Anda di halaman 1dari 17

ASPEK PERILAKU DARI PERENCANAAN DAN PENGGARAN LABA II

EKA
KARINA OKTAVIA 21601082192
1 Tahap Penentuan Tujuan

Kongruensi Tujuan
2

3 Partisipasi

4 Keuntungan dari Partisipasi

5 Batasan dan Masalah Partisipasi


KONSEP ILMU PERILAKU RELEVAN DALAM PROSES PENGGARAN

6 Tahap Implementasi

Komunikasi anggaran
7

8 Koperasi dan Koordinasi

Tahap Kontrol dan Evaluasi Kinerja


9

10 Laporan Kinerja
Tahap Penentuan Tujuan

Selama tahap penentuan tujuan, target manajemen atas diterjemahkan menjadi tujuan yang terbatas dan
terstruktur bagi organisasi dan bagi subunitnya (pusat pertanggungjawaban)
Teori ekonomi dan manajemen kalsik dari menyatakan tujuan sebagai yang non-problematik. Apakah ini
menjadi tujuan tunggal peningkatan laba dari teori ekonomi atau tujuan personal dari teori manajemen klasik
dari pendiri atau pengusaha, tujuannya ditetapkan pada fakta yang dihadapi oleh organisasi . Pernyataan
bagaimana tujuan ditetapkan bisa dianggap tidak relevan dan tidak ada kepentingan bagi paket teori awal .
Teori organisasi modern menyatakan bahwa tujuan organisasi adalah beragam dan mencerminkan keptusan
untuk menekankan organisasi pada wacana aksi tertentu .
Keselarasan Tujuan

Kongruensi tujuan atau persesuaian bisa terjadi ketika individu memandang


bahwa kebutuhan personalnya dapat dipenuhi secara terbaik dengan mencapai
tujuan organisasi .
Kongruensi antara tujuan organisasi dan personal dapat juga ditingkatkan
dengan menjelaskan kepada pegawai pemikiran tentang tujuan organisasi,
Karena tidak ada tujuan organisasi ataupun individu yang sifatnya statis,
kongruensi tujuan harus diperkuat pada setiap siklus perencanaan.
Jika kongruensi tujuan tidak bisa ditekankan, beragam masalah akan muncul.
Partisipasi

Partisipasi adalah sebuah proses pembuatan keputusan terpadu oleh dua pihak atau lebih yang mana
keputusannya mempunyai efek masa depan bagi pihak yang bersangkutan .

Semua studi partisipasi dalam proses manajemen menyimpulkan bahwa partisipasi menguntungkan
organisasi. Partisipasi bisa secara positif mempengaruhi perilaku pegawai, meningkatkan kuantitas dan
kualitas produksi, dan meningkatkan koperasi antar manajemen
Keuntungan dari Partisipasi

Satu keuntungan dari partisipasi yang sukses adalah bahwa partisipasi melibatkan ego
dan bukan sekedar melibatkan tugas dalam kerjannya, Ini akan meningkatkan moral
dan menghasilkan inisiatif yang lebih besar pada semua level manajemen. Partisipasi
ini juga meningkatkan kohesivitas kelompok, yang selanjutnya cenderung
meningkatkan kooperasi antar anggota kelompok dan penentuan tujuan.

Karena tujuan dan kebutuhan personal biasanya mendominasi tujuan organisasi, kurang
nya internalisasi tujuan bisa berhubungan dengan penurunan moral dan produktivitas.
Batasan dan Masalh Partisipasi

Manajer menciptakan slack dengan merendahkan pendapatan, melebih-lebihkan biaya, atau


membesar-besarkan jumlah input yang dibutuhkan untuk manufaktur unit dan output. Ini dilakukan untuk
menghasilkan marjin keamanan untuk memenuhi tujuan yang dianggarkan.

Masalah slack yang berlebihan bisa ditindaklanjuti jika manajemen atas menghasilkan prosedur efektif
untuk penilaian mendalam selama proses pembuatan keputusan.
Tahap Implementasi

Setelah tujuan organisasi telah ditetapkan, direktur perencanaan mengkonsolidasinya


dalam anggaran formal komperehensif. Cetak-biru perusahaan untuk tindakan ini bisa
kemudian disetujui oleh pimpinan atau dewan direktur.
Anggaran ditetapkan lewat komunikasi kepada personel organisasi kunci.
Komunikasi Anggaran

Banyak masalah komunikasi yang kompleks yang terjadi selama penjualan ini karena pesan harus
dipahami oleh orang yang mempunyai latarbelakang dan pelatihan beragam dan yang bekerja pada level
organisasi berbeda.

Selain tujuan pemberitahuan manajer level-rendah akan tanggungjawabnya, komunikasi subtujuan


anggaran juga dimaksudkan untuk memenangkan konfidensi personal level rendah.
Kooperasi dan Koordinasi

Impelemntasi anggaran yang sukses membutuhkan kooperasi orang dengan berbagai keahlian dan bakat.
Setiap dimensi dari rencana harus dijelaskan kepada pihak yang bertanggungjawab untuk aksinya guna
mengembangkan keterlibatan dan kepentinganya dalam konteks anggaran keseluruhan.

Koordinasi adalah sebuah tatanan penggabungan semua sumberdaya organisasi secara efektif. Dari sudut
pandang perilaku, ini berarti seperti menggabungkan bakat dan keunggulan partisipan organisasi dan
menekankanya pada tujuan yang sama.
Tahap Kontrol dan Evaluasi KInerja

Dalam tahap kontrol dan evaluasi kinerja, kinerja aktual bisa dibandingkan dengan
standart yang dianggarkan untuk mengetahui area masalah dalam organisasi dan untuk
menghasilkan sasaran aksi yang tepat untuk membenarkan kinerja sub-standart.
Laporan Kinerja

Penetapan laporan kinerja secara tepat waktu mempunyai efek penegasan pada moral pegawai. Perubahan
dalam level aspirasi ini bisa disebabkan oleh perubahan dalm konfidensi pegawai terhadap
kemampuannya untuk mencapai tujuan kinerja.
Kondisi vital dari penganggaran yang sukses adalah komitmen keseluruhan dari manajemen atas
kepada perencanaan sebagai cara untuk melakukan bisnis. Tanpa dukungan eksekutif dan iklim
perencanaan yang bagus, sistem anggaran yang paling maju sekalipun cenderung akan gagal.

Anda mungkin juga menyukai