Anda di halaman 1dari 10

STAKEHOLDERS DAN

ETIKA
KELOMPOK 4 :
IMELDA 21601082070
RIZKI DWI P. S 21601082070
HAERUL ANWAR 21601082094
Stakeholders :
Stakeholders dapat diartikan sebagai segenap pihak
yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang
diangkat.
Gray et al (2001) dalam Ismurniati (2010) menyatakan
bahwa stakeholder adalah : pihak-pihak yang
berkepentingan pada perusahaan yang dapat
mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh aktivitas
perusahaan, para stakeholder antara lain masyarakat,
karyawan, pemerintah, supplier, pasar modal dan lain-
lain.
Pemangku Kepentingan :
Istilah ‘pemangku kepentingan’ (stakeholders) merujuk kepada
semua pihak yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
tindakan perusahaan. Oleh karena itu, teori pemangku
kepentingan (stakeholders) menjadi relevan untuk menjelaskan
pengembangan CG serta CSR di perusahaan.
Freeman dan Reed mengajukan geradi (grid) pemangku
kepentingan kontemporer yang menunjukan realitas pemangku
kepentingan masa kini, dimana stake(interest/claim –
kepentingan) yang dimiliki oleh pemangku kepentingan tidak
selalu kongruen dengan sumber kekuasaan yang dimiliki
pemangku kepentingan (Solihin,2008:52)
Kelompok Stakeholders :

Berdasarkan kekuatan, posisi penting, dan pengaruh stakeholder


terhadap suatu issu stakeholder dapat dikategorikan kedalam
beberapa kelompok yaitu :
1. Stakeholder Utama (Primer)
2. Stakeholder Pendukung (sekunder)
3. Stakeholder Kunci
Kepentingan(Interest) Dan Kekuasaan (Power) Para
Pemangku-Kepentingan :

Hubungan perusahaan dengan para pemangku kepentingan


diharapkan bersifat interaktif. Dengan demikian, diharapkan
interaksi ini dapat membantu perusahaan mempelajari
ekspektasi masyarakat, memperoleh keahlian dari luar
perusahaan, mengembangkan solusi kreatif, dan
memenangkan dukungan pemangku kepentingan untuk
menerapkan berbagai solusi tersebut.
Menurut Tunggal (2009:63) perlunya respon terhadap para
pemangku kepentingan pada era sekarang ini dipertajam
dengan meningkatnya globalisasi perusahaan dan
dengan munculnya teknologi-teknologi yang mampu
memfasilitasi komunikasi cepat pada skala dunia.
Hubungan antara Perusahaan dan Pemangku Kepentingan :

Sifat dari hubungan perusahaan dengan stakeholders mengalami


perubahan dinamis seiring berjalannya waktu. Beberapa pakar
mengamati terjadinya pergeseran bentuk dari yang semula tidak aktif
(inactive), menjadi reaktif (reactive), kemudian berubah lagi menjadi
proaktif (proactive) dan akhirnya menjadi interaktif(interactive).
Pola Hubungan Stakeholders :

1. Hubungan tidak aktif (inactive)


2. Hubungan yang reaktif (reactive):
3. Hubungan yang proaktif (proactive):
4. Hubungan yang interaktif (interactive)
Pemangku kepentingan kepentingan kekuasaan

Pemerintah Mengharapkan pertumbuhan ekonomi PajakMenutup/menyegel perusahaan;


dan lapangan kerja; memperoleh pajak mengeluarkan berbagai peraturan.

Masyarakat Mengharapkan peran perusahaan Menekan pemerintah melalui unjuk rasa


dalam program kesejahteraan missal; melakukan aksi kekerasan
masyarakat; menjaga kesehatan

Mengonfirmasikan Semua kegiatan Mempublikasikan berita


perusahaan yang berkaitan dengan isu negatif yang merusak citra perusahaan.
Media massa etika, nilai-nilai,kesehatan, keamanan,
dan kesejahteraan

Kepedulian terhadap pengaruh positif Mengkampanyekan aksi boikot dengan


dan negatif dari tindakan perusahaan mempengaruhi pemerintah, media
Aktivis Lingkungan terhadap lingkungan hidup, HAM dan massa,dan masyarakat; melobi
sebagainya pemerintah untuk membatasi/melarang
impor produk perusahaan tersebut bila
merusak lingkungan hidup atau
melanggar HAM
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai