Anda di halaman 1dari 26

MODUL PERKULIAHAN

FISIKA

Besaran, Satuan, Dimensi,


Pengukuran, Operasi Vektor

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Fakultas Teknik Teknik Elektro F021700006 Apin Rudi Prayitno, ST.MT
01

Abstract Kompetensi
Ilmu fisika adalah ilmu dasar yang Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa
mempelajari alam disekitar kita.Dalam diharapkan dapat :
mempelajarinya banyak dilakukan • Menjelaskan dan menghitung proses
pengukuran-pengukuran dimana hasil pengukuran.
pengukuran dicatat dalam besaran dan • Menjelaskan dan menghitung
satuan.Besaran dan satuan yang komponen gerak satu dimensi.
dipakai adalah Sistem Internasional
(SI)

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


0 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
1.DEFINISI

 Fisika (dalam bahasa Yunani fysis yang berarti "alam") adalah cabang ilmu pengetahuan
alam yang mempelajari tentang gejala alam yang tidak hidup dalam lingkup ruang dan
waktu mulai dari benda mikroskopis hingga benda massif [7].
 Fisika merupakan ilmu alam yang paling dasar, yang terbentuk dari pengamatan dan
eksperimen tentang peristiwa sehari – hari. Pengamatan memunculkan teori – teori fisika
dan diringkas dalam hukum fisika yang diuji dan dikembangkan oleh eksperimen
sehingga diakui kebenarannya secara ilmiah.

2.CABANG – CABANG FISIKA


Cabang - cabang fisika yaitu [7]:
a. Mekanika klasik
Cabang fisika yang mempelajari tentang pergerakan benda dalam ukuran yang lebih
besar dari atom dan kecepatannya menjauhi kecepatan cahaya
b. Elekromagnet
Cabang fisika yang mempelajari tentang medan listrik dan medan magnet
c. Termodinamika
Cabang fisika yang mempelajari tentang hukum hukum yang meendasari kalor dan
usaha. Termodinamika berguna dalam perancangan mesin
d. Mekanika kuantum
Cabang fisika yang mempelajari tentang mekanika dalam skala atom

e. Relativitas khusus
Cabang fisika yang mempelajari tentang mekanika dalam kecepatan yang mendekati
kecepatan cahaya
f. Relativitas umum
Cabang fisika yang mempelajari tentang teori geometri mengenai gravitasi yang
dikemukakan oleh Albert Einstein

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


1 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Hubungan Ilmu Fisika dengan Ilmu Pengetahuan Lain [8]

 Tujuan mempelajari ilmu fisika adalah agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar
dari benda dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta mampu menjelaskan
mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi. Walaupun fisika terbagi atas
beberapa bidang, hukum fisika berlaku universal.
 Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama
jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja
mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain dan
teknologi.
 Ilmu fisika menunjang riset murni maupun terapan. Ahli-ahli geologi dalam risetnya
menggunakan metode-metode gravimetri, akustik, listrik, dan mekanika. Peralatan
modern di rumah sakit-rumah sakit menerapkan ilmu fisika. Ahli-ahli astronomi
memerlukan optik spektografi dan teknik radio. Demikian juga ahli-ahli meteorologi (ilmu
cuaca), oseanologi (ilmu kelautan), dan seismologi memerlukan ilmu fisika.

4.BESARAN , SATUAN, DIMENSI [1 sd 5]

 Besaran dalam fisika yaitu sesuatu yang dapat diukur . Selain itu besaran juga
merupakan sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa suatu hal memiliki ukuran dan
memiliki satuan yang akan diketahui ukurannya.
 Besaran – besaran penting seperti panjang, massa dan waktu memerlukan pengukuran
yang sesuai dengan alat. Seperti mistar / penggaris digunakan untuk mengukur panjang,
neraca digunakan untuk mengukur massa, dan stopwatch digunakan untuk mengukur
waktu. Alat – alat tersebut mempunyai nilai ketelitian atau keakuratan yang berbeda –
beda. Semakin akurat alat semakin baik data pengukuran yang didapat.
 Besaran – besaran fisika selalu berpasangan dengan sebuah satuan tertentu dan
pencantuman satuan dan besaran harus selalu dituliskan bersama-sama. Satuan yang
diterima luas saat ini adalah Sistem Internasional atau disngkat SI. Satuan SI untuk
besaran pokok panjang, massa dan waktu adalah meter, kilogram dan sekon. Ketika
ditemui satuan lain selain SI, sebaiknya melakukan konversi agar pemakaian SI selalu
konsisten.

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
 Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan (ditetapkan) terlebih
dahulu

No. BesaranPokok Satuan Dimensi


1. Panjang meter (m) [L]
2. Massa kilogram (kg) [M]
3. Waktu sekon (s) [T]
4. Suhu (temperature) kelvin (K) []
5. Kuat arus listrik ampere (A) [I]
6. Intensitas cahaya candela (cd) [J]
7. Jumlah zat mol (mol) [N]

 Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau beberapa besaran
pokok

No. BesaranTurunan Satuan Dimensi


-3
1. Massa jenis = m/V kg.m [M] [L]-3
2. Gaya (F) = m.a kg.m.s-2 [M] [L] [T]-2
3. Usaha (W) = F.s kg.m2.s-2 [M] [L]2 [T]-2
4. Tekanan (P) = F/A kg.m2.s-2 [M] [L]-1 [T]-2
5. Daya (P) = W/t kg.m2.s-3 [M] [L]2 [T]-3
6. Momentum = m.V kg.m.s-1 [M] [L] [T]-1

 Dimensi dari suatu besaran fisika adalah bentuk lain dari besaran pokok. Misalnya untuk
menuliskan persamaan kecepatan v = s / t dalam symbol dimensi menjadi [v] = L / T.
Dengan melakukan analisis dimensi dapat menguji kebenaran sebuah persamaan atau
rumus fisika.

5. PENGUKURAN [ 1 sd 5]

 Pengukuran adalah bagian penting dari ilmu pengetahuan alam termasuk fisika. Akan
tetapi pengukuran tidak menghasilkan nilai yang benar – benar pasti karena muncul

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
ketidakpastian setiap kali melakukan kegiatan tersebut. Penulisan hasil pengukuran
sebaiknya mencantumkan nilai ketidak pastiannya dengan memakai tanda ± .

KONVERSI UNIT

1 inci = 2,54 cm
1 feet = 30,5 cm
1 mil = 1,61 km
1 angstrom (A) = 10-10 m
1 liter = 1.000 cm3
1 hari = 8,64 x 104 s
1 tahun = 3,156 x 107 s
1 km/jam = 0,477 m/s
1 feet/s = 0,395 m/s
1 knot = 0,5144 m/s
1 pon = 2,2 kg
1 kg = 0,685 slug
1J = 107 erg
1 atm = 1.013 bar

SOAL-SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Ubahlah 55 mil per jam menjadi :


a. Meter per sekon (m/s)
b. Kilometer per jam (km/jam)
Jawab :

a. 1 mil = (5.280 kaki) 12 2,54 1
= 1.609 m


55 = 55 1.609
= 25

b. 55 = 55 1.61 = 88

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
2. Ubahlah 1,25 inci2 menjadi cm2 :
Jawab : 1,25 inci2 = (1,25 inci2 ) ( 2,54 2
) = 8,06 cm2

3. Sebuah balok bermassa 856 gram panjang 5,35 cm. Tentukan massa jenis balok dalam
SI (satuan internasional)

Jawab : m = 856 g = 0,856 kg

3
V = sxsxs = 5,35 cm = 1,53 x 10-4 m3
,
ρ = = ,

4. Dimensi energy potensial adalah ….


Pembahasan :
Energi potensial = massa x grafitasi x ketinggian
Ep = mgh
= [M] [L] [T]-2 [L]
= [M][L]2[T]-2

5. Dimensi konstanta pegas adalah ….


Pembahasan :
Konstanta pegas =

k =
[ ][ ][ ]
= = [M][T]-2
[ ]

6. Dimensi daya adalah …


Pembahasan :
. . . [ ][ ][ ] [ ]
Daya = = = = = = [M] [l]-2 [T]-3
. [ ]

7. Dalam SI satuan hambatan jenis (ƿ) adalah ….


Pembahasan :
Hambatan = R = ƿ

R = hambatan satuannya dalam SI : ohm


L = panjang penghantar satuannya : meter
A = luas penghantar satuannya : meter2

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id

Sehingga : ƿ = = = ohm meter

TUGAS :

1. Tentukan factor konversi dari :


a. km/jam ke mil/jam
b. m/s ke ft/s
c. km/jam ke m/s

6. VEKTOR [1 sd 5]
6.1. Definisi

 Skalar merupakan besaran yang hanya mempunyai besar saja. Contoh besaran scalar
antara lain jumlah mahasiswa jutusan teknik mesin pada satu angkatan, banyaknya mobil
dan motor di tempat parkir, harga sebuah rumah dan sebagainya. Karena besaran sklalar
adalah bilangan belaka, maka cara penjumlahannya sama dengan cara penjumlahan
bilangan. Contoh harga sebuah buku Rp. 7.500,- dan harga sebuah pensil Rp. 5.000,-
maka jika membeli sebuah buku dan sebuah pensil kita harus membayar Rp. 12.500,-

 Vektor merupakan besaran yang selain mempunyai besar juga memiliki arah. Contoh
vector perpindahan dapat berupa perubahan kedudukan dari suatu tenpat ke tempat
yang lain sejauh 2 cm dalam arah x dari tempat pertama. Contoh lain tali yang diikatkan
pada tiang, jika ditarik ke arah utara menimbulkan gaya yang bersifat vector pada tiang itu
sebesar 20N ke arah utara. Begitu pula mobil yang menuju ke selatan dengan laju 40
km/jam memiliki kecepatan vector sebesar 40 km/jam arah selatan. Besaran vector dapat
digambarkan sebagai anak panah, dimana panjang anak panah menunjukkan besar
vector (2 cm, 20 N, 40 km/jam) dan arah anak panah menunjukkan arah besaran vector.
Vector dinyatakan dengan cetak tebal, misalnya F atau memakai tanda panah di atas
huruf misalnya F.

 Resultan beberapa vektor sejenis, misalnya vektor gaya, adalah suatu vektor yang
mempunyai akibat yang sama dengan akibat semua vektor itu.

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
6.2. Sifat – sifat Vektor

a. Menggambar vector arah

Contoh : vektor A

Titik tangkap titik ujung

Selain menunjukkan arah dalam menggambar vektor juga dinyatakan besarannya,


misal vector kecepatan P 30 km/jam dan vector kecepatan Q 60 km/jam dapat
digambarkan secara proporsional sebagai berikut :

P Q

b. Kesamaan vektor

Contoh vector S sama dengan vector T dapat ditulis S = T

S T

c. Negatif dari vector

Vektor yang besarnya sama tetapi arahnya berbeda,negative dari vector A dapat ditulis -
A.

-A

d. Vektor juga dapat dipindahkan dari satu tempat ketempat lain tanpa mengubah besar dan
arahnya

6.3. Penjumlahan vektor

a. Metode segitiga

Contoh : A R=A+B B

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
b. Metode polygon R=A+B+C C atau

C R

A C B

A C B R

B A

c. Metode jajaran genjang

A B B R R = A + B

CONTOH

 Penjumlahan vector yang berlawanan arah

Dua vektor P dan Q mempunyai besar masing – masing 8 satuan dan 5 satuan
seperti pada gambar berikut . Hitung besar dan arah vektor resultan R = P + Q

P Q

Pembahasan :

R Q

Besar vector resultan R = 3 satuan dengan arah ke kanan

 Penjumlahan vector yang saling tegak lurus

Vektor A dan B pada gambar berikut mempunyai besar 4 satuan dan 3 satuan. Hitung
besar dan arah dari vektor resultan R.

A B R y

α B x

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan :

Dengan menggunakan metode segitiga kita peroleh vector resultan R dan untuk
mendapatkan besarnya dipergunakan teorema Pythagoras :

R2 = A2 + B2 = 42 + 32 = 16 + 9 = 25

R = √25 = 5 satuan

Arah dari vektor R : tan α = = = 0,75

Dengan menggunakan kalkulator kita dapatkan α = 37o

Jadi vector resultan R mempunyai besar 5 satuan dan membentuk sudut 37o
terhadap sumbu +x

 Penjumlahan vector yang saling memotong

Vektor C dan D seperti pada gambar berikut mempunyai besar yang sama yaitu 10
satuan. Tentukan besar dan arah resultan vector R.

C D R D

120o C 60o 120o

Pembahasan :

Dengan menggambar vector resultan R, maka besar resultan R dapat dihitung


dengan aturan cosinus :

R2 = C2 + D2 - 2 C.D cos 60o

= 102 + 102 - 2 (10) (10) (0,5)

= 100 + 100 - 100

= 100

R = √100 = 10 satuan

Sedangkan arah resultan R dihitung dengan aturan sinus :

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id

= α = 60o

Jadi vektor R mempunyai besar 10 satuan dan membentuk sudut 60o dengan
sumbu +x

6.4. Pengurangan Vektor

Metode pengurangan vector sama saja dengan metode penjumlahan vector. Sebagai
contoh vektor K dan L berikut :

L K

Bentuk R = K - L dapat ditulis menjadi R = K + ( - L ) yang berarti vektor K


ditambah negatif vektor L ( arah vector L dibalik ) yang dapat digambarkan sebagai
berikut :

L -L K

R -L

Pengurangan 2 vektor yang arahnya saling memotong dapat diselesaikan dengan


teorema Pytagoras

6.5. Komponen Vektor

Komponen vektor adalah nilai vektor tersebut dalam arah tertentu. Sebagai contoh
komponen x vektor perpindahan adalah perpindahan sejajar sumbu x sesuai vektor
perpindahan tersebut. Suatu vektor dapat dipandang sebagai resultan vektor – vektor
komponennya.

Penjumlahan beberapa vektor dapat diselesaikan dengan menjumlahkan komponen –


komponennya, setiap vector diuraikan menjadi komponen x , y dan z, dengan catatan
bahwa komponen dengan arah negative juga diberi tanda negative. Dengan
mengetahui komponen – komponennya maka besar vector resultan R diselesaikan
dengan teorema Pythagoras.

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Komponen vektor A adalah Ax dan Ay , dimana :
Ax = A cos α
Ay A Ay = A sin α
α A = +
Ax x

CONTOH
Komponen vector

 Tentukan besar komponen Kx dan Ky dari vektor K yang mempunyai besar 20


satuan dan membuat sudur 53o terhadap sumbu x.
Pembahasan :

Kx = K cos 53o = 20 x 0,6 = 12 satuan


Ky = K sin 53o = 20 x 0,6 = 12 satuan
Ky K

Kx x

Penjumlahan vektor dari komponen vektor

 Tiga buah vektor setitik tangkap terlihat seperti gambar berikut. Besar vector F1 = 30
satuan, F2 = 30 satuan dan F3 = 40 satuan. Tentukan resultan ketiga vector tersebut.

y Pembahasan :

\ F1 F2

30o 30o F3

F1x = F1 cos 150o = (30)(- 1/2√3) = - 15√3

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
F2x = F2 cos 30o = (30)(1/2√3) = 15√3

F3x = 40

F1y = F1 sin 150o = (30)(- 1/2) = 15

F2y = F1 sin 30o = (30)(- 1/2) = 15

F3y = 0

∑ = F1x + F2x + F3x = - 15√3 + 15√3 + 40 = 40

∑ = F1y + F2y + F3y = 15 + 15 + 0 = 30

R = ∑ + ∑

= √ 40 + 30

= √1600 + 900

= √2500 = 50 satuan

Jadi resultan ketiga vector sebesar 50 satuan

 Dua buah vektor masing – masing adalah F1 = 10 satuan dan F2 = 16 satuan.


Tentukan resultan kedua vector pada sumbu x dan sumbu y.

Pembahasan :

F2

60o

F1 x

F2x = F2 cos 60o = (16)(1/2) = 8


F2y = F1 sin 60o = (16)(1/2√3) = 8√3

∑ = F1 - F2x = 10 - 8 = 2

∑ = F2y = 8√3

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
R = ∑ + ∑

= 8 + 8 √3

= √64 + 192

= √256 = 16 satuan

Jadi resultan kedua vektor sebesar 16 satuan

SOAL – SOAL UNTUK TUGAS


1. Empat vector sebidang bekerja pada sebuah benda dan berpotongan di titik
O.Tentukan resultan dari keempat gaya secara grafik

110N 100N
30o O 45o 80N

160N 20o

2. Besar vector perpindahanAdan B adalah 12 m dan 9 m. Jikabesar vector resultan R


adalah 3 m. Kemanakah arah vector A dan B?

3. Dapatkah penjumlahan tiga vector dengan besar 5 m, 7 m dan 9 m, menghasilkan


bilangan nol ?

4. Padagambar A terlihat mobil A bergerak keutara dengan kelajuan 80 km/jam


danmobil B menuju ketimur dengan kelajuan 80 km/jam. Apakah kecepatan mobil-
mobil tersebut sama ?

5. Dapatkah dua vector yang besarnya berbeda disusun ulang sehingga besarnya
vector resultannya sama dengan nol ?
6. Apakah pernyataan “vector resultan selalu lebih besa rdaripada vector
komponennya” adalah benar ?

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
7. Dapatkah sebuah vector diuraikan menjadi lebih dari duakomponen vector ?

8. Berapakah besar resultan dari empatbuah vector yang semuanya mempunyai besar
yang sama, yaitu 2 satuan dan membuat sudut 30o satu sama lain ?

9. Berapakah besar maksimum dan minimum vector resultan dari 3 buah vector yang
besarnya 4 cm, 6 cm, dan 7 cm?

CONTOH SOAL LAINNYA [6]

soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan
kedua vektor!

Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.

Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, α adalah sudut antara kedua vektor (α = 60°). dan R adalah


besar resultan kedua vektor.

Sehingga:

Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60°.

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Tentukan arah resultan kedua vektor!

Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:

Yang dimaksud arah resultan adalah sudut β pada gambar di bawah:

Dengan rumus sinus:

diperoleh arah resultan:

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Soal No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s
membentuk sudut 60°.

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:

Sehingga

Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°. Tentukan
besar resultan kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........

Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang sama:

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Diperoleh hasil

Catatan rumus:
cos (180° α) = cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° 60°) = cos 60° = 1/2

Soal No. 5

Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!

Pembahasan

Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari
masing-masing vektor, F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2 adalah 50 ke
kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan rumus resultan:

Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning
17 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor

b. Arah resultan terhadap sumbu X

[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]

[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]

Pembahasan

a. Ikuti langkah-langkah berikut:

1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada
sumbu x atau y seperti F2). Lihat gambar di bawah!

2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)

3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)

4. Masukkan rumus resultan

Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah
diuraikan tadi, dihapus saja, agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Jumlah komponen vektor-vektor pada sumbu x dan y :

b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x


tan θ = ΣFy /ΣFx
tan θ = 7/ 1 =7
θ = arc. tan 7 = 81,87°

Soal No. 7

Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah
dan besar selisih kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh
kedua vektor! (Sumber Soal : SPMB)

Pembahasan
Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:

Perbandingan jumlah dan selisihnya adalah √3 sehingga:

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Kuadratkan ruas kiri dan kanan

Kali silang :

Soal No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 m/s.
Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan panjang
lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang sungai! (Sumber Soal : UMPTN)

Pembahasan

Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus beraturan menempuh lintasan AD dan resultan
kecepatan perahu dan air adalah 5 m/s (gunakan aturan Phytagoras).

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


20 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Dengan membandingkan sisi-sisi segitiga ABC dan ADE :

Soal No. 9

Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!

Hitung besar resultan ketiga gaya tersebut


Pembahasan

"Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk sudut 120o maka resultan
kedua vektor besarnya akan sama dengan besar salah satu vektor"

Berikut ilustrasinya:

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk sudut 120o maka nilai
resultan kedua vektor juga 10 N.

Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N membentuk sudut 120o,
sehingga resultan kedua gaya juga 3 N. Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya
6 N, namun berlawanan arah. Sehingga dengan mudah soal ini bisa dijawab resultan ketiga
gaya adalah 6 N dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.

Contoh 1:
Berapa jarak lari 100-m jika dinyatakan dalam yard? (1 yd = 3 ft = 36 in)
Jawab:
Mari kita anggap jarak tersebut diketahui dengan akurat sampai empat angka signifikan, 100,0 m.
Satu yard (yd) adalah tepat 3 feet (36 inci), sehingga kita dapat menuliskan

 cm 
1 yd = 3 ft = 36 in. = 36 in  2,540   91,44 cm
 in 
atau,
1 yd = 0,9144 m,
karena 1 m = 100 cm. Kita dapat menulis ulang hasil ini menjadi
1 yd
1m=  1,094 yd
0,9144
Maka

 yd 
100 m = 100 m 1,094   109,4 yd
 m
Berarti lari 100 m lebih jauh 9,4 yard dari lari 100 yard. [2]

Contoh 2:
Sebuah membran yang bundar memiliki luas 1,25 inci persegi. Nyatakan dalam
centimeter persegi. [2]
Jawab:
Karena 1 in. = 2,54 cm, maka
1 in.2 = (2,54 cm)2 = 6,45 cm2.
Sehingga

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
2 2
 

1,25 in.2  1,25 in.2  2,54
cm 

  1,25 in.
in. 
2
 6,45 cm
2

  8,06 cm 2
  in. 

Contoh 3:
Berapakah nilai ekivalen dari 90 km/jam dalam meter per sekon dan dalam mil per jam?
Jawab:
Kita gunakan fakta bahwa 1000 m = 1 km, 60 s = 1 menit, dan 60 menit = 1 jam untuk
mengubah kilometer per jam menjadi meter per sekon. Kita kalikan besaran 90 km/jam
dengan sekumpulan faktor konversi yang masing-masing mempunyai nilai 1 sehingga
nilai kelajuan tidak berubah: [4]
90 km 1000 m 1 jam 1 menit
    25 m / s
jam 1 km 60 menit 60 sekon
Untuk mengubah kelajuan ini menjadi mil per jam, kita gunakan faktor konversi (1
mi)/(1,61 km) = 1.
90 km 1 mil
  55,9 mil / jam
jam 1,61 km

Contoh 4:
Jika batas laju kendaraan yang diperbolehkan adalah 55 mil per jam (mi/jam atau mph),
berapa laju ini (a) dalam meter per sekon (m/s) dan (b) dalam kilometer per jam
(km/jam)? [2]
Jawab:
(a) Kita dapat menuliskan 1 mil sebagai

 in  cm  1m 
1 mil  5280 ft 12  2,54    1609 m
 ft  in  100 cm 

Perhatikan bahwa setiap faktor konversi sama dengan satu. Kita juga mengetahui bahwa 1
jam (hour) sama dengan (60 min/jam)  (60 s/min) = 3600 s/jam, sehingga

mil  mil  m  1 jam 


55   55 1609    25 m s
jam  jam  mi  3600 s 

(b) Sekarang kita menggunakan 1 mi = 1609 m = 1,609 km; maka


mil  mil  km  km
55   55 1,609   88
jam  jam  mil  jam

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


23 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 5:
Dengan menggunakan notasi ilmiah, hitunglah (a) 120  6000 dan (b) 3.000.000/0,00015.
Jawab:
(a) (1,20  102)(6,00  103) = (1,20)(6,00)  102+3 = 7,20  105
3,00  10 6 3,00
(b) 4
  10 6 4   2,00  1010
1,50  10 1,50
Dua tanda minus dalam (b) muncul sebab-4 dikurangkan dari 6. [4]

Contoh 6:
Satu liter adalah volume dari suatu kubus yang berukuran 10 cm kali 10 cm kali 10 cm.
Nyatakan satu liter tersebut dalam sentimeter kubik dan dalam meter kubik. [4]
Jawab:
Volume V sebuah kubus dengan sisi L adalah L3.
V = L3 = (10 cm) (10 cm) (10 cm) = 103 cm3.
Untuk mengubahnya ke meter kubik (m3), kita gunakan 1 cm = 10-2 m,

3
3 3  10 2 m 
3 3
10 cm  10 cm   
 1 cm 
3 3 10 6 m 3
 10 cm  3
 10 3 m 3
1 cm

DAFTAR PUSTAKA

1. M. Ali Yaz, Fisika 1, Quadra 2007


2. Bueche J. Frederick dan Drs. B. Darmawan M.Sc, Seri Buku Schaum: Teori dan Soal-
Soal, Fisika Edisi Ketujuh. Erlangga 1985
3. Cipta Science Team: Rangkuman Fisika, Februari 1998
4. Chasanah Risdiyani, Abadi Rinawan, Isnaini Syafi’ah: Detik-Detik Ujian Nasional
Fisika Program IPA. PT Intan Pariwara, Januari 2012
5. Drs. Joko Untoro dan Tim Guru Indonesia: Buku Pintar Pelajaran SMA IPA 6 in 1. PT.
Wahyu Media. Jakarta 2010
6. http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/5-vektor, diunduh September 2018

7. http://ruang-waktu.blogspot.com/p/blog-page_18.html, diunduh September 2018

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


24 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id
8. http://fisika-indonesia.blogspot.com/2013/09/pengertian-ilmu-fisika-dan-
hubungannya_6648.html, diunduh September 2018

2019 Fisika Pusat Bahan Ajar dan eLearning


25 Apin Rudi Prayitno, ST.MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai