Anda di halaman 1dari 72

ANALISIS VALUE FOR MONEY PADA LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)


DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN
KOTA PEKANBARU

NAMA : ARISTINA BR GINTING


NPM : 175310891

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anatara
tingkat ekonomis, efisiensi dan efektivitas ketika menerapkan value for
money pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena
menggambarkan bagaimana data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Pekanbaru dianalisis sehingga dapat gambaran yang
cukup jelas untuk penulisan analisis data, khususnya melalui metode
wawancara dan dokumentasi, baik data primer maupun data sekunder
digunakan.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Pekanbaru 2020-2021 kepada instansi pemerintah belum sesuai dengan
konsep value for money
Untuk meningkatkan kinerja dan memenuhi persyaratan value for
money, diharapkan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Pekanbaru dapat menilai program kinerja yang ada. Berdasarkan analisis
yang telah diselesaikan, diyakini bahwa temuan penelitian ini akan
memberikan informasi yang mendukung.

1
2

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the relationship between economic
level, efficiency and effectiveness when applying value for money in the
Government Agency Performance Accountability Report (LAKIP) of the
Pekanbaru City Fire and Rescue Service. This type of research is a qualitative
descriptive research, because it describes how the data from the Pekanbaru City
Fire and Rescue Service is analyzed so that a fairly clear picture is obtained for
writing data analysis, especially through interviews and documentation methods,
both primary data and secondary data are used.
The research findings show that the 2020-2021 Pekanbaru City Fire and Rescue
Agency Performance Accountability reports to government agencies are not in
accordance with the concept of value for money
To improve performance and meet value for money requirements, it is hoped that
the Pekanbaru City Fire and Rescue Service can assess existing performance
programs. Based on the analysis that has been completed, it is believed that the
findings of this study will provide supporting information.

BAB I
PENDAHULUAN
3

1.1 Latar Belakang Masalah

Akuntabilitas merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban suatu

organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Akuntabilitas bukan hanya tentang

kemampuan menunjukan bagaimana sumber dana yang diperoleh suatu organisasi

atau instansi pemerintah telah dibelanjakan, akan tetapi juga mencakup

kemampuan untuk menunjukkan apakah sumber dana tersebut telah dibelanjakan

sesuai dengan ketentuannya. Sebagaimana bukti pertanggungjawaban bahwa

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru telah memberikan

layanan guna meningkatkan mutu kepada masyarakat, maka informasi mengenai

perencanaan kinerja, aktivitas, dan hasil kinerjanya akan dilaporkan dalam bentuk

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dimana telah

berubah menjadi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan

bagian dari upaya lembaga pemerintah dalam rangka penguatan sistem

akuntabilitas kinerja serta pemenuhan kewajiban dalam urusan pemerintah. Dari

laporan kinerja ini, masyarakat sebagai pengguna informasi publik dapat

mengetahui secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja suatu instansi

pemerintah yang telah ditetapkan. Kinerja merupakan hasil nyata suatu instansi

atau organisasi baik dari kualitas maupun kuantitas berdasarkan sasaran yang

sudah disepakati sebelumnya. Artinya, kinerja dapat dikatakan berhasil jika suatu

organisasi memiliki kriteria keberhasilan atau tolak ukur kinerja berupa target

yang mau dicapai. Untuk menentukan tolak ukur kinerja yang sesuai maka
4

diperlukannya sistem pengukuran kinerja. Hal ini dimaksudkan untuk dapat

membantu organisasi berfokus pada sasaran yang sudah ditetapkan.

Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai kinerja keuangan maupun

kinerja non keuangan suatu organisasi guna meningkatkan akuntabilitas

pemerintah daerah dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik. Sistem

pengukuran kinerja yang reliabel merupakan kunci untuk menilai keberhasilan

organisasi. Hasil pengukuran kinerja digunakan sebagai feedback dalam bentuk

tindakan yang efektif dan efesien agar suatu instansi dapat memberikan kinerja

pada periode berikutnya, baik dari segi perencanaan maupun implementasi. Untuk

mengetahui kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru telah dilaksanakan secara ekonomis, efesien, dan efektif maka dapat

diukur dengen analisis value for money.

Berkaitan dengan value for money, Mahmudi dalam Halim dan Kusufi (2007 :

128), mengemukakan bahwa: konsep value for money merupakan konsep penting

dalam organisasi sektor publik, oleh karena itu sering disebut sebagai inti dari

pengukuran atau evaluasi kinerja. Nilai untuk uang juga menyiratkan apresiasi

terhadap nilai uang. Artinya setiap rupiah harus dinilai dan digunakan dengan

tepat.

Value for money adalah konsep pengukuran kinerja yang berdasarkan pada
elemen ekonomi, efesiensi, dan efektifitas (Halim dan Kusufi, 2018:128).
Organisasi sektor publik dituntut untuk memperhatikan value for money dalam
menjalankan aktivitasnya. Tuntutan ini sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dan peraturan kementrian dalam negri No.13 Tahun
5

2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah yang menyatakan bahwa


pengelolaan keuangan negara dan daerah harus dikelola ekonomis, efesien,
efektif, serta bertanggung jawab yang didasarkan dengan asas keadilan. Melalui
value for money diharapkan organisasi atau instansi pemerintah dapat
mengevaluasi kinerja serta dapat meminimalisir pemborosan dan sumber
kebocoran dana, karena value for money dapat memberikan informasi apakah
anggaran yang dibelanjakan menghasilkan nilai (value) bagi masyarakatnya.

Anggaran merupakan salah satu indikator dalam pengukuran kinerja keuangan.

Kinerja pemerintah daerah salah satunya dapat dilihat dari realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realisasi APBD merupakan wujud

pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan sasaran dan arah kebijakan yang telah direncanakan.

Untuk mendukung ketercapaian sasaran strategis tersebut, Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru mengimplementasikannya melalui

program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru adalah lembaga


pelaksana urusan pemerintah dalam bidang penyelamatan, ketentraman dan
ketertiban umum. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru
merupakan salah satu bentuk organisasi sektor publik. Entitas organisasi sektor
publik sering kali merujuk pada organisasi pemerintah, mulai dari pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten, atau kota (Halim dan Kusufi 2018:11). Di indonesia
sendiri setiap daerah memiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
masing-masing, hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan setiap
daerahnya. Adapun misi dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Pekanbaru yaitu mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur
yang baik.
6

Berikut ini adalah data Anggaran dan Realisasi masing-masing program pada

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru.

Tabel 1.1

Anggaran dan Realisasi setiap program Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota PekanbaruTahun 2020/2021

N Program 2020 2021

o 2020 2021 Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi


% %

1 Program Program

Pelayanan Penunjang

Administrasi Urusan
1.972.266.1 1.773.766.2 89, 11.094.823.3 9.327.094.67 84,
Perkantoran Pemerintah
28 57 94 48 9 07
Daerah

2 Program Program

Peningkatan Pencegahan,

Sarana dan Penanggulangan

Prasarana , Penyelamatan

Aperatur Kebakaran dan 580.767.123 376.577.12 64, 10.531.279.6 9.396.695.89 89,

Penyelamatan 0 84 40 0 23

Non Kebakaran

3 Program

Peningkatan
45.500.000 45.500.000 10
Disiplin
0
Aperatur

4 Program

Peningkatan
75.911.250 65.551.250 86,
Kapasitas
35
Sumber Daya

Aperatur

5 Program

Peningkatan
7

Pengembanga

n Sistem

Pelaporan
6.369.650 397.750 6,2
Capaian
4
Kinerja dan

Keuangan

6 Program

Peningkatan

Kesiagaan dan
12.590.387. 11.600.737. 92,
Pencegahan
615 813 14
Bahaya

Kebakaran

Sumber : LAKIP Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru 2020/2021

Mencermati Tabel 1.1 laporan kinerja instansi pemerintah Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun 2020/2021, maka

pelaksanaan penggunaan uang pada masing-masing pelayanan Kota Pekanbaru

selama ini masih belum sesuai yang direncanakan. Tahun 2020, ada 6 program

yang dikoordinir oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru salah satu dari 6 program tersebut terdapat pada item no 5 yaitu

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan Sebesar 6,24% merupakan angka terendah dari program lainnya dan

pada Tahun 2021 tedapat 2 program yang dikelola oleh Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan kota Pekanbaru salah satu dari 2 program tersebut

terdapat pada item no 1 yaitu Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah

Sebesar 89,23% merupakan angka terendah dari program lainnya, tidak ada

realisasi atas anggaran secara penuh pada tahun 2020/2021.


8

Program yang mencapai pengakuan anggaran tertinggi di tahun 2020 terdapat

pada item no 3 yaitu Program Peningkatan Disiplin Aparatur Sebesar 100.00%

merupakan angka tertinggi dari program lainnya dan untuk tahun 2021 program

dengan capaian realisasi anggaran tertinggi terdapat pada item no 2 yaitu Program

Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan Kebakaran dan Penyelamatan Non

Kebakaran Sebesar 89,23% merupakan angka tertinggi dari program lainnya.

Banyaknya program yang tidak tecapai targetnya pada tahun 2020/2021 dari

besaran angka Realisasi Fisik dan Keuangan Masing-Masing Kegiatan Secara

Persial Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun

Anggaran 2020/2021 menunjukkan bahwa anggaran Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan Kota Pekanbaru dari realisasi persen belum teserap secara

maksimal.

Berikut ini adalah Laporan Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun 2021

dengan tahun 2020.

Tabel 1.2
Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun
No Sasaran Indikator 2020 2021 Kinerja
Strategis Kinerja Target Realisasi % Target Realisasi %
9

Capaian Capaian

1 Mewujudkan respons Layanan 65% 71% 109,23% 70% 75% 107,143% 98,09%
time rate (tingkat waktu pemadam
tanggap) bencana kebakaran dalam

kebakaran bangunan waktu tanggap 15


gedung 15 menit di menit (respons

Kota Pekanbaru time rate)

2 Meningkatnya Kelurahan siaga 50% 50% 100% - - - 100%

pemberdayaan kebakaran
masyarakat dalam

penanggulangan bahaya
kebakaran

3 Meningkatnya Kualitas Indeks Kepuasan 81,26 83,873 103,22% 81,26 86,53% 106,49% 103,17%
Pelayanan Publik Masyarakat %

(IKM) Dinas
Pemadam

Kebakaran dan
Penyelamatan

Kota Pekanbaru

4 Meningkatnya kinerja Nilai AKIP Dinas B BB 125 B BB 125 100%


penyelenggaraan Pemadam

pemerintah Kebakaran dan


Penyelamatan
Kota Pekanbaru

2021 Dengan Tahun 2020


Sumber : LAKIP Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru 2020/2021

Berdasarkan Tabel 1.2 penilaian laporan kinerja instansi pemerintah Dinas


Pemadam Kebakaran kota Pekanbaru periode 2020/2021 dari segi nilai indikator
LAKIP dimana dari realisasi kinerja telah melebihi target yang mana target adalah
100% yang diinisialkan dengan B dan realisasi 125% diinisialkan dengan BB
sihingga dari angka indikator tersebut telah memperoleh peningkatan sebesar 25%
dari tahun ke tahun selama periode 2020/2021.

Meski demikian, realisasi dari anggaran selama ini lebih besar dari target

rencana keuangan dan penilaian kinerja instansi pemerintah mendapatkan

peringkat B (BAIK) dan BB (SANGAT BAIK) hal itu tidak memastikan bahwa

pengeluaran tesebut sudah efektif dan efisien jika dilihat dari setiap realisasi

anggaran program instansi terkait, dari tahun ke tahun selama periode 2020/2021.

Untuk memeriksa apakah pengeluaran Dinas Pemadam Kebakaran dan


10

Penyelamatan kota Pekanbaru sudah Ekonomis, Efektif dan Efesien, maka

dibutuhkan pengukuran kinerja. Value for money merupakan salah satu metode

untuk mengatur dan mengukur kinerja keuangan di sektor publik.

Mengingat gambaran latar belakang dan hal-hal yang digambarkan di atas,

penulis tertarik untuk melakukan eksplorasi dengan judul Analisis Value for

Money Pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan konteks masalah tersebut telah diuraikan diatas, rincian masalah


penelitian adalah sebagai berikut :
11

1. Seperti apa kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru Tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value for

money yang di lihat dari ekonomis?

2. Seperti apa kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru pada tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value for

money di lihat dari efisien?

3. Seperti apa kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru di tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value for

money di lihat dari efektivitas ?

1.2 Tujuan Penelitian

Berikut adalah tujuan dari penelitian ini:


1. Mengukur kinerja Dinas Pemandam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru untuk tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value

for money yang dilihat dari ekonomis

2. Mengukur kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru untuk tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value

for money yang di lihat dari efisiensi.

3. Mengukur kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru pada tahun 2020 dan 2021 dengan melibatkan konsep value for

money yang di lihat dari efektivitas.

1.3 Manfaat Penelitian

Eksplorasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :


12

1. Peneliti

Peneliti berharap demikian ini bermanfaat sebagai sarana yang sesuai

untuk teori akuntansi dan apa yang telah diperoleh saat perkuliahan dan

bahwa mereka bisa bebagi ilmu pengetahuan secara khusus untuk masalah

konsep value for money.

2. Instansi

Peneliti beharap penelitian ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan ikut

sertakan untuk proses mengambil keputusan Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan kota Pekanbaru.

3. Peneliti lainya

Peneliti berharap berharap semoga penelitian ini bisa menjadi referensi

atau motivasi bagi ilmuan lain yang ingin menyelidiki kasus serupa.

1.4 Sistematika Penulisan


13

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai uraian tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai teori-teori

value for money yang digunakan sebagai landasan atau

acuan dalam pembahasan masalah penelitian, serta

hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai cara yang

digunakan dalam melakukan penelitian, meliputi desain

penelitian, objek penelitian, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan kota Pekanbaru, dan hasil

penelitian berupa deskriptip data dan analisis data dari

penelitian yang telah dilaksanakan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini terdiri dari simpulan dan saran yang bermanfaat untuk
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru dari hasil
penelitian yang dilakukan.BAB II

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1. Telaah Pustaka


2.1.1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Prinsip utama dari teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara pihak
yang memberikan wewenang (Principle) yaitu pemilik dengan pihak yang
menerima wewenang (agent) yaitu manajer, dalam bentuk kontak kerja sama
(Primasari 2011). Teori keagenan memiliki asumsi bahwa masing-masing
individu memiliki motivasi atau dorongan untuk mensejahterakan kepentingan
dirinya sendiri. Terkadang manajer membuat keputusan yang tidak konsisten
dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimumkan kesejahteraan pemegang
saham. Misalnya, manajer perusahaan menggunakan wewenang dan kekuasaaan
yang untuk membuat keputusan yang mungkin tidak sejalan dengan kepentingan
pemilik (Gitman et al, 2015).
Konsep agency theory menurut Anthony et al (2011) adalah hubungan atau
kontak antara principal dan agent. Principal mempekerjakan agent untuk
melakukan tugas untuk kepentingan principal kepada agent. Pada perusahaan
yang modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal,
dan CEO (Chief Executive Officer) sebagai agent mereka. Pemegang saham
memperkerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan principal.
Agency Theory menunjukkan pentingnya pemisahan manajemen perusahaan
dari pemilik kepada manajer. Tujuan sistem pemisahan ini untuk menciptakan
efisiensi dan efektifitas dengan menyewa agen profesional dalam mengelola
perusahaan. Pemisahaan kepemilikan dan pengendalian ini membawa pada
masalah agensi, dimana manajer dalam perusahaan bertindak sebagai “agent” dan
stakeholder bertindak sebagai “principal”. Pemegang saham sebagai pemilik
perusahaan principal menyerahkan pembuatan keputusan kepada direktur yang
bertindak sebagai agen dari pemegang saham. Pemilik menginginkan informasi

13
dan mengembangkan sistem insentif untuk meyakinkan tindakan agen berada
dalam kepentingan pemilik.

14
15

2.2. Pengertian Organisasi Sektor Publik

Asosiasi area publik adalah asosiasi yang begerak dalam aspek lingkungan
yang sangat kompleks, diantaranya mencakup faktor ekonomi, politik, kultur, dan
demografi (Mardiasmo (2018:3). Organisasi sektor publik didefinisikan sebagai
organisasi yang menggunakan dana masyarakat (Bastian 2016:5). Organisasi
sektor publik memiliki peranan penting dalam perekonomian negara, karena
berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.
Sebagaimana Halim dan Kusufi (2018:11) menjelaskan bahwa:
Istilah sektor publik tertuju pada sektor negara, usaha-usaha negara, dan
organisasi nirlaba negara. Sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit
yang dikelola pemeintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak
atau pelayanan kepada masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan
keamanan. Dengan demikian, cukup beralasan bahwa istilah sektor publik
dapat berkonotasi perpajakan, birokrasi, atau pemerintah. Pemerintah yang
dimaksudkan dapat mencakup pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten
atau kota.

2.3. Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik

Pratiwi (2016:6) jenis-jenis organisasi sektor publik adalah sebagai berikut:


1. Instansi pemerintah (termasuk pemerintah pusat, dan daerah).
2. Organisasi nirlaba milik pemerintah: (perguruan tinggi BUMN, rumah
sakit milik pemerintah, yayasan milik pemerintah, badan layanan umum,
badan layanan umum daerah).
3. Organisasi nirlaba milik swasta: yayasan, sekolah atau universitas milik
swasta, rumah sakit swasta, partai politik, LSM

2.4. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian organisasi demi menciptakan


target dan capaian yang telah ditetapkan (Mahsun 2020:25). Mendefinisikan
bahwa kinerja ialah hasil kerja yang berkaitan erat dangan tujuan-tujuan strategi
organisasi, kepuasan pelanggan, dan kostribusi ekonomi (Mahmudi 2018:6).
Menyatakan bahwa kinerja sektor publik bersifat multidimensi sehingga tidak ada
16

indikator tunggal yang dapat digunakan untuk menujukan kineja secara


komprehensif (Mardiasmo 2018:152).
Dengan demikian, kinerja merupakan tingkat prestasi atau tingkat keberhasilan

oleh suatu individu atau pun organisasi dalam upaya mencapai tujuan sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawabnya secara luas.

2.5. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah penggambaran keberhasialan yang dinilai


berdasarkan ukuran-ukuran angka dalam satuan nilai uang, yaitu dengan cara
membandingkan realisasi keuangan berdasarkan anggarannya (Ardilla 2015:82).
kinerja keuangan dalam konteks pemerintah daerah ialah tingkat peroleh atau
suatu capaian targer kegiatan yang diukur dengan indikator keuangan, kemudian
dievaluasi dari hasil sistem pertanggungjawaban yang ditetapkan dalam
Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Polii (2020:783).

Kinerja keuangan dianggap sebagai tolak ukur untuk mengukur keberhasilan


suatu organisasi dalam memperoleh pendapatan (Hastthoro, 2016:56). Sehingga
kinerja keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu ukuran kinerja yang
menggunakan indikator keuangan.

2.6. Indikator Kinerja

Indikator kinerja meupakan informasi yang digunakan untuk mengukur

pencapaian kinerja tehadap sasaran yang sudah direncanakan pada suatu program

atau kegiatan. Selain itu, indikator kinerja berperan sebagai dasar pertimbangan

dalam pembuatan keputusan (Mardiasmo, 2018:164).

Halim dan Kusufi (2018:131), indikator kinerja yang akan dikembangkan


hendaknya memiliki karakteristik, sebagai berikut:
1) Sederhana dan mudah dipahami.
2) Dapat diukur.
17

3) Dapat dikuantifikasikan.
4) Dikaitkan dengan standar atau target kinerja.
5) Berfokus pada pelayanan pelanggan, kualitas dan efisiensi.
6) Dikaji secara teratur.

Halim dan Kusufi (2018:132-133), mengatakan bahwa indikator kinerja


meliputi:
1. Indikator Input
Input adalah semua jenis sumber daya masukan yang digunakan dalam
suatu proses tertentu untuk menghasilkan output tetentu. Input dibagi
menjadi dua, yaitu input primer dan skunder. Input primer berupa kas,
sedangkan input sekunder adalah berupa bahan baku, personel,
infrastruktur, dan masukan lainnya yang digunkan untuk menghasilkan
output tetentu.
2. Indikator Output
Output adalah hasil langsung (keluaran) dari suatu proses. Pengukuran
output adalah pengukuran keluaran yang dihasilkan dari proses. Ukuran
output menunjukan hasil implementasi program atau aktivitas.
3. Indikator Outcome
Outcome merupakan akibat dari suatu program atau tindakan tehadap
masyarakat secara luas. Outcome nilai lebih tinggi dari output, karenaa
output hanya mengukurr hasil (keluaran) tanpa memperkirakan akibat
terhadap masyarakat, sedangkan hasil memperkirakan sifat dari akibat dan
akibat selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil adalah hasil aktual
yang dicapai sebagai lawan dari hasil yang diharapkan dari suatu program

2.7. Pengertian Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Pengukuran kinerja merupakan suatu proses menilai sasaran yang telah


ditetapkan sebelumnya, untuk menilai tentang penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa yang dihasilkan dan
menilai efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan Agustin dan Subarjo (2017:4).
18

Pengukuran kinerja sektor publik merupakan dasar untuk menilai keberhasilan


organisasi sektor publik, yang dimana keberhasilan tersebut digunakan untuk
mendapatkan legitimasi, dukungan, dan kepercayaan publik (Mahmudi 2018:12).
sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai capaian suatu strategi berdasarkan tolak ukur
kinerja yang ditetapkan”. Tolak ukur kinerja tersebut dapat berupa pengukuran
kinerja keuangan dan non keuangan (Halim dan Kusufi 2018:124).

2.8. Tujuan Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Halim dan Kusufi (2018:124) bahwa tujuan dilakukan pengukuran kinerja pada

organisasi sektor publik, adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui tingkat pencapaian tujuan organisasi.


2) Menyediakan fasilitas pembelajaran bagi pegawai.
3) Meningkatkan kinerja untuk periode berikutnya.
4) Memberikan pertimbangan yang sistematis dalam mengambil keputusan
tentang pemberian reward dan punishment.
5) Memotivasi pegawai.
6) Menciptakan Akuntabilitas publik.

2.9. Definisi Value For Money

Berkaitan dengan definisi value for money, Baar & Christie (2015:1-2)

mengemukakan :

Value for money menggabungkan biaya dan manfaat, atau secara konseptual di
sebut dengan penilaiyan ekonomi. Konsep value for money telah
berkembang selama decade terakhir, yang dirancang untuk meningkatkan
kinerja, melalui penyediaan yang lebih baik yaitu informasi tentang
pencapaian tehadap suatu tujuan.

Jakupec & Kelly (2016:10) mengemukakan :

Tujuan value for money ialah memaksimalkan dampak untuk


meningkatkan kehidupan masyarakat. Tuntutan tessebut, untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam mencapai kualitas
19

yang diinginkan dengan harga tendah. Value for money juga focus untuk
meningkatkan budaya menghindari resiko, dan perioritas terukur dalam
merancang dan memberikan bantuan pembangunan.

Value for Money adalah konsep untuk mengukur ekonomi, efektifitas, efesiensi
kinerja program, kegiatan, dan organisasi (Halim dan Kusufi 2018:128). Value for
money merupakan inti pengukuran kinerja organisasi sektor pemerintah
(Mardiasmo 2018:160). Value for money memiliki arti yaitu penghargaan
terhadap nilai uang artinya, setiap rupiah harus dihargai secara layak dan
digunakan dengan sebaik baiknya (Mahmudi 2018:81). Value for money ialah
tolak ukur yang merupakan kombinasi dari input, output, dan outcome permasalah
yang sering dihadapi adalah pengukuran terhadap output dan outcome (Pratiwi
2016:7).

2.10. Konsep Value for Money

Value for money merupakan kebutuhan setiap organisasi sektor publik agar

dapat beroperasional secara optimal dan berkesinambungan (Bastian 2016:8).

Value for money adalah suatu konsep pengelolahan kinerja organisasi sektor

publik yang memiliki tiga elemen utama ekonomi, efesiensi, dan efektifitas

(Mardiasmo,2018;3). Penjelasan dari masing-masing elemen tesebut secara lebih

lengkap sebagai berikut:

1. Ekonomi

Ekonomi merupakan perolehan sumber daya (input) tertentu dengan harga

terendah. Ekonomi adalah perbandingan input dengan nilai input yang

dinyatakan satuan moneter (Mardiasmo 2018:3). Ekonomi berkaitan

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalkan

semberdaya input dengan menghindari pengeluaran yang borot dan tidak

produtif.

2. Efesiensi
20

Efesiensi diartikan sebagai penggunaan input yang minimal dengan

pencapaian output yang optimal. Efesiensi merupakan perbandingan

output dan input yang dihubungan dengan targer atau standar kerja yang

telah ditetapkan (Pratiwi, 2016:7).

3. Efektifitas

Efektifitas terkait dengan menilai seberapa jauh tingkat pencapaian hasil


program dengan target yang telah ditetapkan. Jika suatu organisasi behasil
mencapai tujuannya, maka organisasi tesebut dapat dikatakan telah
berjalan secara efektif (Mardiasmo, 2018:168). Efektifitas merupakan
tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan, atau
secara keseluruhan, adalah pemeriksaan hasil dan hasil (Pratiwi 2016:7).

2.11. Indikator Value for Money

Indikator betujuan untuk memberikan ukuran atau gambaran pencapaian

program secara pasti.

Mardiasmo (2018:165-166) pengembangan indikator value for money dibagi

menjadi dua, yaitu:

1. Indikator alokasi biaya (ekonomis dan efesiensi)


Ekonomis adalah proses pembelian barang dan jasa input dengan tingkat
kualitas tertentu dengan harga tebaik (spending-less). Ekonomi meliputi
pengelolaan sumber daya masukan dengan hati-hati atau cermat
(prudency) dan tidak ada pemborosan. Efesiensi adalah suatu hasil kerja
yang mungkin dihasilkan dengan sumber daya pembiayaan yang paling
sedikit digunakan (spending well).
2. Indikator KualitassPelayanan (efektifitas)
Efektifitas yaitu konstribusi antara keluaran (output) dengan pencapaian
sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Kegiatan suatu organisasi dapat
dinilai efektif apabilai proses (output) yang dihasilkan dapat memenuhi
21

tujuan yang diharapkan. Efektifitas menggambarkan dampak (outcome)


yang dihasilkan dari output untuk mencapai tujuan program. Semakin
besar konstibusi output yang dihasilkan, maka semakin efektif program
suatu organisasi.

Gambar 2.1

Value for Money Chain

Value for Money

(3E)

Input
Input Output Output
Primer
(Masukan) (Keluaran) (Hasil)
(RP)

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

(Sumber : Buku Mahmudi “Manajemen Kinerja Sektor Publik” Tahun 2018)

2.12. Manfaat Implementasi Value for Money

Penerapan konsep value for money dalam pengukuran kinerja pada organisasi

sektor publik tentunya memberikan banyak manfaat, maka dari itu penerapan

value for money sangat penting.


22

Mahsun (2020:186), manfaat value for money sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektifitas pelayanan publik.


2. Meningkatkan mutu pelayanan publik.
3. Mampu menciptakan biaya pelayanan publik yang murah, dengan
menghilangkan segala bentuk inefisiensi dan melakukan penghematan
input.
4. Alokasi belanja yang lebih berfokus pada kepentingan publik.
5. Meningkatkan publik cost awareness sebagai akar dari akuntabilitas
publik.

2.13. Akuntabilitas

Akuntabilitas dipandang sebagai salah satu isu penting dalam praktik

organisasi sektor publik. Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban

yang mengacu kepada siapa organisasi bertanggung jawab dan untuk apa (tujuan)

organisasi bertanggung jawab (Mahsun, 2020:83). Dalam penegasan yang lebih

spesifik, akuntabilitas merupakan kemampuan organisasi sektor publik dalam

memberikan penjelasan atas tindakan-tindakan yang dilakukannya (Wicaksono,

2015:4).

Menurut peraturan Mentri Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi


Birokrasi No. 25 Tahun 2012 menyatakan akuntabilitas kinerja adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik. Maka dapat disimpulkan, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
merupakan suatu bentuk pertanggung jawaban instansi atau organisasi
pemerintahan dalam mengungkapkan segala kegiatan yang menjadi pertanggung
jawabannya.
2.14. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
23

Agustin dan Subarjo (2017:7), menguraikan fungsi LAKIP, sebagai berikut :

1. Sarana hubungan kerja organisasi yang berfungsi sebagai wadah


pengolahan informasi dan data.
2. Bentuk pertanggungjawaban tetulis suatu organisasi kepada pemberi
wewenang dan amanah, sehingga LAKIP juga befungsi sebagai laporan
dari pimpinan unit organisasi.
3. LAKIP memuat kinerja instansi dan akuntabilitasnya, yaitu gambaran
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijakan
dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran organisasi.
4. Sebagai media informasi sejauh mana prinsip-prinsip tata kelola yang
baik (good govermance) diterapkan, temasuk penerapan fungsi manajemen
yang benar pada instansi tekait.
Dalam penyusunan, LAKIP bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas instansi
pemerintah kepada pihak-pihak yang memberikan amanah. Dengan demikian,
LAKIP merupakan sarana bagi instansi pemerintah untuk menanggapi tentang apa
yang telah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya bekaitan dengan amanah
yang diterima instansi pemerintah tersebut.

2.15. Anggaran

Anggaran dalam sektor publik juga disebut sebagai anggaran publik yang

merujuk pada anggaran pemerintah. APBD adalah ruang lingkup keuangan daerah

yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah. Anggaran sektor publik ialah

proses penentuan jumlah alokasi dana untuk program-program atau aktivitas yang

akan dilaksanakan (Mardiasmo 2018:75). Anggaran publik berisi rencana

kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan

belanja dalam satuan moneter.

Ruhmaini et al., (2018:34): “menyatakan bahwa serapan belanja adalah


besarnya anggaran yang telah digunakan oleh SKPD, yang angkanya tecantum
24

dalam laporannRealisasi Anggaran (LRA)”. Menurut kerangka konseptual PP No.


71 Tahun 2010 Paragraf 61-62 tentang standar Akuntansi pemerintah, salah satu
unsur laporan keuangan pemerintah yang menyajikan data realisasi dan anggaran
suatu entitas pelapor secara bersamaan untuk periode tertentu adalah realisasi
anggaran laporan (LRA). Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya kas yang
dikelola pemerintah dalam suatu periode (Siregar 2015:82). Penyerapan anggaran
yang tinggi berarti tidak banyak sisa anggaran di akhir tahun. Artinya, penyerapan
anggaran berkorelasi positif dengan keakurasian (ketepatan) perencanaan
anggaran atau kualitas anggaran.
Halim dan kusufi (2018:48) anggaran sebagai alat perencanaan digunakan

untuk:

1. merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan
misi yang telah ditetapkan.
2. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi serta alternative pembiayaannya.
3. Mengalokasikan dana pada berbagai macam program dan kegiatan yang
telah disusun, dan
4. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu
25

No Penulisan dan Judul Metode penelitian Hasil

Tahun

1 Yosie Dwinanda Analisis Value for Deskriptif Komparatif Kinerja Kinas pendidikan kota Yogyakarta dari

(2018) Money dalam seluruh kegiatan pada tahun 2013 sampai

Pengukuran Kinerja dengan tahun 2017 menunjukan kinerja yang

Pada Dinas ekonomis, cukup efisien, dan kurang efektif.

Pendidikan Kota

Yogyakarta

2 Nur Zeni Amilia Analisis Value for Deskriptif Kualitatif 1) Kinerja keuangan Dinas Kesehatan

Putri (2020) Money Pada Kinerja rovinsi Jawa Timur pada program

Deuangan dinas kesehatan masyarakat dan program

Kesehatan Provinsi perbaikan gizi masyarakat tahun

Jawa Timur 2016 dan 2017 sedah sangat baik,

kecuali pada program kefarmasian,

alat kesehatan, dan pengamanan

makanan yang dikategorikan baik.

2) Pada tahun 2018 hanya program

perbaikangizi yang sangat baik dan

penggunaan anggaran dari tahun

2016-2018 dinyatakan efisien.

3) Analisis value for money pada

kinerja keuangan dinas kesehatan

provinsi jawa timur terhadap

program kesehatan masyarakat,

program perbaikan gizi masyarakat,

dan program kefarmasian, alat

kesehatan, dan pengamatan

makanan dari tahun 2016-2018

dinyatakan sudah ekonomis, efisien,

dan kurang efektif

3 Novia Nurdia Analisis Kinerja Deskriptif Kualitatif 1) Dari hasil perhitungan analisis

Ningsih, Siti kegiatan kertas penilaian kinerja dinas


26

Masyithoh, dan Rehabilitasi Hutan kehutanan provinsi Kalimantan

Ibnu Abni Lahaya dan Lahan timur diperoleh nilai ekonomi

(2017) Berdasarkan value sebesar 89%. Sehingga

for money dikategorikan ekonomi.

2) Berdasarkan hasil analisis data

pengukuran efisiensi pada program

rehabilitasi hutan dan lahan

diketahui bahwa untuk periode

tahun 2014 program kegiatan ini

dapat dikatakan efisien, yaitu

diperoleh nilai efisiensi sebesar

130%.

3) Rasio efektivitas yang dihasilkan

oleh kegiatan ini pada periode tahun

2014 menurut kertas kerja penilaian

value for money adalah 96,55%.

Sehingga dikategorikan tidak

efektif.

4 Imanuel, David dan Analisis Analisis Deskriptif dan 1. Rasio ekonomi dari tahun

Steven (2020) Pengukuran Kinerja Kualitatif 2015-2017 menunjukan

keuangan kinerja keuangan pemerintah

Pemerintah Provinsi provinsi selawesi utara

Sulawesi Utara 2. Rata-rata rasio efisiensi tahun

Berdasarkan 2015-2017 menunjukan

Konsep value for efisiensi diukur dalam

Money kinerjaka keuangan

pemerintah provinsi sulewesi

3. Kinerja keuangan pemerintah

sulewesi utara digambarkan

melalui rasio efektifitas tahun

2015 sampai dengan tahun

2017

5 Dwi Purwiyanti Analisis kinerja Kualitatif dan 1. Ditinjau dari rasio

(2017) Berbasis konsep Kuantitatif ekonomi, kegiatan fisik

Value for money pekerjaan irigasi


27

Pada kegiatan Fisik donggala kodi tahun

2014 mampu

menjalankan pekerjaan

secara ekonomis

2. Sitinjau dari rasio

efisiensi, kegiatan fisik

pekerjaan irigasi

donggala kodi tahun

2014 telah mampu

menjalankan secara

efisiensi

3. Ditinjau dari rasio

efektivitas, kegiatan

fisik pekerjaan irigasi

donggala kodi tahun

2014 telah menjalankan

keseluruhan

pekerjaannya dengan

efektif

2.16. Kerangka Pemikiran


28

Tabel 2.2
Kerangka pemikiran

Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan


Penyelamatan

Kota Pekanbaru

Value for Money

Ekonomi Efisiensi Efektivitas

Nilai Input Input Output Outcome

2.17. Hipotesis

Berdarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan telaah

Pustaka yang telah diuraikan, maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:

Akuntabilitas Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru belum sesuai dengan Prinsip Value for Money.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif


adalah penelitian yang bertujuan untuk mentafsirkan fenomena yang terjadi
dengan melibatkan berbagai metode yang ada. Penelitian kualitatif berusaha untuk
menemukan dan menggambarkan kegiatan dan dampak dari kegiatan yang
dilakukan secara naratif (Anggito dan Setiawan, 2018:7).
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskrifsikan kinerja

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Pekanbaru pada Program

Urusan Wajib jika diukur atau dianalisis menggunkaan konsep value for money,

dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi rincian program

dan alokasi anggaran program dan kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan KotaaPekanbaru, kerenanya memberi peneliti gambaran yang

cukup jelas untuk menganalisis item penelitian yang akan diselidiki.

3.2 Lokasi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pemadam Kebakaran kota Pekanbaru yang

beralamat di Jalan Cempaka No. 31, Pulau Karam, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru

Riau 28156
30

3.3 Devinisi Variabel Penelitian

Deinisi variabel penelitian merupakan penjelasan tentang cara peneliti

mengukur atau menghitung variabel mengikuti rumus dari indikator-indikator

yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti mengukur kinerja Dinas Pemadan

Kebakaran Kota Pekanbaru menggunakan metode value for money. Adapun

indikator-indikator dari metode value for money sebagai berikut:

3.3.1 Ekonomi

Pengukuran ekonomi merupakan pengukuran yang bersifat relative. Ekonomi


tekait dengan perbandingan dengan masukan (yang tejadi) dengan masukan (yang
seharusnya). Artinya, pengukuran ekonomi hanya mempertimbangkan masukan
yang dipergunakan. Apabila sumber daya yang dikeluarkan berada dibawah
anggaran maka tejadi penghematan, sebaliknya apabila di atas anggaran, maka
tejadi pemborosan (Halim dan Kusufi (2018:129). Pengukuran ekonomi
membutuhkan data-data anggaran dan realisasinya (Mahsun 2020:186). Hal ini
betujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat ekonomis suatu anggaran
bedasarkan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu organisasi sektor publik.

Berikut Rumus untuk mengukur tingkat ekonomi :

Realisasi Pengeluaran × 100%


Ekonomi = Anggaran Pengeluaran

Keriteria ekonomi menurut Makhsun (2020:186) adalah :

a) Apabila memperoleh hasil kurang dari 100% (< 100%) maka


dinyatakan ekonomis.
b) Apabila memperoleh hasil sama dengan 100% ( = 100%) maka
dinyatakan berimbang.
31

c) Apabila memperoleh hasil lebih dari 100% (> 100%) maka


dinyatakan tidak ekonomis.

2.17.1. Efesiensi

Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efesien apabila suatu peroduk atau
hasil kerja tetentu dapat dicapai dengan penggunaan sumberdaya dan dana yang
serendah rendah nya (spendingwell) (Halim dan Kusufi 2018:129). Apabila
semakin besar ouput dibandingkan input, maka semakin tinggi tingkat efesiensi
suatu organisasi (Mardiasmo 2018:167). Efesiensi adalah mengukur tingkat input
terhadap tingkat output pada organisasi sektor publik (Mahsun 2020:187). Dalam
penelitian ini, indikator input berupa capaianaanggaran Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru pada Program penigkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Program
peningkatan kesiagaan pencegahan bahaya kebakaran. Kemudian, untuk indikator
output berupa capaian kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Pekanbaru pada Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan, Program peningkatan kesiagaan pencegahan bahaya
kebakaran.
Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi:

Realisasi Belanja × 100%


Efisiensi =Realisasi Pendapatan

Keriteria menurut Mahsun (2020:187) adalah :

a) Apabila memperoleh hasil kurang dari 100% (< 100%) maka


dinyatakan tidak efisiensi.
b) Apabila memperoleh nilai sama dengan 100% ( = 100%) maka
dinyatakan efisiensi berimbang.
c) Apabila memperoleh hasil lebih dari 100% (> 100%) berarti
dinyatakan efisiensi.
32

3.3.3 Efektivitas

Efektivitas menilai suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka
organisasi tesebut dinyatakan telah berjalan dengan efektif. Efektivitas merupakan
mengukur tingkat output organisasi sektor publik terhadap target-target yang telah
ditetapkan (Mahsun 2020:187). Dalam penelitian ini, yang menjadi indikator
output adalah hasil atau realisasi kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Pekanbaru pada Program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Program peningkatan kesiagaan
pencegahan bahaya kebakaran.
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas:

Efektivitas = Realisasi Hasil (outcome) × 100%


Rencana Hasil (output)

Keriteria efektivitas menurut Mahsun (2020:187) adalah :

a) Apabila diperoleh nilai kurang dari 100% (< 100%) maka


dinyatakan tidak efektif.
b) Apabila diperoleh nilai sama dengan 100% ( = 100%) maka
dinyatakan efektivitas berimbang.
c) Apabila diperoleh nilai lebih dari 100% (> 100%) berarti efektif.
33

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Data Sekunder

Data sekunder (secondary data) mengacu pada informasi yang dikumpulkan

dari sumber-sumber yang sudah ada (Sekaran dan Bougie, 2017:130). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah berupa data yang didapat dari Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, skripsi tedahulu yang

berkaitan dengan analisis value for money pada pengukuran kinerja sektor publik

sebagai penunjang dalam penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

dokumen, yang melibatkan pencarian melalui makalah, buku, atau sumber data

tekstual lainya untuk semua informasi yang diperlukan baik itu berupa teori,

laporan penelitian, atau hasil sebelumnya. Laporan yang diproses adalah Laporan

Instansi Pemerintah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru tahun 2020/2021.

3.6 Teknik Analisis Data

Pendekatan yang dipilih peneliti untuk analisis data adalah analisis deskriptif

kualitatif. Peneliti akan memeriksa tiga komponen ekonomi, efesiensi, dan

efektivitas untuk mengukur kesuksesan kinerja keuangan menggunakan teknik

value for money. Peneliti akan mengukur komponen ini menjelaskan temuan

perhitungan, dan kemudian memeriksa hasil perhitungan tersebut untuk melihat


34

apakah kinerja keuangan Dinas pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru jika tidak sangat baik. Statistik ketiga faktor ini dihitung dengan

menggunakan informasi dari laporan kinerja instansi pemerintah Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan KotaPPekanbaru.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru diwajibkan

untuk menyusun Laporan Kinerja instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru dimaksudkan sebagai

perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari

pencapaian kinerja, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran

dengan target yang telah ditetapkan.

Sesuai peraturan daerah kota pekanbaru nomor 9 Tahun 2016 tentang

pembentukan dan susunan perangkat daerah kota pekanbaru, Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru merupakan salah satu perangkat

daerah dilingkungan pemerintahan kota pekanbaru yang memiliki tipologi

organisasi B. Berdasarkan peraturan Walikota Pekan Baru Nomor 98 Tahun 2016

tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru bahwa tugas pokok dari

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru yaitu membantu

walikota Pekanbaru dalam melaksanakan urusan pemerintah di bidang pemadam

kebakaran dan penyelamatan serta tugas pembantuan lainnya.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah,

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru melaksanakan

urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar yaitu urusan ketentraman

dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran. Sesuai
36

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2018 tentang standar teknis pelayanan

dasar pada standar pelayanan minimal sub urusan kebakaran daerah kabupatan /

kota. Dinas Pemadam Kebakaran kota Pekanbaru yang beralamat di Jalan

Cempaka No. 31, Pulau Karam, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru Riau 28156.

4.2. Visi dan Misi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru

Mengacu pada keinginan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru tahun 2017-2022 ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah

sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah

daerah kota pekanbaru. Berdasarkan urusan dan kewajiban yang dimiliki, dalam

rangka pencapaian visi dan misi maka visi Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru dapat dirumuskan: “Kota Siaga Kebakaran”.

Terwujudnya visi tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua

unsur yang ada di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru.

Untuk mewujudkan atau mencapai visi tersebut, maka perlu didukung dengan

adanya misi yang sejalan dengan visi yang sudah dirumuskan. Misi Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru yaitu “Mewujudkan Tata

Kelola Kota Cerdas dan Penyediaan Infrastruktur Yang Baik”.

4.3. Sasaran dan Arahan Kebjikan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tujuan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

menurut revisi Renstra tahun 2017-2022 yaitu mengurangi resiko bencana dan

penanganan darurat bencana. Sasaran Dinas Pemadam Kebakaran dan


37

Penyelamatan Kota Pekanbaru yaitu mewujudkan response time rate (tingkat

waktu tanggap) bencana kebakaran bangunan gedung 15 menit di kota pekanbaru.

Arah kebijakan pembangunan pendidikan menurut revisi Renstra Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru 2017-2022 sebagai

berikut:

1. Tingkat waktu tanggap (response time rate)

2. Persentase kelurahan siaga kebakaran dan bencana lainya.

4.4. Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Kota Pekanbaru

Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Pnyelamatan Kota

Pekanbaru terdiri dari:

1. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

2. Sekretaris, terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia,

terdiri dari:

a. Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat

b. Seksi Penyuluhan dan Pelatihan

c. Seksi Inspeksi Proteksi Kebakaran

4. Bidang Pengendalian Operasi Pemadam dan Penyelamatan Kebakaran

Serta Penanggulangan Bencana, terdiri dari:

a. Seksi Operasi Pemadam dan Investigasi


38

b. Seksi Penanggulangan Bencana

c. Seksi Evakuasi, Penyelamatan dan Perlindungan

5. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari:

a. Seksi Pengadaan Peralatan dan Logistik

b. Seksi Pemeliharaan Peralatan dan Perbengkelan

c. Seksi Distribusi Peralatan dan Logistik

6. Unit Pelaksana Teknis (TPU).

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Pekanbaru berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 98 Tahun 2016

KEPALA DINAS

JABATAN SEKRETARIS
FUNGSIONAL DINAS

SUBBAG.
SUBBAG.
KEUANGA
UMUM
N

BIDANG
PENGENDALIAN
BIDANG PENCEGAHAN
OPERASI PEMADAMAN
DAN PENINGKATAN BIDANG SARANA DAN
DAN PENYELAMATAN
KAPASITAS SUMBER PRASARANA
KEBAKARAN SERTA
DAYA MANUSIA
PENANGGULANGAN
BENCANA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI EVAKUASI, SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI OPERASI SEKSI
PENCEGAHAN DAN PENYULUHAN INSPEKSI PENYELAMATAN PENGADAAN PEMELIHARAAN DISTRIBUSI
PEMADAMAN PENANGGULAN
PEMBERDAYAAN DAN PROTEKSI DAN PERALATAN DAN PERALATAN DAN PERALATAN
DAN GAN BENCANA
MASYARAKAT PELATIHAN KEBAKARAN PERLINDUNGAN LOGISTIK PERBENGKELAN DAN LOGISTIK
INVESTIGASI
39

4.5. Hasil Penelitian Value for Money Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru program

diadakan setiap tahunya, ada tugas yang harus diselesaikan setiap tahun sebagai

bagaian dari porogram apa pun. Setiap program membutuhkan anggaran agar

tindakan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Laporan kinerja instansi

pemerintah (LAKIP) merinci setiap tindakan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru.

Terdapat 6 program dan kegiatan pada tahun 2020 yang dijalankan oleh Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru dapat dilihat pada tabel

4.1.

Tabel 4.1.

Program dan Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru Tahun 2020

No Program Kegiatan
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air, dan Listrik
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas / Operasional
- Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
- Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Program Pelayanan
- Penyediaan Alat Tulis Kantor
1 Administrasi
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
perkantoran
- PenyediaanKomponen Instalasi Listrik /
Penerangan bangunan Kantor
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan
- Penyediaan Makanan dan Minuman
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke
luar Daerah
40

2 Program Peningkatan - Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor


Sarana dan Prasarana - Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Aperatur - Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Program Peningkatan
3 Perlengkapannya
Disiplin Aperatur
- Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Program Peningkatan - Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan
4 Kapasitas Sumber Perundang-undangan
Daya Aparatur
Program Peningkatan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Pengembangan Sistem Ikhtisar realisasi Kinerja SKPD
5 - Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
- Kegiatan Sosialisasi Norma, Standar,
Prosedur, dan Manual Pencegahan Bahaya
Kebakaran
Program Peningkatan
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan
Kesiagaan dan
6 Bahaya Kebakaran
Pencegahan Bahaya
- Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kebakaran
Pencegahan Bahaya Kebakaran
- Peningkatan Pelayanan Penanggulangan
Bahaya Kebakaran
Sumber : LAKIP Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun2020

Program Pelayanan Administrasi perkantoran ada 11 kegiatan, Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aperatur 3 kegiatan, Program Peningkatan

Disiplin Aperatur 2 kegiatan, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 1 kegiatan, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan 3 kegiatan, dan Program Peningkatan Kesiagaan dan

Pencegahan Bahaya Kebakaran 4 kegiatan.


41

Tabel 4.2.

Program dan Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru Tahun 2021

No Program Kegiatan
- Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi
Kinerja Perangkat Daerah
- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
- Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
- Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Bulanan/Triwulan/Semesteran SKPD
- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Akhir Tahun SKPD
- Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
- Bimbingan Tekhnis Implementasi Peraturan
Perundang-undangan
- Administrasi Umum Perangkat Daerah
- Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
- Penyediaan Bahan Logistik Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
- Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan
Konsultasi SKPD
Program Pelayanan Urusan - Pengadaan Milik Daerah Penunjang Urusan
1 Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah
- Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau
Kendaraan Dinas Jabatan
- Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan Lainnya
- Pengadaan Mabel
- Pengadaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintah
Daerah
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya
Air dan Listrik
- Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
- Pelayanan Jasa Pelayanan Umum Kantor
- Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang
Urusan Pemerintah Daerah
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan Perorangan
Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan, Pajak dan Perzinan Kendaraan
Dinas Operasional atau Lapangan
- Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana dan
Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya
42

- Pencegahan, Pengendalian, Pemadaman,


Penyelamatan, dan Penanganan Bahan
Berbahaya dan Beracun Kebakaran dalam
Daerah Kabupaten / Kota
- Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran
Program Pencegahan, Dalam Daerah Kabupaten / Kota
Penanggulangan, - Penyelamatan dan Evakuasi Korban Kebakaran
2 Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran
dan Penyelamatan Non - Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan,
Kebakaran Penanggulangan Kebakaran dan Alat Pelindung
Diri
- Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan
Kebakaran
- Pembentukan dan Pembinaan Relawan
Pemadam Kebakaran
Sumber: Lakip Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun 2021

Tahun 2021 terdapat 2 program dan kegiatan yang di jalankan Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, dapat dilihat pada tabel 4.2.

Program Pelayanan Urusan Pemerintah Daerah memiliki 26 kegiatan, Program

Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan Kebakaran dan Penyelamatan Non

Kebakaran memiliki 6 kegiatan.

Perkiraan value for money memperhitungkan tiga faktor ekonomis, efesiensi, dan

efektivitas. Mahmudi (2010) menegaskan bahwa slah satu cara untuk mengukur

ekonomis adalah :

Realisasi Pengeluaran × 100%


Ekonomi = Anggaran Pengeluaran

Dimana realisasi anggaran sebagai input dan nilai anggaran yang telah

ditetapkan sebelumnya sebagai input oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru. Berikut merupakan perhitungan Ekonomis pada

setiap program beserta kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru 2020.


43

Tabel 4.3

Hasil Perhitungan Ekonimis Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2020

Nama Realisasi Anggaran


No Kegiatan Ekonomi
Kegiatan (Rp) (Rp)

1 Program Penyediaan Jasa Surat Menyurat 4.920.000 4.920.000 100,00%


Pelayanan Penyediaan Jasa Komunikasi,
365.570.000 350.863.421 95,98%
Administrasi Sumber Daya Air, dan Listrik
Perkantoran Penyediaan Jasa Pemeliharaan
dan Perizinan Kendaraan Dinas/ 149.702.000 125.750.908 84,00%
Oprasional
Penyediaan Jasa Kebersihan
428.791.400 414.933.307 96,77%
Kantor
Penyediaan Jasa Perbaikan
64.900.000 56.355.000 86,83%
Peralatan Kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor 138.727.235 138.691.750 99,97%
Penyediaan Barang Cetakan dan
159.626.064 158.789.734 99,48%
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik / Penerangan Bangunan 74.591.200 40.558.200 54,37%
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan
24.960.000 20.160.000 80,77%
Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan
162.531.402 118.063.178 72,64%
Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan
397.946.827 344.680.759 86,61%
Konsultasi ke Luar Daerah
2 Program Pengadaan Perlengkapan Gedung
10.170.000 6.170.000 60,67%
Peningkatan Kantor
Sarana dan Pengadaan Peralatan Gedung
149.501.800 41.097.600 27,49%
Prasarana Kantor
Aperatur Pemeliharaan Rutin Berkala
421.095.323 329.309.520 78,20%
Gedung Kantor
3 Program Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
35.000.000 35.000.000 100,00%
Peningkatan Perlengkapan
Disiplin Pengadaan Pakaian Kerja
10.500.000 10.500.000 100,00%
Aperatur Lapangan
4 Program Bimbingan Teknis Implementasi
Peningkatan Peraturan Perundang-undangan
Kapasitas 75.911.250 65.551.250 86,35%
Sumber Daya
Aperatur
5 Program Penyusun Laporan Capian
Peningkatan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi 2.130.300 0,00 0,00%
Pengembangan Kinerja SKPD
Sistem Penyusunan Laporan Keuangan
1.752.800 0,00 0,00%
Pelaporan Semesteran
Capaian Kinerja Penyusunan Laporan Keuangan
dan Keuangan 2.486.550 397.750 16,00%
Akhir Tahun
6 Program Kegiatan Sosialisasi Norma,
0, 0,
Peningkatan Standar, Prosedur, dan Manual
00 00 0,00%
Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pencegahan Pengadaan Sarana dan Prasarana
346.584.750 134.313.000 38,75%
Bahaya Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kebakaran Pemeliharaan Sarana dan 2.758.899.695 2.535.488.008 91,90%
44

Prasarana Pencegahan Bahaya


Kebakaran
Peningkatan Pelayanan 94,16%
Penanggulangan Bahaya 9.484.903.170 8.930.936.805
Kebakaran
Sumber: Data Olahan (2023)

Berdasarkan tabel 4.3 ada 18 kegiatan memiliki nilai ekonomis dibawah 100%, 3

kegiatan memiliki nilai ekonomis 100% , dan 3 kegiatan tidak terealisasi. Seiring

dengan perkiraan kegiatan ekonomis pada tahun 2021, peneliti juga melakukan

perhitungan ekonomis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru.

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Ekonomis Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2021

Nama Realisasi Anggaran


No Kegiatan Ekonomis
Kegiatan (Rp) (Rp)
1 Program Perencanaan,
Penunjang Urusan Penganggaran, dan
4.260.600 4.260.600 100,00%
Pemerintahan Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah Daerah
Koordinasi dan
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan 4.260.600 4.260.600 100,00%
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SDPD
Administrasi Keuangan
6.384.488.459 5.500.944.728 86,16%
Perangkat Daerah
Penyediaan Gaji dan
6.378.894.059 5.496.699.728 86,17%
Tunjangan ASN
Koordinasi dan
Penyusunan Laporan
Keuangan 3.505.600 3.505.600 100,00%
Bulanan/Triwulan/Semeste
ran SKPD
Koordinasi dan
Penyusunan Laporan
2.088.800 739.400 35,40%
Keuangan Akhir Tahun
SKPD
Administrasi Kepegawaian 0 0
0,00%
Perangkat Daerah ,00 ,00
Bimbingan Teknis 0 0 0,00%
Implementasi Peraturan ,00 ,00
Perundang-undangan
45

Administrasi Umum
994.663.394 747.170.577 75,12%
Perangkat Daerah
Penyediaan Komponen
Instalasi/Penerangan 84.100.800 63.618.300 75,65%
Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Logistik
469.600.446 388.517.846 82,73%
Kantor
Penyediaan Barang
112.358.048 109.845.824 97,76%
Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang- 24.960.000 19.560.000 78,37%
Undangan
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi 303.644.100 165.628.607 54,55%
SKPD
Pengadaan Milik Daerah
Penunjang Urusan 317.105.600 290.945.500 91,75%
Pemerintah Daerah
Pengadaan Kendaraan
0 0
Perorangan Dinas atau 0,00%
,00 ,00
Kendaraan Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Gedung Kantor 313.156.600 286.996.500 91,65%
atau Bangunan Lainnya
Pengadaan Mabel 3.949.000 3.949.000 100,00%
Pengadaan jasa Penunjang
741.103.523 631.667.564 85,23%
Urusan Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa
Komunikasi, Sumber Daya 391.479.323 309.776.200 79,13%
Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan
79.810.200 58.539.000 73,35%
dan Perlengkapan Kantor
Pelayanan Jasa Pelayanan
269.814.000 263.352.364 97,61%
Umum Kantor
Pemeliharaan Barang
Milik Daerah Penunjang 2.653.201.772 2.152.105.710 81,11%
Urusan Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan dan Pajak
136.380.650 134.375.150 98,53%
Kendaraan Perorangan
Dinas atau Kendaraan
Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan, Pajak dan 1.837.867.575 1.363.476.060 74,19%
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi
Sarana dan Prasarana
678.953.547 645.254.500 95,04%
Pendukung Gedung Kantor
Atau Bangunan Lainnya
2 Program Pencegahan, Pengendalian,
Pencegahan, Pemadaman,
Penanggulangan, Penyelamatan, dan
2 Penyelamatan Penanggulangan Bahan 10.357.684.640 9.396.695.890 90,72%
Kebakaran dan Berbahaya dan Beracun
Penyelamatan Kebakaran Dalam Daerah
Kebakaran Kabupaten/Kota
Pemadaman dan
Pengendalian Kebakaran
8.386.260.000 7.951.902.037 94,82%
Dalam Daerah
Kabupaten/Kota
Penyelamatan Dan 1.262.976.000 1.138.036.197 90,11%
Evaluasi Korban
Kebakaran dan Non
Kebakaran
46

Pengadaan Sarana dan


Prasarana Pencegahan,
Penanggulangan 708.448.640 306.757.656 43,30%
Kebakaran dan Alat
Pelindung Diri
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pencegahan 173.595.000 0,00 0,00%
Kebakaran
Pembentukan dan
Pembinaan Realawan 173.595.000 0,00 0,00%
Pemadam Kebakaran
Sumber: Data Olahan (2023)

Tabel 4.3 menunjukan bahwa terdapat 4 kegiatan dengan nilai ekonomis 100%,

23 kegiatan dengan nilai ekonomis kurang dari 100%, dan 5 kegiatan yang belum

dilaksanakan,

Elemen Value For Money Kedua adalah efisiensi, menurut Mahmudi (2010) cara

mengukur tingkat efisiensi adalah :

Efisiensi = Realisasi Belanja × 100%


Realisasi Pendapatan

Dimana Realisasi belanja merupakan anggaran pengeluaran kegiatan dan

realisasi pendapatanmmerupakan persentaseependapatan anggaran yang

ditetapkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

pada Tahun 2020. Berikut merupakan perhitungan efisiensi untuk setiap program

beserta kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru.


47

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Efisiensi Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2020

Capaia
Capaian
n Efesiensi
No Nama Program Kegiatan Anggaran
Kinerja (%)
(%)
%
1 Program Penyediaan Jasa Surat Menyurat 100,00 100,00 100,00
Pelayanan Penyediaan Jasa Komunikasi,
Administrasi 91,70 95,98 104,67
Sumber Daya Air, dan Listrik
Perkantoran Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan Dinas/ 100,00 84,00 84,00
Oprasional
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100,00 96,77 96,77
Penyediaan Jasa Perbaikan 0,
86,83 0,00
Peralatan Kerja 00
Penyediaan Alat Tulis Kantor 100,00 99,97 99,97
Penyediaan Barang Cetakan dan
100,00 99,48 99,48
Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik / Penerangan Bangunan 100,00 54,37 54,37
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan
100,00 80,77 80,77
Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan Minuman 100,00 72,64 72,64
Rapat-Rapat Koordinasi dan
100,00 86,61 86,61
Konsultasi ke Luar Daerah
2 Program Pengadaan Perlengkapan Gedung
100,00 60,67 60,67
Peningkatan Kantor
Sarana dan Pengadaan Peralatan Gedung
100,00 27,49 27,49
Prasarana Kantor
Aperatur Pemeliharaan Rutin Berkala
80,00 78,20 97,75
Gedung Kantor
3 Program Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
100,00 100,00 100,00
Peningkatan Perlengkapannya
Disiplin Aperatur Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 100,00 100,00 100,00
4 Program Bimbingan Teknis Implementasi
Peningkatan Peraturan Perundang-Undangan
100,00 86,35 86,35
Kapasitas Sumber
Daya Aperatur
5 Program Penyusun Laporan Capian Kinerja
Peningkatan dan Ikhtisar Realisasi Kinerja 100,00 0,00 0,00
Pengembangan SKPD
Sistem Pelaporan Penyusunan Laporan Keuangan
100,00 0,00 0,00
Capaian Kinerja Semesteran
dan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan
100,00 16,00 16,00
Akhir Tahun
6 Program Kegiatan Sosialisasi Norma,
0,
Peningkatan Standar, Prosedur, dan Manual 0,00 0,00
00
Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pencegahan Pengadaan Sarana dan Prasarana
100,00 38,75 38,75
Bahaya Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kebakaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana 100,00 91,90 91,90
48

Pencegahan Bahaya Kebakaran


Peningkatan Pelayanan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran 100,00 94,16 94,16

Sumber: Data Olahan (2023)

Pada tebel 4.5 terdapat 4 kegiatan yang tidak terealisasi, 16 kegiatan yang nilai

efisiensi nya di bawah 100%, 3 kegiatan dengan nilai efisiensi 100%, dan 1

kegiatan yang nilai efisiensi nya lebih dari 100%.

Peneliti juga melakukan perhitungan efisiensi pada kegiatan di tahun 2021.

Untuk perhitungan efisiensi kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Efisiensi Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2021

Capaian Capaian
Efesiensi
No Nama Program Kegiatan kinerja Anggaran
(%)
% (%)
1 Program Perencanaan, Penganggaran,
Penunjang Urusan dan Evaluasi Kinerja Perangkat 100,00 100,00 100,00
Pemerintahan Daerah
Daerah Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan
100,00 100,00 100,00
Ikhtisar Realisasi Kinerja
SDPD
Administrasi Keuangan
91,04 86,16 94,64
Perangkat Daerah
Penyediaan Gaji dan Tunjangan
100,00 86,17 86,17
ASN
Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan
100,00 100,00 100,00
Bulanan/Triwulan/Semesteran
SKPD
Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir 100,00 34,40 34,40
Tahun SKPD
Administrasi Kepegawaian 0,0 0,0
0,00
Perangkat Daerah 0 0
Bimbingan Teknis
0,0 0,0
Implementasi Peraturan 0,00
0 0
Perundang-undangan
Administrasi Umum Perangkat 100,00 75,12 75,12
Daerah
49

Penyediaan Komponen 75,65


Instalasi/Penerangan Bangunan 100,00 75,65
Kantor
Penyediaan Bahan Logistik
100,00 82,73 82,73
Kantor
Penyediaan Barang Cetakan
100,00 97,76 97,76
dan Penggandaan
Penyediaan Bahan Bacaan dan
100,00 78,37 78,37
Peraturan Perundang-Undangan
Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi 100,00 54,55 54,55
SKPD
Pengadaan Milik Daerah
Penunjang Urusan Pemerintah 100,00 91,75 91,75
Daerah
Pengadaan Kendaraan
0,0 0,0
Perorangan Dinas atau 0,0
0 0
Kendaraan Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Gedung Kantor atau 100,00 91,65 91,65
Bangunan Lainnya
Pengadaan Mabel 100,00 100,00 100,00
Pengadaan jasa Penunjang
100,00 85,23 85,23
Urusan Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Komunikasi,
83,34 79,13 94,95
Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan
100,00 73,35 73,35
Perlengkapan Kantor
Pelayanan Jasa Pelayanan
100,00 97,61 97,61
Umum Kantor
Pemeliharaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan 100,00 81,11 81,11
Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan dan Pajak
100,00 98,53 98,53
Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
100,00 74,19 74,19
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi
Sarana dan Prasarana
100,00 96,36 96,36
Pendukung Gedung Kantor
Atau Bangunan Lainnya
2 Program Pencegahan, Pengendalian,
Pencegahan, Pemadaman, Penyelamatan,
Penanggulangan, dan Penanggulangan Bahan
100,00 90,72 90,72
Penyelamatan Berbahaya dan Beracun
Kebakaran dan Kebakaran Dalam Daerah
Penyelamatan Kabupaten/Kota
Kebakaran Pemadaman dan Pengendalian
Kebakaran Dalam Daerah 100,00 94,82 94,82
Kabupaten/Kota
Penyelamatan Dan Evaluasi
Korban Kebakaran dan Non 100,00 90,11 90,11
Kebakaran
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pencegahan,
100,00 43,30 43,30
Penanggulangan Kebakaran
dan Alat Pelindung Diri
Pemberdayaan Masyarakat
86,66 0,00 0,00
Dalam Pencegahan Kebakaran
Pembentukan dan Pembinaan
100,00 0,00 0,00
Realawan Pemadam Kebakaran
Sumber : Data Olahan (2023)
50

Berdasarkan Tabel 4.6 terdapat 5 kegiatan yang tidak terealisasi terdapat 4

kegiatan dengan nilai efesiensi 100%, 23 kegiatan dengan nilai efisiensi kurang

dari 100%.

Efektivitas merupakan elemen ketiga dari dari value for money dan menurut

mahmudi cara mengukur tingkat efektivitas adalah :

Efektivitas = Realisasi Hasil (outcome) × 100%


Rencana Hasil (output)

Dimana output adalah jumlah hasil yang diinginkan yang telah diputuskan

sebelumnya oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

pada tahun 2020 dan outcome adalah jumlah hasil operasi yang sebenarnya.

Keberhasilan efektivitas pada setiap program dan kegiatan yang dijalankan oleh

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru telah ditentukan

dan ditunjukan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan EfektivitasKegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2020

Nama Realisasi Rencana


No Kegiatan Efektivitas
Program Hasil Hasil
1 Program Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1530 1530
100,00%
Pelayanan Lembar Lembar
Administrasi Penyediaan Jasa Komunikasi,
11 Bulan 12 Bulan 91,07%
Perkantoran Sumber Daya Air, dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan
dan Perizinan Kendaraan Dinas/ 30 Unit 30 Unit 100,00%
Oprasional
Penyediaan Jasa Kebersihan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kantor
Penyediaan Jasa Perbaikan
48 Unit - 0,00%
Peralatan Kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Penyediaan Barang Cetakan dan 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
51

Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik / Penerangan Bangunan 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan Makanan dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Minuman
Rapat-Rapat Koordinasi dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Konsultasi ke Luar Daerah
2 Program Pengadaan Perlengkapan Gedung
10 Unit 10 Unit 100,00%
Peningkatan Kantor
Sarana dan Pengadaan Peralatan Gedung
10 Unit 10 Unit 100,00%
Prasarana Kantor
Aperatur Pemeliharaan Rutin Berkala
8 Unit 10 Unit 80,00%
Gedung Kantor
3 Program Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
100 Persen 100 Persen 100,00%
Peningkatan Perlengkapannya
Disiplin Pengadaan Pakaian Kerja
100 Persen 100 Persen 100,00%
Aperatur Lapangan
4 Program Bimbingan Teknis Implementasi
Peningkatan Peraturan Perundang-Undangan
Kapasitas 100 Persen 100 Persen 100,00%
Sumber Daya
Aperatur
5 Program Penyusun Laporan Capian
Peningkatan Kinerja dan Ikhtisar Realisasi 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Pengembangan Kinerja SKPD
Sistem Penyusunan Laporan Keuangan
1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Pelaporan Semesteran
Capaian Kinerja Penyusunan Laporan Keuangan
dan Keuangan 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Akhir Tahun
6 Program Kegiatan Sosialisasi Norma,
Peningkatan Standar, Prosedur, dan Manual - - 0,00%
Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pencegahan Pengadaan Sarana dan Prasarana
100 Persen 100 Persen 100,00%
Bahaya Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kebakaran Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pencegahan Bahaya 100 Persen 100 Persen 100,00%
Kebakaran
Peningkatan Pelayanan
Penanggulangan Bahaya 100 Persen 100 Persen 100,00%
Kebakaran
Sumber : Data Olahan (2023)

Berdasarkan tabel 4.7 ada 20 kegiatan yang memiliki nilai efektivitas 100%, 2

kegiatan memiliki nilai efektivitas kurang dari 100%, dan 2 kegiatan tidak

terealisasi.

Peneliti juga menentukan seberapa sukses perhitungan efektivitas pada kegiatann

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun 2021

sebagai berikut
52

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Efektivitas Kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru

Tahun 2021

Nama Realisasi Rencana


No Kegiatan Efektivitas
Program Hasil Hasil
1 Program Perencanaan, Penganggaran, dan
Penunjang Evaluasi Kinerja Perangkat 100 Persen 100 Persen 100,00%
Urusan Daerah
Pemerintahan Koordinasi dan Penyusunan
Daerah Laporan Capaian Kinerja dan 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Ikhtisar Realisasi Kinerja SDPD
Administrasi Keuangan
63 Persen 69 Persen 91,04%
Perangkat Daerah
Penyediaan Gaji dan Tunjangan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
ASN
Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan
1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
Bulanan/Triwulan/Semesteran
SKPD
Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir Tahun 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00%
SKPD
Administrasi Kepegawaian
- - 0,00%
Perangkat Daerah
Bimbingan Teknis Implementasi
- - 0,00%
Peraturan Perundang-undangan
Administrasi Umum Perangkat
10 Persen 10 Persen 100,00%
Daerah
Penyediaan Komponen
Instalasi/Penerangan Bangunan 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kantor
Penyediaan Bahan Logistik
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Penggandaan
Penyediaan Bahan Bacaan dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Peraturan Perundang-Undangan
Penyelenggaraan Rapat
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Koordinasi dan Konsultasi SKPD
Pengadaan Milik Daerah
Penunjang Urusan Pemerintah 100 Persen 100 Persen 100,00%
Daerah
Pengadaan Kendaraan
Perorangan Dinas atau Kendaraan - - 0,00%
Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana 100 Persen 100 Persen 100,00%
53

Gedung Kantor atau Bangunan


Lainnya
Pengadaan Mabel 100 Persen 100 Persen 100,00%
Pengadaan jasa Penunjang
100 Persen 100 Persen 100,00%
Urusan Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Komunikasi,
12 Bulan 10 Bulan 83,34%
Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Perlengkapan Kantor
Pelayanan Jasa Pelayanan Umum
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kantor
Pemeliharaan Barang Milik 12 Unit
Daerah Penunjang Urusan 12 Unit 100,00%
Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan dan Pajak
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kendaraan Perorangan Dinas atau
Kendaraan Dinas Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan,
Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi
Sarana dan Prasarana Pendukung
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Gedung Kantor Atau Bangunan
Lainnya
2 Program Pencegahan, Pengendalian,
Pencegahan, Pemadaman, Penyelamatan, dan
Penanggulangan Penanggulangan Bahan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
, Penyelamatan Berbahaya dan Beracun
Kebakaran dan Kebakaran Dalam Daerah
Penyelamatan Kabupaten/Kota
Kebakaran Pemadaman dan Pengendalian
Kebakaran Dalam Daerah 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kabupaten/Kota
Penyelamatan Dan Evaluasi
Korban Kebakaran dan Non 12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pencegahan, Penanggulangan
12 Bulan 12 Bulan 100,00%
Kebakaran dan Alat Pelindung
Diri
Pemberdayaan Masyarakat
52 Persen 60 Persen 86,66%
Dalam Pencegahan Kebakaran
Pembentukan dan Pembinaan
100 Persen 100 Persen 100,00%
Realawan Pemadam Kebakaran
Sumber : Data Olahan (2023)

Berdasarkan tabel 4.8 terdapat 3 kegiatan yang tidak terealisasi, 3 kegiatan yang

nilai efektivitas nya di bawah 100 % dan 26 kegiatan yang nilai efektivitas sebesar

100 %.

4.6. Pembahasan Analisis Value For Money Dinas Pemadam Kebakaran

dan Penyelamatan Kota Pekanbaru Tahun 2020/2021

1. Perhitungan Ekonomis
54

Terdapat 18 kegiatan pada tahun 2020 dengan nilai perhitungan ekonomis

kurang dari 100%. Ke 18 kegiatan ini telah dianggap layak secara

ekonomis berdasarkan kriteria ekonomis. Menunjukan Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru telah menghabiskan dana

kurang dari anggaran yang telah ditetapkan pada tahun 2020. Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru berhemat untuk

18 kegiatan nya. 3 kegiatan yang memiliki nilai perhitungan 100%, secara

kriteria ekonomissuntuk 3 kegiatan ini dinyatakan ekonomis berimbing.

Hal tersebut menunjukan anggaran yang dikeluarkan pada kegiatan sesuai

dengan yang telah direncanakan, dan 3 kegiatan tidak terealisasi yaitu

penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD,

kegiatan penyususnan laporan keuangan semesteran, dan kegiatan

sosialisasi norma standar, prosedur dan manual pencegahan bahaya

kebakaran. Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh 1 kegiatan tidak

memili anggaran maupun realisasi dan unutuk 2 kegiatan tidak memiliki

anggaran namun memiliki realisasi.

Untuk tahun 2021 terdapat 23 kegiatan berdasarkan parameter ekonomis

yang nilai perhitungannya kurang dari 100% 23 kegiatan dinyatakan

ekonomis. Hal tersebut menunjukan bahwa realisasi anggaran yang

dikeluarkan kurang dari direncanakan di tahun 2021. Untuk itu Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru telah berhemat di

23 kegiatan. Selain itu terdapat 4 kegiatan yang memiliki nilai perhitungan

sebesar 100%, untuk kriteria ekonomis maka 4 kegiatan ini dinyatakan


55

ekonomis berimbing. Hal ini menunjukan dana yang dikeluarkan untuk 4

kegiatan tersebut sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Untuk

kegiatan yang tidak terealisasi terdapat 5 kegiatan yaitu kegiatan

administrasi kepegawaian perangkat daerah, kegiatan bimbingan teknis

implementasi peraturan perundang-undangan, kegiatan pengadaan

kendaraan perorangan dinas atau kendaraan dinas jabatan, kegiatan

pemberdayaan masyarakat dalam penyegahan kebakaran, kegiatan

pembentukan dan pembinaan relawan pemadam kebakaran. Berdasarkan

hasil dari data yang diperoleh bahwa terdapat 3 kegiatan yang tidak

memiliki anggaran dan realisasi 2 kegiatan tidak memiliki anggaran

namun memiliki realisasi.

2. Perhitungan Efisiensi

Kinerja suatu organisasi dikatakan efisiensi, apabila tingkat perhitungan

efisiensi memperoleh hasil lebih dari 100%. Di tahun 2020 1 kegiatan

yang nilai efisiensi lebih dari 100%, kategori kriteria efisiensi maka

dinyatakannefesien. Hal ini menunjukkan keuangan dikeluarkan untuk

kegiatan sesuai dengan presentasi. Ada 3 kegiatan yang memperoleh nilai

sama dengan 100% maka dinyatakan sebagai kriteria efektifitas berimbing.

Ini menunjukkan bahwa keuangan yang dikeluarkan terealisasi. Ada 16

kegiatan yang memperoleh hasil berdasarkan kriteria tersebut, efesiensi

kurang dari 100 % dianggap tidak efektif. Ini menunjukan keuangan yang

dikeluarkan pada kegiatan tersebut kurang dari yang di anggarkan. Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru memiliki 4


56

kegiatan yang tidak terealisasi yaitu 1 kegiatan tidak memiliki capaian

kinerja dan anggaran, 2 kegiatan memiliki capaian kinerja namun tidak

dengan capaian anggaran, dan 1 kegiatan lagi tidak memiliki capaian

kinerja namun memiliki capaiannanggaran.

Tahun 2021 4 kegiatan yang pehitungan efisiensi memperoleh nilai sama

dengan 100% maka 4 kegiatan tersebut dinyatakan efesiensi berimbing. 4

kegiatan tersebut memastikan penyajian keuangan yang dibuat untuk

melakukan operasi terlah sesuai dengan ppresentase. 23 kegiatan sudah

memperoleh hasil kurang dari 100% maka dinyatakan kegiatan tersebut

tidak efisiensi. 23 kegiatan ini menunjukkan bahwa capaian anggaran yang

dikeluarkan untuk kegiatan kurang. Ada 5 kegiatan yang tidak terealisasi

yaitu 3 kegiatan tidak memiliki capaian kinerja dan anggaran, 2 kegiatan

memilki capaian kinerja tapi tidak dengan anggaran.

3. Perhitungan Efektivitas

Perhitungan efektivitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil

kerja setiap program atau kegiatan yang dijalankan telah mencapai tujuan.

Tahun 2020 terdapat 20 kegiatan yang memperoleh nilai sama dengan

100% maka dinyatakan 20 kegiatan ini efektivitas berimbing. Ini

menunjukan bahwa hasil atau output dari tindakan tersebut terwujud

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 2 kegiatan mendapatkan hasil

kurang dari 100% maka tidak efektivitas. Dimana menunjukan untuk

realisasi hasil/keluaran kegiatan tersebut tidak mencapai ekspektasi yang


57

diinginkan objek. Ada juga 2 kegiatan efektivitas yang tidak terealisasi di

tahun 2020.

Untuk tahun 2021 terdapat 26 kegiatan yang memperoleh hasil

perhitungannefektivitass sama dengan 100% maka 26 kegiatann tersebut

dikatakan efektivitas berimbing. Ini menunjukan realisasi hasilldari

kegiatan sama dengan ekspektasi yang di tetapkan oleh objek. 3 kegiatan

dengan nilai efektivitas nya kuranggdari 100% maka dinyatakan kegiatan

tersebut tidak efektiv.

Berdasarkan kriteria efektivitas ini menunjukan realisasi hasil yang

dilakukan tidak mencapai ekspektasi yang telah diharapkan objek. Ada 3

kegiatan efektivitas yang dimana tidak terealisasi di tahun 2021.

Kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

tahun 2020/2021 untuk seluruh program dikategorikan Ekonomis, tidak

Efisien, tetapi cukup Efektif. Banyak kegiatan dari setiap program yang

memperoleh nilai efektivitas berimbing, yaitu nilai sama dengan 100%

yang merupakan realisasi kinerja sudah sesuai dengan target. Namun yang

memenuhi kriteria efisiensi hanya satu kegiatan, yaitu kegiatan penyedian

jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. Hal ini menunjukan Dinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru masih

menjalankan setiap kegiatan dari setiap program hanya sesuai target tanpa

adanya upaya untuk melampaui dari target yang telah ditetapkan, sehingga

dapat disimpulkan akuntabilitas kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaruubelum memenuhi prinsip value for money.


58

Tabel 4.9

Pembahasan Kegiatan Ekonomis Pada Tahun 2020

No Kegiatan Persentase Keterangan

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Ekonomis


1 100,00%
Berimbang
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan
2 95,98% Ekonomis
Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
3 84,00% Ekonomis
Dinas/ Oprasional
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 96,77% Ekonomis
5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 86,83% Ekonomis
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 99,97% Ekonomis
7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 99,48% Ekonomis
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan
8 54,37% Ekonomis
Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
9 80,77% Ekonomis
Undangan
10 Penyediaan Makanan dan Minuman 72,64% Ekonomis
11 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 86,61% Ekonomis
12 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 60,67% Ekonomis
13 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 27,49% Ekonomis
14 Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor 78,20% Ekonomis
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapan Ekonomis
15 100,00%
Berimbang
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan Ekonomis
16 100,00%
Berimbang
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
17 86,35% Ekonomis
undangan
Penyusun Laporan Capian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
18 0,00% -
Kinerja SKPD
19 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 0,00% -
20 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 16,00% Ekonomis
Kegiatan Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, dan
21 0,00% -
Manual Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya
22 38,75%
Kebakaran Ekonomis
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya
23
Kebakaran 91,90% Ekonomis
Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya
24
Kebakaran 94,16% Ekonomis
59

Tabel 4.10

Pembahasan Kegiatan Ekonomis Pada Tahun 2021

No Kegiatan Persentase Keterangan

Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Ekonomis


1 100,00%
Perangkat Daerah Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ekonomis
2 100,00%
Ikhtisar Realisasi Kinerja SDPD Berimbang
3 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 86,16% Ekonomis
4 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 86,17% Ekonomis
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Ekonomis
5 100,00%
Bulanan/Triwulan/Semesteran SKPD Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir
6 35,40% Ekonomis
Tahun SKPD
7 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah 0,00% -
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
8 0,00% -
undangan
9 Administrasi Umum Perangkat Daerah 75,12% Ekonomis
Penyediaan Komponen Instalasi/Penerangan Bangunan
10 75,65% Ekonomis
Kantor
11 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 82,73% Ekonomis
12 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 97,76% Ekonomis
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
13 78,37% Ekonomis
Undangan
14 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD 54,55% Ekonomis
Pengadaan Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
15 91,75% Ekonomis
Daerah
Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan
16 0,00% -
Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau
17 91,65% Ekonomis
Bangunan Lainnya
Pengadaan Mabel Ekonomis
18 100,00%
Berimbang
19 Pengadaan jasa Penunjang Urusan Pemerintah Daerah 85,23% Ekonomis
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
20 79,13% Ekonomis
Listrik
21 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 73,35% Ekonomis
22 Pelayanan Jasa Pelayanan Umum Kantor 97,61% Ekonomis
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
23 81,11% Ekonomis
Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan
24 Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas 98,53% Ekonomis
Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan,
25 Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau 74,19% Ekonomis
Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
26 95,04% Ekonomis
Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan Lainnya
Pencegahan, Pengendalian, Pemadaman, Penyelamatan,
27 dan Penanggulangan Bahan Berbahaya dan Beracun 90,72% Ekonomis
Kebakaran Dalam Daerah Kabupaten/Kota
Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran Dalam Daerah
28 94,82% Ekonomis
Kabupaten/Kota
60

Penyelamatan Dan Evaluasi Korban Kebakaran dan Non


29 90,11% Ekonomis
Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan,
30 43,30% Ekonomis
Penanggulangan Kebakaran dan Alat Pelindung Diri
31 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Kebakaran 0,00% -
Pembentukan dan Pembinaan Realawan Pemadam
32 0,00% -
Kebakaran

Tabel 4.11

Pembahasan Kegiatan Efisiensi Pada Tahun 2020

No Kegiatan % Keterangan

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 100,00


Efisiensi
Berimbang
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air,
2 104,67 Efisiensi
dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
3 84,00 Tidak Efisiensi
Kendaraan Dinas/ Oprasional
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 96,77 Tidak Efisiensi
5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 0,00
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 99,97 Tidak Efisiensi
7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 99,48 Tidak Efisiensi
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /
8 54,37 Tidak Efisiensi
Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
9 80,77 Tidak Efisiensi
Perundang-Undangan
10 Penyediaan Makanan dan Minuman 72,64 Tidak Efisiensi
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar
11 86,61 Tidak Efisiensi
Daerah
12 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 60,67 Tidak Efisiensi
13 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 27,49 Tidak Efisiensi
14 Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor 97,75 Tidak Efisiensi
15 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 100
Efisiensi
Berimbang
16 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan 100
Efisiensi
Berimbang
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan
17 86,35 Tidak Efisiensi
Perundang-Undangan
Penyusun Laporan Capian Kinerja dan Ikhtisar
18 0,00 -
Realisasi Kinerja SKPD
19 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 0,00 -
20 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 16,00 Tidak Efisiensi
Kegiatan Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, dan
21 0,00 -
Manual Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan
22 38,75 Tidak Efisiensi
Bahaya Kebakaran
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan
23 91,9 Tidak Efisiensi
Bahaya Kebakaran
Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya
24 94,16 Tidak Efisiensi
Kebakaran
61

Tabel 4.12

Pembahasan Kegiatan Efisiensi Pada Tahun 2021

No Kegiatan % Keterangan

Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Efisiensi


1 100,00
Perangkat Daerah Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Efisiensi
2 100,00
Ikhtisar Realisasi Kinerja SDPD Berimbang
3 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 94,64 Tidak Efisiensi
4 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 86,17 Tidak Efisiensi
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Efisiensi
5 100,00
Bulanan/Triwulan/Semesteran SKPD Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir
6 34,40 Tidak Efisiensi
Tahun SKPD
7 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah 0,00 -
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
8 0,00 -
undangan
9 Administrasi Umum Perangkat Daerah 75,12 Tidak Efisiensi
Penyediaan Komponen Instalasi/Penerangan Bangunan
10 75,65 Tidak Efisiensi
Kantor
11 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 82,73 Tidak Efisiensi
12 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 97,76 Tidak Efisiensi
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
13 78,37 Tidak Efisiensi
Undangan
14 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD 54,55 Tidak Efisiensi
Pengadaan Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
15 91,75 Tidak Efisiensi
Daerah
Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan
16 0,00 -
Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau
17 91,65 Tidak Efisiensi
Bangunan Lainnya
Pengadaan Mabel Efisiensi
18 100,00
Berimbang
19 Pengadaan jasa Penunjang Urusan Pemerintah Daerah 85,23 Tidak Efisiensi
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
20 94,95 Tidak Efisiensi
Listrik
21 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 73,35 Tidak Efisiensi
22 Pelayanan Jasa Pelayanan Umum Kantor 97,61 Tidak Efisiensi
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
23 81,11 Tidak Efisiensi
Pemerintah Daerah
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan
24 Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas 98,53 Tidak Efisiensi
Jabatan
25 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, 74,19 Tidak Efisiensi
Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau
62

Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana
26 96,36 Tidak Efisiensi
Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan Lainnya
Pencegahan, Pengendalian, Pemadaman, Penyelamatan,
27 dan Penanggulangan Bahan Berbahaya dan Beracun 90,72 Tidak Efisiensi
Kebakaran Dalam Daerah Kabupaten/Kota
Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran Dalam Daerah
28 94,82 Tidak Efisiensi
Kabupaten/Kota
Penyelamatan Dan Evaluasi Korban Kebakaran dan Non
29 90,11 Tidak Efisiensi
Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan,
30 43,3 Tidak Efisiensi
Penanggulangan Kebakaran dan Alat Pelindung Diri
31 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Kebakaran 0,00 -
Pembentukan dan Pembinaan Realawan Pemadam
32 0,00 -
Kebakaran

Tabel 4.13

Pembahasan Kegiatan Efektivitas Pada Tahun 2020

No Kegiatan Persentase Keterangan

Penyediaan Jasa Surat Menyurat Efektivitas


1 100,00%
Berimbang
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan
2 91,07% Tidak Efektif
Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Efektivitas
3 100,00%
Dinas/ Oprasional Berimbang
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Efektivitas
4 100,00%
Berimbang
5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 0,00 -
Penyediaan Alat Tulis Kantor Efektivitas
6 100,00%
Berimbang
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Efektivitas
7 100,00%
Berimbang
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Efektivitas
8 100,00%
Bangunan Kantor Berimbang
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Efektivitas
9 100,00%
Undangan Berimbang
Penyediaan Makanan dan Minuman Efektivitas
10 100,00%
Berimbang
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Efektivitas
11 100,00%
Berimbang
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Efektivitas
12 100,00%
Berimbang
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Efektivitas
13 100,00%
Berimbang
14 Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor 80,00% Tidak Efektif
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Efektivitas
15 100,00%
Berimbang
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan Efektivitas
16 100,00%
Berimbang
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang- Efektivitas
17 100,00%
Undangan Berimbang
Penyusun Laporan Capian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Efektivitas
18 100,00%
Kinerja SKPD Berimbang
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Efektivitas
19 100,00%
Berimbang
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Efektivitas
20 100,00%
Berimbang
63

Kegiatan Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur, dan


21 0,00 -
Manual Pencegahan Bahaya Kebakaran
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Efektivitas
22 100,00%
Kebakaran Berimbang
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Efektivitas
23 100,00%
Kebakaran Berimbang
Peningkatan Pelayanan Penanggulangan Bahaya Efektivitas
24 100,00%
Kebakaran Berimbang

Tabel 4.14

Pembahasan Kegiatan Efektivitas Pada Tahun 2021

No Kegiatan Persentase Keterangan

Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Efektivitas


1 100,00%
Perangkat Daerah Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Efektivitas
2 100,00%
Ikhtisar Realisasi Kinerja SDPD Berimbang
3 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 91,04% Tidak Efektif
Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Efektivitas
4 100,00%
Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Efektivitas
5 100,00%
Bulanan/Triwulan/Semesteran SKPD Berimbang
Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Efektivitas
6 100,00%
Tahun SKPD Berimbang
7 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah 0,00% -
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-
8 0,00% -
undangan
Administrasi Umum Perangkat Daerah Efektivitas
9 100,00%
Berimbang
Penyediaan Komponen Instalasi/Penerangan Bangunan Efektivitas
10 100,00%
Kantor Berimbang
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Efektivitas
11 100,00%
Berimbang
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Efektivitas
12 100,00%
Berimbang
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Efektivitas
13 100,00%
Undangan Berimbang
Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD Efektivitas
14 100,00%
Berimbang
Pengadaan Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Efektivitas
15 100,00%
Daerah Berimbang
Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan
16 0,00% -
Dinas Jabatan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Efektivitas
17 100,00%
Bangunan Lainnya Berimbang
Pengadaan Mabel Efektivitas
18 100,00%
Berimbang
Pengadaan jasa Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Efektivitas
19 100,00%
Berimbang
64

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan


20 83,34% Tidak Efektif
Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Efektivitas
21 100,00%
Berimbang
Pelayanan Jasa Pelayanan Umum Kantor Efektivitas
22 100,00%
Berimbang
Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Efektivitas
23 100,00%
Pemerintah Daerah Berimbang
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan
Efektivitas
24 Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas 100,00%
Berimbang
Jabatan
Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan,
Efektivitas
25 Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau 100,00%
Berimbang
Lapangan
Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Efektivitas
26 100,00%
Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan Lainnya Berimbang
Pencegahan, Pengendalian, Pemadaman, Penyelamatan,
Efektivitas
27 dan Penanggulangan Bahan Berbahaya dan Beracun 100,00% Berimbang
Kebakaran Dalam Daerah Kabupaten/Kota
Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran Dalam Daerah Efektivitas
28
Kabupaten/Kota
100,00% Berimbang
Penyelamatan Dan Evaluasi Korban Kebakaran dan Non Efektivitas
29
Kebakaran
100,00% Berimbang
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan, Efektivitas
30
Penanggulangan Kebakaran dan Alat Pelindung Diri
100,00% Berimbang
31 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Kebakaran 86,66% Tidak Efektif
Pembentukan dan Pembinaan Realawan Pemadam Efektivitas
32
Kebakaran
100,00% Berimbang
65
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah peneliti

paparkan maka dapat disimpulkan :

1. Di tahun 2020, 60% 2021, 58% kegiatannyang dilakukannDinas

Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru bersifat

Ekonomis.

2. Di tahun 2020, 40% 2021, 58% kegiatan yang dilakukan oleh

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru

Bersifat tidak Efisien.

3. Di tahun 2020,80% 2021, 70% kegiatan yang dilakukan oleh

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru.

4. Kinerja keuangan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Kota pekanbaru tahun 2020/2021 belum memenuhi prinsip value

for money.

Tabel 4.15

Simpulan Tahun 2020-2021

TAHUN
No KATEGORI
2020 2021
1 Ekonomis 60% 58%
2 Efisien 40% 58%
3 Efektivitas 80% 70%

5.2. Saran
67

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan

beberapa saran diharapkan bisa berguna bagi Dinas Pemadam

Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru dan peneliti selanjutnya

Saran tersebut :

1. Diharapkan program kegiatan Dinas Pemadam Kebakaran dan

Penyelamatan Kota Pekanbaru dievaluasi kembali agar memenuhi

kebutuhan value for money guna meningkatkan tanggung jawab

kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota

Pekanbaru.

2. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menemukan objek

penelitian dengan data yang lebih komprehensif. Sarjana masa

depan harus diizinkan untuk berbicara dengan Dinas Pemadam

kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru untuk menyelidiki

lebih lanjut rincian dan masalah seputar pelaksanaan program

operasi mereka.
68
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, R. D., & Anang, Subarjo. 2017. Konsep Value for Money dalam
Mengukur Kinerja Pelayanan Sektor Publik. Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi, 6(6): 1-15.

Anggito, A., & Setiawan, J. 2018 Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi:


CV Jejak.

Ardila, Isna., & Ayu Anindya Putri. 2015. Analisis Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Value for Money Pada Pengandalian Negeri Tebing
Tinggi. Riset Akuntansi Dan Bisnis, 15(1): 52-64.

Barr, J., & Chistie, A 2015. Improving the Practice of Value for Money. Centre
for Development Impact, 12: 1-9.

Bastian, Indra 2016. Staregi Manajemen Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Dwinanda, Yosie. 2018. Analisis Value for Money dalam Pengukuran Kinerja
Pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Univesitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Halim, Abdul., & Muhammad Syam Kusufi. 2018. Teori, Konsep, dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Hasthoro, H. A. 2016. Tata Kelola Publik dan Kinerja Keuangan Pemerintah


Daerah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 18 (1): 53.
https://doi.org/10.24914/jeb.v19i1.480.

Hermawan, I. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan


Mixed Methode. Kuningan: Hidayatul Quran Kuningan.

Jakupec, V., & Kelly, Max. 2016. Assessing the Impact of Foreign Aid: Value for
Money and Aid for Trade. In Assessing the Impact of Foreign Aid:
Value for Money and Aid for Trade. https://doi.org/10.1016/C2015-0-
00255-6.

Kuncoro, H. (2020). Value for Money; Definisi, Manfaat, Indikator, dan


pengukuran Ekonomi.

Mahmudi. (2018). Manajemen Kinerja Sektor Publik Edisi Revisi. Yogyakarta:


UPP STIM YKPN.
Mardiasmo. 2018. Manajemen Kinerja Sektor Publik Edisi Revisi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN

66
67

Mahsun, Mohamad. (2020). Pengukuran kinerja sektor publik. Yogyakarta: BPFE


Polii, I. R. A., Saerang, D. P. E., Tangkuman, S. J. 2020. Analisis Pengukuran
Kinerja Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan
Konsep Value for Money. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 8 (4): 781-788.
https://doi.org/10.35794/emba.v8i4.31072.
Pratiwi, W. 2016. Audit Sektor Publik. Bogor: In Media.
Putri, Nur Zeni Amalia. 2020. Analisis Value for Money pada Kinerja Keuangan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negri Sunan Ampel : Surabaya.
Rahayu. (2020). Analisis kinerja keuangan dengan pendekatan value for money
pada distik navigasi kelas II Banjarmasin tahun 2016-2019.
Banjarmasin: STIE INDONESIA
Riadi, M. (2020). Value for Money. KajianPustaka.com
Ruhmaini, R., Abdullah, S., & Darwanis, D. 2018. Analisis Serapan Anggaran
Belanja Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah. Jurnal Perspektif
Ekonomi Darussalam, 4 (1): 31-43.
https://doi.org/10.24815/jped.v4i1.10912
Sekaran, U., & Bougie, R. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Triniyati. (2018). Analisis kinerja dinas pertanian kabupaten simalungun dengan
pendekatan value for money periode tahun 2015-2017. Medan:
Universitas Islam Negri.
Wicaksono, K. W. 2015. Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik. JAKP (Jurnal
Kebijakan Dan Administrasi Publik), 19 (1): 4. Pemerintah Indonesia.
2003 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Yang Mengatur Tentang
Keuangan Negara.
Hatta, Z., Emkhad, A., & Nabilah, T. G. (2021). Analisis Value For Money Pada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Pendidikan Provinsi Riau, 1(1), 199-211
Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Yang Mengatur
Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aperatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 Yang
68

Mengatur Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Yang
Mengatur Tentang Pemerintah Daerah.
Pemerintah Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Yang Mengatur
Tentang sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aperatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Yang
Mengatur Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Riviu atas Laporan Kinerja instansi
Pemerintah.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Penanggulangan
Kebakaran Hutan dan atau Lahan (Lembaran Daerah Provinsi Riau
Tahun 2019 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Riau
Nomor 1).

Anda mungkin juga menyukai