Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM


PEMBELAJARAN PESAWAT SEDERHANA

TETI DAMAYANTI
NPM. 151607817101715
Program Studi PGMI/SD STAI Putra Galuh Ciamis

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masih dominannya penggunaan
metode ceramah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada jenjang
sekolah dasar yang berakibat pada belum optimalnya hasil belajar peserta didik
khususnya untuk pembelajaran yang memerlukan pemahaman konsep seperti pada
materi pesawat sederhana. Penelitian ditujukan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik yang menggunakan metode inkuiri dan yang menggunakan metode
ceramah dalam pembelajaran pesawat sederhana di Kelas V SD Inspiratif Al
Ilham Kota Banjar, serta bagaimana pengaruh penggunaan metode inkuiri
terhadap hasil belajat pesawat sederhana di Kelas V SD Inspiratif Al Ilham Kota
Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
desain penelitian Quasi Experiment dengan rancangan Non Equivalen Control
Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik Kelas V SD
Inspiratif Al Ilham Kota Banjar tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 49
peserta didik, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive
sampling. Pengumpulan data utama menggunakan teknik tes dan teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis statistik
inferensial menggunakan rumus uji Mann-Whitney U. Hasil peneitian
menunjukkan bahwa belajar peserta didik kelas V SD Inspiratif Al Ilham Kota
Banjar dalam pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan metode
inkuiri mencapai nilai rata-rata sebesar 84,6 dan dapat dikategorikan sebagai hasil
belajar yang baik, sedangkan yang menggunakan metode ceramah mencapai nilai
rata-rata sebesar 74,4 dan dapat dikategorikan sebagai hasil belajar yang cukup.
Terdapat pengaruh positif dari metode inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik
kelas V SD Inspiratif Al Ilham Kota Banjar dalam pembelajaran pesawat
sederhana

Kata kunci : metode inquiry, hasil belajar IPA

Pendahuluan ilmu yang berhubungan dengan


Ilmu Pengetahuan Alam pemecahan masalah yang terjadi di
(IPA) adalah ilmu yang membahas alam, dalam Kurikulum Tingkat
tentang gejala-gejala alam beserta Satuan Pendidikan (KTSP) dengan
isinya yang disusun secara sistematis jelas diamanatkan bahwa pendidikan
berdasarkan percobaan dan IPA bukan hanya ditujukan untuk
pengamatan yang dilakukan menguasai kumpulan pengetahuan
(http://id.wikipedia.org). Sebagai yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja diindikasikan dengan kurangnya
tetapi juga merupakan suatu proses perhatian mereka selama mengikuti
penemuan dan diharapkan dapat pembelajaran, hal ini biasanya
menjadi wahana bagi peserta didik berujung pada kurang optimalnya
untuk mempelajari diri sendiri dan hasil belajar mereka yang
alam sekitar, serta pengembangannya diindikasikan dengan masih
lebih lanjut dapat diterapkan dalam rendahnya hasil belajar IPA
kehidupan sehari-hari, sehingga khususnya untuk materi-materi yang
dalam pelaksanaan pembelajaran memerlukan pemahaman peserta
IPA guru dituntut untuk secara aktif didik secara ilmiah.
melibatkan aktivitas peserta didik Permasalahan yang dihadapi
dalam memahami berbagai dalam pembelajaran IPA
kompetensi dasar yang harus sebagaimana dipaparkan
dikuasai (BSNP, 2006:484). memerlukan penelitian dari berbagai
Untuk mencapai tujuan pihak terkait (stake holder) secara
pendidikan nasional sebagaimana cepat, tepat dan berkesinambungan
diamanatkan UU nomor 20 tahun untuk dapat memberikan solusi yang
2003 pasal 3, pemerintah telah tepat pada guru yang mengalami
melakukan berbagai upaya termasuk masalah-masalah yang teridentifikasi
terus menerus melakukan perbaikan tersebut, karena jika tidak dilakukan
dan pengembangan terhadap bukan tidak mustahil akan berimbas
kurikulum pendidikan yang berlaku pada hasil-hasil belajar mata
hingga diberlakukannya Kurikulum pelajaran lainnya dan akan berakhir
2013 sebagai pedoman pelaksanaan pada semakin rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia saat ini. pendidikan bangsa kita.
Kenyataan yang selama ini Salah satu alternatif solusi
teramati di lapangan, termasuk di SD bagi pemecahan masalah yang terjadi
Inspiratif Al Ilham Kota Banjar dapat diupayakan melalui
tempat penulis mengabdi sebagai pengimplementasian metode inkuiri.
pendidik, pada umumnya Menurut Nurhadi (2002:54), metode
pelaksanaan pembelajaran IPA masih inkuiri merupakan proses belajar
cenderung menggunakan model yang meliputi merencanakan
pembelajaran tradisional berupa penyelidikan atau investigasi,
ceramah, membaca materi melaksanakan percobaan untuk
pembelajaran secara perorangan atau memperoleh data, mengobservasi,
bersama-sama, tanya jawab, merumuskan pertanyaan, mereview
dilanjutkan dengan pemberian tugas dan mengevaluasi berbagai sumber
berupa pengerjaan soal atau informasi, menganalisis dan
pembuatan resume dengan tujuan menginterpretasi data, serta membuat
untuk menghafal materi pelajaran prediksi dan mengkomunikasi
yang diberikan. hasilnya. Singkatnya inkuiri adalah
Model pembelajaran suatu metode pembelajaran yang
tradisional disinyalir memberikan menuntun peserta didik untuk belajar
andil yang cukup besar terhadap melalui keterlibatan aktif mereka
kurangnya minat peserta didik untuk sendiri dalam mengeksplorasi dan
mengikuti pembelajaran IPA yang
menemukan konsep-konsep dan peserta didik akan lebih banyak
prinsip-prinsip. belajar sendiri, dan mengembangkan
Dalam pembelajaran dengan kreatifitas mereka dalam
metode inkuiri guru berfungsi memecahkan masalah.
sebagai fasilitator dan mediator, Sanjaya (2008:202) menyata-
mendorong peserta didik untuk kan bahwa suatu pembelajaran dapat
memiliki pengalaman dan melakukan dikatakan mengikuti metode inkuiri
percobaan yang memungkinkan jika mengikuti langkah-langkah atau
peserta didik menemukan prinsip- prosedur sebagai berikut:
prinsip untuk mereka sendiri. a. Orientasi
Dengan pelibatan aktif peserta didik Tahap ini merupakan tahap
dalam pembelajaran menggunakan pembukaan atau pendahuluan
metode inkuiri diharapkan minat dan dengan tujuan membina suasana
motivasi peserta didik terhadap atau iklim pembelajaran yang
pembelajaran akan meningkat dan kondusif. Pada tahap ini guru
berakhir dengan semakin optimalnya berperan untuk menyampaikan
hasil belajar mereka. tujuan pembelajaran serta tahap-
Secara etimologi inkuiri tahap kegiatan yang akan
berasal dari bahasa Inggris “inquiry” dilakukan selama proses
yang mempunyai arti pertanyaan, pembelajaran dengan tujuan
pemeriksaan atau penyelidikan. untuk memberikan motivasi
Menurut Gulo (2002:85) “strategi belajar peserta didik.
inkuiri berarti suatu rangkaian b. Merumuskan masalah
kegiatan belajar yang melibatkan Pada tahap ini peserta didik
secara maksimal seluruh kemampuan dibawa/ dihadapkan pada suatu
peserta didik untuk mencari dan persoalan yang mengandung
menyelidiki secara sistematis, kritis, teka-teki. Persoalan yang
logis, analitis, sehingga mereka dapat disajikan adalah persoalan yang
merumuskan sendiri penemuannya menantang peserta didik untuk
dengan penuh percaya diri”. memecahkan teka-teki itu. Teka-
Metode inkuiri adalah teki dalam rumusan masalah
rangkaian kegiatan pembelajaran tentu ada jawabannya, dan
yang menekankan pada proses peserta didik didorong untuk
berfikir kritis dan analitis untuk mencari jawaban yang tepat.
mencari dan menemukan sendiri Proses mencari jawaban itulah
jawaban dari suatu masalah yang yang sangat penting dalam
dipertanyakan. Metode inkuiri pembelajaran inkuiri, oleh karena
berangkat dari asumsi bahwa sejak itu melalui proses tersebut
terlahir ke dunia, manusia memiliki peserta didik akan memperoleh
dorongan untuk menemukan sendiri pengalaman yang sangat
pengetahuannya. Untuk mengakomo- berharga sebagai upaya
dasi dorongan ini, melalui metode mengembangkan mental melalui
inkuiri ditanamkan dasar-dasar proses berpikir.
berfikir ilmiah pada diri peserta c. Mengajukan Hipotesis
didik, sehingga dalam proses pada tahap ini peserta didik
pembelajaran dengan metode inkuiri ditantang untuk dapat
memberikan jawaban sementara Secara teoritis, implementasi
atas persoalan yang diberikan. metode inkuiri dalam pembelajaran
d. Mengumpulkan data berpijak pada teori belajar
Pada tahap ini peserta didik konstruktivistik yang dipelopori oleh
“diwajibkan” untuk Jean Piaget dan Lev Vygotsky, ada
mengumpulkan data untuk beberapa poin penting dalam teori
menjawab persoalan yang konstruktivistik, menurut Piaget
dihadapinya. Dalam (Prastowo, 2014: 80) poin penting
pembelajaran inkuiri, tersebut adalah :
mengumpulkan data merupakan 1) Pengetahuan tidak diperoleh
proses mental yang sangat secara pasif oleh seseorang,
penting dalam pengembangan melainkan melalui tindakan.
intelektual, dalam tahap ini 2) Perkembangan kognitif yang
bukan hanya memerlukan dibentuk oleh individual melalui
motivasi yang kuat dalam belajar, pengetahuan berinteraksi dengan
akan tetapi juga membutuhkan lingkungan terdiri dari atas tiga
ketekunan dan kemampuan bentuk pengetahuan, a) fisik, b)
menggunakan potensi logika‐ matematik, c) sosial.
berpikirnya. 3) Pembentukan pengetahuan itu
e. Menguji hipotesis tersusun atas tiga fase, yaitu a)
Pada tahap ini peserta didik harus eksplorasi, b) pengenalan konsep,
menentukan jawaban yang dan 3) aplikasi konsep. Setiap
dianggap diterima sesuai dengan manusia mengalami urutan
data atau informasi yang tersebut dan dengan urutan yang
diperoleh berdasarkan sama.
pengumpulan data. Tahapan ini Sedangkan poin-poin penting
mengembangkan kemampuan dalam teori konstruktivistik menurut
berpikir rasional. Artinya, Vygotsky (Prastowo, 2014: 81-84) ,
kebenaran jawaban yang yaitu:
diberikan bukan hanya 1) Belajar dilakukan dalam interaksi
berdasarkan argumentasi, akan dengan lingkungan sosial
tetapi harus didukung oleh data maupun fisik.
yang ditemukan dan dapat 2) Penemuan dalam belajar lebih
dipertanggungjawabkan. mudah diperoleh dalam konteks
f. Merumuskan kesimpulan sosial budaya seseorang.
Tahap ini merupakan tahapan 3) Interaksi antara aspek internal
untuk mendeskripsikan temuan dan ekternal yang penekanannya
yang diperoleh berdasarkan hasil pada lingkungan sosial dalam
pengujian hipotesis. Untuk belajar.
mencapai kesimpulan yang Metode pembelajaran inkuiri
akurat sebaiknya guru mampu sangat sesuai sekali dengan poin-
menunjukkan dan membimbing poin penting yang dikemukakan oleh
peserta didik untuk dapat kedua pelopor teori belajar
memilah data mana yang relevan konstruktivistik tersebut. Dalam
dengan perumusan masalah yang metode pembelajaran inkuiri peserta
telah diyentukan. didik diberi kesempatan sebesar-
besarnya untuk mengkontruksi terhadap yang lain dalam kondisi
pemahaman-nya terhadap materi yang terkendali. Perlakuan yang
pembelajaran yang dieksplorasi diberikan dalam penelitian ini adalah
melalui interaksi dengan rekan- pembelajaran yang menggunakan
rekannya dalam bentuk diskusi metode inkuiri dalam pembelajaran
kelompok, peserta didik tidak IPA materi pesawat sederhana,
bersifat pasif dengan hanya sedangkan sebagai pembandingnya
mendengarkan ceramah dari guru adalah pembelajaran yang
semata. menggunakan metode ceramah
Dari pemaparan yang telah sebagai metode yang telah biasa
disampaikan tersebut di atas, peneliti digunakan dlam pembelajaran IPA.
merasa tertarik dan merasa perlu Desain penelitian eksperimen
untuk melakukan penelitian yang digunakan adalah Quasi
mengenai penggunaan metode Experimental Design dengan
inkuiri untuk mengetahui rancangan Non Equivalent Control
pengaruhnya terhadap hasil belajar Group Design. Sesuai desain
Ilmu Pengetahuan Alam khususnya penelitian yang ditentukan pada
yang menuntut pemahaman dari penelitian ini sampel dibagi atas dua
peserta didik seperti materi peswat kelompok yaitu kelas ekperimen dan
sederhana. Penelitian ini diharapkan kelas kontrol. Secara diagramatis
dapat menjawab rumusan masalah desain penelitian yang digunakan
penelitian yaitu bagaimana hasil dapat digambarkan sebagai berikut:
belajar peserta didik yang
menggunakan metode inkuiri dan
yang menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran pesawat
sederhana di Kelas V SD Inspiratif
Al Ilham Kota Banjar, serta Gambar 1 Diagram Desain Penelitian Non
bagaimana pengaruh penggunaan Equivalent Control Group Design.
metode inkuiri terhadap hasil belajat Sumber : Sugiyono (2016:76)
pesawat sederhana di Kelas V SD
Keterangan :
Inspiratif Al Ilham Kota Banjar?
O1 : Hasil pretes kelas eksperimen
O3 : Hasil pretes kelas kontrol
Metode Penelitian
O2 : Hasil posteskelas eksperimen
Jenis penelitian yang
O4 : Hasil posteskelas kontrol
digunakan dalam penelitian ini
X : Treatment (tindakan yang
adalah penelitian kuantitatif, dimana
diamati)
data yang diproleh sebagai hasil
Populasi penelitian ini adalah
penelitian disajikan dalam bentuk
seluruh peserta didik kelas V SD
angka-angka dan analisis data
Inspiratif Al Ilham Kota Banjar
dilakukan menggunakan statistik.
tahun pelajaran 2018/2019 yang
Metode penelitian yang
berjumlah 49 orang yang terbagi atas
digunakan adalah metode
dua rombongan belajar masing-
eksperimen yaitu metode penelitian
masing berjumlah 25 peserta didik
yang digunakan untuk mencari
dan 24 peserta didik..
pengaruh perlakukan tertentu
Populasi dibagi menjadi dua Al-Ilham tahun pembelajaran
kelompok yaitu kelompok 2018/2019 (Y).
eksperimen (peserta didik yang Teknik pengumpulan data
mengikuti pembelajaran dengan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode inkuiri) dan adalah teknik tes yaitu pengumpulan
kelompok kontrol (peserta didik informasi yang berupa serentetan
yang mengikuti pembelajaran pertanyaan atau latihan untuk
menggunakan metode ceramah) mengukur keterampilan, pengetahu-
menggunakan teknik purposive an, intelegensi, kemampuan atau
sampling dengan asumsi kedua bakat yang dimiliki oleh individu
kelompok mempunyai kemampuan atau kelompok. Dalam penelitian ini
yang sama dalam pembelajaran IPA tes yang dilakukan meliputi tes awal
khususnya pada materi pesawat (pretes) yang ditujukan untuk
sederhana. mengetahui hasil belajar sebelum
Variabel bebas dalam treatment penelitian dan tes akhir
penelitian ini adalah metode (postes) untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran yang digunakan dalam treatment penelitian.
pembelajaran IPA pada materi pokok Instrumen yang digunakan
pesawat sederhana di kelas V SD dalam penelitian adalah butir soal.
Inspiratif Al-Ilham tahun Butir soal yang digunakan berbentuk
pembelajaran 2018/2019, dengan sub isian singkat dan uraian dengan
variabel metode pembelajaran inkuiri tujuan untuk menghindari/
(X1) dan metode ceramah (X2), memperkecil adanya kemungkinan
sedangkan yang menjadi variabel jawaban gambling (untung-untungan
terikatnya adalah hasil belajar IPA yang dilakukan sampel). Instrumen
pada materi pokok pesawat yang digunakan dalam penelitian
sederhana di kelas V SD Inspiratif disusun berdasar kisi-kisi soal
sebagai berikut:
Tabel 1
Kisi-kisi Penyusunan Instrumen
Jenis Bobot
Materi Pokok Indikator No. Soal
Soal Soal
Pesawat - menyebutkan pengertian 1,3 Isian 2x1
Sederhana pesawat sederhana; 11 Uraian 1x2
- mengidentifikasi bagian 2,5,10 Isian 3x1
pengungkit; 12,13 Uraian 2x2
- menggolongkan alat kedalam 4,6,7,8,9 Isian 5x1
golongan pengungkit 14,15 Uraian 2x2
Jumlah 15 20
Sumber : Data diolah

Uji validitas dan reliabilitas responden uji validitas mempunyai


instrumen dilakukan menggunakan karakteristik yang sama dengan
responden 26 peserta didik kelas VI populasi (dalam hal kemampuannya
SD Inspiratif Al-Ilham Kota Banjar dalam pembelajaran IPA pada materi
tahun pelajaran 2018/2019. pesawat sederhana).
Pemilihan responden uji validitas Analisis data yang digunakan
didasarkan atas pertimbangan bahwa dalam penelitian ini adalah meliputi:
a. Analisis deskriptif. apakah data yang diperoleh
Analisis ini digunakan untuk berdistribusi secara normal
menjawab rumusan masalah atau tidak. Jika data yang
penelitian pertama dan kedua diuji berdistribusi normal
yaitu bagaimana hasil belajar maka pengujian dilakukan
peserta didik yang menggunakan menggunakan metode
metode inkuiri dan yang statistik parametrik,
menggunakan metode ceramah sedangkan jika data yang
dalam pembelajaran pesawat diperoleh tidak berdistribusi
sederhana di Kelas V SD normal maka pengujian
Inspiratif Al Ilham Kota Banjar. dilakukan menggunakan
Luaran analisis berupa tabulasi metode statistik non-
data hasil penelitian, tabel parametrik.
distribusi frekuensi data hasil 2) Uji beda hasil pre-tes
penelitian, grafik distribusi Uji beda hasil pre tes
frekuensi hasil penelitian, nilai- dilakukan dengan tujuan
nilai gejala pusat data hasil untuk mengetahui kemampu-
penelitian, dan kategorisasi data an awal kelas eksperimen
hasil penelitaian berdasar KKM dan kelas kontrol. Jika uji
IPA di Kelas V SD Inspiratif Al beda hasil pre-tes
Ilham Kota Banjar (nilai pretes menunjukkan hasil yang
dan postes kelas eksperimen dan berbeda secara signifikan,
kelas kontrol). maka harus dilakukan
b. Analisis inferensial penghitungan gain tes (selisih
Analisis inferensial berupa antara hasil pos-tes dengan
analisis komparatif digunakan hasil pre-test) dari kedua
untuk menjawab rumusan kelas dan pengujian hipotesis
penelitian yaitu bagaimana dilakukan dengan uji beda
pengaruh metode inkuiri terhadap gain tes kedua kelas (kelas
hasil belajar peserta didik kelas V kontrol dan kelas
SD Inspiratif Al Ilham Kota eksperimen). Namun jika
Banjar dalam pembelajaran hasilnya menunjukkan tidak
pesawat sederhana? berbeda secara signifikan, uji
Secara singkat, prosedur analisis hipotesis cukup dilakukan
inferensial yang dilakukan dalam melalui uji beda hasil postes.
penelitian ini dapat dideskripsi- 3) Uji Hipotesis
kan sebagai berikut: Uji hipotesis dilakukan
1) Uji Asumsi menggunakan uji yang sesuai
Uji asumsi dilakukan untuk dengan metode statistik yang
menentukan metode statistik digunakan berdasarkan hasil
yang digunakan dalam uji asumsi (uji normalitas)
analisis inferensial (uji beda yang telah dilakukan
hasil pre tes dan uji sebelumya.
hipotesis). Uji asumsi yang
dilakukan adalah uji
normalitas untuk menentukan
Hasil Penelitian dan Pembahasan Gejala Pusat
Pretes Pretes
Eksperimen Kontrol
a. Hasil Pre-test
Std. Deviation 3.53553 3.89514
Rekapitulasi hasil pretest Variance 12.500 15.172
kedua kelas yang dilaksanakan Range 10.00 15.00
sebelum pelaksanaan pembelajaran Minimum 65.00 60.00
Maximum 75.00 75.00
dalam rangka penelitian dapat dilihat Sum 1725.00 1625.00
dari tabel berikut Berdasar tabel 3 diatas dapat
Tabel 2 diketahui bahwa nilai hasil pretes
Hasil Pretes Kelas Eksperimen kelas eksperimen berada pada
dan Kelas Kontrol rentang nilai 65 sampai dengan 75
No.
Kelas treatment dengan nilai rata-rata 69 dan
Eksperimen Kontrol simpangan baku (standar deviation)
1 70 65 sebesar 3,5 sementara itu nilai hasil
2 65 70 pretes kelas kontrol berada pada
3 65 70
rentang nilai 60 sampai dengan 75
4 70 65
5 70 60 dengan nilai rata-rata 67,7 dan
6 70 70 simpangan baku (standar deviation)
7 70 70 sebesar 3,9.
8 75 60 Histogram hasil pre test dari
9 65 70 kedua kelas tersebut dapat dilihat
10 75 65 pada gambar dibawah:
11 65 70
12 65 75
13 70 65
14 75 70
15 70 75
16 75 70
17 70 70
18 65 65
19 70 70
20 65 65
21 70 65
22 65 65
23 65 70
24 70 65 Gambar 2. Histogram Hasil Pretest
25 70 Kelas Eksperimen
Analisis gejala pusat (Central
Tendency) hasil pre test kedua kelas
tersebut diatas dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3
Hasil Pengukuran Gejala Pusat (Central
Tendency) Hasil Pretes
Pretes Pretes
Gejala Pusat
Eksperimen Kontrol
N Valid 25 24
Missing 0 0
Mean 69.0000 67.7083
Median 70.0000 70.0000 Gambar 3. Histogram Hasil Pretes
Mode 70.00 70.00 Kelas Kontrol
b. Hasil Post-test Gejala Pusat
Pretes Pretes
Eksperimen Kontrol
Rekapitulasi data yang Variance 8.167 13.723
terkumpul dari hasil pos tes yang Range 10.00 15.00
dilaksanakan setelah pelaksanaan Minimum 80.00 65.00
treatment penelitian pada kedua Maximum 90.00 80.00
Sum 2115.00 1785.00
kelas (kelas eksperimen dan kelas
kontrol)), dapat dilihat melalui tabel: Berdasarkan tabel 5 diatas
Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai hasil
Hasil Postes Kelas Eksperimen postes kelas eksperimen berada pada
dan Kelas Kontrol rentang nilai 80 sampai dengan 90
Kelas treatment dengan nilai rata-rata 84,6 dan
No.
Eksperimen Kontrol simpangan baku (standar deviation)
1 80 70 sebesar 3,7 sementara itu nilai hasil
2 85 75 postes kelas kontrol berada pada
3 85 75
4 85 75
rentang nilai 65 sampai dengan 80
5 85 75 dengan nilai rata-rata 74,37 dan
6 85 80 simpangan baku (standar deviation)
7 85 75 sebesar 3,7.
8 90 75 Histogram hasil post test
9 85 80 kedua kelas tersebut dapat dilihat
10 85 80 pada gambar berikut ini:
11 80 75
12 85 80
13 85 75
14 90 75
15 85 75
16 85 75
17 80 70
18 85 70
19 80 65
20 85 75
21 80 75
22 85 70
23 85 75
24 90 70 Gambar 4 Histogram Hasil Postes
25 85 Kelas Eksperimen
Analisis terhadap nilai-nilai
gejala pusat (Central Tendency) hasil
postes kedua kelas tersebut diatas
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Hasil Pengukuran Gejala Pusat (Central
Tendency) Hasil Postes
Pretes Pretes
Gejala Pusat
Eksperimen Kontrol
N Valid 25 24
Missing 0 0
Mean 84.6000 74.3750
Median 85.0000 75.0000
Mode 85.00 75.00
Gambar 5 Histogram Hasil Postes
Std. Deviation 2.85774 3.70443 Kelas Kontrol
c. Uji Asumsi tes maupun pos tes kedua kelas
Uji asumsi yang dilakukqn (kelas eksperimen maupun kelas
adalah uji normalitas terhadap hasil kontrol) lebih kecil dari 0,05,
pre tes dan pos tes kelas eksperimen sedangkan kriteria pengujian adalah
maupun kelas kontrol dengan data berdistribusi normal jika nilai
menggunakan uji Kolmogorov- Sig. > 0,05. Dengan demikian dapat
Smirnov dan bantuan program SPSS disimpulkan bahwa semua data yang
Ver.22. Hasil analisis uji dapat diperoleh dari hasil penelitian tidak
dilihat pada tabel berikut: berdistribusi normal. Dan sebagai
implikasi dari hasil uji asumsi yang
Tabel 6 dilakukan, uji beda dan uji hipotesis
Hasil Uji Normalitas
dalam penelitian dilakukan
Data yang Kolmogorov-Smirnova
menggunakan metode statistik non-
diuji Stat. df Sig. parametrik.
Nilai Pre Test
.264 24 .000
Kontrol
d. Uji Beda hasil Pretes
Nilai Post Test
Kontrol
.317 24 .000 Berdasarkan hasil uji asumsi,
Nilai Pre Test uji beda hasil pretes kelas
.239 24 .001
Eksperimen eksperimen dan kelas kontrol
Nilai Post Test
.348 24 .000 dilakukan menggunakan uji Mann-
Eksperimen Whitney U dengan bantuan program
program SPSS ver.22 yang hasil
Hasil uji normalitas diatas
analisanya dapat dilihat dari tabel
menunjukkan bahwa nilai
berikut:
signifikansi semua data hasil tes pre
Tabel 7
Hasil Uji Beda Hasil Pretes

Berdasarkan tabel hasil uji hasil uji beda ini maka uji hipotesis
beda diatas dapat diketahui bahwa penelitian dapat dilakukan langsung
nilai signifikansi uji beda adalah dari uji beda terhadap hasil postes
0,291 sedangkan kriteria pengujian kedua kelas (kelas eksperimen dan
adalah hipotesis nol diterima jika kelas kontrol).
nilai Sig. > 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan disimpulkan e. Uji Hipotesis
hipotesis nol diterima, dengan kata Berdasarkan hasil uji
lain tidak terdapat perbedaan asumsi, /uji normalitas Hasil uji beda
signifikan antara hasil pre tes kelas hasil Uji Hipotesis dilakukan
eksperimen dengan hasil pre tes menggunakan uji Mann-Whitney U
kelas kontrol. Sebagai implikasi dari dan berdasarkan hasil uji beda hasil
pretes, uji hipotesis dilakukan program program SPSS ver.22 dapat
melalui uji beda hasil postes. Hail dilihat dari tabel berikut:
analisis uji hipotesis dengan bantuan
Tabel 8
Hasil Uji Beda Hasil Postes (Uji Hipotesis)

Berdasarkan tabel hasil uji terjadi pada kelas yang


hipotesis diatas dapat diketahui menggunakan metode inkuiri
bahwa nilai signifikansi uji beda (eksperimen) mencapai 22,6%
adalah 0,000 sedangkan kriteria sedangkan peningakatan hasil belajar
pengujian adalah hipotesis nol pada kelas yang menggunakan
diterima jika nilai Sig. > 0,05 dengan metode ceramah (kontrol) hanya
demikian dapat disimpulkan mencapai 9,8%, hal ini menunjukkan
disimpulkan hipotesis nol pengujian bahwa pembelajaran yang
ditolak dan hipotesis alternatifnya menggunakan metode inkuiri lebih
diterima, dengan kata lain terdapat baik dibandingkan pembelajaran
perbedaan signifikan antara hasil dengan metode ceramah dan hasil ini
postes kelas eksperimen dengan hasil signifikasinya telah diuji dengan
postes kelas kontrol. Jadi hipotesis menggunakan metode statistik. Hasil
penelitian yaitu “Terdapat pengaruh yang diperoleh melalui penelitian ini
positif dari metode inkuiri terhadap sangat sesuai dengan berbagai
hasil belajar peserta didik kelas V penelitian yang telah dilakukan
SD Inspiratif Al Ilham Kota Banjar maupun dengan berbagai teori yang
dalam pembelajaran pesawat telah dikemukakan banyak ahli.
sederhana” dapat diterima. Hasil observasi langsung
yang dilakukan peneliti selama
f. Pembahasan Hasil Penelitian pelaksanaan pembelajaran dalam
Berdasarkan analisis terhadap rangka penelitian menunjukkan
rekapitulasi hasil pre tes dan pos tes bahwa penggunaan metode inkuiri
dari kedua kelas (kelas eksperimen = mempunyai pengaruh langsung
kelas yang menggunakan metode terhadap peningkatan minat dan
inkuiri; dan kelas kontrol = kelas motivasi peserta didik dalam
yang menggunakan metode ceramah) mengikuti pembelajaran yang
dapat dinyatakan bahwa kedua diindikasikan dengan tidak
metode yang digunakan yaitu metode teramatinya aktivitas-aktivitas
inkuiri dan metode ceramah dapat peserta didik yang tidak
meningkatkan hasil belajar peserta berhubungan dengan pembelajaran
didik kelas V SD Inspiratif Al-Ilham seperti mengobrol, mencorat-coret
Kota Banjar pada pembelajaran buku atau media lain, mengantuk
tentang pesawat sederhana. atau mengganggu teman-temannya.
Peningkatan hasil belajar yang Hal yang sama tidak terjadi pada
kelas yang menggunakan metode serta dalam melakukan eksplorasi
ceramah, selama pelaksanaan pem- berbagai sumber belajar untuk
belajaran dengan metode ceramah mengumpulkan data, mereka tak
peneliti masih mengamati adanya segan berbagi tugas untuk
aktivitas peserta didik yang tidak menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan pembelajaran dibebankan kepada mereka. Selain
diantaranya ada yang mengobrol, itu peningkatan aspek psikomotorik
mencorat-coret buku serta ada pula peserta didik teramati selama mereka
peserta didik yang terkantuk-kantuk. harus mengkomunikasikan hasil
Perbedaan respons peserta didik di kesimpulan yang telah mereka
kedua kelas dengan menggunakan peroleh kepada teman-temannya.
dua metode berbeda disebabkan oleh
perbedaan sintaks kedua metode Simpulan dan Saran
pembelajaran yang berbeda pula Sebagai hasil akhir dari
dimana pada metode inkuiri peserta penelitian ini dapat diambil simpul-
didik “ditantang” untuk secara aktif an sebagai berikut:
menjawab permasalahan (melalui 1) Hasil belajar peserta didik kelas
pertanyaan-pertanyaan) yang diberi- V SD Inspiratif Al Ilham Kota
kan guru. Peningkatan minat dan Banjar dalam pembelajaran
motivasi peserta didik dalam pesawat sederhana dengan
mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode inkuiri
ditunjukkan pada kelas yang mencapai nilai rata-rata sebesar
menggunakan metode inkuiri 84,6 dan jika dihubungkan
merupakan modal yang sangat baik dengan KKM yang berlaku,
dalam upaya meningkatkan hasil dapat dikategorikan sebagai hasil
belajar peserta didik karena motivasi belajar yang baik.
akan dapat menggerakkan serta 2) Hasil belajar peserta didik kelas
menggugah seseorang agar timbul V SD Inspiratif Al Ilham Kota
keinginan dan kemauannya untuk Banjar dalam pembelajaran
melakukan sesuatu sehingga dapat pesawat sederhana dengan
memperoleh hasil atau mencapai menggunakan metode ceramah
tujuan yang ingin dicapainya. mencapai nilai rata-rata sebesar
( Purwanto, 2007:73). 74,4 dan jika dihubungkan
Selain berhasil meningkatkan dengan KKM yang berlaku,
hasil belajar (aspek kognitif) yang dapat dikategorikan sebagai hasil
dinilai berdasarkan hasil tes dan belajar yang cukup.
meningkatkan aktivitas peserta didik 3) Hasil belajar peserta didik kelas
dalam mengikuti pembelajaran, V SD Inspiratif Al Ilham Kota
dalam penggunaan metode inkuiri Banjar dalam pembelajaran
juga peneliti mengamati adanya pesawat sederhana yang
perkembangan dalam berbagai aspek menggunakan metode inkuiri
afektif peserta didik seperti lebih besar dari hasil belajar
kemampuan mereka dalam peserta didik kelas V SD
bekerjasama sangat terlihat pada saat Inspiratif Al Ilham Kota Banjar
mereka berdiskusi untuk menyusun dalam pembelajaran pesawat
rumusan masalah, membuat hipotesis sederhana yang menggunakan
metode ceramah. Dengan kata Gulo, W. (2002.) Strategi Belajar
lain terdapat pengaruh positif Mengajar, Jakarta: PT. Grame-
dari metode inkuiri terhadap dia Widiasarana Indonesia.
hasil belajar peserta didik kelas V Nurhadi, (2002). Pendekatan Kon-
SD Inspiratif Al Ilham Kota tekstual (Contextual Teaching
Banjar dalam pembelajaran and Learning). Jakarta : Depar-
pesawat sederhana temen Pendidikan Nasional
Sebagai tindak lanjut dari Prastowo, Andi. (2014). Pembela-
penelitian ini diharapkan hasil yang jaran Konstruktivistik-Scientific
diperoleh tidak hanya sebatas Untuk Pendidikan Agama Di
laporan semata, namun peneliti Sekolah/Madrasah. Jakarta:
sangat menyarankan agar hasil Oreilly
penelitian ini dapat didesiminasikan Purwanto, Ngalim.( 2007). Psikologi
dan dipubikasikan untuk memper- Pendidikan Remaja. Bandung:
kaya wawasan pengetahuan Rosdakarya
mengenai metode pembelajaran yang Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum
cukup efektif untuk digunakan dalam dan Pembelajaran: Teori dan
pembelajaran IPA khususnya pada Praktek Pengembangan Kuri-
jenjang sekolah dasar.. kulum Tingkat Satuan Pen-
didikan (KTSP). Jakarta:
Daftar Pustaka Prenadamedia Grup
Sugiyono, (2016), Metode Penelitian
BNSP. (2006). Pedoman Penyusun- Kuantitatif Kualitatif R&D,
an Kurikulum Tingkat Satuan Bandung, CV. Alfabeta
Pendidikan Tingkat SD/MI.
Jakarta : BNSP.

Anda mungkin juga menyukai