Resume
Bab 3 : Etika Profesi
KELAS F
Kelompok 4 :
S1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2019
BAB 3
ETIKA PROFESI
1. Pengertian Profesi
Menurut pemikiran dari Bayles (1981) dan Behrman (1988), profesi itu
fungsi utamanya adalah melayani masyarakat. Layanan yang di berikan kepada
masyarakat itu sangat penting sehingga dituntut persyaratan tingkat keahlian yang
tinggi, yang membutuhkan program pendidikan intelektual yang ekstensif
dibandingkan pelatihan dan skill yang bersifat mekanis. Biasanya profesi yang
sangat tinggi akan memerlukan lisensi untuk praktik kepada masyarakat, dan
tingkat otonominya diatur dengan peraturan pemerintah. Selanjutnya program
pendidikan dan pelatihannya serta program pemberian lisensi dikendalikan
sepenuhnya oleh organisasi profesi. Layanan yang diberikan oleh profesi sangat
penting sehingga masyarakat tidak hanya memberikan penghargaan kepada
profesi tetapi juga melihat bagwa tugas-tugas profesi tersebut tepat dan benar.
Secara umum, tugas-tugas yang diharapkan dipelihasa secara terus menerus oleh
profesi adalah :
a. Kompetensi dibidang keahliannya
b. Objektivitas atas jasa layanan yang diberikan
c. Integritas dalam berhubungan dengan klien
d. Konfidensialitas yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan
klien
e. Disiplin yang mencakup para anggota yang tidak bertugas sesuai dengan
standard.
Ciri atau Sifat Profesi
Ciri-ciri yang Penting
Pelatihan yang ekstensif
Kewajiban yang utama adalah melayani masyarakat
Pelatihan dan skill intelektual
Ciri-ciri Tertentu
Secara umum dilisensi atau disertifikasi
Dikeluarkan oleh organisasi, asosiasi, institusi
Otonomi
Fondasi Nilai – Nilai Etika
Lebih mengutamakan pertimbangan etika dibanding pertimbangan teknis
dalam setiap keputusan atau tindakan
Larangan ini dimaksud untuk memperbaiki sikap etis dari para akuntan
khususnya auditor eksternal. Saat ini SOX telah diadopsi di berbagai negara
sebagai dasar untuk menentukan dan mengatur pengelolaan perusahaan
secara baik yang disebut dengan Corporate Good Governance.
a. Kredibilitas
Nilai etika yang sangat penting untuk dimiliki akuntan
profesional dan lebih nampak pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Kredibilitas kepada klien dan masyarakat tergantung pada reputasi
profesi akuntan secara keseluruhan dan dari nilai-nilai profesional
yang melekat, serta ekspektasi yang tercipta dari orang-orang yang
dilayani.
b. Kompetensi
Merupakan faktor fundamental bagi profesi akuntan.
Tingkat kompetensi yang tinggi dapat memberikan keuntungan
kompetitif. Nilai-nilai etika secara individual, dengan diperkuat
dengan standar profesi akan memberikan keuntungan kompetitif
bagi akuntan profesional dan akan menjamin bahwa layanan
mereka tersebut memang dibutuhkan.
c. Integritas
Standart perilaku integritas menjamin bahwa apapun
layanan yang diberikan oleh seorang akuntan profesional akan
dikerjakan secara jujur dan teliti.
d. Kejujuran
Standart perilaku mengandung unsur akurasi atau
kecermatan yang mengandung arti berkaitan dengan perolehan,
pengukuran, pelaporan, serta pembuatan interpretasi atas suatu
informasi.
e. Objektivitas
Standart perilaku yang mengandung arti bebas dari bias di
dalam memilih dasar-dasar pengukuran dan pengungkapan
sehingga tidak menimbulkan kekeliruan bagi pihak yang dilayani.
5.8. Pertimbangan dan Nilai-Nilai
a. Kode Etik
1) Atribut Pribadi
a. Budaya nasional (national culture). Smith and Hume, 2005 dan Arnold
et all, 2007menyatakan budaya nasional mempunyai dampak yang
sangat besar padakecendurungan etis dari para akuntan, yang melebihi
budaya etika perusahaan.
c. Kelompok dan peran (group and role). Penelitian dari Hauptman and
Hill, 1991menyatakan pembuatan keputusan etis secara individual
dapat berubah bila paraakuntan menjadi bagian dari kelompok formal
yang lebih besar.
3) Atribut Permasalahan