Oleh:
Weni Cahyati
A1C46071
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
juga sering dianggap sulit karena banyak terdapat istilah ilmiah ataupun konsep
yang cukup sulit untuk dipahami. Salah satu materi Biologi pada kelas X tingkat
SMA yaitu pengklasifikasian makhluk hidup, dimana pada materi ini siswa
pemahaman yang mendalam terhadap suatu gagasan maupun ide. Menurut Ade
(2016) bagian utama dalam proses pembelajaran adalah belajar terlibat dalam
dan sulit untuk mengungkapkan dalam bentuk tulisan. Sebaliknya untuk siswa
pendapatnya dalam bentuk tulisan dan sulit mengungkapkan dalam bentuk lisan.
adalah menuangkan pendapat dalam bentuk media tulis yang disertai dengan bukti
atau peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan dipresentasikan dalam suatu
konteks. Cara tersebut bertujuan agar siswa atau peserta didik memilki
pelajaran Biologi dan mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dalam
belajar siswa.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan kajian dan menambah wawasan baru kepada
KAJIAN PUSTAKA
Teori belajar dan pembelajaran banyak dirumuskan oleh para ahli seperti
kegiatan belajar yang dapat dilihat dari beberapa ciri umum yaitu: Pertama belajar
menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja.
tidak selalu berjalan lancar hal ini dikarenakan pada setiap aktivitas pembelajaran
selalu ada masalah. Oleh karena itu agar aktivitas pembelajaran yang dilakukan
guru dapat lebih terarah, dan guru dapat memahami persoalan-persoalan belajar
yang seringkali atau pada umumnya terjadi pada kebanyakan siswa dalam
berbagai bentuk aktivitas pembelajaran, maka akan lebih baik bilamana guru
Dengan pemahaman itu pula dapat menemukan solusi tindakan yang dapat
1) Masalah-masalah internal
Masalah-masalah internal belajar seperti ciri khas/ karakteristik siswa,
bahan ajar, menggali hasil belajar, rasa percaya diri, dan kebiasaan belajar.
2) Masalah-masalah eksternal
faktor guru dalam hal ini guru harus mampu mengaktualisasikan tugas-
kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan. Namun jika guru
pencapaian hasil belajar mereka. Selain faktor guru ada juga faktor dari
Pembelajaran berbasis masalah telah dikenal sejak zaman John Dewey, yang
sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berbasis masalah
terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang
dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri
(Trianto, 2007).
Menurut John Dewey belajar berbasis masalah adalah interaksi antara stimulus
dengan respon, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan.
Pengalaman siswa yang diperoleh dari lingkungan akan menjadikan kepadanya bahan dan
materi guna memperoleh pengertian serta bisa dijadikan pedoman dan tujuan belajarnya.
Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
masalah. Istilah berpusat berarti menjadi tema, unit, atau isi sebagai fokus utama belajar
(Mustaji, 2005).
atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
disekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan
secara pribadi bermakna untuk siswa. Pertanyaan dan masalah yang diajukan
a) Autentik, yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan dunia nyata siswa
baru.
mencakup seluruh materi pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan waktu,
ruang dan sumber yang tersedia dan didasarkan pada tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
diselidiki telah yang dipilih benar- benar nyata agar dalam pemecahannya siswa
3. Penyelidikan autentik
dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau
5. Kolaborasi.
dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok
kecil.
Kelebihan:
Kekurangan:
4. Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup dalam
penyelidikan.
siswa untuk menjadi seorang individu yang mandiri dan mampu menghadapi
masalah.
video, dan model serta membantu mereka untuk berbagai tugas dengan
temannya.
(Afandi,2013).
Akar desain masalah adalah masalah yang riil berupa kenyataan hidup,
Menurut Michael Hicks (1991), ada empat hal yang harus diperhatikan
3. Desain Masalah
pada latar belakang dan profile para siswa. Desain masalah memiliki ciri-
elemen baru.
yang disertai fakta yang menguatkan pendapat tersebut. Menurut Siegel (1995)
teori-teori.
salah satu kemampuan berpikir yang paling kompleks dalam proses pembelajaran.
bertanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat dan warga negara di masa
depan.
lebih memahami realita yang terjadi di alam. Selain itu kemampuan argumentasi
solusi yang terkait dengan substansi dari klaim, data, bukti, dan dukungan yang
memuat tiga aspek meliputi claim, evidence, dan reasoning. Claim merupakan
Learning (PBL).
Pembelajaran Biologi
Klasifiaksi makhluk hidup
SMA N 1 SUNGAI PENUH
Hasil Observasi
Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
PENUH pada mata pelajaran Biologi materi klasifikasi makhluk hidup. Penelitian
ini akan dilakukan selama 2 bulan dimulai dari bulan Maret hingga April 2019.
pembelajaran materi klasifikasi makhluk hidup dan menyiapkan soal post test
based learning atau pembelajaran berbasis masalah, soal pos test, serta
merupakan penelitian proses, maka data utama yang digunakan peneliti adalah
berargumentasi serta dari hasil wawancara, selain itu juga didapat dari hasil
1) Observasi, dilakukan peneliti agar dapat diketahui kondisi rill yang terjadi
dilakkukannya penelitian.
melakukan observasi dan wawancara selain itu peneliti juga menggunakan media
seperti LKPD serta melakukan tes sehingga diharapkan data yang didapatkan
yang dilakukan dengan narasi. Dimana data yang telah diperoleh dideskripsikan
makhluk hidup.
oleh Kurt Lewin. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, siklus I dan
siklus II. Dari setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan,
ini peneliti menggunakan model PBL dengan bantuan LKPD dan test
4) Refleksi (reflecting). Dalam hal ini yaitu peneliti mengkaji, melihat dan
peneliti, yaitu:
1. Siklus 1
a. Rencana
Learning (PBL).
c. Observasi
d. Refleksi
2. Siklus II
a. Rencana
siklus I sehingga dihapkan hasil pada siklus selanjutnya bisa lebih baik.
b. Tindakan
c. Observasi
Sistematika Prosedur
Penelitian
Daftar Pustaka
Afandi, Muhamad., Chamalah, Evi., Wardani, Oktarina Puspita., 2013. Model dan
Pendidikan Biologi.
Mc Neil, K.L, J., 2006. Middle school student’s use of appropriate and
Pritasari, C., A., Dwiastuti, S., dan Probosari, M., R. (2016). Peningkatan
Biologi.
Siegel, 1995. Why Should educators Care About Argumentation? Informal Logic.
Spinger.