UNIT II
REPRESENTASI STATE SPACE
Disusun oleh:
Nama Mahasiswa: I Putu Fadya Rachmawan
NIM: 19/441160/SV/16512
Kelas: D4 TRIK B
Hari, Tanggal Praktikum: Rabu, 03/03/2021
Asisten 1: Sudiro, S.T.
Asisten 2: Innes Danarastri, A.Md.
Dosen Pengampu: Fahmizal, S.T., M.Sc.
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
2.1 Tujuan........................................................................................................................................1
1.2 Dasar Teori.......................................................................................................................................1
BAB 2 ANALISIS DAN KESIMPULAN.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................34
LAMPIRAN..............................................................................................................................................35
iii
Halaman ini sengaja dikosongkan
iv
v
Halaman ini sengaja dikosongkan
vi
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini menjelasan dalam lanjutan bahsasan mengenai
state space,dengan kegiatan Belajar Mandiri (BM), maka praktikum Sistem Kontrol L
anjut diubah menjadi Praktikum Mandiri (PM). Topik PM untuk modul-2 ini yaitu Re
prentasi State Space dengan tujuan: ingin dicapai melalui pembelajaran yang
dilakukan. sebagai berikut :
4. Mahasiswa memahami serta dapat menghitung eigen value dan eigen vector yang s
elanjutnya digunakan untuk mendiagonalisasi suatu representasi state space.
1
mengenai penggunaan diagram sinyal alir untuk membantu visualisasi pada represent
asi state space.
2
Gambar 1.1 Signal Flow Graph
Pada unit sebelumnya, konversi representasi state space dari fungsi transfer dilakuka
n dalam model phase variable. Pada dasarnya, suatu sistem dapat direpresentasikan d
alam beberapa model state space sesuai dengan pemilihan variable state-nya. Pada ba
gian ini akan dibahas beberapa alternatif representasi state space suatu sistem yang di
representasikan dalam bentuk fungsi transfer sebagai berikut:
3
1.2.3 Cascade
Pada bentuk cascade, sistem dipecah menjadi perkalian dari numerator dengan
beberapa persamaan orde 1 dimana output dari setiap sistem orde 1 dijadikan sebagai
state variabel.
mengingat:
4
Terlihat pada model cascade, kutub-kutub dari sistem terletak sepanjang diagonal
matriks sistem (A).
1.2.4 Parallel
Model lain yang dapat digunakan untuk merepresentasikan sistem adalah bentuk
paralel. Pada model ini, matrik sistem (A) berbentuk diagonal murni yang berisikan
kutub-kutub dari sistem selama tidak ada akar dari sistem yang berulang. Pada model
ini, sistem direpresentasikan dengan penjumlahan sistem orde satu yang merupakan
partial fraction dari fungsi transfer sistem.
Atau,
5
Keuntungan dari representasi state space pada model paralael adalah setiap persama
an state merupakan persamaan diferensial orde satu dengan hanya satu variable. Sehi
ngga solusi persamaan diferensial dapat dicara secara independent. Persamaan disebu
t sebagai decoupled.
Note: untuk sistem yang mempunyai pole berulang, representasi state space dapat
dicari pada model paralel (partial-fraction) dimana matrik sistem tidak murni diagona
l. Biasnya model ini disebut dengan Jordan canonical form.
Model lain yang dapat digunakan untuk merepresentasikan sistem dalam bentuk
state space adalah controller canonical form. Bentuk ini didapat dari manipulasi
model phase-variable (dengan membalik urutan variabel state) yang nantinya akan
berguna pada proses perancangan pengendali berbasis state space. Sebagai contoh,
diketahui fungsi transfer dari suatu sistem sebagai berikut:
6
Langkah-langkah untuk mendapatkan representasi controller canonical form adalah s
ebagai berikut:
Note: syntax tf2ss pada Matlab menghasilkan representasi state space dengan model
controller canonical form.
7
1.2.4 Observer Canonical
Seperti pada controller canonical form, representasi observer canonical form
digunakan pada saat perancangan observer (akan dibahas pada materi berikutnya).
Untuk mencari representasi observer canonical form, dilakukan dengan membagi
fungsi transfer dengan suku dengan pangkat tertinggi pada denumerator.
8
Dari representasi state space diatas, dapat dituliskan hubungan antara model kanonik
kendali dengan kanonik observer sebagai berikut:
Jika diketahui suatu sistem dengan representasi state space sebagai berikut:
9
Direpresentasikan dengan variabel state z, yang merupakan kombinasi linear dari
variabel state x, dimana hubungan antara variabel state x dan z dinyatakan dengan
matriks P, , sehingga representasi state space menjadi: 1 z P x − =
Dengan menerapkan persamaan konversi state space, didapat representasi state space
baru sebagai berikut:
10
diagonal. Secara umum, untuk mencari matriks transformasi yang menghasilkan
representasi diagonal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari
eigenvalue sistem dengan persamaan,[Norman, 2011]
Diketahui suatu sistem yang direpresentasikan dengan state space sebagai berikut:
11
Maka representasi state space diagonalnya sebagai berikut:
12
BAB II
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Pada bab ini berisi pengerjaan berupa hasil perhitungan manual dan hasil validasi
melalui software MATLAB.
2.1 Analisa
Soal Nomor 1
Gambarkan representasi signal-flow graph dari suatu sistem yang direpresentasikan
dengan state space sebagai berikut:
(2.0)
Jawab:
Y ( s)
G(s) (2.2)
U (s)
C Is A B D
1
(2.3)
C Is A B D
1
Adj Is A
Is A 1
Is A (2.4)
13
Is A (2.5)
Maka,
1 0 0 2 1 0
Is A 0 1 0 s 0 3 1
0 0 1 3 4 5
(2.6)
s 2 1 0
Is A 0 s 3 1
3 4 s 5
Kemudian setelah diketahui persamaan dari matriks (2.5) lakukan invers sesuai
dengan persamaan (2.4) Dengan diketahui persamaan Invers dari matriks (2.5) harus
mencari nilai kofaktor terlebih dahulu untuk mendapatkan nilai adjoin dari matriks
(2.5) maka persamaannya adalah
Adj Is A Kof Is A
T
(2.7)
14
s 3 1 0 1 0 s 3
3 4
4 s 5 3 s 5
1 0 s 2 0 s 2 1
Kof Is A _ 3 4
4 s 5 3 s 5
1 0 s 2 0 s 2 1
s 3 1
0 1 0 s 3
s 2 8s 11 3 3s 9
Kof Is A s 5 s 7 s 10
2
4 s 11
1 s2 s 2 5s 6
s 2 8s 11 s5 1
Kof Is A
T
3 s 7 s 10
2
s2
3s 9 4 s 11 s 2 5s 6
Adj Is A
Is A 1
Is A
s 2 8s 11 s5 1
3 s 7 s 10
2
s2
3s 9 4s 11 s 2 5s 6
Is A 1
s 3 10s 2 35s 41
15
s 2 8s 11 s5 1
3 s 7 s 10
2
s2
3s 9 4 s 11 s 2 5s 6
C Is A
1
0 1 0
s 3 10 s 2 35s 41
3 s 2 7 s 10 s2
C Is A
1
3
s 10s 35s 41 s 10 s 35s 41 s 10s 35s 41
2 3 2 3 2
D0
0
3 s 2 7 s 10 s2
C Is A 0 0
1
BD 3
s 10s 35s 41
2
s 3 10s 2 35s 41 s 3 10s 2 35s 41
1
C Is A B D G( s)
1
s2
G( s) (2.9)
s 10s 2 35s 41
3
Setelah itu adalah mencari nilai pecahan parallel dari transfer function
Y ( s)
G ( s)
U ( s)
Y ( s) s2
3
U ( s ) s 10s 2 35s 41
Y ( s) s3 10 s 2 35s 41
U (s) s 2 s 2 s 2 s 2
Y ( s) s3 10s 2 35s 41
U (s) s 2 s 2 s 2 s 2
16
1/s
1 X1
-2 1
1/s X1
10
(s)
1
-2 Y(s)
U(s)
1
1/s X2
35
(s)
-2
1
1/s X3
41
(s)
-2
% Program convert ss to tf
A=[-2 1 0; 0 -3 1; -3 -4 -5];
B=[0; 0; 1];
C=[0 1 0];
D=[0];
[x,y]=ss2tf(A,B,C,D)
x=
0 0 1 2
y=
mySys_tf=tf(x,y)
mySys_tf =
17
s+2
------------------------
s^3 + 10 s^2 + 35 s + 41
Soal Nomor 2
Representasikan sistem diatas dalam bentuk state space dengan model paralel.
Gunakan matlab untuk membantu perhitungan anda dan verifikasi representasi state
space yang telah anda hasilkan dengan menggunakan Matlab! (sertakan code serta
hasil perhitungan Matlab pada jawaban anda!)
Jawab :
Pertama adalah menentukan state space dari persamaan transfer function sistem
100 s 500
G (s) 2
s 105s 506
x 105 x 506 x 100r 500r
x1 100r 105r
x1 105 x1 x1
x 2 506 x 2
18
Untuk mendapatkan bentuk parallel maka saya mengubah pecahan pada transfer function
dengan Mclaurin Series, sehingga didapat
f (n)
( a) n
n 0 n!
( x)
s0
O O( x)
f O( )
100 10000 999400 99877000 1 5
( )
s s2 s3 s4 s
Dengan demikian merubah nilai deret tersebut menjadi bentuk state space secara parallel
menggunakan MATLAB adalah
num1=[100];
den1=[1 0];
num2=[-10000];
den2=[1 0 0];
[num,den]=parallel(num1,den1,num2,den2);
printsys(num,den)
numb=[100 -10000];
denb=[1 0 0 0];
num3=[999400];
den3=[1 0 0 0];
[num,den]=parallel(numb,denb,num3,den3);
printsys(num,den)
19
[num,den]=parallel(numd,dend,num5,den5);
printsys(num,den)
num/den =
num/den =
num/den =
num/den =
A=
Columns 1 through 8
0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0
20
0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
Columns 9 through 15
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 1 0
B=
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
0
C=
Columns 1 through 4
Columns 5 through 8
1 0 0 0
Columns 9 through 12
0 0 0 0
Columns 13 through 15
0 0 0
D=
Soal Nomor 3
22
b. Carilah representasi state space diagonalnya.
c. Verifikasi state space hasil konversi yang didapat dengan membandingkan fungsi
bentuk fungsi transfernya dengan fungsi transfer state space original. (gunakan serta
tuliskan kode beserta hasil yang didapat dari Matlab!)
Jawab :
Menentukan nilai eigen dengan persamaan
I A 0 (2.10)
23
1 0 1 3
0
0 1 4 6
0 1 3
0 4 6 0
1 3
4 0
6
1 3
4 ad bc 0
6
( 1 ( 6)) (( 3)4)) 0
2 7 18 0
i 23 7
1
2
i 23 7
2
2
Menentukan nilai vektor eigen, dengan menggunakan eliminasi gauss supaya lebih
runtut
24
i 23 7
1
2
i 23 7
2
2
i 23 5
3
A 1I 2
4 i 23 5
2
A 1IV 0
i 23 5
3 0 i 23 5
2
i 23 5 0 24
4
2
R1
i 23 5
2
1 i 23 5
0
2
i 23 5 0
4
2
R 2 (4) xR1
i 23 5
1 0
R 2 8
i 23 5 0
0
0
i 23 5
x1 x2
8
Maka :
25
i 23 7 i 23 7
1 1
2 2
i 23 7 i 23 7
2 2
2 2
i 23 5 i 23 5
3 3
A 2I 2 A 2I 2
4 i 23 5 4 i 23 5
2 2
A 1IV 0 A 1IV 0
i 23 5 i 23 5
3 0 i 23 5 3 0 i 23 5
2 2
i 23 5 0 24 i 23 5 0 24
4 4
2 2
R1 R1
i 23 5 i 23 5
2 2
i 23 5 i 23 5
1 0 1 0
2 2
i 23 5 0 i 23 5 0
4 4
2 2
R 2 (4) xR1 R 2 (4) xR1
i 23 5
1 0 1 i 23 5
0
R2 8 R 2 8
i 23 5 0 i 23 5 0
0 0
0 0
i 23 5 i 23 5
x1 x2 x1 x2
8 8
i 23 5 i 23 5
x1 x2 x1 x2
8 8
x2 x2 x2 x2
i 23 5 i 23 5
x 2 x 2
8 8
x2 x2
i 23 5 i 23 5
x2 8 x2 8
1
1
i 23 5 i 23 5
V1 8
V2 8
1 1
26
Berdasarkan nilai eigen diatas, maka Matriks diagonal dari persamaan state space
adalah
i 23 7
0
D 2
i 23 5
0
2
i 23 5 i 23 5
P 8 8
1 1
4i 23 5i 23 23
P ( 1) 23 46
4i 23 5i 23 23
23 46
A PDP (1)
13s 11
G(s)
s 7 s 18
2
% Program convert ss to tf
A=[1 3;-4 6];
B=[1;3];
C=[1 4];
D=[0];
[x,y]=ss2tf(A,B,C,D)
x=
0 13.0000 -25.0000
27
y=
mySys_tf=tf(x,y)
mySys_tf =
13 s - 25
--------------
s^2 - 7 s + 18
2.2 Kesimpulan
Pada praktikum modul 2 ini didapat beberapa kesimpulan diantara lain adalah
1. Penggunaan signal flow graph merupakan representasi lain dari block diagram
dengan bentuk penyederhanaan.
2. Signal flow graph dapat direpresentasikan ke dalam 3 bentuk diantara lain bentuk
cascade atau seri, bentuk canonical, bentuk parallel dan bentuk campuran.
28
DAFTAR PUSTAKA
[1] “Control Tutorials for MATLAB and Simulink - Suspension: System Modeling.”
[Online]. Available: http://ctms.engin.umich.edu/CTMS/index.php?example=Su
spension§ion=SystemModeling.
[2] “Control Tutorials for MATLAB and Simulink - Suspension: State-Space Method
s for Controller Design.” [Online]. Available: http://ctms.engin.umich.edu/CTM
S/index.php?example=Suspension§ion=ControlStateSpace.
[3] Fahmizal, dkk. 2020. Modul Praktikum Teknik Kendali Lanjut. Laboratorium
Instrumentasi dan Kendali. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
29
30