Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REPORT

FISIKA UMUM

DOSEN PENGAMPU :
Sabani, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : DEWI MELIA GULTOM
NIM : 4193321017
KELAS : FISIKA DIK A 2019
JURUSAN : FISIKA
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nyalah, sehingga Tugas
ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah FISIKA UMUM.
Akhir kata, sebagaimana layaknya manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan , apabila
terdapat kesalahan penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar
selanjutnya dapat lebih baik. Harapan dan tujuan saya dalam menyelesaikan makalah adalah agar
dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala perhatian,
dan dukungan semua rekan, saya mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2019

DEWI MELIA GULTOM


NIM : 4193321017
I.RINGKASAN ISI BUKU / BAB
BAB I
MEDAN LISTRIK
1. Distribusi Muatan Listrik
Kelistrikan merupakan suatu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Mengenai
tentang konsep muatan listrik, maka akan dilanjutkan dengan dengan tinjauan tentang
konduktor dan isolator. Pada hukum coulomb telah diketahui menggambarkan gaya yang
dilakukan oleh suatu muatan listrik terhadap muata listrik lainnya.
Materi terdiri dari atom- atom yang bersifat netral secara kelistrikan. Setiap atom yang bersifat
netral suatun inti kecil yang padat yang terdiri dari proton yang bermuatan positif dan neutron
yang tidak bermuatan. Semua muatan merupakan kelipatan bilangan bulat dari satuan dasar
muatan, dengan demikian muatan akan bersifat terkuantisasi ( diskrit ). Setiap muatan Q yang
ada di alam dapat ditulis dalam bentuk :

Q ± Ne
Ketika benda-benda berada dalam keadaan saling bergesekan, seperti ketika keduanya
digosokkan satu sama lain, maka elektron-elektron akan berpindah dari satu benda ke benda
lainnya. Pada hukum kekekalan, muatan merupakan suatu hukum dasar dari alam. Pada
interaksi-interaksi tertentu anatara partikel-partikel dasar (partikel elementer). Dalam satuan
SI, satuan muatan adalah Coulomb yang didefenisikan dalam bentuk arus listrik (ampere).
Ampere merupakan satuan arus yang dipergunakan sehari-hari dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan listrik. Coulomb (C) adalah jumlah muatan yang mengalir melalui suatu
penampang kawat.
3. Hukum Coulomb
Merupakan gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak oleh satu muatan terhadap muatan
lainnya. Untuk memperoleh muatan dan menvariasikan besarnya muatan, Coulomb
menggunakan cara induksi. Hukum Coulomb dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih
sederhana yaitu dengan menggunakan pernyataan matematik.
Medan listrik dapat digambarkan dengan cara menggambarkan garis-garis yang menunjukkan
arah medan pada setiap titik. Garis- garis medan listrik juga disebut garis-garis kaya, karena
garis-garis yang dilakukan pada suatu muatan uji positif. Pada setiap titik didekat suatu muatan
positif. Garis –garis medan listrik pada dua muatan sejenins akan saling menolak, dan akan
saling tarik menarik pada muatan yang berlainan sejenis. Gaya yang terjadi pada suatu muatan
terhadap muatan yang lain, bekerja pada sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan .
BAB II
RANGKAIAN KAPASITANSI DAN DIELEKTRIUM
1.Kapasitor Keping Sejajar
Kapasitor yang biasa digunakan adalah kapasitor keping sejajar yang menggunakan dua keping
konduktor sejajar. Jumlah muatan pada keping bergantung pada perbedaan potensial dan pada
geometri dan kapasitor. Kapasitansi adalah suatu ukuran dari “kapasitas” penyimpan muatan
untuk suatu perbedaan potensial tertentu. Satuan SI dari kapasitansi adalah Coulomb per volt,
yang sering disebut Farad (F) setelah diddefenisikan oleh Michael Faraday :

1F = 1 C/V
2. Dielektrikum
Suatu material nonkonduktor, disebut dielektrik. Dielektrik dapat memperlemah medan listrik
antara keping- keping suatu kapasitor karena dengan hadirnya medan listrik molekul- molekul
dalam dielektrik akan menghasilkan medan listrik tambahan yang arahnya berlawanan dengan
medan listrik luar. Suatu dielektrik dengan momen- momen dipol yang searah dengan medan
listrik dikatakan terpolarisasi oleh medan, tidak peduli apakah polarisasi tersebut disebabkan
oleh penyearahan momen- momen dipol permanent dari suatu molekul- molekul polar atau
akibat momen- momen tersebut.

3. Penyimpangan Energi Listrik

Selama kapasitor dimuati, suatu muatan positif dipindahkan dari konduktor bermuatan negatif
ke konduktor bermuatan positif. Karena konduktor positif memiliki potensial yang lebih tinggi .
Kenaikan total pada energi potensial U adalah penjumlahan atau integral dari muatan- muatan
ini (dU) seiring naiknya q dari nol hingga harga akhir Q.
𝑞 1𝑄
𝑄 𝑑𝑞 =
U = ∫ 𝑑𝑢 = ∫0 𝑐 2𝐶

Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu kapasitor. Dapat dinyatakan dengan
C = Q/V. Energi yang tersimpan didalam suatu kapasitor :
1 1 1
U= 𝑄2 /C = QV = 𝐶𝑉 2
2 2 2

Dari persamaan diatas suatu bentuk umum untuk energi pottensial elektrostatik yang
tersimpan dalam suatu kapasitor bermuatan.
BAB III
ARUS LISTRIK SEARAH
1. Arus Listrik Searah dan Pergerakan Muatan Listrik
Arus listrik didefenisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suartu luasan
penampang lintang. Menurut konvensi, arah arus dianggap searah dengan aliran muatan
positif. Gerak elektron-elektron bermuatan negatifdalam satu arah ekivalen dengan aliran
muatan positif yang arah geraknya berlawanan. Jadi, elektron-elektron bermuatan negatif
dalam arah yang berlawanan dengan arah arus. Dalam elektrolisis arus diahsilkan oleh aliran
elektron pada kawat. Dalam suatu pemercepat yang menghasilkan sorotan proton, arah gerak
proton – proton bermuatan positif yang sama dengan arah arus.
Pergerakan partikel – partikel negatif satu arah dan partikel- partikel negatif satu arah dan
partikel- partikel positif pada arah yang berlawanan keduanya berkontribusi tehadap arah arus
yang sama.
2. Hambatan Dan Hukum Ohm
Arus didalam konduktor dihasilkan oleh medan listrik didalam konduktor ketika mendesakkan
gaya pada muatan – muatan bebas. Karena medan listrik E searah dengan gaya pada muatan
positif, dam karena arah arus merupakan arah aliran muatan positif, maka arah arus searah
dengan medan listrik.
Konstanta kesebandingan dapat ditulis dengan 1/R dimana R disebut risistansi :
1 𝑉
R = ( ) V atau, R =
𝑅 𝐼

3. Energi pada Rangkaian Listrik


Ketika arus listrik berada dalam konduktor, energy listrik secara kontinu dapat diubah menjadi
energi panas didalam konduktor. Medan listrik dalam konduktor akan mempercepat gerakan
setiap elektron bebas untuk waktu yang singkat. Ketika muatan positif mengalir dalam
konduktor, muatan ini mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah searah medan listrik.
Kehilangan energi potensial menyebabkan kenaikan energy termal konduktor.
Kehillangan energy dapat dihitung dengan :
∆U=∆𝑄(𝑉2 − 𝑉1) ∆𝑈 = ∆𝑄 − 𝑉 =

∆𝑈 = ∆𝑄 (Dimana V = V1 – V2 )
BAB IV

1.Fluks Magnetik
Fluks magnetik didefenisikan sebagai perkalian medan magnet B degan luasan A yang dibatasi
oleh raangkaiannya. Satuan fluks magnetik adalah satuan medan magnetik kali satuan luas
yaitu testlameter persegi, yang disebut weber (Wb) :

1Wb = 1.T.𝑚2

2. Hukum Faraday
Faraday mengatakan jika suatu penghantar / kumparan tanpa arus listrik digerak- gerakkann
pada daaerah medan magnet , maka pada penghantar / kumparan tersebut aksn terjadi arus.
Perubahan medan magnet (d B ) yng dilalui oleh kumparan penghantar akan mengalami
perubahan fluks d∅ dan akan menghasilkan GGL induksi pada kumparan tersebut.

𝑚
𝐸. 𝑑 = −𝑑∅
GGL induksi = ∈ ∮ 𝑑𝑡

3. Energi Magnetik
Pada rangkaian RC , untuk mengisi suatu kapasitor, dan persamaan energi yang tersimpan pada
kapasitor adalah :

U = ½ Qv = ½ 𝐶𝑉 2 = ½ 𝑄 2 /C
Dengan Q merupakan muaran pada salah satu plat, V merupakan beda potensial antara kedua
plat, dan C merupakan kapasitansi. Tersapat persamaan energi serupa energi dalam suatu
medan magnetik. Dibutuhkan kerja untuk menghasilkan arus dalam suatu induktor.
EVALUASI KRITIS
1. Kelebihan Buku
*bila dilihat darri aspek tampilan buku ( face visual, buku ini bagus dan menarik. Membuat
kesan orang pertama ingin membaca dan mengetahui isi dari buku ini.
* Buku ini sangat rinci dalam menjelakan mengenai materi listrik dan kemagnetan.
* Dari segi bahasa, buku ini cukup bagus karena dalam buku ini terdapat istilah- istilah dalam
pembelajaran fisika, sehingga pembaca ingin mengetahui apa maksud dari istilah- istilah
tersebut..
*Penulisan juga bagus. Dalam buku ini peulisan nama –nama penemu maupun istilah penting
fisika dicetak huruf tebal agar pembaca mudah mengingat hal – hal yang penting pada buku ini.
*Buku ini mengajarkan kita mengenai materi fisika yaitu listrik dan kemagnetan.
*Buku ini juga bagus, karena didalamanya dilengkapi semua rumus- rumus. Contoh soal yang
akan memudahkan pembaca untuk memahaminya.

2. Kekurangan Buku
* Terdapat beberapa penulisan kata yang salah yang sebenarnya bukanlah hal yang fatal
(manusiawi), namun karena sqalah pengetikan tersebut akan sedikit membuat pembaca
bingung.
*Penggunaan tanda baca dan titik sedikit berantakan. Terdapat beberapa penggunaan tanda
yang tidak sesuai maupun sejajar pada tempatnya.

KESIMPULAN
Setelah saya membaca buku ini menurutsaya buku ini sangat bagus untuk dibaca dan dipelajari.
Buku ini mengandung materi dan pembeljaran yang sangat lengkap dan rinci mengenai materi
listrik dan kemagnetan. Dan didalam buku ini juga sangat banyak contoh penggunaan listrik dan
kemagnetan dalam kehidupan sehari- hari serta penyelesaian masalah – masalah nya.
SARAN
Saran saya untuk buku ini yaitu agar buku ini melakukan perbaikan dan memperjelas materi
yang ada di buku ini dan jangan terlalu ringkas supaya pembaca mudah memahami isi buku.

LAMPIRAN :
JUDUL BUKU : FISIKA 2
PENULIS : Drs. Juaksa Manurung, ST, M.Si
KOTA TERBIT : Medan
TAHUN TERBIT : 2013
EDISI :-
PENERBIT : Unimed Press
CETAKAN : 1 ( desember 2012)
HALAMAN : 218 halaman
UKURAN : 20 × 14 cm

Anda mungkin juga menyukai