Abstrak: Pendidikan etika bagi profesi Akuntansi ini sangat penting. Pendidikan ini
sangat penting karena dapat membekali para akuntan dalam menghadapi
permasalahan etis ketika dalam dunia kerja. Tujuan dan keefektifan pendidikan etika
ini dapat dicontohkan dengan Auditor BPK yang terjerat kasus suap untuk kesekian
kalinya.
Kata Kunci: etika, fraud (kecurangan)
1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
BPK yang menerima suap membuat publik meragukan profesi-profesi Akuntansi ini.
Kejadian-kejadian ini berdampak negatif terhadap profesi akuntansi (Wei, 2002 dalam
Thomas 2004). Banyaknya kasus tersebut berimplikasi serius pada peran pendidikan
etika akuntansi.
berbagai kode etik seperti yang diatur oleh organisasi profesi. Di Indonesia yang
mengatur kode etik ini ada pada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Alasan utama
mempunyai pedoman etika bagi akuntansi adalah untuk membantu dalam proses
pembuatan keputusan, tahu yang benar dan bukan hanya yang legal. Kode etik
profesi yang dirancang untuk tujuan ideal maupun tujuan praktis. Kode Etik IAI
1
dirancang untuk memenuhi tujuan ideal melalui Prinsip-Prinsip Etika, sedangkan
tujuan praktis diharapkan dapat dicapai melalui Aturan Etika yang bersifat memaksa.
Aturan Etika bisa berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam profesi
maupun perubahan dalam masyarakat. Kesadaran para anggota IAI untuk sukarela
melaksanakan kode etik-nya akan berpengaruh besar pada martabat reputasi profesi
(Yusuf, 2001)
Etika diartikan sebagai moralis yang berasal dari kata mores dengan
(Abdullah, 2006)
ini:
a. Prinsip integritas.
2
b. Prinsip objektivitas
d. Prinsip kerahasiaan.
yang bertanggung jawab atas rekening publik atau swasta. Selain itu, akuntan
keuangan.
3
akan menerima jasa profesional yang kompeten berdasarkan
pihak ketiga.
yaitu:
a. Pendekatan Rules-Based
Pendekatan ini berfokus pada mengingat apa yang boleh dan tidak
b. Pendekatan Principle-Based
4
etika yang semestinya untuk menghadapi masalah dam tantangan yang
Berdasarkan adaptasi dari Loeb (1998), tujuan dari pendidikan etika untuk profesi
implikasi etis
Menurut Hiltebeitel dan Jones (1992), efektifitas pendidikan etika bisa diukur dari
aspek moral
5
1.3.Kontraversi dan Gap
terbukti menerima suap atas temuan BPK terhadap PT. Jasa Marga. Suap diberikan
oleh General Manager PT. Jasa Marga cabang Purbaleunyi yang bernama Setia Budi.
Auditor menerima suap berupa sepeda motor Harley Davidson dan juga beberapa kali
menerima fasilitas hiburan malam. Hadiah ini diberikan karena Sigit mengubah hasil
temuan sementara Tim Penyelidik BPK atas pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Jasa Marga tahun 2015-2016. Sigit merupakan kepala dari Tim Penyelidik BPK
2 PEMBAHASAN
2.1.Analisis
dipihak lain.
auditor memiliki niat untuk menerima fasilitas berupa hadiah. Lalu auditor
6
karena menerima suap dan mengubah opini. Dengan mengubah opini, auditor
rekomendasi hasil pemeriksaan yang tidak sesuai dengan fakta dan/atau bukti
Selain itu, Sigit juga melanggar prinsip dasar etika Akuntan Professional
yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Prinsip yang dilanggar
antara lain:
hubungan yang tidak jujur dengan General Manager PT. Jasa Marga.
Hubungan yang tidak jujur ini dikarenakan Sigit menerima suap dari
Setia Budi.
7
dengan benar. Sigit melanggar standar Audit yang ditetapkan dengan
suap, rasa percaya publik terhadap profesi akuntan telah jatuh. Dengan
Auditor
etika bagi profesi akuntansi adalah bagaimana cara akuntan untuk menghadapi
perilaku yang berkaitan dengan etika nantinya dalam dunia kerja. Sedangkan
tujuan serta kefektifan pendidikan etika masih belum tercapai oleh Sigit,
selaku Auditor BPK. Tujuan tidak tercapai karena Sigit sendiri tidak dapat
kode etik seorang akuntan sendiri. Pendidikan etika juga dikatakan tidak
tidak etis yang ditawarkan oleh General Manajer PT. Jasa Marga ini. Mungkin
tidak hanya Sigit, tetapi banyak sekali kasus yang menyangkut Auditor BPK
seperti:
8
Kasus ini terjadi karean Auditor mendapat suap Rp
Tjandra mengikuti forum rapat rutin di ruang rapat yang dipimpin oleh
Tomohon tahun 2007. Kedua orang auditor BPK itu diduga menerima
sesuatu atau hadiah berupa uang senilai Rp 600 juta dari Walikota
menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan
9
yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan
itu, maka disepakati bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan
setelahnya.
Kemendikbud (2009).
(Wasrik Sarpras).
dalam BPK, atau pendidikan etika yang terdapat saat menjalani studi gelar
Indonesia.
10
Maka dari serangkaian kasus di atas, dapat dikatakan apabila
etika juga harus lebih ditingkatkan untuk menghindari kasus serupa terjadi
lagi.Pendidikan ini juga sangat penting karena sebagai lulusan yang bekerja di
Tindak kecurangan ini tentu akan dipicu oleh berbagai faktor yang timbul,
baik faktor internal (moral dan motivasi) maupun faktor eksternal (kesempatan
dan eksposure).
terkait. Opini WDP ataupun WTP diberikan ketika dinilai bebas dari salah saji
secara keseluruhan.
seharusnya Opini Tidak Wajar diberikan agar tidak menyesatkan pihak yang
diterbitkan jika laporan keuangan mengandung salah saji material atau dengan
kementerian, lembaga negara, pemda, dan BUMN. Tak ada pihak yang
11
mengawasi atau menjadi pembanding kerja BPK. Kewenangan besar BPK
WTP akhirnya melahirkan praktik koruptif. Praktik koruptif ini dilakukan agar
Masyarakat juga akhirnya tahu bahwa segala opini audit bisa direkayasa.
Meskipun sudah ada standard baku dan kuantitatif dalam pemberian opini
2.2.Opini
Pendidikan etika bagi profesi akuntansi sangat penting. Hal ini dikarenakan
dalam dunia kerja, seorang akuntan akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan.
Permasalahan yang timbul mungkin juga akan berkaitan dengan perilaku etis. Jika
seorang akuntan telah dibekali oleh pendidikan etika yang baik, maka seorang
akuntan dapat berpikir rasional dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan etika
tersebut.
Selain itu, timbulnya berbagai kasus suap terhadap auditor BPK menunjukkan
apabila pendidikan etika yang ada masih belum efektif. Auditor masih belum dapat
berpikir secara rasional mengenai bagaimana cara menghadapi dan tekanan yang
12
3 PENUTUP
Kasus suap yang diterima oleh Sigit menambah rangkaian kasus Auditor BPK
yang melakukan tindak kecurangan. Berbagai kasus yang muncul ini menunjukkan
apabila tujuan dari pendidikan etika serta keefektifan pendidikan etika di Indonesia
permasalahan etis tidak dapat menghadapi. Selain itu, banyak tekanan yang dihadapi
permasalahan etis yang akan dihadapi dan cara menyelesaikan permasalahan etis
13
DAFTAR PUSTAKA