Anda di halaman 1dari 16

TUGAS REVIEW

MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR BIOLOGI

Dosenpengampuh : Dr. Mursito S.Bialangi,M.Pd.

DI SUSUN

OLEH :
Nama : I WAYAN SARIANA
Nim : A22120093
Kelas : E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
A. “ STRATEGI DALAM PEMBELAJARAN TAK LANGSUNG ( INDIRECT
INSTRUCTION )”

1 . Pengertian Strategi Pembelajaran TidakLansung

Strategi pembelajaran tak langsung (indirect instructional) ini merupakan hasil


dari Carl Roger. pembelajaran harus didasarkan kepada hubungan yang positif, bukan
semata-mata didasarkan atas penguasaan materi pembelajaran belaka. Pembelajaran
tak langung merupakan kebalikan dari pembelajara langsung. Pembelajaran tak
langsung lebih banyak berpusat pada siswa. Dengan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, maka kecepatan belajar ditentukan oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa tidak
diharuskan menyelesaikan secepatnya bagian-bagian yang sulit dipelajari.Hal ini
harus diperhatikan oleh seorang guru dalam menentukan metode pembelajarannya
agar sesuai dengan systemtersebut.

2. Metode- metode IndirectInstructional

1) Problem Solving Pemecahan masalah (Problem Solving) pada dasarnya


merupakan belajar dengan menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir
secara sistematis, logis, teratur danteliti.
2) Case Studies Studi kasus atau Case Studies merupakan cerita atau scenario yang
sering disajikan dalam bentuk naratif dan digunakan sebagai sarana untuk
menganalisis dan diskusi. Studi kasus sering ditekankan kepadakejadian actual
saatitu.
3) Reading For meaning Beberapa peneliti menyatakan bahwa memahami bahan
yang dibaca merupakan suatu proses membangun yang diharapkan mucul
makna.
4) Inquiry Istilah lain dalam bahasa Inggris yang bearti menemukan adalah find,
discover, daninvent.
5) Reflective Discussion Diskusi mendalam atau reflective discussion mendorong
siswa untuk berfikir dan membicarakan tentang materi yang diamati siswa
didengarkan atau dibaca. Seorang siswamemulai diskusi dengan memberikan
pertanyaan yang membutuhkan siswa untuk merefleksikan dan
menginterpretasikan film, pengalaman, membaca atau merekam cerita atau
ilustrasi.
6) Writing to Inform Menulis yang melaporkan informasi lain atau writing to
inform dapat bervariasi dalam masalah isi danformatnya.
7) Concept Formation Konsep adalah kategori yang digunakan untuk
mengelompokan peristiwa ide atau obyek yangserupa.
8) Concept Mapping Pemetaan konsep mapping merupakan konsep khusus dari
jarinan diagram untuk menyelidiki pengetahuan, mengumpulkan dan
mendiskusikaninformasi.
9) Concept Attainment Attainment Concept merupakan strategi pembelajaran tidak
langsung yang menggunakan proses penyelidikan. Strategi tersebut didasarkan
pada konsep Jerome Brunner.
10) Close Procedure Close Procedure adalah teknik yang mengghapus beberapa
kata dari paragraph menurut jumlah bentuk kata atau kriteria lain yang
bervariasi.

3. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran TidakLansung

1) Dengan melakukan observasi terhadap objek pelajaran. Dilakukan dengan cara


mengamati secara langsung objek baik menggunakan alat indera ataupun
menggunakan alatbantu.
2) Setelah melakukan observasi yaitu dengan menganalisis fakta yang didapatkan
dari hasilobservasi.
3) Dapatdisimpulkanhasilpengamatanyangtelahdilakukan.
4) Harus menjelaskan hasil yang telah ditemukan. Melakukan perbandingan
dengan fakta-fakta lainnya.

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran TidakLangsung

A. Kelebihandaripembelajarantidaklangsungdiantaranyaadalah:

 Dapat meningkatkan kreativitassiswa

 Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh dan memahami


informasi dengansendirinya

 Dapat meningkatkan motivasi belajaar siswa, karena mereka harus


mendapatkaninformasi sendiri, guru hanyamembimbingnya.

 Dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam


kegiatanpembelajaran.

 Dapat memudahkan siswa untuk mengingat informasi yang mereka


dapatkan,karena mereka sendiri yangmenemukannya

 Dapatmemancingketertarikandanrasapenasaransiswa.

B. Kelemahandaripembelajarantidaklangsungdiantaranyaadalah

 Strategipembelajaraninimembutuhkanwaktuyanglebihlamauntukmencerna

 Siswadapatmenjadikurangkendalikarenakurangnyacontroldariguru

 Hasil pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran tidak langsung


sulit diprediksi, karena kemampuan siswa tidaksama

 Strategi pembelajaran tak langsung kurang sesuai untuk pembelajaran


menekankan kepada penyajian informasi secaradetail

 Kurangsesuaiuntukpembelajaranyangmenekankanpadahafalan
B. “STRATEGI PEMBELAJARANINTERAKTIF”

1. Pengertian Model PembelajaranInteraktif

Pembelajaran interaktif merupakan suatu pendekatan yang merujuk pada


pandangan konstruktivis dimana pembelajaran interaktif ini menitikberatkan pada
pertanyaan siswa sebagai ciri setralnya dengan cara menggali pertanyaansiswa. Majid
(2013: 84) mengemukakan bahwa pembelajaraninteraktif dirancang untuk
menjadikan suasana belajar mengajar berpusat pada siswa agar aktif membangun
pengetahuannya melalui penyelidikan terhadap pertanyaan yang mereka ajukkan
sendiri.

2. Karakteristik Model PembelajaranInteraktif

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa dapat dimanfaatkan oleh guru


untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Bertanya dalam kegiatan pembelajaran
interaktif di pandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan
menilai kemampuan siswa. Louisel dan Descamps dalam Abdul Majid (2014:85),
berpendapat bahwa pertanyaan dalam proses pembelajara memiliki tiga tujuan pokok,
yaitu:

1) . Meningkatkan tingkat berpikirsiswa

2) . Mengecek pemahamansiswa

3). Meningkatkan partisipasi belajar siswa

3. Langkah - Langkah Modl PembelajaranInteraktif

Berdasarkan pengertian strategi pembelajaran interaktif, lebih jelas akan


dipaparkan bagaimana prosedur atau tahap-tahap dalam penerapan strategi pembelajaran
interaktif. Menurut Majid, (2013: 88 -90) tahap-tahap pelaksanaan strategi pemnelajaran
interaktif ada tujuh, yaitu:

 Tahap 1 : Persiapan (Preparation)

Pada tahap kegiatan awal pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan siswa
mencari latar belakang topik yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran.

 Tahap 2 : Pengetahuan awal (Beforevie)

Pada tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa


mengenalhal
-hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan di
dipelajari.
 Tahap 3 : Kegiatan(Exploratory)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ketiga ini adalah menampilkan
kegiatan yang memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa
di dorong untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topic
kegiatan yang dimaksud.

 Tahap4:Pertanyaansiswa(Childrenquestion)

Setelah melakukan kegiatan ekplorasi melalui berbagai kegiatan demonstrasi


ataufenomena, pada tahap ini masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk
membuat pertayaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan
pertanyaanyang dibuat dalam kelompoknya tersebut.

 Tahap 5 : Penyelidikan (Investigation)

Dalam proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa denganguru, siswa
dengan siswa, siswa dengan media, serta siswa dengan alat. Pada tahap ini siswa
diberikan kesempatan untuk menemukan kosep melalui pengumpulan,
pengorganisasian dan mengnalisis data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang
oleh guru

 Tahap6:Pengetahuanakhir(Afterviews)

Pada tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya.

 Tahap 7 : Refleksi(Reflectio).

Tahap akhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berfikir tentang apa yang baru terjadiatau
baru saja dipelajari.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model PembelajaranInteraktif

Menurut Renny dalam Abdul Majid (2014:91) kelebihan pembelajaran


interaktifadalah:

 Siswa lebih banyak diberikan kesempatan untuk melibatkan keingintahuannya


pada objek yang akandipelajari.

 Melatih mengungkapkan rasa ingin tahu melalui pertanyaan-pertanyaan yang


diajukanolehguru.

 Memberikan sarana bermain bagi siswa melalui kegiatan eksplorasi dan


investigasi.

 Guru menjadi fasilitator, motivator, dan perancang aktivitasbelajar.

 Menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaranaktif.


 Hasil belajar lebihbermakna.

 Adapun kekurangan dari model pembelajaran ini sangat bergantung pada


kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamikakelompok.
C. “ STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPERIMEN”

1. Pengertian MetodeEksperimen

Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk


menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari .

2. Ciri-ciri metodeeksperimen

1) Metode mengajar siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan dan


penarikan kesimpulan terhadap sesuatu yang sedang diujikebenarannya.

2) Metode yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam


mengembangkan pengetahuan siswa dalam pembelajarantertentu.

3) Metode yang membantu siswa dalam memproses informasi secara aktif,


sehingga membantu mereka dalam belajar akan beradaptasi dengan
lingkungannya.

4) Metode yang mengarahkan siswa untuk mempelajari lingkungan belajar


sebagaiekologi.

5) Metodeyangdigunakanuntukmemecahkanmasalahyangbersifatilmiah.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan MetodeEksperimen


1) Persiapan alat bantu (alateksperimen).

2) Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam


pembelajaran.

3) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja atau pedoman


eksperimen yang disusun secara sistematis. Sehingga dalam pelaksanaannya
dan penyusunan laporan siswa tidakkesulitan.

4) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi,


tanya jawab, danpenugasan.

5) Membuatkesimpulan

4. Karakteristik Metode Eksperimen dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011),


yaitu:

1. Ada alat bantu yangdigunakan

2. Siswa aktif melakukan percobaanTempat di kondisikan


3. Ada pedoman untuksiswa

4. Ada topik yangdieksperimenkan

5. Adatemuan-temuan.

6. Gurumembimbing.

5. Kelebihan dan Kelemahan MetodeEksperimen

 Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau
buku.

 Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi


(menjelajahi) tentang ilmu danteknologi.

 Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapatbermanfaat bagi kesejahteraan hidupmanusia.

 Siswamemperolehpengalamandanketerampilandalammelakukaneksperimen.

 Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan untuk
percobaan.

 Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir


ilmiah.

6. Kelemahan MetodeEksperimen

 Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik


berkesempatanmengadakanekperimen.

 Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menantiuntuk melanjutkanpelajaran.

 Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambilkesimpulan.

 Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan


siswa kurang berpengalaman melakukaneksperimen.

 Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambilkeputusan.

 Memerlukan keterampilan/kemahiran dari pihak guru dalammenggunakan


serta membuat alat- alat eksperimen.

 Bagi guru yang telah terbiasa dengan metode ceramah secara rutin misalnya.
Cenderung memadang metode eksperimen sebagai suatu pemborosan.

D. " STRATEGI PEMBELAJARAN MANDIRI"

1. Pengertian Strategi PembelajaranMandiri

belajar mandiri atau kemandirian dalam belajar adalah “the ability to take charge of one’s
learning” (Holec, 1981) yaitukemampuan seseorang dalam bertanggung jawab atas proses
pembelajarannya. Belajar mandiri disebut juga sebagai self directed learningatau
independent learning atau self regulated learning. Harrison (1978), melihat self directed
learning sebagai proses pengorganisasian instruksi, yaitu memfokuskan perhatian siswa
pada tingkat otonomi atas proses instruksional.

2. Ciri-Ciri Strategi PembelajaranMandir

* Tujuan BerbentukPiramid
* Sumber dan MediaBelajar
* TempatBelajar
* WaktuBelajar
* Tempo dan IramaBelajar
* CaraBelajar
* Evaluasi HasilBelaja

3. Langkah-Langkah Strategi PembelajaranMandiri

* MenetapkanTujuan
* MembuatRencana
* MengikutiRencanadanMengukurKemajuanDiri
* Membuahkan HasilAkhir
* Menunjukkan Kecakapan Melalui PenilaianAutentik

4. Keunggulan Strategi PembelajaranMandiri

1. Pola ini memberikan kesempatan, baik kepada siswa yang lamban maupun yang
cepat, untuk menyelesaikan pelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan
masing- masing dalam kondisi belajar yangcocok.

2. Rasa percaya diri dan tanggung jawab pribadi yang dituntut dari siswa oleh
program belajar mandiri mungkin dapat berlanjut sebagai kebiasaan dalam
kegiatan pendidikan lain, tanggung jawab atas pekerjaan, dan tingkah laku
pribadi.
Program belajar mandiri dapat menyebabkan lebih banyak perhatian tercurah kepada
siswa perseorangan dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk berlangsungnya
interaksi antarsiswa.

3. Kegiatan dan tanggung jawab pengajar yang terlibat dalam strategi


pembelajaran mandiri berubah karena waktu untuk penyajian menjadi
berkurang dan ia mempunyai waktu lebih banyak untuk memantau siswa
dalampertemuan

4. kelompok dan untuk konsultasiperseorangan.

5. Membentuk siswa yang mandiri dan bertanggungjawab.

6. Siswa mendapatkan kepuasan belajarmelalui tugas-tugas yang diselesaikan.

7. Siswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal penelusuran


literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya siswa berkelompok menjadi semakinbertambah, karena melalui
kelompok tesebut siswa akan belajar tentang kerja sama, kepemimpinan dan
pengambilankeputusan.

8. Mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu siswa dapat menjadi guru bagi
dirinyasendiri.

5. Kelemahan Strategi Pembelajaran Mandiri

1. Kurang terjadi interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau antara


pembelajar dengan pembelajar apabila program belajar mandiri dipakai sebagai
metode satu-satunya dalammengajar.

2. Strategi pembelajaran mandiri tidak cocok untuk semua pembelajar atau semua
pengajar. Amatan menunjukkan bahwa karena perbedaan gaya belajar dan
mengajar, kira-kira 20% siswa lebih menyukai belajar dalam kelompok melalui
ceramah dan kegiatan interaksi daripada melalui kegiatanperseorangan.

3. Kurangnya disiplin diri, ditambah lagi dengan kemalasan, menyebabkan


kelambatan penyelesaian program oleh beberapa siswa. Kebiasaan dan pola
perilaku baru perlu dikembangkan sebelum dapat berhasil dalam belajar
mandiri. Karena alasan ini, lebih baik menetapkan batas waktu (mingguan atau
bulanan) yang dapat disesuaikan oleh siswa menurut kecepatannya masing-
masing.

4. Strategi pembelajaran mandiri sering menuntut kerja sama dan perencanaan tim
yang rinci di antara staf pengajar yang terlibat. Juga, koordinasi dengan
pelayanan penunjang (sarana, media, percetakan, dan lain-lain) mungkin
diperlukan atau bahkan merupakan suatu keharusan. Semuanya ini berlawanan
denganciripengajarantradisionalyanghanyadilakukanolehseoranggurusaja.

5. Bila strategi ini diterapkan kepada siswa yang belum dewasa, ia belumbisa
belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan).

6. Apa yang di dapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar, maka
perlu melakukan pertanyaan ataudiskusi.

E. " ESENSIAL DAN PENGELOLAAN KELAS"

1. PENGERTIAN ESENSIAL
Esensial dapat diartikan untuk katabenda.Untukkatabenda,esensial
diartikansebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari. Pengertian ini merujuk pada
Merriam Webster Dictionary. Disebutkan bahwa essentialissome thingnecessary,
indispen sable,or unavoid able(esensial adalah sesuatu yang perlu, sangat diperlukan,
atau tidak dapat dihindari).
2. PENGERTIAN PENGELOLAANKELAS
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar-
mengajar. Sedangkan menurut Arikunto dalam Djamarah dan Zain berpendapat
bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar- belajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimis
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar-mengajar seperti yang diharap.
Pendekatan pengelolaan kelas merupakan suatu proses menciptakan iklim
atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana
emosional dan hubungan sosial yang positif artinya ada hubungan yang baik
antaraguru dengan siswa.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha guru untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang kondusif agar tercapai kondisi yang optimal
sesuaidengan yang diharapkan dan mengendalikannya apabila terjadi gangguan
dalam pembelajaran.

 MENAJEMENKELAS
Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang diupayakan oleh seorang guru
untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran yang maksimal

 LINGKUNGAN BELAJARKONDUSIF

Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan belajar di sekolah dalam


suasana berlangsungnya proses belajar mengajar. Lingkungan belajar yang kondusif
ini perlu diciptakan dan dipertahan- kan agar pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik efektif dan efisien, sehingga tujuan tercapai secara optimal.

 TUJUAN PENGELOLAANKELAS
Tujuan pengolahan kelas untuk mengontrol tingkah laku peserta didik sesuai
yangdikehendakioleh guru, peran guru dalam pendekatan iniyaitu menciptakan
dan mempertahankan kedisiplinan peserta didik. dalam kegiatan pembelajaran,,
kedisiplinan merupakan faktor penentu dalam menciptakan suasana belajar
yangkondusif.

Anda mungkin juga menyukai