Anda di halaman 1dari 2

MOHAMAD FADHLI AZHMI 105020301111025 ETIKA BISNIS DAN PROFESI

KODE ETIK IAI DAN IFAC

Pada Handbook of The Code of Ethics for Professional accountants yang dibuat oleh International Ethics Standards Board for Accountans (IESBA) yang di publish oleh

International Federation of Accountants(IFAC) terdiri atas 3 chapter, yaitu Part A General Application of the Code; Part B Professional Accountans in Public Practice; dan Part C Professional Accountants in Business. Adapun pada part A General Application of the Code (Penerapan umum pada kode) membahas akan bahwa professional akuntan harus mematuhi etika-etika yang sudah diatur. Dalam chapter ini dibahas akan 5 prinsip-prinsip fundamental yang diusung yaitu, integritas, objektivitas, kompetensi professional dan kehati-hatian, kerahasiaan, serta perilaku professional.Pada part ini diberikan kerangka kerja konseptual akuntan yang berlaku yaitu: a) Mengidentifikasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar; b) Evaluasi signifikansi dari ancaman yang telah diidentifikasi; c) Penerapan perlindungan, bila perlu, untuk menghilangkan ancaman atau setidaknya mengurangi ketingkat yang dapat diterima. Sedangkan pada part B Professional Accountants in Public Practice (Akuntan Profesional dalam Praktek publik) dan part C Professional Accountants in Business (Akuntan Profesional dalam Bisnis) menjelaskan bagaimana kerangka konseptual tersebut berlaku dibebertapa situasi. Untuk Part B maka berlaku untuk akuntan professional dalam praktek publik dan untuk Part C berlaku untuk akuntan professional dalam bisnis. Disini diberikan contoh perlindungan yang mungkin cocok untuk mengatasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar. Disini juga digambarkan situasi dimana pengamanan tidak tersedia untuk mengatasi ancaman dan akibatnya. Pembahasan pada part B yaitu mengenai penunjukan professional, konflik kepentkingan, pendapat kedua, fee dan tipe lain dari remunerasi, pemasaran jasa professional, hadiah dan keramahan, kustodi asset klien, objektivitas pada semua layanan, Independensi dalam audit

dan perjanjian pemakaian ulasan, serta independensi dalam perjanjian jaminan lainnya. Pembahasan pada part C yaitu mengenai potensi konflik, persiapan dan pelaporan informasi, bertindak dengan keahlian yang cukup, kepentingan keuangan, dan inducement. Pada prakteknya, akuntan professional dalam praktek umum juga akan menemukan bahwa part C pada keadaan tertentu relevan dengan mereka.

Persamaan antara kode Etik yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan International Federation of Accountants(IFAC) adalah pada kode etik yang dibuat oleh IAI mengadopsi part A dari kode etik IFAC yaitu tentang prinsip-prinsip fundamental antara lain Integritas, Objektivitas, Kompetensi professional dan kehati-hatian, kerahasiaan, perilaku professional. Sedangkan hal yang berbeda adalah terdapat penambahan prinsip dalam kode etik IAI yaitu prinsip tanggung jawab profesi, kepentingan publik, dan standar teknis. Selain itu, kode etik IAI saat ini juga tidak mengadopsi part B maupun part C kode etik IFAC karena untuk part B dan part C dari kode etik IFAC sudah diadopsi oleh kode etik yang dibuat Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Disini saya juga kesulitan untuk mendapatkan informasi atas kode etik yang dibuat oleh IAI sehingga materi atas aturan etika dan interpretasi aturan etika yang terdapat dalam kode etik IAI tidak saya cantumkan.

Anda mungkin juga menyukai