Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MEDAN ELEKTROMAGNETIK-1 BAB V


ENERGI DAN POTENSIAL LISTRIK
SISTEM-SISTEM MUATAN

Nama Kelompok :
1. Abdi Hamdani ( 193600002 )
2. Muhammad Thoyibin ( 193600013 )
3. Anggarda Saputra Wijaya ( 193600017 )

Dosen Pembimbing :
Ir. Winarno Fadjar Bastari, M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TENIK
UNUVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Medan
Elektromagnetik dengan topik Energi dan Potensial Listrik Sistem-Sistem Muatan.
Shalawat dan salam kami mohonkan kepada Allah agar dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah meletakkan fondasi ilmu pengetahuan bagi umat
manusia. Makalah ini dibuat sebagai media untuk menambah wawasan pengetahuan
demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari teman-teman, makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih
lanjut.

Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing
dan mengarahkan saya, serta rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Sidoarjo, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Bab II Pembahasan
5.1 Usaha untuk memindahkan suatu muatan
5.2 Potensial listrik antara dua titik
5.3 Potensial titik medan
5.4 Potensial distribusi muatan
5.5 Gradien
5.6 Hubungan antara E dan V
5.7 Energi dalam medan listrik statis
Bab III Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Setiap hari kita sering memanfaatkan adanya potensial listrik dalam sebuah
perangkat kelistrikan contohnya radio, televisi dan bahkan komputer atau laptop.
Kita juga sering menggunakan alat yang terdiri dari komponen bernama kapasitor.
Namun kita sering tidak mau tahu tentang apa dan bagaimana alat yang kita gunakan
bekerja, sehingga bila ada kerusakan atau kesalahan dalam menggunakan kita sering
tidak sadar dan berakibat fatal bagi perangkat tersebut.
            Selain itu kita sering susah membedakan antara potensial listrik dengan
medan listrik,tegangan listrik, hambatan listrik maupun kuat arus listrik. Namun
bukan itu yang akan kami jelaskan dalam makalah kali ini, melainkan apa itu
potensial listrik .

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu potensial listrik ?


2. Bagaimana prinsip kerja potensial listrik?

C. Tujuan

1. Pembaca dapat memahami apa itu potensial listrik.


2. Pembaca dapat memahami prinsip kerja potensial listrik
3. Pembaca dapat memahami cara menghitung  potensial listrik.
BAB II
PEMBAHASAN

5.1 Usaha untuk memindahkan suatu muatan titik

Untuk menggerakkan muatan uji menjauhi muatan, kita harus melakukan


usaha pada muatan uji. Sebagai akibatnya energi potensial listrik muatan uji
bertambah (gambar 2).

Gambar 1 Gambar 2

Konsep usaha memindahkan suatu muatan titik, mirip dengan konsep energy
potensial listrik Untuk itu kita akan menurunkan rumus Energi Potensial Listrik
sebagai berikut :
Usaha yang dilakukan gaya (Fw), untuk memindahkan muatan penguji +q’, dari titik
P ke Titik Q adalah W = -Fw . S = -Fw.Δr = -F.(r2-r1)
W adalah besaran skalar, gaya F diberi tanda (-) negative karena gaya Coulomb
berlawanan arah dengan arah perpindahan Fw = Fq = gaya Coulomb.
W = -k.Q q’/r1 2 x (r2-r1) = – kQ.q’/r1.r2 (r2-r1)
W = -k Q.q’(1/r1 – 1/r2)= k Q.q’(1/r2-1/r1) W = k Q.q’(1/r2-1/r1) = Δ EP = EP2 –
EP1
jadi usaha yang dilakukan W= pertambahan energi potensial
Kesimpulannya, Energi Potensial Listrik adalah usaha yang dilakukan gaya
Coulomb, untuk memindahkan muatan uji +q’ dari suatu titik ketitik lainnya. Jika
titik Q, berada di jauh tak terhingga, sehingga r2 = ˜ dan 1/r2 = 0 maka Energi
Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: Energi Potensial Listrik dari dua
muatan Q dan q’ adalah :

Ep = k Q.q’/r, EP termasuk besaran skalar E = Energi Potensial Listrik satuannya


Joule

k = Konstanta = 9.109 N C-2 m2, r = jarak (m) Q + muatan sumber, q’= muatan uji
(Coulomb)

Contoh Soal 1.

Sebuah proton (muatan proton = +e = +1,6×10-19C) digerakkan menuju sebuah inti


atom yang bermuatan q. Jarak pisah awal kedua partikel tersebut 2,5×10-11m dan
jarak pisah akhirnya 2,0×10-11m. Apabila usaha yang diperlukan dalam proses terebut
1,44×10-17J, tentukan muatan inti atom tersebut!
Penyelesaian :

W12= kqoq

1,44×10-17J =(9×109 Nm2C-2)(1,6×10-19C)(q)

q = 10-18 coulomb.

5.2 Potensial listrik antara dua titik

Potensial listrik di suatu titik misalnya potensial listrik di titik a yakni Va, tidak dapat
diketahui nilainya karena yang bermakna adalah perubahan potensial listrik.
Perubahan potensial listrik dapat diketahui nilainya baik melalui perhitungan maupun
pengukuran. Potensial listrik berubah ketika muatan q bergerak dari satu titik ke titik
lainnya. Misalkan muatan q bergerak dari titik a ke titik b maka perubahan potensial
listrik adalah :

Vab adalah beda potensial listrik antara dua titik dalam medan listrik, misalnya titik a
dan b. Beda potensial listrik antara titik a dan b (Vab) sama dengan usaha yang
dilakukan oleh gaya listrik pada muatan listrik ketika bergerak dari titik a ke titik b,
per satuan muatan (Wab/q). Perlu diketahui bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya
listrik pada muatan q ketika bergerak dari titik a ke titik b (Wab) sama dengan
perubahan energi potensial listrik muatan q (ΔEP). Karenanya pada persamaan di
atas ΔEP bisa diganti dengan Wab.

Ketika suatu benda berada pada ketinggian tertentu di atas permukaan tanah maka
benda itu mempunyai energi potensial gravitasi, di mana permukaan tanah digunakan
sebagai titik acuan. Dalam hal ini ketinggian permukaan tanah dan energi potensial
gravitasi tepat di permukaan tanah ditetapkan bernilai nol. Serupa dengan energi
potensial gravitasi, ketika kita menyatakan suatu titik mempunyai potensial listrik
tertentu maka harus adalah titik lain yang digunakan sebagai titik acuan, mengingat
hanya perbedaan potensial listrik yang dapat dihitung nilainya. Biasanya tanah
(ground) atau konduktor listrik yang dihubungkan ke tanah dipilih sebagai titik
acuan, di mana potensial listrik pada konduktor itu atau potensial listrik di dalam
tanah, ditetapkan bernilai nol. Jadi apabila suatu titik mempunyai potensial listrik
senilai 12 Volt maka beda potensial listrik antara titik tersebut dengan tanah adalah
12 Volt. Pada baterai 6 Volt, beda potensial listrik antara terminal positif dengan
terminal negatif adalah 6 Volt. Karena satuan beda potensial listrik adalah Volt maka
beda potensial listrik di antara dua titik biasanya disebut sebagai tegangan listrik
(voltage).
Persamaan beda potensial listrik di atas dapat ditulis lagi seperti di bawah ini :

Apabila muatan q melewati beda potensial listrik Vab maka energi potensialnya


berubah sebesar ΔEP. Misalnya muatan 2 Coulomb melewati beda potensial listrik
sebesar 12 Volt maka energi potensial listriknya berubah sebesar (2 C)(12 V) = 24
Joule. Demikian juga bila muatan 4 Coulomb melewati beda potensial listrik sebesar
24 Volt maka energi potensial listriknya berubah sebesar (4 C)(24 V) = 96 Joule.

Jadi perubahan energi potensial listrik (ΔEP) sebanding dengan muatan (q) dan
tegangan listrik (Vab). Semakin besar muatan listrik dan/atau tegangan listrik,
semakin besar perubahan energi potensial listrik. Energi potensial berkaitan dengan
kemampuan melakukan usaha sehingga jika perubahan energi potensial listrik besar
maka kemampuan melakukan usaha juga besar.
5.3 Potensial titik muatan

Bila kuat medan merupakan besaran vektor. Maka potensial listrik merupakan
besaran skalar. Muatan positif akan menghasilkan potensial positif di sekitarnya,
sedangkan mutan negative akan menghasilkan potensial negatif.

Sedamgkan potensial listrik pada suatu titik karena pengaruh beberapa muatan listrik
merupakan jumlah aljabar dari masing-masing muatan.

5.4 Potensial distribusi muatan

Jika muatan terdistribusi secara kontinyu di sepanjang volume tertentu,


permukaan, ataupun garis yang telah dispesifikasikan sebelumnya, maka masing-
masing elemen muatan akan berkontribusi terhadap medan elektrik pada sebuah titik
eksternal. Untuk kerapatan muatan volume ρ ( C/m2 ), muatan elemental dQ= ρ dv.
Medan total pada titik pengantar ρ dapat diperoleh dengan mengintegrasikan
sepanjang volume.

5.5 Gradien potensial

Gradien potensial adalah suatu metode yang sederhana untuk mencari


intensitas medan listrik dari potensial.
Hubungan integral garis yang umum antara ke dua kuantitas tersebut,

Dengan mengambil a N sebagai vektor satuan yang normal terhadap


permukaan sepotensial dan mempunyai arah ke potensial yang lebih besar.
Intensitas medan listrik dinyatakan dalam potensial:
E diberikan oleh laju perubahan maksimum V dan arah E adalah normal
terhadap permukaan sepotensial (dalam arah pengurangan potensial).

Karena dV/dL 
maks terjadi pada saat ∆ L mempunyai arah yang sama dengan
a N, maka dapat dituliskan

dan

Operasi pada V untuk mendapatkan –E dikenal sebagai gradien, dan gradien


suatu medan skalar T didefinisikan sebagai berikut:

a N merupakan vektor satuan yang normal terhadap permukaan sepotensial,


dan arah normalnya dipilih dalam arah pertambahan harga T.

5.6 Hubungan antara E dan V

Hubungan antara V dan E dapat dituliskan:

V merupakan fungsi dari x,y dan z, kita dapat mengambil diferensial


totalnya:
atau hubungan dengan E

Dimana

Secara vektor diperoleh

karena itu untuk menghitung gradien dalam koordinat kartesian

Operator vektor 

Secara formal sebagai operator yang bekerja pada suatu skalar T


yang hasilnya akan menunjukkan bahwa

Dengan persamaan ini dapat dihubungkan dengan E dan V dalam bentuk E

Gradien dapat dinyatakan dalam bentuk turunan parsial dalam sistem


koordinat kartesian, tabung dan bola sbb:

5.7 Kerapatan Energi Dalam Medan Elektrostatik

Kita tinjau usaha yang diperlukan untuk membentuk suatu distribusi dari 3
muatan titik, muatan demi muatan, dalam ruangan yang mula-mula bebas
medan dan bebas muatan.
Berdasarkan gambar, usaha untuk menempatkan muatan yang
pertama , yakni Q1 pada posisi 1 adalah nol Untuk membawa muatan
Q2 ke daerah tersebut diperlukan usaha sebesar perkalian muatan itu
dengan potensial yang dibangkitkan Q1.

Maka usaha total untuk menempatkan Ketiga muatan tersebut adalah

WE = W1 + W2 + W3

= 0 + (Q2 V2,1) + ( Q3 V3,1 + Q3 V3,2)

Potensial V2,1 artinya “potensial pada posisi 2 oleh muatan Q1 pada posisi
1”. Apabila penempatan ketiga muatan itu dilakukan dalam urutan
kebalikan dari yang telah dikerjakan, usaha total menjadi,
BAB III
KESIMPULAN
Dari analisa dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahawa potensial
listrik adalah beda potensial dari suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan
sehingga membentuk perputaran muatan listrik dari positif ke negatif, potensial
listrik disebut juga tegangan listrik, dimana

Kapasitor adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan


dan energi listrik dengan kapasitas kapasitansinya adalah.
Dengan begitu hubungan antara potensial listrik dengan kapasitor adalah kapasitor
digunakan untuk menyimpan muatan dimana muatan itu sendiri bergerak, dan
muatan itu disebut potensial listrik. Tanpa potensial listrik sutatu rangkaian tertutup
tidak akan bekerja karena tidakada listrik yang bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
Energi potensial listrik bermuatan
https://gurumuda.net/potensial-listrik.htm
https://slideplayer.info/slide/3318655/
https://slideplayer.info/slide/12435564/

Anda mungkin juga menyukai