Upaya pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten ialah untuk meningkatkan kualitas dalam pendidikan. Guru harus memiliki berbagai macam media dan metode pembelajaran yang cocok agar sesuai dengan kebutuhan kelas. Pendidikan Pancasila ialah salah satu mata pelajaran di sekolah dasar memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan karakter siswa. Karena dengan belajar Pendidikan Pancasila maka sama halnya dengan melatih siswa untuk warga negara yang baik. Pendidikan Pendidikan Pancasila yang dianggap membosankan, menjadi bencana bagi siswa. Minat siswa untuk belajar Pendidikan Pancasila masih kurang dikarenakan siswa masih malas untuk membaca. Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas 2 Excellent di SD Muhammadiyah Al Mujahidin tahun 2023 diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila terutama di materi penerapan nilai-nilai Pancasila. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru melalui presentasi. Siswa bermain saat guru menjelaskan. Siswa saling mengobrol saat guru menjelaskan. Saat mengerjakan latihan soal siswa bertanya lagi kepada guru padahal materi sudah dijelaskan. Siswa terkecoh dalam menentukan penerapan nilai-nilai sila kedua dan sila kelima. Hasil evaluasi belajar siswa pada materi penerapan nilai-nilai pancasila 84% siswa masih di bawah kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Sementara itu pembelajaran yang diharapkan hendaknya siswa hadir secara utuh dalam kegiatan pembelajaran. Semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa mampu menentukan penerapan nilai- nilai pancasila yang sesuai. Seluruh siswa mendapat nilai hasil evaluasi belajar di atas kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran yaitu 78. Salah satu untuk meningkatkan pembelajaran Pendidikan Pancasila ialah dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan yang berpusat pada siswa agar pembelajaran tidak terlalu membosankan. Pembelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah dasar memerlukan strategi atau metode yang memungkinkan siswa merasa nyaman dan mudah menyerap materi selama proses belajar mengajar. Berkaitan dengan permasalahan di atas guru perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran. Rendahnya hasil belajar beberapa siswa yang di kelas 2 Excellent SD Muhammadiyah Al Mujahidin tahun 2023 mendorong untuk penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran Pendidikan Pancasila yang berbeda. Hal ini yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang penerapan nilai-nilai Pancasila. Penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila pada materi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa, meninggalkan kesan yang mendalam pada siswa, mempertahankan materi agar lebih ingat lama, dan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui lebih jauh peningkatan hasil belajar materi penerapan nilai- nilai Pancasila melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa Kelas 2 Excellent SD Muhammadiyah Al Mujahidin Wonosari tahun 2023. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana meningkatkan hasil belajar pendidikan pancasila materi penerapan nilai- nilai pancasila melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas 2 Excellent SD Muhammadiyah Al Mujahidin tahun 2023?”. C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Berdasarkan dengan rumusan masalah yang diajukan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan pancasila materi penerapan nilai-nilai pancasila melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas 2 Excellent SD Muhammadiyah Al Mujahidin tahun 2023. D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1. Bagi siswa a. Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila. b. Meningkatkan keterampilan pada pelajaran Pendidikan Pancasila materi penerapan nilai-nilai Pancasila. c. Meningkatkan hasil belajar materi penerapan nilai-nilai Pancasila pada siswa. d. Dapat memahami penerapan nilai-nilai Pancasila dengan benar. 2. Bagi guru a. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran dalam proses pembelajaran. b. Guru dapat termotivasi dalam menggunakan model pembelajaran yang menarik pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Bagi Sekolah a. Dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya pembelajaran Pendidikan Pancasila, dengan harapan dapat mengembangkan model pembelajaran yang inovatif. b. Dalam proses belajar mengajar Pendidikan Pancasila di kelas tidak lagi monoton dan konvensional. c. Dapat membantu untuk mengembangkan kualitas hasil belajar siswa.