Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KERJA TAHUNAN

PENGAWAS PAI
TAHUN 2023

DISUSUN:

Nurdi SAg MPdI


NIP. 197403042006041017

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR KABUPATEN
KAB.LAMONGAN PROV. JAWA TIMUR
Jl. Veteran No. 10 Tlp. 0322 321175
HALAMAN PENGESAHAN

Progam Tahunan Pengawasan PAI pada SD/MI, SMP,SMA,SMK


Kecamatan Sukodadi, , Pucuk, Turi dan Sarirejo Kabupaten Lamongan
Tahun 2023
disusun sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan di lingkungan
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lamongan

DISAHKAN

Tanggal : 2 Januari 2023

Mengesahkan :
Ketua Pokjawas PAI Pengawas PAI
Kankemenag
Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan

PARIADI, MPdI NURDI SAg MPdI


NIP. 196705152005011006 NIP.197403042006041017
KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi


Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas sekolah dan Angka Kreditnya,
menegaskan bahwa Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Tugas pokok Pengawas sekolah
dalam bab 2 pasal 5 adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi (1) penyusunan program pengawasan, (2) pelaksanaan pembinaan, (3)
pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, (4) penilaian, (5) pembimbingan
dan pelatihan professional Guru (6) evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan (7)
pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus.
Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas RA/madrasah yakni: (a)
kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi supervisi akademik,
(d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi penelitian dan pengembangan, dan (f)
kompetensi sosial.
Sebagai pedoman pelaksanaan tugas kepengawasan perlu disusun Program Kepengawasan
dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang selanjutnya dikenal dengan Program Tahunan yang
terdiri dari kegiatan penilaian, pembinaan, dan pemantauan terutama menyangkut dimensi
kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan.
Atas tersusunnya Program Tahunan Pengawas PAI DI SD/MI mendapatkan tugas
tambahan di SMP SMA SMK se Kecamatan Pucuk Sukodadi Turi dan Sarirejo Kabupaten
Lamongan ini tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Kepala Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Lamongan, seluruh Pengawas PAI se Kabupaten Lamongan, dan pihak lain yang terkait
Segala sumber daya telah kami manfaatkan semaksimal mungkin, namun demikian masih
banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam Program Kepengawasan ini. Untuk itu
diperlukan masukan dan kritik dari pihat terkait sehingga program kepengawasan pada tahun
mendatang lebih bisa disempurnakan.

Lamongan, 2 Januari 2023

Pengawas PAI

NURDI SAg MPdI


NIP. 197403042006041017
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................
A. Latar belakang ....................................................................................................................
B. Fokus Masalah ..................................................................................................................
C. Visi dan Misi Pendidikan Nasional………………………………………………………
D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan ......................................................................................
D. Ruang Lingkup Pengawasan ..............................................................................................
BAB II : PENDEKATAN DAN METODE ........................................................................
A. Pendekatan .........................................................................................................................
B. Metode ...............................................................................................................................
BAB III : IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN DALAM
BIDANG PENDIDIKAN ……………….............................................................................
A. Diskripsi Hasil Pengawasan ............................................................................................
B. Masalah dalam Pengawasan.............................................................................................
C. Kebijakan dalam bidang Pendidikan................................................................................
BAB IV : PENUTUP ...........................................................................................................
A. Simpulan ..........................................................................................................................
B. Rekomendasi ....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas PAI SD/MI adalah
Kompetensi Supervisi Manajerial. Pengawas PAI SD/MI adalah tenaga kependidikan profesional
yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi akademik
dan supervisi manajerial. Supervisi akademik terkait dengan tugas pembinaan guru dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Supervisi manajerial terkait dengan tugas pembinaan
kepala madrasah dan tenaga kependidikan lainnya dalam aspek pengelolaan dan administrasi
sekolah/madrasah.
Ragam kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah meliputi :
1. Pelaksanaan analisis kebutuhan
2. Penyusunan program kerja pengawasan PAI SD/MI
3. Penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja tenaga kependidikan lain (TU,
Laboran, dan pustakawan).
4. Pembinaan kepala madrasah dan tenaga kependidikan lain.
5. Pemantauan kegiatan madrasah serta sumber daya pendidikan yang meliputi sarana belajar,
prasarana pendidikan, biaya, dan lingkungan madrasah.
6. Pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pemantauan, dan pembinaan.
7. Evaluasi proses dan hasil pengawasan.
8. Penyusunan laporan hasil pengawasan.
9. Tindak lanjut hasil pengawasan untuk pengawasan berikutnya.
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dalam suatu siklus secara periodik yang dapat
digambarkan dalam bagan berikut ini.
Kegiatan pengawasan PAI SD/MI diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi
oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang
disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan
pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan
pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan
evaluasi hasil pengawasan dari setiap Guru PAI SD/MI dan dari semua sekolah/madrasah binaan.
Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh
mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di
sekolah binaannya. Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah
menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam
satu periode.
B. Fokus Masalah
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, PP 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Pengawasan dan
Angka Kreditnya
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008, j.o. 19 tahun 2017 tentang
Guru
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 21
Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban
Kerja Guru PAI dan Pengawas Satuan Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008, j. o. 165 tahun 2013 tentang Standart
kompetensi lulusan dan Standart isi pendididkan Agama dan bahasa Arab di Sekolah .
10. Peraturan Menteri Agama Nomor: 02 tahun 2012, j. o. 31 tahun 2013 tentang Pengawas
Madarasah dan Pengawas Pendidikan Agama Pada Sekolah
11. Permendikbud 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan beban kerja Guru, kepala sekolah, dan
Pengawasan PAI
12. PP. Nomor 19 tahun 2017 atas perubahan PP 74 tahun 2008 tentang Guru
13. KMA nomor 211 tahun 2011 tentang Pedoman pengembangan Standar Nasional Pendidikan
Agama Islam disekolah

C. Visi dan Misi Pendidikan Nasional


I. Visi
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Sejalan dengan visi pendidikan nasional tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Lamongan mempunyai visi ”Terwujudnya Kehidupan Masyarakat Lamongan Damai
Agamis berlandaskan nilai-nilai Agama”

II. Misi
a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral dan beradab.
d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global sekarang.
e. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Selaras dengan misi pendidikan nasional tersebut, Kantor Kementerian Agama


Kabupaten Lamongan :
a. Meningkatkan etos pegawai.
b. Meningkatkan mutu pendidikan Islam dan keagamaan.
c. Memberdayakan lembaga keagamaan.

D. Tujuan dan Sasaran Pengawasan SD/MI


I. Tujuan Pengawasan
a. Sebagai acuan bagi pengawas PAI pada SD /MI dalam penyusunan progam semesteran.
b. Memberikan arah yang jelas bagi kegiatan pengawasan dalam rangka pembinaan, penilaian,
dan pemantauan satuan pendidikan SD/MI kec. Pucuk Sukodadi Turi Sarirejo Kabupaten
Lamongan
c. Merancang dan mengelola waktu kegiatan pengawasan untuk mencapai hasil yang diharapkan
d. Meningkatkan pembinaan kepada satuan pendidikan SD/MI baik aspek manajerial maupun
aspek akademik
e. Mewujudkan instrumen supervisi manajerial & akademik yang standar untuk dipergunakan
secara menyeluruh disemua jenjang pendidikan baik oleh pengawas SD/MI maupun Kepala
Madrasah
f. Melaksanakan supervisi dengan menggunakan instrumen yang telah dibakukan untuk semua
sekolah/madrasah binaan
g. Membina sekolah/madrasah secara periodik dan terencana untuk mencapai standar nasional
pendidikan
h. Melakukan pembinaan terhadap kelompok kerja guru PAI (KKG PAI), MGMP PAI dan
KKM MI untuk meningkatkan profesional akademiknya melalui lesson study secara
terprogam
i. Meningkatkan implementasi terhadap kurikulum merdeka baik ditinjau dari subtsansinya
maupun aspek legalitasnya

II. Sasaran Pengawasan


Sasaran pengawasan adalah satuan pendidikan untuk semua jenjang mulai dari SD/MI di
Kecamatan kec. Pucuk Sukodadi Turi dan Sarirejo Kabupaten Lamongan. Adapun
sasaran operasional yang ada di masing-masing satuan pendidikan meliputi :
a.} Kepala Madrasah/Lembaga Madrasah Ibtidaiyah (manajerial )
b.} Pendidik ( Guru PAI pada SD,SMP,SMA,SMK di kecamatan Pucuk Sukodadi Turi
Sarirejo di Kabupaten Lamongan (Akademik)
c.} Tenaga kependidikan yang lain (tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga
laboratorium, tenaga kebersihan, dan tenaga keamanan)

E. Ruang Lingkup Pengawasan


Berdasarkan jangka waktunya atau periode kerjanya, progam pengawasan SD/MI terdiri
atas : (a) progam pengawasan PAI SD/MI tahunan dan (b) progam pengawasan PAI SD /MI
semester. Progam pengawasan SD/MI tahunan disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada
semua SD/MI, Kecamatan kec. Pucuk Sukodadi Turi Sarirejo Kabupaten Lamongan. Dalam
kurun waktu satu tahun. Progam pengawasan semester merupakan penjabaran progam pengawasan
tahunan pada masing-masing sekolah madrasah binaan selama satu semester. Progam pengawasan
SD/MI semester disusun oleh setiap pengawas sesuai kondisi obyektif sekolah madrasah binaannya
masing-masing.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, pengawas SD/MI harus mengawali kegiatannya
dengan menyusun progam kerja pengawasan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Dalam
konteks manajemen, progam kerja pengawasan mengandung makna sebagai aplikasi fungsi
perencanaan dalam bidang pengawasan SD/Madrasah.
Secara umum, progam pengawasan SD/MI mengandung hal-hal pokok sebagai berikut :
1. Latar belakang
2. Tujuan pengawasan yang ingin dicapai
3. Data atau informasi yang diperlukan
4. Deskripsi kegiatan pengawasan yang akan dilakukan
5. Tahapan atau rangkaian yang menunjukkan bagaimana masalah dipecahkan serta bagaimana
pekerjaan diselesaikan

Berangkat dari tugas pokok pengawas PAI SD/MI maka ruang lingkup kegiatan dalam
progam pengawasan adalah sebagai berikut :
(1.) Penilaian kinerja yang kan dilakukan terehadap :
a.} Kepala Sekolah MI
b.} Pendidik (guru) PAI SD SMP SMA SMK
c.} Tenaga kependidikan madrasah (tenaga administrasi, tenaga laboratorium, dan tenaga
perpustakaan)
(2.) Pembinaan yang akan dilakukan terhadap :
a.} Organisasi MI dalam persiapan menghadapi akreditasi MI
b.} Kepala MI dalam pengelolaan dan administrasi MI
c.} Guru PAI SD dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran/bimbingan berdasarkan kurikululm yang berlaku
d.} Tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi, tenaga laboratorium, dan tenaga
perpustakaan)
e.} Penerapan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran
f.} Pengawas pada jenjang di bawahnya dalam bentuk bimbingan untuk melaksanakan
tugas pokok pengawasan
(3.) Pemantauan yang akan dilakukan terhadap :
a.} Pengelolaan dan administrasi MI
b.} Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
c.} Lingkungan MI
d.} Pelaksanaan ujian madrasah dan ujian nasional
e.} Pelaksanaan penerimaan siswa baru
f.} Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
g.} Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan)

BAB II
PENDEKATAN DAN METODE
A. Pendekatan
Pendekatan yang dipergunakan dalam kepengawasan, antara lain sbb. :
1.] Pendekatan kolaboratif
a. Kolaborasi dengan sesama pengawas
1) Pemahaman terhadap regulasi sebagai pedoman operasional pelaksanaan
kepengawasan
2) Bersama-sama menyususn instrumen supervisi kepengawasan, monitoring dan evaluasi
kegiatan baik akademis maupun manajerial
3) Sosialisasi dan pembinaan terhadap KKKMI, KKG PAI, dan pendidik
4) Penyusunan program kepengawasan tahunan dan semester
5) Diskusi untuk mencari solusi apabila terjadi permasalahan yang terjadi di sekolah
binaan
b. Kolaborasi dengan Kelompol Kerja Kepala MI (KKKMI) dan Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS)
1) Fasilitasi terhadap kegiatan kepengawasan tingkat kabupaten
2) Penyamaan persepsi terhadap instrumen kegiatan kepengawasan
3) Diskusi terhadap penyelenggaraan manajeman dan pembelajaran yang dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan
4) Kegiatan pemilihan kepala sekolah/madrasah berprestasi, guru berprestasi dan terpuji
serta siswa berprestasi
5) Kegiatan tryout ujian nasional dan pelaksanaan ujian sekolah
c. Kolaborasi dengan KKGMI dan KKG PAI tingkat kabupaten
1) Fasilitasi kegiatan kepengawasa bidang akademik tingkat kabupaten Lamongan
2) Implementasi pelaksanaan inovasi pembelajaran Kurikulum Merdeka
3) Sosialisasi instrumen supervisi akademik
2.] Pendekatan koordinatif
a. Koordinasi dengan Kepala Kankemenag
1) Menyampaikan laporan periodik hasil kepengawasan
2) Memberi masukan terkait dengan tugas kepengawasan baik manajerial dan akademik
3) Menyampaikan laporan bila terjadi permasalahan kondisional di SD /Madrasah binaan
4) Menerima instruksi sehubungan dengan kebijakan Kankemenag
b. Koordinasi dengan Kasi Pendidikan Madrasah
1) Pembentukan kepanitiaan dalam pendidikan dasar

2) Pelaksanaan program bidang terkait kegiatan untuk kepala sekolah/madrasah,


pendidik, dan peserta didik
3) Kegiatan pembinaan bagi KKKMI, KKG PAI
c. Koordinasi dengan Kepala SD/MI
1) Menyampaiakn program dan kebijakan Kankemenag
2) Penyusunan program kerja KKGPAI DAN KKM MI
3) Pelaksanaan program KKKMI ,KKGPAI
4) Kegiatan ujian, ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas
5) Sosialisasi instrumen supervisi manajerial dan akademik
6) Sosialisasi dan pembekalan kegiatan akreditasi
d. Koordinasi dengan Ketua KKM MI,KKGPAI
1) Revitasisasi KKM MI,KKGPAI
2) Penyusnan program KKM MI,KKGPAI
3) Penyusunan master kisi-kisi PAT PAS atau ujian akhir sekolah.

B. Metode
1.} Penilaian
Penilaian terhadap kinerja kepala sekolah/madrasah, pendidik, dan tenaga kependidikan
dengan menggunakan instrumen supervisi yang baku. Hasilnya disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah masing-masing satuan pendidikan sebagai
masukan dan bahan penyusunan program tahun berikutnya.
2.} Pembinaan
Dari hasil penilaian dalam bentuk supervisi, untuk bidang yang belum memenuhi
kriteria diberikan pembinaan secara umum maupun personal demi perbaikan untuk waktu
yang akan datang.
3.} Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan bagi kegiatan-kegiatan rutin tahunan sesuai program nasional,
provinsi, dan kabupaten. Hasilnya direkomendasikan kepada pihak terkait demi
penyempurnaan kegiatan berikutnya.

BAB III
IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN
DALAM BIDANG PENDIDIKAN
A. Deskripsi Hasil Pengawasan
1. Hasil Penilaian
a. Penilaian Kinerja Kepala
Penilaian terhadap kinerja Kepala menggunakan instrumen yang mengacu pada
standar nasional pendidikan (8 standar) yang mengacu dan disesuaikan dengan
instrumen akreditasi dari bahan akreditasi nasional sekolah/madrasah
b. Penilaian Kinerja Pendidik
Penilaian terhadap kinerja pendidik menggunakan instrumen penilaian kinerja guru
(IPGK) yang meliputi :
1. IPKG-1 perencanaan pembelajaran
2. IPKG-2 pelaksanaan pembelajaran
3. IPKG-1 penilaian proses dan hasil belajar
4. IPKG-1 analisis hasil penilaian
5. IPKG-1 tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan)

c. Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan


1) Tenaga Administrasi
a. Tenaga administrasi sebagian besar MI jumlahnya belum memenuhi rasio jumlah
rombongan belajar yang diisyaratkan
b. Kualifikasi tenaga administrasi sebagian kecil yang telah memenuhi standar
sesuai bidang tugas masing-masing
c. Pada umumnya pembagian tugas tenaga administrasi masih merangkap, artinya
seorang petugas menangani lebih dari satu bidang kegiatan yang berbeda
d. Tenaga yang bertugas bidang kurikulum dan kesiswaan hasil pekerjaannya tidak
memenuhi target
e. Tenaga administrasi yang berstatus pegawai negeri sipil sangat minimal
f. Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga administrasi
2) Tenaga Perpustakaan
a. Belum ada tenaga perpustakaan yang berlatar belakang pendidikan pustakawan
b. Umumnya tenaga wiyata bhakti (honorer) yang tidak kompeten di bidangnya
c. Sebagian besar belum pernah mengikuti diklat khusus perpustakaan
d. Administrasi dan manajemen belum sesuai dengan standar perpustakaann

e. Masih banyak dirangkap oleh tenaga administrasi sehingga tidak melaksanakan


tugas secara penuh (full time)
f. Sangat jarang ada penerimaan CPNS untuk tenaga perpustakaan
2. Hasil Pembinaan
a. Pembinaan Organisasi
1) Struktur organisasi disetiap satuan pendidikan secara umum sudah benar, ada
perbedaan pada organ-organnya yang sifatnya menyesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing
2) Khusus untuk SD/MI swasta terjadi perbedaan, dimana pengelola pendidikan ada
pada yayasan. Untuk yayasan ada yang bersifat nasional ada yang bersifat
kedaerahan
b. Pembinaan Manajemen
1) Secara umum manajemen madrasah telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2) Teknik pengelolaan masing-masing disesuaikan dengan potensi dan sumber daya
3) Beberapa sekolah dalam pengelolaannya masih belum komprehensip dalam arti
beluim secara efektif memberdayakan/melibatkan komite sekolah, orang tua,
pendidik dan tenaga kependidikan, dan peserta didik mulai penyusunan progam,
pelaksanaan progam sampai evaluasi hasil kegiatan
c. Pembinaan Proses Pembelajaran
1) Pada umumnya proses pembelajaran telah dilaksanakan untuk disesuaikan dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku
2) Prosese pembelajaran sebagai implementasi dari kurikulum merdeka, memang
masih banyak kekurangan dan kelemahan, sebab dalam pelaksanaan kurmer
memerlukan perubahan pola sikap dan perilaku pendidik dan tenaga kependidikan
untuk bersikap kreatif, inovatif, inisiatif, dan mandiri
3) Untuk membangkitkan sikap pendidik dan tenaga kependidikan yang kreatif,
inovatif, inisiatif, dan mandiri membutuhkan waktu, oleh sebab itu secara
bertahap dan terus menerus kita dorong melalui berbagai tehnik pembinaan baik
secara individual maupun kelompok ( KKG MI dan KKG PAI SD)
4) Belum standarnya sarana dan prasarana belajar menjadi kendala dan alasan
sehingga pelaksanaan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan belum sepenuhnya dapat diwujudkan
5) Ketrampilan pendidik dalam memilih/menentukan strategi dan metode
pembelajaran rata-rata masih lemah. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang masih
rendah. Sehingga perlu terus disupervisi, dibina dan dievaluasi secara
berkelanjutan baik oleh Kepala MI maupun pengawas sendiri
d. Pembinaan Administrasi Kantor, Perpustakaan dan Laboratorium
1) Administrasi Kantor
1. Secara umum telah dikerjakan dan dilaksanakan sesuai pedoman yang berlaku
2. Bidang kearsipan dokumen masih perlu terus ditingkatkan, baik pengelolaan
surat-surat maupun penyimpanan dokumentasi
3. Tenaga yang menangani kesiswaan khususnya buku induk siswa harus
kompeten, sebab masih banyak yang pengisiannya tidak lengkap

2) Perpustakaan
a. Penyusunan saran dan bahan pustaka sesuai ketentuan dan prasarana yang
tersedia
b. Katalogisasi
c. Teknik pemberian label pada setiap bahan pustaka sesuai panduan
d. Manajemen dan administrasi perpustakaan
e. Buku induk dan inventarisasi bahan pustaka

3) Laboratorium
1. Penataan ruang dan aransi ruang laboratorium
2. Penataan sarana, alat dan bahan praktik
3. Administrasi dan inventarisasi sarana, alat, dan bahan praktik
4. Dokumentasi dan penyimpanan hasil kegiatan praktik
5. Buku induk alat dan bahan praktik

e. Pembinaan Inovasi Pembelajaran


1. Pembinaan secara individual maupun kelompok ( KKM MI, KKG PAI SD)
2. Memberi pelatihan khusus tentang pemilihan strategi dan metode pembelajaran
inofatif
3. Supervisi dan pembinaan proses pembelajaran di kelas
4. Mendorong KKM MI dan KKG PAI untuk melaksanakan kegiatan lesson stady
secara berkelanjutan

f. Pembinaan terhadap Pengawas Jenjang di Bawahnya


1) Melaksanakan koordinasi dan diskusi dengan pengawas jenjang di bawahnya
2) Melaksanakan sosialisasi dan workshop terhadap tugas pokok kepengawasan
3) Bersama-sama menyusun progam tahunan dan semester setiap awal tahun
pelajaran, serta evaluasi progam pada akhir tahun pelajaran

3. Hasil Pemantauan
a. Pemantauan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
1. Pelaksanaan PPDB telah dilaksanakan sesuai ketentuan dari Kemendiknas,
Kementerian Agama
2. Daya tampung dalam satu rombongan belajar belum mengacu standar nasional
pendidikan dengan jumlah maksimal 28 siswa/rombongan belajar, tetapi masih
diperkenankan 35 siswa/rombel.
3. Pola seleksi untuk masuk MI hanya memperhitungkan usia (umur)
b. Pemantauan Administrasi MI
1) Administrasi MI telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku
2) Administrasi kurikulum masih perlu pembinaan dan penyempurnaan (Kurikulum
Merdeka, CP TP ATP, dan instrumen pendukung)
3) Administrasi sarana dan prasarana, perlu ditingkatkan pengelolaan administrasi
dan kearsipan inventaris dan perawatan barang inventaris
4) Administrasi kerjasama dan hubungan dengan masyarakat, umumnya masih lemah
pada administrasi dan kearsipan dokumen seperti agenda surat masuk/keluar,
notulen kegiatan, rekaman kegiatan (dokumentasi)
5) Administrasi perkantoran, jumlah tenaga administrasi umumnya kurang dan
kompetensinya tidak sesuai dengan bidang tugasnya, masih banyak tugas rangkap
sehingga hasilnya tidak optimal

c. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan


1) Standar isi, semua telah melaksanakan KURIKULUM MERDEKA tetapi
penyusunan dan pengadaan dokumen KURIKULUM MERDEKA belum sesuai
target waktu, substansinya perlu dikembangkan, dan legalitas/pengesahan
dokumen sudah mencapai 100%
2) Standar proses, proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan pelaksanaannya sebab
ternyata masih banyak pendidikan (guru MI dan guru PAI SD) yang terkondisi
dengan pola pembelajaran lama (ceramah)
3) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, sebagian besar pendidik belum
memenuhi kualifikasi S1, mengajar belum sesuai dengan spesifikasi pendidik
banyak yang tidak memenuhi jumlah mengajar 24 jam. Untuk sekolah/madrasah
swasta memang masih banyak yang belum memenuhi
5) Standar sarana dan prasana, secara umum belummemenuhi standar, sementara
sumbangan pengembangan dari orang tua/wali sangat minimal.
6) Standar pengelolaan, sesuai konsep manajemen peningkatan mutu berbasis
madrasah telah terjadi pengembangan yang cukup signifikan, walaupun masih
perlu ada kesamaan pemahaman dan persepsi terhadap konsep MBM
7) Standar Pembiayaan, dengan adanya BOS sebenarnya cukup untuk membiayai
kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan dana dibatasi hanya
kegiatan tertentu akibatnya kegiatan yang bersifat pengembangan oleh satuan
satuan pendidikan tidak bisa dibiayai. terpaksa banyak yang
meniadakan/menghetikan kegiatan tersebut. Sementara sumbangan
pengembangan dari orang tua/wali siswa minimal
8) Standar Penilaian Pendidikan, sistem penilain yang dilaksanakan oleh pendidik
secara tehnis telah memenuhi ketentuan, tetapi secra operasional belum memenuhi
pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi terutama dalam mencapai
ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan kompetensi
belum valid dan akuntabel, akibatnya pada tahapan ujian nasional hasilnya belum
memuaskan
d. Pemantauan Lingkungan Madrasah
1) Secara umum pengelolaan lingkungan Madrasah telah dilaksanakan sesuai
sumber daya yang ada, namun masih ada beberapa satuan pendidikan yang masih
perlu ditingkatkan terutama komitmen stakeholder yang bertanggung jawab
terhadap bidang tersebut
2) Banyak satuan pendidikan yang kepemilikan lahan tidak memenuhi standar, hal
ini menjadi kendala dalam pengelolaan lingkungan hidup
3) Kerjasama dengan komite Sekolah/Madrasah dan masyarakat umumnya sudah
cukup baik

e. Pemantauan Asesmen Sumatif Formatif, Ulangan Tengah Semester(UTS) dan Ulangan


Akhir Semester (UAS) Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)
1) Ulangan tengah semester umumnya hanya dilaksanakan satu kali tiap semester
2) Pengadaan, penggandaan soal, pengawasan, dan koreksi dilakukan oleh satuan
pendidikan
3) Umumnya belum melkasanakan progam perbaiakan dan pengayaan dari hasil
ulangan tengah semester
4) Hasil ulangan tengah semester telah dilaporkan kepada orang tua wali siswa
dalam bentuk laoparan hasil ulangan tengah semester, namun KKM yang
dicantumkan masih menggunakan KKM semester, mestinya KKM tengah
semester
5) Hasil UAS dan UKK dilaksanakan dan dikelola oleh satuan pendidikan, namun
umumnya belum melaksanakan progam perbaikan dan pengayaan, sehingga kalau
nilai UAS/UKK tidak mencapai KKM akan berpengaruh terhadap validitas nilai
akhir yang dimasukkan dalam LHB (rapor)

f. Pemantauan Kegiatan Muatan Lokal


1) Sesuai Keputusan Kepala kantor wilayah kementerian Agama semua MI
melaksanakan muatan lokal wajib bahasa jawa dan bahasa inggris, namun guru
bahasa jawa dan bahasa inggris banyak yang tidak memenuhi kualifikasi
akademik
2) Muatan lokal lain di Kabupaten Lamongan khususnya di MI dan SD umumnya
berupa baca tulis Al Qur’an (BTQ)

g. Pemantauan Kegiatan Pengembangan diri (ekstrakurikuler)


1) Pengembangan diri yang dipilih oleh masing-masing satuan pendidikan bervariasi
(IPTEK, olah raga, kesenian, ketrampilan lain)
2) Persepsi pengembangan diri masih dianggap sama dengan ekstrakurikuler pada
kurikulum sebellumnya
3) Karena pengembangan diri termasuk komponen kurikulum maka pengelolaannya
juga harus sama dengan komponen yang lain (mata pelajaran dan muatan lokal)
dalam hal ini masih belum demikian

h. Pemantauan Pemberdayaan Sarana dan Prasarana


1) Pemberdayaan sarana dan prasarana pendukung umumnya sudah cukup efektif
dan efisien
2) Pemberdayaan sarana dan prasarana pembelajaran masih belum optimal, motivasi
pendidik dalam pemberdayaan sarana pembelajaran perlu ditingkatkan

i. Pemantauan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah


1) Ujian Nasional dan Ujian Sekolah.Madrasah telah dilaksanakan sesuai
permendiknas RI dan prosedur operasi (POS) dari
BSKAP ( Badan standar kurikulum dan Asesmen Pendidikan )
2) Sebelum ujian dilaksanakan semua satuan pendidikan telah mempersiapkan
kompetensi peserta ujian dengan jalan memberikan uji coba (tryout) beberapa kali
sesuai kemampuan masing-masing satuan pendidikan
3) Kepala Kantor Kementerian Agama telah memfalitasi keguatan tryout untuk
Madrasah Ibtidaiyah

B. Masalah Dalam Pengawasan


1. Hasil Penilaian
a. Mengingat instrumen penilaian kinerja baik manajerial maupun akademik baru saja
dibakukan (untuk sementara), sehingga sosialisasinya belum optimal akibatnya masih
banyak satuan pendidikan yang belum melaksanakan supervisi.
b. Jumlah satuan pendidikan binaan rata-rata pengawas Madrasah TK/RA, SD/MI cukup
banyak (25-30)
c. Fasilitas mobilitas dan transportasi untuk pengawas PAI sangat minimal sehingga
tupoksi pengawas tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
d. Hasil penilaian secara umum cukup baik tetapi masih banyak yang belum memenuhi
satandar nasional pendidikan

2. Hasil Pembinaan
a. Karena fasilitas untuk pengawas PAI dari Kankemenag sangat kurang maka frekuensi
pembinaan tidak memenuhi target dan belum optimal
b. Pembinaan secara kelompok lewat KKMI (MI) KKG PAI (SD) sangat tergantung
pada kegiatan lembaga tersebut, pengawas sifatnya ikut memenfaatkan kegiatan
mereka
c. Intensitas dan frekuensi pembinaan masih rendah akibatnya hasilnya belum optimal

3. Hasil Pemantauan
a. Terbatasnya fasilitas yang diberikan pengawas MI pemantauan tidak memenuhi target
sasaran
b. Data/rekaman hasil pemantauan belum dapat menggambarkan/mewakili kondisi yang
sebenarnya karena jumlah sampling yang terekam datanya tidak memenuhi jumlah
satuan pendidikan
c. Informasi yang diperoleh kurang akurat dan kurang valid, hal ini akan menyebabkan
pengambilan keputusan yang tidak tepat

C. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan


1. Mengacu pada tiga pilar kebijakan pendidikan nasional, yaitu :
a. Pemerataan dan perluasan aksese pendidikan
b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan
c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik pendidikan

2. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan


a. Pendanaan biaya operasional wajar Dikdas 9 Tahun
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan wajar
c. Rekuitmen pendidik dan tenaga kependidikan
d. Perluasan akses pendidikan wajar pada jalur non formal
e. Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia < 15 Tahun

3. Peningkatan mutu, relevasi, daya saing keluaran pendidikan


a. Meningkatkan jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta
kesejahteraan yang belum memadai baik secra kuantitas maupun kualitas
b. Melengkapi prasarana dan sarana belajar yang terbatas dan meningkatkan
pendayagunaan secara optimal
c. Mengupayakan penyediaan dana pendidikan yang belum memadai untuk menunjang
mutu pembelajaran sesuai kemampuan daerah
d. Meningkatkan proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif

4. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan penciptaan publik pendidikan


a. Menyempurnakan sistem dan struktur organisasi sesuai konsep desentralisasi yang
tercermin dalam struktur organisasi dan tata kerja
b. Mengupayakan tersedianya sistem informasi manajemen yang sistematis dengan
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memiliki data yang
akurat pada berbagai tingkatan, jenis, dan jenjang pendidikan.
c. Meningkatkan sistem pengawasan MI terhadap berbagai progam dan kegiatan yang
terkait dengan upaya pemerataan dan perluasan akses serta peningkatan dan
pemerataan mutu pendidik

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kegiatan kepengawasan PAI SD/ MI yang dituangkan dalam Progam Kepengawasan
Tahunan yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas pengawas telah sesuai dengan Permendikanas
RI , tentang standar kompetensi pengawas PAI/ Madrasah
1. Progam kepengawasan PAI SD/MI tahunan ini masih dalam bentuk umum sehingga dalam
pelaksanaanya masih perlu dilengkapi dengan instrumen-instrumen yang lebih operasional
sesuai dengan jenis dan karakteristik sasaram kepengawasan
2. Dalam pelaksanaan progam ini masih dimungkinkan terjadi ketidak sesuaian dengan jadwal
waktu, sehingga masih perlu penyesuaian lebih lanjut
3. Dengan jumlah SD/MI binaan yang cukup banyak ( SD MI/Madrasah) sehingga pelaksanaan
kegiatan kepengawasan frekuensi dan intensitasnya mungkin masih belum optimal
4. Untuk mensukseskan progam kepengawasan secara umum dapat memanfaatkan forum KKG
PAI SD, KKM MI sesuai kapasitas dan kewenangan masing-masing

B. Saran-saran
1. Untuk menyusun progam tahunan diperlukan rapat kerja yang diikuti secara aktif seluruh
Pengawas Madrasah se Kabupaten
2. Koordinator pengawas Madrasah agar secara aktif, berkala, dan berkesinambungan
mengagendakan kegiatan rapat koordinasi untuk mengetahui sejauh mana progam tahunan
telah dilaksanakan, dan mendiskusikan kendala-kendala yang mungkin terjadi di sekolah
binaan masing-masing
3. Kepala Kankemenag hendaknya memfasilitasi kegiatan penyusunan progam tahunan dan
kemudian melakukan evaluasi hasil pelaksanaan progam tersebut untuk bahan perencanaan
tingkat Kabupaten tahun berikutnya
4. Progam kepengawasan hendaknya dimasukkan dalam progam induk Kantor Kementerian
Agama Kab. Lamongan sehingga semua komponen berfungsi sesuai tupoksi masing-masing,
yang akhirnya pencapaian visi dan misi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dicapai.

Anda mungkin juga menyukai