Anda di halaman 1dari 29

UNIVERSITAS PGRI

ADI BUANA
SURABAYA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM WIRELESS SMART BODY PROTECTOR UNTUK PENILAIAN


POINT PERTANDINGAN PENCAK SILAT
DESAK MADE SRIWIDIANI
NIM. 103890020

DESAK MADE SRIWIDIANI


MAHARANI WISUDAWATI SWISTA
NIM. 183600036

RAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2020

i
PROPOSAL TUGAS AKHIR
SISTEM WIRELESS SMART BODY PROTECTOR UNTUK
PENILAIAN POINT PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh


gelar SARJANA TEKNIK pada program studi
Teknik Elektro
Fakultas Teknik

MAHARANI WISUDAWATI SWISTA


NIM. 183600036

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik


2020
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Proposal Tugas Akhir ini
dinyatakan Siap diujikan

Surabaya, 13 Januari 2020 Pembimbing,

ii
Dwi Hastuti, S.Kom., M.T.

iii
Proposal Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Panitia Ujian Proposal Tugas
Akhir Fakultas Teknologi Industri Pada Tanggal 28 Januari 2020

Panitia Ujian,

Ketua : Drs.H. Sugito, ST,MT


Dekan

Sekretaris : Akbar Sujiwa,S.Si., M.Si


Ketua Jurusan/Prodi

Anggota : Indah Nurhayati, Dra.,ST.,MT


Penguji I

: Atmiasri, ST, MT.


Penguji II
KATA PENGANTAR

Segala puji Bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
ridhonya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan proposal ini dengan baik.
Pembuatan proposal ini bertujuan untuk memenuhi mata kuliah Metodologi
Penelitian dengan tema Sistem Wireless Smart Body Protector.
Proposal ini berisikan informasi mengenai masalah kurang akuratnya penilaian saat
pertandingan, lebih tepatnya nilai menjadi murni tanpa adanya rasa dicurangi, serta
dapat dipantau juga oleh semua pihak pada saat itu juga bila terdapat kesalahan dan
dapat di protes saat itu juga. Maka dari itu diharapkan dapat memberi pengembangan
dan menjunjung nilai sportivitas.
Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan proposal ini, sehingga kami dapat
menyelesaikannya dengan baik.

Surabaya,13 Desember 2020


Penulis

iv
Maharani Wisudawati Swista

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... I
HALAMAN PENGAJUAN PROPOSAL.......................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN PROPOSAL......................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii
ABSTRAK.......................................................................................................... 1
1. JUDUL PENELITIAN................................................................................ 3
2. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................ 3
3. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 5
4. TUJUAN PENELITIAN............................................................................. 5
5. RUANG LINGKUP PENELITIAN............................................................ 6
6. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 6
6.1 BODY PROTECTOR........................................................................... 6
6.2 ARDUINO NANO................................................................................ 7
6.3 ARDUINO BT(BLUETOOTH)............................................................ 8
6.4 ARDUINO UNO................................................................................... 8
6.5 BATERAI 18650................................................................................... 9
6.6 SENSOR STRAIN GAUGE................................................................. 10
v
7. METODOLIGI PENELITIAN.................................................................... 12
7.1 RANCANGAN PENELITIAN............................................................. 12
7.2 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL............. 12
7.3 POPULASI DAN SAMPEL................................................................. 13
7.4 METODE PENGUMPULAN DATA................................................... 14
7.5 METODE ANALISIS DATA............................................................... 19
8. JADWAL PENELITIAN............................................................................ 19
9. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 20

DAFTAR TABEL
1. Gambar 1.1 Body Protector yang Asli....................................................... 4
2. Gambar 1.2 Rancangan Body Protector dengan sensor............................ 5
3. Gambar 6.1 Body Protector....................................................................... 6
4. Gambar 6.2 Arduino Nano......................................................................... 7
5. Gambar 6.3 Arduino Bluetooth.................................................................. 8
6. Gambar 6.4 Arduino Uno.......................................................................... 9
7. Gambar 6.5 Baterai 18650......................................................................... 10
8. Gambar 6.6 Bentuk Fisik Sensor Srain Gauge.......................................... 10
9. Gambar 7.2.1 Desain Penelitian R&D....................................................... 15
10. Gambar 7.2.2 Adaptasi Desain Penelitian R&D........................................ 16

vi
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 7.1.1.1 Blok Diagram.................................................................... 12

2. Tabel 7.3 Nama Populasi dan Sampel........................................................ 14

3. Tabel 8.1 Jadwal Kegiatan Penelitian......................................................... 20

vii
viii
SISTEM WIRELESS SMART BODY PROTECTOR UNTUK PENILAIAN POINT
PERTANDINGAN PENCAK SILAT

Maharani Wisudawati Swista(1), Dwi Hastuti, S.Kom., M.T.(2)


(1)
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya E-mail:
swistamaharani@gmail.com
(2)
Dosen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
E-mail: dwihastuti@unipasby.ac.id

Abstrack

Pencak silat merupakan karya seni beladiri khas indonesia, yang merujuk pada
aktivitas gerak dalam perkelahian, entah itu pembelaan diri, pertandingan, atau semata
gerak badan untuk olahraga. Salah satu peralatan yang harus ada saat berlatih atau
berlaga adalah Body Protector digunakan sebagai perlindungan diri dari serangan
lawan. Selain itu body protector juga dinilai sebagai pencetak poin dalam pertandingan.
Beberapa teknik yang bernilai poin adalah serangan tangan, tendangan kaki, dan teknik
jatuhan. Namun penilaian masih menggunakan metode manual hingga hasilnya pun
belum tentu dikatakan akurat, tidak hanya itu penggunaan tenaga manusia yang sangat
banyak dapat menyebabkan rentan dengan unsur subyektifitas, dimana seorang juri
dapat berpihak kepada salah satu pesilat dengan suatu alasan tertentu. Kesalahan dalam
memberikan penilaian dan keputusan pemenang sering kali menjadi pemicu kerusuhan
dalam pertandingan pencak silat, karena salah satu kubu pesilat merasa dirugikan oleh
penilaian para juri yang tidak dapat dikontrol. Dengan berbagai permasalahan tersebut,
maka tugas akhir ini memberi salah satu solusi alternatif untuk permasalahan penilaian
dalam pertandingan pencak silat, penulis membuat Tugas Akhir untuk menghindari
kerusuhan yang dilakukan oleh pencak silat malaysia saat pertandingan di Asian Game
2018 lalu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan data yang
akurat sehingga dapat digunakan untuk tingkat nasional.

Kata Kunci: Body Protector, Sensor Strain Gauge, Arduino Uno, Arduino Nano

Abstrack

Pencak silat is a typical Indonesian martial art work, which refers to movement
activities in fights, whether it's self-defense, competition, or just exercise for sports. One
of the equipment that must be available when training or competing is a Body Protector
that is used as self-protection from opponent attacks. In addition, the body protector is
also assessed as a point scorer in matches. Some of the techniques that are worth points
are hand attacks, foot kicks, and drop techniques. However, the assessment is still using
manual methods so that the results are not necessarily accurate, not only that the use of a
lot of human labor can lead to vulnerability with an element of subjectivity, where a
judge can side with one of the fighters for a certain reason. Mistakes in giving judgments
and winning decisions often trigger riots in pencak silat matches, because one of the
martial arts camps feels aggrieved by the uncontrolled judges' assessment. With these
various problems, this final project provides an alternative solution to the problem of
judgment. In a pencak silat match, the author made a final project to avoid the riots
carried out by Malaysian pencak silat during the 2018 Asian Game. The aim of this
research was to provide accurate data so that it can be used at the national level.
1
Key Words: Body Protector, Sensor Strain Gauge, Arduino Uno, Arduino Nano

1. JUDUL SISTEM WIRELESS SMART BODY PROTECTOR UNTUK


PENILAIAN POINT PERTANDINGAN PENCAK SILAT

2
2. LATAR BELAKANG

Silat atau pencak silat adalah kata yang popular saat ini, yang merujuk pada
aktivitas gerak dalam perkelahian, entah itu pembelaan diri, pertandingan, atau
semata gerak badan untuk olah raga. Pencak silat adalah istilah baku yang
digunakan untuk menyebut sebuah karya seni beladiri khas Indonesia, yang
mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal)
untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam
meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME.

Body Protector merupakan alat yang digunakan untuk melindungi badan,


perut, dan dada. Berisi spons atau busa kualitas super yang berfungsi menahan dan
meredam benturan agar tidak langsung mengenai dada atau perut yang dapat
menyebabkan cedera. Untuk memudahkan pergerakan atlet, maka body protector
di desain menyerupai rompi yang melindungi keseluruhan badan. Selain itu body
protector juga dinilai sebagai pencetak poin dalam pertandingan. Beberapa teknik
yang bernilai poin adalah serangan tangan, tendangan kaki, dan teknik jatuhan.

Perkembangan olahraga berbasis teknologi di tanah air belakangan masih


dalam kategotri berkembang, baik di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun
ditingkat internasional. Pencak silat merupakan salah satunya, hal ini disebabkan
karena masih banyak menggunakan metode manual hingga hasilnya pun belum
tentu dikatakan akutrat, tidak hanya itu penggunaan tenaga manusia yang sangat
banyak dapat menyebabkan rentan dengan unsur subyektifitas, dimana seorang
juri dapat berpihak kepada salah satu pesilat dengan suatu alasan tertentu.

Kesalahan dalam memberikan penilaian dan keputusan pemenang sering


kali menjadi pemicu kerusuhan dalam pertandingan pencak silat, karena salah satu
kubu pesilat merasa dirugikan oleh penilaian para juri yang tidak dapat dikontrol.
Beberapa kelemahan penilaian pertandingan pencak silat kategori tanding yang
dilakukan secara konvensional dapat diminimalisir dengan memanfaatkan
teknologi informasi. (BM Hidayat). Dengan ini penulis membuat Karya Tulis
Ilmiah untuk menghindari kerusuhan yang dilakukan oleh pencak silat Malaysia
saat pertandingan di Asian Game 2018 lalu, "Ya, saya mengundurkan diri karena
tidak puas dengan juri 2 dan 3. Saya merasa tak dihargai,” ujar Jufferi dikutip
BolaSport.com dari laman Malaysia, Stadium Astro.
3
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan peralatan yang terdapat
sensor yang tepat langsung pada alat tanding atlit agar penialain yang dihasilkan
murni. System kerja pada body protector berbasis sensor ini dengan monitoring
point system masing masing tendangan point nya adalah 1, yaitu ketika atlet
menendang body protector dan perkenaan nya tepat pada sasaran maka sensor
akan merespon dan mengirimkan sinyal pada monitoring point system dan akan
muncul nilai langsung pada layar monitor sehingga nilai menjadi murni tanpa
adanya rasa dicurangi, serta dapat dipantau juga oleh semua pihak pada saat itu
juga bila terdapat kesalahan dan dapat di protes saat itu juga. Dalam hal ini yang
sering kali dirugikan adalah atlet karena impact atau perkenaan antara tendangan
dan body protector sering dianggap asai oleh wasit. Sehingga penilaian yang jujur
dapat dipertahankan dan para Wasit tidak merasa dirugikan.

Gambar 1.1 Body Protector yang Asli


Sumber : Photo Pribadi Peneliti

Gambar 1.2 Rancangan Body Protector dengan sensor


Sumber : Desain Pribadi Peneliti
Body protector (DO) diatas merupakan model asli dari body protector yang
akan dimodifikasi, Body Protector tersebut merupakan body protector lama yang
4
digunakan oleh pesilat baik latihan maupun pertandingan, dalam kasus ini peneliti
berfikir body protector yang digunakan oleh pesilat masih sangat keras sehingga
untuk pesilat putri khusunya masih kesulitan dalam menendang secara tepat dan
akurat.
Pengembangan sensor pada cabang olahraga beladiri sudah muncul seiring
berkembang teknologi, salah satu contoh yaitu olahraga beladiri taekwondo yang
sudah mengembangkan Protection Scoring System, dengan memasangkan sensor
ke dalam alat tanding. Peneliti beranggapan bahwa sensor juga bisa digunakan
pada body protector Cabang olahraga Pencak Silat.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa perlu melakukan penelitian
dengan judul “Sistem Wireless Smart Body Protector Untuk Penilaian Point
Pertandingan Pencak Silat”

3. RUMUSAN MASALAH

Rumusan dalam karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Bagaimana cara kerja alat body protector berbasis wireless?


2. Apakah alat body protector berbasis sensor Bluetooth memiliki hasil nilai
validitas yang signifikan?

4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk :

1. Mengetahui cara kerja alat body protector berbasis wireless.


2. Mengetahui hasil nilai signifikan validitas test alat body protector berbasis
wireless.

5. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Berdasrkan rumusan masalah di atas, agar pembahasan terfokus pada pokok


pembahasan maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sensor yang digunakan terdiri dari strain guage
2. Koneksi antara sensor dengan Display melalui Bluetooth
5
3. Rancangan desain body protector wireless

6. TINJAUAN PUSTAKA
6.1 Body Protector

Body protector dipakai membuat perlindungan diri dari serangan lawan.


Body protector umumnya digunakan sebagai perlindungan badan sisi depan,
serta membuat perlindungan alat gerak. Berisi spons atau busa yang berfungsi
menahan dan meredam benturan agar tidak langsung mengenai dada atau
perut yang dapat menyebabkan cedera. Untuk memudahkan pergerakan atlet,
maka body protector di desain menyerupai rompi yang melindungi
keseluruhan badan. Selain itu body protector juga dinilai sebagai pencetak
poin dalam pertandingan. Beberapa teknik yang bernilai poin adalah serangan
tangan, tendangan kaki, dan teknik jatuhan.

Gambar 6.1: Body Protector


6.2 Arduino Nano

Arduino Nano merupakan papan mikrokontroler yang berbasis AT


Mega328. Mempunyai 14 digital input atau output pin (dimana 6 dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, osilatorkristal 16MHz,
koneksi USB dan tombol reset.

Arduino Nano kurang lebih memiliki fungsi yang sama dengan Arduino
Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino Nano tidak
menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer
6
menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi
oleh perusahaan Gravitech.(Ihsan : 2016, 1).

Gambar 6.2 Tampak depan

Gambar 6.2 Arduino terlihat dari depan, dapat dilihat pin-pin yang ada,
terdapat 30 pin dengan nama-nama pin tersebut.

Tampak Belakang

6.3 Arduino BT (bluetooth)

Arduino BT adalah papan mikrokontroler yang awalnya didasarkan


pada Atmega168, tetapi sekarang dilengkapi dengan 328P (lembar data) dan
modul Bluetooth Bluegiga WT11(rincian dan lembar data [pdf]). Ini
mendukung komunikasi serial nirkabel melalui bluetooth(tetapi tidak
kompatibel dengan headset Bluetooth atau perangkat audio lainnya). Ini
memiliki 14 input atau output digital (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
output PWM dan satu dapat digunakan untuk mereset modul WT11), 6 input
analog, osilator kristal 16 MHz, terminal sekrup untuk daya, header ICSP,
dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung
7
mikrokontroler dan dapat diprogram secara nirkabel melalui koneksi
Bluetooth. Instruksi tersedia untuk memulai dengan arduino BT.

Gambar 6.3: Arduino Bluetooth

6.4 Arduino Uno

Aduino Uno adalah papan sirkuit berbasis mikrokontroler Atmega328.


IC (integrated circuit) ini memiliki 14 input atau output digital (6 output
untuk PWM), 6 analog input, resonator kristal keramik 16 MHz, koneksi
USB, soket adaptor, pin header ICSP, dan tombol reset. Hal inilah yang
dibutuhkan untuk mensupport mikrokontrol secara mudah terhubung dengan
kabel power USB atau kabel power supply adaptor AC ke Dc atau juga
battery.

VIN merupakan input voltase board saat anda menggunakan sumber


catu daya (adaptor USB 5 Volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt). 3V3 –
Pin tegangan 3.3 volt catu daya umum langsung ke board. Maksimal arus
yang diperbolehkan adalah 50 mA. GND sebagai Pin Ground. IOREF Pin ini
penyedia referensi tengangan agar mikrokontrol beroperasi dengan baik.
Memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan
pada output untuk bekerja dengan 5V atau 3.3V.

Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai input atau


output, menggunakan perintah fungsu pinMode(), digalWrite(), dan
digitalRead() yang menggunakan tegangan operasi 5 volt. Tiap pin dapat
menerima arus maksimal hingga 40mA dan resistor internal pull-up
2050kohm.

8
Gambar 6.4: Arduino Uno

6.5 Baterai 18650

Battery Lithium 18650 merupakan jenis battery yang dapat di cas ulang
(rechargeable). Kebanyakan perangkat elektronik portable yang
membutuhkan tenaga besar dan tahan lama dipastikan menggunakan battery
18650. Tegangan kerja battery 18650 adalah 3,7 Volt. Maksimum dapat di
cas 4,2 Volt dan battery kosong pada 3,0 Volt. Sedang kemampuan
menyimpan arus listrik beragam tergantung produksinya. Dan secara umum
diketahui battery ini maksimal meiliki kapasitas 3600 mAH. Ada yang 3400
mAH, 2500 mAH, 2200 mAH, 1500 mAH dan sebagainya. Namun maksimal
yang dapat diproduksi hingga kini hanya dapat menyimpan arus maksimal
3600 mAH.

Gambar 6.5: Baterai 18650

9
6.6 Sensor Strain Gauge

Strain gage adalah sebuah transduser yang mengubah suatu pergeseran


mekanis menjadi perubahan tahanan. Strain gage merupakan sebuah alat
seperti biskuit tipis, yang disatukan keberbagai bahan guna mengukur
renggangan yang diberikan padanya. Strain gage metalik (logam) dibuat dari
kawat tahanan berdiameter kecil seperti halnya constanta (paduan tembaga dn
nikel), atau di-etsa (etched) dari lembaran-lembaran kawat tipis. Tahanan dari
foil kawat atau logam ini berubah terhadap panjang jika bahan pada gage
disatukan mengalami tarikan atau tekanan (kompresi). Perubahan tahanan ini
sebanding dengan renggangan yang diberikan.

Gambar 6.6. Bentuk fisik strain gauge

Sensitivitas sebuah strain gage dijelaskan dengan


suatu karakteristik yang disebut faktor gage (K) yang didefinisikan
sebagai perubahan satuan tahanan dibagi dengan perubahan satuan
panjang, atau
𝛥𝑅/𝑅
𝐾=
𝛥𝑙/𝑙
Keterangan :
K = faktor gage
R = tahanan gage nominal
ΔR = perubahan tahan gage
L = panjang nominal bahan percobaan (kondisi tidak
terenggang)
Δl = perubahan panjang bahan percobaan Suku Δl/l dalam penyebut
persamaan diatas adalah renggangan α, sehingga persamaan diatas
dapat dituliskan sebagai

10
𝛥𝑅/𝑅
𝐾=
𝛼
(Setiawan, 2009)
Hukum hooke memberikan hubungan antara tegangan tegangan
geser dan renggangan untuk sebuah kurva tegangan geser-renggangan
(stress-strain curve) yang linier, dinyatakan dalam modulus kekenyalan
(elastisitas) dari bahan yang dipasang persatuan luas dan renggangan
sebagai perpanjangan benda yang tergeser persatuan luas, ditulis sebagai
𝑆
𝜎=
𝐸
𝜎 = regangan, Δl/l (tanpa satuan)
S = tegangan geser, kg/cm2
E = modulus young, kg/cm2
Untuk aplikasinya maka sensor tersebut direkatkan pada permukaan
yang akan dimonitor. Jika benda yang dimonitor bertambah panjang karena
ditarik maka sensor tersebut juga akan turut bertambah panjang . Ini dapat
terjadi karena bagian benda yang dimonitor tersebut adalah bagian yang
terlemah; dan pada bagian tersebut sensor direkatkan secara kuat.
perpubahan panjang tersebut proporsional dengan perubahan resistansinya
dan berbanding terbalik dengan diameter kawat. (Widiyantoro, 2013)

7. METODELOGI PENELITIAN
7.1 Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggris dikenal dengan
Research and Devlopment (R&D). (R&D) menurut Sugiyono (2012, hlm
407) ialah “ metode keefektifan produk tertentu”. Lebih jauh Sugiyono (2012,
hlm 407) pun menyatakan “ untuk dapat menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi dimasyarakat luas, maka
diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut”. Penelitian
ini bertujuan mengetahui alat berupa body protector yang dilengkapi oleh
sensor, dalam menggunakan system manual yang kurang akurat dan banyak
11
kecendrungan kesalahan yang dilakukan oleh seorang wasit dalam
pertandingan pencak silat pada kategori tanding. Hasil penelitian ini akan
menghasilkan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan sebuah point
dari tendangan pada saat bertanding agar tidak lagi ada atlet yang merasa
dirugikan oleh wasit.

Agar penggunaan metode Research and Devlopment ini menghasilkan


suatu yang diharapkan, maka dibutuhkan teknik dalam pemecahannya. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik menguji dan melakukan tes
terhadap penggunaan alat body protector yang sudah dilengkapi sensor
dengan monitoring point system yang dipasang dalam penerima sinyal.

7.1.1 Blok Diagram

Gambar 7.1.1.1 Blok Diagram

7.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variable adalah sesuatu yang membedakan atau mengubah nilai. Nilai
dapat berbeda pada waktu berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau
nilai lain dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang
berbeda. Dalam penelitian ini variabel bebas dan variabel terikatnya adalah:
1. Variabel bebas yaitu : Sensor Strain Gauge (Dengan rentan tekanan
pukulan 56 dan tendangan rendah 93 sehingga nilai tengah yang didapat
adalah 76).
Definisi operasional variabel : Sensor Strain Gauge adalah alat yang
digunakan untuk membaca beban , secara prinsip alat ini berfungsi dengan
cara ketika ada beban maka sensor ini akan mengirimkan sinyal analog ke
Arduino Uno. Kemudian diolah menjadi sinyal digital yang akan di kirim
melalui Module Bluetooth dan di tampilkan ke LCD Display dalam bentuk
angka.

12
2. Variabel terikat yaitu : LCD Display.

Definisi operasional variabel : LCD Display adalah alat yang digunakan


untuk menampilkan hasil pembacaan sensor Strain Gauge kedalam bentuk
digital sehingga dapat menampilkan tekanan sesungguhnya.

7.3 Populasi dan Sampel


1) Populasi
Menurut sugiyono (2012, hlm. 80) “ Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : Obyek/Subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini uji coba alat
melibatkan atlet silat puteri POMDA Kota Surabaya yang telah lolos
Babak Kualifikasi POMDA JATIM 2019 pada nomor Fight yang hanya
menggunakan body protector untuk pertandingan. Populasi sebanyak 4
pesilat Kota Suarabaya. Dengan alasan karena peneliti menemukan
berbagai permasalahan pada saat pertandingan, masalah ini sering kali
terjadi pada saat pertandingan silat putri dimana wasit tidak jeli melihat
tendangan para pesilat, sehingga dapat merugikan pertandingan.
2) Sampel
Sampel merupakan kelompok kecil yang lebih terfokus untuk
penelitian. Menurut (Sugiyono, 2012: 81) “sampel bagian dari jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari dari populasi itu.
Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betubetul representative (mewakili).
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah atlet silat putri
POMDA Kota Surabaya, yang telah lolos Babak Kualifikasi POMDA
JATIM 2019 pada nomor Randori berjumlah 4 orang. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Peneliti menggunakan
pendekatan ini karena memiliki tujuan dan alasan tertentu. seperti yang

13
diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 124) “total sampling adalah tehnik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.
Pendapat lainnya mengenai sampel, Surakhmad (2008, hlm.93)
mengemukakan sebagai berikut :
Karena tidak mungkinnya penyelidikan selalu langsung
menyelidiki populasi, padahal tujuan penyelidikan menemukan
generalisasi yang berlaku secara umum, maka sering kali penyelidikan
terpaksa mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebagai
sampel, yang dapat dipandang representative terhadap populasi itu.
No. Populasi Sampel
1. Iren Iren
2. Ike Ike
3. Ernita Ernita
4. Ajeng Ajeng
Tabel 7.3 Nama Populasi dan Sample

7.4 Metode Pengumpulan Data


Pada penelitian ini, peneliti pengembangan (research and development).
Disebut pengembangan berbasis penelitian (research-based development).
Menurut Sugiyono (2013: 407), metode penelitian pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
mengkaji keefektifan produk tersebut. Lain halnya, untuk menghasilkan
produk tertentu diperlukan analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan
produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan banyak digunakan
dibidang Ilmu Alam dan Teknik. Namun penelitian dan pengembangan juga
biasa digunakan dalam bidang ilmu- ilmu sosial, manajemen, dan pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, penelitian ini pengembangan salah satunya
menghasilkan sebuah produk. Dalam penelitian dan pengembangan ini
difokuskan untuk menghasilkan produk yaitu Sistem Wireless Smart Body
Protector.

Desain dalam penelitian research and development menurut Sugiyono


(2012,hlm. 298) sebagai berikut :

14
Gambar 7.4.1 Desain Penelitian R&D
Sumber : Sugiyono (2012, hlm. 298)
Agar penggunaan metode Research and Development ini menghasilkan
suatu yang diharapkan, maka dibutuhkan teknik dalam pemecahannya. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan teknik menguji dan melakukan tes
terhadap penggunaan alat Body Protector berbasis sensor bluetooth untuk
atlet putri shorinji kempo.

Dari 10 langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono, hanya 10 dan di


tambah Pre test langkah yang akan diadaptasikan dalam penelitian kali ini.
Berikut adalah diagram alur penelitian yang digunakan pada penelitian ini

15
Gambar 7.4.2 Adatapsi Desain penelitian R&D
Sumber : Sugiyono, Prosedur Penelitian ( 2012)

Uraian gambar 7.2.2 diatas dijabarkan sebagai berikut:

a. Potensi dan Masalah


Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu masih banyaknya
kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam dunia olahraga terutama olahraga
Beladiri yang bukan olahraga terukur. Permasalahan tersebut terjadi dalam
proses pertandingan baik daerah maupun nasional, sehingga atlet merasa
dicurangi dengan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh wasit.

b. Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan berbagai informasi untuk menghadirkan suatu
memodifikasi alat yang diharapkan dapat membantu wasit dalam
pertandingan. Berbagai data dikumpulkan dari pertandingan-pertandingan
yang telah terselenggara terkait konsep alat yang ditemukan peneliti saat ini.

c. Desaian Produk
Desain produk yang akan dihasilkan adalah berupa body protector yang
akan dilengkapi dengan sensor.

16
d. Validasi Desain
Validasi desain ini, diuji cobakan kepada 4 sampel atlet kempo dengan
2 kali tes. Uji coba pemakaian di ujikan terhadap 4 sampel pada tanggal 13
Mei 2020 hingga 1 Juni2020. Setelah validasi dan perbaikan desain dilakukan
uji coba produk.

e. Revisi Produk
Perbaikan desain dilakukan setelah dilakukannya validasi melalui
diskusi dengan para pakar yaitu ahli elektronika, ahli dalam kempo dan
dosen, kelemahan kelemahan yang ditemukan pada alat ini yaitu sensor yang
sering berbunyi.

f. Uji Coba Pemakaian 1


Untuk pengujian tersebut dilakukan dengan eksperimen yaitu
membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja yang lama dengan yang
baru.

Pada uji coba pertama dilakukan pada tanggal 13 Mei 2020 di


Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Alat ini di uji coba kan kembali pada
4 sampel. Dalam uji coba pertama terdapat kekurangan yaitu:

a) pemasangan sensor sebagai pengirim sinyal dari bluetooth sukar lupa


disambungkan oleh server, sehingga tidak bisa tersambung.
b) sensor menekan sendiri pada saat digunakan

17
g. Revisi Produk
Perbaikan desain dilakukan setelah dilakukannya uji coba pemakaian 1
melalui diskusi dengan para pakar yaitu ahli elektronika, ahli dalam kempo
dan dosen, pada kali ini terdapat kesalahan pada pemakaian yang pertama,
sehingga diperlukan uji coba kembali revisis.

h. Uji Coba Pemakaian 2


Pada uji coba kedua dilakukan pada tanggal 1 Juni 2020 di Gor Hasta
Brata. Alat ini akan diuji coba sebagai bentuk pengecekan alat setelah
dilakukan revisi pada pemakaian sebelumnya apakah alat ini layak
digunakan atau tidak. Dalam uji coba yang ke 2, produk sudah layak
digunakan.

i. Penyempurnaan Produk
Penyempurnaan produk akan dilihat dari keberhasilan pada uji coba alat
yang sudah di revisi oleh para ahli dibidangnya.

j. Pre- Test
Alat yang sudah diuji cobakan pada uji coba pemakain 1 dan 2, maka
dilakukan penyempurnaan alat. Setelah itu alat sudah siap untuk digunakan
dalam pre-test.

k. Jika diperlukan maka dilakukan produksi masal


Jika diperlukan untuk diproduksi masal makan akan dilakukan produksi
masal. Produksi masal terjadi atas persetujuan dari peneliti sebagai pembuat
alat.

7.5 Metode Analisis Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan
tekinik observasi, karena dalam peneliti terlibat langsung dalam pembuatan
dan pengujian alat. Sugiyono (2012, hlm. 145) mengugkapkan ”teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responnden
yang diamati tidak terlalu besar”. Langkah pertama yaitu dilakukan
penentuan populasi yang nantinya akan dijadikan sampel. Kedua dilakukan

18
uji coba alat terhadap sampel. Berikut merupakan prosedur yang dilakukan
saat pengumpulan data dengan pengujian alat :
1. Instruktur mengarahkan sampel untuk pertahanan serangan layak nya
sebuah pertandingan.
2. Rangkaian produk menggunakan monitoring system point, dengan
bantuan sinyal dari sensor dan dikirimkan melalui bluetooth, ke server
sehingga point yang dihasilkan akan muncul di LCD Display.
3. Sampel terus melakukan gerakan serangan selama 3 menit, untuk
menghasilkan score tertinggi.

8. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian pada perancangan dan pembuatan perangkat sistem ini


adalah sebagai berikut :
Tabel 8.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. KEGIATAN BULAN KE


1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
2 Persiapan
3 Perencanaan Alat
4 Perancangan Alat
5 Pengumpulan Data
6 Pengujian Analisa Data
7 Penyusunan Laporan

Keterangan :
1. Bulan ke 1 : Februari 2020
2. Bulan ke 2 : Maret 2020
3. Bulan ke 3 : April 2020
4. Bulan ke 4 : Mei 2020
5. Bulan ke 5 : Juni 2020

19
9. DAFTAR PUSTAKA

Isfarizky, Zubaili. (2017). Rancang Bangun Sistem Kontrol Pemakaian Listrik


Secara Multi Channel Berbasis Arduino. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Syiah Kuala Vol 2 No. 2 : 30-35.
Altobeli, Andreas, Lukas. (2018). “Kecewa Dengan Juri, Atlet Pencak Silat
Malaysia Rusak Ruang Atlet. Kompas.com
Raharja, Universitas. (2017). “Artikel Mengenai Arduino Uno”. Tanggerang:
iLearningMedia.
Rajaloadcell. (2010). Artikel Penjelasan Tentang Strain Gauge.
S.Davis, W. (1982). Systems Analysis and Design: A Structured Approach.
London : Addison-Wesley
Saragih. Zaini.K. (2014) Aplikasi IPTEK dalam Olahraga. Online Diakses dari.
http://www.komposiana.com
Zakaria (1994). Keterampilan Elektronika. Bandung : Angkasa
Wiarto, Giri (2013). Olahraga Dalam Perspektif Sosial,Politik,Ekonomi,IPTEK
dan Hiburan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung. Cv. Alfabeta

20
Nama : Maharani Wisudawati Swista
NIM : 183600036

A. Rencana Topik Proposal TA : WIRELESS BODY PROTECTOR


B. Target Penyelesaian TA : 1 Bulan
C. Jenis Penelitian : KUANTITATIF D. Variabel Terikat (Dependent Variable):
1. SENSOR STRAIN GAUGE
2. ARDUINO UNO
E. Variabel Bebas (Independent Variable):
1. ARDUINO BT
2. LCD DISPLAY
F. Output Penelitian: PENILAIAN POINT PERTANDINGAN
G.Selesaikan draft Proposal Tugas Akhir dari cover depan sampai dengan daftar pustaka.

Anda mungkin juga menyukai