Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESULITAN BELAJAR DAN PENCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

Izaak. H. Wenno, Katerina Esomar, dan Venty Sopacua


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura
email: wennoiz@yahoo.co.id

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar dan pencapaian hasil belajar
siswa SMA pada materi elastisitas bahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan sampel
kelas XI IPA4 Negeri 5 Ambon. Data analisis kesulitan belajar diperoleh melalui angket, sedangkan
data pencapaian hasil belajar diperoleh dari nilai formatif dan proses yang meliputi nilai kognitif,
afektif, dan psikomotor. Data dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa selama proses pembelajaran terdapat empat jenis kesulitan, yaitu kesulitan dalam menguasai
konsep, mengaitkan hubungan antara konsep, menguasai rumus, dan mengoperasikan rumus saat
menyelesaikan soal. Sebelum menggunakan strategi inkuiri, kemampuan siswa menguasai konsep
antara 69,2-82,3%. Setelah penggunaan strategi inkuiri, kemampuan siswa meningkat menjadi 90,8%.
Kemampuan mengaitkan antarkonsep meningkat menjadi 89,2%. Kemampuan menguasai rumus 87,1%,
dan kemampuan mengoperasikan rumus untuk penyelesaian soal 91,3%. Peningkatan hasil belajar juga
terjadi pada konsep elastisitas bahan. Strategi pembelajaran inkuri dapat mengatasi kesulitan belajar siswa
dan dapat mencapai hasil belajarnya pada materi elastisitas bahan.

Kata Kunci: strategi pembelajaran inkuiri, kesulitan belajar, dan pencapaian hasil belajar

ANALYSIS OF STUDENTS’ LEARNING DIFFICULTIES AND ACHIEVEMENT


IN THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY LEARNING

Abstract: The purpose of this study is to revealstudents’ learning difficulties and achievement in learning
the concepts of material elasticityin class XI SMA. This research belongs to descriptive study done
to a sample of class XI IPA4 Negeri 5 Ambon with the total of 39 students. Learning difficultiesdata
were obtained through questionnaires before and after the implementation of inquiry learning, while
achievement data were obtained from the formative and process values that includes cognitive (student
worksheet), affective, and psychomotor aspects duringthe learning activities. The results show that during
the process of learning physics in particular on the concept of material elasticity, there are four types of
difficulties experienced by students, i.e. difficulty in mastering the concepts, difficulty in establishing
links betweenconcepts, difficulty in mastering formulas, and difficulty in operating formulas for solving
problems. The results showthat students’ ability to master the concepts ranges 69.2 to 82.3% before
applying the inquiry strategy and reaches 90.8% after using the strategy. The ability to link concepts
increases to 89.2%. The ability to master the formula reaches 87.1%, and the ability to operate formulas
for solving problemsis about 91.3%. The learning outcomes are also improving. Thus, it can be concluded
that inqury learning strategies can address students’ learning difficulties and can help students achieve
better results in learning material elasticity concept.

Keywords: inquiry learning strategies, learning difficult, and learning outcomes

PENDAHULUAN kemajuan teknologi dan informasi saat ini. El-


Fisika merupakan salah satu mata pelajar- wan (2013) menyatakan bahwa sebagai bagian
an dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dari sains, tujuan mata pelajaran fisika adalah
atau sains yang diajarkan di sekolah menengah untuk meningkatkan keterampilan proses sains,
di Indonesia. Checkley (2010) mengemukakan keterampilan observasi, kemampuan melakukan
bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang analisis, keterampilan berfikir tingkat tinggi, dan
penting dan patut dikuasai oeh pelajar pada era keterampilan berfikir kritis. Dengan demikian,

378
379

penguasaan terhadap sains fisika merupakan sendiri. Hanafiah dkk (2009) menyatakan bahwa
sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh siswa dalam pembelajaran berbasis inkuiri seluruh ke-
dalam proses pendididikan dan pembelajaran mampuan peserta didik digali dan diberdayakan
(Ukoh, 2012). secara maksimal sehingga siswa dapat menemu-
Derlina & Afriani (2016) menyatakan bah- kan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan
wa kegiatan pembelajaran sains yang dilakukan sebagai wujud adanya perubahan prilaku.
sesuai dengan hakikat sains, akan memberikan Derlina & Afriani (2016) menyatakan bah-
makna pada proses pembelajaran sains itu sen- wa pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu
diri. Dalam pembelajaran sains, siswa tidak strategi yang berpusat pada siswa di mana dengan
hanya mempelajari sejumlah teori dan prinsip, inkuiri siswa dibimbing untuk berada dalam suatu
tetapi juga harus menganalisis bagaimana cara kondisi yang mengharuskan siswa mencari, dan
memperoleh fakta dan prinsip tersebut. Pembe- menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanya-
lajaran sains juga harus mampu membuat siswa an dalam proses oembelajaran mereka melalui
memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan
pengetahuannya sendiri, menggeneralisasikan dan terstruktur.
mengaitkan konsep, menganalisis, dan menjawap Rizal (2014) dan Derlina & Afriani (2016)
pertanyaan. pembelajaran inkuiri memungkinkan siswa men-
Hasil pengamatan lapangan di SMA Negeri jadi aktif dalam mencari pengetahuan sehingga
5 Ambon menunjukkan bahwa siswa memiliki akan meningkatkan makna dari apa yang mereka
kesulitan dalam mempelajari fisika. Hal itu di- pelajari. Jika dilihat dari teori konstruktivistik
tunjukkan dengan adanya perbedaan hasil belajar yang dikembangkan oleh Piaget, bahwa penge-
dan kemampuan di antara siswa. Hamalik (1990) tahuan itu akan bermakna manakala dicari dan
menyatakan bahwa jika siswa mengalami kega- ditemukan sendiri oleh siswa. Dalam hal ini
galan atau kemunduran dalam hasil belajar, hal siswa yang mengkonstruksi pemikirannya sendiri.
itu berarti ada kesulitan yang dihadapi selama Dilihat dalam pembelajaran inkuiri, guru hanya
pembelajaran. Kesulitan belajar siswa juga dapat bersifat sebagai fasilitator ketimbang menjadi
dideteksi dengan rendahnya hasil yang diperoleh pengajar, sehingga dengan menggunakan strategi
atau hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang ini guru dapat mendorong siswa untuk mengem-
diharapkan. bangkan skema yang terbentuk dalam pemikiran
Kadangkala tidak semua kesulitan siswa siswa dan menyediakan lingkungan belajar yang
dapat dipahami oleh guru. Padahal, dengan mendukung keaktifan siswa sehingga dapat me-
mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa ningkatkan hasil belajar siswa.
dalam pembelajaran, guru dapat mencari solusi Penelitian mengenai penggunaan strategi
penanganan atau alternatif pemecahan masalah inkuiri dalam pembelajaran fisika telah dilaporkan
yang sesuai untuk mengatasi kesulitan yang oleh banyak peneliti, di antaranya yaitu untuk
dihadapi siswa dalam pembelajaran khususnya mengatasi kesulitan belajar siswa dan mening-
pembelajaran sains fisika. Selain itu, untuk me- katkan hasil belajar siswa pada konsep cahaya
ngatasi adanya kesulitan belajar siswa, maka (Wijayanti dkk, 2010), penguasaan konsep siswa
guru dapat melakukan variasi penggunaan meode (Rizal, 2014), meningkatkan hasil belajar fisika
atau pendekatan mengajar sesuai denga topik (Ngasarotur dkk, 2015), meningkatkan aktivitas
yang diajarkan, dan yang dapat membangkitkan belajar dan hasil belajar (Simatupang & Tira-
kemampuan analisis, dan keterampilan berpikir maida, 2015), serta memperbaiki dan meningkat-
kritis siswa. kan keterampilan proses sains siswa (Derlina &
Salah satu strategi belajar yang digunakan Afriani, 2016).
dalam proses pembelajaran yang dapat mengak- Tujuan penelitian ini adalah untuk menge-
tifkan siswa untuk menemukan prinsip maupun tahui kesulitan-kesulitan belajar pada materi
konsep, yaitu strategi pembelajaran inkuiri (SPI). elastisitas bahan pada siswa kelas XI SMA Negeri
Trianto (2010) menyatakan bahwa inti dari pem- 5 Ambon, dan untuk mengetahui dampak peng-
belajaran kontekstual adalah inkuiri karena den- gunaan strategi pembelajaran inkuiri terhadap
gan inkuiri siswa akan memperoleh pengetahuan peningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMA
bukan hanya sebagai hasil dari mengingat sepe- Negeri 5 Ambon.
rangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan

Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan Pencapaian Hasil Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri
380

METODE HASIL PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan tipe penelitian Hasil analisis instrumen berupa angket ten-
deskritif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian tang kesulitan belajar siswa pada materi elastisitas
memfokuskan diri pada kesulitan belajar siswa bahan menggambarkan kesulitan belajar yang dia-
pada materi elastisitas bahan dan hasil belajar lami siswa pada materi elastisitas bahan sebelum
siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Hasil
inkuiri (SPI) kelas XI SMA Negeri 5 Ambon. yang dimaksud disajikan pada Tabel 1.
Terdapat empat tipe kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa dalam mempelajari konsep
elastisitas bahan. Kesulitan-kesulitan tersebut
adalah kesulitan menguasai konsep, kesulitan
Gambar 1. Rancangan Desain Penelitian mengaitkan hubungan antarkonsep, kesulitan
menguasai rumus, dan kesulitan mengoperasikan
Desain penelitian yang digunakan adalah rumus dalam menyelesaikan soal. Dari keempat
one group pretest and posttest design. Dalam kesulitan tersebut, persentase kesulitan yang
desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali paling tinggi adalah mengaitkan antarkonsep,
yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperi- sedangkan kesulitan menguasai konsep adalah
men. Observasi yang dilakukan sebelum eksperi- yang terrendah.
men (01­) disebut pretes, dan observasi sesudah Setelah penggunaan strategi inkuiri, kesuli-
eksperimen (02­) disebut postes. tan belajar siswa pada keempat tipe kesulitan be-
Penelitian ini membawa siswa untuk me- lajar mengalami penurunan, sebaliknya semakin
ngetahui secara mandiri konsep atau prinsip dari besar persentase siswa yang tidak mengalami
materi elastisitas bahan dengan didukung oleh kesulitan. Hasil tersebut disajikan pada Tabel 2.
startegi pembelajaran inkuiri. startegi pembela- Data Nilai Akhir siswa setelah pembela-
jaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif untuk mencari jaran didapat dari persamaan NA = 6P + 4F .
10
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu per-
masalahan. Kualifikasi dan presentase siswa dalam mencapai
Untuk memperoleh data yang akurat di- NA (Nilai Akhir) disajikan pada Tabel 3.
lakukan uji validitas (RPP, LKS, dan soal-soal Hasil akhir dari proses pembelajaran sains-
tes hasil belajar) terlebih dahulu sebelum digu- fisika dapat dikategori baik, dengan rata-rata
nakan untuk mengambil data. Analisis data yang pencapaian sebesar 84,9.
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data deskritif untuk kesulitan belajar siswa yang Pembahasan
dilihat melalui angket kesulitan belajar siswa Analisis Kesulitan Belajar Siswa sebelum
sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, dan Martini (2014) mengemukakan bahwa ada
pencapaian hasil belajar siswa dilihat berdasar- beberapa kesulitan yang dimiliki oleh siswa, yaitu
kan nilai kognitif, afektif, psikomotor dan nilai kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan,
formatif siswa. Persentase kesulitan belajar dihi- kesulitan mengerjakan tugas, dan kesulitan dalam
tung dengan menggunakan persamaan persentase memahami isi buku teks. Dalam penelitian ini,
(Sudjana, 1999). peneliti menemukan empat jenis kesulitan yang
dihadapi siswa dalam pelajaran fisika terutama
pada materi elastisitas bahan yaitu kesulitan pe-
Tabel 1. Presentase Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Bahan sebelum Menggunakan
Strategi Pembelajaran Inkuiri

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


381

nguasaan konsep, kesulitan mengaitkan hubungan sudah dipahami dan dikuasai dengan baik, maka
antar konsep, kesulitan memahami rumus, dan akan memudahkan bagi siswa untuk membuat
kesulitan menerapkan rumus untuk penyelesaian keterkaitan antara konsep tersebut.
soal. Demikian halnya dengan kesulitan mengu-
Kesulitan menguasai konsep (69,2%) lebih asai rumus. Dari hasil penelitian diperoleh siswa
tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang tidak yang mengalami kesulitan menguasai rumus ada-
mengalami kesulitan menguasai konsep (30,8%). lah 71,3%, sedangkan sisanya (28,7 %) siswa
Tingginya persentase siswa yang mengalami ke- yang tidak mengalami kesulitan menguasai ru-
sulitan menguasai konsep yang diajarkan menun- mus. Kesulitan menguasai rumus disebabkan ka-
jukkan bahwa pembelajaran fisika khususnya rena siswa tidak memahami penggunaan simbol,
pada konsep elastisitas bahan, benar-benar tidak penggunaan tanda-tanda operasional matematika,
dipahami oleh siswa. dan penggunaan satuan. Diketahui bahwa mata
Kesulitan belajar siswa yang kedua adalah pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang meng-
ketidakmampuan membuat kaitan (mengaitkan) gunakan simbol, satuan, dan formula. Formula
antar konsep (82,1%) dan sisanya (17,9%) yang yang digunakan diperoleh dan dijabarkan dengan
tidak memiliki kesulitan atau yang sudah memiliki menggunakan perhitungan matematis.
kemampuan membuat hubungan antar konsep. Wijaya dkk (2012) menyatakan bahwa
Hasil ini menunjukkan bahwa siswa se- fe-nomena alam dalam fisika sering digambarkan
makin sulit dalam belajar khususnya terhadap dan dijelaskan oleh simbol dan formula matema-
konsep elastisitas bahan. Jika dikaitkan dengan tika. Oleh karena itu, penguasaan konsep fisika
kesulitan pertama yaitu kesulitan menguasai kon- juga membutuhkan adanya penguasaan terhadap
sep, maka hasil ini menunjukkan suatu hubungan konsep-konsep dasar matematika. Meltzer (2002)
bahwa siswa yang tidak menguasai konsep juga menyatakan bahwa ada korelasi positif antara pe-
akan mengalami kesulitan untuk mengaitkan nguasaan matematika dan keberhasilan dalam
antar konsep. Dengan kata lain, bagaimana siswa pencapaian hasil belajar fisika, sedangkan Rusilo-
dapat membuat kaitan antar konsep, sedangkan wati (2006) melaporkan bahwa salah satu penye-
konsep itu sendiri belum dipahami dan dikuasai bab kesulitan belajar fisika siswa adalah karena
sepenuhnya. lemahnya kemampuan matematis. Dengan ren-
Agar dapat mengaitkan hubungan antar dahnya kemampuan matematis siswa, maka siswa
konsep, siswa bukan hanya sekedar menghafal akan semakin tidak memiliki kemampuan untuk
konsep-konsep elastisitas, akan tetapi siswa harus menjabarkan rumus-rumus yang dipelajari.
memiliki pemahaman dan penguasaan yang men- Untuk dapat menguasai rumus, siswa harus
dalam terhadap konsep tersebut. Jika satu konsep mengetahui arti dan simbol serta satuan dari suatu

Tabel 2. Presentase Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Elastisitas Bahan sesudah Menggunakan
Strategi Pembelajaran Inkuiri

Tabel 3. Kualifikasi dan Persentase Siswa dalam Skor Pencapaian Nilai Akhir

Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan Pencapaian Hasil Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri
382

rumus agar dapat menghubungkan keterkaitan lajaran inkuiri. Simatupang dan Tiarmida (2015
antar satu rumus dengan rumus yang lain. Jika pembelajaran inkuiri adalah model pembelajaran
kemampuan ini tidak dimiliki oleh siswa, maka yang membawa siswa secara langsung kedalam
siswa akan sulit dalam menguasai rumus yang proses ilmiah. Inkuiri tidak hanya mengembang-
digunakan. Dengan adanya ketidakmampuan kan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi
menguasai rumus, maka tentu saja siswa akan yang ada termasuk pengembangan emosional dan
semakin sulit untuk menerapkan rumus tersebut pengembangan keterampilan.
dalam penyelesaian soal. Dalam artian bahwa jika
siswa tidak mengerti dan menguasai rumus, maka Analisis Kesulitan Belajar Siswa setelah Peng-
siswa tidak akan dapat memahami bagaimana, dan gunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
rumus apa yang tepat digunakan untuk menye- Berdasarkan hasil penelitian dapat dike-
lesaikan suatu pertanyaan. Dari hasil penelitian tahui bahwa setelah penggunaan strategi inkuiri
diperoleh siswa yang mengalami kesulitan dalam dalam pembelajaran fisika pada konsep elastisitas
mengoperasikan rumus saat menyelesaikan soal bahan, kesulitan siswa dalam menguasi konsep
sebanyak 79%. Kesulitan yang dialami berupa mengalami penurunan. Sebelum penggunaan
ketidakmampuan siswa dalam mengkonversi inkuiri, sebanyak 69,2% siswa mengalami ke-
satuan, merubah rumus sesuai variabel yang dit- sulitan menguasai konsep, sedangkan setelah
anyakan, atau salah menggunakan rumus dikare- penggunaan strategi inkuiri, hanya 2,5% siswa
nakan siswa belum bisa menganalisis soal-soal yang mengalami kesulitan. Pada kemampuan
tersebut. mengaitkan antar konsep sebelum penggunaan
Secara keseluruhan kesulitan siswa dalam inkuiri, sebanyak 82,5% siswa mengalami kesu-
mempelajari konsep elastisitas bahan yang meli- litan, akan tetapi setelah penggunaan inkuiri,
puti penguasaan konsep, mengaitkan antar konsep, hanya 4,1% siswa yang masih menunjukkan
menguasai rumus atau formula, dan menerapkan kesulitan dalam belajar.
formula dalam penyelesaian soal menunjukkan Kemampuan menguasai rumus juga menga-
persentase yang tinggi, dibandingkan dengan lami penurunan dari 71,3% siswa yang sulit me-
siswa yang tidak mengalami kesulitan dalam nguasai rumus sebelum menggunakan strategi
mempelajari konsep elstisitas bahan tersebut. Jika inkuiri. Setelah penggunaan strategi inkuiri, hanya
dianalisis secara komprehensif dari setiap kesu- 4,1% siswa yang masih mengalami kesulitan.
litan belajar yang dihadapi oleh siswa khususnya Demikian halnya dengan kemampuan mengope-
pada konsep elastisitas bahan, pada dasarnya rasikan rumus untuk menyelesaikan soal atau
kesulitan siswa dalam mempelajari konsep elas- pertanyaan,sebelum penggunaan inkuiri sebanyak
tisitas bahan merupakan suatu akumulasi. Artinya 79% siswa yang mengalami kesulitan, namun
bahwa, jika pada awalnya siswa tidak menguasai setelah penggunaan inkuiri, hanya 3,1% siswa
konsep, maka siswa akan kesulitan mengaitkan yang mengalami kesulitan.
konsep tersebut. Dengan adanya kesulitan me- Hasil ini menunjukkan bahwa setelah peng-
ngaitkan konsep, siswa tidak memahami dan akan gunaan strategi inkuiri sebanyak 97,5% siswa
semakin sulit memahami formula-formula yang sudah menguasai konsep elastisitas bahan, 95,9%
digunakan dan dijabarkan dalam konsep tersebut. siswa sudah mampu mengaitkan antar konsep,
Pada akhirnya dengan tidak menguasai konsep, 95,9% siswa sudah menguasai rumus, dan 91,3%
tidak menguasai rumus atau formula, maka siswa siswa sudah mampu mengoperasikan rumus untuk
tidak akan mampu dan akan semakin sulit dalam menyelesaikan pertanyaan fisika khususnya pada
menerapkan formula yang sesuai untuk menye- konsep elastisitas bahan.
lesaikan suatu pertanyaan fisika, khususnya pada Hasil ini memberikan gambaran kemam-
konsep elsatisitas bahan. puan strategi inkuiri dalam membantu siswa me-
Kesukaran-kesukaran siswa dalam menye- nguasai konsep elastisitas bahan. Salah satu
lesaikan soal-soal ini mengindikasikan bahwa tahapan pembelajaran dalam strategi inkuiri ada-
siswa mengalami kesulitan belajar pada konsep lah adanya kemampuan siswa merumuskan masa-
elastisitas bahan. Dengan demikian, kesulitan ini lah. Ketika siswa diajarkan untuk merumuskan
perlu diatasi dalam proses pembelajaran dan salah masalah, maka siswa harus mendalami konsep
satu alternatif dalam mengatasi kesulitan belajar yang dipelajari, sehingga siswa dapat menemu-
siswa ini adalah dengan menggunakan pembe- kan masalah apa yang terdapat dari konsep ter-

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


383

sebut. Jika siswa sudah memiliki penguasaan siswa mengenai materi elastisitas bahan, yang di
yang mendalam terhadap konsep tersebut, maka dalamnya juga terdapat pertanyaan yan bertujuan
kemampuan-kemampuan lain akan muncul dari mengetahui kemampuan siswa menguasai dan
diri siswa. Rizal (2014) menyatakan bahwa pem- menggunakan rumus.
belajaran inkuiri dapat membantu meningkatkan Strategi pembelajaran inkuiri juga dapat
keterampilan proses dan penguasaan konsep mengatasi kesulitan dalam mengoperasikan rumus
siswa. saat menyelesaikan soal, yakni kesulitan dalam
Strategi pembelajaran inkuiri juga mem- mengkonversi satuan dan merubah rumus sesuai
bantu siswa membuat keterkaitan antara konsep- variabel yang ditanyakan. Pada saat mengope-
konsep tersebut, dimana pada salah satu tahapan rasikan rumus untuk menyelesaikan soal siswa
strategi pembelajaran inkuiri, yaitu; merumuskan harus mempunyai 4 kategori kemampuan kognitif
masalah, siswa dituntut untuk menetapkan mana sekaligus, yaitu kemampuan C3 (aplikasi rumus),
konsep/prinsip yang tergolong variabel kontrol, kemampuan C4 (analisis rumus yang digunakan),
mana konsep/prinsip yang tergolong variabel ma- Kemampuan C5 (sintesis), dan kemampuan C6
nipulasi dan mana konsep/prinsip yang tergolong (evaluasi), sehingga sering kali siswa mengalami
variabel respon. Kemampuan mengaitkan antar kesulitan dalam mengoperasikan rumus saat me-
konsep sebenarnya tekait dengan kemampuan nyelesaikan soal (Wijayanti dkk, 2010). Namun,
sebelumnya yaitu kemampuan menguasai konsep. dengan menggunakan strategi pembelajaran
Hal ini dapat saja dipahami, bahwa jika siswa inkuiri, kesulitan mengoperasikan rumus saat
sudah menguasai konsep-konsep yang dipelajari, menyelasaikan soal dapat teratasi.
maka siswa akan mudah membuat kaitan antar Secara keseluruhan, setelah penggunaan
konsep-konsep tersebut. Gormally et al (2009) strategi inkuiri, kesulitan-kesulitan belajar siswa
menyatakan bahwa strategi inkuiri mampu me- pada konsep elastisitas bahan, mengalami penu-
ningkatkan kemampuan literasi sains, dan ke- runan, sedangkan kemampuan menguasai konsep,
mampuan saintifik siswa. Dengan kemampuan mengaitkan antar konsep, menguasai rumus, dan
literasi sains, maka siswa akan mampu membuat kemampuan mengoperasikan rumus untuk me-
generalisasi dari konsep-konsep yang dipelajari nyelesaikan soal fisika mengalami peningkatan.
yang pad akhirnya akan menimbulkan pengala- Dengan demikian, dapat dikatakan pembelajaran
man belajar baru yang lebih tertanam dalam diri inkuiri dapat mengatasi kesulitan belajar, yakni
siswa. memahami materi, mengaitkan hubungan antar
Sejalan dengan kemampuan mengaitkan konsep, mengerti rumus, dan mengoperasikan
antar konsep, maka siswa juga menunjukkan rumus saat menyelesaikan soal. Hal ini dilihat
kemampuan menguasai rumus, yang diikuti oleh dari presentase hasil angket kesulitan belajar
peningkatan dalam kemampuan menerapkan pada materi elastisitas bahan sebelum dan sesu-
rumus yang sudah dikuasai untuk menyelesaikan dah dengan menggunakan strategi pembelajaran
pertanyaan yang diberikan. inkuiri. Pembelajaran inkuiri, dapat membimbing
Hasil ini berarti startegi pembelajaran siswa menemukan konsep secara mandiri, melalui
inkuiri membantu siswa mengerti arti, dan simbol- kegiatan percobaan.
simbol serta satuan dari suatu rumus, sehingga
mampu menerapkannya dalam menyelesaikan Hasil Belajar yang Diperoleh Siswa
soal, dan ini merupakan keterampilan siswa untuk Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan
memecahkan masalah (problem solving). Hasil ini siswa yang terlihat pada nilai akhir siswa selama
sesuai dengan yang dilaporkan oleh Rust (2011) kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan
bahwa pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.
berhasil meningkatkan keterampilan memecahkan Secara individual dan klasikal 95% siswa telah
masalah, dan pemahaman konseptual siswa. memperoleh hasil melampaui kriteria ketuntasan
Dalam proses pembelajaran dengan meng- minimal yang dipersyaratkan, walaupun dengan
gunakan strategi pembelajaran inkuiri pada taha- kualifikasi yang berbeda-beda. Sisanya, dua siswa
pan pengumpulan data siswa diberi Lembar Kerja belum berhasil mencapai kriteria ketuntasan mini-
Ssiswa yang merupakan lembar kegiatan siswa mal. Secara keseluruhan dapat dilihat rata-rata
selama proses pembelajaran. Dalam LKS tersebut skor pencapaian nilai akhir siswa, yaitu 84,9.
terdapat soal-soal untuk mengecek pemahaman Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan
strategi inkuiri mampu meningkatkan hasil belajar

Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan Pencapaian Hasil Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri
384

siswa. Inkuiri juga merupakan salah satu cara me- SIMPULAN


ingkatkan keterampilan proses sains. Dalam kete- Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
rampilan proses sains, semua kemampuan siswa hasannya, maka penulis dapat menyimpulkan
(kognitif, afektif, dan psikomotor) berkembang bahwapPenggunaan staretgi pembelajaran inkuri
dengan baik. Dalam perkembangan inilah masing- dapat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan
masing ranah ini memberi konstribusi yang nyata belajar, yakni kesulitan dalam memahami ma-
dalam pembentukan hasil belajar siswa, karena teri, kesulitan dalam mengaitkan hubungan antar
masing-masing ranah tercapai dalam kualifikasi konsep, kesulitan dalam mengerti rumus, dan
baik sampai sangat baik, maka akan memberi kesulitan dalam mengoperasikan rumus saat
konstribusi yang baik pula pada nilai akhir. Subali menyelesaikan soal. Penggunaan startegi pembe-
(2011) menyataka bahwa peserta didik yang gagal lajaran inkuiri juga dapat membantu siswa kelas
dalam prestasi menunjukkan bahwa peserta didik XI IPA4 SMA Negeri 5 Ambon dalam mencapai
tidak disiapkan dengan baik untuk memahami nilai akhir pada materi elastisitas bahan pada
cakupan atau ruang lingkup ateri yang diujikan). kualifikasi baik (84,9).
Keterampilan proses sains yang terintegrasi da-
lam pembelajaran inkuiri dapat mempersiapkan UCAPAN TERIMA KASIH
siswa untuk menghadapi ujian atau tes yang lebih Penelitian ini merupakan penelitian kolabo-
baik, sehingga memberikan hasil sesuai yang rasi yang dibiayai oleh Fakultas Keguruan dan
diharapkan. Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura. Penulis
Mushtag dan Khan (2012) mengemukakan mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan
bahwa terdapat faktor-faktor yang perlu dipertim- Fakultas untuk pendanaan tersebut. Penulis juga
bangkan dalam penentuan nilai akhir, antara lain mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMA
faktor pencapaian atau prestasi, faktor usaha, fak- Negeri 5 Ambon atas kerja sama, sehingga men-
tor aspek pribadi dan sosial, dan faktor kebiasaan jamin terlaksananya penelitian ini.
kerja. Keempat faktor yang telah disebutkan di
atas perlu dipertimbangkan, sehingga penilaian DAFTAR PUSTAKA
akhir yang dilakukan itu dapat lebih mendekati Checkley, D. 2010. “High School Students’ Per-
pada prinsip kebulatan atau prinsip keutuhan ceptions of Physics, Faculty of Education”.
serta merupakan nilai akhir yang dapat meng- Lethbridge, Canada.
gambarkan secara bulat, utuh dan lengkap men-
genai diri peserta didik, baik dari segi kecerdasan Derlina & Afriani Nst, Lina. 2016. “Efek Penggu-
intelektual, sikap mental maupun kepribadiannya, naan Model Pembelajaran Inquiry Training
sehingga untuk penentuan nilai akhir dipengaruhi Berbantuan Media Visual dan Kreativi-
dari nilai kognitif (LKS), serta nilai afektif dan tas terhadap Keterampilan Proses Sains
psikomotorik yang dilihat dari lembar observasi Siswa”. Cakrawala Pendidikan, Juni 2016
dan nilai formatif. Tahun XXXV, No. 2. Pp: 153-163.
Berdasarkan hasil penelitian secara kese-
luruhan, dapat dikatakan bahwa strategi inkuiri Elwan, A.A,. Serage, M., & Alwan, A. 2013. “The
dapat memperbaiki kualitas belajar siswa yakni institutional factors affecting the achieve-
mampu mengatasi kesulitan siswa dalam belajar ment in Physics in Tripoli”. Libya. VFAST
fisika, dan juga mampu meningkatkan hasil bela- Transactions on Research in Education,
jar fisika siswa khususnya pada konsep elastisitas 1(2), 1–18.
bahan. Hasil ini sejalan dengan yang dinyatakan
oleh Hussain dkk (2011) bahwa pembelajaran Gormally, C., Brickman, P., Hallar, B., & Arm-
inkuiri memberikan pengaruh signifikan terhadap strong, N. 2009. “Effects of Inquiry-Based
hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan Learning on Students Science Literacy
pembelajaran konvensional. Dengan demikian, Skills and Confidence”. International
dapat dikatakan bahwa penggunaan strategi pem- Journal For The Scholarship of Teaching
belajaran inkuiri dapat membantu siswa dalam And Learning, 3(2), 1-22.
mengatasi kesulitan belajar dan mencapai hasil
belajar siswa pada konsep elastisitas bahan. Hamalik, O. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-
Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Cakrawala Pendidikan, Oktober 2016, Th. XXXV, No. 3


385

Hanafiah, Nanang., dan Suhana. 2009. Konsep Simatupang, S., & Tiramaida. 2015. “Pengaruh
Strategi Pembelajaran. Badung: Refika Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil
Aditama. Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Neg-
Hussain, A., Azeem, M., & Shakoor, A. 2011. eri 8 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014”.
“Physics Teaching Methods: Scientific In- Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas
quiry vs Traditional Lecture”. International Negeri Medan, 1(1), 31-41.
Journal of humanities and Social Science,
1(19), 269-276. Subali, B. 2011. “Pengukuran Kreativitas Kete-
rampilan Proses Sains dalam Konteks
Martini, J. 2014. Kesulitan Belajar Perspektif, As- Assessment For Learning”. Cakrawala
esmen, dan Penanggulangannya. Jakarta; Pendidikan, Februari 2011, Th. XXX,
Ghalia Indonesia. No.1, 130-144.

Meltzer, D.E. 2002. “The Relationship Between Sudjana, N. 1999. Metode Statistik. Bandung:
Mathematics Preparation and Concep- Tarsito
tual Learning Gains in Physics: A Possible
‘‘Hidden Variable’’ in Diagnostic Pretest Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran
Scores”. American Journal of Physics, Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media
70(12), 1259- 1268. Group.

Mushtag, I. & Nawaz Khan, S. 2012. “Factors Ukoh, E.E. 2012. “Effect of Interactive Invention
Affecting Students’s Performance”. Global Instructional Strategy on NCE Pre-Service
Journal of Management and Business Re- Teacher’s Achievement in Physics and Ac-
search, 12(9), 1-7. quisition of Science Process Skills,” Jour-
nal of Innovative Research in Management
Ngasarotur, L., Khotimah, R., & Partono. 2015. and Humanities, 3(1), 122– 131.
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Wijaya, M., Setiawan, A., & Tjiang, C.P. 2012.
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Metro Se- “Descriptive Analysis of Mathematical
mester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014”. Modeling Ability, Logical Inference Abil-
Jurnal Pendidikan Fisika, III(1), 64-72. ity, and Academic Achievement in The
Training of Vocational School Physics
Rizal, M. 2014. “Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Teachers. Proceedings of the 2nd UPI
Terbimbing dengan Multi Representasi International Conference on Technical
terhadap Keterampilan Proses Sains dan and Vocational Education and Training-
Penguasaan Konsep IPA Siswa SMP”. Bandung, Indonesia, 4-5 December 2012,
Jurnal Pendidikan Sains, 2(3), 159-165. Pp: 115-119.

Rusilowati, A. 2006. “Profil Kesulitan Belajar Wijayanti., Mosik, N., & Hindarto. 2010. “Ex-
Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan Siswa plorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok
SMA di Kota Semarang”. Jurnal Pendidik- Bahasan Cahaya dan Upaya Peningkatan
an Fisika Indonesia, 4(2), 100-106. Hasil Belajar melalui Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing”. Jurnal Pendidikan Fisika
Rust, P. M. H. 2011. “The Effects of Inquiry Indonesia, 6 (2010), 1-5.
Instruction on Problem Solving and Con-
ceptual Knowledge in Ninth Grade Physics
Class”. Montana State University, Boze-
man, Montana.

Analisis Kesulitan Belajar Siswa dan Pencapaian Hasil Belajar Siswa melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri

Anda mungkin juga menyukai