SENSOR CAHAYA
Spektrum radiasi EM. Katagori radiasi oleh panjang gelombang atau frekuensi disebut sebagai
spektrum radiasi. Spektrum radiasi diperlihatkan dalam gambar 3.1
Cahaya tampak. Cahaya tampak mempunyai lebar pita yang sempit mendekati 400 nm 760
nm). Pita spektrum ini mewakili semua panjang gelombang yang mampu ditangkap manusia.
Infra red IR. IR mempunyai spektrum yang lebar dan diluar kemampuan penerimaan mata
manusia, yaitu mendekati 0,76m - 100m.
SENSOR CAHAYA | 38
Frekuens i Panjang Gel.
(f) (m )
Sinar X
1018 0,3n
UV
1015 0,3 Cahay a tampak
IR
1012 0,3m
Mikro
Gel.
109 0,3
TV/Radio
106 0,3k
VLF
103 0,3M
Contoh 3.1
Suatu gelombang mikro memancarkan radiasi pulsa pada 1 GHz dengan egergi total 1Joule. Carilah (a)
energi per foton, dan (b) jumlah foton dalam radiasi pulsa tersebut.
Penyelesaian :
9 -1
(a) Energi per foton dimana 1 GHz = 10 det
Wp hf
(6,63 1034 J. det) (109 det 1 )
6,63 10 25 J
(b) Jumlah foton
W 1J
N
Wp 6,63 10 25 J / foton
1,5 1024 foton
SENSOR CAHAYA | 39
Intensitas. Intensitas merupakan daya radiasi EM (watt) per satuan luas.
P
I (3.3)
A
2 2
dimana I = intensitas (W/m ), P = daya (watt), A = luas daerah yang terkena radiasi (m )
Divergensi. Jika ada suatu sumber cahaya dengan intensitas cahaya tertentu dan luas A1, maka jika
terdapat jarak antara sumber cahaya dengan penerima cahaya dimana luas penerima A2 lebih besar
dari sumber, maka cahaya akan disebarkan, sebagaimana Gambar 3.2. Penyebaran ini disebut
divergensi yang dinyatakan sebagai sudut . Untuk memahami pengaruh divergensi pada intensitas
cahaya, diperlihatkan dalam contoh 3.2.
A2
A1
Contoh 3.2
Carilah intensitas suatu sumber cahaya (a) pada sumber cahaya itu sendiri, (b) pada jarak 1 meter dari
o
sumber cahaya yang berjari-jari 0,05m dengan sudut divergensinya 2 .
Penyelesaian
(a). Intensitas pada sumber cahaya :
A1 R 12 (3,14) (0,05m) 2
7,85 103 m 2
P
I1
A1
10W
1273W / m 2
7,85 10 3 m 2
(b). Intensitas jika jauh dari sumber
R 2 R 1 L tan()
0,05m (1m) tan(2 o )
0,085m
A 2 R 22 (3,14) (0,085m) 2
0,0227m 2
P
I2
A2
10W
2
440,53W / m 2
0,0227m
SENSOR CAHAYA | 40
3.3 FOTODETEKTOR
Struktur sel
Kebanyakan fotokonduktif menggunakan material cadmium sulfide (CdS) dengan energi celah
2,42 eV atau cadmium selenide (CdSe) dengan energi celah 1,74 eV.
Karena energi celah yang dimiliki kedua bahan di atas sangat besar, maka material tersebut
memiliki resistivitas yang tinggi pada temperatur ruangan. Untuk mengatasi, maka digunakan
struktur khusus sebagaimana Gambar 3.3
luas = panjang x ketebalan m edia fotokonduktif
m edia fotokonduktif
Konduktor
Gambar 3.3 Struktur sel fotokonduktif. (a) Tampak samping, (b) Tampak atas
Resistansi nominal pada kondisi gelap bervariasi antara ratusan sampai beberapa M tergantung
tipe fotokonduktor.
Variasi resistansi terhadap intensitas radiasi adalah nonlinear, dengan resistansi menurun jika
intensitas meningkat. Grafik resistansi terhadap intensitas radiasi diperlihatkan dalam Gambar 3.4.
Kebanyakan sel mempunyai disipasi daya 50 sampai 500 mW tergantung ukuran dan konstruksinya.
5,0
4,5
4,0
Sel Fotokonduktif
3,5 = 0,5m
Resistansi (k)
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,5
0,0
0 20 40 60 80 100 120
Intensitas (mW/m2)
Gambar 3.4 Respon non linear resistansi terhadap intensitas radiasi sel fotokonduktif
Pengkondisi sinyal
untuk mengubah resistansi menjadi arus atau tegangan digunakan rangkaian op-amp. yang
menggunakan fotokonduktor sebagai elemen rangkaian digunakan.
Karena resistansi berubah terhadap cahaya, maka sel fotokonduktor bertindak sebagaimana resistor
variabel.
Contoh 3.3
Suatu sel CdS mempunyai resistansi pada kondisi gelap 100k dan resistansi jika terkena cahaya 30 k.
Konstanta waktusel tersebut 72 mdet. Rancang piranti yang digunakan untuk memicu komparator 3V
selama 10 mdet dari penyalaan cahaya.
Penyelesaian
Resistansi pada 10 mdet adalah :
R ( t ) Ri (Rf Ri )[1 e t / ]
R (10m det) 30k 70k (0,1296) 39,077k
Nilai R2 pada penguat membalik jika menggunkan tegangan masukan 1V adalah :
SENSOR CAHAYA | 42
R R
Vout 2 (1V) 2 ,
R1 R1
-1V R2
- Komparator
-
+
+ Vout
+3V
Kontak konduktor
bag. atas Semikonduktor tipe-P
Sambungan PN
Semikonduktor tipe-N
Vout
Dasar konduktor
Karakteristik
Karakteristik fotovoltaic diperlihatkan dalam Tabel 3.2
I
+ V -
V balik V maju
Gelap V fotovoltaik
1
I hubung singkat
2
3 I balik
Intensitas cahaya
(relatif)
Gambar 3.7 Kurva IV ( arus-tegangan) diode sambungan PN dengan variasi radiasi EM
Fotovoltaic dapat dimodelkan sebagai sumber tegangan ideal (Vc) yang seri dengan resistansii
internal Rc sebagaimana gambar 3.8.
Arus hubung singkat Isc tegangan sell secara sederhana dinyatakan sebagai Vc/Rc.
IR
Rc
Vc
Pengkondisi sinyal
Jika Isc linear dihubungkan dengan intensitas radiasi, maka memungkinkan untuk mengukur arus
dalam instrumentasi.
Pengkondisi sinyal yang sering digunakan adalah op.amp. penguatan arus, sebagaimana gambar 3.9.
tegangan keluaran dapat dihitung sebagaiaman persamaan 3.6
Vout R I sc (3.6)
-
IR
Rc
Vc + Vout
Contoh 3.4
2
Sel fotovoltaic digunakan pada intensitas radiasi antara 5 sampai 12 mW/cm . Pengukuran
memperlihatkan jangkauan tegangan keluaran tanpa beban 0,22 sampai 0,41 V . Jika diberi beban 100
akan memberikan arus 0,5 sampai 1,7 mA.
SENSOR CAHAYA | 44
a. cari jangkauan arus hubung singkat
b. rancang pengkondisi sinyal yang menyediskan tegangan keluaran linear dari 0,5 sampai 12 V
Penyelesaiaan
a. Untuk mencari Isc , maka Jika Gambar 3.8 dipasang beban 100, maka
Vc
IL
100 R c
R c (Vc 100I L ) / I L
2
maka pada 5 mW/cm Rc = (0,22-0,05)/0,0005 = 340
2
pada 12 mW/cm Rc = (0,42 0,17)/0,0017 = 147
2
sehingga Isc (5 mW/cm ) = 0,22/340 = 0,65 mA
2
Isc (12 mW/cm ) = 0,42/147 = 2,85 mA
b.
Vout m I sc Vo
1,2 0,00286m Vo
0,5 0,00065m Vo _
0,7 0,0021m
m 316,7
maka Vo = 1,2 0,00286(316,7) = 0,294
-12V
300
- 1k 31,67k
5,1V 5,4k
+
-
100
set 100 1k
-0,0928V + Vout
- 31,67k
IR
Vc +
R
Vout
IR
(a)
200 -400
300 -600
400 -800
Gambar 3.11 Fotodiode yang menggunakan sambungan PN dengan variasi arus bias balik terhadap
intensitas cahaya
Contoh 3.5
Fotodiode Gambar 3.13 digunakan pada rangkaian Gambar 3.14. berapa range tegangan keluaran jka
2
intensitas cahaya yang digunakan 100 s/d 400 W/m .
IR
1k
-20V
-
15k
Vout
+
28
Vcc
24
Arus Kolektor
20
Rc Intensitas cahaya
(W/m 2)
16
40
Vce 12
30
8 20
4 10
2 4 6 8 10 12 14 16
Tegangan kolektor-emitor
(a)
(b)
Gambar 3.15 (a) Simbol skematik fototransistor
(b) Kurva IV fototransistor dengan arus kolektor-tegangan kolektor emitor dengan arus
basis berasala dari intensitas cahaya
Contoh 3.6
Karakteristik fototransistor diperlihatkan dalam Gambar 3.15(b) digunakan dalam rangkaian
sebagaiamana Gambar 3.16(a) dengan catu daya 14V dan resistansi kolektor 500. Berapa range Vce
2
dengan cahaya yang mempunyai intensitas 10 s/d 40 W/m .
Penyelesaian
Sumbu tegak (Ic)
Vcc 14V
Ic 28mA
Rc 500
sumbu datar (Vce) = 14 V,
maka dengan melihat perotongan garis beban dengan intesistas cahaya maka dpat dilihat, pada
intesistas 10 W/m = 12 V sedang pada intensistas 40 W/m = 5V.
2 2
Penutup
dari gelas
lapisan photoemisi
Anoda
Photocatoda
masukan cahaya
Photoelectron
Vout
R
-V
Catatan :
Detektor photoemisi telah ada sejak beberap tahun lalu, keunggulannya : detektor ini merupakan
salah satu detektor yang paling sensitif, jangkauan spektrum dan sensistivitasnya dapat dipilih dari
beberapa tip detektor photoemisi yang ada.
Kelemahannya photodetektor ini merupakan detektor yang cukup besar dibandingkan dengan
detektor lainnya, dan tidak fleksibel untuk detektor modern.
Radiasi
EM
-V1 -Vc
Dynode 1 Photocathode
-V2
Dynode 2
-V3
Dynode 3
-Vn-1
-Vn
Dynode n-1
Dynode n
Anode Vout
R
3.4 PHYROMETRY
Dalam sub-bab ini akan dibahas mekanisme relasi radiasi dan temperatur dan bagaimana
menggunakannya pada pengukuran temperatur.
Radiasi Blackbody
Suatu objek ideal akan menyerap seluruh energi yang menimpanyatanpa memperhatikan panjang
gelombang (penyerap ideal), selain itu objek akan memancarkan radiasi tanpa memperhatikan sifat
panjang gelombang tertentu (pemancar ideal)
Suatu radiasi EM yang dipancarkan dari objek ideal diperlihatkan dalam gambar 3.19.
SENSOR CAHAYA | 49
0,8
pita cahaya tampak
(skala relatif)
0,4
0,2 500K
0 1 2 3 4 5 6
Panjang Gelombang (mikron)
Gambar 3.19 idealisasi radiasi EM yang dipancarkan oleh blackbody ideal sebagai fungsi temperatur
Untuk radiasi blackbody temperatur dan radiasi yang dipancarkan berkorespondensi satu-satu
dengan respek sebagai berikut :
1. Radiasi Total. Radiasi blackbody memperlihatkan total energi radiasi yang dipancarkan per detik
untuk semua panjang gelombang meningkat terhadap pangkat empat dari temperatur,
4
E=T (3.7)
2
dimana E = radiasi yang dipancarkan dalam J/s per unit area atau W/m dan T = temperatur
objek (K)
2. Radiasi monokrom. Energi radiasi yang dipancarkan pada panjang gelombang tertentu
meningkat sebagai fungsi temperatur. Hal ini dimanesfetasikan dengan objek yang bersinar lebih
terang pada panjang gelombang yang sama sebagai fungsi meningkatnya temperatur.
detektor
masukan radiasi
dari objek
output
Detektor yang digunakan seringkali terdiri dari susunan mikrotermokopel dengan lempengan
platinum. Radiasi diserap oleh lempengan platinum yang akan memberikan panas dan oleh
termokopel akan diubah menjadi emf.
Phyrometer IR adalah versi broadband phyrometer yang pling sensitif. Piranti ini menggunakan lensa
yang terbuat dari silikon atau germanium untuk memfokuskan IR pada detektor yang sesuai.
Karakteristik :
mempunyai pembacaan langsung dalam suhu, baik analog maupun digital.
Mempunyai range pengukuran 0 sampai 1000C dengan ketelitian 5C sampai 0,5C tergantung
harga.
Pengukuran yang akurat memerlukan masukan emisi yang bervariasi dalam faktor skala
Aplikasi phyromter IR dalam industri : fasilitas produksi metal, intrustri kaca, proses semikonduktor.