Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS EV[ALUASI LAPORAN REALISASI ANGGARAN BLUD

( STUDI KASUS PUSKESMAS MARGADANA)

Rita Mulyani 1, Yeni Priatna Sari 2, Dewi Kartika 3


Email : mulanirita76@gmail.com
DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Jl. Mataram No. 09 Tegal
Telp (0283) 352000

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi laporan realisasi anggaran BLUD Puskesmas
Margadana yang telah menetapkan Puskesmas sebagai BLUD pada kasus Puskesmas Margadana berguna
untuk mengetahui laporan realisasi anggaran yang ada di puskesmas Margadana. Jenis penelitian ini
adalah penelitian lapangan, sumber data yaitu data deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data
wawancara. Berdasarkan hasil penelitan menunjukan bahwa jumlah realisasi anggaran pendapatan dan
belanja Puskesmas Margadana setiap tahun mengalami kenaikan tetapi ditahun 2018 pada bulan April,
Mei, Juni, dan Juli, Agustus, September justru mengalami fluktuasi. Berdasarkan hasil analisis varians
pendapatan Puskesmas Margadana menunjukkan bahwa secara umum Varians Pendapatan dapat
dikatakan belum baik ( Unfavorable ). Hal ini ditunjukkan dengan adanya realisasi pendapatan yang
kurang dari anggaran pendapatan. Dan hasil analisis varians belanja Puskesmas Margadana menunjukkan
bahwa secara umum Varians Belanja dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya realisasi
belanja yang kurang dari anggaran belanja.

Kata kunci : Realisasi anggaran pendapatan dan belanja BLUD

1. PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan daerah adalah atau menilai apakah suatu kegiatan atau
proses mencatat, menilai, dan program yang dilaksanakan sesuai dengan
mengidentifikasi semua transaksi bisnis perencanaan atau tujuan yang ingin
yang terjadi pada entitas Pemerintah dicapai. Ada juga yang mengatakan bahwa
Daerah , seperti provinsi, kota, atau arti evaluasi adalah suatu kegiatan
kabupaten. Prayogi (2018:2)[1] mengatakan mengumpulkan informasi mengenai
kegiatan akuntansi keuangan daerah untuk kinerja sesuatu (metode, manusia,
menghasilkan suatu informasi ekonomi peralatan), dimana informasi tersebut akan
tentunya tidak hanya dilakukan suatu dipakai untuk menentukan alternatif
pencatatan saja melainkan dilakukannya terbaik dalam membuat keputusan.
perhitungan serta evaluasi agar hasil Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai
informasi ekonomi yang dihasilkan lebih bidang kehidupan manusia sehingga
efisien dan dapat dipertanggung jawabkan meningkatkan efektifitas dan produktivitas
Perbedaan utama antara Akuntansi ,baik dalam lingkup individu, kelompok,
Keuangan Daerah dengan Akuntasi maupun lingkungan kerja. Menurut Bastian
Perusahaan. terletak pada fungsinya. (2014 : 14)[2] Realisasi anggaran publik
Fungsinya Akuntansi Pemerintahan merupakan pelaksanaan anggaran publik
biasanya lebih ditekankan pada pencatatan yang telah direncanakan dan ditetapkan
pelakasanaan anggaran negara serta dalam bentuk program dan kegiatan nyata.
pelaporan realisasinya. Evaluasi adalah Hal ini berarti fokus pelaksanaan anggaran
suatu proses identifikasi untuk mengukur terletak pada operasionalisasi program atau

1
kegiatan yang telah direncanakan dan adalah diwajibkannya penggunaan
ditetapkan. Selain itu, realisasi anggaran akuntansi berbasis akrual (accural) oleh
menunjuk pada arahan atau pengendalian pemerintah, termasuk pemerintah daerah,
sistematis dari proses-proses yang dari yang sebelumnya menggunakan
mengubah input menjadi barang dan jasa. akuntansi berbasis kas menuju akrual (cash
Anggaran adalah suatu rencana yang toward accrual). Dan sesuai dengan
sitematis yang meliputi seluruh kegiatan Undang-Undang Nomer 17 tahun 2003
dalam instansi pemerintah yang dinyatakan tentang Keuangan Negara, SAP ditetapkan
dalam satuan monoter dan rencana masa dengan Peraturan Pemerintah. Setiap
depan untuk jangka waktu tertentu dan entitas pelaporan pemerintah pusat dan
disusun secara formal, artinya bahwa pemerintah daerah wajib menerapkan SAP.
anggaran tersebut disusun dengan sengaja Dalam penerapan akuntansi keuangan
dan bersungguh-sungguh dalam bentuk daerah memiliki sistem siklus akuntansi.
tertulis. Siklus akuntansi merupakan sistematika
Badan Layanan Umum Daerah pencatatan transaksi keuangan,
(BLUD) merupakan Satuan Kerja peringkasan, dan pelaporan keuangan.
Perangkat Daerah (SKPD) atau unit kerja Siklus akuntansi keuangan daerah dimulai
pada SKPD di daerah yang dibentuk untuk dari analisis transaksi yang ada,
memberikan pelayanan kepada masyarakat pengesahan, pencatatan dalam buku jurnal,
berupa penyediaan jasa/barang yang dijual posting buku besar, penyesuaian akun,
tanpa mengutamakan mencari keuntungan, serta penyusunan laporan keuangan. Jenis
dan dalam melakukan kegiatannya transaksi keuangan dalam laporan
didasarkan pada prinsip efisiensi dan keuangan pemerintah daerah mencakup
produktivitas. Pengertian ini memuat transaksi penerimaan, transaksi belanja,
perbedaan tata kelola keuangan yang dan transaksi pembiayaan.
melekat pada BLUD yang berbeda dengan Tujuan penelitian ini adalah untuk
tata kelola keuangan dengan SKPD pada menganalisis evaluasi laporan realisasi
umumnya. BLUD memiliki fleksibilitas anggaran BLUD Puskesmas Margadana
lebih tinggi dalam keleluasaan untuk yang telah menetapkan Puskesmas sebagai
menerapkan praktekpraktek bisnis yang BLUD pada kasus Puskesmas Margadana
sehat untuk meningkatkan pelayanan berguna untuk mengetahui laporan
kepada masyarakat (PP No.23 tahun 2015) realisasi anggran yang ada di puskesmas
Puskesmas sebagai salah satu sarana Margadana.
kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat memiliki peran yang 2. METODE PENELITIAN
strategis dalam pempercepat peningkatkan Peneliti menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan
derajat kesehatan masyarakat.
data yang digunakan adalah observasi,
Menurut All Right Reserved (2012 : wawancara dan studi pustaka. Alat analisis
1)[3] Pada tahun 2010, pemerintahan data yang digunakan adalah alat analisis
menerbitkan Peraturan Pemerintah nomor varians pendapatan dan varians belanja.
71 tahun 2010 tentang Setandar Akuntansi
Pemerintah (SAP) untuk meningkatkan
kualitas pertanggung jawaban kinerja
pemerintah. Perubahan yang sangat nyata
dari SAP sebelum yang diatur oleh
peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005

2
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Evaluasi Pendapatan memperoleh realisasi anggaran
pendapatan BLUD sebesar Rp.
Tabel 3.1 265.404.599. Sedangkan bulan November
Laporan Realisasi Anggaran sejumlah Rp. 173.738.611. Bulan
Pendapatan Tahun 2018 Desember sejumlah Rp. 439.143.210.
Sehingga Puskesmas Margadana
Bulan Jumlah memperoleh jumlah realisasi anggaran
Januari Rp. 0
pendapatan pada bulan oktober sampai
Februari Rp. 142.636.076
Maret Rp. 142.636.152
desember sebesar Rp. 878.286.420.dan
April Rp. 185.847.576 pemberdayaan masyarakat desa.
Mei Rp. 79.557.023
Juni Rp. 265.404.599 Hasil Evaluasi Belanja
Juli Rp. 530.809.751
Agustus Rp. 43.211.500 Tabel 3.2
September Rp. 186.847.576 Laporan Realisasi Anggaran
Oktober Rp. 878.286.420 Belanja Tahun 2018
November Rp. 173.738.611
Bulan JumlahJumlah
Desember RP. 439.143.210
Sumber: Realisali Anggaran Puskesmas Margadana (2018) Januari Rp. 193.091.000
Berdasarkan Tabel 3.1 laporan Februari Rp. 193.091.000
realisasi anggaran pendapatan Puskesmas Maret Rp. 193.091.000
Margadana mempunyai rencana anggaran April Rp. 92.300.000
sebesar Rp. 400.300.000. Pada bulan Mei Rp. 311.771.875
Januari Puskesmas Margadana Juni Rp. 404.071.875
memperoleh realisasi anggaran Juli Rp. 118.680.000
pendapatan BLUD sebesar Rp. 0 . Agustus Rp. 193.091.000
Sedangkan bulan Februari sejumlah Rp. September Rp. 311.771.000
142.636.076. Bulan Maret sejumlah Rp. Sumber: Realisali Anggaran Puskesmas Margadana (2018)
142.636.076. Sehingga Puskesmas
Margadana memperoleh jumlah realisasi Berdasarkan Tabel 3.2 laporan
anggaran pendapatan bulan januari sampai realisasi anggaran Puskesmas Margadana
maret sebesar Rp. 285.272.152. Pada bulan mempunyai rencana anggaran sebesar Rp.
April Puskesmas Margadana memperoleh 525.576.000. Pada bulan Januari
realisasi anggaran pendapatan BLUD Puskesmas Margadana memperoleh
sebesar Rp. 185.847.576. Sedangkan bulan realisasi anggaran belanja BLUD sebesar
Mei sejumlah Rp. 79.557.023. Bulan Juni Rp. 193.091.000. Sedangkan bulan
sejumlah Rp. 265.404.599. Sehingga Februari sejumlah Rp. 193.091.000 Bulan
Puskesmas Margadana memperoleh Maret sejumlah Rp. 193.091.000 Sehingga
jumlah realisasi anggaran pendapatan pada Puskesmas Margadana memperoleh
bulan april sampai juni sebesar Rp. jumlah realisasi anggaran belanja pada
530.809.751. Pada bulan Juli Puskesmas bulan januari sampai maret sebesar Rp.
Margadana memperoleh realisasi 386.183.750. Pada bulan April Puskesmas
anggaran pendapatan BLUD sebesar Rp. Margadana memperoleh realisasi
142.636.076. Sedangkan bulan Agustus anggaran belanja BLUD sebesar Rp.
sejumlah Rp. 43.211.500. Bulan 92.300.000. Sedangkan bulan Mie
September sejumlah Rp. 186.847.576. sejumlah Rp. 311.771.875. Bulan Juni
Sehingga Puskesmas Margadana sejumlah Rp. 404.071.875. Sehingga
memperoleh jumlah realisasi anggaran juli Puskesmas Margadana memperoleh
sampai agustus sebesar Rp. 371.695.152. jumlah realisasi anggaran belanja pada
Pada bulan Oktober Puskesmas Margadana

3
bulan april sampai juni sebesar Rp. Tabel 3.3
808.143.750. Pada bulan Juli Puskesmas Varians Anggaran Pendapatan dan
Margadana memperoleh realisasi Realisasi tahun 2018 Puskesmas
anggaran belanja BLUD sebesar Rp. Margadana
118.680.000. Sedangkan bulan Agustus
sejumlah Rp. 193.091.875. Bulan
September sejumlah Rp. 311.771.875.
Sehingga Puskesmas Margadana
memperoleh jumlah realisasi anggaran
belanja pada bulan juli sampai september
sebesar Rp. 623.542.875 Sedangkan Pada
bulan Oktober Puskesmas Margadana
memperoleh realisasi anggaran belanja
BLUD sebesar Rp. 141.650.000.
Sedangkan bulan November sejumlah Rp.
404.071.875. Bulan Desember sejumlah
Rp. 545.721.875. Sehingga Puskesmas
Margadana memperoleh jumlah realisasi
anggaran belanja pada bulan oktober
sampai desember sebesar Rp.
1.091.443.750.

Hasil Varians Anggaran Pendapatan

Realisasi anggaran pendapatan Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan


merupakan batas minimal jumlah (2018)
pendapatan yang ditargetkan harus
diperoleh oleh pemerintah daerah. Analisis Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan
varians (selisih) anggaran pendapatan bahwa untuk BP Umum (dasar) dan
dilakukan dengan cara menghitung selisih Rawat inap terdapat selisih lebih yang
antara realisasi pendapatan dengan jumlah menguntungkan (Favorable ). Hal ini
yang dianggarkan. Biasanya selisih terjadi karena realisasi anggaran
anggaran sudah diinfromasikan dalam pendapatan lebih tinggi dari yang
Laporan Realisasi Anggaran (LRA). selisih dianggarkan. Seperti pada BP Umum
anggaran tersebut sangat membantu (dasar) menghasilkan selisih lebih antara
pengguna laporan keuangan dalam realisasi dan anggaran pendapatan yaitu
memahami dan menganalisis kinerja sebesar Rp. 455.000. Serta Rawat Inap
pendapatan. Puskesmas dikatakan menghasilkan menghasilkan selisih lebih
memiliki kinerja pendapatan yang baik antara realisasi dan anggaran pendapatan
apabila mampu memperoleh pendapatan yaitu sebesar Rp. 100.309.000. Namun hal
melebihi jumlah yang dianggarkan (target ini berbeda dengan anggaran pendapatan
anggaran). Sebaliknya apabila realisasi yang tidak menguntungkan (Unfavorable )
pendapatan dibawah jumlah yang yang meliputi Kapitasi BPJS, KIA (dasar),
dianggarkan, maka hal itu dinilai kurang Laboratorium (dasar), Laboratorium
baik. Selisih lebih realisasi pendapatan (dasar), Kapitasi, Gigi (dasar), BP. Umum
merupakan selisih yang diharapkan (Lanjutan), KIA (Lanjutan), Gigi
(Favorabel Variance), sedangkan selisih (Lanjutan), Laboratorium (Lanjutan),
kurang merupakan selisih yang diharapkan Analisis Varians Pendapatan Puskesmas
( Unfavorabel variance ). Margadana menunjukkan bahwa secara
Berikut ini merupakan data anggaran dan umum Varians Pendapatan dapat dikatakan
realisasi pendapatan yang peroleh dari belum baik (Unfavorable). Hal ini
Puskesmas Margadana : ditunjukkan dengan adanya realisasi

4
pendapatan yang kurang dari anggaran anggaran belanja yaitu sebesar Rp.
pendapatan. Hasil Penelitian ini tidak 450.800.000. Namun hal ini berbeda
mendukung pendapat yang dikemukakan dengan anggaran belanja yang
oleh Mahmudi (2010:137) yaitu menguntungkan (Favorable ) yang
Pemerintah Kabupaten/Kota dikatakan meliputi Belanja pegawai dan Belanja
memiliki kinerja pendapatan yang baik barang dan jasa.
apabila dapat memperoleh pendapatan Realisasi anggaran pendapatan secara
yang melebihi jumlah yang dianggarkAn keseluruhan dapat dikatakan menguntukan
sebab jumlah belanja untuk semua
Hasil Varians Anggaran Belanja anggaran belanja selisih menguntungkan
(Favorable) yaitu sebesar Rp
3.204.506.000 meskipun terdapat 1
Analisis Varians merupakan analisis
anggaran belanja yang mengahasilkan
terhadap perbedaan atau selisih antara
selisih lebih (Unfavorable). Analisis
realisasi biaya yang ditargetkan dengan
Varians Belanja Puskesmas Margadana
anggaran. Berdasarkan laporan realisasi
menunjukkan bahwa secara umum Varians
anggaran yang disajikan, pengguna laporan
Belanja dapat dikatakan baik. Hal ini
dapat mengetahui secara langsung
ditunjukkan dengan adanya realisasi
besarnya varians anggaran biaya dengan
belanja yang kurang dari anggaran belanja.
realisasinya yang dinyatakan dalam bentuk
Hasil ini juga mendukung pendapat yang
nominalnya maupun dalam bentuk
dikemukakan oleh Mahmudi (2010:157)
persentase. Berikut ini merupakan data
yaitu pemerintah daerah dikatakan
Anggaran dan realisasi Belanja yang
memiliki Kinerja Keuangan Belanja yang
diperoleh dari Puskemas Margadana :
baik apabila realisasi belanja tidak
melebihi dari yang ditargetkan.
Tabel 3.4
Varians Anggaran Belanja dan Realisasi
tahun 2018 Puskesmas Margadana 4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis pada bab


sebelumnya tugas akhir dapat di simpulkan
sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitan


menunjukan bahwa jumlah realisasi
anggaran pendapatan dan belanja
Puskesmas Margadana setiap tahun
mengalami kenaikan tetapi ditahun 2018
pada bulan April, Mei, Juni, dan
Juli, Agustus, September justru mengalami
fluktuasi. Fluktuasi merupakan naik
turunnya anggaran pendapatan dan belanja.
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja (2018)
Fluktuasi anggaran pendapatan dan belanja
terjadi karena realisasi yang tidak setabil,
pengajuan anggaran terlambat atau
Berdasarkan tabel 3.4 menunjukkan perencanaan anggaran yang tidak matang
bahwa untuk Belanja Modal selisih lebih sehingga menyebabkan anggaran
atau tidak menguntungkan (Unfavorable). pendapatan dan belanja harus direvisi yang
Hal ini terjadi karena realisasi anggaran menyebabkan proses penyerapan belanja
belanja lebih tinggi dari yang dianggarkan. terlambat dan mengakibatkan anggaran
Seperti pada Belanja Modal menghasilkan pendapatan dan belanja mengalami
selisih kurang antara realisasi dan fluktuasi. Faktor yang mempengaruhi

5
fluktuasi Puskesmas Margadana
diantaranya yaitu kualitas jasa, estetika
lokasi, fasilitas.Berdasarkan analisis
varians pendapatan Puskesmas Margadana
menunjukkan bahwa secara umum Varians
Pendapatan dapat dikatakan belum baik
(Unfavorable). Hal ini ditunjukkan dengan
adanya realisasi pendapatan yang kurang
dari anggaran pendapatan. Berdasarkan
analisis varians belanja Puskesmas
Margadana menunjukkan bahwa secara
umum Varians Belanja dapat dikatakan
baik ( Favorable ). Hal ini ditunjukkan
dengan adanya realisasi belanja yang
kurang dari anggaran belanja.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Egy prayogi, Dede (2018). Evaluasi
laporan realisasi anggaran pada
blud puskesmas di bpkd
sidoarjo. Surabaya : sekolah
tinggi ilmu ekonomi perbanas.
[2] Bastian, indra (2014). Modul 1
lingkup Akuntansi Sektor
Publik.Tanggerang :
Universitas Terbuka.
[3] Reserved, All Right (2014) modul
1konsep dan siklus akuntansi
dipemerintah daerah.

Anda mungkin juga menyukai