FISIKA
Abstract Kompetensi
Ilmu fisika adalah ilmu dasar yang Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa
mempelajari alam disekitar kita.Dalam diharapkan dapat :
mempelajarinya banyak dilakukan • Menjelaskan dan menghitung proses
pengukuran-pengukuran dimana hasil pengukuran.
pengukuran dicatat dalam besaran dan • Menjelaskan dan menghitung
satuan.Besaran dan satuan yang komponen gerak satu dimensi.
dipakai adalah Sistem Internasional
(SI)
Fisika (dalam bahasa Yunani fysis yang berarti "alam") adalah cabang ilmu pengetahuan
alam yang mempelajari tentang gejala alam yang tidak hidup dalam lingkup ruang dan
waktu mulai dari benda mikroskopis hingga benda massif [7].
Fisika merupakan ilmu alam yang paling dasar, yang terbentuk dari pengamatan dan
eksperimen tentang peristiwa sehari – hari. Pengamatan memunculkan teori – teori fisika
dan diringkas dalam hukum fisika yang diuji dan dikembangkan oleh eksperimen
sehingga diakui kebenarannya secara ilmiah.
e. Relativitas khusus
Cabang fisika yang mempelajari tentang mekanika dalam kecepatan yang mendekati
kecepatan cahaya
f. Relativitas umum
Cabang fisika yang mempelajari tentang teori geometri mengenai gravitasi yang
dikemukakan oleh Albert Einstein
Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar
dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan
mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas
beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal.
Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama
jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja
mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain dan
teknologi.
Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya
menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik, dan mekanika. Peralatan
modern di rumah sakit-rumah sakit menerapkan ilmu fisika. Ahli-ahli astronomi
memerlukan optik spektografi dan teknik radio. Demikian juga ahli-ahli meteorologi (ilmu
cuaca), oseanologi (ilmu kelautan), dan seismologi memerlukan ilmu fisika.
Besaran dalam fisika yaitu sesuatu yang dapat diukur . Selain itu besaran juga
merupakan sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa suatu hal memiliki ukuran dan
memiliki satuan yang akan diketahui ukurannya.
Besaran – besaran penting seperti panjang, massa dan waktu memerlukan pengukuran
yang sesuai dengan alat. Seperti mistar / penggaris digunakan untuk mengukur panjang,
neraca digunakan untuk mengukur massa, dan stopwatch digunakan untuk mengukur
waktu. Alat – alat tersebut mempunyai nilai ketelitian atau keakuratan yang berbeda –
beda. Semakin akurat alat semakin baik data pengukuran yang didapat.
Besaran – besaran fisika selalu berpasangan dengan sebuah satuan tertentu dan
pencantuman satuan dan besaran harus selalu dituliskan bersama-sama. Satuan yang
diterima luas saat ini adalah Sistem Internasional atau disngkat SI. Satuan SI untuk
besaran pokok panjang, massa dan waktu adalah meter, kilogram dan sekon. Ketika
ditemui satuan lain selain SI, sebaiknya melakukan konversi agar pemakaian SI selalu
konsisten.
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau beberapa besaran
pokok
Dimensi dari suatu besaran fisika adalah bentuk lain dari besaran pokok. Misalnya untuk
menuliskan persamaan kecepatan v = s / t dalam symbol dimensi menjadi [v] = L / T.
Dengan melakukan analisis dimensi dapat menguji kebenaran sebuah persamaan atau
rumus fisika.
5. PENGUKURAN [ 1 sd 5]
Pengukuran adalah bagian penting dari ilmu pengetahuan alam termasuk fisika. Akan
tetapi pengukuran tidak menghasilkan nilai yang benar – benar pasti karena muncul
KONVERSI UNIT
1 inci = 2,54 cm
1 feet = 30,5 cm
1 mil = 1,61 km
1 angstrom (A) = 10-10 m
1 liter = 1.000 cm3
1 hari = 8,64 x 104 s
1 tahun = 3,156 x 107 s
1 km/jam = 0,477 m/s
1 feet/s = 0,395 m/s
1 knot = 0,5144 m/s
1 pon = 2,2 kg
1 kg = 0,685 slug
1J = 107 erg
1 atm = 1.013 bar
55 = 55 1.609
= 25
b. 55 = 55 1.61 = 88
3. Sebuah balok bermassa 856 gram panjang 5,35 cm. Tentukan massa jenis balok dalam
SI (satuan internasional)
3
V = sxsxs = 5,35 cm = 1,53 x 10-4 m3
,
ρ = = ,
k =
[ ][ ][ ]
= = [M][T]-2
[ ]
TUGAS :
6. VEKTOR [1 sd 5]
6.1. Definisi
Skalar merupakan besaran yang hanya mempunyai besar saja. Contoh besaran scalar
antara lain jumlah mahasiswa jutusan teknik mesin pada satu angkatan, banyaknya mobil
dan motor di tempat parkir, harga sebuah rumah dan sebagainya. Karena besaran sklalar
adalah bilangan belaka, maka cara penjumlahannya sama dengan cara penjumlahan
bilangan. Contoh harga sebuah buku Rp. 7.500,- dan harga sebuah pensil Rp. 5.000,-
maka jika membeli sebuah buku dan sebuah pensil kita harus membayar Rp. 12.500,-
Vektor merupakan besaran yang selain mempunyai besar juga memiliki arah. Contoh
vector perpindahan dapat berupa perubahan kedudukan dari suatu tenpat ke tempat
yang lain sejauh 2 cm dalam arah x dari tempat pertama. Contoh lain tali yang diikatkan
pada tiang, jika ditarik ke arah utara menimbulkan gaya yang bersifat vector pada tiang itu
sebesar 20N ke arah utara. Begitu pula mobil yang menuju ke selatan dengan laju 40
km/jam memiliki kecepatan vector sebesar 40 km/jam arah selatan. Besaran vector dapat
digambarkan sebagai anak panah, dimana panjang anak panah menunjukkan besar
vector (2 cm, 20 N, 40 km/jam) dan arah anak panah menunjukkan arah besaran vector.
Vector dinyatakan dengan cetak tebal, misalnya F atau memakai tanda panah di atas
huruf misalnya F.
Resultan beberapa vektor sejenis, misalnya vektor gaya, adalah suatu vektor yang
mempunyai akibat yang sama dengan akibat semua vektor itu.
Contoh : vektor A
P Q
b. Kesamaan vektor
S T
Vektor yang besarnya sama tetapi arahnya berbeda,negative dari vector A dapat ditulis -
A.
-A
d. Vektor juga dapat dipindahkan dari satu tempat ketempat lain tanpa mengubah besar dan
arahnya
a. Metode segitiga
Contoh : A R=A+B B
C R
A C B
A C B R
B A
A B B R R = A + B
CONTOH
Dua vektor P dan Q mempunyai besar masing – masing 8 satuan dan 5 satuan
seperti pada gambar berikut . Hitung besar dan arah vektor resultan R = P + Q
P Q
Pembahasan :
R Q
Vektor A dan B pada gambar berikut mempunyai besar 4 satuan dan 3 satuan. Hitung
besar dan arah dari vektor resultan R.
A B R y
α B x
Dengan menggunakan metode segitiga kita peroleh vector resultan R dan untuk
mendapatkan besarnya dipergunakan teorema Pythagoras :
R2 = A2 + B2 = 42 + 32 = 16 + 9 = 25
R = √25 = 5 satuan
Jadi vector resultan R mempunyai besar 5 satuan dan membentuk sudut 37o
terhadap sumbu +x
Vektor C dan D seperti pada gambar berikut mempunyai besar yang sama yaitu 10
satuan. Tentukan besar dan arah resultan vector R.
C D R D
Pembahasan :
= 100
R = √100 = 10 satuan
Jadi vektor R mempunyai besar 10 satuan dan membentuk sudut 60o dengan
sumbu +x
Metode pengurangan vector sama saja dengan metode penjumlahan vector. Sebagai
contoh vektor K dan L berikut :
L K
L -L K
R -L
Komponen vektor adalah nilai vektor tersebut dalam arah tertentu. Sebagai contoh
komponen x vektor perpindahan adalah perpindahan sejajar sumbu x sesuai vektor
perpindahan tersebut. Suatu vektor dapat dipandang sebagai resultan vektor – vektor
komponennya.
CONTOH
Komponen vector
Kx x
Tiga buah vektor setitik tangkap terlihat seperti gambar berikut. Besar vector F1 = 30
satuan, F2 = 30 satuan dan F3 = 40 satuan. Tentukan resultan ketiga vector tersebut.
y Pembahasan :
\ F1 F2
30o 30o F3
F3x = 40
F3y = 0
R = ∑ + ∑
= √ 40 + 30
= √1600 + 900
= √2500 = 50 satuan
Pembahasan :
F2
60o
F1 x
∑ = F1 - F2x = 10 - 8 = 2
∑ = F2y = 8√3
= 8 + 8 √3
= √64 + 192
= √256 = 16 satuan
110N 100N
30o O 45o 80N
160N 20o
5. Dapatkah dua vector yang besarnya berbeda disusun ulang sehingga besarnya
vector resultannya sama dengan nol ?
6. Apakah pernyataan “vector resultan selalu lebih besa rdaripada vector
komponennya” adalah benar ?
8. Berapakah besar resultan dari empatbuah vector yang semuanya mempunyai besar
yang sama, yaitu 2 satuan dan membuat sudut 30o satu sama lain ?
9. Berapakah besar maksimum dan minimum vector resultan dari 3 buah vector yang
besarnya 4 cm, 6 cm, dan 7 cm?
soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan
kedua vektor!
Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.
Sehingga:
Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60°.
Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:
Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:
Sehingga
Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°. Tentukan
besar resultan kedua vektor tersebut!
Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........
Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang sama:
Catatan rumus:
cos (180° α) = cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° 60°) = cos 60° = 1/2
Soal No. 5
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
Pembahasan
Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke
kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:
Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
Pembahasan
1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada
sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!
Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah
diuraikan tadi, dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:
Soal No. 7
Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah
dan besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
kedua vektor! (Sumber Soal : SPMB)
Pembahasan
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:
Kali silang :
Soal No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 m/s.
Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan panjang
lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai! (Sumber Soal : UMPTN)
Pembahasan
Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus beraturan menempuh lintasan AD dan resultan
kecepatan perahu dan air adalah 5 m/s (gunakan aturan Phytagoras).
Soal No. 9
"Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk sudut 120o maka resultan
kedua vektor besarnya akan sama dengan besar salah satu vektor"
Berikut ilustrasinya:
Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N membentuk sudut 120o,
sehingga resultan kedua gaya juga 3 N. Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya
6 N, namun berlawanan arah. Sehingga dengan mudah soal ini bisa dijawab resultan ketiga
gaya adalah 6 N dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.
Contoh 1:
Berapa jarak lari 100-m jika dinyatakan dalam yard? (1 yd = 3 ft = 36 in)
Jawab:
Mari kita anggap jarak tersebut diketahui dengan akurat sampai empat angka signifikan, 100,0 m.
Satu yard (yd) adalah tepat 3 feet (36 inci), sehingga kita dapat menuliskan
cm
1 yd = 3 ft = 36 in. = 36 in 2,540 91,44 cm
in
atau,
1 yd = 0,9144 m,
karena 1 m = 100 cm. Kita dapat menulis ulang hasil ini menjadi
1 yd
1m= 1,094 yd
0,9144
Maka
yd
100 m = 100 m 1,094 109,4 yd
m
Berarti lari 100 m lebih jauh 9,4 yard dari lari 100 yard. [2]
Contoh 2:
Sebuah membran yang bundar memiliki luas 1,25 inci persegi. Nyatakan dalam
centimeter persegi. [2]
Jawab:
Karena 1 in. = 2,54 cm, maka
1 in.2 = (2,54 cm)2 = 6,45 cm2.
Sehingga
Contoh 3:
Berapakah nilai ekivalen dari 90 km/jam dalam meter per sekon dan dalam mil per jam?
Jawab:
Kita gunakan fakta bahwa 1000 m = 1 km, 60 s = 1 menit, dan 60 menit = 1 jam untuk
mengubah kilometer per jam menjadi meter per sekon. Kita kalikan besaran 90 km/jam
dengan sekumpulan faktor konversi yang masing-masing mempunyai nilai 1 sehingga
nilai kelajuan tidak berubah: [4]
90 km 1000 m 1 jam 1 menit
25 m / s
jam 1 km 60 menit 60 sekon
Untuk mengubah kelajuan ini menjadi mil per jam, kita gunakan faktor konversi (1
mi)/(1,61 km) = 1.
90 km 1 mil
55,9 mil / jam
jam 1,61 km
Contoh 4:
Jika batas laju kendaraan yang diperbolehkan adalah 55 mil per jam (mi/jam atau mph),
berapa laju ini (a) dalam meter per sekon (m/s) dan (b) dalam kilometer per jam
(km/jam)? [2]
Jawab:
(a) Kita dapat menuliskan 1 mil sebagai
in cm 1m
1 mil 5280 ft 12 2,54 1609 m
ft in 100 cm
Perhatikan bahwa setiap faktor konversi sama dengan satu. Kita juga mengetahui bahwa 1
jam (hour) sama dengan (60 min/jam) (60 s/min) = 3600 s/jam, sehingga
Contoh 6:
Satu liter adalah volume dari suatu kubus yang berukuran 10 cm kali 10 cm kali 10 cm.
Nyatakan satu liter tersebut dalam sentimeter kubik dan dalam meter kubik. [4]
Jawab:
Volume V sebuah kubus dengan sisi L adalah L3.
V = L3 = (10 cm) (10 cm) (10 cm) = 103 cm3.
Untuk mengubahnya ke meter kubik (m3), kita gunakan 1 cm = 10-2 m,
3
3 3 10 2 m
3 3
10 cm 10 cm
1 cm
3 3 10 6 m 3
10 cm 3
10 3 m 3
1 cm
DAFTAR PUSTAKA