Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN

UMAR FARIS
858174304

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Umar Faris


NIM 858174304
Program Studi : PGSD-BI

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas
pernyataan ini saya siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya
apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau
ada klaim atas karya saya ini.

Surabaya, 10 April 2023


Yang membuat pernyataan

Umar Faris
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Muatan Listrik

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2. Untuk memperlihtkan adanya gaya elektrostika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bola pingpong 2 buah.
2. Benang jahit secukupnya.
3. Lembaran wool dan nilon.
4. Tas plastik.
5. Isolasi.
6. Sisir plastik.
7. Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Pengertian muatan listrik adalah merupakan suatu ukuran kuantitas fisika yang
dikaitan dengan efek listrik dan hal lainnya yang terdapat dalam material. Penetralan
muatan yang didapatkan karena adanya penggosokan yang menunjukkan bahwa muatan
tersebut seperti tidak menghilangkan efek satu sama lain.
Muatan listrik juga merupakan salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Muatan listrik yang memiliki dua jenis muatan yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Untuk muatan positif itu sendiri biasa terdapat pada bahan yang dibawa oleh proton,
sedangkan muatan negatif akan dibawa oleh elektron. Muatan juga memiliki tanda yang
berbeda yaitu diantaranya terdapat muatan yang bertanda sama yang artinya saling tolak
menolak, sedangkan untuk muatan dengan tanda berbeda memiliki arti saling tarik
menarik.
Disini sebatang plastik yang digosokkan pada kain selama beberapa saat. Kemudian
kita dapat mendekatkan batang plastik pada potongan kertas kecil. Setelah itu kita dapat
melihat apa yang terjadi pada potongan kertas kecil tersebut. Potongan kertas kecil itu
akan menempel ke batang plastik gambar diabawah.
Potongan kertas kecil tersebut yang menempel pada batang plastik telah digosok-
gosokkan dengan kain akan menunjukkan adanya muatan elektrostatis. Dari potongan-
potongan kertas kecil itu yang digosokkan kebatang plastik akan bermuatan positif yang
dapat menarik potongan kertas yang memiliki rmuatan negatif. Dimana dua benda yang
memiliki muatan berbeda akan saling tarik menarik satu dengan lainnya.
Batang plastik yang digantung bebas dengan benang, kemudian batang plastik lainnya
akan digosokkan dengan bulu binatang dan selanjutnya akan didekatkan ke batang
plastik yang tergantung pada gambar dibawah. Lalu apa yang terjadi pada kedua batang
benda tersebut. Ternyata kedua batang benda tersebut saling tolak menolak yang artinya
kedua batang plastik itu memiliki muatan yang sama dan saling tolak menolak.
Hal ini juga dapat terjadi pada penggaris atau sisir yang digosok-gosokkan ke rambut
dalam waktu lama juga akan menimbulkan muatan listrik. Dimana sisir tersebut setelah
di gosokkan ke rambut akan menempel pada potongan kertas kecil. Dalam hal ini sisir
dan potongan kertas kecil itu akan saling tarik-menarik.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja atau kursi dengan
menggunakan benang dan isolasi. Lalu gosokkan tas plastic pada baju beberapa kali,
kemudian mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?
2. Gosokkan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada potongan-
potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang terjadi?
3. Biarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan amati apa yang terjadi?
4. Ikatlah kedua buah bola pingpong pada benang kemudian menggantungkannya
kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan isolasi). Lalu mendekatkan pada
kedua buah bola tetapi jangan sampai bersentuhan. Lalu amati apa yang terjadi?
5. Gosokkan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya
dan mengamati yang terjadi?
6. Melengkapi dan mengisi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.
F. HASIL PENGAMATAN
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan
digosok dengan
Wool Plastik Nilon
Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik
Plastik tarik menarik tolak menolak tarik menarik
Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
Jawab : Pada kedua bola pinpong tersebut yang terjadi adalah tidak ada reaksi karena
pada kedua bola pingpong tersebut tidak mengandung atau memiliki muatan listrik.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab : Untuk kedua bola pingpong tersebut memiliki muatan listrik yang sejenis. Hal
ini ditandai dengan adanya gerakan saling tolak menolak.
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda A
menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A bermuatan negative maka
tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
Jawab : Dalam hal ini muatan yang sejenis akan terjadi reaksi saling tolak menolak dan
muatan yang tidak sejenis akan terjadi saling tarik menarik.
- A (-) menarik B, Maka B (+)
- B (+) menarik C, Maka C (-)
- C (-) menarik D, Maka D (+)
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawnan?
Jawab: Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa jika dua buah benda memiliki muatan
listrik yang sejenis didekatkan, maka akan bereaksi saling tolak menolak begitu juga
sebaliknya jika dua benda dengan muatan listrik yang tidak sejenis, apabila didekatkan
akan saling Tarik menarik.
H. PEMBAHASAN
Ketika bola pingpong yang digantung tersebut kita dekatkan dengan plastik yang telah
digosok-gosok beberapa kali pada baju, maka bola pingpong tersebut akan tertarik ke
plastk. Hal ini disebabkan pada plastik yang telah digosok dengan baju terdapat listrik.
Begitu juga yang terjadi pada sisir, pada saat sisir digosokkan beberapa kali
menggunakan kain, maka akan menimbulkan muatan listrik pada sisir tersebut. Hal ini
akan menyebabkan potongan potongan kertas akan tertarik ke sisir tersebut. Akan tetapi
jika didiamkan beberapa saat, maka potongan kertas tersebut akan berjatuhan dan pada
akhirnya tidak ada sama sekali potongan kertas yang menempel pada sisir. Hal ini terjadi
karena adanya muatan listrik pada sisir menghilang/habis. Namun hal ini akan berbeda
pada saat 2 buah bola pingpong didekatkan, maka tidak akan terjadi reaksi apapun. Hal
ini menunjukkan bahwa pada kedua bola pingpong tersebut tidak memiliki muatan
listrik.Tetapi saat kedua bola pingpong digosok-gosokkan menggunakan wool, maka
kedua bola pingpong itu akan saling tolak menolak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
muatan listrik yang sejenis pada kedua bola pingpong tersebut. Muatan listrik yang
ditimbulkan oleh benda sejenis maka akan terjadi muatan yang saling tolak menolak satu
sama lain.
I. KESIMPULAN
Dalam hal ini bisa kita simpulkan bahwa:
- Plastik yang digosok-gosokkan dengan kain kering akan membuat plastik tersebut
memiliki muatan listrik yang terjadi karena adanya perpindahan muatan negatif dari kain
menuju ke plastik
- Muatan listrik yang ditimbulkan pada plastik adalah termasuk jenis muatan listrik
statis
- Dua buah muatan listrik yang sejenis akan menimbulkan muatan saling tolak
menolak jika didekatkan. Namun sebaliknya, dua muatan yang tidak sejenis atau
berlawanan akan terjadi saling tarik menarik jika didekatkan.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-listrik-statis-
4329/#:~:text=Pengertian%20listrik%20statis%20adalah%20kumpulan,sedangkan%20ra
mbut%20menjadi%20bermuatan%20positif.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Tidak ada kesulitan dalam percobaan ini.
L. FOTO PRATIKUM
Foto-Foto Berseri Pratikum
Deskripsi Gambar
Persiapan alat dan bahan

Tahap Awal/ Pembukaan


Deskripsi Gambar

Menyusun alat dan bahan sesuai dengan


langkah kerja
Melakukan percobaan dan mengamati
hasilnya
Proses Kegiatan
Deskripsi Gambar
yang digosokkan pada benang wool
saling Tarik menarik

Tahap Akhir

Percobaan 2
A. JUDUL PERCOBAAN
Percobaan Arus dan Tegangan Listrik
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Untuk menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.
D. LANDASAN TEORI
1. Arus listrik
Pengertian arus listrik sendiri adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan
oleh pergerakan elektron-elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik dari tiap satuan waktu. Arus listrik tersebut dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contohnya adalah arus listrik yang ada dalam
kehidupan sehari-hari berkisar mulai dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere (mA ) seperti yang ada di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat
kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam hal ini kebanyakan
sirkuit arus searah dapat dikatakan merupakan resistansi terhadap arus listrik tersebut
bersifat konstan sehingga untuk besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung
pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik juga merupakan bagian satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal
satuan Ampere dapat diartikan sebagai arus konstan yang mana jika kita pertahankan,
akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter yang terjadi di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan adanya luas penampang yang dapat diabaikan, yang
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
2. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase)
Tegangan listrik adalah suatu perbedaan potensial listrik diantara dua titik dalam
rangkaian listrik, yang dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini di pergunakan untuk
mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik. Hal tersebut tergantung pada perbedaan potensial
listriknya dari suatu tegangan listrik yang dapat dikatakan sebagai ekstra rendah,
rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Menurut arti yang sebenarnya tegangan listrik
menyebabkan obyek yang bermuatan listrik negatif akan tertarik dari tempat
bertegangan rendah menuju ketempat bertegangan lebih tinggi. Sehingga arah arus
listrik konvensional dalam suatu konduktor yang mengalir dari tegangan tinggi menuju
ketegangan rendah.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya.
2. Hubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya
aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala langgsung
memeriksa sebabanya.
4. Catatlah besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu susun rangkaiannya seperti gambar berikut.
Percobaan Tegangan Listrik
1. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini.
2. Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.
3. Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.
4. Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah baterai
yang dirangkai secara seri.
5. Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda
F. HASIL PENGAMATAN
Percobaan Arus Listrik

Tabel 8.1
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan
No Bahan Lampu Konduktor
menyala Tidak ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
No Bahan Lampu Konduktor
menyala Tidak ya Tidak
3 Sendok kawat √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

Percobaan Tegangan Listrik


a. Rangkaian listrik seperti gambar dibawah ini:

Jika saklar (s) tersebut ditutup, maka yang terjadi lampu tidak menyala dikarenakan
dalam rangkaian tersebut tidak ada tegangan listrik.
b. Membuat rangkaian listrik

Ketika saklar (s) ditutup, ternyata lampu tersebut dapat menyala agak terang dikarenakan
adanya muatan listrik yang mengalir lebih besar.
c. Membuat rangkaian listrik:
Kemudian saklar ditutup ternyata lampu yang menyala menjadi lebih terang karena
adanya muatan listrik yang mengalir menjadi lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah
baterai yang bertugas sebagai sumber listrik jumlahnya menjadi lebih banyak.
c. Membuat rangkaian seri dengan 3 buah baterai:
Setelah saklar tersebut ditutup, lampu yang menyala menjadi sangat terang dikarenakan
memiliki jumlah baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga menjadi
lebih besar.
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pengertian arus listrik dan tegangan listrik
- . Arus listrik adalah suatu laju dari aliran muatan listrik atau tingkat dimana muatan
listrik yang mengalir melewati sebuah titik yang di sirkuit. Atau bisa dikatakan bahwa
arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
-. Tegangan listrik adalah suatu energy listrik yang mana memiliki per satuan muatan
atau beda potensial muatan antara dua titik di medan listrik. Tegangan listrik dapat
disebut juga dengan gaya gerak listrik.
2. Pada percobaan I, terdapat baterai yang disusun secara seri agar lampu dapat menyala
dengan bersinar terang. Rangkaian Seri baterai tersebut akan meningkatkan Tegangan
(Voltage) Output Baterai, sedangkan output Arus Listriknya (Ampere) tetap sama.
3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik
Hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik adalah sebanding. Pada hambatan tetap,
bila kuat arus I bertambah besar, maka nilai tegangan V pun akan bertambah besar. Akan
tetapi jika kuat arus I berkurang, maka nilai tegangan V pun menjadi berkurang.
I=𝑉
𝑅

I : Arus listrik (ampere)


V : Tegangan listrik (volt)
R : Hamhatan (ohm)
4. Ada tiga baterai disusun secara seri dan disusun paralel, maka yang lebih tahan lama
adalah 3 baterei yang disusun secara paralel. Hal ini dikarenakan muatan listrik yang
mengalir lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu menjadi redup.
H. PEMBAHASAN
- Arus listrik yang searah dengan pergerakan muatan positifnya. Jika arus tersebut
diputus/saklar di lepaskan, maka arus akan menjadi terhenti.
- Pada rangkaian yang arusnya tidak mengalir dengan benar, maka tidak akan
menghasilkan tegangan yang ditunjukkan dengan adanya lampu yang tidak menyala.
- Sedangkan pada rangkaian seri, akan menghasilkan tegangan yang besar. Hal ini
ditunjukkan dengan nyala lampu yang terang. Dan semakin besar sumber listrik
(baterei), maka tegangannya akan semakin besar. Hal ini dapat terlihat dari saat
baterai yang disusun secara seri semakin banyak, maka nyala lampu akan semakin
terang.
I. KESIMPULAN
1. Jika sumber listrik semakin besar maka akan menghasilkan tegangan yang semakin
besar pula.
2. Untuk Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik
serta berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
3. Tegangan listrik akan berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Tidak ada kesulitan dalam percobaan ini.
L. FOTO PRATIKUM
Foto-Foto Berseri Pratikum

Deskripsi Gambar
Persiapan alat dan bahan
Tahap Awal/ Pembukaan

Deskripsi Gambar

Menyusun bahan dan alat seusai dengan


langkah kerja, melakukan pengamatan dan
mencatat hasil pengamatan

Proses Kegiatan
Deskripsi Gambar

Mencatat hasil percobaan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai