Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 7

Adrinal Gustia Ardi ( 20-040 )


Ghazi Muhammad ( 20-049 )
Alvian Esa Aryani ( 20-073 )
Kode Etik Profesi
Akuntansi
Prinsip etika dari
Kode etik prilaku IFAC , AICPA, dan
profesional IAI

Apa Itu Kode Etik


Profesi? Penjelasan aturan
Prinsip Dari Kode Etik
kode etik dan interprestasi
Profesi yang Dibuat profesi etika
• Prinsip Tanggung Jawab
akuntansi
• Prinsip Keadilan

• Prinsip Otonomi
Contoh penyajian
• Prinsip Kejujuran kasus kasus isu-
isu etika bisnis
Kode etik prilaku profesional

Kode Etik Profesi merupakan salah satu hal penting yang harus dipelajari
saat melamar pekerjaan. Untuk yang masih mencari kerja, coba pelajari
istilah-istilah yang ada dalam pekerjaan. Itu akan berguna untuk
kedepannya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setiap profesi
pastinya memiliki kode etik yang mengatur bagaimana jalannya pekerjaan
sebuah profesi.Dengan adanya kode etik profesi yang dibuat, diharapkan
semua orang bisa profesional dalam menjalankan profesinya. Setiap profesi
memiliki kode etiknya masing-masing untuk mengatur cara kerjanya.
Dengan begitu, para pekerja tidak akan kebingungan mengenai apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bekerja
Apa Itu Kode Etik Profesi?

Ada beberapa pernyataan mengenai pengertian dari hal ini. Namun


intinya, kode etik adalah peraturan yang dibuat untuk mengatur
sesuatu menjadi lebih profesional. Sementara kode etik profesi,
adalah peraturan yang dibuat untuk memberitahu apa yang boleh
dan tidak boleh dilakukan orang dalam menjalankan
profesinya.Dengan begitu, lingkungan kerja yang lebih profesional
akan tercipta. Hal ini juga membuat pekerja lebih disiplin untuk
menjalankan tugasnya masing-masing. Biasanya, pekerja yang
melanggar kode etik profesinya akan menerima sanksi atau bahkan
dipecat. Itulah kenapa kode etik harus diperhatikan dan pastinya
dipatuhi.
Prinsip Dari Kode Etik Profesi yang Dibuat 

Kode etik profesi dibuat dengan menggunakan prinsip yang telah di susun. Ada 4 prinsip yang
biasa digunuakan dalam membuat kode etik. Inilah 4 prinsip dari kode etik yang digunakan:

1. Prinsip Tanggung Jawab


Seseorang harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dengan begitu
sifat profesional akan terbentuk dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tanggung jawab
bukan hanya dilakukan pada hasil pekerjaan namun juga atas segala akibat dari keputusan yang
diambil. Untuk itu, sebelum mengambil keputusan, pikirkan juga apa dampak yang akan terjadi
kedepannya. 

2. Prinsip Keadilan
Keadilan adalah hal yang paling penting dalam sebuah pekerjaan. Zaman sekarang, banyak sekali
orang yang tidak adil dalam menjalankan profesinya. Kecurangan dilakukan sedikit demi sedikit
agar tidak terdeteksi. 
Keadilan adalah hak bagi semua orang tanpa membedakan status atau yang lainnya.
Profesionalitas seseorang bisa dilihat dari keputusan yang diambil. Seorang profesional akan
berusaha bekerja dengan seadil mungkin untuk memuaskan pelanggan nya.
3. Prinsip Otonomi
Seorang pekerja Juga berhak menentang kode etik profesi yang tidak benar.
Itu karena karyawan juga memiliki hak kebebasan untuk menentang apa
yang dirasa salah olehnya. Itu berarti pekerja memiliki pilihan untuk
mengikuti kode etik yang berlaku atau melawannya. 

4. Prinsip Kejujuran
Kejujuran bisa menjadi tolak ukur apakah seseorang bisa dipercaya atau
tidak. Dalam kode etik profesi, sudah jelas bahwa orang yang bekerja harus
jujur dalam menjalankan tugasnya. Itu bertujuan untuk menjaga nama baik
dan menjaga kepercayaan dari banyak orang. Jika orang sudah tidak
percaya pada sebuah profesi, maka profesi tersebut bisa hilang seiring
perkembangan zaman. 
 Prinsip etika dari IFAC , AICPA, dan IAI

A. IFAC (International Federation of Accountants)

IFAC adalah organisasi global untuk profesi akuntansi yang didedikasikan


untuk melayani kepentingan publik dengan memperkuat profesi dan
memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi internasional yang
kuat.
Prinsip-Prinsip Fundamental Etika IFAC
1.Integritas, Seorang akuntan professional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua
hubungan bisnis dan profesionalnya.

2.Objektivitas, Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkan terjadinya bias
atau dibawah pengaruh orang lain sehingga mengesampingkan pertimbangan bisnis dan
professional.

3.Kompetensi profesional dan kehati-hatian, Seorang akuntan profesional harus mengikuti


standar-standar profesional dan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.

4.Kerahasiaan, Seorang akuntan profesional harus menghormati kerahasiaan informasi yang


diperolehnya dan tidak mengungkapkan informasi kepada pihak ketiga tanpa izin yang benar dan
spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum.

5.Perilaku profesional, Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-
udangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
B. AICPA (American Institute Akuntan Public)

Suatu organisasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang


keanggotaannya hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public
accountants) saja. Organisasi ini menetapkan standar etika profesi dan
standar audit AS untuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba, pemerintah
federal, negara bagian, dan daerah.
Pendirian AICPA menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang istimewa
karena persyaratan pendidikan yang ketat, standar profesional yang tinggi,
kode etik profesional yang tegas, dan komitmen untuk melayani kepentingan
publik.
 Prinsip-Prinsip Etika AICPA
1.Tanggung Jawab, Anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan profesional secara
sensitif.
2.Kepentingan Publik, Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk bertindak sedemikian
rupa demi melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalisme.
3.Integritas, Anggota harus melaksanakan semua tanggung jawab profesional dengan ras
integritas tertingi.
4.Objektivitas dan Independensi, Seorang anggota harus memelihara objektivitas dan bebas dari
konflik kepentingan dalam menunaikan tanggung jawab profesional dan dalam praktik publik
seharusnya menjaga independensi dalam fakta dan penampilan saat memberikan jasa auditing
dan atestasi lainnya.
5.Kehati-hatian (due care), Seorang anggota harus selalu mengikuti standar-standar etika dan
teknis profesi terdorong untuk secara terus menerus mengembangkan kompetensi dan kualitas
jasa.
6.Ruang Lingkup dan Sifat Jasa, Seorang anggota dalam praktik publik harus mengikuti prinsip-
prinsip kode perilaku profesional dalam menetapkan ruang lingkup dan sifat jasa yang diberikan.
 C. IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)

IAI bertanggungjawab menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan


profesional (ujian Chartered Accountant-CA Indonesia), menjaga
kompetensi melalui penyelenggaraan pendidikan profesional berkelanjutan,
menyusun dan menetapkan kode etik, standar profesi, dan standar
akuntansi, menerapkan penegakan disiplin anggota, serta mengembangkan
profesi akuntan Indonesia.
Prinsip-Prinsip Etika Akuntan menurut IAI
1. Tanggung Jawab Profesi, bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus
senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan Publik, akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan
kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas, akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus
memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin.
4. Obyektifitas, dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga
obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh
kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada
tingkat yang diperlukan.
6. Kerahasiaan, akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan
tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku Profesional, akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi
profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
8. Standar Teknis, akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan
standar profesional yang relevan.
Penjelasan aturan dan interprestasi etika
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oelh Badan yang dibentuk
oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan
lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi
lingkup dan penerapannya.

Contoh penyajian kasus kasus isu-isu etika bisnis


Tidak lagi dipungkiri bahwa perkembangan ekonomi di era saat ini begitu cepat dan masif.
Ditunjukan dengan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang dikota-kota besar. Moda
transportasi yang semakin canggih. Alat telekomunikasi yang semakin memudahkan manusia
untuk berinterakhir satu sama lain, meski berbeda tempat. Namun sangat disayangkan, dibalik
gemerlap dunia bisnis dan teknologi yang sangat pesat, terdapat beberapa isu etika dalam bisnis
yang banyak diabaikan oleh pelaku bisnis demi meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya.
Banyak pengusaha yang mengabaikan etika bisnis, sehingga berdampak pada keresahan di
masyarakat, bahkan ada yang menjadi bumerang bagi perusahaan yang menyebabkan
kebangkrutan. 
 ISU – ISU ETIKA BISNIS
ISU LINGKUNGAN – PENCEMARAN UDARA

KASUS KABUT ASAP RIAU

2015 - Pengamat Hukum Internasional Universitas Riau (UNRI), Maria Maya Lestari
SH, MSc, MH berpendapat kasus kabut asap di Riau bukan termasuk bencana alam
melainkan pencemaran udara akibat ulah manusia. Ia mengatakan, itu terkait kasus
asap saat ini di Riau makin parah menyusul seluas 11.128 hektare lahan hutan dan
perkebunan serta semak belukar di Provinsi Riau telah terbakar sejak empat pekan
terakhir, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sedangkan
satelit NOAA 18 milik Amerika yang dioperasikan Singapura pada Selasa (4/3)
mendeteksi 48 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera, 27 titik --jumlah ini terus
meningkat-- di wilayah Provinsi Riau.
Menurut Maria, makin bertambahnya titik api di Riau membuktikan penanganannya
sangat lambat disertai alasan klise tidak ada dana dan kemampuan mematikan titik-
titik api yang ada. Padahal  PP nomor 41 tahun 1999, kata dia,  menjelaskan bahwa
sumber pencemar yang dimaksud adalah sumber pencemar adalah setiap usaha dan
atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan
udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ia memandang bahwa
pendefinisian tentang kasus asap di Riau penting, karena bagaimana penegakan
hukum terhadap asap akan dapat berjalan dengan baik dan tepat, bila dari
penyebutan asap sebagai sebuah bencana hanya akan membuat perubahan paradigma
bahwa asap terjadi karena alam itu sendiri yang marah seperti gempa bumi, gunung
meletus ataupun tsunami. Kasus asap saat ini adalah merupakan tindakan perusakan
lingkungan terutama pembakaran lahan gambut yang menimbulkan dampak
pencemaran terhadap udara. Ia menambahkan bahwa asap di Provinsi Riau dan kota-
kota lainnya di Indonesia sudah terjadi sejak tahun 1997 sampai sekarang. Hanya saja
kasus 1997 merupakan gejala kebakaran lahan yang menimpa seluruh dunia akibat
gejala el-nino menimpa negara tropis.
Namun demikian, kondisi kebakaran lahan selama lebih dari lima tahun terakhir
bencana asap di Indonesia setiap musim kemarau merupakan dampak dari tindakan
pembukaan lahan gambut (land clearing) mengingat pascapembakaran lahan sudah
dapat dipastikan "berbanding lurus" dengan meningkatnya luas lahan sawit di lahan
sisa pembakaran. Merujuk dari dua kasus di atas yang menjadi pertanyaan adalah
termasuk kemanakah bencana asap yang terjadi selama lima tahun terakhir di negara
ini?. Secara Yuridis, penanggulangan bencana diatur dalam UU Nomor 24 tahun 2007,
yang membagi bencana dapat dibagi atas tiga kategori yaitu bencana alam, bencana
non alam, dan bencana sosial. Dari kasus bencana asap yang terjadi di tahun 1997
dapat dikategorikan bencana alam karena bila melihat dari sudut pandang sebab dan
akibatnya adalah merupakan bencana alam karena disebabkan oleh gejala alam itu
sendiri (el-nino/udara kering dan panas) sehingga menyebabkan hutan-hutan dan
lahan gambut mudah tersulut api dari gesekan dahan-dahan kering yang dapat
menimbulkan percikan api. Sehingga wajar seluruh negara terutama negara-negara
ASEAN, sampai dengan level nasional dan daerah turut serta melakukan
penanggulangan.
 ISU KETENAGAKERJAAN – RASISME

Iklan Bernada Rasis Terhadap TKI Di Malaysia

2015 - Sahabat pasti tahu betul kan manfaat asisten rumah tangga untuk membantu
mengerjakan urusan rumah kita sehari-hari? Yup mengingat jasa-jasa asisten rumah
tangga tersebut, seharusnya kita mengormati mereka dan tidak pernah sekalipun
merendahkan atau menghina mereka. Namun sayangnya hal tersebut tidak dirasakan
oleh saudar-saudara TKI kita di Malaysia sana. Baru-baru ini, media sosial
dihebohkan dengan iklan bernada rasis yang ditujukan untuk para TKI khusunya
pembantu rumah tangga di negri Jiran tersebut. Adalah iklan penyedot debu listrik
dari RoboVoc yang memancing keegraman masyrakat Indonesia terhadap
Malaysia.Bak menagguk di air keruh, iklan bernada rasis yang mengikuti promosi
vacum cleaner tersebut kembali memanskan hubungan antara Indonesia dengan
Malaysia.
Bagiaman tidak, dalam tagline iklan tersebut pihak RoboVoc secara provokatif
menulis “FIRE YOUR INDONESIA MAID NOW” atau jika diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesai berarti, “pecat pembantu Indonesia Anda sekarang”. Terang saja
hal tersebut mengundang keprihatinan dan rekasi keras dari masyarakat Indonesia.
Masyarakat meminta presiden Jokowi yang sedang mengadakan pertemuan di
Malaysia untuk menindaklanjuti iklan dengan nada rasis yang melecehkan tersebut.
Selain itu, masyarakat juga meminta presiden untuk melakukan somasi terhadap
RoboVoc sebagai pihak yang dengan sangat frontal mmebuat iklan yang berbau
rasisme tersebut. Kedutaan besar Indonesia di Malaysia sendiri telah berekasi dan
meminta pihak Malaysia untuk menarik iklan tersebut dari peredaran. Pihak
Malaysia sepertinya tidak ingin menambah panas suasana. Mereka telah menarik
iklan tersebut dari peredaran. Namun ternyat, masyrakat Indonesia telah terlanjur
tersakiti atas pelecehan yang terjadi terhadap pahlawan devisa tersebut. Tak ayal
kemarahan masyrakat ini kemudian berimbas kepada situs resmi RoboVac. Situs
tersebut sempat down dan dikuasai oleh hacker Indonesia. Disitus tersebut kemudian
tertulis ““Please be nice to our sisters, they have family, they have kids. They are all
need to eat, need to school, need to live, not like your rob-bot [sic],” (Tolong,
bersikaplah baik kepada saudara-saudara kami, mereka punya keluarga,mereka
punya anak-anak.
ISU HAK-HAK SIPIL (CIVIL RIGHT)

Pemerintah Belum Bisa Bayar Hak Korban Lumpur Lapindo

2015 - Draft perjanjian antara pemerintah dan PT.Minarak Lapindo Jaya (MLJ)


masih dirampungkan kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Oleh karena
itu pemerintah belum bisa membayar kewajibannya ke warga Sidoarjo yang menjadi
korban lumpur panas.
"Pencairannya kalau sudah semuanya beres ya, sabar," kata Bambang kepada
wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
Draft tersebut adalah draft perjanjian antara pemerintah yang menalangi kewajiban
PT.MLJ terhadap warga Sidoarjo yang terdampak lumpur panas. setelah sembilan
tahun bencana tersebut berlangsung, masih ada warga yang belum menerima hak nya.
Kewajiban PT.MLJ adalah sekitar Rp 827 miliar. Karena mengaku tidak sanggup
membayar, PT.MLJ meminta bantuan pemerintah.
 Kewajiban PT.MLJ akhirnya ditalangi oleh pemerintah, dengan jaminan
aset PT.MLJ sebesar sekitar Rp 2,7 triliun. Bila dalam empat tahun PT.MLJ
tidak membayar hutangnya, maka aset tersebut dikuasai negara.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera)
sempat menyebutkan bahwa masih ada pembahasan antara pemerintah dan
P.MLJ, yakni soal bunga dan pajak yang harus dibayarkan PT.ML atas
bantuan pemerintah. Basuki sebelumnya juga sempat menargetkan, bahwa
pada 26 Juni 2015 seluruh hak korban lumpur panas akan dibayarkan
pemerintah. Namun hari ini janji tersebut gagal dipenuhi. Bambang saat
ditanya lebih dalam mengenai kesepakatan antara pemerintah dan PT.MLJ
yang belum rampung, ia enggan menjawabnya. Ia hanya menjawab dengan
pernyataan "semua masih difinalisasi."
 Contoh penyajian isu-isu profesi
5 Kasus Pelanggaran Etika Profesi Akuntansi

1. Manipulasi Laporan Keuangan PT KAI


Transparansi serta kejujuran dalam pengelolaan lembaga yang merupakan salah satu derivasi
amanah reformasi ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan oleh salah satu badan usaha milik
negara, yakni PT Kereta Api Indonesia. Dalam laporan kinerja keuangan tahunan yang
diterbitkannya pada tahun 2005, ia mengumumkan bahwa keuntungan sebesar Rp. 6,90 milyar
telah diraihnya. Padahal, apabila dicermati, sebenarnya ia harus dinyatakan menderita kerugian
sebesar Rp. 63 milyar. Kerugian ini terjadi karena PT Kereta Api Indonesia telah tiga tahun tidak
dapat menagih  pajak pihak ketiga. Tetapi, dalam laporan keuangan itu, pajak pihak ketiga
dinyatakan sebagai pendapatan. Padahal, berdasarkan standar akuntansi keuangan, ia tidak
dapat dikelompokkan dalam bentuk pendapatan atau asset. Dengan demikian, kekeliruan dalam
 pencatatan transaksi atau perubahan keuangan telah terjadi di sini. Di lain pihak, PT Kereta Api
Indonesia memandang bahwa kekeliruan pencatatan tersebut hanya terjadi karena perbedaan
persepsi mengenai pencatatan piutang yang tidak tertagih. Terdapat pihak yang menilai bahwa
piutang pada pihak ketiga yang tidak tertagih itu bukan  pendapatan. Sehingga, sebagai
konsekuensinya PT Kereta Api Indonesia seharusnya mengakui menderita kerugian sebesar Rp.
63 milyar.
Sebaliknya, ada pula pihak lain yang  berpendapat bahwa piutang yang tidak tertagih tetap dapat
dimasukkan sebagai pendapatan PT Kereta Api Indonesia sehingga keuntungan sebesar Rp. 6,90
milyar dapat diraih pada tahun tersebut. Diduga, manipulasi laporan keuangan PT Kereta Api
Indonesia telah terjadi  pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, akumulasi permasalahan terjadi
disini.

2. Kasus Manipulasi KAP Andersen dan Enron


Sejak tahun 1985 Enron Corporation menggunakan jasa Arthur Andersen. Andersen melakukan
audit internal dan audit external untuk Enron termasuk untuk kantor-kantor cabangnya. Enron
corporation adalah salah satu klien terbesar Andersen dengan kontribusi omset sebesar $10
milyar per tahunnya. Dalam rangka memperbesar keuntungan yang selama ini telah diperoleh,
dibukalah  partnership-partneship yang diberi nama “special purpose partnership”. partner
dagang yang dimiliki oleh Enron hanya satu untuk setiap partnership dan partner tersebut hanya
menyumbang modal yang sangat sedikit (hanya sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan).
Orang awam pasti bertanya mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam partnership
dimana Enron menyumbang 97% dari modal.
Muncul pertanyaan dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut?
Pembiayaan tersebut ternyata diperoleh Enron dengan “meminjamkan” saham Enron (induk
perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership
tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam
laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission
(SEC). Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar $US 690 juta yang
ditimbulkan induk perusahaan ke partnership partnership tersebut. Total hutang yang berhasil
disembunyikan adalah $US 1,2 miliar. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan
terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron melonjak menjadi $US90 pada  bulan
Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah
melebih-lebihkan laba mereka sebanyak $US650miliar. Manipulasi yang dilakukan Enron selama
bertahun-tahun ini mulai terungkap ketika Sherron Watskin, salah satu eksekutif Enron mulai
melaporkan praktek tidak terpuji ini. Pada bulan September 2001, pemerintah mulai mencium
adanya ketidakberesan dalam laporan  pembukuan Enron. Pada bulan Oktober 2001, Enron
mengumumkan kerugian sebesar $US618 miliar dan nilai aset Enron menyusut sebesar $US1,2
triliun dolar AS. Pada laporan keuangan yang sama diakui, bahwa selama tujuh tahun terakhir,
Enron selalu melebih-lebihkan laba bersih mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham
Enron mulai anjlok dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaan harus gulung tingkar, 2
Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen. 
3. Kasus KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono
September tahun 2001, KPMG-Siddharta Siddharta & Harsono harus menanggung
malu. Kantor akuntan publik ternama ini terbukti menyogok aparat pajak di
Indonesia sebesar US$ 75 ribu. Sebagai siasat, diterbitkan faktur palsu untuk biaya
jasa profesional KPMG yang harus dibayar kliennya PT Easman Christensen, anak
perusahaan Baker Hughes Inc. yang tercatat di bursa New York. Berkat aksi sogok ini,
kewajiban pajak Easman memang susut drastis. Dari semula US$ 3,2 juta menjadi
hanya US$ 270 ribu. Namun, Penasihat Anti Suap Baker rupanya was-was dengan
polah anak perusahaannya. Maka, ketimbang menanggung risiko lebih besar, Baker
melaporkan secara suka rela kasus ini dan memecat eksekutifnya.Badan pengawas
pasar modal AS, Securities & Exchange Commission, menjeratnya dengan Foreign
Corrupt Practices Act, undang-undang anti korupsi buat  perusahaan Amerika di luar
negeri. Akibatnya, hampir saja Baker dan KPMG terseret ke  pengadilan distrik
Texas. Namun, karena Baker mohon ampun, kasus ini akhirnya diselesaikan di luar
pengadilan. KPMG pun terselamatan.
 4. Kasus Mulyana W Kusuma
Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota KPU diduga
menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan
pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara,
amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan,  badan dan BPK
meminta dilakukan penyempurnaan laporan. Setelah dilakukan  penyempurnaan laporan, BPK
sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada sebelumnya, kecuali untuk teknologi
informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan
setelahnya. Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati
pemberian waktu tambahan. Di saat inilah terdengar kabar penangkapan Mulyana W Kusuma.
Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor
BPK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim intelijen KPK bekerja sama
dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia bekerja sama dengan KPK memerangkap
upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan menggunakan alat perekam gambar pada dua
kali pertemuan mereka. Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak
berpendapat auditor yang  bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini,
sedangkan pihak lain  berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan
tersebut karena hal tersebut telah melanggar kode etik akuntan.
5. Kasus Sembilan KAP yang diduga melakukan kolusi dengan kliennya
Jakarta, 19 April 2001 .Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pihak kepolisian
mengusut sembilan Kantor Akuntan Publik, yang berdasarkan laporan Badan
Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), diduga telah melakukan kolusi
dengan pihak bank yang pernah diauditnya antara tahun 1995-1997. Koordinator
ICW Teten Masduki kepada wartawan di Jakarta, Kamis, mengungkapkan,
berdasarkan temuan BPKP, sembilan dari sepuluh KAP yang melakukan audit
terhadap sekitar 36 bank bermasalah ternyata tidak melakukan pemeriksaan sesuai
dengan standar audit. Hasil audit tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya
sehingga akibatnya mayoritas  bank-bank yang diaudit tersebut termasuk di antara
bank-bank yang dibekukan kegiatan usahanya oleh pemerintah sekitar tahun 1999.
Kesembilan KAP tersebut adalah AI & R, HT & M, H & R, JM & R, PU & R, RY, S &
S, SD & R, dan RBT & R. “Dengan kata lain, kesembilan KAP itu telah menyalahi
etika profesi. Kemungkinan ada kolusi antara kantor akuntan publik dengan bank
yang diperiksa untuk memoles laporannya sehingga memberikan laporan palsu, ini
jelas suatu kejahatan,” ujarnya.
Karena itu, ICW dalam waktu dekat akan memberikan laporan kepada pihak
kepolisian untuk melakukan pengusutan mengenai adanya tindak kriminal yang
  dilakukan kantor akuntan publik dengan pihak perbankan.ICW menduga, hasil
laporan KAP itu bukan sekadar “human error” atau kesalahan dalam penulisan
laporan keuangan yang tidak disengaja, tetapi kemungkinan ada berbagai
penyimpangan dan pelanggaran yang dicoba ditutupi dengan melakukan rekayasa
akuntansi. Teten juga menyayangkan Dirjen Lembaga Keuangan tidak melakukan
tindakan administratif meskipun pihak BPKP telah menyampaikan laporannya,
karena itu kemudian ICW mengambil inisiatif untuk mengekspos laporan BPKP
ini karena kesalahan sembilan KAP itu tidak ringan. “Kami mencurigai,
kesembilan KAP itu telah melanggar standar audit sehingga menghasilkan laporan
yang menyesatkan masyarakat, misalnya mereka memberi laporan bank tersebut
sehat ternyata dalam waktu singkat bangkrut. Ini merugikan masyarakat. Kita
mengharapkan ada tindakan administratif dari Departemen Keuangan misalnya
mencabut izin kantor akuntan publik itu,” tegasnya. Menurut Tetan, ICW juga
sudah melaporkan tindakan dari kesembilan KAP tersebut kepada Majelis
Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya
dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi
akuntan.
terimakasih

kamu nanyaaaa?

Anda mungkin juga menyukai