Anda di halaman 1dari 36

RENCANA STRATEGIS

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


2018 – 2023

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PUTRA GALUH CIAMIS


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadhirat Allah SWT karena hanya berkat
rahmat serta kuasa Nya lah Rencana Strategis (Renstra) Penelitian 2018 –
2023 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Putra Galuh Ciamis dapat kami
selesaikan. Bagi setiap perguruan tinggi, penelitian merupakan salah satu
darma dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yang memiliki kontribusi
signifikan bagi pengembangan ilmu dan teknologi serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat sehingga setiap kegiatan penelitian di perguruan tinggi perlu
dirancang dan dilaksanakan secara profesional supaya kegiatan penelitian terarah dan
mencapai tujuannya.

Renstra Penelitian STAI Putra Galuh Ciamis merupakan kebijakan, pengambilan keputusan,
serta payung dalam pengelolaan penelitian di lingkungan STAI Putra Galuh Ciamis untuk kurun
waktu 2018 – 2023, dan diharapkan dapat dijadikan pedoman dan arahan pelaksanaan
penelitian seluruh sivitas akademika STAI Putra Galuh Ciamis dalam menghasilkan penelitian
unggulan.

Penyusunan Renstra Penelitian ini berpijak pada Rencana Strategis (Renstra) STAI Putra Galuh
Ciamis 2018-2023, Rencana Strategis ( Renstra) Kemenristekdikti 2016-2021, Agenda Riset
Nasional (ARN) 2016-2021, Undang-undang No. 18 tahun 2012 tentang pengembangan dan
Implementasi IPTEK, kebijakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat
Jederal Pendidikan Tinggi, Kebijakan strategis Pembangunan Nasional ilmu pengetahuan dan
teknologi 2015-2019, serta berdasarkan berbagai masukan pemangku kepentingan melalui
berbagai forum.

Renstra Penelitian ini terwujud berkat kerjasama dan dedikasi Tim Pendamping LPPM yang
terdiri atas dosen-dosen di lingkungan STAI Putra Galuh Ciamis serta berbagai pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
Ketua STAI Putra Galuh Ciamis, Ketua Prodi di lingkungan STAI Putra Galuh Ciamis serta Ketua
LPMI STAI Putra Galuh Ciamis yang telah banyak memberi masukan berharga dalam
penyusunan Renstra Penelitian ini.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penyusunan Renstra Penelitian
ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan Renstra
Penelitian di masa mendatang. Akhirnya kami berharap semoga dokumen Renstra Penelitian
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Ciamis, Oktober 2018

Ketua LPPM STAI Putra Galuh Ciamis

Drs. Koswana, M.M.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .........................................................................................
B. Road Map Penelitian .................................................................................
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN RENSTRA PENELITIAN
A. Visi dan Misi STAI Putra Galuh Ciamis ........................................................
B. Visi dan Misi LPPM - STAI Putra Galuh Ciamis ...........................................
C. Analisa Kondisi Saat ini ...............................................................................
D. Analisa SWOT ..............................................................................................
BAB III GARIS BESAR RENSTRA PENELITIAN
A. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan................................................................
B. Strategi dan Kebijakan Unit Kerja ...............................................................
C. Sasaran Strategis.........................................................................................
BAB IV SASARAN, PROGRAM STRATEGIS DAN KINERJA
A. Sasaran dan Program Strategis ...................................................................
B. Riset Unggulan Institusi ..............................................................................
C. Indikator Kinerja .........................................................................................
BAB V PELAKSANAAN RENSTRA PENELITIAN
BAB VI PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional memberi amanah dan kewajiban Perguruan tinggi untuk menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 5 Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi menegaskan dan
memberikan arah tujuan Pendidikan Tinggi, yaitu terwujudnya Pengabdian kepada
Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdian Kepada Masyarakat
manjadi salah satu cakupan kegiatan pokok dosen seperti termuat dalam Permendikbut
Nomor 49 tahun 2014 tentang Standard Nasional Pendidikan Tinggi. Pasal 12 Peraturan
Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen mensyaratkan beban pengabdian kepada
masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh
pergurutan tinggi bersangkutan atau melalui lembaga lain sebagai wujud implementasi
pelaksanaan triharma perguruan tinggi.
STAI Putra Galuh Ciamis sebagai perguruan tinggi yang secara fundamental memiliki
nilai, karakter serta semangat kejuangan sesuai dengan filosofi para pendirinya. Sudah
sewajarnya dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi lebih difokuskan untuk
memajukan kesejahteraan umum berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, juga berusaha
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui semangat disiplin, kejuangan dan kreatifitas. Untuk
lebih meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat dalam rangka untuk memenuhi
standard nasional perguruan tinggi, mendukung tercapainya tujuan pendidikan tinggi serta
arah bagi pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademik STAI Putra
Galuh Ciamis maka perlu disusun Rencana Strategis pengabdian kepada masyarakat.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) didasarkan pengalaman yang cukup panjang
yang dilakukan oleh civitas akademik STAI Putra Galuh Ciamis baik karena permintaan dari
masyarakat/Pemda/Lembaga lain maupun dari inisiatif para dosen. Pendaan untuk
pengabdian kepada masyarakat bersumber dari banyak pihak, seperti pemda, kementrian,
BUMN, perusahaan swasta maupun yang bersumber dari STAI Putra Galuh Ciamis. Renstra
disusun juga didasarkan atas permasalahan yang dihadapi oleh kelompok masyarakat di suatu
wilayah dan rencana kerja pembangunan pemerintah daerah. Tentunya isu global seperti
akan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean, pasar bebas dunia, Global Climate Change,
kemiskinan, maupun kelaparan juga menjadi acuan penting dalam penyusunan Renstra.
STAI Putra Galuh Ciamis yang terdiri dari 5 Fakultas dan 17 Jurusan tentunya memiliki
kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi yang siap untuk diabdikan untuk meningkatkan
kesejateraan serta mencerdaskan kehidupan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
menjadi mata kuliah wajib juga merupakan wadah bagi civitas akademik untuk malakukan
pengabdian kepada masyarakat. Program KKN diharapkan mendorong empati mahasiswa dan
dapat memberikan sumbangan bagi penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui
belajar masalah yang dihadapi masyarakat, maka akan banyak hal baru yang ditemui
mahasiswa. Masyarakat akan belajar dari mahasiswa dan sebaliknya mahasiswa akan banyak
memperoleh pengetahuan dari masyarakat. Dosen Pembimbing Lapangan mempunyai
peranan mengarahkan mahasiswa untuk iplementasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Hal ini tentunya juga menjadi
acuan penyusunan Rencana Strategik Pengabdian Kepada Masyarakat.
Renstra Pengabdian Kepada Masyarakat akan memberikan arah sumbangan IPTEK
civitas akademik dan meningkatkan peran dari fungsi lembaga serta untuk menghadapi
tantangan-tantangan akibat perubahan lingkungan, untuk rentan waktu 2016-2021. Sebagai
implementasi atas program strategis dan dalam kerangka menjabarkan serta untuk lebih
memastikan sasaran strategis lima tahunan dalam Renstra disusun Rencana Operasional
(Renop). Renop terutama berisi sasaran dan program tahunan. Sasaran dan program tahunan
berikutnya dijabarkan dalam kegiatan dan anggaran. Kesatuan dari Renstra, Renop, dan
Anggaran merupakan perwujudan implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Performance
Based Budgeting) yang digunakan Universitas.
BAB II
LANDASAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Dasar Pemikiran
Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis
tahun 2016-2021 didasarkan pada beberapa hal yaitu:
Pertama, Peluang dan tantangan bagi perguruan tinggi di masa depan untuk dapat
berperan aktif baik di tingkat domestik, regional, maupun internasional dalam rangka
mendukung tujuan pembangunan nasional, khususnya bidang pendidikan. Arah
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) periode 2015-2019 ditekankan pada daya saing regional, dan
periode 2020-2024 ditekankan pada daya saing internasional. Kuatnya arus globalisasi
dan perkembangan ekonomi menuntut Bangsa Indonesia memiliki Sumberdaya Manusia
(SDM) yang profesional dalam segala bidang. Di samping itu Bangsa Indonesia harus
memiliki kepribadian yang kuat agar tidak mudah terseret arus perubahan dunia.
Kenyataan tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang untuk berbuat sesuatu.
Sebagai perguruan tinggi yang mewarisi cita-cita luhur para Veteran Republik Indonesia,
STAI Putra Galuh Ciamis, terpanggil untuk berperan aktif menghadapi tantangan global
tersebut, antara lain dengan menempatkan diri sebagai kekuatan intelektual dalam
membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, tangguh, berkeadaban, dan
mempunyai ciri khas bela negara. Hal tersebut sejalan dengan visi pendidikan nasional
seperti tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
Kedua, Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015-2019
yang memiliki Visi “Terwujudnya pendidikan tinggiyang bermutu serta kemampuan iptek
dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa”. Pendidikan tinggi yang bermutu
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan terampil,
sedangkan kemampuan iptek dan inovasi dimaknai oleh keahlian SDM dan lembaga
litbang serta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
dan penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input (kelembagaan,
sumberdaya, dan jaringan). Sementara itu, makna daya saing bangsa adalah kontribusi
iptek dan pendidikan tinggi dalam perekonomian yang ditunjukkan oleh keunggulan
produk teknologi hasil litbang yang dihasilkan oleh industri/perusahaan yang didukung
oleh lembaga litbang (LPNK, LPK, Badan Usaha, Perguruan Tinggi) dan tenaga terampil
pendidikan tinggi.
Ketiga, Renstra STAI Putra Galuh Ciamis 2015-2019 yang memiliki visi menjadi
universitas pioner pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara di era global. Dan misi
di bidang pengabdian yaitu meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat melalui
penguatan kerjasama antar institusi pendidikan,industri serta pemerintah.

B. Pengertian
1. Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen yang berisi arahan pengembangan LPPM
STAI Putra Galuh Ciamis untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun.
2. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur
3. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan
kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai
4. Indikator kinerja Sasaran Strategis adalah yang selanjutnya disebut IKSS adalah ukuran
keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang berorientasi pada
hasil
5. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan
6. Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan
indikator kinerja berdasarkan kebijakan, program dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis dan dijabarkan dalam dokumen rencana kerja Unit Kerja. Hasil
dari proses ini berupa rencana kinerja tahunan yang kemudian ditetapkan dalam
dokumen penetapan kinerja unit kerja.
7. Prinsip Dasar adalah pernyataan tertulis tentang kerangka dasar yang bersifat umum
dan luas yang mendasari penyelenggaraan kegiatan pengabdian STAI Putra Galuh
Ciamis.
8. Nilai adalah pernyataan tertulis tentang jiwa, filosofi, dan ruh yang mendasari
penyelenggaraan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STAI Putra Galuh Ciamis.
9. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan LPPM STAI Putra Galuh Ciamis.
10. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi LPPM STAI Putra Galuh Ciamis.
11. Tujuan Organisasi adalah pernyataan tertulis tentang hal-hal yang secara umum
hendak dicapai oleh STAI Putra Galuh Ciamis pada masa yang akan datang.
12. Analisis Lingkungan adalah kegiatan pengolahan data yang bersumber dari lingkungan
eksternal dan lingkungan internal guna menentukan peluang, ancaman, kekuatan dan
kelemahan STAI Putra Galuh Ciamis.
13. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi
14. Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan program kerja yang dampaknya signifikan bagi STAI Putra Galuh Ciamis
dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang dan
menentukan tujuan penyelenggaraan STAI Putra Galuh Ciamis di masa yang akan
datang.
15. Tujuan Strategis adalah pernyatan tertulis tentang hal-hal yang hendak dicapai STAI
Putra Galuh Ciamis guna menghadapi kondisi lingkungan dan isu strategis yang
berkembang.
16. Sasaran Strategis adalah sasaran terukur yang hendak dicapai oleh STAI Putra Galuh
Ciamis pada periode waktu tertentu.
17. Program Strategis adalah sekumpulan kegiatan yang memperlihatkan urutan cara
mencapai sasaran strategis.
18. Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.
C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5007);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 121 Tahun 2014 tentang Pendirian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi
Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 250);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 tahun
2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 831);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 769);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 788);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 139 tahun
2014 tentang Pedoman Statuta dan Organisasi Perguruan Tinggi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1670);
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015
Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2015-
2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 701).
BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN DAN ISU STRATEGIS

A. Lingkungan Internal
Kekuatan:
a. STAI PUTRA GALUH CIAMIS telah masuk dalam klaster PT utama dalam bidang
penelitian.
b. Kecenderungan program pengabdian kepada masyarakat meningkat.
c. Memiliki jumlah dan kualifikasi SDM (pendidik dan kependidikan) yang cukup
memadai dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi.
d. Memiliki prasarana dan sarana pendukung kegiatan pengebdian yang cukup
memadai.
e. Kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri meningkat.

Kelemahan:
a. Luaran Pengabdian belum optimal dalam memberi kontribusi pada
pengembangan ilmu, daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat
b. Program pengabdian kepada masyarakat belum sepenuhnya berbasis pada hasil
penelitian.
c. Pengelolaan sarana dan prasarana belum terintegrasi.
d. Kerjasama belum secara optimal berdampak langsung meningkatkan kualitas
proses penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi

B. Lingkungan Eksternal
Peluang
1. Pasar
a. Pembangunan nasional di era globalisasi telah meningkatkan kebutuhan
sumberdaya manusia yang berkualitas dalam bidang teknologi mineral, teknologi
industri, pertanian, ekonomi serta ilmu sosial dan ilmu politik
b. Tuntutan pengguna terhadap kompetensi lulusan (outcome) dan output bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
c. Peluang pengabdian yang berbasis local genius semakin terbuka.

2. Kebijakan pemerintah tentang pendidikan tinggi


a. Adanya kebijakan pemerintah dan swasta dalam bidang pengabdian masyarakat
yang berbasis kompetensi keilmuan, riset dan pendidikan untuk mendukung
pengembangan reputasi lembaga
b. Potensi sumber dana bagi Perguruan Tinggi untuk penelitian, pengabdian dan
pengembangan pendidikan cukup tinggi yang bersumber dari Pemerintah, Industri
maupun lembaga Luar Negeri

3. Kondisi sosial-politik domestik


a. Dinamika otonomi daerah

4. Globalisasi
a. Peluang kerjasama di tingkat internasional dan nasional semakin terbuka dalam
rangka benchmarking dan mewujudkan worldclass entrepreneurial university.

5. Perkembangan TIK
a. Kemajuan teknologi informasi telah meningkatkan pemahaman dan kepedulian
masyarakat terhadap masalah-masalah bangsa
b. Kemudahan dan kecepatan akses dalam berbagai bidang

Ancaman:
1. Pasar
a. Semakin meningkatnya Perguruan Tinggi Swasta yang berkualitas.
b. Teknologi Tepat Guna yang dihasilkan Perguruan Tinggi lain semakin banyak.
c. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

2. Kebijakan pemerintah: pendidikan tinggi


a. Peningkatan daya saing nasional dan penyehatan organisasi yang menjadi inti dari
The Higher Education Long Term Strategy Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
b. Tuntutan stakeholders terhadap sistem manajemen mutu PT dan tata kelola
perguruan tinggi semakin meningkat.
c. Klastering perguruan tinggi negeri berpotensi terjadinya segmentasi pasar yang
lebih ketat.

3. Pemasok (input) dan pengguna (output)


a. Tuntutan pemeringkatan internasional karena masyarakat menjadikan
pemeringkatan sebagai referensi
b. Semakin cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi sehingga memerlukan
penyesuaian kurikulum lebih cepat dan peningkatan sarana dan prasarana
pendidikan, utamanya perpustakaan dan laboratorium

4. Globalisasi:
a. Meningkatnya persaingan antar PT dengan orientasi daya saing baik ditingkat
nasional maupun internasional.
b. Masuknya tenaga ahli asing sebagai konsekuensi fenomena global dan
perwujudan masyarakat ekonomi ASEAN menyebabkan persaingan kerja lulusan
(alumni) yang semakin ketat

5. Perkembangan TIK:
a. Kecepatan perkembangan teknologi informasi menuntut adanya penyesuaian
yang cepat bagi perguruan tinggi.

C. Isu Strategis
1. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nasional
IPM merupakan indeks untuk mengukur sumberdaya manusia. IPM berperan penting
dalam pembangunan perekonomian modern sebab pembangunan manusia yang baik
akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu dimaksimalkan. Mutu penduduk yang
buruk akan sulit untuk berinovasi mengembangkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hal ini akan mempersulit pertumbuhan ekonomi masyarakat.
2. Rendahnya Daya Saing
Rendahnya daya saing ini disebabkan tidak adanya sinergi antara kebijakan moneter
dan perbankan. Indonesia belum mampu memanfaatkan daya saing komparatif untuk
bersaing dengan negara lain.
3. Tingkat inovasi rendah
Rendahnya IPM berpotensi menurunkan tingkat kreativitas dan inovasi masyarakat
sehingga akan semakin mempersulit pertumbuhan ekonomi masyarakat.
4. Tingkat kemiskinan tinggi
Tingginya kemiskinan ini disebabkan antara lainoleh tingkat pendidikan yang rendah,
produktivitas tenaga kerja rendah, tingkap upah yang rendah, distribusi pendapatan
yang timpang, kesempatan kerja yang kurang, kulaitas SDM rendah, rendahnya
penguasaan teknologi, etos kerja dan motivasi yang kurang, politik yang belum stabil
dan budaya yang tidak mendukung.
5. Perguruan tinggi masih menjadi menara gading
Kesan PT yang hanya indah dipandang namun sulit untuk berbaur dengan masyarakat
masih tinggi. Keberadaan kampus diharapkan tidak hanya menjadi pencetak lulusan
mahasiswa, tetapi juga peduli dengan segala permasalahan yang melingkupi
masyarakat. PT dapat mengembangkan model pembangunan yang berbasis lokal yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat untuk medorong perceptan pembangunan di
daerah berdasarkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat lokal dan mengurangi
pengangguran. Misalnya dengan melakukan pembinaan terhadap industri kreatif,
pembangunan pertanian, pembinaan sekolah sehingga dapat melahirkan sekolah
percontohan.
BAB IV

GARIS BESAR RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Tujuan Strategis:
Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui perluasan dan peningkatan
kualitas kerjasama eksternal dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta
pengembangan IPTEKS.

B. Sasaran strategis:
1. Tercapainya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian pada
tahun 2019.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS):
a. Presentase pengabdian berbasis hasil penelitian yang langsung dibutuhkan
masyaralat telah mencapai lebih dari 90% di tahun 2019.
b. Persentase pemanfaatan TTG dalam rangka peningkatan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat telah mencapai 80%.
c. Persentase pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memberdayakan masyarakat telah mencapai 80% dari pengabdian yang
dihasilkan.
d. Persentase model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomendasi
kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri,
dan/atau pemerintah telah mencapai lebih dari 80%.
e. Persentase HKI yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha,
dan/atau industri mencapai 80%.
2. Terwujudnya layanan IPTEKS bagi pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian
masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa berdasarkan keahlian sivitas
akademika pada 2019.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah layanan IPTEKS bagi pelaksanaan
nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing
bangsa tiap tahun sebanyak 5 buah.
3. Terwujudnya pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi
penjaminan mutu dan berkelanjutan pada tahun 2019.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS):
a. Ketersediaan dokumen mutu dalam hal pengabdian yang berbasis sinergi antar
sumberdaya pengabdian.
b. Persentase pendanaan internal terhadap total dana pengabdian mencapai 50%.
c. Jumlah Hibah Kementerian Riset Dan Pendidikan Tinggi, Pemda dan Industri
mencapai 130 buah pada tahun 2019.
d. Tingkat akreditasi/kualifikasi sarana prasarana pendukung program pengabdian
masyarakat berkualifikasi sangat baik.
e. Tingkat mutu lembaga berkualifikasi ISO.

C. Kebijakan Untuk Mencapai Tujuan Dan Sasaran Strategis


1. Kebijakan Berbasis Wilayah
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis, maka harus dibuat kebijakan
sebagai landasan bagi semua civitas akademik dalam melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat. Kebijakan katMasyarakat, seusai tugas pokok dan fungsi yang
diembannya. Kebijakan sangat penting karena merupakan dasar dalam alokasi sumber
daya dan anggaran untuk untuk mendukung kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa. Kebijakan yang diambil harus
mempunyai tujuan dan sasaran jangka pendek yang jelas dan terukur, dan eievaluasi
setiap tahunnya.
Kebijakan yang diambil juga tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan masyarakat akan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta seni, peningkatan daya saing produk lokal oleh
UMKM dan UKM, penguatan kelembagaan usaha, serta usaha meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk mahasiswa, menumbuhkan jiwa kewirausahaan
agar bisa menciptakan lapangan kerja juga menjadi dasar kebujakan pengabdian
kepada masyarakat. Mengembangkan inkubator bisnis untuk produk maupun jasa
yang dihasilakn oleh civitas akademik maupun UMKM dan UKM mitra
STAI Putra Galuh Ciamis telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU)
dengan 4 Kabupaten dan 1 Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, MoU dengan
Pemerintah Daerah menjadi dasar yang paling utama dalam pengambilan kebijakan,
yaitu pengabdian kepada masyarakat berbasis pada Wilayah Kabupaten dan Kota di
Yogyakarta. Fokus basis Wilayah di DIY ini tidak menutup kemungkinan bagi pengabdi
civitas akademik untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Provinsi lain,
baik di Jawa maupun di luar Jawa, tapi peta jalan tetap harus dibuat lebih dahulu
dengan mendasarkan pada kebutuhan masyarakat/umkm/daerah setempat,
Pengabdian kepada masyarakat harus multi tahun sampai Wilayah mitra berkembang
pesat, kesejahteraan meningkat, produktifitas naik, tumbuh daya saingnya, IPM tinggi
dan bernkontribusi pada ekonomi daerah.
Untuk wilayah DIY, dasar utama pembuatan peta jalan pengabdian kepada
masyarakat dimulai dari Mapping kebutuhan Ipteks masyarakat oleh mahasiswa KKN,
maupun pengabdian yang telah dilakukan oleh para dosen yang sifatnya masih
seporadis. Seporadis yang dimaksud adalah dosen hanya melakukan pengabdian
dalam bentuk pelatihan dalam 2 jam, tidak ada pendampingan yang berkelanjutan,
sehingga pelaksanaan tidak effektif, desa mitra tidak bisa mengiplementasikan Ipteks
dengan baik. Informasi kebutuhan akan Ipteks oleh masyarakat sering juga berasal
dari masyarakat sendiri yang dengan suka rela meminta kepada LPPM STAI Putra
Galuh Ciamis. Untuk Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat basis
Wilayahnya adalah
i. Kabupaten Bantuk
ii. Kabupaten Gunung Kidul
iii. Kabupaten Kulon Progo
iv. Kabupaten Sleman, dan
v. Kotamadya Yogyakarta.

2. Kebijakan Personal
Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh civitas akademik harus
melibatkan multi disiplin ilmu, bahkan jika di lingkungan STAI Putra Galuh Ciamis
tidak ada/belum ada personalia yang kompeten, maka tim pengabdi bisa
mengambil (harus) personalia baik dari perguruan tinggi maupun institusi lain
sebagai anggota tim. Pengambilan sebagai anggota tim dari luar dimungkinkan jika
ada kesepakatan kerjasama STAI Putra Galuh Ciamis dengan perguruan tinggi atau
institusi tempat kerja personal yang akan dimasukan sebagai anggota tim.
3. Pendampingan yang berkelanjutan
Untuk mencapai keberhasilan, civitas akademik harus meninggalkan pola
pengabdian yang hanya sekedar memberikan bimbingan dalam hitungan jam pada
kelompok masyarakat tertentu. Pengabdian kepada masyarakat harus berupa
pendampingan dalam jangka waktu tahun tertentu (multi tahun) dan sifatnya
pendampingan yang berkelanjutan.

4. Road Map (Peta Jalan) Multi Tahun


Adapapun peta jalannya adalah:

Mapping Adopsi Ipteks Pengembangan usaha dan Peningkatan daya saing dan
penguatan kelembagaan produktifitas

Pendampingan berkelanjutan

Gambar 4.1 Road Map Kegiatan Pengabdian Masyarakat


BAB V

PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA

A. Tujuan Strategis
Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui Perluasan dan peningkatan
kualitas kerjasama eksternal dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran
serta pengembangan IPTEKS

A. Sasaran Strategis:
1. Tercapainya Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didasarkan hasil penelitian
pada tahun 2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS):
a. Persentase pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang langsung
dibutuhkan masyarakat telah mencapai lebih dari 90 %
Program Strategis:
1). Optimalisasi pemanfaatan hasil penelitian yang langsung dibutuhkan masyarakat
Kegiatan:
a) Pelaksanaan studi pemetaan tentang kebutuhan masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Peta kebutuhan masyarakat berbasis wilayah
b) Workshop link and macth antara hasil penelitian dengan kebutuhan
masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kelompok masyarakat dan
pemerintah yang mengikuti workshop
2). Peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdi sebagai nara sumber/pembicara
dalam seminar pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan:
a) Peningkatan kerjasama dengan lembaga pemerintah, industri dan perguruan
tinggi
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama dengan lembaga
pemerintah, industri dan perguruan tinggi
b) Penyelenggaraan seminar nasional bidang pengabdian kepada masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah dosen yang menjadi pembicara dalam
seminar
3). Optimalisasi kemampuan dosen dan mahasiswa menulis artikel ilmiah maupun
dalam bentuk populer hasil pengabdian
Kegiatan:
Pelatihan penulisan artikel ilmiah dan artikel populer untuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah artikel ilmiah dan atau artikel populer
pengabdian kepada masyarakat
b. Persentase pemanfaatan TTG (teknologi tepat guna) dalam rangka Peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat telah mencapai lebih dari 80 %
Program Strategis: Penguatan pemanfaatan TTG dalam rangka Peningkatan taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat
Kegiatan:
a) Peningkatan pemanfaatan TTG hasil penelitian dosen dan mahasiswa
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG yang dimanfaatkan masyarakat
b) Peningkatan inovasi TTG dosen dan mahasiswa sesuai kebutuhan masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah inovasi TTG yang dihasilkan
c) Peningkatan kerjasama dengan industri dan atau pemerintah dalam pemanfaatan
TTG
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG yang dimanfaatkan berdasarkan hasil
kerjasama
c. Persentase pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memberdayakan masyarakat telah mencapai lebih dari 80 % dari pengabdian yang
dihasilkan
Program Strategis:
1). Peningkatan kegiatan pengabdian untuk meningkatkan keterampilan masyarakat
dalam mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing
Kegiatan: Pembinaan keterampilan masyarakat dalam mewujudkan sumberdaya
manusia berkualitas dan berdaya saing
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pembinaan keterampilan
masyarakat
2). Pengembangan wilayah binaan yang berbasis mitra kerja dan kemandirian
Kegiatan: Penciptaan wilayah binaan yang berbasis mitra kerja dan kemandirian
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah wilayah binaan yang berbasis mitra kerja
dan kemandirian
3).Pengembangan kemitraaan dan pembinaan masyarakat pelaku Usaha Kecil dan
Menengah (UKM)
Kegiatan: Penciptaan program kemitraan dan pembinaan masyarakat pelaku UKM
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah mitra kerja dan UKM yang dibina
4).Pengembangan program pendampingan masyarakat yang berorientasi pada
kewirausahaan dan pemanfaatan sumberdaya alam
Kegiatan:Pengembangan pendampingan masyarakat yang berorientasi pada
kewirausahaan dan pemanfaatan sumberdaya alam.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pendampingan kewirausahaan
dan pemanfaatan sumberdaya manusia

d. Persentase model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi


kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri,
dan/atau Pemerintah telah mencapai lebih dari 80 %
Program Strategis: Peningkatan model pemecahan masalah rekayasa sosial, dan/atau
rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan oleh pengguna
Kegiatan:
a). Peningkatan diseminasi hasil penelitian model pemecahan masalah, rekayasa
sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan kepada pengguna
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengguna yang mengikuti hasil
diseminasi
b). Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui
kerjasama eksternal
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang berbasis model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi
kebijakan melalui kerjasama eksternal

e. Persentase hak kekayaan intelektual (HAKI) yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri telah mencapai lebih dari 80 %
Program Strategis: Opimalisasi HAKI yang dapat diterapkan langsung oleh pengguna
Kegiatan:
a). Peningkatan diseminasi HAKI dosen kepada pengguna
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah pengguna yang mengikuti hasil diseminasi
b). Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui
kerjasama eksternal
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
yang berbasis hak kekayaan intelektual (HAKI) melalui kerjasama eksternal
c). Pelatihan peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam Penyusunan
modul dan bahan ajar pengabdian
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah modul dan bahan ajar yang dihasilkan
d). Fasilitasi pengajuan HAKI untuk modul dan bahan ajar pengabdian karya dosen dan
atau mahasiswa
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah modul dan bahan ajar yang mendapatkan
Haki

2. Terwujudnya layanan Iptek bagi pelaksanaan nilai-nilai bela negara, penyelesaian masalah
bangsa dan peningkatan daya saing bangsa berdasarkan keahlian sivitas akademika pada
tahun 2019.
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS): Jumlah layanan Iptek bagi pelaksanaan nilai-
nilai bela negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa tiap
tahun 5 buah
Program Strategis:
1). Optimalisasi Teknologi tepat guna yang dimanfaatkan untuk pelaksanaan nilai-nilai bela
negara, penyelesaian masalah bangsa dan peningkatan daya saing bangsa
Kegiatan: Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang didukung oleh hasil riset
terapan yang kuat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah TTG berdasarkan hasil riset
2). Pengembangan layanan Iptek yang berorientasi pada pelaksanaan nilai-nilai bela
negara, penyelesaian masalah bangsa dan daya saing bangsa
Kegiatan: Peningkatan layanan Iptek yang berorientasi pada penyelesaian masalah
bangsa dan daya saing bangsa
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah layanan Iptek yang berorientasi pada
penyelesaian masalah bangsa dan daya saing bangsa
3) Pengembangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
pelaksanaan bela negara, penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam,
masalah kebangsaan, dan ketahanan nasional
Kegiatan:
a) Peningkatan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada
penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam, masalah kebangsaan,
dan ketahanan nasional
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian yang berorientasi
pada penanggulangan kemiskinan, penangangan bencana alam, masalah
kebangsaan, dan ketahanan nasional
b) Revitalisasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai wahana pendidikan dan
penerapan Iptek
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Blueprint arah pengembangan KKN

3. Terwujudnya pengelolaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi


penjaminan mutu dan berkelanjutan pada tahun 2019
Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS):
a. Ketersedian dokumen mutu dalam hal penelitian yang berbasis sinergi antar
sumberdaya penelitian
Program Strategis: Pengembangan kegiatan pengabdian yang didasarkan pada sinergi
antara hasil penelitian, pusat stusi dan bidang pendidikan
Kegiatan:
a). Penyusunan manual mutu dan manual prosedur kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Dokumen mutu
b). Peningkatan sinergi kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan kegiatan
penelitian, pusat studi, dan dan pendidikan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kegiatan pengabdian yang sinergis dengan
kegiatan penelitian, pusat studi, dan pendidikan

b. Persentase pendanaan internal terhadap total Dana pengabdian mencapai


50%
Program Strategis: Penyusunan arah pengembangan penDanaan internal bagi
program pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan:
a). Penyusunan roadmap penDanaan internal untuk program pengabdian kepada
masyarakat
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Roadmap arah skema penDanaan internal untuk
program pengadian
b). Workshop pengabdian kepada masyarakat berbasis penDanaan internal
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal pengabdian sesuai arah skema
pendanaan internal

c. Jumlah hibah dari Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi, pemda dan industri 130
buah pada tahun 2019
Program Strategis: Peningkatan kuantitas dosen meraih hibah eskternal pengabdian
kepada masyarakat
Kegiatan:
a). Peningkatan kemampuan dosen Penyusunan proposal
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah proposal
b). Peningkatan jaringan kerjasama pengabdian dengan masyarakatpemda dan
industri
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah kerjasama

d. Tingkat akreditasi/kualifikasi sarana prasarana pendukung program pengabdian


kepada masyarakat berkualifikasi sangat baik
Program Strategis: Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana pendukung
program pengabdian kepada masyarakat
Kegiatan:
a). Peningkatan jumlah fasilitas/alat laboratoirum
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah fasilitas/alat laboratoirum
b). Peningkatan kualitas fasilitas/alat laboratorium
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Kualitas fasilitas/alat laboratoirum

e. Tingkat Mutu Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat berkualifikasi ISO


Program Strategis: Mempertahankan ISO bagi lembaga Pengabdian Kepada
Masyarakat
Kegiatan:
a). Peningkatan dokumen mutu
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Jumlah tambahan dokumen mutu
b). Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penjaminan mutu
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK): Persentase hasil monev yang ditindaklanjuti
BAB VI

POLA PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Belajar Dari Yang Terjadi

Banyak kritik terhadap apa yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak terhadap
perguruan tinggi, bahwa perguruan tinggi bak menara gading, Ipteks yang dimiliki tidak
mampu menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat. Hal ini terjadi karena selama ini
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan civitas akademik bukan karena jawaban
dari apa yang dibutuhkan masyarakat, tetapi karena pikiran atau konsep akademik belaka
dari para civitas akademik sendiri . Selain itu civitas akademik khususnya para dosen
melakukan pengabdian hanya sekedar menggugurkan salah satu kewajiban tri dharma
perguruan tinggi yaitu dharma pengabdian kepada masyarakat.

Sementara dari pemerintah program-program pemberdayaan pencapiaannya hanya


dilihat dari daya serap anggaran, belum ada langkah upaya melakukan evaluasi seberapa
jauh keberhasilan program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan. antar SKPD jika
menjadi kurang optimalnya program pemberdayaan masyarakat dari pemerintah, lebih
terlihat ego sektoral, siapa “panglima” yang menjadi komandan agar program
pemberdayaan masyakat tertib dan rapi hampir sama sekali tidak ada. Alasan
keterbatasan anggaran dan porsonil untuk pendampingan berkelanjutan juga menjadi
faktor penyebab kenapa program pemberdayaan masyarakat juga tidak optimal.

Banyak juga perusahaan mempunyai progam Corporate Social Responsibility dengan


tujuan pemberdayaan masyarakat, tapi hasilnya belum maksimal, juga lag-lagi lemahnya
koordinasi dengan pemerintah daereh. Sementara sebagian masyarakat memang ada
yang kurang mempunyai effort untuk berdaya, tapi menggantungkan pada pihak lain.
Diperlukan pelopor-pelopor yang berasal dari masyarakat untuk menjadi pahlawan dalam
pemberdayaan di lingkungan masyakat itu sendiri. Kesimpulannya pengabdian
masyarakat harus melibatkan berbagai pihak, perguruan tinggi, pemerintah,
swasta/BUMN dan BUMD, masyakat sendiri agar tujuan pengabdian kepada masyarakat,
yaitu pemberdayaan masyarakat dengan berbagai indikatornya bisa dicapai dengan
segera.

B. Pola sinergitas

Pengabdian masyarakat yang dilakukan civitas akademik agar hasilnya maksimal, maka
harus bersinergi dengan berbagai pihak, yaitu
a. Masyarakat desa mitra
b. Pemerintah daerah
c. BUMN/BUMD
d. Swasta
e. Kelompok masyarakat
f. Perguruan tinggi mitra

C. Pola Pelaksanaan
Pengembangan kawasan pedesaan menjadi isu penting dalam 5 tahun terakhir. Kemajuan
pedesaan sangat mempengaruhi stabilitas nasional baik dari aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Bahkan karena begitu
pentingnya desa sebagai aset, sejarah, warisan, dan titik awal (starting point)
perkembangan peradaban bangsa,Indonesia telah mengeluarkan Undang Undang RI
Nomor 6 tahun 2014 tentang desa yang diimplementasikan dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang
nomor 6 tahun 2014. Sebagai tindaklanjutnya, pemerintah menggulirkan program hibah
pembangunan pedesaan. Disamping itu, pemerintah juga melanjutkan program MP3EI
untuk mempercepat program pembangunan di daerah tertinggal atau pun daerah yang
memiliki potensi ekonomi tinggi baik berdasarkan letak geografis wilayah, ekonomi
kreatif, sosio-culture, sumber daya alam, sumber daya manusia, atau pun potensi lainnya.
Sejalan dengan program pemerintah untuk percepatan perekonomian desa yang berfokus
menangani infrastruktur, maka Perguruan Tinggi harus memiliki kepedulian dengan
berkontribusi memberikan penguatan melalui aplikasi sains dan teknologi, model
kebijakan, serta rekayasa sosial berbasis riset. Perkembangan sosial ekonomi desa akan
lebih cepat dengan dibangunnya infrastruktur dan terbukanya akses. Sentuhan dari
perguruan tinggi berupa hilirisasi hasil riset
multi disiplin akan memberikan akselerasi kualitas dan kuantitas kemajuan desa di segala
bidang (sosial, ekonomi, hukum, kesehatan, budaya, pendidikan, pertanian, ketahanan
pangan, maritim,energi baru dan terbarukan, dan lainnya) tanpa meninggalkan nilai
unggul atau ciri khas yang telah dimiliki desa tersebut.

Isu-isu penting yang ditangani dalam program mengacu pada luaran yang diinginkan
Kemenristekdikt, antara lain pendidikan, kesehatan, lingkungan dan konservasi, pangan,
energi, eco-tourism, budaya, industri kreatif, penatakelolaan wilayah/sumber daya alam
dan sumber daya manusia, moral,karakter dan etika, maritim, atau lainnya. Dengan
demikian, akan terbangun desa binaan mitra perguruan tinggi yang memiliki keunggulan
tertentu sebagai icon dan penggerak utama (primemover) pembangunan desa sekaligus
sebagai salah satu model sains-techno and tourism park.

Pola pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat STAI PUTRA GALUH CIAMIS


dilaksanakan dengan mengacu kepada kebutuhan masing-masing wilayah dalam bentuk
pendampingan (Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Wilayah) di sekitar propinsi DIY
seperti ditunjukkan dalam tabel 4.1. Selain kelima wilayah tersebut, STAI PUTRA GALUH
CIAMIS juga melaksanakan kegiatan di daerah lain di luar Propinsi DIY dengan tetap
berbasis kepada potensi unggulan masing-masing daerah.

Tabel 4.1
Pola Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Berbasis Wilayah
Wilayah 2016 2017 2018 2019/2010 Tema Pendanaan
Bantul Adopsi Pengembangan Peningkatan Pendampingan Pengemba STAI PUTRA
Ipteks usaha dan daya saing berkelanjutan ngan Usaha GALUH CIAMIS
penguatan dan berbasis PEMDA
kelembagaan produktifitas batik dan Kemenristekdikt
produk i
unggulan BUMN/BUMD/
lainnya Swasta
Swadaya
masyarakat
Sleman Adopsi Pengembangan Peningkatan Pendampingan Pengemba STAI PUTRA
Ipteks usaha dan daya saing berkelanjutan ngan Usaha GALUH CIAMIS
dan Desa PEMDA
penguatan dan Wisata Kemenristekdikt
kelembagaan produktifitas berbasis i
Potensi/Pro BUMN/BUMD/
duk Swasta
Unggulan Swadaya
daerah masyarakat
Kulon Adopsi Pengembangan Peningkatan Pendampingan Pengemba STAI PUTRA
Progo Ipteks usaha dan daya saing berkelanjutan ngan Usaha GALUH CIAMIS
penguatan dan berbasis PEMDA
kelembagaan produktifitas Koperasi Kemenristekdikt
dan Usaha i
Kecil BUMN/BUMD/
Swasta
Swadaya
masyarakat
Gunung Adopsi Pengembangan Peningkatan Pendampingan (Pengemba STAI PUTRA
Kidul Ipteks usaha dan daya saing berkelanjutan ngan Usaha GALUH CIAMIS
penguatan dan berbasis PEMDA
kelembagaan produktifitas Potensi Kemenristekdikt
Hasil Pesisir i
dan BUMN/BUMD/
Agroindus- Swasta
tri Swadaya
masyarakat
Kota Adopsi Pengembangan Peningkatan Pendampingan Pengemba STAI PUTRA
Yogyakarta Ipteks usaha dan daya saing berkelanjutan ngan Usaha GALUH CIAMIS
penguatan dan berbasis PEMDA
kelembagaan produktifitas Pupuk Kemenristekdikt
Organik, i
Pengelola BUMN/BUMD/
an Sampah Swasta
dan Usaha Swadaya
Wisata masyarakat

Pola tersebut di atas menjadi acuan bagi tim pengabdi dalam melakukan pengabdian
kepada masyarakat di desa mitra sasaran dengan tema tertentu, misalnya:
1. Pengembangan usaha batik di desa Trihardjo Pandak Bantul
2. Pemanfaatan sampah sebagai pupuk organik di Cangkringan Yogyakarta
3. Pengembangan Desa wisata di Kabupaten Sleman
4. Menjadikan Desa Tihardjo Bantul sebagai pusat pakan ikan lele (pele)
5. Pengembangan usaha hasil pesisir pantai di Gunung Kidul.
6. Penguatan usaha dan kelembagaan koperasi di Kulon Progo.
D. Luaran Kegiatan
Luaran kegiatan pengabdian masyarakat ini sinergi dengan luaran yang diharapkan oleh
Kemenristekdikti antara lain:
1. Peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, atau sumber daya
desa lainnya
2. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan masyarakat desa
3. Perbaikan arah policy, tata kelola, eksploitasi dan konservasi sumber daya alam
4. Peningkatan sosial ekonomi, perbaikan moral dan karakter, serta pendidikan
masyarakat
5. Terbangunnya sentra-sentra yang merepresentasikan unggulan/ciri khas masyarakat
desa

Beberapa contoh luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian berbasis wilayah ini
sejalan dengan apa yang dicanangkan oleh Kemenristekdikti yakni antara lain: Desa
Sentra Halal Food, Desa Kerajinan Bambu, Desa Konservasi Tanaman/Satwa Langka, Desa
Mandiri Energi, Desa Sentra Organic Farming, Kampung Kuliner, Desa Wisata, Desa
Adat/Seni Budaya, Desa Garam Beryodium, Desa Sehat Desa Bersyariah, Desa Bina
Lingkungan, Desa Cagar Budaya, Desa Cagar Alam, dan sebagainya. Sentra-sentra pada
desa tersebut diharapkan nantinya menjadi science-techno-park perguruan tinggi,
sehingga bisa dijadikan obyek untuk riset dan pembelajaran bagi mahasiswa, dosen dan
tamu dalam dan luar negeri
BAB VII

MONITORING DAN EVALUASI RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Tujuan
Monitoring dan evaluasi terhadap rencana strategis secara umum bertujuan untuk
mengevaluasi kinerja rencana strategis dalam menunjang pencapaian kinerja Pusat
Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis sesuai dengan yang
direncanakan. Secara khusus monitoring dan evaluasi bertujuan untuk:
1. Mengevaluasi perubahan dasar-dasar perumusan rencana strategi.
2. Mengevaluasi relevansi rencana strategis terhadap tuntutan kinerja Pusat Pengabdian
Kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis Yogyakarta.
3. Mengevaluasi kinerja Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh
Ciamis terhadap sasaran yang sudah ditetapkan.
4. Melakukan tindakan korektif untuk memastikan kinerja Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis sesuai dengan rencana.

B. Ruang Lingkup
Monitoring dan evaluasi didasarkan pada empat kriteria, yaitu: kesesuaian,
keunggulan, kelayakan, dan keunggulan. Kesesuaian dan keunggulan didasarkan pada
penilaian terhadap lingkungan eksternal, sedangkan kosistensi dan kelayakan didasarkan
pada penilaian terhadap internal.
Ruang lingkup kegiatan monitoring dan evaluasi terdiri dari tiga aktivitas dasar,
yaitu:
1. Evaluasi terhadap dasar-dasar dari rencana strategis, yaitu analisis lingkungan
eksternal dan analisis lingkungan internal.
2. Membandingkan sasaran hasil yang diharapkan dengan pencapaian sasaran yang telah
dicapai.
3. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja Pengabdian Kepada
Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis sesuai dengan rencana.

C. Penanggungjawab dan Pelaksana


Penanggungjawab kegiatan monitoring dan evaluasi adalah Ketua LPPM STAI Putra
Galuh Ciamis Yopgyakarta beserta jajaran LPPM, sedangkan pelaksana kegiatan
monitoring dan evaluasi adalah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan
Mutu (LP3M).

D. Periode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan secara periodik dan
berkesinambungan. Kegiatan monitoring dan evaluasi di lakukan setiap tahun pada akhir
pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Berkaitan dengan Sistim Manajemen Mutu
yang saat ini sedang dirintis oleh STAI Putra Galuh Ciamis, maka akan dilakukan Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) setdak-tidaknya sekali dalam satu tahun untuk monitoring
dan evaluasi kinerja manajemen.

BAB VIII. PENUTUP

Rencana Strategis Pengabdian kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis tahun
2016-2020 merupakan dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja dan Rencana Anggaran
Satuan Kerja Tahunan Pengabdian kepada Masyarakat LPPM STAI Putra Galuh Ciamis. Semua
rencana Pusat Pengabdian Masyarakat yang belum sesuai dengan rencana strategis ini perlu
diselaraskan. Apabila terjadi perubahan lingkungan strategis yang mengakibatkan lahirnya
kendala besar dalam implementasi Renstra, maka pimpinan dapat mengambil inisiatif untuk
melakukan perubahan.
LAMPIRAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS (IKSS) TAHUNAN
SASARAN
IKSS BASELINE TARGET TAHUNAN
STRATEGIS
2016 2017 2018 2019 2020
Persentase 30% 50% 60% 80% 90% 95%
pengabdian kepada
masyarakat berbasis
hasil penelitian yang
langsung dibutuhkan
masyarakat telah
mencapai lebih dari
90 %
Persentase 30% 40 % 50 % 70 % 80 % 85%
pemanfaatan TTG
(teknologi tepat
guna) dalam rangka
meningkatkan taraf
Tercapaianya hidup dan
kegiatan kesejahteraan
pengabdian masyarakat telah
masyarakat mencapai lebih dari
yang didasarkan 80 %
hasil penelitian Persentase 30% 50% 60% 70% 80% 85%
pada tahun pengembangan ilmu
2020 pengetahuan dan
teknologi dalam
rangka
memberdayakan
masyarakat telah
mencapai lebih dari
80 % dari
pengabdian yang
dihasilkan
Persentase model 30% 40% 50% 70% 80% 85%
pemecahan masalah,
rekayasa sosial,
dan/atau
rekomedasi
kebijakan yang dapat
diterapkan langsung
oleh masyarakat,
dunia usaha,
industri, dan/atau
Pemerintah telah
mencapai lebih dari
80 %
Persentase hak 20% 30% 50% 70% 80% 85%
kekayaan intelektual
(HAKI) yang dapat
diterapkan langsung
oleh masyarakat,
dunia usaha,
dan/atau industri
telah mencapai lebih
dari 80 %
Terwujudnya Jumlah layanan 2 buah 3 buah 5 buah 6 buah 7 buah 8 buah
layanan Iptek bagi
IPTEKbagi penyelesaian
penyelesaian masalah bangsa dan
masalah bangsa peningkatan daya
dan saing bangsa tiap
peningkatan tahun 5 buah
daya saing
bangsa
berdasarkan
keahlian sivitas
akademika
pada 2020
Ketersedian 50 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dokumen mutu tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia tersedia
dalam hal penelitian
yang berbasis sinergi
Terwujudnya antar sumberdaya
pengelolaan penelatian
kegiatan Persentase 15% 25% 30% 40% 50% 60%
pengabdian penDanaan internal
kepada terhadap total Dana
masyarakat pengabdian
yang mencapai 50 %
berorientasi Jumlah hibah dari 40 buah 60 buah 80 buah 100 130 buah 140
penjaminan Kementrian Riset buah buah
mutu dan dan Pendidikan
berkelanjutan Tinggi, pemda dan
pada tahun industri 130 buah di
2019 tahun 2019
Tingkat 20 % 30% 50% 70% 80% 90%
akreditasi/kualifikasi
sarana prasarana
pendukung program
pengabdian kepada
masyarakat
berkualifikasi sangat
baik
Tingkat Mutu Sudah Diperta- Diperta- Diperta- Diperta- Diperta-
Lembaga Pengabdian mencapai hankan hankan hankan hankan hankan
Kepada Masyarakat ISO 2008 di dan dan dan dan dan
berkualifikasi ISO tahun 2015 ditingka ditingka ditingka ditingkat ditingka
kan 70% tkan tkan kan tkan
standar 80% 90 % 95 % 100 %
ISO standar standarI standar standar
ISO SO ISO ISO

Anda mungkin juga menyukai