Anda di halaman 1dari 13

Modul 03

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK

Daniel Nababan, S.E., M.Acc

PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat : Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai

akuntansi manajemen dan sistem pengendalian

manajemen sektor publik

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat

memahami dan mengetahui mengenai akuntansi

manajemen dan sistem pengendalian manajemen sektor

publik

Relavansi : Mata kuliah ini menjelaskan akuntansi manajemen dan

sistem pengendalian manajemen sektor publik


PEMBAHASAN

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SEKTOR PUBLIK

a. Akuntansi manajemen sektor publik

Akuntansi manajemen sektor publik merupakan sebagai suatu proses

pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,

penginterpretasian dan pengkomunikasian finansial yang digunakan oleh manajemen

untuk perencanaan, evaluasi dan pengendalian serta menjamin bahwa sumberdaya

digunakan secara tepat dan akuntabel.

Perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan:

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

Terkait dengan pemberian informasi Terkait dengan pelaporan dan

kepada pihak internal organisasi pengkomunikasian informasi kepada

pihak eksternal organisasi

Memberikan laporan yang sifatnya Memberikan informasi yang bersifat

prospektif, yaitu yang digunakan untuk laporan historis dan retrospektif, yaitu

perencanaan masa yang akan datang berupa laporan masa lalu

b. Peran akuntansi manajemen sektor publik

Peran akuntansi manajemen sektor publik meliputi:

 Perencanaan stratejik

 Pemberian informasi biaya


 Penilaian investasi

 Penganggaran

 Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan

 Penilaian kinerja

Penetapan biaya berdasarkan aktifitas (activity based costing) terdiri dari:

 Cost finding, mengakumulasi biaya untuk menghasilkan produk/jasa

 Cost recording, kegiatan pencatatan data kedalam sistem akuntansi organisasi

 Cost analyzing, melakukan analisis biaya, mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya,

perubahan biaya dan volume kegiatan

 Strategic cost reduction, penghematan biaya agar tercapai value of money

 Cost reporting, memberikan informasi biaya secara lengkap kepada pimpinan

Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan yang sangat erat dengan sistem

pengendalian manajemen sektor publik, dikarenakan sistem pengendalian manajemen

sektor publik memiliki 2 komponen besar, yaitu:

1. Proses pengendalian manajemen. Didalam proses pengendalian manajemen

melibatkan beberapa aktifitas, diantaranya:

 Perencanaan

 Koordinasi

 Komunikasi informasi

 Pengambilan keputusan

 Motivasi

 Pengendalian

 Penilaian kinerja
2. Struktur pengendalian manajemen sektor publik. Struktur pengendalian

manajemen sektor publik berkaitan dengan desain struktur organisasi yang

tercermin dalam bentuk pusat-pusat pertanggungjawaban

c. Penerapan akuntansi manajemen sektor publik

Dalam menghasilkan suatu informasi, sistem akuntansi manajemen meliputi

serangkaian proses manajemen, antara lain: (Hansen, 2009)

 Perencanaan

Merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir

tertentu. Sehingga perencanaan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode

untuk mencapai tujuan tersebut.

 Pengendalian

Merupakan kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan korektif sesuai

kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana semestinya.

 Pengambilan keputusan

Merupakan proses pemilihan diantara berbagai alternatif. Peran utama dari sistem

informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi yang memudahkan

pimpinan dalam proses pengambilan keputusan.

Salah satu penerapan akuntansi manajemen pada sektor publik dalam proses

perencanaan adalah penyusunan anggaran pemerintah. Anggaran pemerintah disusun

dengan konsep Anggaran Berbasis Kinerja (ABK). ABK merupakan metode

penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam

kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat tersebut dideskripsikan pada

seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja setiap unit kerja.
ABK yang efektif akan mengidentifikasikan keterkaitan antara nilai uang dan hasil,

serta dapat menjelaskan bagaimana keterkaitan tersebut dapat terjadi yang merupakan

kunci pengelolaan program secara efektif. Jika terjadi perbedaan antara rencana dan

realisasinya, dapat dilakukan evaluasi sumber-sumber input dan bagaimana

keterkaitannya dengan output/outcome untuk menentukan efektifitas dan efisiensi

pelaksanaan program.

Siklus penyusunan rencana yang digambarkan berikut ini menunjukkan bagaimana

ABK digunakan sebagai umpan balik dalam rencana stratejik secara keseluruhan.

Berikut adalah siklusnya:

d. Sistem pengendalian manajemen sektor publik.

Sistem pengendalian manajemen sektor publik merupakan suatu proses untuk

menentukan suatu sasaran agar seluruh fungsi dapat melaksanakan sesuai dengan

fungsinya dalam melakukan kepentingan publik. Proses pengendalian manajemen sektor

publik adalah proses dimana pimpinan diseluruh tingkatan memastikan bahwa setiap
satuan kerja dapat mengimplementasikan strategi dalam melakukan pelayanan kepada

publik secara efektif dan efisien.

Tujuan Sektor Publik

Strategi Sistem Pengendalian


Manajemen Sektor Publik

aktivitas

program

e. Tipe pengendalian manajemen sektor publik

Tipe pengendalian manajemen sektor publik dapat dikategorikan menjadi 3

kelompok, yaitu:

 Pengendalian preventif (preventve control).

Pengendalian ini terkait dengan perumusan strategi dan perencanaan stratejik

yang dijabarkan dalam bentuk program-program

 Pengendalian operasional (operational control).

Pengendalian ini berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah

ditetapkan melalui anggaran. Dimana anggaran digunakan untuk menghubungkan

perencanaan dengan pengendalian.


 Pengendalian kinerja (performance control).

Pengendalian ini berkaitan dengan analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok

ukur kinerja yang telah ditetapkan.

f. Struktur pengendalian manajemen sektor publik

Sistem pengendalian manajemen sektor publik harus didukung dengan struktur

organisasi yang baik. Dimana struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur

pusat pertanggungjawaban (responsibility centers).

Tujuan adanya pusat pertanggungjawaban (responsibility centers) adalah:

 Sebagai basis perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja

 Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan

 Memfasilitasi terbentuknya goal congruence

 Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada yang berkompeten

 Mendorong kreatifitas dan inovasi

 Sebagai alat melaksanakan strategi secara efektif dan efisien

 Sebagai alat pengendalian anggaran

g. Jenis pusat pertanggungjawaban

Pusat-pusat pertanggungjawaban dapat dibedakan dalam empat jenis, yaitu:

1. Pusat biaya (expense center)

Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi pimpinannya dinilai

berdasarkan biaya yang dikeluarkan. Pusat biaya yang dijumpai dalam sektor

publik dikarenakan output yang dihasilkan seringkali ada, tetapi tidak dapat

diukur atau hanya dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai rupiah. Misal: dinas

sosial, dinas pekerjaan umum, dan lain sebagainya.


2. Pusat pendapatan (revenue center)

Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi pimpinannya dinilai

berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Misal: dinas pendapatan daerah, dan

lain sebagainya

3. Pusat laba (profit center)

Merupakan pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input (expense) dan

output (revenue) dalam satuan moneter. Kinerja pimpinan dinilai berdasarkan

laba yang dihasilkan. Misal: BUMN, BUMD dan lain sebagainya.

4. Pusat investasi (investment center)

Merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi pimpinannya dinilai

berdasarkan laba yang dihasilkan dan dikaitkan dengan investasi yang

ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Misal:

departemen riset dan pengembangan, dan lain sebagainya.

Pusat-pusat pertanggungjawaban setiap organisasi sektor publik mempunyai peran

yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran.

Departemen anggaran memiliki fungsi sebagai berikut:

 Menetapkan prosedur untuk persiapan anggaran

 Mengkoordinasikan dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran. Misal inflasi,

dan nilai tukar mata uang

 Membantu mengkomunikasikan anggaran

 Menganalisa anggaran yang diajukan

 Menganalisis kinerja anggara

 Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan


Komite anggaran biasanya terdiri dari para pemimpin puncak (kepala departemen,

kepala biro, kepala dinas, dan lain sebagainya) yang berfungsi untuk menyusun anggaran

untuk tiap-tiap aktifitas operasional.

h. Proses pengendalian manajemen sektor publik.

Proses pengendalian
manajemen sektor publik

Saluran komunikasi Saluran komunikasi


formal non formal

 Perumusan  Komunikasi
 Perencanaan langsung
 Penganggaran  Pertemuan informal
 Operasional  Diskusi
 Evaluasi kinerja

Proses pengendalian manajemen sektor publik dapat dilakukan dengan

menggunakan dua saluran komunikasi, meliputi:

1. Saluran komunikasi formal, meliputi:

 Perumusan strategi

Merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target, arah dan

kebijakan serta strategi organisasi.


 Perencanaan strategi

Merupakan proses penentuan program, aktivitas, atau proyek yang akan

dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber

daya yang akan dibutuhkan.


 Penganggaran

Merupakan tahapan yang paling dominan, selain itu memiliki pengaruh

politik yang sangat kuat.

 Operasional (pelaksanaan penganggaran)

Merupakan tahapan implementasi dari perencanaan strategik di senerjikan

dengan anggaran.

 Evaluasi kinerja

Merupakan tahapan dengan memberikan reward dan punishment. Reward

dapat berbentuk:

o Financial: gaji, bonus, THR, dan lain sebagainya

o Non financial: promosi jabatan, dan lain sebagainya


2. Saluran komunikasi informal, meliputi:

 Komunikasi langsung

 Pertemuan informal

 Diskusi

Sistem pengendalian manajemen sektor publik hendaknya dapat menjadi goal

congruence yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal. Faktor-

faktor yang mempengaruhi goal congruence adalah:

 Faktor pengendalian formal, seperti sistem aturan, reward dan punishment

 Faktor pengendalian informal, seperti etos kerja, loyalitas karyawan sebagai abdi

negara dan abdi masyarakat.

Sistem pengendalian manajemen sektor publik dirancang untuk mempengaruhi

orang-orang dalam organisasi sektor publik agar berperilaku dengan tujuan organisasi.

Sistem pengendalian manajemen harus didukung struktur organisasi yang baik dan

termanifestasikan dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (responsibility

centers). Dan pusat pertanggungajawaban berfungsi sebagai jembatan untuk dapat

dilakukannya bottom-up budgeting atau participative budgeting, hal ini dikarenakan

pusat pertanggungjawaban sebagai budget holder.


SUMBER

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik

Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar

Hansen dan Mowen. 2009. Managerial Accounting

PENUTUP

Pada modul 04 akan dibahas mengenai pemahaman mengenai kerangka konseptual akuntansi

sektor publik dalam PP No. 71 Tahun 2010. Dalam modul tersebut dijelaskan bagaimana PP

No. 71 Tahun 2010 menjadi Standar Akuntansi Pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai