DI SUSUN
OLEH :
Nama : I WAYAN SARIANA
Nim : A22120093
Kelas : E
A. Kelebihandaripembelajarantidaklangsungdiantaranyaadalah:
Dapatmemancingketertarikandanrasapenasaransiswa.
B. Kelemahandaripembelajarantidaklangsungdiantaranyaadalah
Strategipembelajaraninimembutuhkanwaktuyanglebihlamauntukmencerna
Siswadapatmenjadikurangkendalikarenakurangnyacontroldariguru
Kurangsesuaiuntukpembelajaranyangmenekankanpadahafalan
B. “STRATEGI PEMBELAJARANINTERAKTIF”
2) . Mengecek pemahamansiswa
Pada tahap kegiatan awal pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan siswa
mencari latar belakang topik yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran.
Tahap4:Pertanyaansiswa(Childrenquestion)
Dalam proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa denganguru, siswa
dengan siswa, siswa dengan media, serta siswa dengan alat. Pada tahap ini siswa
diberikan kesempatan untuk menemukan kosep melalui pengumpulan,
pengorganisasian dan mengnalisis data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang
oleh guru
Tahap6:Pengetahuanakhir(Afterviews)
Tahap 7 : Refleksi(Reflectio).
Tahap akhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berfikir tentang apa yang baru terjadiatau
baru saja dipelajari.
1. Pengertian MetodeEksperimen
2. Ciri-ciri metodeeksperimen
5) Metodeyangdigunakanuntukmemecahkanmasalahyangbersifatilmiah.
5) Membuatkesimpulan
5. Adatemuan-temuan.
6. Gurumembimbing.
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau
buku.
Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapatbermanfaat bagi kesejahteraan hidupmanusia.
Siswamemperolehpengalamandanketerampilandalammelakukaneksperimen.
Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan untuk
percobaan.
6. Kelemahan MetodeEksperimen
Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menantiuntuk melanjutkanpelajaran.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambilkesimpulan.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambilkeputusan.
Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya.
Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu pemborosan.
belajar mandiri atau kemandirian dalam belajar adalah “the ability to take charge of one’s
learning” (Holec, 1981) yaitukemampuan seseorang dalam bertanggung jawab atas proses
pembelajarannya. Belajar mandiri disebut juga sebagai self directed learningatau
independent learning atau self regulated learning. Harrison (1978), melihat self directed
learning sebagai proses pengorganisasian instruksi, yaitu memfokuskan perhatian siswa
pada tingkat otonomi atas proses instruksional.
* Tujuan BerbentukPiramid
* Sumber dan MediaBelajar
* TempatBelajar
* WaktuBelajar
* Tempo dan IramaBelajar
* CaraBelajar
* Evaluasi HasilBelaja
* MenetapkanTujuan
* MembuatRencana
* MengikutiRencanadanMengukurKemajuanDiri
* Membuahkan HasilAkhir
* Menunjukkan Kecakapan Melalui PenilaianAutentik
1. Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang
cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan
masing- masing dalam kondisi belajar yangcocok.
2. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh
program belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam
kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku
pribadi.
Program belajar mandiri dapat menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada
siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya
interaksi antarsiswa.
8. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu siswa dapat menjadi guru bagi
dirinyasendiri.
2. Strategi pembelajaran mandiri tidak cocok untuk semua pembelajar atau semua
pengajar. Amatan menunjukkan bahwa karena perbedaan gaya belajar dan
mengajar, kira-kira 20% siswa lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui
ceramah dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatanperseorangan.
4. Strategi pembelajaran mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim
yang rinci di antara staf pengajar yang terlibat. Juga, koordinasi dengan
pelayanan penunjang (sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin
diperlukan atau bahkan merupakan suatu keharusan. Semuanya ini berlawanan
denganciripengajarantradisionalyanghanyadilakukanolehseoranggurusaja.
5. Bila strategi ini diterapkan kepada siswa yang belum dewasa, ia belumbisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).
6. Apa yang di dapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan ataudiskusi.
1. PENGERTIAN ESENSIAL
Esensial dapat diartikan untuk katabenda.Untukkatabenda,esensial
diartikansebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pengertian ini merujuk pada
Merriam Webster Dictionary. Disebutkan bahwa essentialissome thingnecessary,
indispen sable,or unavoid able(esensial adalah sesuatu yang perlu, sangat diperlukan,
atau tidak dapat dihindari).
2. PENGERTIAN PENGELOLAANKELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-
mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar- belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimis
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti yang diharap.
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim
atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana
emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang baik
antaraguru dengan siswa.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha guru untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang kondusif agar tercapai kondisi yang optimal
sesuaidengan yang diharapkan dan mengendalikannya apabila terjadi gangguan
dalam pembelajaran.
MENAJEMENKELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang guru
untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran yang maksimal
LINGKUNGAN BELAJARKONDUSIF
TUJUAN PENGELOLAANKELAS
Tujuan pengolahan kelas untuk mengontrol tingkah laku peserta didik sesuai
yangdikehendakioleh guru, peran guru dalam pendekatan iniyaitu menciptakan
dan mempertahankan kedisiplinan peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran,,
kedisiplinan merupakan faktor penentu dalam menciptakan suasana belajar
yangkondusif.