Anda di halaman 1dari 13

ETIKA BISNIS DAN PROFESI

PRINSIP DAN KODE ETIK AKUNTAN DAN


POKOK-POKOK THE SARBANES-OXLEY ACT
(SOA)
Anggota Kelompok :
IMELDA YOFA APRLLIA (21601082117)
GUSTAMIN ABJAN (21601082121)
WIDYA DWI MARDIANA (21601082124)
SUB BAB
1. Pokok-Pokok The Sarbanes-Oxley Act

2. UU AP No 5/2011

3. Prinsip Etika IAI

4. Prinsip dan Kode Etik IAPI

5. Struktur, Prinsip, dan Kode Etik IFAC


6. Keterkaitan/Hubungan Antara etika,GCG,
dan The Sarbanes-Oxley Act
1. Pokok-Pokok The Sarbanes-Oxley Act

Membentuk independent public company board


Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit
Mensyaratkan untuk melakukan full disclosure kepada para pemegang saham
Mensyaratkan Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO)
Melarang kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya
Mensyaratkan adanya kode etik, terdaftar pada Securities and Exchange
Commission (Bapepam-LK)
Mensyaratkan mutual fund professional
Memberikan perlindungan kepada individu
Mensyaratkan penasehat hukum perusahaan
2. UU AP No 5/2011

Undang-Undang Akuntan Publik No. 5 tahun 2011 yang menjelaskan tentang


kewajiban,tanggung jawab, dan larangan yaitu :

Kewajiban Akuntan Publik dan Kantor Larangan Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik Akuntan Publik

Di jelaskan pada pasal :


Pasal 25
Dijelaskan pada pasal :
Pasal 26
Pasal 30
Pasal 27
Pasal 31
Pasal 28
Pasal 29
3. Prinsip Etika IAI

1. Tanggung jawab profesi 3. Integritas


Setiap anggota harus senantiasa Merupakan kualitas yang melandasi
menggunakan pertimbangan moral dan kepercayaan public dan merupakan patokan
professional dalam semua kegiatan yang bagi anggota dalam menguji semua
dilakukannya. keputusan yang diambilnya

2. Kepentingan public 4. Objektivitas


Anggota senantiasa bertindak dalam kerangka Mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
pelayanan kepada public, menghormati memihak, jujur secara intelektual, tidak
kepercayaan public, dan menunjukkan berprasangka atau bias, serta bebas dari
komitmen atas profesionalisme benturan kepentingan atau berada di
bawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional 7. Pelaku Profesional
Anggota melaksanakan jasa profesionalnya Anggota harus berperilaku konsistem dengan
dengan kehati-hatian, ketekunan dan reputasi profesi ang baik dan menjauhi
kompetensi dan memiliki kewajiban dalam tindakan yang dapat mendeskripsikan profesi
mempertahankan pengetahuan dan
ketrampilan profesional pada tingkat yang
diperlukan

6. Kerahasiaan 8. Standar Teknis


Anggota harus menghormati kerahasiaan Anggota harus melaksanakan jasa
informasi yang di peroleh selama melakukan profesionalnya sesuai dengan standar teknis
jasa profesional dan tidak boleh memakai dan standar profesional yang relevan
atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan,
4. Prinsip dan Kode Etik IAPI
Kode Etik IAPI
Para pelaku profesi akuntan publik harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika
profesi yang diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik (IAPI). Kode etik ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

2. Memuat Aturan Etika Profesi yang memberikan ilustrasi


mengenai penerapan kerangka konseptual pada situasi
1. Memuat Prinsip Dasar Etika Profesi dan tertentu.
memberikan kerangka konseptual untuk - Ancaman dan Pencegahan
penerapan prinsip, terdiri dari: - Penunjukkan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
- Prinsip Integritas - Benturan Kepentingan
- Prinsip Objektivitas - Pendapat Kedua
- Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan - Imbalan Jasa Profesional dan bentuk Remunerasi Lainnya
Kehati-hatian Profesional - Pemasaran Jasa Profesional
- Prinsip Kerahasiaan - Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramahtamahan Lainnya
- Prinsip Perilaku Profesional - Penyimpanan Aset Milik Klien
- Objektivitas Semua Jasa Profesional
- Independensi dalam Perikatan Assurance
5. Struktur, Prinsip, dan Kode Etik IFAC

 Struktur IFAC
 Prinsip IFAC
Untuk memastikan kegiatan IFAC dan badan pengaturan independen standar yang
didukung oleh IFAC responsif terhadap kepentingan publik, sebuah Public Interest
Oversight Board (PIOB) didirikan pada Februari 2005. IFAC dan anggotanya
bekerjasama untuk mengembangkan IFACnet, yang diluncurkan pada tanggal 2
Oktober 2006. IFACnet menyediakan akuntan profesional di seluruh dunia dengan
one-stop acces untuk berbagai sumber , termasuk bimbingan praktek yang baik,
artikel, dan alat-alat dan teknik.Di antara inisiatif utama IFAC adalah
penyelenggaraan Kongres Akuntan Dunia.
 Kode Etik IFAC

1. Kesadaran bahwa kewajiban akuntan yaitu untuk melayani kepentingan publik.


2. Harus dipahami bahwa tanggung jawab akuntan tidak secara ekslusif hanya melayani klien atau hanya
melayani atasan, melainkan melayani kepentingan publik dalam arti luas. Pengertian “publik” bagi akuntan
terdiri dari atas klien, manajemen (atasan), kreditur, investor, pemerintah, karyawan, masyarakat bisnis, dan
keuangan, media masa, para pemerhati bisnis dan ekonomi, para aktivis, dan sebagainya.
3. Tujuan (objective) dari profesi akuntan adalah memenuhi harapan profesionalisme, kinerja, dan
kepentingan publik.
4. Diperlukan 4 kebutuhan dasar, yaitu : kredibilitas, profesionalisme, kualitas jasa tertinggi, dan kerahasiaan.
5. Keseluruhan hal tersebut hanya dapat dicapai bila profesi akuntan dilandasi oleh prinsip-prinsip parilaku
fundamental, yang terdiri atas: integritas, objektivitas, kompetensi profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan,
perilaku profesional, dan standar teknis.
6. Namun, prinsip-prinsip fundamental pada butir (5) hanya dapat diterapkan jika akuntan mempunyai sikap
independen, baik independen dalam pikiran (independence in mind) maupun independen dalam penampilan
(independence in appearance).
6. Keterkaitan/Hubungan Antara etika,GCG, dan The
Sarbanes-Oxley Act
Latar belakang diundangkannya SOA, antara lain munculnya skandal akuntansi di Enron yang
melibatkan kantor akuntan publik Arthur Andersen (the big five) serta adanya kasus kebangkrutan
beberapa perusahaan besar seperti TICO, Worldcom dan Adelphia yang menimbulkan kepanikan luar
biasa kalangan dunia usaha. Manfaat SOA secara langsung berdampak positif dalam rangka
implementasi GCG di perusahaan publik di berbagai belahan dunia lainnya.
Tujuan utama SOA adalah meningkatkan kepercayaan publik terhadap implementasi prinsip GCG
bagi perusahaan yang telah go publik. SOA mewajibkan perusahaan yang listed di NYSE untuk mematuhi
berbagai ketentuan yang berlaku untuk menjamin transparansi dalam penyusunan laporan keuangan.
Selain itu, SOA juga menjamin adanya kepastian terhadap integritas pelaporan keuangan (integrity of
financial reporting). United States – Securities Exchange Commission (US-SEC) juga telah mengadopsi SOA
sebagai syarat untuk memperketat persyaratan disclosure laporan keuangan serta menjamin akuntabilitas
laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini, SOA mewajibkan perusahaan publik untuk mereformasi
tanggungjawab manajemen perusahaan perihal keterbukaan informasi keuangan serta mencegah
terjadinya kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting) yang bermula dari kecurangan
akuntansi (accounting fraud). Amerika Serikat menerapkan regulasi ini secara ketat, antara lain meliputi
pelaporan keuangan yang akurat dan tidak bias, review pengendalian intern serta kewajiban untuk
menerapkan Code of Ethics dan Code of Corporate Governance. SOA juga menuntut standar yang sangat
tinggi terhadap operasi bisnis dan pelaksanaan audit atas pengendalian intern.
Keterkaitan dari ketiga tersebut yaitu
Bahwa SOA merupakan implementasi dari GCG dan
pembentukan SOA terjadi karena adanya pelanggaran etika
didalam operasi bisnis dan pelaksanaan audit atas
pengendalian intern
THANK YOU 
ANY QUESTIONS ??

Anda mungkin juga menyukai