Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PENGANTURAN 1

BAB 2. BLOK DIAGRAM

Nama Kelompok :

1. Abdi Hamdani ( 193600002 )

2. Muhammad Thoyibin ( 193600013 )

3. Anggarda Saputra Wijaya ( 193600017 )

Dosen Pembimbing :

Ir. Winarno Fadjar Bastari, M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNiVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sistem Pengaturan-1 topik Diagram
Blok. Shalawat dan salam kami mohonkan kepada Allah agar dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah meletakkan fondasi ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
Makalah ini dibuat sebagai media untuk menambah wawasan pengetahuan demi
tercapainya tujuan pembelajaran.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari teman-teman, makalah ini tidak
akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan
mengarahkan kami, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Sidoarjo, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
2. PEMBAHASAN
2.1 Diagram blok sistem loop fungsi Tertutup
2.2 Fungsi Alih Sistem Loop Terbuka, Fungsi Alih Lintasan Maju dan Fungsi Alih
Sistem Loop Tertutup
2.3 Model Sistem Loop Tertutup Dengan Gangguan
2.4 Langkah-langkah menggambar diagram blok
2.5 Reduksi Diagram Blok
3. Daftar pustaka
1. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Dalam suatu alat atau komponen listik sering kita lihat adanya sebuah diagram atau gambar
yang menjelaskan tentang sistem kerja pada alat itu. Maka dari itu kita majib mengetehui
atau mengerti arti maksud dari digram itu. Pengertian sebuah diagram blok adalah
representasi grafis dari suatu sistem. Blok diagram digunakan untuk membuat pemahaman
yang lebih baik dari fungsi dan hubungan dalam sistem.

Blok diagram namanya dari elemen yang diambil paling persegi panjang dalam jenis grafik.
Blok diagram digunakan untuk menggambarkan perangkat keras atau sistem perangkat lunak
serta untuk persiapan prosedur dan proses. Dalam diagram blok, blok dijelaskan dalam hal
fungsi dan struktur mereka serta hubungannya dengan blok lain dan didefinisikan sebagai
pengertian sistem tersebut.

Blok diagram juga disebut sistem blok yaitu unit struktural modular dalam SysML (Sistem
Modeling Language) dan memberikan konsep statis dan benda-benda dari sistem yang
mendasari adalah dalam pengembangan perangkat lunak blok misalnya, menggambarkan
elemen data, operator atau elemen kontrol aliran. Sebuah blok diagram blok menggambarkan
seperangkat sifat diidentifikasi dengan jelas. Blok diagram menggambarkan sistem sebagai
kumpulan dari bagian-bagian yang berperan dalam konteks tertentu.

2.2 tujuan
Blok diagram adalah teknik dasar dalam pengembangan dan deskripsi perangkat keras atau
perangkat lunak sistem serta dalam penyusunan prosedur dan proses. Bentuk khusus dari
diagram blok ini digunakan dalam listrik atau elektronik untuk sistem dan interkoneksi listrik
atau elektronik peta, yaitu misalnya sistem mekatronika untuk kendaraan bermotor.

Blok diagram biasanya digunakan ketika visualisasi data atau arus kontrol atau waktu untuk
proses yang penting. Jadi algoritma kontrol yang kompleks sering ditampilkan secara grafik
atau aliran data atau komunikasi antara bagian-bagian individu (komponen) dari sistem
besar, seperti tanaman untuk produksi massal. Dalam hal ini seperti dalam banyak kasus lain,
representasi grafis di diagram blok untuk manusia biasanya lebih mudah untuk memahami
dan melacak dari representasi tekstual.
Maka dari itu mempelajari materi tentang diagram blok adalah hal yang penting untuk nilai
pengatahuan, apalagi menyangkut dengan pekerjaan yang berada dibidang sistem kontrol
atau perbaikan sistem. Unruk lebih mengetahui bagaimana penjelasan proses yang ada
didalam sistem kontrol.

2. PEMBAHASAN

2.1 Diagram Blok Sistem Loop Tertutup

Sistem Loop Tertutup menggunakan umpan balik di mana sebagian dari sinyal output
diumpankan kembali ke input untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan stabilitas
Sistem di mana kuantitas output tidak berpengaruh pada input ke proses kontrol disebut
sistem kontrol loop terbuka. Kuantitas output yang diukur disebut "sinyal umpan balik", dan
jenis sistem kontrol yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengontrol dan
menyesuaikan sendiri disebut Sistem Loop Tertutup.

Sebuah Sistem Kontrol Loop Tertutup, juga dikenal sebagai sistem kontrol umpan balik
(feedback) merupakan sistem kontrol yang menggunakan konsep sistem loop terbuka sebagai
jalan ke depan tetapi memiliki satu atau lebih loop umpan balik atau jalur antara output dan
inputnya. Referensi untuk "umpan balik", hanya berarti bahwa sebagian dari output
dikembalikan "kembali" ke input untuk membentuk bagian dari eksitasi sistem.

Sistem loop tertutup dirancang untuk secara otomatis mencapai dan mempertahankan kondisi
output yang diinginkan dengan membandingkannya dengan kondisi aktual. Ini dilakukan
dengan menghasilkan sinyal kesalahan yang merupakan perbedaan antara output dan input
referensi. Dengan kata lain, "sistem loop tertutup" adalah sebuah sistem kontrol otomatis
penuh yang mana tindakan kontrolnya bergantung pada output pada beberapa hal atau cara.

Jadi misalnya, sistem pengering pakaian listrik dari tutorial Sistem Kontrol Loop Terbuka
sebelumnya. Misalkan menggunakan Sensor atau Transduser (perangkat input) untuk terus
memantau suhu atau kekeringan pakaian dan memberi sinyal yang berkaitan dengan
kekeringan kembali ke pengontrol seperti yang ditunjukkan di bawah ini,
gambar rangkain kontrol loop sistem tertutup pengering pakaian.

Sensor ini akan memantau kekeringan aktual dari pakaian dan membandingkannya dengan
(atau mengurangi dari) referensi input. Sinyal kesalahan (kesalahan = kekeringan yang
diperlukan - kekeringan aktual) diperkuat oleh pengontrol, dan output pengontrol membuat
koreksi yang diperlukan untuk sistem pemanas untuk mengurangi kesalahan. Misalnya jika
pakaian terlalu basah, pengontrol dapat meningkatkan suhu atau waktu pengeringan.
Demikian juga, jika pakaian hampir kering dapat mengurangi suhu atau menghentikan proses
agar tidak terlalu panas atau membakar pakaian, dll.

Kemudian konfigurasi loop tertutup ditandai oleh sinyal umpan balik, yang berasal dari
sensor dalam sistem pengeringan pakaian. Besarnya dan polaritas sinyal kesalahan yang
dihasilkan, akan langsung terkait dengan perbedaan antara kekeringan yang diperlukan dan
kekeringan aktual dari pakaian. Juga, karena sistem loop tertutup memiliki pengetahuan
tentang kondisi output, (melalui sensor) lebih baik dilengkapi untuk menangani gangguan
sistem atau perubahan kondisi yang dapat mengurangi kemampuannya untuk menyelesaikan
tugas yang diinginkan.
Bentuk Blok Diagram Sistem Tertutup ( Close lop System )

R(s) E(s) C(s)


G(s
+ - )

H(s) C ( s) G( s)
=
R( s ) 1+ H( s )⋅G( s)

Dimana :

R(s) adalah Input Laplace transform


C(s) adalah Output Laplace transform
G(s) adalah Transfer function forword element
H(s) adalah TF. Feedback element
E(s) adalah Error sinyal
C(s)/R(s) adalah closed loop Transfer function
E(s)/ R(s) adalah Error Ratio
B(s)/ R(s) adalah Primaery feedback ratio

2.2 Fungsi Alih Sistem Loop Terbuka, Fungsi Alih Lintasan Maju dan
Fungsi Alih Sistem Loop Tertutup
Fungsi Alih Loop terbuka:

B(s)
 G(s)H (s)

E(s)

Fungsi Alih Lintasan Maju:

C(s)
 G(s)
E(s)

Fungsi Alih Loop tertutup:

C(s) = G(s)E(s)
E(s) = R(s) – B(s)
= R(s) – H(s)C(s)
Atau:
C(s) = G(s)[R(s)- H(s)C(s)],
2.3 Model Sistem Loop Tertutup Dengan Gangguan

• Anggap sistem mula-mula tanpa errror, sehingga respons sistem terhadap


gangguan saja:

• Bila gangguan dianggap tak ada, maka respons sistem terhadap input
referensi:

• Respons total terhadap keduanya:

Bila:
Maka: CD (s) 0 , sehingga pengaruh gangguan dapat ditekan

D(s)

2.4 Menggambar Diagram Blok


Prosedur:

1. Tulis persamaan dinamis setiap komponen sistem.

2. Nyatakan dalam bentuk Laplacenya dengan asumsi kondisi mula = 0.

3. Gambarkan masing-masing komponen dalam bentuk blok- blok fungsional.

4. Gabungkan blok-blok tersebut sehingga membentuk diagram blok lengkap sistem


(loop tertutup).

Contoh:
Bentuk laplace nya:

Blok-blok pembentuk sistem:

Penggabungan:
 Blok-blok hanya dapat dihubungkan secara seri bila tak ada pengaruh pembebanan.

 Blok-blok yang terhubung seri tanpa faktor pembebanan dapat diganti dengan blok
tunggal dengan fungsi alihnya adalah perkalian masing-masing fungsi alih blok-blok
tsb.

 Diagram blok kompleks dapat disederhanakan melalui reduksi bertahap dengan


aturan-aturan tertentu.

 Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam arah lintasan maju harus tetap.

 Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam loop harus tetap.

Tabel: Aturan-Aturan Penyederhanaan Diagram Blok


Contoh :
2.5 REDUKSI DIAGRAM BLOK
Diagram blok yang komplek dapat disederhanakan menjadi blok yang lebih sederhana
melalui reduksi diagram blok yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan
aturan aljabar diagram blok.

Blok-blok hanya dapat dihubungkan secara seri bila tak ada pengaruh pembebanan.
Blok-blok yang terhubung seri tanpa faktor pembebanan dapat diganti dengan blok
tunggal dengan fungsi alihnya adalah perkalian masing-masing fungsi alih blok-blok
tersebut.

Diagram blok yang kompleks dapat disederhanakan menjadi diagram blok yang lebih
sederhana melalui reduksi yang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan aturan
aljabar diagram blok.

Dalam menyederhanakan diagram blok harus diingat bahwa :

1. Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam arah litasan maju harus tetap sama

2. Perkalian fungsi alih beberapa blok dalam loop harus tetap sama.

Aturan aljabar diagram blok dapat diuraikan sebagai berikut :


1. Pertukaran posisi antara titik jumlahan yang terhubung seri

A A-B A-B+C
A A-B A-B+C
+- ++ = ++ +-

B C C B
2. Penguraian titik jumlahan

Titik jumlahan tunggal yang mempunyai tiga masukan dapat diuraikan menjadi dua titik
jumlahan dengan dua masukan

C C

 A A+B-C A A-B A-B+C


+ -+ +- +
+

B B

3. Blok seri

A AG1 AG1G2 = A AG1G2


G1 G2
G1G2

4. Blok paralel

A AG1 AG1 + AG2 A AG1 + AG2


G1 ++ G1+G2

AG2
G1
5. Pertukaran posisi antara titik jumlahan dengan blok

(a) Blok terletak sebelum titik jumlahan

A
G AG AG - B
+- =
B

(b) Blok terletak sesuadah titik jumlahan

6. Pertukaran posisi antara titik cabang dengan blok

(a) Blok terletak sebelum titik cabang

(b )Blok terletak sesudah titik cabang


7. Pertukaran posisi antara titik cabang dengan titik jumlahan

8. Sistem dengan feedback

(a) Negatif feedback

(b) Positif feedback

Contoh :
Sederhanakan diagram blok berikut ini dengan menggunakan aturan aljabar diagram blok dan
dapatkan fungsi alih loop tertutup C(s) / R(s)

H2

R G1 - G2 G3 C
+- ++ +

H1
Penyelesaian :
1. Menggerakkan titik penjumlahan dari umpan balik negatif yang berisi H2 di luar loop
umpan balik positif yang berisi H1

2. Menyederhanakan loop umpan balik positif yang berisi H1 menjadi blok tunggal A

3.Menyederhanakan loop umpan balik negatif yang berisi H2 / G1 menjadi blok tunggal B

4.Menyederhanakan loop umpan balik negatif yang merupakan unity feedback


Catatan :

1.Dalam menyederhanakan diagram blok perkalian fungsi alih beberapa blok dalam arah litasan
maju harus tetap sama

2.Dalam menyederhanakan diagram blok perkalian fungsi alih beberapa blok dalam loop harus
tetap sama
3. DAFTAR PUSTAKA

BUKU BAB. PENGAMBARAN SISTEM KENDALI el303: sistem kendali EYS-1998

Buku pengantar analisis sistem kontrol bagian 1. Analisis Dasar Sistem Kontrol dengan Metode
Konvensional dan Ruang- Keadaan

Anda mungkin juga menyukai