Anda di halaman 1dari 83

ETIKA PROFESI

Apa yang dimaksud


dengan etika
profesi (professional
ethics)? Secara umum,
Pengertian Etika pengertian etika
Profesi profesi adalah suatu
sikap etis yang dimiliki
seorang profesional
sebagai bagian integral
dari sikap hidup dalam
mengembang tugasnya
serta menerapkan
norma-norma etis umum
pada bidang-bidang
khusus (profesi) dalam
kehidupan manusia
Prinsip Dasar Etika Profesi
Terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan dalam
pelaksanaan kode etik profesi. Adapaun prinsip-prinsip etika profesi
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan suatu pekerjaan dan juga terhadap hasilnya. Selain
itu, profesional juga memiliki tanggungjawab terhadap dampak
yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain
atau masyarakat umum.
2. Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut untuk
mengedepankan keadilan dalam menjalankan pekerjaannya.
Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja yang
berhak.
3. Prinsip Otonomi
Setiap profesional memiliki wewenang dan kebebasan dalam
menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya,
seorang profesional memiliki hak untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik
profesi.
4. Prinsip Integritas Moral
Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral
dalam diri seseorang yang dilakukan secara konsisten dalam
menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional harus
memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan
profesinya, dirinya, dan masyarakat.
Fungsi dan Tujuan Etika Profesi
Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian, kode etik profesi adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengacu pada hal tersebut, maka fungsi dan tujuan etika
profesi adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Kode Etik Profesi
• Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi
tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan.
• Sebagai alat kontrol sosial bagi masyarakat umum
terhadap suatu profesi tertentu.
• Sebagai sarana untuk mencegah campur tangan dari
pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika
dalam keanggotaan suatu profesi.
2. Tujuan Kode Etik Profesi
• Untuk menjungjung tinggi martabat suatu profesi.
• Untuk menjaga dan mengelola kesejahteraan anggota
profesi.
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk membantu meningkatakan mutu suatu profesi.
• Untuk meningkatkan pelayanan suatu profesi di atas
keuntungan pribadi.
• Untuk menentukan standar baku bagi suatu profesi.
• Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih
profesional dan terjalin dengan erat.
Contoh Etika Profesi Akuntan Publik
Kewajiban Bagi Seorang Akuntan Publik (AP) Dan (KAP) Terdapat 5 (Lima) Kewajiban Akuntan Publik Dan KAP Yaitu:
1. Bebas dari kecurangan (fraud), ketidakjujuran dan kelalaian serta menggunakan kemahiran jabatannya (due professional care)
dalam menjalankan tugas profesinya.
2. Menjaga kerahasiaan informasi / data yang diperoleh dan tidak dibenarkan memberikan informasi rahasia tersebut kepada
yang tidak berhak. Pembocoran rahasia data / informasi klien kepada pihak ketiga secara sepihak merupakan tindakan
tercela.
3. Menjalankan PSPM04-2008 tentang Pernyataan Beragam (Omnibus Statement) Standar Pengendalian Mutu (SPM) 2008 yang
telah ditetapkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik (DSPAP) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), terutama
SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (SPM-KAP).
4. Mempunyai staf / tenaga auditor yang profesional dan memiliki pengalaman yang cukup. Para auditor tersebut harus
mengikuti Pendidikan Profesi berkelanjutan (Continuing Profesion education) sebagai upaya untuk selalu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang audit dan proses bisnis (business process). Dalam rangka peningkatan kapabilitas
auditor, organisasi profesi mensyaratkan pencapaian poin (SKP) tertentu dalam kurun / periode waktu tertentu. Hal ini
menjadi penting, karena auditor harus senantiasa mengikuti perkembangan bisnis dan profesi audit secara terus menerus.
5. Memiliki Kertas Kerja Audit (KKA) dan mendokumentasikannya dengan baik. KKA tersebut merupakan perwujudan dari
langkah-langkah audit yang telah dilakukan oleh auditor dan sekaligus berfungsi sebagai pendukung (supporting) dari temuan-
temuan audit (audit evidence) dan opini laporan audit (audit report). KKA sewaktu-waktu juga diperlukan dalam pembuktian
suatu kasus di sidang pengadilan.
Larangan Bagi Seorang Akuntan Publik ( AP ) Dan ( KAP ) Akuntan Publik Dilarang Melakukan 3 (Tiga) Hal :
1. dilarang memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan (general audit) untuk klien yang sama berturut-turut untuk
kurun waktu lebih dari 3 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kolusi antara Akuntan Publik dengan klien
yang merugikan pihak lain.
2. apabila Akuntan Publik tidak dapat bertindak independen terhadap pemberi penugasan (klien), maka dilarang untuk
memberikan jasa.
3. Akuntan Publik juga dilarang merangkap jabatan yang tidak diperbolehkan oleh ketentuan perundang-undangan / organisasi
profesi seperti sebagai pejabat negara, pimpinan atau pegawai pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau swasta, atau badan hukum lainnya, kecuali yang diperbolehkan seperti jabatan
sebagai dosen perguruan tinggi yang tidak menduduki jabatan struktural dan atau komisaris atau komite yang bertanggung
jawab kepada komisaris atau pimpinan usaha konsultansi manajemen. Sedangkan, KAP harus menjauhi
Sektor Industri Jasa
Sektor ekonomi tersier (dikenal
sebagai sektor jasa atau industri jasa)
adalah satu dari tiga sektor ekonomi,
yang lainnya adalah sektor sekunder
(manufaktur) dan sektor primer
(pertambangan, pertanian, dan
perikanan).
Definisi umum sektor tersier adalah
menghasilkan suatu jasa daripada
produk akhir seperti sektor
sekunder.Kadang sebuah sektor
tambahan, “sektor kuartener”
diartikan sebagai berbagi informasi
(yang secara normal dimiliki oleh
sektor tersier). Bisnis sektor jasa yang
semakin meningkat berfokus pada
ide “ekonomi pengetahuan” dengan
memahami apa yang diinginkan
konsumen dan bagaimana
mengirimkannya dengan cepat
dan efisien
PENGERTIAN SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN
Menurut DFID (Department For International Development)
sektor keuangan adalah seluruh perusahaan besar atau kecil, lembaga
formal atau informal di dalam perekonomian yangmemberikan
pelayanan keuangan kepada konsumen, para pelaku bisnis dan lembaga-
lembaga keuangan lainnya.
Dalam pengertian yang lebih luas, meliputi segala hal mengenai
perbankan, bursa saham (stock exchanges), asuransi, credit unions,
lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (money lender)
CIRI-CIRI ENTITAS YANG TERMASUK DALAM SEKTOR KEUANGAN

• Tidak memproduksi suatu barang


• Tidak memiliki persediaan bahan
baku
• Aktifitasnya lebih mengarah
keinvestasi
• Mayoritas pengeluaranuntuk
membayar pegawai
• Memiliki sumber permodalan yang
mayoritas dari modal sendiri atau
investasi yang tidakmemiliki bunga
tinggi
• Aktiva dineracanya mayoritas terdiri
dari piutang, kas dan asset tetap
KEGIATAN OPERASIONAL ENTITAS JASA KEUANGAN

Jasa Keuangan merupakan


istilah yang sering digunakan
untuk menunjukan jenis jasa
yang diberikan atau
disediakan oleh industri
lembaga keuangan.Industri
lembaga keuangan yang
dimaksud misalnya Bank,
perusahaan asuransi,
sekuritas, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan
perusahaan kartu kredit.
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
a. Perusahaan Penjaminan Kredit
Perusahaan penjaminan kredit
merupakan salah satu badan
hukum yang bekerja pada
bidang keuangan dimana
kegiatan pokok dari
perusahaan ini adalah
memberikan pinjaman kredit
kepada nasabah. Perusahaan
penjaminan kredit bertujuan
untuk membantu Usaha Kecil,
Usaha Menengah, Usaha Mikro
untuk mengakses dana dari
lembaga keuangan lain,
misalnya perbankan
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
b. Perusahaan Penjaminan
Infrastruktur
Perusahaan penjaminan
infrastruktur merupakan salah
satu bentuk perusahaan persero.
Tujuan dari pendirian perusahaan
ini adalah untuk memberi jaminan
kepada proyek-proyek yang
bekerjasama dengan pemerintah
namun badan usaha ini bergerak
hanya di bidang infrastruktur yang
dilakukan dengan cara
menyediakan penjaminan
infrastruktur.
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
c. Lembaga Penyediaan Ekspor
Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2009 Tentang
lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia, Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia atau (LPEI)
dibentuk demi membantu dan
mendukung kebijakan yang
dilakukan oleh pemerintah dalam
mendorong ekspor barang-barang
asli dalam negeri menuju Negara-
negara tertentu
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
d. Perusahaan Pembiayaan Sekunder
Perumahan
Fungsi atau tugas dari pendirian
perusahaan ini adalah untuk
menyediakan berbagai macam
pembiayaan perumahan. Tujuan dari
pembiayaan perumahan antara lain
untuk meningkatkan kapasitas
pembiayaan perumahan agar dapat
dijangkau oleh masyarakat di
berbagai kalangan. Di Indonesia
hanya ada satu Perusahaan
Pembiayaan Sekunder Perumahan,
nama perusahaan tersebut adalah
PT Sarana Multigriya Finansial atau
sering disingkat dengan PT. SMF
(persero)
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
e. Perusahaan Pegadaian
Pemerintah memiliki program
untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kelas
menengah ke bawah.Untuk
meningkatkan dan mendukung
program pemerintah tersebut,
perusahaan pegadaian didirikan
untuk memberi kemudahan bagi
usaha skala mikro, kecil dan
menengah dalam mencari
pinjaman modal dengan bunga
pinjaman yang tergolong
kecil.Pemberian pinjaman
memiliki dasar hukum gadai dan
fidusia
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
f. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Lembaga jasa keuangan ini sering
disebut dengan BPJS yang didirikan
berdasarkan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 Tentang
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.Perusahaan ini memberikan
jaminan dalam berbagai bentuk,
yaitu jaminan kematian, jaminan
kesehatan, jaminan kecelakaan
kerja, jaminan pensiun, dan jaminan
hari tua.Jenis jaminan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan masyarakat yang
menggunakan BPJS
BIDANG-BIDANG ENTITAS JASA KEUANGAN
g. Lembaga Keuangan Mikro
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) didirikan tidak hanya untuk
mendapat keuntungan semata.Lembaga jasa keuangan ini bergerak
khusus dalam bidang pemberian jasa pengembangan usaha dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat.Caranya adalah dengan memberi
pinjaman dan pembiayaan secara langsung untuk usaha yang
berskala mikro baik kepada anggotanya atau kepada
masyarakat.Perusahaan ini juga melakukan pengelolaan uang
simpanan masyarakat atau kelompok dan bersedia memberi
konsultasi dalam pengembangan usaha yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat maupun individu
JENIS-JENIS ENTITAS YANG TERMASUK DALAM
SEKTOR INDUSTRI JASA KEUANGAN

• BANK MANDIRI
• BANK BTN
• BANK BNI
• dll
JENIS-JENIS ENTITAS DALAM BIDANG USAHA
DAN KEPEMILIKAN

1. Perbankan
• BII Syariah
• CIMB Syariah
2. Pemerintah
• ASKES
• ASURANSI
PENILAIAN PENGETAHUAN 1
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian sektor industri jasa!
2. Jelaskan pengertian sektor industri jasa
keuangan!
3. Sebutkan bidang-bidang entitas jasa keuangan!
4. Sebutkan ciri-ciri entitas yang termasuk dalam
sektor keuangan!
5. Sebutkan jenis-jenis entitas yang termasuk dalam
sektor industri jasa keuangan!
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis di dalam melakukan suatu kegiatan
ataupun suatu pekerjaan
Sektor Primer merupakan sektor ekonomi tradisional yang dimana memanfaatkan langsung dari alam
yang langsung bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dalam suatu bangsa
Sektor sekunder merupakan sektor ekonomi yang mengolah hasil sektor primer menjadi barang jadi,
seperti pada manufaktur dan konstruksi. Industri ini juga dapat dibagi menjadi industri ringan
dan industri berat. Dalam proses produksinya, industri pada sektor ini umumnya mengonsumsi
energi dalam jumlah yang besar, memerlukan pabrik dan mesin, serta menghasilkan limbah
Sektor tersier adalah produk yang tidak berwujud atau tidak berbentuk. Produk ini bisa diwujudkan
dalam bentuk jasa, layanan, servis, konsultasi, sumber daya manusia dan sebagainya
Sektor Quartener merupakan sektor ekonomi yang mencakup penyediaan jasa dengan memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan. Sektor ini merupakan pengembangan dari sektor tersier, dengan
melibatkan kekayaan intelektual
Sektor Quiner merupakan sektor-sektor dari quartener yang bertindak sebagai pengambil keputusan
utama yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat
Sekuritas adalah firma yang merupakan anggota bursa efek dengan lisensi khusus untuk melakukan jual
beli efek atau saham dan menjadi perantara transaksi bagi perusahaan atau investor
Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam
bentuk fisik
Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan
kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar
akuntansi yang diselenggarakannya
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang
berpiutang atas suatu barang bergerak atau tidak bergerak
( motor,mobil,tanah sawah, rumah ) yang diserahkan
kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang
lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada
orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang
yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk
melelang barang tersebut. Dimana seseorang itu harus
menggadaikan barangnya untuk mendapatkan uang
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas
dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang
hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda
Pedoman Kerja
Pedoman kerja adalah suatu standar
atau pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan
menggerakan suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi. Pedoman
kerja juga meruapakan tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan
suatu proses kerja tertentu. Dalam
suatu instansi, peodman kerja sangat
penting karena akan menentukan dan
menjadi pedoman oleh perusahaan
tersebut sebagai pedoman untuk
bekerja.
Pedoman Kerja
Berikut tujuan dari pedoman kerja antara lain sebagai
berikut:
• Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi
dalam organisasi.
• Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari pertugas/pegawai terkait.
• Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas atau
pegawai dari malpraktik atau kesalahan
administrasi lainnya.
• Untuk menghindari kegagalan, kesalahan,
keraguan, duplikasi, dan inefisiensi.
• Memperlancar tugas petugas/pegawai atau
tim/unit kerja.
• Sebagai dasar hukum jika terjadi penyimpangan.
• Mengarahkan petugas atau pegawai untuk sama-
sama disiplin dalam bekerja.
• Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan
rutin.
Prosedur Kerja
Dalam menjalankan operasional perusahaan, peran
pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang
sangat signifikan.Oleh karena itu diperlukan standar
prosedur kerja atau dikenal dengan Standar
Operating Procedure (SOP) sebagai pedoman untuk
melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan
dengan operasional perusahaan.

Prosedur kerja adalah suatu rangkaian dari tata


kerja yang saling berhubungan satu dengan
yang lain dimana terlihat adanya suatu urutan
tahap demi tahap dan jalan yang harus
ditempuh dalam rangka menyelesaikan suatu
bidang tugas.Tata kerja adalah suatu cara
dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan
dengan mengingat segi-segi tujuan, peralatan,
fasilitas, tenaga kerja, waktu, ruang dan biaya
yang tersedia seefisien mungkin.
Aturan kerja
Sistem kerja yang baik membantu terbentuknya tata
kerja yang baik.Sebuah sistem mengandaikan adanya
kesinambungan dan sinergi antara aturan, tugas yang
dilaksanakan, pelaksanaan aturan dan output yang
dihasilkan dan sistem kerja selalu terbuka pada hal-hal
baru dan perubahan.Perusahaan yang baik selalu
memerlukan perangkat, aturan dan tata kelola yang
baik agar menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Tujuan suatu kantor atau perusahaan dituangkan
dalam visi dan misi. Visi sebagai konsep ideal yang
dijabarkan ke dalam misinya sebagai penerapan
langkah atau sinergi yang baik. Karena itu tata kelola
perusahaan harus memenuhi prinsip-prinsip mendasar
yang perlu dijalankan secara benar dan perlu
dikembangkan kerjasama tim yang baik dengan
berbagai pihak, terutama dari seluruh karyawan dan
top managemen sehingga memberikan banyak
manfaat termasuk sebagai stakeholder
Profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan
1. Akuntan
Posisi dimana seseorang bertanggung
jawab untuk menghasilkan laporan
keuangan dan informasi akuntansi
dalam perusahaan. Tugas utamanya
yaitu membukukan semua transaksi
yang terjadi pada perusahaan secara
sistematis, periodik dan mampu
dipahami oleh orang yang
membutuhkan laporannya, terutama
internal perusahaan, manajer terlebih
pemilik. Biasanya akuntan terdiri dari
akuntan keuangan dan akuntan
manajemen,akuntan keuangan
fungsinya membukukan segala
aktivitas perusahaan dan membuat
laporan keuangan untuk eksternal
perusahaan termasuk
pemiliksedangkan akuntan
manajemen menyusun informasi
untuk bahan atau keperluan intern
perusahaan atau manajemen
Profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan
2. Internal Auditor
Fungsinya untuk mengaudit internal perusahaan untuk kepentingan
internal perusahaan, memastikan manajemen sudah melakukan
kegiatan dengan kaidah efektif, efisien dan ekonomis untuk
kemajuan perusahaan
3. Akuntan Pajak
Dari segi namanya saja sudah kebayang, ngitungin pajaknya
perusahaan, namun bukan hanya sekedar menghitung. tapi
menganalisa dan memberi saran bagaimana transaksi yang harus
dilakukan agar pajak yang dibayarkan seminimal mungkin tanpa
mencurangi peraturan perpajakan yang berlaku
4. Akuntan Pemerintah
Akuntan yang bekerja di sektor pemerintah. menyusun laporan
keuangan pemerintah, juga melakukan fungsi audit atas instansi
pemerintah atau perusahaan dimana pemerintah sangat
berkepentingan seperti bea cukai dan pajak biasanya,sudut
pandang yang dipakai bukan laba rugi, tapi sesuai aturan
pemerintah
5. Akuntan Pendidik
Guru atau dosen adalah yang disebut akuntan pendidik, fungsinya
pendidikan akuntansi untuk anak didik mereka, selain itu akuntan
pendidik juga bisa melakukan penelitian tentang suatu isu atau
permasalahan yang berkembang dalam dunia akuntansi.
6. Akuntan Publik
Merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri
keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia.
Ketenttuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 mengenai
Akuntan Publik dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan
publik wajib menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah
Standar Pelaporan
Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip
akuntansi dalam penyusunan laporan
keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor.

Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan
dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor
Penilaian Pengetahuan 2
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian pedoman kerja!
2. Jelaskan tujuan dari pedoman kerja!
3. Jelaskan pengertian prosedur kerja!
4. Jelaskan pengertian aturan kerja!
5. Sebutkan profesi-profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan!
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan
dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling
efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Stakeholder adalah suatu masyarakat, kelompok, komunitas ataupun individu
manusia yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu
organisasi atau perusahaan
stockholder adalah pemegang saham, baik itu individu atau badan hukum
yang secara sah punya satu atau lebih saham pada suatu perusahaan. ...
Shareholder atau stockholder saling bekerjasama dengan stakeholder di
dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.
Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi yang
sesuai tanpa pemborosan
Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil atau target
yang diharapkan dengan waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu
tanpa memperdulikan biaya yang harus atau sudah dikeluarkan
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

1. Tanggung Jawab profesi


Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,
setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral
dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam
masyarakat.Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai
tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka.
Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama
dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi,
memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung
jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua
anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi
profesi.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

2. Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,
menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi
akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang
terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan
keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam
memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung
jawab akuntan terhadap kepentingan publik.Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan
masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan.Ketergantungan ini
menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi
kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa
jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang
diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut.Dan semua anggota mengikat dirinya untuk
menghormati kepercayaan publik.Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota
harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang
tinggi.Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi
tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin..
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

3. Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional.Integritas merupakan kualitas yang
melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang
diambilnya.Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengorbankan rahasia penerima jasa.Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan
pribadi.Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima
kecurangan atau peniadaan prinsip.

4. Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban
profesionalnya.Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip
obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta
bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai
situasi.Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain
menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan
dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk
kedalam profesi.Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara
obyektivitas.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan
bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.Hal ini
mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki
keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki.Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan
suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan
kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib
melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab
untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan
memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

6. Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh
memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau
hukum untuk mengungkapkannya.Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan
kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai
berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh
melalui jasa profesional yang diberikannya.Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien
atau pemberi jasa berakhir.
Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik
dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.Kewajiban untuk
menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh
anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak
ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.Sesuai dengan keahliannya dan dengan
berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari
penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
obyektivitas.Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota
adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional
Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan
yang relevan.
Penilaian Pengetahuan 3
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian etika dari pendapat para
ahli!
2. Jelaskan tujuan profesi akuntansi
3. Jelaskan kebutuhan dasar untuk mencapai
tujuan!
4. Jelaskan fungsi etika!
5. Jelaskan sanksi pelanggaran etika!
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatan
Kolektif adalah sesuatu hal yang dilakukan secara bersama-sama dan dalam jumlah yang banyak.
Publik adalah mengenai orang atau masyarakat, dimiliki masyarakat, serta berhubungan dengan, atau
memengaruhi suatu bangsa, negara, atau komunitas.Publik biasanya dilawankan dengan swasta
atau pribadi, seperti pada perusahaan publik, atau suatu jalan
Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai,
metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang
dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat
Klien adalah seseorang yang menggunakan layanan dari seorang atau sebuah organisasi
Konsisten adalah kemampuan untuk terus menerus berusaha sampai suatu pencapaian berhasil diraih,
tidak ada satu hal didunia ini yang bisa menggantikankonsistensi
[relevan] Arti kata relevan di KBBI adalah: kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
Pengertian Kompetensi Personal
Menurut Kamus Besar bahasa
Indonesia pengertian kompetensi
adalah kemampuan atau
kecakapan, sedangkan
berdasarkan surat Keputusan
Mendiknas nomor 045/U/2002,
kompetensi adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh tanggung
jawab yang dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan pekerjaan tertentu.
Dengan demikian kompetensi
berkaitan dengan karakteristik
yang mendasari kemampuan
seseorang dalam bekerja.
Jenis Kompetensi
1. Kompetensi Utama/ Core Competencies
Kompetensi utama adalah sebuah kompetensi yang didefinisikan sebagai
kemampuan internal yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis.Kompetensi ini
adalah kompetensi yang diharapkan dimiliki semua individu dalam
organisasi.Kompetensi ini mendefinisikan tentang nilai-nilai organisasi yang paling
dipahami oleh kebanyakan orang.Tujuan dari kompetensi utama bagi individu
adalah agar iadapat bekerja dalam berbagai posisi di dalam organisasi.
2. Threshold Competencies
Threshold Competencies adalah karakteristik setiap pemegang pekerjaan sehingga
dapat melakukan pekerjaan secara efektif.Tetapi tidak dapat digunakan untuk
membedakan seorang yang berkinerja tinggi, rata-rata dan atau rendah.Contoh,
penjual yang baik harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang produk yang
mereka jual, tetapi pengetahuan ini tidak selalu cukup untuk memastikan performa
penjualan mereka.
3. Differentiating Competencies
Differentiating Competencies adalah karakteristik yang membedakan individu
berkinerja superior dengan yang rata.Differentiating Competencies tidak
ditemukan dalam individu yang berkinerja rata-rata. Misalnya individu yang bekerja
di bidang desain memiliki differentiating competencies dalam mendesain yang
membuatnya lebih unggul dari orang lain
Cara Mengelola Kompetensi Personal
Mengelola kompetensi personal
berarti kepandaian seseorang untuk
mengelola kemampuan dan
kecakapan yang dimilikinya dengan
prestasi kerja serta sikap yang baik
sehingga dapat memuaskan
pemberi kerja sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Mengelola kompetensi personal
dapat dilakukan dengan cara
menjaga kepribadian dan presentasi
diri, menambah kemampuan
dengan pelatihan/pendidikan serta
pengembangan karier
Presentasi Diri
• Presentasi diri adalah penampilan seseorang secara keseluruhan.
Penampilan diri, sering juga dikenal dengan istilah grooming. Grooming
adalah penampilan diri seseorang yang selalu terjaga dan selalu rapi.
Penampilan diri harus serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain.
Penampilan menarik mencerminkan kepribadian orangnya. Orang yang
berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian
baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya
dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang baik meskipun hal ini
tidak terlalu mutlak.
• Penampilan diri yang serasi dan menarik, sangatlah penting dalam
kehidupan sehari-hari, terutama orang yang banyak berhubungan
dengan orang lain sehingga dapat memberi respon yang positif. Untuk
mencapai penampilannya yang menarik seseorang harus mampu
menganalisis dirinya sendiri dan memakai pakaian yang tepat pada
waktu yang tepat pula. Selain itu, perlu pula diperhatikan warna dan
corak busana, dandanan, raut wajah, gaya berjalan, cara makan, dan
minum yang merupakan unsur penting dalam penampilan yang serasi
dan menarik. Penampilan diri yang serasi dan menarik, tidak hanya
dilihat dari penampilan luar saja, tetapi juga harus didukung dan timbul
dari dalam diri.
Pelatihan
Secara umum, pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang
menggambarkan suatu proses dalam pengembangan organisasi.
Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat
dipisahkan dalam sistem pengembangan sumber daya manusia.Berikut ini
pendapat para ahli tentang pengertian keahlian

• Moekijat menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu bagian


pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan
meningkatkan keterampilan, dalam waktu yang relatif singkat dan
dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori.
• Sudirman menjelaskan bahwa pelatihan adalah prosedur formal yang
difasilitasi dengan pembelajaran guna terciptanya perubahan tingkah
laku yang berkaitan dengan peningkatan tujuan perusahaan atau
organisasi.
• Michael J. Jacius mengemukakan istilah pelatihan menunjukan suatu
proses peningkatan tujuan perusahaan atau organisasi
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Tujuan pelatihan adalah sebagai usaha untuk memperbaiki
dan mengembangkan sikap, tingkah laku, dan
pengetahuan.Dengan demikian pelatihan dimaksudkan dalam
pengertian yang lebih luas dan tidak hanya untuk
mengembangkan keterampilan dan bimbingan.Pelatihan
diberikan dengan harapan individu yang menjalaninya dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan baik setelah mengikuti
pelatihan tersebut.
Jenis Pelatihan
A. Magang/Apprenticeship Training
Magang adalah suatu pembekalan terhadap
karyawan dengan cara belajar dan praktik secara
langsung di suatu posisi pekerjaan. Magang banyak
sekali digunakan untuk melihat potensi individu
dalam satu jenis pekerjaan tertentu sehingga bila
telah selesai magang, biasanya individu tersebut
akan ditawari bekerja di posisi tersebut
Jenis Pelatihan
B. On the Job Training
Metode on the job training adalah pelatihan yang menggunakan situasi dalam pekerjaan. Di
sini karyawan diberi pelatihan tentang pekerjaan baru dengan supervisi langsung seorang
pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). On the job training dibagi dalam
beberapa metode, antara lain:
1. Coaching
Coaching adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana atasan mengajarkan keahlian
dan keterampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini pengawas diperlukan
sebagai pemberi petunjuk untuk memberitahukan kepada peserta mengenai tugas atau
pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya
2. Apprenticeships
Apprenticeships adalah proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang lebih
berpengalaman. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keahlian perorangan
sehingga para karyawan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya
3. Job Rotation (Rotasi Jabatan)
Dalam rotasi jabatan karyawan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan
pada bagian-bagian organisasi yang berbeda dan juga praktik berbagai macam
keterampilan dengan cara berpindah dari satu pekerjaan atau bagian ke pekerjaan atau
ke bagian lain
Jenis Pelatihan
C. Off the Job Training
Metode of the job training adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan.Metode ini
digunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat atau pelatihan dalam pekerjaan
tidak dapat dilakukan karena sangat mahal.Off the job training dibagi dalam beberapa metode,
antara lain.
• Vestibule Training
Vestibule training adalah pelatihan yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus yang terpisah
dari tempat kerja biasa dan disediakan jenis peralatan yang sama seperti yang akan digunakan
pada pekerjaan sebenarnya.
• Role Playing
Role playing merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk
memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para pesertalain
yang berbeda perananya.Teknik dapat mengubah sikap peserta, seperti menjadi lebih toleran
terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan
antar pribadi.
• Case Study
Case study adalah metode pelatihan di mana para peserta pelatihan dihadapkan pada
beberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.
• Laboratory Training
Laboratory training adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk
mengembangkan ketermpilan-keterampilan antarpribadi. Latihan ini bersifat sensitivitas, di
mana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungannya. Metode
ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu
yang akan datang.
Pengembangan Karir
Karir adalah perjalanan yang dilalui seseorang selama hidupnya.Karir dapat juga diartikan sebagai
semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja
seseorang.Dengan demikian karir menunjukan perkembangan karyawan secara individual dalam
jenjang jabatan atau kepangkatan yang dapat dicapai selama masa kerja dalam suatu
organisasi.Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan karir adalah rangkaian atau urutan
posisi pekerjaan atau jabatan yang dipegang selama kehidupan kerja seseorang.

Pengembangan karir mengandung tiga unsur pokok, yaitu sebagai berikut:


• Membantu karyawan dalam menilai kebutuhan karirnya sendiri.
• Mengembangkan kesempatan-kesempatan karir yang ada dalam organisasi.
• Menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan karyawan dengan kesempatan-kesempatan karir.

Sesuai dengan tiga unsur di atas diharapkan karir karyawan merupakan suatu unsur yang sangat
penting dan sifatnya pribadi.Oleh karena itu, organisasi harus memberi kebebasan kepada
karyawan untuk mengambil keputusan sendiri mengenai tujuan serta kesempatan menjalani
karirnya. Pengembangan karir dapat dilakukan melalui sebagai berikut:
• Mutasi
• Promosi
• Demosi
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Mutasi adalah suatu perubahan
posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan
baik secara horizontal maupun vertikal
(promosi/demosi) dalam satu organisasi
Promosi jabatan adalah perpindahan dari suatu
jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status
dan tanggung jawab yang lebih tinggi
demosi adalah penurunan jabatan dalam suatu
instansi yang biasa dikarenakan oleh berbagai hal,
contohnya adalah keteledoran dalam bekerja
Keselamatan dan kesehatan kerja
Pengertian
Keselamatan dan kesehatan kerja
merupakan instrumen yang
memproteksi pekerja, perusahaan,
lingkungan hidup, dan masyarakat
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja.Perlindungan tersebu tmerupakan
hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan. K3 bertujuan mencegah,
mengurangi, bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh
dianggap sebagai upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang menghabiskan banyak biaya
(cost) perusahaan, melainkan harus
dianggap sebagai bentuk investasi
jangka panjang yang memberi
keuntungan yang berlimpah pada masa
yang akan datang
Melaksanakan Prosedur K3
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan factor utama yang sangat
penting bagi setiap tenaga kerja, karena K3 merupakan bentuk perlindungan
kerja penyakit atau akibat kerja yang diakibatkan kecelakaan atau insiden
sewaktu pekerjaan berlangsung. K3 merupakan serangkaian instrument yang
berdayaguna untuk melindungi tenaga kerja, perusahaan, lingkunganhidup,
danmasyarakatsekitardaribahaya yang ditimbulkan dari bahaya akiba
tkecelakaan kerja. K3 sudah digalang dan diperhatikan penuh oleh
pemerintah yaitu dengan mengeluarkan pasal atau dasar hukum. Salah satu
programnya adalah JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi


pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya
akibat kecelakaan kerja. Kesehatan kerja (Occupational Health) merupakan
bagian dari kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan
yang berhubungan dengan factor potensial yang mempengaruhi kesehatan
pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa, danKaryawan). Bahaya pekerjaan
seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain bersifat akut dan kronis
(sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau
perlu waktu lama
Bahaya Potensial di Lingkungan Kerja
1.Faktor Fisik
a. Suhu
Suhu terlalu tinggi menyebabkan Heat Stroke, Heat
Cramp, Heat Exhaustion
Suhu terlalu rendah menyebabkan Frostbite, Chilblain,
Trenchfoot
b. Tekanan
TekananUdaraTinggi
- Pada pekerja penyelam dan pekerja tambang
TekananUdararendah
-Pada pekerja penerbang dan astronot
c. Kebisingan
- Kerusakan indera pendengaran, kejiwaan, berdebar
d. Pencahayaan
- Menyebabkan kelainan indera penglihatan
e. Radiasi
- Radiasi Sinar Infra merah, Radiasisinar ultra violet,
Radiasi sinar rontgen
f. Konstruksi Bangunan dan Lingkungan Kerja
- Kecelakaan, terjatuh, tertimpa
- Penyakit Infeksi (ISPA)
- Emosional/Psikis
Bahaya Potensial di Lingkungan Kerja
2. Faktor Kimia
a. Debu, dapat menimbulkan
Pneumoconosis antara lain, Silicosis,
Stanosis, Asbestosis, Berryliosis
b. Uap
- Uap logam, menimbulkan demam
uap logam, dermatitis, keracunan
- gas, menyebabkan keracunan (gas
Sianida, Asam sulfida, CO dll)
- Larutan, menyebabkan kerusakan
pada kulit (Benzen, etanol dll)
Bahaya Potensial di Lingkungan Kerja
3. Faktor Biologi :
- Bakteri, Jamur, Parasit, Virus
4. Faktor Fisiologis:
- Kelelahan karena tidak serasi alat
kerja, frekuensi, beban dll.
5. Faktor Psiko Sosial
- Hubungan sesama pekerja, stress
kerja, shift, pasca kerja dll.
UU yang mengatur K3
• UU Keselamatan Kerja yang berlaku di
Indonesia sekarang adalah UU Keselamatan
Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-
undang ini merupakan undang-undang
pokok yang memuat aturan-aturan dasar
atau ketentuan-ketentuan umum tentang
keselamatan kerja di segala macam tempat
kerja yang berada di wilayah kekuasaan
hukum NKRI.
• Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 adalah
UUD 1945 pasal 27 (2) dan UU No. 14 tahun
1969. Pasal 27 (2) menyatakan bahwa:
“Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga
negara berhak hidup layak dengan
pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak
menimbulkan kecelakaan/ penyakit. UU No.
14 tahun 1969 menyebutkan bahwa tenaga
kerja merupakan modal utama serta
pelaksana dari pembangunan. kerja dll.
Penilaian Pengetahuan 5
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian kesehatan kerja!
2. Jelaskan pengertian keselamatan kerja!
3. Jelaskan unsur-unsur penunjang keselamatan
kerja!
4. Jelaskan tujuan kesehatan dan keselamatan
kerja!
5. Jelaskan UU yang mengatur K3!
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Heat stroke adalah kondisi suhu tubuh yang meningkat tajam dan tiba-tiba dalam waktu cepat, tetapi tubuh Anda tidak
mampu atau tidak memiliki cukup waktu untuk mendinginkan diri. ... Tanda dan gejala heat stroke, termasuk:
Demam tinggi (40º C) atau lebih. Berkeringat deras
Heat exhaustion adalah penyakit yang terkait dengan panas yang dapat muncul setelah Anda terekspos dengan suhu
yang tinggi, sering kali disertai dengan dehidrasi.
Heat cramp merupakan salah satu kejang otot yang terjadi ketika sedang melakukan olahraga atau beberapa saat
setelah melakukan olahraga
Frostbite adalah kondisi di mana jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu rendah
(dingin). Frostbite adalah kondisi yang sering disebut juga sebagai radang dingin dan umumnya terjadi pada
tangan, kaki, hidung, dan telinga
Chilblains - juga dikenal sebagai luka bakar pernio dan dingin - [2] adalah kondisi medis yang terjadi ketika individu yang
memiliki kecenderungan terkena dingin dan kelembaban, menyebabkan kerusakan jaringan. Sering bingung
dengan radang dingin dan kaki parit .Kerusakan lapisan kapiler di kulit menyebabkan kemerahan , gatal , radang ,
dan terkadang lepuh . [3] Chilblains dapat dikurangi dengan menjaga kaki dan tangan tetap hangat dalam cuaca
dingin, dan menghindari perubahan suhu yang ekstrem
Trench foot, yang juga dikenal sebagai kaki parit, terjadi ketika kaki terekspos air yang dingin dan kurang bersih dalam
waktu cukup lama (beberapa jam atau beberapa hari)
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh
bakteri
Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau
mengendap di dalam paru-paru
Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit memerah dan gatal. Dalam kondisi yang lebih serius,
kulit yang terkenadermatitis bisa sampai melepuh, mengeluarkan cairan, dan mengelupas
Pengertian Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada
tahun 1948, kesehatan didefinisikan
sebagai "keadaan lengkap fisik, mental,
dan kesejahteraan social dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan“

Menurut Undang-Undang,
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara social dan ekonomis.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN
1. Pimpinan satuan kerja/unit industri bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan penyehatan lingkungan kerja
industri.
2. Dalam melaksanakan tugas tersebut pimpinan satuan kerja/unit kerja industri dapat menunjuk seorang petugas atau
satuan kerja/unit organisasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan lingkungan.
3. Petugas atau satuan kerja/unit organisasi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan kesehatan lingkungan kerja industri
harus melaksanakan tahap-tahap kegiatan, meliputi antara lain :
a. Menyusun rencana/program kerja tahunan penyehatan lingkungan kerja industri yang merupakan bagian dari
rencana/program kerja industri secara keseluruhan.
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan berdasarkan rencana/program kerja tahunan yang meliputi :
1). Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
2). Sasaran/traget tiap jenis kegiatan
3). Jadwal pelaksanaan kegiatan
4). Tenaga atau satuan kerja/unit organisasi yang akan melaksanakan kegiatan.
5). Peralatan, bahan atau sarana yang diperlukan (jenis dan jumlah)
6). Pembiayaan untuk tiap jenis kegiatan
7). Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan
8). Pencatatan dan pelaporan.
4. Petugas atau satuan kerja/unit organisasi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan penyehatan lingkungan kerja
industri wajib melaksanakan penilaian/telaah hasil-hasil kegiatan penyehatan lingkungan kerja dan merumuskan
alternatif pemecahan masalah, apabila terdapat hambatan atau terjadi penurunan mutu kesehatan lingkungan kerja
industri.
5. Dalam menyelenggarakan penyehatan lingkungan kerja industri, pimpinan satuan kerja/unit industri dapat
memanfaatkan pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan kesehatan lingkungan industri.
AIR BERSIH
A. Persyaratan
Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia,
mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
B. Tata Cara
1. Pengertian
Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
2. Tata cara pelaksanaan
1) Air bersih untuk keperluan perkantoran dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum,
sumber air tanah atau sumber lain yang telah diolah sehingga memenuhi persyaratan
kesehatan.
2) Tersedia air bersih untuk kebutuhan karyawan sesuai dengan persyaratan kesehatan.
3) Distribusi air bersih untuk perkantoran harus menggunakan sistim perpipaan.
4) Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia
dan bakteriologis.
5) Dilakukan pengambilan sampel air bersih pada sumber, bak penampungan dan pada
kran terjauh untuk diperiksakan di laboratorium minimal 2 kali setahun, yaitu musim
kemarau dan musim hujan.
UDARA RUANGAN
A. Persyaratan
1. Suhu dan kelembaban
- Suhu : 18 – 28 0C
- Kelembaban : 40 % - 60 %
2. Debu
Kandungan debu maksimal didalam udara
ruangan dalam pengukuran rata-rata 8 jam
3. Pertukaran udara : 0,283 M3/menit/orang
dengan laju ventilasi : 0,15 – 0,25 m/detik.
Untuk ruangan kerja yang tidak menggunakan
pendingan harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan
menerapkan sistim ventilasi silang.
4. Gas pencemar
Kandungan gas pencemar dalam ruang kerja,
dalam rata-rata pengukuran 8 jam
5. Mikrobiologi
- Angka kuman kurang dari 700 koloni/m3
udara
- Bebas kuman patogen
UDARA RUANGAN
B. Tata Cara
1. Pengertian
Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di
ruang kerja memenuhi persyaratan kesehatan.
2. Tata cara pelaksanaan
1) Suhu dan kelembaban
Agar ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan kesehatan perlu
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 m.
b) Bila suhu udara > 28 0C perlu menggunakan alat penata udara
seperti Air Conditioner (AC), kipas angin, dll.
c) Bila suhu udara luar < 18 0C perlu menggunakan pemanas ruang.
d) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat
dehumidifier.
e) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan
humidifier (misalnya : mesin pembentuk aerosol).

2) Debu
Agar kandungan debu di dalam udara ruang kerja perkantoran
memenuhi persyaratan kesehatan maka perlu dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut :
a) Kegiatan membersihkan ruang kerja perkantoran dilakukan pada
pagi dan sore hari dengan menggunakan kain pel basah atau
pompa hampa (vacuum pump).
b) Pembersihan dinding dilakukan secara periodik 2 kali/tahun dan
dicat ulang 1 kali setahun.
c) Sistem ventilasi yang memenuhi syarat.
UDARA RUANGAN
3) Pertukaran udara
Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka
perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang.
b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan
diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah dengan cara
membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin.
c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan
pabrik.

4) Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja perkantoran tidak
melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut :
a) Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik.
b) Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c) Dilarang merokok didalam ruang kerja.
d)Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang
menyengat.
5) Mikroba
Agar angka kuman di dalam udara ruang tidak melebihi batas persyaratan
maka perlu dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut :
a) Karyawan yang sedang menderita penyakit yang ditularkan melalui udara
untuk sementara waktu tidak boleh berkerja.
b) Lantai dibersihkan dengan antiseptik.
c) Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan baik
Penilaian Pengetahuan 6
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian kesehatan menurut
WHO!
2. Jelaskan persyaratan suhu dan kelembaban!
3. Jelaskan pengertian air bersih!
4. Jelaskan tata cara pelaksanaan air bersih di
lingkungan kerja!
Istilah-istilah dalam Etika Profesi
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme
meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan
virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada
pertanian
Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen
biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain
dari patogenadalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan
untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan
multiselular.
Dehumidifier adalah suatu alat yang berguna untuk menurunkan kelembaban
udara dengan cara menyerap udara yang lembab dan memprosesnya
menjadi air yang akan ditampung dalam suatu wadah
Humidifier adalah alat yang umumnya digunakan untuk menjaga kelembapan
ruangan. Humidifier juga efektif menangkal virus dan debu yang
menyebabkan alergi.Humidifier memiliki banyak tipe, yaitu tipe uap,
gelombang ultrasonik, hibrid, dan vaporisasi (paperhumidifier)
Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational
Diseases) adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
(Permennaker No. Per. 01/Men/1981) yang
akan berakibat cacat sebagian maupun
cacat total.Cacat Sebagian adalah hilangnya
atau tidak fungsinya sebagian anggota
tubuh tenaga kerja untuk selama-lamanya.
Sedangkan Cacat Total adalah keadaan
tenaga kerja tiadak mampu bekerja sama
sekali untuk selama-lamanya.

Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work


Related Diseases) yaitu penyakit yang
dicetuskan, dipermudah atau diperberat
oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan
secara tidak langsung oleh pekerjaan dan
biasanya penyebabnya adalah berbagai
jenis faktor.
Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja
Faktor Fisik
Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian
Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi, Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis,
radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan terhadap sel tubuh manusia.
Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan proses metabolisme, Polineurutis.

Golongan Kimia
Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan buangan.
Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan mukosa
Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia, keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin, pneumoconiosis,
efek bius (narkose), Pengaruh genetic.

Golongan Biologi
Berasal dari : virus, bakteri, parasit, jamur, serangga, binatang buas, dll

Golongan Ergonomi/fisiologi
Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.
Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi.

Golongan mental Psikologi


Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman, hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang, terpencil, tak sesuai
bakat.
Manifestasinya berupa stress
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit allergi/hipersensitif
Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis, aspergilosis akut
bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks, penyakit jamur, dermatitis
kontak, anafilaksis.
Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit.
Penyebab : bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang interaksi non
spesifik atau spesifik.

Dermatitis Kontak
Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit

Penyakit Paru
Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus, fibrosis,
TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.
Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.

Penyakit Hati dan Gastro-intestinal


Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang batubara
dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon tetraklorida,
trichloroethylene, kloroform)
Disebabkan oleh bahan kimia

Penyakit Saluran Urogenital


Dapat berupa : gagal ginjal(upa logam cadmium & merkuri,pelarut organik,
pestisida, carbon tetrachlorid), kanker vesica urinaria (karet,
manufaktur/bahan pewarna organik, benzidin, 2-naphthylamin).
Disebabkan bahan kimia.

Penyakit Hematologi
Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
Disebabkan bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penyakit Kardiovaskuler
Disebabkan bahan kimia
Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).
Gangguan alat reproduksi
Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas, timbal, pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene), kerusakan
janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran (kerja fisik)
Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik
Penyakit muskuloskeletal
Dapat berupa : sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung (pekerjaan
fisik berat, tidak ergonomis)
Disebabkan : kerja fisik dan tidak ergonomis.
Gangguan telinga
Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)
Disebabkan faktor fisik
Gangguan mata
Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan, debu padi), iritasi non alergi
(chlor, formaldehid).
Disebabkan faktor fisik, biologi
Gangguan susunan saraf
Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi, neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat, carpet-tile lining, lab.
Kimia, petrolium, oli).
Disebabkan bahan kimia
Stress
Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman)
Disebabkan faktor mental psikologi
Infeksi
Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan).
Disebabkan oleh faktor biologi
Keracunan
Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
Disebabkan oleh bahan kimia.
Cara Deteksi atau Pencegahan Penyakit Akibat Kerja
Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja
· Riwayat penyakit
· Riwayat pekerjaan
· Pemeriksaan klinik
· Pemeriksaan laboratories
· Pemeriksaan Rontgen
· Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan
gejala penyakit.

Monitoring Lingkungan Kerja


· Pemantauan personil (diukur dekat masuknya
kontaminan)
· Pemantauan lingkungan kerja
· Pemantauan biologic

Tujuan Pemantauan Lingkungan Kerja


· Mengendalikan faktor lingkungan kerja
· Pemeriksaan berkala terhadap tingkat pemaparan
lingkungan kerja
· Identifikasi potensi bahaya
· Memantau tingkat pemaparan pekerja terhadap
bahan berbahaya
· Mengevaluasi efektivitas upaya-upaya pengendalian
· Menjaga tempat kerja tetap aman dan sehat.
Tata cara pelaporan Penyakit Akibat Kerja
Permennaker No. Per. 01/Men/1981 tentang
Kewajiban Melapor PAK.
Pasal 2 (a) : pengurus dan badan yang ditunjuk
wajib melaporkan secara tertulis kepada Kantor
Bina lindung Tenaga Kerja setempat.
Pasal 3 (a) : Laporan dilakukan dalam waktu paling
lama 2 kali 24 jam setelah penyakit dibuat
diagnosa.

Kepmannaker No. Kepts. 333/Men/1989 tentang


Diagnosa dan Pelaporan PAK
Pasal 3 (3) : setelah ditegakkan diagnosis PAK oleh
dokter pemriksa maka wajib membuat laporan
medik.
Pasal 4 (a) :PAK harus dilaporkan oleh pengurus
tempat kerjayang bersangkutan selambat-
lambatnya 2 kali 24 jam kepada Kanwil Depnaker
melalui Kantor Depnaker.
Pasal 4 (b) : Untuk melaporkan PAK harus
menggunakan bentuk B2/F5, B3/F6, B8/F7.
Penilaian Pengetahuan 7
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan pengertian penyakit akibat kerja!
2. Sebutkan faktor-faktor penyebab penyakit akibat
kerja!
3. Jelaskan cara monitoring kesehatan tenaga kerja!
4. Menjelaskan tujuan pemantauan lingkungan
kerja!
5. Menjelaskan UU yang mengatur tata cara
pelaporan penyakit akibat kerja!
Komunikasi Bisnis
Menurut Dwyer (2003) komunikasi adalah semua bentuk perilaku, baik verbal maupun
nonverbal,yang dilakukan ataupun diperlihatkan satu sama lain. Pengetahuan, perasaan, atau
pikiran-pikiran diberi kode dan dikirim dari sedikitnya satu orang dan diterima dan dikodekan
kembali oleh sedikitnya satu orang. Arti akan diberikan pada pesan tersebut saat penerima
pesan menginterpretasikan pesan itu. Suatu hubungan terbentuk pada saat orang
berkomunikasi.
Himstreet dan Baty (dalam Purwanto, 2003) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim) baik dengan
simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Pengertian komunikasi ini paling
tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang
biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal
Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi
bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi
bisnis kepada pihak lain dengan menggunakan media tulis ataupun lisan. Jenis komunikasi ini
memiliki struktur terartur dan terorganisir dengan baik. Sehingga pesan-pesan yang
disampaikan bisa diterima dengan baik
Komunikasi Nonverbal
Menurut teori Antropologi, sebelum manusia berkomunikasi dengan kata-kata, mereka telah
menggunakan komunikasi non verbal dalam gerakan-gerakan tubuh. Bahasa tubuh digunakan
sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain.

Beberapa contoh komunikasi non verbal seperti: sifat seseorang yang secara spontan berubah
dengan mengerutkan dahi, raut wajah yang berubah, atau mata yang berkedip-kedip secara tidak
kamu sengaja. Contoh lainya dari komunikasi non verbal adalah ketika kamu mendapat berita
yang gembira, bagaimana reaksi kamu mendengar berita itu? Senang bercampur haru atau
mungkin senang dan bahagia
Komunikasi Nonverbal
Menurut Katz (1994:4), Komunikasi Bisnis didefinisikan sebagai adanya pertukaran ide, pesan,
dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil. Komunikasi
bisnis bisa diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka
mencapai tujuan dari bisnis tersebut.
Menurut Rosenbaltt (1982:7), pengertian komunikasi bisnis menurut beliau ini dikemukakan
dalam sebuah pernyataan komunikasi bisnis merupakan pertukaran ide, opini, informasi,
instruksi dan sejenisnya, yang disajikan secara personal ataupun nonpersonal melalui simbol
atau tanda untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Persing (1981:108), Komunikasi bisnis menurut Persing didefinisikan sebagai proses
penyampaian arti dari lambang atau kode-kode yang meliputi keseluruhan unsur yang ada
hubungannya dengan proses penyampaian dan penerimaan pesan, baik itu berbentuk verbal
ataupun berbentuk non verbal yang dilakukan di dalam organisasi yang membayar orang
secara bersama-sama untuk memproduksi dan memasarkan barang atau jasa untuk
memperoleh keuntungan.
Menurut Curtis (1992:6), Komunikasi bisnis menurut Curtis adalah komunikasi dalam organisasi
bisnis yang di tunjukan untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.
Menurutnya semakin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu bisnis, maka dia semakin
bergantung pada keahlian orang lain dalam membuat suatu keputusan dan memecahkan
masalah untuk suatu keberhasila
Komunikasi Verbal
merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang lazim digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada pihak lain melalui tulisan atau
lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki
struktur yang teratur dan terorganisasi
dengan baik.
Komunikasi verbal adalah penyampaian
pesan/informasi dengan kata-kata yang
diucapkan atau tertulis, angka, gambar,
simbol, atau diagram.
Komunikasi verbal merupakan salah satu
bentuk komunikasi yang lazim digunakan
untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada pihak lain melalui tulisan atau
lisan. Bentuk komunikasi ini memiliki
struktur yang teratur dan terorganisasi
dengan baik
Komunikasi Verbal
Berikut ini adalah berbagai contoh komunikasi
verbal di dunia bisnis.
(1) Komunikasiyang dilakukan oleh operator
telepon.
(2) Membuat dan mengirim surat penawaran
harga barang kepada pihak lain.
(3) Membuat dan mengirim surat pemesanan
barang.
(4) Membuat surat kuasa
(5) Berdiskusi dalam rapat.
(6) Melakukan wawancara kerja dengan para
pelamar kerja di suatu perusahaan
(7) Melakukan negosiasi dengan pemasok.
(8) Menangani keluhan pelanggan.
(9) Mempromosikan produk.
(10) Mempresentasikan proposal suatu proyek
Komunikasi Verbal
Sumber: Bovee dan Thill (1998:5), diadaptasi
Dalam komunikasi bisnis, persentase waktu terbanyak digunakan untuk mendengarkan, disusul oleh waktu untuk berbicara, membaca, dan
menulis.
(1) Berbicara dan Menulis
Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis, orang lebih banyak melakukannya dengan berbicara daripada menulis.Komunikasi lisan relatif
lebih mudah, praktis dan cepat dalam penyampaian pesan-pesan bisnis, serta dapat memperoleh respon yang segera.Namun demikian
bukan berarti bahwa komunikasi tertulis tidak penting.Hal ini disebabkan tidak semua hal bisa disampaikan secara lisan, dan komunikasi
tertulis lebih mudah didokumentasikan.
Pesan yang kompleks, penting, dan perlu didokumentasikan, lebih tepat disampaikan dengan menggunakan tulisan. Oleh karena itu,
buku ajar ini juga akan lebih menekankan pada komunikasi tertulis. Bentuk-bentuk komunikasi tertulis di dunia bisnis misalnya berbagai
surat bisnis, memo, dan laporan.
(2) Mendengar dan Membaca
orang-orang di dunia bisnis banyak menghabiskan waktunya untuk mendengar dan membaca. Pada dasarnya, komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang bersifat dua arah.Untuk itu diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara yang
baik.Mengenai keterampilan membaca dan mendengar, sudah banyak dijelaskan dalam Komunikasi Bisnis I.
Baik mendengar maupun membaca membutuhkan pendekatan yang sama. Langkah pertama adalah menyimak, memusatkan perhatian
pada pembicaraan yang sedang berlangsung, atau pada bahan yang sedang dibaca.Setelah dapat menangkap inti pembicaraan atau
bacaan, selanjutnya adalah menafsirkan dan menilai informasi.Seseorang harus dapat memutuskan mana informasi yang penting dan
mana yang tidak penting.Pendekatan yang dapat dilakukan adalah mencari ide pokok (main idea) dan ide pendukung (supporting idea).
Untuk dapat menyerap dan memahami informasi dengan baik, dibutuhkan konsentrasi pada apa yang sedang dibaca atau didengar.
Pembahasan dalam buku ajar ini menekankan pada bentuk komunikasi tulisan, serta komunikasi yang mengombinasikan bentuk-bentuk
komunikasi dasar seperti wawancara, negosiasi dan pelayanan pelanggan (customer service).

MenurutAtep Adya Barata mengemukakan bahwa: Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan
setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi
dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan/informasi yang tidak menggunakan kata-kata yang diucapkan atau tertulis, angka,
gambar, simbol, atau diagram
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal
Menurut Bovee dan Thill (2006:8), proses komunikasi terdiri dari 6 (enam) tahap, yaitu:
1) Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, maka pengirim pesan (sender) harus menyiapkan ide atau gagasan apa
yang ingin disampaikan kepada pihak lain atau receiver. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber. Ide-ide yang ada dalam
benak kita akan disaring dan disusun kedalam suatu memori yang ada dalam jaringan otak, yang merupakan gambaran persepsi
kita terhadap kenyataan. Setiap orang akan memiliki peta mental yang berbeda, karena kita memandang dunia dan menyerap
berbagai pengalaman dengan suatu cara yang unik dan bersifat individual.
2) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna. Sepertiyang telah diuraikan
pada bagian B dari bab ini, proses komunikasi dimulai dengan adanya ide dalam pikiran, yang lalu diubah kedalam bentuk
pesan, pesan seperti dalam bentuk kata-kata, ekspresi wajah, dan sejenisnya, untuk kemudian dipindahkan kepada orang lain.
3) Pengirim menyampaikan pesan
Setelah mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau menyampaikan pesan melalui
berbagai saluran yang ada kepada si penerima pasan.Rantai saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan
terkadang relatif pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya rantai saluran komunikasi yang digunakan
akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan.
4) Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima
pesan tersebut. Jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru bisa terjalin bila penerima surat telah membaca dan
memahami isinya.
5) Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat menafsirkan pesan. Suatu pesan yang
disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan didalam benak pikiran si penerima pesan. Selanjutnya, suatu
pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima pasan telah memahami isi pesan sebagaiman yang dimaksud oleh
pemgirim pesan.
6) Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhirbdalam suatu mata rantai komunikasi, Ia merupakan tanggapan penerima
pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan.
Penilaian Pengetahuan 8
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskanlah pentingnya komunikasi bisnis!
Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis

Tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk
mengkomunikasikan ide gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan produk
atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi.
Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
a. Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis.Tidak penting apakah
audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah bisingnya lingkungan bisnis dan
pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti
pola :
- pembukaan
- isi
- penutup
b. Penyampaian yang lemah
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa
“sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping itu, meskipun
telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan
respons. Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.Pesan yang disampaikan
haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.

c. Penggunaan media yang salah


Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari
sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang disampaikan sangat kompleks,
berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka,
seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.
Pentingnya Kemampuan Komunikasi Bisnis
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan untuk memberikan
hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar pada
bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event pertemuan antara wakil dari
Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para pengusaha,
sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim
usaha yang kondusif.
f. Lingkungan yang mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat diterima / didengar
secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine ambulan
atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu,
perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan pesan yang disampaikan.

Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-hatian serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi.
Presentasi yang disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga pesan yang disampaikan dapat memberikan efek
yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim
informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat
yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media. Tantangan ke depan,
bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan, tetapi bagaimana menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat
memberikan manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar belakang, dan sebagainya. Proses penyampaian pesan atau
informasi tersebut, dapat dilakukan secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media cetak juga dapat dilakukan secara dua arah
(interaktif) melalui jaringan internet.
Dari semua hambatan yang ada dalam sebuah komunikasi bisnis, terdapat cara mengatasinya apabila itu terjadi. Walaupun tidak ada yang
mengharapkan hambatan itu terjadi, namun hambatan itu bisa saja terjadi dalam bentuk komunikasi apapun, karena komunikasi dilakukan dengan
banyak jenis orang, dengan cara yang berbeda-beda. Cara mengatasinya adalah;
1. Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback darikaryawan
2. Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat
3. Mempromosikan komunikasi horizontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide
4. Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
Penilaian Pengetahuan 9
SOAL EVALUASI
Soal Pengetahuan
1. Jelaskan kendala-kendala dalam komunikasi
bisnis!
2. Jelaskan solusi dalam mengatasi kendala
komunikasi bisnis!

Anda mungkin juga menyukai