PROFESI KEPENDIDIKAN
Niken Rizkina_A22120138
Febrianti _A22120164
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
1. BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1
2. Latar belakang.........................................................................................................................2
3. Rumusan malah.......................................................................................................................3
4. Manfaat...................................................................................................................................4
BAB 2 PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1. Tujuan pendidikan....................................................................................................................6
2. Lingkungan pendidikan.............................................................................................................7
3. Metode pendidikan..................................................................................................................8
4. Isi pendidikan..........................................................................................................................9
5. Alat pendidikan......................................................................................................................10
6. Pendidik.................................................................................................................................11
7. Peserta didik..........................................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................................13
Daftar pustaka.....................................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dan alam seisinya untuk
makhluknya serta mengajari manusia tentang al-qur’an dan kandungannya, yang dengan
akal pikiran sebagai potensi dasar bagi manusia untuk menimbang sesuatu itu baik atau
buruk, menciptakan hati nurani sebagai pengontrol dalam tindak tanduk, yang telah
menciptakan fisik dalam sebagus bagusnya rupa untuk mengekspresikan amal ibadah kita
kepada-Nya. Segala pujibagi Allah sang Maha Kuasa pemberi hidayah, yang semua jiwa
dalam genggaman-Nya, Rahman dan Rahim-Nya telah menyertai kami sehingga dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Tiada yang dapat kami ucapkan sebagai balas budi kami selain untaian ucapan terima kasih
dan doa, agar semua amal kebaikan selama ini penuh dengan iringan rahmat dan ridho Allah
SWT. Sehingga dicatat sebagai amalan makbulan’indallah. Amin. Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan semuanya, khususnya bagi penulis
sendiri.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1. Rumusan Masalah
2. Apa saja komponen-komponen pendidikan?
3. Bagaimanakah peran komponen-komponen pendidikan dalam
pembelajaran?
4. Manfaat
1. Mengetahui komponen-komponen pendidikan.
2. Mengetahui peran komponen-komponen pendidikan
dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan Pendidikan
a.Tujuan umum
Tujuan ini disebut juga tujuan total, tujuan yang sempurna atau tujuan
akhir. Dalam hal ini Kohnstam dan Gunning mengatakan bahwa tujuan
akhir dari pendidikan adalah untk membentuk insan kamil atau manusia
sempurna. Manusia sempurna adalah manusia yang memiliki tiga hakikat
manusia yaitu, sebagai makhluk individu, makhluk social dan makhluk
susila
b.Tujuan khusus
Tujuan seperti ini timbul secara mendadak dan hanya bersifat sesaat,
misalnya tuuan untuk mengadakan hiburan maka diadakan kegiatan
darmawisata.
e.Tujuan sementara
Tujuan ini merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang
lain. Misalnya kita belajar bahasa inggris atau belanda untuk mempelajari
buku-buku tertulis dalam bahsa Inggris.
Tujuan pendidikan dalam perspektif islam adalah untuk memberikan
bantuan kepada manusia yang belum dewasa agar cakap menyelesaikan
tugas hidupnya yang diridoi Allah SWT, terjalinlah kebahagiaan dunia dan
akhirat atas kuasanya sendiri (Drs. Abd Rahman Sholeh).
2. Lingkungan Pendidikan
Konsep tri pusat pendidikan istilah asal yang dicetuskan dari Ki Hajar
Dewantara adalah “tri sentra pendidikan “ yang mengacu kepada
lingkungan pergaulan yang menjadi pusat pendidikan bagi anak. Dalam
konsep Ki Hajar Dewantara lingkungan pergaulan yang dimaksud adalah
alam keluarga, alam pergaulan (sekolah), dan alam pergerakan
pemuda(masyarakat). Konsep tri pusat pendidikan sangat menekankan
akan pentingnya keterpaduan dan kebersamaan ketiga lingkungan
pendidikan sebagai satu kesatuan sistem pendidikan yang memberikan
pengalaman pendidikan kepada anak atau peserta didik. Upaya pendidikan
tidak cukup hanya disandarkan kepada sikap atau tenaga pendidik, akan
tetapi juga harus disertai suasana atau atmosfir yang sesuai dengan tujuan
pendidikan ( Sunaryo Kartadinata dan Nyoman Dantes, 1997).
Keluarga adalah pusat pendidikan yang pertama dan yang utama yang
dialami oleh anak. Sejak adanya kemanusiaan sampai sekarang ini
kehidupan keluarga selalu mempengaruhi perkembangan budi pekerti
setiap manusia. Pendidikan dalam lingkungan keluarga muncul karena
manusia memiliki naluri asli untuk memperoleh keturunan demi
mempertahankan eksistensinya. Oleh karenanya manusia akan selalu
mendidik keturunannya dengan sebaik – baiknya menyangkut aspek
jasmani maupun rohani. Setiap manusia mempunyai dasar kecakapan dan
keinginan untuk mendidik anak – anaknya, sehingga hakikat keluarga itu
adalah semata – mata pusat pendidikan, meskipun terkadang berlangsung
secara amat sederhana dan tanpa disadari, tetapi jelas bahwa keluarga
memiliki andil yang terlibat dalam pendidikan anak.
Mulai dari pendidikan kesosialan yang diperoleh di dalam keluarga,
nantinya anak bisa hidup baik di masyarakat. Kemampuan dan kemauan
hidup secara bersama, saling membantu, tolong–menolong, gotong–
royong, menjaga saudara yang sakit, menjaga ketertiban, kesehatan,
kedamaian dan kebersihan, dan segala urusan hidup secara bersama dalam
masyarakat.
Kepentingan keluarga sebagai pusat pendidikan tidak hanya disebabkan
adanya kesempatan yang sebaik–baiknya untuk menyelenggarakan
pendidikan diri dan sosial, akan tetapi juga karena orang tua (ibu dan ayah)
dapat menanamkan segala jenis kehidupan batiniah di dalam jiwa anak
yang sesuai dengan kehidupan batiniah dirinya. Inilah hak orang tua yang
utama dan tidak boleh digantikan oleh orang lain. Apabila sistem
pendidikan dapat memasukkan alam keluarga ke dalamnya, maka orang
tua terbawa oleh segala keadaan pendidikan sehingga ia akan berperan
sebagai guru, sebagai pengajar, dan sebagai teladan.
Pendidikan berfungsi:
Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam
keluarga, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu dikirimkan anak ke sekolah. Seiring dengan
perkembangan peradaban manusia, sekolah telah mencapai posisi yang
sangat sentral dan belantara pendidikan keluarga. Hal ini karena
pendidikan telah berimbas pola piker ekonomi yaitu efektivitas dan
efesiensi dan hal ini telah menjadi semacam ideology dalam proses
pendidikan di sekolah.
Nilai kretifitas dan perilaku kreatif yang dihargai dan dijalankan oleh
sebagian besar warga masyarakat tersebut pada gilirannya menjadi iklim
yang dapat mempengaruhi nilai – nilai dan tindakan kreatif individu, yang
dalam jangka panjang akan membentuk kepribadian kreatifnya. Namun
demikian, kepribadian kreatif yang dipengaruhi dan dibentuk oleh iklim
masyaraktnya itu sebenarnya tidaklah bersifat given, tetapi melalui proses
yang pelan – pelan dan interaktif. Proses perkembangan kepribadian
kreatif berjalan melalui interaksi antara kemampuan diri individu dengan
pengaruh dan tantangan eksternal. Masing – masing memiliki irama dalam
mengoptimalkan kemampuan diri dan merespon lingkungan.
Macam-macam metode dapat dilihat dari dua sisi, yaitu metode dari sisi
internal materi dan metode dari sisi eksternal materi.
a.Metode Induktif
b..Metode Deduktif
Metode ini juga telah digunakan oleh para tokoh pendidikan Islam
sebelumnya dalam perbincangan dan pembuktian kebenaran pikiran dan
kepercayaan terhadap karya-karya mereka, terutama ketika mereka
menghubungkan dengan ilmu logika.
Metode ini biasanya dikemas dalam tanya jawab, hal ini dimaksudkan agar
peserta didik dapat memahami materi secara lebih mendalam. Metode ini
terdapat dalam Al Qur`an surat Al Ankabut ayat 46: “Dan janganlah kamu
berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik,
kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah:
“Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami
dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu;
dan kami Hanya kepada-Nya berserah diri”.
Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa diskusi atau dialog harus
dilaksanakan dengan cara yang baik. Cara yang baik ini perlu dirumuskan
lebih lanjut, sehingga timbullah etika berdiskusi, misalnya tidak
memonopoli pembicaraan, saling menghargai pendapat orang lain,
kedewasaan pikiran dan emosi, berpandangan luas dan sebagainya.[1]
a.Metode Teladan
b.Metode Cerita
Metode cerita atau kisah dianggap efektif dan mempunyai daya tarik yang
kuat sesuai dengan sifat alamiah manusia yang menyenangi cerita, oleh
karena itu Islam mengeksplorasikan cerita menjadi salah-satu tehnik
dalam pendidikan
c.Metode Pembiasaan
Metode ini sudah dikenal dan dikuasai oleh semua pendidik melalui
pengalaman dan sudah digunakan tanpa ada pendidikan atau diklat
khusus. Metode ini mencakup latihan dan meniru, yaitu, melatih anak
didik menguasai tujuan tertentu dengan disertai peniruan. Dalam metode
ini pendidik sudah menguasi materi yang akan disampaikan pada peserta
didik dan sudah dipraktekkan sendiri.
Isi pendidikan adalah segala sesuatu yang diberikan kepada peserta didik
untuk keperluan pertumbuhan. Isi pendidikan berupa:
1. Nilai
2. Pengetahuan
3. Keterampilan
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
5. Alat Pendidikan
1. Pembiasaan
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.
Guru dalam pandangan masyarakat Islam adalah orang yang
melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti
dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga dimesjid, disurau/mushala,
di rumah dan sebagainya.
Guru atau pendidik berarti juga orang dewasa yang bertanggung jawab
memberi pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani
dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu mandari dalam
memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah swt., dan mampu
melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu
yang mandiri.
7. Peserta Didik
PENUTUP