan syntax ‘margin’.
decibels. Dimana 1 decibel adalah 20 log Misalnya: margin (50,[1 9 30 40]).
(|G(j*w|).
Kondisi Stabil untuk Bode Plota
Gain Margin dan Phase Margin a. Kondisi stabil tercapai saat kedua
Suatu sistem dengan rangkaian sebagai margin bernilai positif, atau saat phase
berikut : margin lebih besar dari gain margin.
b. Kondisi marginal sistem stabil saat b. Untuk K bernilai 0, maka root locus
kedua margin bernilai nol, atau phase bermula dari pole-pole G(s)H(s). Lalu
margin sama besar dengan gain titik ini akan berakhir pada K bernilai
margin. tak hingga di zero-zero G(s)H(s).
c. Kondisi sistem yang tidak stabil c. Jika ingin mengubah root locus, maka
terjadi saat salah satu (atau bahkan harus mengubah juga respon transien.
keduanya) margin bernilai negatif, Adapun respon transien bisa
atau saat gain margin lebih besar dari disesuaikan dengan mengubah-ubah
phase margin. nilai K untuk mendapatkan respon
waktu yang tepat.
Teori Tambahan
Root locus berasal dari dua kata, yaitu “root” Diagram Bode atau diagram logaritmik
(akar) dan “locus” (tempat atau lokasi merupakan suatu fungsi alih sinusoida yang
kedudukan). Sehingga apabila diartikan terdiri dari dua buah grafik yang terpisah.
secara harfiah, maka root locus adalah tempat Satu merupakan diagram dari logaritma besar
kedudukan dari akar-akar persamaan fungsi alih sinusoida (magnitude), dan yang
karakteristik sebuah sistem yang ditentukan satunya lagi merupakan diagram sudut fasa.
oleh nilai K. Nilai K itu sendiri dalam root Keduanya digambar terhadap frekuensi dalam
locus MATLAB bisa 0 sampai tak hingga. skala logaritmik. Faktor-faktor dasar yang
Dengan adanya root locus, seseorang dapat sering terdapat pada suatu fungsi alih
menentukan stabilitas sebuah sistem. Apakah G(jw)H(jw) adalah: penguatan, faktor
sistem tersebut mau memiliki batas kestabilan integral dan turunan, faktor orde pertama, dan
tertentu atau akan selalu stabil. Caranya faktor kuadratik.
adalah dengan mengubah-ubah nilai K sesuai
dengan keinginan dan tujuan hasilnya. Respon frekuensi suatu sistem dapat
Membuat root locus MATLAB bisa lebih dipandang dalam dua cara. Memilih bode plot
mudah karena software ini mampu atau lewat diagram Nyquist. Keduanya
mendukung pekerjaan penelitian hingga memberikan informasi yang sama. Yang
pengembangan sebuah sistem. dapat dipelajari dari materi ini yakni :
a. Respon frekuensi
Metode root locus pertama kali digambarkan/direpresentasikan dari
dikembangkan oleh W.R.Evans. Sejak system repon atas masukan sinusoidal
metodenya tersebut terkenal di kalangan pada frekuensi yang beragam.
insinyur, sampai sekarang banyak digunakan Keluaran system linear atas masukan
untuk kontrol desain dan analisis sebuah sinusoidal pada frekuensi yang sama
sistem kontrol. Metode ini menjadi populer namun berbeda ukuran dan fasenya.
karena memudahkan seseorang menentukan b. Respon frekuensi didefinisikan
cara modifikasi kutub pengontrol, nol, dan sebagai ukuran (magnitude) dan beda
penguatan kutub sistem loop tertutup sesuai fase antara masukan dan keluaran
keinginan. sinusoidal. Dalam praktikum ini kita
dapat mengetahui cara kerja respon
Saat menggunakan root locus MATLAB, frekuensi loop-terbuka suatu system
maka hasil yang didapat lebih cepat dan untuk memprediksikan tingkah laku
akurat. Namun beberapa orang tetap system dalam loop tertutup. Contoh
membutuhkan sketsa secara manual guna bode plot untuk filter lolos rendah
memperoleh ide dasar yang tepat. Ada (Low Pass Filter) LPF.
beberapa hal lain yang perlu diketahui tentang
root locus, yaitu: Bentuk standar dari fungsi alih orde 2
a. Sifatnya simetri terhadap sumbu dinyatakan dengan persamaan berikut.
nyata.
diusahakan nilai waktu naik sekecil
mungkin.
● Waktu puncak / peak time, adalah
Dimana, waktu yang diperlukan tanggapan
𝜁 : rasio redaman. untuk mencapai puncak pertama kali.
𝜔𝑛 : frekuensi tidak teredam atau frekuensi Waktu puncak ini dihitung dengan
natural. persamaan:
Terlihat bahwa semua semua karakteristik
sistem dari sistem orde kedua standar Agar sistem kendali mempunyai
merupakan fungsi dari 𝜁 dan 𝜔𝑛. Tanggapan performansi yang baik maka
peralihan sistem kendali praktis sering diusahakan nilai waktu puncak sekecil
menunjukkan osilasi teredam sebelum mungkin.
mencapai keadaan steady, jika nilai rasio
redaman untuk masukan undak satuan. ● Waktu keadaan steady, adalah waktu
Berikut ini merupakan parameter-parameter yang diperlukan kurva tanggapan
yang dapat diperhatikan dalam sistem orde-2. untuk mencapai dan menetap dalam
● Waktu tunda / delay time, adalah daerah disekitar harga akhir yang
waktu yang diperlukan tanggapan ukurannya ditentukan dengan
untuk mencapai setengah harga akhir persentase mutlak dari harga akhir
yang pertama kali, yang dihitung biasanya 5%, 2% atau 0,5% dengan
dengan persamaan: rasio redaman berkisar antara 0-0,9
detik. Untuk kriteria lebih kurang dari
2%, waktu keadaan steady dihitung
Agar sistem kendali mempunyai dengan menggunakan persamaan:
performansi yang baik maka
diusahakan nilai waktu tunda sekecil
mungkin. Untuk kriteria lebih kurang dari 5%,
waktu steady dihitung dengan
● Waktu naik / Rise time, adalah waktu menggunakan persamaan:
yang diperlukan tanggapan untuk naik
dari 10% sampai 90%, 5% sampai
95% atau 0 sampai 10% dari harga Untuk kriteria kurang dari 0,5%,
akhirnya. Untuk sistem orde kedua, waktu yang keadaan mantap steady
redaman kurang biasanya digunakan dihitung dengan menggunakan
waktu naik 0 sampai 100% Dan untuk persamaan:
sistem rendaman lebih biasanya
digunakan waktu naik 10% sampai
90% waktu naik ini dihitung dengan
persamaan: Agar sistem kendali mempunyai
performansi yang baik maka
diusahakan nilai waktu keadaan
steady sekecil mungkin.
Untuk nilai rasio redaman antara 0,3-
0,8 waktu naik juga bisa dihitung ● Nilai puncak, adalah nilai yang
dengan menggunakan persamaan dicapai tanggapan untuk mencapai
puncak pertama kali. Nilai Puncak ini
dihitung dengan persamaan:
ANALISA
Program diatas tentang orde 2 dengan Modul 2 membahas tentang Metode Sistem
penggunaan metode root locus. Analisis Orde 2 dengan Menggunakan
Parameter yang digunakan ada 3 yaitu Matlab. Tujuan dari dilakukannya praktikum
m, k dan b. Parameter m bernilai 2, k modul ini antara lain : yang pertama Mampu
bernilai 2 dan b bernilai 5. Untuk menggunakan Matlab untuk metode root
fungsi alihnya masih sama seperti locus pada sistem orde 2, yang kedua mampu
menggunakan Matlab untuk analisis sistem sistem sebelum ketidak stabilan terjadi dalam
frekuensi dengan metode diagram bode pada loop tertutup. Fase margin didefinisikan
sistem orde 2. sebagai perubahan dalam pergeseran fase
loop terbuka yang ditetapkan untuk membuat
Pertama-tama sebelum membahas program- sistem loop tertutup tidak stabil. Dengan kata
program yang akan di praktikumkan, lain fase margin adalah beda fase antara kurva
membahas istilah-istilah dalam sistem control fase frekuensi dan 180 derajat yang
khususnya yang akan dibahas pada modul 2 memberikan penguatan 0 dB (gain crossover
ini. Sistem kontrol ini adalah sistem frekuensi, Wgc). Gain margin merupakan
pengendalian terhadap satu atau beberapa beda antara kurva magnitudo dan 0 dB pada
besaran (variabel, parameter) sehingga berada frekuensi yang menyebabkan sudut fase -180
pada suatu harga atau range harga tertentu. derajat (fase cross over frekuensi Wpc)
Root locus adalah metode letak kedudukan Berikut gambar gain dengan fase margin
akar digunakan untuk meneliti perilaku sistem dalam plot bode.
dengan parameter sistem berubah pada
lingkup tertentu misalnya pada perubahan Program diatas tentang orde 2 dengan
parameter K. Pole menyatakan mulainya root penggunaan metode root locus. Parameter
locus. Zero menyatakan berakhirnya root yang digunakan ada 3 yaitu m, k dan b.
locus. Jumlah locus sama dengan jumlah Parameter m bernilai 2, k bernilai 2 dan b
poles atau sama dengan orde dari suatu sistem bernilai 5. Untuk fungsi alihnya masih sama
itu sendiri. Letak pole terbaik ada pada seperti sebelum-sebelumnya yaitu ada num,
sebelah kiri sumbu Y. Pole nya terletak pada denum, dan tf. Di program ini juga kita ingin
sumbu Y, sedangkan Zero nya biasanya menampilkan 3 figure, dimana figure pertama
lambangnya bulat. Sedangkan pada sistem merupakan plot system open loop tanpa
zero nya tidak kelihatan karena tidak penguatan, figure kedua merupakan plot root
terhingga. Bode plot sama seperti root locus, locus system, dan figure ketiga digunakan
bode plot merupakan salah satu jenis cara atau untuk menentukan pole-pole yang baru
metode untuk mencari kestabilan sistem jika berdasarkan penguatan k.
root locus mencari dengan menggunakan Pole
dan Zero sedangkan bode plot mencari Program diatas tentang orde 2 dengan
kestabilan sistem dengan menggunakan penggunaan metode bodeplot. Parameter
frekuensi. Bode plot juga merupakan suatu yang digunakan ada 3 yaitu m, k dan b.
cara untuk menganalisa rancangan sistem Parameter m bernilai 2, k bernilai 2 dan b
kendali dengan memperhatikan respon bernilai 5. Untuk fungsi alihnya masih sama
frekuensi yang di plot secara logaritmik. seperti sebelum-sebelumnya yaitu ada num,
Respon frekuensi sendiri adalah sebuah denum, dan tf. Di program ini juga kita ingin
representasi dari respon sistem terhadap suatu menampilkan 2 figure, figure pertama untuk
input dengan frekuensi tertentu, secara menampilkan bode plot system orde 2, dan
sederhana merupakan perbandingan antara figure kedua untuk menunjukkan plot gain
magnitude dan phase antara input dan output. dan phase gain setelah system diberikan
Kita harus menaikkan (mengangkat) gain penguatan k=1000.
margin hingga setara sampai 0, gain margin
adalah garis lurus ke bawah tepat pada Kondisi Stabil untuk Bode Plot yang pertama
frekuensi di 45 derajat, 45 derajat karena kondisi stabil tercapai saat kedua margin
penggunaan dari orde 2. Gain margin bernilai positif, atau saat phase margin lebih
didefinisikan sebagai perubahan dalam besar dari gain margin. Kedua kondisi
penguatan yang dikehendaki loop terbuka marginal sistem stabil saat kedua margin
yang membuat sistem jadi tidak stabil. Sistem bernilai nol, atau phase margin sama besar
dengan gain margin yang lebih besar dapat dengan gain margin. Ketiga kondisi sistem
menahan perubahan besar dalam parameter yang tidak stabil terjadi saat salah satu (atau
bahkan keduanya) margin bernilai negatif, tanggapan frekuensi. Salah satu
atau saat gain margin lebih besar dari phase kelebihan dari metode tanggapan
margin. frekuensi adalah fungsi transfer sistem
dapat ditentukan secara eksperimen
4. KESIMPULAN dengan mengukur respon frekuensi.
Namun demikian, perancangan suatu
● Metode root locus / letak kedudukan sistem dalam domain frekuensi
akar digunakan untuk meneliti menuntut perancang untuk lebih
perilaku sistem dengan parameter memperhatikan bandwidth sistem dan
sistem berubah pada lingkup tertentu, efek noise dan gangguan pada respon
misalnya perubahan parameter sistem.
penguatan K. Di dalam analisis
sistem, penguatan K dipilih 5. SARAN
sedemikian rupa agar sistem stabil
serta memberikan respon yang baik. Karena praktikum pada modul II ini dibarengi
Rancangan dimaksudkan agar letak dengan modul I sehingga program/plot nya
pole dan zero dari fungsi alih loop banyak menyebabkan waktu nya menurut
tertutup terletak pada daerah yang saya masih kurang jadi terdapat beberapa
ditentukan. bagian yang masih kurang paham, padahal
● Suatu sistem steady state yang waktu praktikum masih ada, tetapi asisten lab
memiliki masukan sinyal sinusoidal responnya sangat baik.
dapat kita ubah ke dalam suatu
MODUL III
DESAIN KONTROLER PID DENGGAN MATLAB
Untuk membangun unjuk kerja open loop Adapun kriteria dalam perancangan controller
response, dibangun close loop sistem, sebagai berikut:
sehingga unjuk kerja sistem secara 1. Memiliki rise time yang cepat.
keseluruhan memenuhi kriteria perancangan. 2. Overshoot sekecil mungkin.
Transfer function dari plant transfers function 3. Tidak memiliki steady error
yang didapat dari pemodelan di atas.
Controller dirancang agar supaya unjuk kerja
sistem sesuai dengan kriteria perancangan.
Metode control dapat dipilih dari salah satu
metode yang ada yaitu PID. Gambar berikut
adalah diagram blok close loop system:
P Controller
Kp adalah Konstanta Proporsional. Kp
berlaku sebagai Gain (penguat) saja tanpa
memberikan efek dinamik kepada kinerja
● Plant: objek fisis yang dikontrol kontroler. Penggunaan kontrol P memiliki
(misal: tegangan, kecepatan motor, berbagai keterbatasan karena sifat kontrol
posisi, dll). Menerima input berupa yang tidak dinamik ini. Walaupun demikian
sinyal kontrol. dalam aplikasi-aplikasi dasar yang sederhana
● Setpoint: nilai yang diinginkan (misal: kontrol P ini cukup mampu untuk
sekian derajat, sekian m/s, sekian memperbaiki respon transien khususnya rise
meter, dll) time dan settling time.
● Error: selisih antara setpoint dengan
nilai saat ini Sebagai awal perancangan controller pada
● Controller: pengendali yang berfungsi blok diagram close loop sistem dan kemudian
mengolah sinyal error menjadi sinyal close loop transfer function. Dengan proses
kontrol penyederhanaan blok diagram didapatkan
● Aktuator: penggerak plant hasil perhitungan close loop transfer function
● Feedback: umpan balik dari nilai saat sbb:
ini (output/ respon) yang umumnya
merupakan hasil pembacaan sensor
Perkembangan teori kontrol juga diikuti oleh Fungsi alih dari persamaan kontrol ini yaitu:
software pendukungnya. Mulai dari software
untuk pemrograman sistem, sampai dengan
software untuk proses simulasinya. Salah satu
software yang dapat dipergunakan untuk
simulasi tersebut adalah MatLab dari
Mathworks, Inc. Software ini dilengkapi
dengan berbagai toolbox yang memudahkan
pemakai untuk melakukan Respon Alat Kontrol PID Jika Konstantanya
perhitunganperhitungan tertentu. Bahkan saat Dirubah
ini sudah dikembangkan toolbox khusus
untuk simulasi yang diberi nama Simulink.
Kontroler Proporsional
● P=1
● P = 10
ANALISA