Anda di halaman 1dari 9

Theresia Agustina / 125180422

Etika & Tata Kelola / GY


RANGKUMAN BAB 6
PRINSIP DAN KODE ETIK DALAM BISNIS

PENGERTIAN PROFESI
1. Menurut KBBI
“Profesi: bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan,
kejuruan, dsb) tertentu.”
“Profesional: (a) bersangkutan dengan profesi; (b) memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya; (c) mengharuskan adanya pembayarabn untuk melakukannya
(lawan amatir),”
“Profesionalisme: merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.”
2. Menurut Hidayat Nur Wahid
Profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan oleh seseorang, sebuah
‘pekerjaan’ yang secara khusus dipilih. dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni,
sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut.
3. Menurut Kanter
"Profesi adalah pekerjaan dari kelompok terbatas orang-orang yang memiliki keahlian
yang diperolehnva melalui training atau pengalaman lain, atau diperoleh melalui
keduanya sehingga penyandang profesi dapat membimbing atau memberi
nasehat/saran atau juga melayani orang lain dalam bidangnya sendiri."
4. Menurut Sonny Keraf
“Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan
komitmen pribadi (moral) yang mendalam.
5. Menurut Brooks
"Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak yang kesemuanya dibingkai
dalam seperangkat nilai-nilai profesional yang umum—nilai-nilai yang menentukan
bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan dilaksanakan.
6. Menurut Prof. Dr. Widjojo Nitisastro
a. Karyanya berarti hasil karya (hasil pekerjaan) dari seorang profesional.
b. Kaidah berarti pedoman, aturan, norma, asas. Dalam kaitannya dengan profesi,
diperlukan minimal tiga unsur kaidah, yaitu: kaidah pengetahuan (keilmuan),
kaidah keterampilan (teknis), dan kaidah tingkah laku (sering disebut kode etik).
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Ciri-ciri Profesi :
a. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.
b. Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian dan keterampilan
tinggi.
c. Pengetahuan, keahlian dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal,
pelatihan dan praktik/pengalaman langsung.
d. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat.
e. Profesi ini berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.
f. Profesi ini mampu memberikan penghasilan/nafkah bagi penyandang profesi
untuk hidup layak.
g. Ada organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan
program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan,
menegakkan danmengawasi pelaksanaan kode etik di antara anggota profesi
tersebut.
h. Ada izin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini.

BISNIS SEBAGAI PROFESI


Bisnis dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-ciri suatu
profesi, yaitu :
a. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan.
b. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.
c. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat.
d. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis karena
pengalaman yang membuktikan.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS


1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table
 Tanggung jawab bisnis dari Shareholders ke stakeholders
 Dampak ekonomis dan sosial dari bisnis : menuju inovasi, keadilan dan
komunitas dunia.
 Perilaku bisnis : dari hukum yang tersurat ke semangat saling percaya
 Sikap menghormati aturan
 Dukungan bagi perdagangan multilateral
 Sikap hormat bagi lingkungan alam
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
 Menghindari operasi-operasi yang tidak etis
 
2. Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf
 Prinsip otonomi
 Prinsip kejujuran
 Prinsip keadilan
 Prinsip saling menguntungkan
 
3. Prinsip etika bisnis menurut Lawrence, Weber, dan Post
Prinsip etis merupakan tuntunan bagi perilaku moral. Contohnya kejujuran, pegang
janji, membantu orang lain, dan menghormati hak-hak orang lain.

4. Prinsip etika bisnis menurut Weiss


Empat prinsip etika, yaitu : martabat/ hak, kewajiban, kewajaran, dan keadilan.

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP


Isu Lingkungan Hidup
Masalah etika tidak hanya dipahami sebatas pengaruh perilaku manusia terhadap
manusialainnya, tetapi juga mempelajari hubungan dan keterkaitan antara manusia
dengan alam dan pengaruh tindakan manusia terhadap kerusakan lingkungan. Dari
pertumbuhan ekonomi secara global, saat ini telah memunculkan enam persoalan
lingkungan hidup, yaitu
 Akumulasi bahan beracun
 Efek rumah kaca
 Perusakan lapisan ozon 
 Hujan asam
 Deforestasi dan penggurunan
 Keanekaragaman Hayati

PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN


1. Etika kepentingan generasi mendatang, yang memandang bahwa suatu keputusan
dantindakan hendaknya jangan hanya memikirkan kepentingan umat manusia pada
generasisaat ini saja, tetapi juga kepentingan umat manusia pada generasi-generasi
mendatang.
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY

2. Etika lingkungan biosentris, yang memandang perilaku etis bukan saja dari sudut
pandangmanusia, tetapi juga dari sudut pandang nonmanusia (flora, fauna, dan benda
buminonorganisme) sebagai satu kesatuan sistem lingkungan.

3. Etika ekosistem, menganggap Sang Pencipta (Tuhan) dan seluruh ciptaannya (bumi
danseluruh isinya, sistem tata surya, sistem galaksi, dan sistem alam jagat
raya) dianggap sebagai moral patients.

KODE ETIK DI TEMPAT KERJA


Kode Etik Sumber Daya Manusia
Ada empat peran yang melekat pada departemen SDM yaitu :
1. Peran administratif, yaitu suatu peran awal/tradisional di mana peran Departemen
SDM hanya pada seputar perekrutan karyawan dan memelihara catatan gaji, upah,
serta data karyawan.
2. Peran konstribusi, yaitu suatu peran yang menekankan pada peningkatan
produktivitas, loyalitas, dan lingkungan kerja karyawan.
3. Peran agen perubahan, yaitu suatu peran di mana Departemen SDM berfungsi
sebagai agen perubahan.
4. Peran mitra strategis, pada peran ini departtemen SDM dilibatkan dalam
merumuskan berbagai kebijakan bisnis yang bersifat strategis.
Topik-topik yang dijumpai dalam kode etik perusahaan :
No Topik
1 Prinsip-prinsip etika : kejujuran, keadilan, rasa kasih, integritas,
prediktabilitas,reponsibilitas.
2 Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku
kepentingan(stakeholders).
3 Visi, misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas.
4 Kerangka proses keputusan etis.
5 Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasehat.
6 Topik-topik khusus untuk temuan di atas 5% yang berhubungan dengan
karyawan, pemasokdan kode usaha patungan (joint venture codes) :
Penyuapan
Konflik kepentingan
Keamanan informasi
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Penerimaan hadiah
Diskriminasi/peluang yang sama
Pemberian hadiah
Proteksi lingkungan
Pelecehan seksual
Antitrust 
Keamanan tempat kerja
Kegiatan politik
Hubungan kemasyarakatan
Kerahasiaan informasi pribadi
Hak asasi manusia
Privasi karyawan
Program proteksi dan whistleblowing 
Penyalahgunaan substansi
 Nepotisme
Tenaga anak

Kode Etik Pemasaran


1. Tanggung jawab (responsibilities), pelaku pemasaran harus bertanggungjawab
atas konsekuensiaktivitas mereka dan selalu berusahaagar keputusan,
rekomendasi danfungsi tindakan merekamengidentifikasi, melayani,
danmemuaskan masyarakat (publik)yang relevan : para pelanggan,organisasi dan
masyarakat.
2. Kejujuran dan kewajaran (honestyand fairness), pelaku pemasaran harus menjaga
dan mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi pemasaran. 
3. Rights and duties of parties
4. Organizational relationships

 

Kode Etik Akuntansi


Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Kompetensi Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang
sepantasnya, mengikutihukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan
yang jelas dan lengkap berdasarkaninformasi yang dapat dipercaya dan relevan.
2. Kerahasiaan (Confidentiality) Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk
tidak mengungkapkan informasi rahasiakecuali ada otorisasi dan hukum yang
mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Praktisimanajemen akuntansi dan
manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
3. Integritas (Integrity) Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest ”,
menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan
mereka dalam menjunjung etika.
4. Objektivitas (Objectifity)Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan
informasi secara wajar danobjektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose)
semua informasi relevan yangdiharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user
terhadap pelaporan, komentar danrekomendasi yang ditampilkan.
5. Resolusi atas konflik etis Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan mungkin menghadapi masalah dalam
mengidentifikasikan perilaku tidak etis atau di dalam memecahkan suatu konflik etis.
 
Kode Etik Keuangan
Association for Investment Management and Research (AIMR)
1. Tanggung jawab fundamental
2. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
3. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
4. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan
5. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik
 
Kode Etik Teknologi Informasi
Association for Computing Machinary
Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota
yangmempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari
Association forComputing Machinary.
Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai pernyataan tentang
tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti komitmen.
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Kode Etik Fungsi Lainnya
Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang
akanmemengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang
dimainkan olehsetiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan.
Walaupun bagian produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun
kualitas produk yangdihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.
 
PERBANDINGAN KODE ETIK 
Topik-topik Kode Etik dalam Perbandingan
AMA IMA AIMR ACM
Tanggung Jawab Kompetensi Kompetensi Tanggung jawab
dan komitmen
Kejujuran dan Integritas Integritas Martabat Jujur dan dapat
Kewajiban dipercaya
Hak dan Kewajiban Kerahasiaan, Kerahasiaan, Kerahasiaan,
Objektivitas Objektivitas, menghormati hak
Independensi kekayaan
intelektual
Hubungan Resolusi atau Kehatian-hatian; Adil dan tidak
Organisasi konflik etis larangan diskriminatif;
menggunakan Menghormati
informasi no publik privasi orang lain

KASUS
Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Efektif Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca di Jateng
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Bencana hidrometereologis berdampak luas di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Situasi ini kemungkinan bertambah parah di masa mendatang.
Karena itu, upaya mitigasi perubahan iklim harus dilakukan. 

Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan


Nasional/Bappenas menggulirkan Program Pembangunan Rendah Karbon (PRK).
PRK memiliki dua fokus utama, yaitu perbaikan kualitas perencanaan pembangunan
menuju ekonomi hijau dan pelaksanaan PRK pada lima bidang: energi, lahan,
industri, limbah, dan kawasan pesisir dan lautan (blue carbon).

"Kami berharap provinsi Jawa Tengah dapat memperkuat pencapaian tersebut dengan
adanya workshop ini," kata Perwakilan Direktorat Lingkungan Hidup Kementerian
PPN/ Bappenas, Irfan Darliazi Yananto, saat workshop dan sosialisasi Pembangunan
Rendah Karbon yang diikuti 35 pemerintah kabupaten/kota Jateng di Kota
Semarang, Selasa (9/3/2021).
Kegiatan ini, kata dia, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah kabupaten/kota
dalam pelaksanaan PRK.

Menurutnya, Pembangunan Rendah Karbon merupakan satu elemen penting dalam


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jateng.
Pihaknya juga mengenalkan Aplilasi Aksara sebagai upaya peningkatan kapasitas
SDM di lingkungan pemkab/pemkot dalam pelaksanaan pmantauan, evaluasi dan
pelaporan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

"Aksara tidak hanya untuk pemantauan dan evaluasi, tetapi dapat juga akan
dikembangkan untuk tujuan perencanaan. Modul perencanaan masih dalam proses,
saat ini sudah berjalan untuk pemantauan dan evaluasi," jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (IPW) Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng, Agung Tejo Prabowo
mengatakan, berdasarkan rekaman pelaporan data Aksara, di Jateng telah dilakukan
1.314 aksi mitigasi perubahan iklim.
"Aksi mitigasi ini mampu menghasilkan capaian potensi penurunan emisi GRK
kumulatif mencapai 9,58 juta ton CO2eq (karbon dioksida equivalen) hingga 2020,"
terangnya.

Terkait Aplikasi Aksara, ia menuturkan ke depannya menjadi pendukung dalam


pelaporan dari 35 pemerintah kabupaten/kota di Jateng dalam mengelola dan
melaporkan kegiatan yang mendukung pengurangan emisi GRK di wilayah masing-
masing.

“capaian masing-masing pemkab/pemkot dalam penurunan gas rumah kaca bisa


melalui Aplikasi Aksara. Nantinya, akan kami nilai sebagai bagian dari kinerja
pembangunan daerah," imbuhnya.
Dalam pelaksanaan PRK, tidak hanya aspek daya dukung dan daya tampung yang
menjadi fokus analisis, namun juga aspek ekonomi dan sosial.

Contohnya adalah hutan mangrove yang memiliki potensi unggul di ketiga aspek
tersebut.
Theresia Agustina / 125180422
Etika & Tata Kelola / GY
Selain mengurangi emisi GRK dengan menyerap karbon, mangrove dapat
meningkatkan keberlanjutan lingkungan sekitarnya dengan menahan abrasi dan
menjadi habitat bagi biota pesisir.

Di aspek ekonomi, pengelolaan hutan bakau yang baik dapat menjadi peluang
ekonomi bagi kelompok masyarakat sekitarnya melalui penciptaan ekowisata yang
menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan mereka

Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2021/03/10/aksi-mitigasi-perubahan-iklim-
efektif-turunkan-emisi-efek-rumah-kaca-di-jateng

Pembahasan :
Sudah sebaiknya dilakukan penanggulangan untuk mengurangi dampak dari efek
rumah kaca. Maka dari itu aksi mitigasi ini sangat baik untuk penanggulangan.
Karena kita tahu sendiri dampak bahaya dari efek rumah kaca tersebut.

Anda mungkin juga menyukai