Anda di halaman 1dari 10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Aplikasi Tiktok

1. Pengertian Aplikasi Tik Tok


Tiktok merupakan aplikasi yang memberikan efek spesial, unik dan
menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan
mudah untuk membuat vidio pendek yang keren dan bisa menarik
perhatian banyak orang yang menontonnya. Aplikasi Tiktok adalah sebuah
jejaring sosial dan platform video musik tiongkok yang diluncurkan pada
september 2016. Aplikasi ini adalah aplikasi pembuatan video pendek
dengan didukung musik, yang sangat digemari oleh orang banyak termasuk
orang dewasa dan anak-anak dibawah umur.
Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang juga bisa melihat video-
video pendek dengan berbagai ekspresi masing-masing pembuatnya. Dan
pengguna aplikasi ini bisa juga meniru dari video pengguna lainnya, seperti
pembuatan video dengan musik goyang dua jari yang banyak juga dibuat
oleh setiap orang.

2. Sejarah Aplikasi Tik Tok


Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang memperbolehkan para
pemakainya untuk membuat video musik berdurasi pendek. Aplikasi ini
diluncurkan pada bulan september tahun 2016 yang dikembangkan oleh
developer asal Tiongkok. ByteDance Inc, mengembangkan sayap bisnisnya
ke Indonesia dengan meluncurkan aplikasi video music dan jejaring sosial
bernama Tiktok. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, tik tok
mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta
kali.
Menurut kutipan Fatimah Kartini Bohang (2018) jumlah tersebut
mengalahkan aplikasi populer lain semacam Youtobe, WhatsApp, Facebook

7
Messenger, dan Instagram. Mayoritas dari pengguna aplikasi Tik Tok di
Indonesia sendiri adalah anak milenial, usia sekolah, atau biasa dikenal
dengan generasi Z. Aplikasi ini pun pernah diblokir pada 3 Juli 2018.
Kemenkominfo telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama
sebulan dan mendapati banyak sekali masuknya laporan yang mengeluh
tentang aplikasi ini, terhitung sampai tanggal 3 Juli tersebut.Laporan yang
masuk mencapai 2.853 laporan.
Banyak juga dari setiap orang atau setiap individu yang mencoba
eksis seperti Bowo dan Nuraini, bagi pengguna tiktok dengan
menggunakan media sosial ini menjadi sebuah ajang eksistensi diri dengan
membuat video-video sekreatif mungkin dan menarik. Maka dari itu
banyak sekali saat ini yang mengunduh serta menggunakan media sosial
tiktok. Hal tersebut membuat para pengguna merasa senang karena bisa
terhibur jika mereka menggunakan video tersebut.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi Tiktok


Menurut Mulyana, dalam penggunaan Tiktok terdapat dua faktor
yakni Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal seperti
perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka,keinginan atau
harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan
kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang
keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar,
intensitas, ukuran, keberlawanan, hal-hal baru dan familiar atau
ketidakasingan suatu objek.
a. Faktor Internal
Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
seperti perasaan. Menurut Ahmadi (2009:101) perasaan ialah suatu
keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang
atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat
subjektif. Jadi menurut Ahmadi, perasaan adalah faktor internal yang
mempengaruhi penggunaan aplikasi Tiktok. Karena menurutnya jika
perasaan atau jiwa seseorang tidak menyukai atau tidak senang dengan
penggunaan aplikasi Tiktok ini maka seseorang tersebut tidak akan
menggunakannya.
Faktor internal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
penggunaan aplikasi Tiktok. Faktor internal juga bisa dikatakan sebuah
proses belajar dalam penggunaan media sosial termasuk penggunaan
aplikasi Tiktok. Jadi dalam penggunaan media sosial seperti aplikasi
Tiktok tidak hanya untuk hiburan semata, tetapi bisa juga untuk belajar
berinteraksi terhadap orangorang baru, kemudian juga penggunaan aplikasi
Tiktok dapat meningkatkan kreatifitas setiap orang. Dilihat dari sisi negatif
nya juga penggunaan aplikasi Tiktok ini dapat membuat setiap orang
memiliki rasa malas dan lupa dengan segala pekerjaan yang seharusnya
dilakukannya.
b. Faktor Eksternal
Dalam aplikasi Tiktok orang-orang memperoleh informasi dari
berbagi video contohnya kejadian yang bersifat video seperti kapal
tenggelam atau dalam bentuk rekaman lainnya dengan begitu cepat
informasi kejadian tersampaikan kepada pengguna lainnya. Nasrullah
mengatakan informasi menjadi identitas media sosial karena media sosial
mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan
melakukan interaksi berdasarkan informasi.Jadi informasi adalah sesuatu
yang sangat juga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi Tiktok.
Jika seseorang tidak mendapatkan informasi tentang Tiktok mungkin
saja mereka tidak mengenal aplikasi Tiktok, bahkan sampai menjadi
penggunanya. Maka dari itu informasi dikatakan penting sekali dalam
penggunaan aplikasi Tiktok.Pengaruh dari media sosial yang merupakan
bagian dari media informasi salah satunya adalah dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Jadi dengan informasi juga seseorang bisa
terpengaruh pengetahuannya mengenai media sosial seperti Tiktok.
2.1.2 Perkembangan Sosial Emosional

1. Pengertian Perkembangan
Menurut Jamaris (2006) perkembangan merupakan suatu proses yang
bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar
bagi perkembangan selanjutnya. Menurut Yusuf perkembangan merupakan
perubahan yang dialami oleh seorang individu menuju tingkat kedewasaan
atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan baik menyangkut aspek fisik maupun psikis.
Menurut Sroufe perkembangan merupakan proses yang teratur serta
berkaitan dengan reorganisasi perilaku dan perubahan kulitatif dalam diri
seseorang. Menurut Reni Akbar Hawadi (2001) perkembangan secara luas
menunjukkan pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang
dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri
yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia, yang
diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuan yang semakin
membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan
yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi
jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap
kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Perkembangan
menghasilkan bentuk bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang
berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi.

2. Prinsip-prinsip Perkembangan
Ciri perkembangan menunjukkan gejala yang secara relatif teratur,
sehingga terjadinya pola perkembangan sistematik. Menurut Hurlock
(1992) beberapa prinsip-prinsip perkembangan anak sebagai berikut:
1. Perkembangan berimplikasi pada perubahan, tetapi perubahan belum
tentu termasuk dalam kategori perkembangan karena perkembangan
adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan.
2. Perkembangan awal lebih penting atau lebih kritis dari pada
perkembangan selanjutnya karena perkembangan awal menjadi dasar
bagi perkembangan berikutnya.
3. Kematangan (sosial-emosional, mental, dan lain-lain) dapat dimaknai
sebagai bagian dari perkembangan karena perkembangan timbul dari
interaksi kematangan dan belajar.
4. Pola perkembangan dapat diprediksikan, walaupun pola yang dapat
diprediksikan tersebut dapat diperlambat atau dipercepat oleh kondidi
lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik tertentu yang dapat
diprediksikan. Pola perkembangan yang terpenting diantaranya adalah
adanya persamaan bentuk perkembangan bagi semua anak;
perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan
spesifik; perkembangan terjadi secara berkesinambungan berbagai
bidang berkembang dengan kecepatan yang berbeda dan terdapat
korelasi dalam perkembangan yang berlangsung

3. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini


Janet Black mengemukakan bahwa tumbuh-kembang anak melalui
tahap - tahap sebagai berikut:
a. Tahap infancy I (0-1 tahun). Aspek yang perlu mendapat perhatian pada
perkembangan tahap ini adalah:
• fisik dan motorik
• Perkembangan psiko-sosial
• Perkembangan kognitif
• Perkembangan bahasa.
b. Tahap infancy II (1-3 tahun). Aspek perkembangan pada tahap ini sama
dengan tahap infancy I, hanya saja kematangannya yang berbeda.
c. Tahap anak umur 4-5 tahun. Aspek yang perlu dipelajari pada tahap
perkembangan ini sama dengan masa infancy.
4. Pengertian Sosial Emosional
a. Pengertian Sosial
Perkembangan sosial adalah berbagai perubahan terkait dengan
kemampuan anak usia 0-6 tahun dalam menjalin relasi dengan dirinya
sendiri maupun dengan orang lain untuk mendapatkan keinginannya.
Perkembangan sosial didefinisikan sebagai kemajuan yang progresif
melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas
warisan sosial dan formasi tingkah lakunya yang luwes.Hal itu
disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan
warisan sosial itu.
Menurut Hurlock (1992) perkembangan sosial adalah kemampuan
seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi
dengan unsur sosialisasi di masyarakat. Hal ini akan banyak dipengaruhi
oleh sifat pribadi setiap individu, yaitu sifat introvert atau ekstrovert.
Sedangakan Menurut Muhibbinsyah perkembangan sosial merupakan
proses pembentukan sosial (social self), yakni pribadi dalam keluarga,
budaya, bangsa, dan negara.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perkembangan sosial menekankan perhatiannya pada pertumbuhan yang
bersifat progresif.
b. Pengertian Emosional
Emosional berasal dari kata dasar “emosi”. Akar kata emosi adalah
movere, kata kerja bahasa latin yang berarti menggerakkan, bergerak.
Dengan awalan “e-” yang menyiratkan bahwa emosi adalah suatu
kecenderungan untuk bertindak. Dalam makna harfiah mendefinisikan
emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu
dari keadaan biologis dan psikologis yang kecenderungan untuk
bertindak.
Emosi, secara bahasa berarti luapan perasaan yang berkembang dan
surut dalam waktu yang singkat. Emosi pada umumnya berlangsung
dalam waktu yang relatif singkat yang menjadikan emosi berbeda
dengan mood.
c. Ciri-ciri Kehidupan Sosial dan Emosi Anak
Perkembangan emosi erat hubungannya dengan perkembangan
sosial, meskipun masing-masing memiliki kekhususannya. Unsur-unsur
yang terkait di dalam emosi adalah perhatian atau pujian. Penguasaan
emosi anak banyak bergantung pada faktor-faktor kematangan anak itu
sendiri. Sedangkan aspek sosial adalah interaksi yang lancar antara guru
dan anak. Menurut Sudono menjelaskan bahwa faktor emosi dan sosial
merupakan perkembangan kepribadian dan pembiasaan (suatu perilaku
yang sering berulang sehingga menciptakan suatu kebiasaan) yang dapat
membentuk :
• Kemandirian yaitu mampu mengurus diri sendiri (mandi, berpakaian,
bersepatu, menyikat gigi, mengurus barang-barang milik sendiri).
• Kebiasaan menghargai orang lain, milik orang lain, dan pendapat
orang lain.
• Kemampuan mengambil atau memilih tugas.
• Rasa tanggung jawab yaitu mampu menyelesaikan tugas yang harus
diselesaikan.
• Kemampuan mengendalikan diri.
• Kemampuan bekerjasama.
• Kemampuan mendengarkan orang lain.

Dari beberapa ciri tersebut, maka peneliti membatasi bentuk sosial


emosional anakyang akan diteliti pada penelitian ini yaitu tentang
kebiasaan menghargai orang lain, rasa tanggung jawab, kemampuan
mengendalikan diri, dan rasa kepercayaan diripada anak usia dini.
d. Indikator Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 5-6 Tahun
Dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 137 Tahun
2014 terdapat indikator sosial emosional usia 5-6 Tahun sebagai berikut:
1. Dalam lingkup kesadaran diri meliputi :
• Memperlihatkan kemampuan diri untuk menyesuaikan dengan
situasi
• Memperlihatkan kehati-hatian kepada orang yang belum dikenal
(menumbuhkan kepercayaan pada orang dewasa yang tepat)
• Mengenal perasaan sendiri dan mengelolanya secara wajar
(mengendalikan diri secara wajar)
2. Dalam lingkup Rasa tanggung jawab untuk diri sendiri dan orang
lain meliputi :
• Tahu akan hak nya
• Mentaati aturan kelas (kegiatan, aturan)
• Mengatur diri sendiri
• Bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan diri sendiri
3. Dalam lingkup perilaku prososial meliputi :
• Bermain dengan teman sebaya
• Mengetahui perasaan temannya dan merespon secara wajar
• Berbagi dengan orang lain
• Menghargai hak/pendapat/karya orang lain
• Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam
menyelesaikan masalah (menggunakan fikiran untuk
menyelesaikan masalah)
• Bersikap kooperatif dengan teman
• Menunjukkan sikap toleran
• Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada
(senang-sedih-antusias dsb)
• Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial
budaya setempat

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan


Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada penelitian terdahulu yang
relevan dengan penelitian yang dilaksanakan saat ini.
Hidayah (2021) dengan judul “Dampak Sosial Media Tiktok Terhadap
Ahklak Anak di Desa Pemusiran Kecamatan Nipah Panjang” (penelitian a)
menjelaskan bahwa dampak dari penggunaan sosial media khususnya aplikasi
tiktok adalah bersifat negatif, ini di karenakan pola asuh dari orang tua yang
memberikan anak smartphone agar anak tidak ketinggalan dari teman-
temannya, orang tua juga tidak memberikan durasi waktu ketika anak
bermain akibatnya anak dapat bermain sesuka hati mereka, anak juga
cenderung berkata kasar dan tidak sopan dengan lingkungan sekitarnya,
selain itu juga tutur kata serta perilaku yang ada pada video tiktok
dipraktekkan pada kehidupan sehari – hari.
Selanjutnya, pada penelitian Maivy Hastuti (2021) yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Aplikasi Youtube Terhadap perkembangan Sosial
Emosional Anak Usia Dini” (penelitian b) menyimpulkan bahwa hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penggunaaan aplikasi Youtube
berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak. Dengan pengaruh positif
sebesar 13%.
Dari kedua jurnal yang telah peneliti gunakan sebagai acuan, maka dapat
dilihat bahwa penelitian a menyatakan terdapat pengaruh namun bersifat
negative. Sedangkan untuk penelitian b mendapatkan hasil penggunaan
aplikasi Youtube juga mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak
usia dini. Dimana aplikasi Youtube dan Tiktok memiliki kesamaan fitur
didalamnya yakni sebagai media sosial pembagi audio visual yang sedang
mendunia pada saat ini.

2.3 Kerangka Pikir


Aplikasi tiktok adalah salah satu aplikasi smartphone yang sedang banyak
digunakan. Dengan bermain aplikasi tiktok banyak sekali pengaruh yang
terjadi pada anak - anak. Aplikasi tiktok secara tidak langsung akan
berdampak besar bagi anak-anak, terlebih terhadap perkembangan sosial
emosional yag bisa terganggu akibat aplikasi tersebut. Berdasarkan teori
diatas peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Aplikasi
Tiktok Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini”. Variabel
penelitiannya adalah penggunaan aplikasi tiktok (X) dan perkembangan sosial
emosional (Y).
Berikut dikemukakan kerangka berfikir penelitian dengan judul penelitian
diatas :
Bagan 2. 1 Kerangka Pikir

Penggunaan Aplikasi
Tiktok (X)

Perkembangan Sosial
Emosional (Y)

Pengaruh dalam kerangka pemikiran diatas dapat dijelaskan sebagai


berikut : Pengaruh aplikasi tiktok terhadap perkembangan sosial emosional
anak usia dini, dinilai akan besar pengaruhnya bagi perkembangan anak.
Akibat yang disebabkan oleh penggunaan aplikasi tiktok yang berlebihan
akan memperburuk perkembangan anak dalam berinteraksi dengan orang lain
disekitarnya.

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Hipotesis penelitian dapat juga diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji
secara empiris. Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat diajukan
hipotesis penilitian, yaitu :
H0 : Aplikasi Tiktok tidak mempengaruhi perkembangan sosial
emosional anak usia dini.
Ha : Aplikasi Tiktok dapat mempengaruhi perkembangan sosial
emosional anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai