Anda di halaman 1dari 92

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

KATA PENGANTAR
KEPALA LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN BANJARBARU

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbedaharaan Negara dan Perpres No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Permen PAN KB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta Permenkes No
919/Menkes/Per/2011 tanggal 05 Mei 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan, maka LPFK Banjarbaru melaksanakan pengamanan
fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui
pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi di lingkungan pemerintah maupun swasta.
Dengan amanah tersebut maka sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Kepala
LPFK Banjarbaru kepada Direktur Jenderal pelayanan Kesehatan, dan seluruh
pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020 disusunlah Laporan Akuntabilitas
Kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini selain merupakan media pertanggungjawaban


kinerja juga dapat digunakan sebagai media informasi dan bahan masukan dalam
rangka peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini
juga merupakan salah satu cara evaluasi yang objektif, efisien dan efektif, yang
diharapkan dapat memberi kontribusi kepada Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan dan Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.
Banjarbaru, 20 Januari 2021
Kepala

Yuni Irmawati, SKM


NIP. 197806222002122001
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan sarana untuk menyampaikan


pertanggungjawaban kinerja LPFK Banjarbaru kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan yang memerlukan baik
yang terkait langsung maupun tidak langsung, dan sebagai sumber informasi untuk
perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Pada tahun 2020, Pemenuhan LAKIP masih belum dilakukan penilaian karena
belum dilaksanakan reviuw dari yang ditargetkan sebesar 93%. Jumlah Pendapatan
PNBP yang diterima sebesar Rp. 1.725.220.000 dari target yakni Rp. 4.104.680.000.

Dalam sasaran program Persepektif Stakeholder pada kegiatan Terwujudnya


Kepuasan Pelanggan telah tercapai Prosentase Tingkat Kepuasan Stakeholder
sebesar 82% dari yang ditargetkan sebesar 82%, Waktu Respon Pengaduan telah
tercapai sesuai target yakni 1X24 jam, dan Waktu Penanganan Pengaduan
Stakeholder telah terpenuhi yakni sesuai target dengan tidak melebihi 12 hari kerja.
Capaian ini menggambarkan bahwa LPFK Banjarbaru selalu berupaya memberikan
kepuasan layanan kepada pelanggan.

Sasaran Perspektif Proses Bisnis Internal pada kegiatan Terwujudnya


Pelayanan Prima yakni, Waktu Tunggu Pelayanan telah tercapai yakni tidak melebihi
target dan waktu mutu yang ditentukan yaitu 15 menit, Pelaksanaan Pengujian dan
Kalibrasi Sesuai Jadwal dapat terealisasi yakni 100%, dan Waktu Penerbitan
Sertifikat telah memenuhi waktu mutu dan sesuai target yang di tentukan yakni 30
hari.

Kegiatan Terwujudnya Optimalisasi Sistem Jejaring dan Kemitraan dengan


indikator Jumlah MOU yang Telah Terlaksana telah terpenuhi sesuai target yaitu 35
MOU, dan Jumlah Fasyankes Teredukasi telah tercapai melalui lokus prioritas
nasional yakni 15 fasyankes.

Kegiatan Terwujudnya Penjaminan Mutu Layanan dengan indikator Jumlah


Lingkup Alat yang Terakreditasi LPFK Banjarbaru telah memenuhi target tersebut
yakni 15 lingkup yang dinilai oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), Jumlah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Kegiatan Uji Banding/Uji Profesiensi/ cek antara yang diikuti ada 4 kegiatan yang
telah terlaksana dari target yakni 4, Jumlah Alat Kerja Pengujian dan Kalibrasi yang
terkalibrasi sejumlah 98 dari total target 90 alat, Persentase temuan audit yang
ditindaklanjuti secara keseluruhan telah ditindaklanjuti sehingga capaiannya sesuai
target yakni 100%, Jumlah fasyankes yang terlayani capaiannya sebanyak 384 dan
targetnya 355 fasyankes, Jumlah alat yang dilakukan pengujian dan kalibrasi
sebanyak 7929 tidak mencapai dari target yang ditentukan yakni 18.713, Jumlah
pekerja radiasi yang dilayani pengujian dosis radiasinya sebanyak 594 sehingga
melebihi target yakni 400, Jumlah aplikasi yang digunakan untuk menunjang layanan
telah memenuhi target yakni ada 1 aplikasi terkait pendaftaran layanan yang
bernama “SINKRON”, Jumlah SOP yang diperbarui telah memenuhi target yakni 5
SOP, Jumlah kemampuan layanan pengujian dan kalibrasi telah melebihi target dari
95 menjadi 101, Prosentase kompetensi staff capaiannya sebesar 100% dari target
60% karena seluruh pegawai telah mengikuti pelatihan, Pencapaian SKP telah
memenuhi target yakni 100%, dan untuk indicator terpenuhinya kebuthan alat ukur
standar capaiannya sebanyak 56 alat dari target 51 alat.

Demikian dari uraian tersebut, Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan


Banjarbaru telah melaksanakan tugas dan fungsi serta merealisasikan kegiatan
berikut program serta rencana aksi dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
IKHTISAR EKSEKUTIF................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................4
DAFTAR TABEL...........................................................................................................4
DAFTAR GRAFIK.........................................................................................................5
BAB I.............................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................6
A. Latar Belakang.....................................................................................................................6
B. Maksud dan Tujuan............................................................................................................7
C. Tugas Pokok dan Fungsi..................................................................................................7
D. Organisasi dan Tata Laksana..........................................................................................8
E. Sistematika............................................................................................................................9
BAB II..........................................................................................................................11
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA........................................................11
A. Perencanaan Kinerja........................................................................................................11
B. Perjanjian Kinerja..............................................................................................................16
BAB III.........................................................................................................................27
AKUNTABILITAS KINERJA.......................................................................................27
A. Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja.................................................................27
B. Sumber Daya......................................................................................................................65
BAB IV........................................................................................................................71
PENUTUP...................................................................................................................71
Lampiran – Lampiran..................................................................................................72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Indikator Kinerja 2020-2024..........................................................................................13


Tabel 2. 2 Perjanjian Kinerja...........................................................................................................17

Tabel 3. 1 Sasaran Strategis...........................................................................................................30


Tabel 3. 2 Analisa tingkat kepuasan pelanggan...........................................................................36
Tabel 3. 3 Waktu Penanganan Pengaduan Stakeholder............................................................40
Tabel 3. 4 Jumlah MOU layanan yang terlaksana.......................................................................45
Tabel 3. 5 Laporan Fasyankes teredukasi....................................................................................47
Tabel 3. 6 Daftar SOP......................................................................................................................58
Tabel 3. 7 Kebutuhan alat ukur standar tahun 2020....................................................................64
Tabel 3. 8 Keadaan SDM PNS berdasarkan jabatan, golongan, dan Pendidikan...................66
Tabel 3. 9 Jumlah tenaga honorer tahun 2020.............................................................................67
Tabel 3. 10 Alokasi dan realisasi belanja tahun 2020.................................................................67
Tabel 3. 11 Alokasi dan realisasi belanja tahun 2020.................................................................67
Tabel 3. 12 realisasi belanja tahun 2020.......................................................................................67
Tabel 3. 13 Laporan Realisasi........................................................................................................68
Tabel 3. 14 Formulir pengukuran kinerja tahun 2020..................................................................70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

DAFTAR GRAFIK
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap Instansi Pemerintah wajib
melaporkan capaian kinerja dari target yang telah disetujui dalam Perjanjian
Kinerja dan dituangkan dalam Laporan Kinerja. Laporan Kinerja adalah
ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian
kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD).

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Loka Pengamanan Fasilitas


Kesehatan Banjarbaru merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dimana mempunyai
tanggung jawab dalam memberikan dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada Program Pelayanan Kesehatan.

Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru merupakan unit


pelaksana teknis yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal
Pelayanan Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
919/Menkes/Per/V/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan.

Sesuai dengan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat


Nomor:XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta undang-undang Nomor 28
Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi
Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur
penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksana tugas,
fungsi, dan perannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis dan indikator


kinerja lainnya yang sudah ditetapkan.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Pengamanan


Kesehatan Banjarbaru merupakan bentuk pertanggungjawaban secara
tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan
Loka Pengamanan Kesehatan Banjarbaru, sebagaimana tertuang dalam
penetapan kinerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru tahun
2020.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


919/MENKES/PER/2011, tanggal 05 Mei 2011, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan , Tugas Pokok Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan adalah melaksanakan pengamanan
fasilitas Kesehatan meliputi saranan, prasarana, dan peralatan Kesehatan
melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah
maupun swasta.

Dalam pelaksanaan tugas pokok Loka PFK menyelenggarakan fungsi :

a. Pengujian dan atau kalibrasi alat Kesehatan.


b. Pengujian dan atau kalibrasi sarana dan prasarana Kesehatan.
c. Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi.
d. Pelayanan monitoring dosis radiasi perorangan.
e. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Susunan organisasi Loka Pengaman Fasilitas Kesehatan Banjarbaru dapa


dilihat pada gambar dibawah ini :

D. Organisasi dan Tata Laksana

Susunan organisasi Loka Pengaman Fasilitas Kesehatan Banjarbaru


berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
919/MeNKES/PER/V/2011, tanggal 05 Mei 2011, tentang organisasi dan tata
kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Urusan Tata Usaha


Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, persuratan, perlengkapan dan rumah tangga Loka serta
memberikan dukungan pelayanan teknis.
b. Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan kegiatan
dibidang pengamanan fasilitas Kesehatan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

c. Kelompok Jabatan Fungsional.


Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

E. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Loka Pengamanan


Fasilitas Kesehatan Banjarbaru Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a) Kata Pengantar
b) Ikhtisar Eksekutif
c) Daftar Isi

BAB I.
Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,
penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis
organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi,
maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi, Organisasi
dan Tata Laksana serta sistematika penulisan laporan.

BAB II.
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan tentang visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi, kebijakan dan program serta rencana kerja dan indikator.

BAB III.

Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang pengukuran kinerja, capaian


kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumber
daya manusia sebagai pelaksana kegiatan dan sarana prasarana yang
digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Loka Pengamanan Fasilitas
Kesehatan Banjarbaru.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

BAB IV.

Penutup, mengemukakan simpulan umum atas capaian organisasi serta


Langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.

Lampiran, menampilkan data dukung terkait target yang telah tercapai serta
data kegiatan yang telah terdokumentasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan


dan indicator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran strategis,
dalam Rencana Strategis Direktorat Fasyankes lainnya dan Dirjen Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 untuk mencapai sasaran
organisasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, secara singkat dapat digambarkan
sasaran strategis, indicator kinerja dan kegiatan yang ingin dicapai Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru selama kurun waktu 5 tahun,
sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tabel 2. 1 Indikator Kinerja 2020-2024

INDIKATOR BOBOT TARGET TAHUN


NO SASARAN STRATEGIS
KINERJA Utama 2020 2021 2022 2023 2024

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Perspektif Finansial

Terwujudnya pelaksanaan Pemenuhan


4 93 93 93 94 94
1 akuntabilitas anggaran 1 LAKIP

Pendapatan 4.126.100.00 14.405.658.75


2 6.317.895.000 9.630.072.500 21.485.373.125
2 PNBP 0 0

Perspektif Stakeholder  

Prosentase
tingkat
5 82% 84% 86% 88% 90%
kepuasan
2 Terwujudnya kepuasan 1 stakeholder
pelanggan Waktu
respon
5 1x 24 jam 1x 24 jam 1x 24 jam 1x 24 jam 1x 24 jam
pengaduan
  2 stakeholder

Waktu
penanganan
5 12 12 10 10 8
pengaduan
3 stakeholder

Perspektif Proses Bisnis Internal  

Waktu
tunggu 5 15 15 15 15 15
3 Terwujudnya pelayanan prima 1 pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Pelaksanaan
pengujian
5 70% 75% 75% 80% 80%
dan kalibrasi
2 sesuai jadwal

Waktu
penerbitan 5 30 28 28 28 28
3 sertifikat

Jumlah MOU
Terwujudnya optimalisasi layanan yang 6 35 40 45 50 55
4 sistem jejaring dan kemitraan 1 terlaksana

Jumlah
Fasyankes 6 15 15 20 20 25
2 teredukasi

Jumlah
lingkup alat
5 15 16 16 17 17
Terwujudnya penjaminan yang
5 mutu layanan 1 terakreditasi

Jumlah
kegiatan uji
banding/uji
4 4 4 4 4 4
profisiensi/
cek antara
2 yang diikuti

Jumlah alat
kerja
pengujian
5 90 100 110 120 130
dan kalibrasi
yang
3 terkalibrasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Persentase
temuan audit
4 100% 100% 100% 100% 100%
yang
4 ditindaklanjuti

Terwujudnya peningkatan Jumlah


cakupan layanan untuk fasyankes
4 355 390 429 450 500
mendukung peningkatan yang
6 akses dan mutu layanan 1 terlayani

Jumlah alat
yang
dilakukan 4 18500 22500 26500 30500 34500
pengujian
2 dan kalibrasi

Jumlah
pekerja
radiasi yang
dilayani 4 400 450 500 600 650
pengujian
dosis
3 radiasinya

Jumlah
Aplikasi
yang
digunakan 3 1 1 1 1 1
Terwujudnya pelayanan untuk
berbasis sistem informasi menunjang
7 yang terintegrasi 1 layanan

Jumlah SOP
Terwujudnya tata kelola yang 3 5 5 5 5 5
 8 organisasi yang baik 1 diperbaharui
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Jumlah
kemampuan
layanan 6 95 98 101 104 107
Terwujudnya peningkatan pengujian
9 kemampuan layanan 1 dan kalibrasi

Prespektif Perkembangan
Personil dan Organisasi

Terwujudnya pemenuhan Prosentase


SDM yang kompeten peningkatan
10 1 3 60% 65% 70% 75% 80%
kompetensi
staff

11 Terwujudnya budaya Pencapaian


1 3 100% 100% 100% 100% 100%
kinerja SKP

12 Terwujudnya pemenuhan Terpenuhiny


sarana, prasarana dan a kebutuhan
3 51 11 10 6 3
peralatan penunjang Alat Ukur
pelayanan Standar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

B. Perjanjian Kinerja

Adapun perjanjian kinerja yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja


Kerja Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru tahun 2020 adalah
sebagai berikut :

Tabel 2. 2 Perjanjian Kinerja

No. Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

Persepektif finansial

1. Terwujudnya pelaksanaan akuntabilitas Pemenuhan LAKIP


93
anggaran
Pendapatan PNBP
4.104680.000

Persepektif Stakeholder

2. Terwujudnya kepuasan pelanggan Prosentase tingkat kepuasan stakeholder


82%

Waktu respon pengaduan stakeholder


1x24 Jam

Waktu penanganan pengaduan


12
stakeholder

Perspektif Proses Bisnis Internal

3. Terwujudnya pelayanan prima Waktu tunggu pelayanan


15

Pelaksanaan pengujian dan kalibrasi sesuai


70%
jadwal

Waktu penerbitan sertifikat


30

4. Terwujudnya optimalisasi sistem jejaring Jumlah MOU layanan yang terlaksana


35
dan kemitraan
Jumlah Fasyankes teredukasi
15

5. Terwujudnya penjaminan mutu layanan Jumlah lingkup alat yang terakreditasi


15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Jumlah kegiatan uji banding/uji profisiensi/


4
cek antara yang diikuti

Jumlah alat kerja pengujian dan kalibrasi


90
yang terkalibrasi

Persentase temuan audit yang


100%
ditindaklanjuti

6. Terwujudnya peningkatan cakupan Jumlah fasyankes yang terlayani


355
layanan untuk mendukung peningkatan
akses dan mutu layanan
Jumlah alat yang dilakukan pengujian dan
18713
kalibrasi

Jumlah pekerja radiasi yang dilayani


400
pengujian dosis radiasinya

7. Terwujudnya pelayanan berbasis sistem Jumlah Aplikasi yang digunakan untuk


1
informasi yang terintegrasi menunjang layanan

8. Terwujudnya tata kelola organisasi yang


Jumlah SOP yang diperbaharui 5
baik

9. Terwujudnya peningkatan kemampuan Jumlah kemampuan layanan pengujian dan


95
layanan kalibrasi

10. Terwujudnya pemenuhan SDM yang Prosentase peningkatan kompetensi staff


60%
kompeten

11. Terwujudnya budaya kinerja


Pencapaian SKP 100%

12. Terwujudnya pemenuhan sarana,


prasarana dan peralatan penunjang Terpenuhinya kebutuhan Alat Ukur Standar 51
pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Dari perjanjian kerja di atas dapat dijelaskan :

1. Terwujudnya pelaksanaan akuntabilitas anggaran


Persepektif : Perspektif Finansial
Sasaran strategis : Akuntabilitas Pelaksanaan Anggaran
IKU : Pemenuhan LAKIP
Definisi : Terpenuhinya nilai laporan akuntabilitas dengan
kategori baik
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber Data : Laporan kinerja bulanan, laporan pelayanan
Periode pelaporan : Tahunan

Persepektif : Perspektif Finansial


Sasaran strategis : Akuntabilitas pelaksanaan anggaran
IKU : Pendapatan PNBP
Definisi : Pendapatan Negara Bukan Pajak yang diperoleh
dari pelanggan yang dihimpun oleh bendahara
penerimaan dan disetorkan ke kas negara.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : SIMPONI
Periode pelaporan : Bulanan

2. Terwujudnya kepuasan pelanggan


Perspektif : Perspektif stakeholder
Sasaran strategis : Terwujudnya kepuasan stakeholder
IKU : Prosentase tingkat kepuasan stakeholder
Definisi : Indeks kepuasan masyarakat adalah data dan
informasi tentang kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara
kuantitatif dan kualitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dengan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

kebutuhannya (permenpan RB Nomor 38 Tahun


2012).
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Data hasil survei pelanggan
Periode Pelaporan : Tahunan

Perspektif : Perspektif Stakeholder


Sasaran strategis : Terwujudnya kepuasan stakeholder
IKU : Waktu respon pengaduan stakeholder
Definisi : Waktu respon terhadap penerimaan pengaduan
dalam waktu 1X24 jam yang dimulai sejak unit
pengaduan menerima keluhan baik melalui
surat, faximile, e-mail, telepon, sms, maupun
pelanggan datang langsung.
Person in Charge : Kepala Urusan Tata Usaha
Sumber data : Rekaman pengaduan pelanggan
Periode pelaporan : Bulanan

Perspektif : Perspektif Stakeholder


Sasaran strategis : Terwujudnya kepuasan stakeholder
IKU : Waktu penanganan pengaduan stakeholder
Definisi : Waktu yang dimulai pada saat menerima
pengaduan baik melalui surat, faximile, e-mail,
telepon, sms maupun pelanggan datang
langsung sampai terselisaikannya pengaduan.
waktu penyelesaian keluhan pelanggan untuk
kasus ringan adalah 1-3 hari, untuk kasus
sedang 1-5 hari dan untuk kasus berat adalah
1-12 hari.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Formulir tindak lanjut pengaduan pelanggan
Periode pelaporan : Tahunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

3. Terwujudnya Pelayanan Prima


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya pelayanan prima
IKU : Waktu tunggu pelayanan
Definisi : Waktu tunggu pelayanan di laboratorium
yang dimulai sejak waktu kedatangan sampai
dengan petugas sudah memberikan pelayanan
(dalam menit).
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Buku tamu, berita acara layanan alat datang
Periode pelaporan : Bulanan

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya pelayanan prima
IKU : Pelaksanaan pengujian dan kalibrasi sesuai
jadwal
Definisi : Pelaksanan kegiatan layanan inspeksi,
pengujian dan kalibrasi pada fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Rekapan jadwal layanan inspeksi, pengujian
dan kalibrasi.
Periode pelaporan : Bulanan

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya pelayanan prima
IKU : Waktu penerbitan sertifikat
Definisi : Jumlah hari yang diperlukan untuk menerbitkan
sertifikat layanan inspeksi, pengujian dan
kalibrasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Rekapan laporan penyelesaian sertifikat
Periode pelaporan : Bulanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

4. Terwujudnya Optimalisasi Sistem Jejaring dan Kemitraan


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya optimalisasi sistem jejaring dan
kemitraan
IKU : Jumlah MOU yang terlaksana
Definisi : Banyaknya MOU/Kerjasama yang dilakukan
Terkait layanan inspeksi, pengujian dan
kalibrasi, pemantauan dosis personal serta uji
kesesuaian dan proteksi radiasi dengan fasilitas
pelayanan Kesehatan.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Data MOU pelayanan inspeksi, pengujian dan
kalibrasi.
Periode pelaporan : Bulanan

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya optimalisasi sistem jejaring dan
kemitraan
IKU : Jumlah fasyankes teredukasi
Definisi : Memberikan sosialisasi/koordinasi terkait
layanan inspeksi, pengujian dan kalibrasi pada
fasyankes untuk mendukung penguatan akses
dan mutu layanan kepada masyarakat.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Data fasyankes yang terlayani
Periode pelaporan : Bulanan

5. Terwujudnya Penjaminan Mutu Layanan


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya penjaminan mutu layanan
IKU : Jumlah lingkup alat yang terakreditasi
Definisi : Adanya pengakuan dari Lembaga sertifikasi
yang berwenang terhadap institusi inspeksi,
pengujian dan kalibrasi sesuai standar yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

digunakan (SNI ISO/IEC 17025:2017, SNI


ISO/IEC 17020:2012) dari BAPETEN/KAN.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Sertifikat akreditasi
Periode pelaporan : Tahunan

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya penjaminan mutu layanan
IKU : Jumlah kegiatan uji banding/uji profesiensi/cek
antara yang diikuti
Definisi : Banyaknya kegiatan uji banding/uji
profesiensi/cek antara yang diikuti dan
dilaksanakan oleh laboratorium.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Laporan hasil kegiatan uji profesiensi, uji
banding, dan cek antara.
Periode pelaporan : Tahunan

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya penjaminan mutu pelayanan
IKU : Jumlah alat pengujian dan kalibrasi yang
terkalibrasi
Definisi : Jumlah kerja untuk mendukung layanan
inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi yang telah
dilakukan rekalibrasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Realisasi jumlah alat kerja untuk mendukung
layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi
yang telah dilakukan rekalibrasi.
Periode pelaporan : Tahunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya penjaminan mutu pelayanan
IKU : Persentase temuan audit yang ditindaklanjuti
Definisi : Jumlah temuan audit sesuai standar yang
diterapkan, yang telah dilakukan perbaikan.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Laporan kegiatan audit
Periode pelaporan : Tahunan

6. Terwujudnya peningkatan cakupan Layanan Untuk Mendukung


Peningkatan Akses dan Mutu Layanan
Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan
untuk mendukung peningkatan akses dan mutu
layanan.
IKU : Jumlah fasyankes terlayani
Definisi : Jumlah fasyankes yang telah dilakukan
pelayanan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Rekapan fasyankes yang terlayani.
Periode pelaporan : Bulanan.

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan
untuk mendukung peningkatan akses dan mutu
layanan.
IKU : Jumlah alat yang dilakukan pengujian dan
kalibrasi
Definisi : Banyaknya layanan yang telah dilakukan dalam
lingkup inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Data layanan kegiatan inspeksi, pengujian
dan/atau kalibrasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Periode pelaporan : Bulanan.

Perspektif : Perspektif proses bisnis internal


Sasaran strategis : Terwujudnya peningkatan cakupan layanan
untuk mendukung peningkatan akses dan mutu
layanan.
IKU : Jumlah pekerja radiasi yang dilayani pengujian
dosis radiasinya.
Definisi : Pemantauan pekerja radiasi yang telah
dilakukan pelayanan baik registrasi maupun pembacaan
dosis.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Rekaman pekerja radiasi yang telah dilakukan
registrasi dan pembacaan dosis radiasi.
Periode pelaporan : Bulanan.

7. Terwujudnya Pelayanan Berbasis Sistem Informasi yang Terintegrasi


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya pelayanan berbasis sistem
informasi yang terintegrasi.
IKU : Banyaknya aplikasi yang digunakan untuk
menunjanga layanan.
Definisi : Jumlah aplikasi yang digunakan untuk
mempermudah pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi organisasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Data aplikasi yang digunakan.
Periode pelaporan : Tahunan.

8. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya tata Kelola organisasi yang baik.
IKU : Jumlah SOP yang dibuat dan diterapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Definisi : Pembuatan SOP baik kategori baru maupun


pengembangan yang sudah ada, untuk
menunjang pelayanan.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Daftar induk dokumen.
Periode pelaporan : Tahunan.

9. Terwujudnya Kemampuan Peningkatan Pelayanan


Perspektif : Perspektif proses bisnis internal
Sasaran strategis : Terwujudnya peningkatan kemampuan layanan
IKU : Jumlah kemampuan layanan pengujian dan
kalibrasi.
Definisi : Banyaknya layanan kemampuan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi, pemantauan
pengujian dosis personal, uji kesesuaian dan
proteksi radiasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Daftar kemampuan layanan
Periode pelaporan : Tahunan.

10. Terwujudnya Pemenuhan SDM yang Kompeten


Perspektif :Perspektif perkembangan personil dan organisasi
Sasaran strategis : Terwujudnya pemenuhan SDM yang kompeten
IKU : Prosentase peningkatan kompetensi staff.
Definisi : Pelatihan yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kompetensi staf lingkup
manajemen maupun teknis, dengan media in
house training maupun mengikuti di tempat
penyelenggara.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : Program pelatihan personil, realisasi kegiatan
pelatihan.
Periode pelaporan : Tahunan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

11. Terwujudnya Budaya Kerja


Perspektif : Perspektif perkembangan personil dan
organisasi
Sasaran strategis : Terwujudnya budaya kerja
IKU : Pencapaian SKP.
Definisi : Sasaran dan kinerja yang harus dicapai oleh
pegawai dalam kurun waktu penilaian yang
bersifat nyata dan dapat diukur serta disepakati
pegawai dan atasannya.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : SIMKA,SKP, DP3
Periode pelaporan : Bulanan.

12. Terwujudnya Pemenuhan Sarana, Prasarana dan Peralatan


Penunjang Pelayanan
Perspektif : Perspektif perkembangan personil dan
organisasi
Sasaran strategis : Terwujudnya pemenuhan sarana, prasarana dan
peralatan penunjang pelayanan.
IKU : Terpenuhinya kebutuhan alat ukur standar
Definisi : Terpenuhinya kebutuhan alat kerja untuk
memberikan layanan inspeksi, pengujian
dan/atau kalibrasi.
Person in Charge : Ka Urusan Tata Usaha
Sumber data : RKAKL, usulan pengadaan alat
Periode pelaporan : Tahunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi


Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan inndikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja
diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja
yang berhasil dilakukan oleh Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru
dalam kurun waktu Januari – Desember 2020.

Tahun 2020 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana


Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru tahun 2020-2024. Pengukuran kinerja yang
dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana
tingkat capaian (target) pada setiap indikator kegiatan didalam Rencana
Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian
masing-masing indikator, sehingga dapat ditindak lanjuti dalam perencanaan
program/kegiatan dimasa yang akan datang agar setiap program/kegiatan
dimasa yang akan datang yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan
berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,


pengukuran kinerja ini juga dimasukkan untuk mengetahui kinerja LPFK
Banjarbaru khususnya dibandingkan dengan yang ingin dicapai dan sudah
ditetapkan di awal tahun. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk
memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang
pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan dalam tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra LPFK Banjarbaru dan
Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangkan mencapai sasaran, perlu
ditinjau indikator-indikator Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru
yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing-masing


indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan. Program/kegiatan
di masa akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat
lebih berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator,


pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kiner Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru khususnya dibandingkan dengan
target didalam Rencana Strategis. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk
memberikan gambaran kepda pihak-pihak internal dan eksternal tentang misi
pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dalam dokumen indikator Kinerja Utama dan Penetapan
Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Lka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai
sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator dari masing-masing sasaran yang telah
ditetapkan. Sasaran LPFK banjarbaru adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pelaksanaan akuntabilitas anggaran


2. Terwujudnya kepuasan pelanggan
3. Terwujudnya pelayanan prima
4. Terwujudnya optimalisasi sistem jejaring dan kemitraan
5. Terwujudnya penjaminan mutu layanan
6. Terwujudnya peningkatan cakupan layanan untuk mendukung peningkatan
akses dan mutu layanan
7. Terwujudnya pelayanan berbasis sistem informasi yang terintegrasi
8. Terwujudnya tata Kelola organisasi yang baik
9. Terwujudnya peningkatan kemampuan pelayanan
10. Terwujudnya pemenuhan SDM yang kompeten
11. Terwujudnya budaya kerja
12. Terwujudnya pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan penunjang
pelayanan.

Tabel 3. 1 Sasaran Strategis


Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tahun 2020
Sasaran
No. Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Target Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Persepektif finansial

1. Terwujudnya pelaksanaan Pemenuhan LAKIP


93 0
akuntabilitas anggaran
Pendapatan PNBP 4.104.680.00
1.835.778.000
0

Persepektif Stakeholder

2. Terwujudnya kepuasan Prosentase tingkat


82% 82%
kepuasan stakeholder
pelanggan
Waktu respon
1x24 Jam 1x24 Jam
pengaduan stakeholder

Waktu penanganan
12 12
pengaduan stakeholder

Perspektif Proses Bisnis Internal

3. Terwujudnya pelayanan Waktu tunggu


15 15
prima pelayanan

Pelaksanaan pengujian
dan kalibrasi sesuai 70% 100%
jadwal

Waktu penerbitan
30 30
sertifikat

4. Terwujudnya optimalisasi Jumlah MOU layanan


35 49
sistem jejaring dan yang terlaksana
kemitraan
Jumlah Fasyankes
15 16
teredukasi

5. Terwujudnya penjaminan Jumlah lingkup alat


15 15
mutu layanan yang terakreditasi

Jumlah kegiatan uji


banding/uji profisiensi/ 4 4
cek antara yang diikuti

Jumlah alat kerja 90 98


pengujian dan kalibrasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

yang terkalibrasi

Persentase temuan
audit yang 100% 100%
ditindaklanjuti

6. Terwujudnya peningkatan Jumlah fasyankes yang


355 384
cakupan layanan untuk terlayani
mendukung peningkatan
Jumlah alat yang
akses dan mutu layanan
dilakukan pengujian 18713 7929
dan kalibrasi

Jumlah pekerja radiasi


yang dilayani pengujian 400 594
dosis radiasinya

7. Terwujudnya pelayanan Jumlah Aplikasi yang


berbasis sistem informasi digunakan untuk 1 1
yang terintegrasi menunjang layanan

8. Terwujudnya tata kelola Jumlah SOP yang


5 5
organisasi yang baik diperbaharui

9. Jumlah kemampuan
Terwujudnya peningkatan
layanan pengujian dan 95 101
kemampuan layanan
kalibrasi

10. Terwujudnya pemenuhan Prosentase


SDM yang kompeten peningkatan 60% 100%
kompetensi staff

11. Terwujudnya budaya


Pencapaian SKP 100% 100%
kinerja

12. Terwujudnya pemenuhan


Terpenuhinya
sarana, prasarana dan
kebutuhan Alat Ukur 51 56
peralatan penunjang
Standar
pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Uraian kinerja dari masing-masing sasaran, indikator dan capaiannya adalah


sebagai berikut :

1. Terwujudnya pelaksanaan akuntabilitas anggaran


a. Pemenuhan LAKIP
Indikator ini merupakan persentase penilaian Laporan Kinerja yang
disampaikan oleh LPFK Banjarbaru mengenai sejauh mana hasil capaian
dari target yang telah tertuang dan ditentukan pada perjanjian kinerja.
Penilaian dilakukan oleh Mempan RB dengan acuan yang telah ditentukan
yakni Kertas Kerja Evaluasi (KKE) dan tentunya juga memperhatikan hasil
evaluasi tahun sebelumnya terhadap indikator kinerja yang belum tercapai
atau ada tindakan perbaikan terhadap indikator tersebut untuk memenuhi
capaian yang ditentukan.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target Pemenuhan LAKIP yang harus dicapai pada tahun 2020 yaitu
93%. Pada tahun 2019 capaian persentase Pemenuhan LAKIP
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yakni 94% menjadi 95%.
Hal ini menjadikan motivasi bagi LPFK Banjarbaru untuk tetap konsisten
dalam meningkatkan capaian indikator kinerja pada periode tahun 2020.
Tahun 2020 target sebesar 93% belum bisa dibandingkan karena belum
dilakukan reviu, untuk LAKIP 2020 dilakukan reviu di awal tahun 2021.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun


ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Tabel 3. 2 Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja Pemenuhan LAKIP


tahun ini dengan tahun lalu

Target Capaian
Indikator
2019 2020 2019 2020
Pemenuhan LAKIP 94% 93% 95% -

Ini indicator baru jd tdk perlu tabel


Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat
pada perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Saat pembuatan laporan LAKIP ini, belum dilakukan penilaian LAKIP


2020 oleh pihak Ditjen Yankes maupun Itjen Yankes. Pemantauan
dilakukan scara berkala (bulanan).

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk pemenuhan LAKIP yakni 0,
sedangkan target yang akan di capai pada jangka menengah sebesar 93.
Perbandingan belum dapat dilakukan karena saat pelaporan ini dibuat,
belum dilakukan reviu untuk LAKIP tahun 2020.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan maupun standar nasional yang bisa dibandingkan.

5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan


/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala
dengan analisa sebagai berikut :
a) pemenuhan capaian beberapa target pada indikator kinerja
terkendala oleh adanya Pencapaian indicator kinerja pada LAKIP ini
Sebagian besar dapat dicapai, namun demikian terdapat indicator
kinerja kondisi pandemic Covid19 terdapat indicator kinerja pada
penetapan kinerja yang tidak tercapai maksimal yakni capaian PNPB,
dan capaian alat yang telah dilakukan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi, hal ini dikarenakan dalam upaya menekan kasus
penyebaran virus Covid 19 dan adanya penerapan PSBB
mengakibatkan terhentinya pelayanan LPFK Banjarbaru secara in situ
selama beberapa waktu, layanan yang dilakukan hanya terbatas
layanan pengujian dan kalibrasi di laboratorium LPFK Banjarbaru dan
layanan TLD badge.
b) Masih rendahnya kepatuhan penyampaian data dukung indikator
kinerja dari setiap unit, dan belum menyadari sepenuhnya bahwa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

kinerja setiap unit sangat mempengaruhi pencapaian kinerja


organisasi.
Alternatif solusi :
a) Menyusun standar protokoler Kesehatan pada kegiatan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi di masa pandemi Covid 19, untuk
memaksimalkan ikhtiar dalam tetap produktif melakukan layanan
namun tetap mengutamakan Kesehatan dan keselamatan pegawai.
b) Melakukan pemantauan kasus penyebaran covid 19 di tempat
fasyankes dilingkungan wilayah kerja LPFK Banjarbaru sebagai dasar
dalam penentuan pentahapan penjadwalan layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi di masa pandemi Covid 19.
c) Melakukan koordinasi secara berkala (bulanan) dengan melibatkan
penanggungjawab/PIC pelaksana kegiatan sesuai dengan indicator
kinerja yang sudah ditentukan, untuk pemantauan pemenuhan
capaian target kinerja sehingga jika terdapat kendala dapat segera
dilakukan tindaklanjut.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


a) Pembahasan dan penyusunan LAKIP dilakukan melalui pertemuan
atau rapat yang melibatkan penanggung jawab/PIC pelaksana
kegiatan dan penunjang seperti tim SKI sebagai auditor internal pada
organisasi.
b) Alokasi anggaran dalam DIPA sebesar Rp.37.887.000 dan realisasi
sebesar Rp. 31.886.849

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Untuk pencapaian indicator ini telah dilakukan efisiensi dengan
meningkatkan kompetensi personil penyusun LAKIP dengan
mengikutsertakan melalui workshop kemudian dilakukan sharing
informasi dengan tim penyusun LAKIP lainnya.

b. Pendapatan PNBP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Indikator ini menggambarkan capaian pendapatan LPFK Banjarbaru dari


hasil layanan inspeksi pengujian dan/kalibrasi, pemantauan dosis personal,
dan uji kesesuaian & paparan radiasi yang telah dilakukan sesuai dengan
pola tarif PP Nomor 64 tahun 2019.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebesar Rp. 4.104.680.000.
Pendapatan PNBP yang diperoleh LPFK Banjarbaru hasil pelayanan
sebesar Rp. 1.835.778.000 Pencapaian pada indicator ini belum bisa
dicapai sesuai target yang ditentukan, karena sejak adanya pengumuman
dari pemerintah terkait kondisi pandemic Covid19 sejak bulan Maret 2020,
hal ini mengakibatkan terhentinya pelayanan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi secara in situ selama beberapa waktu, layanan yang dilakukan
hanya terbatas layanan pengujian dan kalibrasi di laboratorium LPFK
Banjarbaru dan layanan TLD badge.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun


ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
ini dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat
pada perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk terpenuhinya pendapatan PNBP yakni
Rp …………, sedangkan target yang akan di capai pada jangka
menengah Rp 7.027.798.000, untuk peningkatan pencapaian target akan
dilakukan strategi yakni koordinasi pelayanan secara berkesinambungan
kepada stakeholder.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Untuk realisasinya tidak ada perbandingan dengan standar nasional.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

5) Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan


/Penurunan Kinerja Serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan
Analisa penyebab tidak tercapainya indicator kinerja :
a) Adanya penghentian layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi
secara in situ selama beberapa waktu (maret s.d September),
layanan yang dilakukan hanya terbatas layanan pengujian dan
kalibrasi di laboratorium LPFK Banjarbaru dan layanan TLD badge,
sebagai upaya menekan kasus penyebaran Covid 19 di wilayah kerja
LPFK Banjarbaru.
b) Adanya beberapa fasyankes mengalihkan anggaran pengujian
dan/atau kalibrasi menjadi anggaran penanganan Covid 19.
c) Adanya fasyankes yang belum melakukan pembayaran atas tagihan
layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi yang sudah dilakukan,
sehingga menimbulkan piutang menjadi tidak lancar.
d) Koordinasi/pengawasan kepada kinerja bendahara tidak dilakukan
secara berkala sehingga dokumen data piutang kurang terupdate,
yang mengakibatkan pemantauan kondisi piutang belum terkelola
dengan baik dan menyebabkan tertundanya pendapatan PNBP.

Alternatif solusi :
a) Untuk menjamin Kesehatan dan keselamatan petugas dalam
melakukan kegiatan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi di masa
pandemi Covid 19, maka disusunlah standar protokoler Kesehatan
layanan pengujian dan kalibrasi dimasa pandemic Covid19
memaksimalkan ikhtiar dalam tetap produktif melakukan layanan
namun tetap mengutamakan Kesehatan dan keselamatan pegawai.
b) Melakukan pemantauan kasus penyebaran covid 19 di tempat
fasyankes dilingkungan wilayah kerja LPFK Banjarbaru sebagai dasar
dalam penentuan pentahapan penjadwalan layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi di masa pandemi Covid 19.
c) Adanya penyajian data piutang saat kegiatan monev bulanan
d) Adanya komunikasi yang efektif antara kepala urusan TU dengan
bendahara sehingga Bendahara melakukan koordinasi secara intensif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

ke fasyankes untuk segera melakukan pembayaran atas kegiatan


inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi yang sudah dilaksanakan .
e) Melakukan peningkatan pelayanan inspeksi, pengujian dan/ kalibrasi,
pemantauan dosis personal, dan uji kesesuian & paparan radiasi agar
mendorong pendapatan PNBP lebih besar.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


a) Bendahara penerimaan yang bertugas untuk mengelola PNBP
melakukan follow up kepada pelanggan dalam hal proses atau
persyaratan pembayaran melalui media elektronik.
b) Sistem penyetoran PNBP dilakukan secara online (SIMPONI)
c) Alokasi anggaran dalam DIPA sebesar Rp. 9.120.000 dan
realisasinya sebesar Rp. 1.140.000.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Melakukan peningkatan pelayanan inspeksi pengujian dan/atau kalibrasi
serta proteksi radiasi agar mendorong pendapatan PNBP yang lebih besar.

2. Terwujudnya kepuasan pelanggan

a. Prosentase tingkat kepuasan stakeholder


Indikator ini merupakan prosentase tingkat kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan pengamanan fasilitas Kesehatan yang diberikan oleh Loka
Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru. Pengukuran tingkat kepuasan
pelanggan dilakukan dengan membagikan kuesioner tentang pelayanan LPFK
Banjarbaru kepada fasyankes yang sudah dilayani.

1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini


Target prosentase tingkat kepuasan pelanggan yang harus dicapai pada
tahun 2020 yaitu 82% dan realisasi capaian tingkat kepuasan pelanggan
tahun ini adalah 82%.
Pada bulan April-Juli 2020 dalam keadaan pandemic Covid19 dimana untuk layanan
insitu dihentikan sementara waktu sebagai upaya meminimalisir penyebaran kasus
Covid19 pada kegiatan inspeksi pengujian dan/atau kalibrasi sehingga pada periode
tersebut tidak menerima kuesioner dari layanan tersebut.

Tabel 3. 3 Analisa tingkat kepuasan pelanggan


JUMLAH
BULAN IKM
KUESIONNER
Januari 86.87 9
Februari 82.57 20
Maret 80.16 38
April - -
Mei - -
Juni - -
Juli - -
Agustus 81.58 6
Septembe
r 79.64 21
Oktober 80.09 59
November 81.4 47
Desember 81.89 18
TOTAL 82 218
Mutu
B
Pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Adapun penilaian Mutu pelayanan berdasarkan KEMENPAN RB No 14 tahun


2017, meliputi :
A (sangat Baik) : 88,31-100,00
B (Baik) : 76,61-88,30
C (Kurang Baik) : 65,00-76,60
D (Tidak Baik) : 26,00-64,99

Analisa kepuasan pelanggan didasarkan pada peraturan KEMENPAN RB


No. 14 Tahun 2017 dengan persyaratan, prosedur, waktu pelayanan,
biaya/tarif, produk layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana,
penanganan pengaduan saran dan masukan, sarana dan prasarana.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
DITAMBAHKAN DATA 2018

Tabel 3. 4 Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja Prosentase


Tingkat Kepuasan Stakeholder tahun ini dengan tahun lalu dan Beberapa tahun terakir

Indikator Target Capaian


Prosentase Tingkat 2019 2020 2019 2020
Kepuasan Stakeholder 92% 82% 92% 82%

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk prosentase tingkat kepuasan stakeholder
yakni 82 %, sedangkan target yang akan di capai pada jangka menengah
yakni 86 %, dalam pencapaian target tersebut akan selalu dilakukan
koordinasi dan komunikasi secara intensif ke stakeholder untuk
mendapatkan masukan/saran/complain, yang sifatnya membangun untuk
peningkatan pelayanan prima kepada stakeholder.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Analisa kepuasan pelanggan didasarkan pada peraturan KEMENPAN RB
No. 14 Tahun 2017 meliputi persyaratan, prosedur, waktu pelayanan,
biaya/tarif, produk layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana,
penanganan pengaduan saran dan masukan, sarana dan prasarana, dengan
kategori terhadap penilaian mutu layanan yakni :
A (sangat Baik) : 88,31-100,00
B (Baik) : 76,61-88,30
C (Kurang Baik) : 65,00-76,60
D (Tidak Baik) : 26,00-64,99
Untuk nilai mutu layanan LPFK Banjarbaru berada pada kategori nilai B
(Baik) 76,61-88,30

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan


/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
a) Pelanggan menyatakan kepuasan tertinggi pada unsur sistem,
mekanisme, dan prosedur namun terdapat penilaian rendah pada unsur
biaya/tarif karena Sebagian besar tidak mengisi poin ini disebabkan yang
mengisi kuesioner adalah orang yang berbeda dari PIC yang
berkoordinasi dengan pelayanan Teknik sehingga ada ketidaktahuan
atas informasi terkait biaya tersebut seperti puskesmas, untuk PIC nya
adalah pihak Dinas Kesehatan.
b) Adanya penghentian layanan in situ sementara waktu dikarenakan
adanya pandemic covid19, mempengaruhi jumlah kuesioner yang
diperoleh.
c) Pemberian kuesioner ke pelanggan belum dilakukan kepada
keseluruhan unsur layanan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

d) Belum adanya kajian untuk kemungkinan terintegrasinya pengolahan


data antara kepuasan pelanggan dilayanan in situ dan layanan di
laboratorium.
e) Pemantauan dari kepala urusan tata usaha belum dilakukan secara
intensif sehingga Tim humas belum memahami keseluruhan perannya
dalam peningkatan kepuasan pelanggan, sehingga belum maksimal
dalam melakukan survey kepuasan pelanggan, serta belum ada program
yang mencari secara mandiri untuk memperoleh data kepuasan
pelanggan atas layanan yang telah diberikan.
f) Pertemuan pelanggan belum dapat dilaksanakan dikarenakan adanya
pandemic covid 19.

Alternatif solusi :
a) Penyampaian kuesioner sebaiknya dapat diberikan kepada
user/pendamping kegiatan dari pihak fasyankes dengan mekanisme
melalui petugas laboratorium dan PIC yang berkoordinasi dengan
Yantek, sehingga dapat memahami setiap unsur yang ada di kuesioner,
penyampaian melalui unit pelayanan Teknik setelah pekerjaan selesai
dilaksanakan, diharapkan jka diberikan kepada dua unsur dari pelanggan
tersebut, akan saling melengkapi untuk kebutuhan pengolahan data
survey pelanggan.
b) Penyampaian survey melalui mekanisme google form kemudian
disampaikan oleh bagian pelayanan Teknik setelah pekerjaan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi selesai dilakukan. Adanya dukungan
anggaran terkait pembuatan sistem untuk menunjang kegiatan survey
pelanggan tersebut.
c) Adanya program dari tim humas untuk menghubungi fasyankes setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan, untuk dapat menggali informasi kesan
dan sarannya terkait layanan yang telah diberikan, serta dapat
memperoleh kesan dan sarannya/keluhan minimal dua dalam satu bulan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


a) Efisiensi yang digunakan dalam indikator ini meliputi, sumber daya untuk
indikator ini adalah unit pelayanan Teknik dan kehumasan, yakni dengan
melakukan survey melalui perangkat elektronik.
b) Optimalisasi tim IT untuk dapat membuat sistem informasi penanganan
kepuasan stakeholder secara mandiri.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
a) Instansi mengikutkan atau mengadakan pelatihan kepada Tim humas
untuk lebih memahami tugas dan fungsinya baik terkait tata Kelola
survey pelanggan untuk jasa layanan public maupun pembuatan
program peningkatan kepuasan pelanggan.
b) Mengadakan pertemuan pelanggan untuk menampung kritik dan
masukan serta memberikan sosialisasi terkait pelayanan dan umpan
balik terhadap kinerja LPFK Banjarbaru.

b. Waktu respon pengaduan stakeholder


Waktu respon terhadap penerimaan pengaduan dalam waktu 1X24 jam yang
dimulai sejak unit pengaduan menerima keluhan baik melalui surat, e-mail,
telepon, sms, maupun pelanggan datang langsung.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ingin dicapai tahun 2020 adalah memberikan respon atas
penerimaan pengaduan pelanggan yang dapat disampaikan setiap waktu
(1x24 Jam), Untuk kemudian disampaikan ke unit terkait untuk
menindaklanjuti atas saran/keluhan yang telah disampaikan. Capaian yang
diperoleh LPFK Banjarbaru yakni dapat merespon pengaduan pelanggan
setiap saat (1x24 jam), sehingga target tahun 2020 tercapai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat pada
perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk waktu respon pengaduan stakeholder
yakni 1x24 jam, sama dengan target yang akan di capai pada jangka
menengah. Indikator ini sangat penting untuk dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan, dimana pelanggan dapat menyampaikan keluhannya setiap saat,
dan akan langsung direspon oleh pihak LPFK Banjarbaru, untuk kemudian di
tindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau standar nasional yang bisa dibandingkan.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan Analisa penyebab
kegagalan capaian kinerja untuk indeks
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
a) Pengelolaan pengaduan dilakukan hanya dengan menunggu adanya
pengaduan yang masuk (pasif), belum pada tahap mencari pengaduan.
b) Pengaduan telah direspon namun petugas terlambat meneruskan
kepada unit terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

c) Adanya penyampaian yang inkonsistensi oleh organisasi sehingga terjadi


ketidakseragaman pemahaman pada tim pengaduan masyarakat terkait
tugas dan fungsinya.

Alternatif solusi :
a) System informasi pengaduan masuk di teruskan secara otomatis ke
hotline pelayanan, sehingga pengaduan dapat segera ditindaklanjuti.
b) Adanya komitmen Bersama dalam menindaklanjuti pengaduan sesuai
waktu mutu yang ditentukan.
c) Membangun kesepemahaman Bersama untuk tugas dan fungsi dari tim
pengaduan masyarakat.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


a) Dalam rangka merespon pengaduan pelanggan secara tepat waktu
LPFK Banjarbaru terus memaksimalkan media yang ada terutama
elektronik.
b) Optimalisasi tim IT dapat membuat sistem informasi penanganan
pengaduan stakeholder secara mandiri.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Melakukan rapat koordinasi secara berkala untuk memberikan
pemahaman/edukasi terkait proses penerimaan dan tanggapan pengaduan
yang diterima.

c. Waktu penanganan pengaduan stakeholder


Mekanisme untuk indikaor ini adalah waktu yang dimulai pada saat menerima
pengaduan baik melalu surat, email, telepon, sms, maupun pelanggan yang
datang langsung sampai terselesaikannya pengaduan. Waktu penyelesaian
pengaduan pelanggan untuk kasus ringan adalah 1-3 hari, untuk kasus sedang
adalah 1-5 hari, dan untuk kasus berat adalah 1-12 hari.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini


Target tahun 2020 yang ditentukan untuk waktu penanganan pengaduan
stakeholder adalah 12 hari kerja, dengan jenis pengaduan yang diterima ulai
dari ringan, sedang, dan berat. Untuk pencapaiannya pada tahun 2020 LPFK
Banjarbaru telah menanggapi dan menindaklanjuti pengaduan sesuai waktu
mutu dan tidak melebihi waktu yang telah ditentukan.

Tabel 3. 5 Waktu Penanganan Pengaduan Stakeholder

Identitas Pengaduan Respon


No. Pengaduan Penerima pengaduan Tanggapan
Nama Instansi Tanggal Waktu Tanggal Waktu
1 Nisa Klinik Nur Asih Terdapat perbedaan di Erna Fatmawati 18 Agustus 2020 09.53 WITA 20 Agustus 2020 09.00 WITA Telah dibuatkan suplemen sebagai
Samarinda nomer seri pipet yang pengganti sertifikat yang salah.
dikalibrasi dengan Dengan nomer seri yang tertulis
hasil/sertifikat yang dalam sertifikat "6088721"
diterima. diperbaiki menjadi "608874" dan
suplemen telah dikirimkan ke
pelanggan dengan nomer resi
18022953306 dan telah diterima
pelanggan.

Identitas Penerima Pengaduan Respon


No. Pengaduan Tanggapan
Nama Instansi pengaduan Tanggal Waktu Tanggal Waktu
1 - RS. Marina Permata Penjadwalan diinformasikan Erna Fatmawati 24-Sep-20 10.30 WITA 25-Sep-20 09.00 WITA Jadwal yang diberikan pihak Ka.
minimal H-7 sebelum kegiatan Intalasi Lab. UKPR mendekati hari H
agar tidak dadakan dan lebih kegiatan dengan Yantek dan harus
informatif terhadap rincian diberitahukan H-3 ke pelanggan
lamanya pekerjaan yang awal 2 jadwal tersebut. Untuk informasi
hari menjadi 3 hari. akomodasi pihak lab memberikan
estimasi melalui jalur udara menjadi
estimasi 2 hari dan penerbangan
tidak ada karena pandemi Covi19
dan harus melalui jalur darat
menjadi 3 hari. Telah
dikoordinasikan dengan Ka. Intalasi
terkait informasi penjadwalan dan
disampaikan kepada pihak RS.
MArina Permata. Untuk pelayanan
telah dilaksanakan selama 2 hari
dan telah selesai ditindaklanjuti.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding realisasi kinerja serta capaian kinerja karena indicator
ini tidak terdapat pada perjanjian kinerja tahun 2019.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat pada
perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau standar nasional yang bisa dibandingkan.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan


/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
a) Masih ada pegawai yang belum memahami bahwa penerima pengaduan
adalah seluruh pegawai, tidak hanya terbatas pada kelompok kerja mutu.
b) Masih terdapat pegawai yang belum mengetahui peletakkan form
pengaduan.
c) Sistem penyampaian pengaduan masih manual.

Alternatif solusi :
a) Koordinasi ke para pegawai bahwa semua pegawai dapat menerima
pengaduan, kemudian diinput ke dalam form pengaduan dan diserahkan
ke bagian mutu untuk ditindaklanjuti ke pihak-pihak terkait.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

b) Penyampaian pengaduan dibuat secara elektronik dan terhubung ke


hotine pelayanan, untuk mempermudah progress penanganan
pengaduan.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


Pengelola penanganan pengaduan adalah unit mutu, yakni dengan
melakukan koordinasi antara unit mutu dengan tim pengaduan masyarakat.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Adanya pelaksanaan monitoring untuk Koordinasi penanganan pengaduan
melalui unit pelayanan Teknik maupun tim pengaduan masyarakat dan Ka
Intalasi untuk tindak lanjut keluhan dan percepatan tindaklanjut.

3. Terwujudnya pelayanan prima


a) Waktu tunggu pelayanan
Waktu tunggu pelayanan di laboratorium yang dimulai sejak waktu kedatangan
sampai dengan petugas sudah memberikan pelayanan (dalam menit).
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target waktu yang ditentukan adalah 15 menit, untuk capaian pada tahun
2020 telah memenuhi waktu tersebut yakni 15 menit dan tidak melebihi
waktu yang telah ditentukan.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat pada
perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk waktu tunggu pelayanan yakni 15 menit,
sama dengan target yang akan di capai pada jangka menengah. Indikator ini
sangat penting untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terutama
untuk pelanggan yang dilayani dilaboratorium.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau standar nasional yang bisa dibandingkan.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
Kurangnya pemantauan secara berkala dari unit mutu sehingga masih
ditemukan petugas yang menerima tamu lupa melakukan pencatatan
terhadap waktu pelayanan yang telah dilakukan.

Alternatif solusi :
Melakukan pemantauan terhadap buku tamu secara rutin (bulanan) sehingga
waktu pelayanan dapat terdokumentasikan secara rutin.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


Pengelola atas pemantuan waktu tunggu pelayanan dilakukan oleh unit
mutu, yakni dengan melakukan koordinasi antara unit mutu dengan petugas
penerima tamu.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Adanya pemantauan yang rutin untuk memastikan waktu tunggu pelayanan


terdokumentasikan dengan baik dibuku tamu.

c) Pelaksanaan pengujian dan kalibrasi sesuai jadwal


Pelaksanaan kegiatan layanan inspeksi, pengujian dan kalibrasi pada fasilitas
pelayanan Kesehatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebesar 70% dan realisasi
capaiannya adalah 100%, yakni jadwal layanan yang telah direncanakan
dapat di laksanakan tepat waktu.
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
TAMBAHKAN DATA 2018

Tabel 3. 6 Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun ini dan tahun sebelumnya

Indikator Target Capaian


Pelaksananaan pengujian 2019 2020 2019 2020
dan kalibrasi sesuai jadwal 150 70% 229 100%

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk pelaksanaan pengujian dan kalibrasi
seusai jadwal yakni 100%, telah melampaui target yang akan di capai pada
jangka menengah.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar nasional yang bisa dinadingkan.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan


analisa sebagai berikut :
- Layanan terkendala kondisi pandemic Covid19 yang mengakibatkan
beberapa permintaan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi
tertunda pelaksanaannya dari yang sudah terjadwal karena adanya
penerapan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dan zonasi
persebaran covid 19 di beberapa wilayah kerja sebagai upaya untuk
mencegah penyebaran penularan Covid19.
- Jadwal pelaksanaan pelayanan berbenturan dengan kegiatan pada unit
lain.

Alternatif solusi :
a) LPFK Banjarbaru berupaya mengoptimalkan waktu yang tersedia untuk
melakukan layanan dengan memetakan wilayah/zona persebaran
covid19 sehingga pengujian dan kalibrasi dapat terlaksana sesuai
dengan jadwal meskipun wilayah untuk layanan insitu masih terbatas.
b) Melakukan koordinasi dengan pelanggan terhadap situasi covid19 di
wilayahnya.
c) Koordinasi pelaksanaan layanan inspeksi, pengujian dan kalibrasi
dengan menerapkan standar protokoler Covid19.
d) M elakukan koordinasi antar unit agar tidak terjadi benturan pelaksanaan
kegiatan.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


LPFK Banjarbaru memaksimalkan media elektronik yang dimiliki untuk
melakukan pemantauan dan komunikasi kepada pelanggan terkait kondisi
terkini covid19 diwilayahnya agar kooordinasi dan komunikasi layanan
pengujian dan kalibrasi berjalan dengan lancar.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Adanya pelaksanaan Koordinasi antara jadwal rekalibrasi dengan jadwal


pelayanan pengujian dan kalibrasi.

d) Waktu penerbitan sertifikat


Indikator ini terkait jumlah hari yang diperlukan untuk menerbitkan sertifikat
layanan inspeksi, pengujian dan kalibrasi sejak selesainya layanan yaitu tidak
melebihi 30 hari kerja.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebesar 30 hari, untuk capaian
waktu penyelesaian sertifikat diperoleh dengan rata-rata 30 hari.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
TAMBAHKAN DATA 2018

Tabel 3. 7 Perbandingan target dan capaian waktu penerbitan sertifikat

Indikator Target Capaian


2019 2020 2019 2020
Waktu Penerbitan Sertifikat
5 hari 30 hari 5 hari 30 hari

Perbandingan target dengan tahun sebelumnya sangat signifikan, hal ini dikarenakan
adanya perbedaan definisi operasional pada indicator tersebut, yakni di periode
sebelumnya, yang dihitung terbatas hanya pada sertifikat untuk pengujian dan Kalibrasi
dilaboratorium sedangkan saat ini pada keseluruhan sertifikat layanan pengujian dan
klaibrasi baik yang pengerjaannya di laboratorium maupun in situ.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk waktu penerbitan sertifikat yakni 30 hari,
sedangkan target yang akan di capai pada jangka menengah yakni 28 hari.
Upaya pencapaian target tersebut akan dilakukan dengan adanya
melengkapi peralatan pengolah data petugas laboratorium, sehingga saat di
tempat pelanggan, petugas sudah dapat menginput hasil pekerjaan , dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

dilakukan pengiriman ke petugas admin laboratorium untuk ditindaklanjuti.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar nasional yang bisa dibandingkan, hanya
menganalisa data penerbitan sertifikat sesuai standar pelayanan minimal
LPFK Banjarbaru.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan


/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
a) Beban kerja yang tak sebanding dengan SDM yang tersedia
mengakibatkan penerbitan sertifikat cukup memakan waktu.
b) Laporan belum diterima dari lab. Karena proses penyeliaan belum
selesai.
c) Kehadiran pegawai yang dibatasi karena pandemic covid19 membuat
proses pencetakan sertifikat terhambat
d) Jumlah permintaan meningkat pada semester II, dan dikarenakan
pandemic, layanan in situ secara aktif baru mulai dilakukan pada bulan
Oktober, sehingga padatnya kegiatan layanan, mengakibatkan Sebagian
besar tenaga laboratorium ditugaskan, sehingga proses penginputan dan
penyeliaan sertifikat terhambat.

Alternatif solusi :
a) Membangun sistem pengolahan sertifikat diantaranya dengan
menyediakan petugas yang khusus dan terampil untuk input laporan
b) Pertemuan antara para penyelia dan membuat program atau system
kepenyeliaan yang efektif.
c) Membuat aplikasi yang mengintegrasikan pembuatan laporan dengan
penerbitan sertifikat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

6) Analisa atas efisiensi pengunaan sumber daya


Unit pelayanan Teknik melakukan monitoring terhadap penyelesaian
sertifikat pengujian dan kalibrasi.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Memberikan fasilitas penunjang pengolah data hasil laporan pengujian dan
kalibrasi ke petugas laboratorium sehingga dapat mempercepat penerbitan
hasil.

4. Terwujudnya optimalisasi sistem jejaring dan kemitraan


a) Jumlah MOU layanan yang terlaksana
Indikator ini menjelaskan banyaknya MOU/Kerjasama yang dilakukan terkait
layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi, pemantauan dosis personal
serta uji kesesuaian dan proteksi radiasi dengan fasilitas pelayanan Kesehatan.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ditetapkan pada 2020 adalah sebanyak 35, untuk capaiannya
sampai dengan saat ini sebanyak 49 MOU sehingga telah melebihi target
yang telah ditentukan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tabel 3. 8 Jumlah MOU layanan yang terlaksana

MOU 2020
No Fasyankes No surat Tanggal MOU Jangka Waktu MOU Ket. JUMLAH
JANUARI
1 RSUD Taman Husada Bontang YM.01.03.LV.1/15/2019 04 Januari 2019 5 Tahun / 2024 P&K
2 RSUD Sukamara YM.01.03/LV.4/533/2019 27 Mei 2019 2 Tahun / 2020 P&K
3 RSUD Kuala Kurun Kab. Gunung Mas YM.01.03/LV.4/637/2019 18 Februari 2019 2 Tahun / 2020 P&K
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II YM.01.03.LV.1/417/2019
4 09 Mei 2019 2 Tahun / 2020
Balikpapan P&K
5 RS Ibu dan Anak Cahaya Sangatta YM.01.03.LV.1/04/2019 26 Februari 2019 3 Tahun / 2022 P&K
6 RSUS Brigjend H. Hasan Basry Kandangan YM.01.03/LV.4/113/2019 02 Januari 2019 3 Tahun / 2022 P&K
7 RS Khusus Bedah Banjarmasin Siaga YM.01.03/LV.4/539/2019 13 Mei 2019 3 Tahun / 2022 P&K
8 Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan YM.01.03/LV.4/139/2019 19 Maret 2019 2 Tahun / 2020 P&K
9 Klinik Pramita YM.01.03/LV.4/749/2019 02 Juli 2019 3 tahun / 2022 P&K
19
10 RSUD dr. Murjani Sampit YM.01.03/LV.4/1606/2019 28 Oktober 2019 1 tahun / 2020 P&K
11 Dinkes Kota Bontang YM.01.03/LV.4/1835/2019 20 November 2019 2 Tahun / 2020 P&K
12 RSUD Idaman Banjarbaru YM.01.03/LV.4/96/2020 6 Januri 2020 5 Tahun /2025 P&K
13 Klinik Prodia Wil 7 YM.01.03/LV.4/1917/2019 02 Desember 2019 1 tahun / 2020 P&K
14 RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya YM.01.03/LV.4/1870/2019 27 November 2019 3 Tahun / 2022 P&K
15 RSJ Sambang Lihum YM.01.03/LV.4/01/2020 02 Januari 2020 1 tahun / 2020 P&K
16 Klinik BOHC Muara badak YM.01.03/LV.4/244/2020 28 Januari 2020 1 tahun / 2020 TLD
17 RS. TK.II Dr. R. Hardjanto Balikpapan YM.01.03/LV.4/203/2020 24 Januari 2020 1 tahun / 2020 TLD
18 RSU Syifa Medika Banjarbaru YM.01.03/LV.4/2034/2019 13 Desember 2019 1 tahun / 2020 TLD
19 RSUD Sultan Suriansyah YM.01.03/LV.4/1702/2019 06 November 2019 1 tahun / 2020 TLD
FEBRUARI
20 RSUD Kuala Pembuangan YM.01.03/LV.4/300/2020 06 Februari 2020 1 tahun / 2020 TLD
21 RSUD Anshari Saleh Banjarmasin TLD
22 RSUD Datu Sanggul YM.01.03/LV.4/90/2020 02 Januari 2020 1 tahun / 2020 TLD
23 PT. Kartika Bina Medikatama YM.01.03/LV.4/161/2020 20 Januari 2020 1 tahun / 2020 P&K
24 Dinkes Malinau YM.01.03/LV.4/1858/2019 27 November 2019 5 Tahun / 2025 P&K 9
25 RS Islam Banjarmasin YM.01.03/LV.4/1858/2019 25 nov 2019 1 tahun / 2020 P&K
26 Dinkes Kota Balikpapan P&K
27 RSUD Datu Sanggul YM.01.03/LV.4/89/2020 03 Januari 2020 1 tahun / 2020 P&K
28 RSUD Anshari Saleh Banjarmasin P&K
MARET
29 RSUD Pambalah Batung Amuntai Kab. HSU YM.01.03/LV.4/517/2020 09 Maret 2020 3 Tahun / 2022 P&K
30 RS Islam Bontang YM.01.03/LV.4/466/2020 02 Maret 2020 2 Tahun / 2021 P&K
31 Klinik Utama Mubarak YM.01.03/LV.4/2050/2019 16 Desember 2019 1 tahun / 2020 P&K 5
32 RS Bhayangkara Banjarmasin YM.01.03/LV.4/559/2020 16 Maret 2020 1 tahun / 2020 P&K
33 RS Bhayangkara Banjarmasin YM.01.03/LV.4/549/2020 16 Maret 2020 1 tahun / 2020 TLD
APRIL
34 RSUD Tamiang Layang YM.01.03/LV.4/469/2020 02 Maret 2020 1 tahun / 2020 P&K
35 Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara YM.01.03/LV.4/229/2020 30 Januari 2020 1 tahun / 2020 P&K 3
36 Lab. Kes Daerah Prov Kal-Tim P&K
MEI
0
NIHIL
JUNI
37 RSUD Jaraga Sasameh YM.01.03/LV.4/880/2020 15-Jun-20 1 tahun / 2020 P&K
38 Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin YM.01.03/LV.4/931/2020 30-Jun-20 1 tahun / 2020 P&K
4
39 RS Bhayangkara Balikpapan P&K
40 RS Moch. Ansari Saleh YM.01.03/LV.4/187/2020 20-Jan-20 1 tahun / 2020 TLD
JULI
41 RSUD Pulang Pisau YM.02.01/LV.4/271/2020 3-Feb-20 1 tahun / 2020 TLD
42 Dinas Kesehatan Kabupaten Berau YM.01.03/LV.4/1003/2020 1-Jul-20 1 tahun / 2020 P&K 2
AGUSTUS
0
NIHIL
SEPTEMBER 1
43 Dinkes Kab. HST YM.01.03/LV.4/1513/2020 21-Sep-20 3 tahun / 2023 P&K
OKTOBER
44 RSU Syifa Medika Banjarbaru YM.01.03/LV.4/1721/2020 27-Oct-20 1 tahun / 2021 TLD 3
45 RSJ Sambang Lihum YM.01.03/LV.4/1569/2020 1-Oct-20 1 tahun / 2021 TLD
46 RSUD H. Badaruddin Tanjung YM.01.03/LV.4/1683/2020 19-Oct-20 1 tahun / 2020 TLD
NOVEMBER
47 Dinkes kota banjarmasin YM.01.03/LV.4/1738/2020 2-Nov-20 1 tahun / 2020 P&K
3
48 RS Pertamina Tanjung YM.01.03/LV.4/1879/2020 18-Nov-20 1 tahun / 2020 TLD
49 RSUD Ulin YM.01.03/LV.4/1683/2020 19-Oct-20 1 tahun / 2020 P&K
DESEMBER
0
NIHIL
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat pada
perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Realisasi kinerja tahun 2020 untuk jumlah MOU layanan yang terlaksana
yakni ……MOU, sedangkan target yang akan di capai pada jangka
menengah yakni 45 MOU. Pengupayaaan pencapaian terget dengan selalu
berkoordinasi dan komunikasi dengan fasyankes untuk melakukan MOU
dengan LPFK Banjarbaru, untuk menjaga kesinambungan layanan pengujian
dan kalibrasi.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar nasional untuk dibandingkan dengan
indicator ini.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Capaian kinerja dapat terpenuhi namun terdapat beberapa kendala dengan
analisa sebagai berikut :
a) Fasyankes yang memililki MOU, tidak segera mengupdate Kembali data
alat yang diuji dan dikalibrasi.
b) Adanya MOU yang tidak terlaksana karena kondisi pandemi covid 19.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Alternatif solusi :
a) Unit pelayanan Teknik agar berkoordinasi secara intens ke pelanggan
menjelang awal tahun anggaran yang ber MOU dengan LPFK Banjabaru
terkait pentingnya mengupdate data alat yang akan dilakukan pengujian
dan/atau kalibrasi.
b) Menjaga dan menjalin komunikasi baik dengan pelanggan yang belum
terlaksana layanan pengujian dan kalibrasinya sehingga
kesinambnungan layanan tetap terjalin diperiode berikutnya.
c) Adanya pembuatan souvenir untuk pelanggan, sebagai bentuk
terimakasih atas memilih LPFK Banjarbaru sebagai penyedia jasa
layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi, dan juga sebagai
pengingat ke LPFK Banjarbaru.

6) Analisa atas efisiensi penggunaan sumber daya


Memanfaatkan sosialisasi dan koordinasi terkait MOU melalui media
elektronik untuk efisiensi waktu dan anggaran.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Unit pelayanan Teknik melakukan koordinasi melalui surat/secara elektronik
untuk memperpanjang atau menjalin MOU dengan LPFK Banjarbaru di akhir
tahun untuk kegiatan di tahun berikutnya.

b) Jumlah fasyankes teredukasi


Memberikan sosialisasi/koordinasi terkait layanan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi pada fasyankes prioritas nasional untuk mendukung penguatan akses
dan mutu layanan kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Dinas
Nama Puskesmas List Jumlah
Kota/Kabupaten
BINUANG 
HATUNGUN 
1)
TAMBARANGAN 
PUSKESMAS SALAM

BABARIS
TAMBARUNTUNG 
PANDAHAN  13 PKM
Dinkes Kab. Tapin
BANUA PADANG 
PIANI 
LOKPAIKAT 
TAPIN UTARA 
BAKARANGAN 
BARINGIN 
MARGASARI 
KARANG INTAN1 
Dinkes Kab. Banjar MATARAMAN  3 PKM
PENGARON 
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target tahun 2020 yang ditetapkan untuk indikator ini adalah sebesar 15
fasyankes untuk capaian sampai dengan saat ini sebanyak 16 fasyankes
prioritas nasional yang telah teredukasi layanan pengujian dan/atau
kalibrasi.

Tabel 3. 9 Laporan Fasyankes teredukasi


Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Tidak ada pembanding antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun-tahun sebelumnya karena indicator ini tidak terdapat pada
perjanjian kinerja pada tahun sebelumnya.

3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan


target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi
Capaian realisasi kinerja tahun ini jika dibandingkan dengan target jangka
menengah yakni 20 fasyankes yang teredukasi tetap optimis bisa dicapai
dengan adanya strategi kedepan diantaranya menjalin komunikasi secara
intensif dengan stakeholder untuk pencapaian indicator tersebut secara
optimal.

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Untuk realisasi indicator ini belum ada acuan standar nasional yang bisa
dibandingkan, sasaran fasyankes yang diedukasi berdasarkan data
fasyankes di wilayah kerja yang belum rutin melakukan layanan pengujian
dan kalibrasi untuk menjadi target fasyankes yang harus dilakukan edukasi
terkait pentingnya kegiatan pengujian/kalibrasi alat Kesehatan.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Meskipun secara target telah tercapai namun dalam pelaksanaan indicator
ini terdapat beberapa masalah yang ditemui yakni beberapa kegiatan
layanan di fasyankes prioritas nasional yang akan diedukasi tertunda akibat
pendemi Covid19 , karena lebih mengutamakan Kesehatan dan keselamatan
sebagai upaya menekan penyebaran covid 19 yang berpotensi terjadi saat
kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi.

Alternatif solusi :
Melakukan penelusuran daftar layanan fasyankes yang masuk dalam lokus
prioritas nasional yang memungkinkan untuk dilayani dengan menerapkan
standar protokoler Kesehatan Covid 19, sehingga dapat memaksimalkan
layanan pada waktu yang tersedia.

6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya


Memanfaatkan sosialisasi dan koordinasi terhadap Fasyankes yang akan
diedukasi melalui media elektronik untuk efisiensi waktu dan anggaran.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini yaitu pagu Rp.125.568.000 dan realisasi
sebesar Rp. 7.600.000.

7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Melakukan koordinasi dan sosialisasi terhadap fasyankes terkait pentingnya
pengujian dan kalibrasi secara berkesinambungan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

5. Terwujudnya penjaminan mutu layanan


a) Jumlah lingkup alat yang terakreditasi
Adanya pengakuan dari Lembaga sertifikasi yang berwenang terhadap institusi
inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi sesuai standar yang digunakan (SNI
ISO/IEC 17025:2017, SNI ISO/IEC 17020:2012) dari KAN /BAPETEN.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Untuk target yang ditentukan adalah sebanyak 15 lingkup alat yang
terakreditasi sedangkan realisasi yang telah dicapai telah memenuhi target
yang diinginkan yakni tercapai 15 lingkup alat telah terakreditasi. Saat ini
LPFK Banjarbaru mencapai lingkup kalibrasi pada alat Sphymomanometer,
Centrifuge, Oven, Laboratorium incubator, Rotator, Suction Pump, Strillisator,
Syringe Pump, Infusion Pump, dan Wall Suction sedangkan pada
laboratorium pengujian pada alat Dental X Ray, Dental X Ray Panoramic,
General Purpose, Mobile X Ray dan TLD. Untuk reakreditasi laboratorium
penguji telah terlaksana melalui media remote assesmen oleh KAN.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Tabel 3. 10 Perbandingan target dan capaian kinerja jumlah lingkup alat yang terakreditasi

Indikator Target Capaian


201
Jumlah lingkup alat yang 2019 2020 2018 2019 2020
terakreditasi 8

Jika realisasi indicator kinerja dan capaian kinerja tahun ini dibandingkan
dengan capaian tahun 2018 sebesar 11 lingkup dan tahun 2019 15 lingkup
maka dapat dinyatakan terjadi perkembangan tambahan lingkup akreditasi
laboratorium untuk meningkatkan penjaminan mutu layanan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

3) Membadingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target


jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar nasional yang dibandingkan dengan
indicator ini.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Analisa kendala proses akreditasi :
a) Adanya kegiatan asessmen KAN, yang salah satu temuannya pada
lingkup tekanan Spygmomanometer diberikan CMC sekitar 1,2 MPE, hal
ini memberikan efek pada pelaporan hasil pengujian dan kalibrasi.
b) Pengambilan data untuk proses reakreditasi penambahan ruang lingkup
laboratorium UKPR ke KAN dan Bapeten terkendala kondisi pandemic
Covid19 sehingga cukup memakan waktu.
c) Adanya pengaturan jam kerja di masa pandemic covid19, menjadi
kendala dalam penyiapan dokumen reakreditasi dan penambahan ruang
lingkup baik ke KAN maupun Bapeten.

Alternatif solusi :
a) Kepala instalasi Lab. Pengujian dan Kalibrasi berupaya memberikan
bukti untuk mempertahankan CMC pada nilai 0,6 MPE.
b) Melakukan penyiapan dokumen reakreditasi dan penambahan ruang
lingkup melalui media elektronik
c) Melakukan pemantauan secara intensif progress kegiatan reakreditasi
dan penambahan ruang lingkup baik ke KAN maupun Bapeten dimasa
pandemic covid 19.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya


a) Menggunakan media elektronik untuk persiapan dan koordinasi terkait
proses akreditasi.
b) Tidak menggunakan pihak luar untuk jasa konsultasi maupun
pendampingan terkait kegiatan akreditasi.
c) Kegiatan assessment akreditasi KAN menggunakan media elektronik
(remote assesment).
d) Untuk anggaran terselenggaranya indicator ini sebesar Rp. 86.094.000
dan untuk realisasinya sebesar Rp. 48.840.600.

7) Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
LPFK Banjarbaru melakukan kajian guna menambah cakupan lingkup alat
yang terakreditasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

b) Jumlah kegiatan uji banding/uji profesiensi/ cek antara yang diikuti


Banyaknya kegiatan uji banding/uji profesiensi/cek antara yang diikuti. Kegiatan
ini bertujuan untuk menjamin mutu layanan inspeksi, pengujian dan kalibrasi.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Untuk target inidikator ini adalah ada 4 kegiatan yang diharapkan terlaksana.
Untuk capaian yang diperoleh yakni telah terlaksana 4 kegiatan uji
banding/uji profesiensi/cek antara yang diikuti. Adapun kegiatan tersebut :
a) Uji Banding Lab. Kalibrasi untuk alat Suction Pump tahun 2020 di Jakarta
b) Uji Banding Lab. Kalibrasi untuk alat Doppler & Phototerapy tahun 2020 di
Jakarta
c) Uji Banding Inspeksi Listrik Medis di RSUD Bangil Jawa Timur
d) Uji Interkomparasi TLD Badge tahun 2020 di BPFK Medan.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tidak ada data pembanding pada indicator ini dikarenakan pada perjanjian
kinerja tahun 2019 tidak mencantumkan terkait jumlah kegiatan yang diikuti.

3) Membadingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target


jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar nasional untuk indicator ini.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Analisa penyebab tidak dapat mengikuti kegiatan :
Adanya pandemic covid 19, sehingga terdapat beberapa kegiatan uji
profisiensi yang tidak diikuti, terutama penyelenggaraanya yang berada di
luar Kalimantan selatan dan mempunyai status kedaruratan tinggi (zona
merah).

Alternatif solusi :
a) Kegiatan jaminan mutu layanan dilakukan melalui kegiatan cek antara,
sebagai alternatif selain uji profisiensi.
b) Menjadi penyelenggara uji profesiensi.

6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya


Dengan adanya keterbatasan penyelenggara uji profisiensi maka LPFK
Banjarbaru untuk menjamin mutu layanan melakukan kegiatan cek antara
yang dilakukan secara mandiri oleh laboratorium. Untuk terselenggaranya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

indicator ini anggarannya sebesar Rp. 91.785.000 dan realisasinya sebesar


Rp. 41.606.133.

7) Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Melakukan uji banding/uji profesiensi/cek antara secara mandiri oleh pihak
laboratorium sehingga tidak tergantung kepada penyelenggara namun, tetap
mengikuti kegiatan yang diadakan pihak ekternal untuk menjadi tolak ukur
peningkatan kualitas.

c) Jumlah alat kerja pengujian dan kalibrasi yang terkalibrasi


Jumlah alat kerja untuk mendukung layanan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi yang telah dilakukan rekalibrasi.
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Target yang ditentukan pada tahun 2020 adalah 90 alat telah terkalibrasi.
Untuk capaiannya jumlah alat kerja yang terkalibrasi pada tahun 2020 telah
mencapai 98.

2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini


dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Tabel 3. 11 Perbandingan target dan capaian kinerja jumlah kegiatan

Indikator Target Capaian


Jumlah alat kerja pengujian dan 2018 2019 2020 2018 2019 2020
kalibrasi yang terkalibrasi 60 80 90 97 81 98

Jika realisasi indicator dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 98,
tahun 2019 sebesar 81, dan tahun 2018 sebesar 97, maka dapat dinyatakan
ada perkembangan kinerja yang telah meningkat.
3) Membadingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional


(jika ada)
Tidak ada acuan atau pun standar untuk dibandingkan dengan indicator ini.

5) Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan


kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
Analisis kendala pelaksanaan rekalibrasi alat kalibrasi :
a) Kondisi pandemic Covid19 cukup berpengaruh dalam pemenuhan target
alat kerja pengujian dan kalibrasi yang terkalibrasi karena proses
pengiriman terbatas dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam
penanganannya karena mengikuti protokol Covid 19.
b) Penyedia jasa rekalibrasi memiliki keterbatasan pada jumlah dan jenis
alat karena masih masa pandemic Covid19.
c) Waktu pengiriman kembali alat yang telah dikalibrasi memakan waktu
cukup lama.
d) Terdapat kesalahan dalam penulisan sertifikat yang mengakibatkan
lamanya waktu penerimaan sertifikat.
e) Penyedia jasa layanan rekalibrasi terbatas, Laboratorium belum
menyediakan data alternatif pelaksana rekalibrasi terutama untuk
penyedia jasa rekalibrasi yang terbatas tersebut.

Alternatif solusi :
a) Melakukan pemetaan terhadap penyedia yang memiliki jumlah
kemampuan layanan rekalibrasi yang sesuai dengan kebutuhan LPFK
Banjarbaru.
b) Melakukan pemantauan proses penyelesaian rakalibrasi alat sandar
beserta sertifikatnya secara intensif kepada penyedia jasa rekalibrasi.
c) Berkoordinasi kepada Kepala Urusan Tata Usaha untuk memastikan
sejauh mana proses penyelesaian sertifikat.
d) Memiliki beberapa alternatif penyedia jasa rekalibrasi alat standar.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya


Peralatan kerja dipelihara/direkalibrasi secara berkala, sehingga alat tersebut
tidak mudah rusak dan terjamin mutunya sehingga biaya pemeliharaan dapat
diefisiensi. Anggaran untuk terwujudnya indicator ini sebesar Rp.
335.683.000 dan realisasinya sebesar Rp. 289.825.000.

7) Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun


kegagalan pencapaian pernyataan kinerja

d) Persentase temuan audit yang ditindaklajuti


Jumlah temuan audit sesuai standar yang diterapkan, yang telah dilakukan
perbaikan.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebesar 100% dan realisasi tahun
ini sebesar 100% karena seluruh temuan audit telah ditindaklanjuti, artinya
dinyatakan bahwa sasaran kinerja terpenuhi.

2) Permasalahan
a) Terkendala dalam pemecahan tindakan perbaikan yang sedang
dikerjakan karena keterbatasan dan persepsi pemahaman yang berbeda
sehingga tindakan perbaikan belum dianggap memenuhi oleh assessor.
b) Adanya pengaturan jam kerja di masa pandemic covid19, menjadi
kendala dalam menindaklanjuti temuan reakreditasi dan penambahan
ruang lingkup baik ke KAN maupun Bapeten.

3) Usul pemecahan masalah


a) Perlunya pembahasan khusus untuk menyelesaikan temuan audit
dengan narasumber yang sudah memiliki pengalaman terkait temuan
yang sedang ditindaklanjuti baik itu dari internal maupun eksternal LPFK
Banjarbaru.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

b) Melakukan koordinasi tindak lanjut atas temuan audit eksternal maupun


internal melalui media elektronik.
c) Melakukan pemantauan secara intensif progress kegiatan tindak lanjut
atas temuan audit eksternal maupun internal.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


a) Menggunakan media elektronik untuk persiapan dan koordinasi terkait
proses tindak lanjut atas temuan audit eksternal maupun internal.
b) Tidak menggunakan pihak luar untuk jasa konsultasi maupun
pendampingan terkait kegiatan tindak lanjut atas temuan audit eksternal
maupun internal.
c) Untuk anggaran terkait indikator ini sebesar Rp. 86.094.000 dan
realisasinya sebesar Rp. 48.840.600.

6. Terwujudnya peningkatan cakupan layanan untuk mendukung peningkatan


akses dan mutu layanan
a) Jumlah fasyankes yang terlayani
Jumlah fasyankes yang telah dilayani inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi
LPFK Banjarbaru.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebanyak 355 fasyankes terlayani
dan realisasi tahun ini sebesar 384 fasyankes.

2) Permasalahan
a) Pelaksanaan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi belum dapat
terlayani maksimal karena adanya pandemi covid 19 sehingga layanan in
situ dihentikan beberapa waktu, hanya melayani pengujian dan/atau
kalibrasi dilaboratorium dan TLD badge.
b) Adanya penyedia jasa kalibrasi swasta di wilayah kerja LPFK
Banjarbaru.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

c) Anggaran pengujian dan/atau kalibrasi di fasyankes dialihkan untuk


anggaran penanganan pandemi Covid 19

3) Usul pemecahan masalah


a) Koordinasi standar protokoler Kesehatan saat layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi di fasyankes.
b) Membuat rencana strategis dalam menghadapi tantangan dari penyedia
jasa kalibrasi swasta
c) Selalu mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi, sebagai jaminan mutu layanan.
d) Meningkatkan lingkup akreditasi sebagai sarana ketelusuran dan adanya
pengakuan mutu layanan dari badan eksternal.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

a) Menggunakan media elektronik untuk persiapan dan koordinasi terkait


proses pelaksanaan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi.
b) Melakukan penggabungan layanan yang berada dalam satu wilayah
(kluster) sehingga dapat mengefisiensi biaya dan waktu.

b) Jumlah alat yang dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi


Jumlah alat yang telah dilayani inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi LPFK
Banjarbaru.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebanyak 18.713 alkes terlayani
dan realisasi tahun ini sebesar 7929 alat. Target yang diperoleh belum dapat
dicapai karena adanya kondisi pandemic covid 19 menyebabkan layanan
terhenti beberapa waktu untuk menekan kasus penyebaran covid 19 yang
berpotensi dapat terjadi saat kegiatan layanan inspeksi, pengujian dan/atau
kalibrasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Permasalahan
a) Pelaksanaan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi belum dapat
terlayani maksimal karena adanya pandemi covid 19 sehingga layanan in
situ dihentikan beberapa waktu, hanya melayani pengujian dan/atau
kalibrasi dilaboratorium dan TLD badge.
b) Anggaran pengujian dan/atau kalibrasi di fasyankes dialihkan untuk
anggaran penanganan pandemi Covid 19
c) Ada beberapa alat yang tidak dilakukan kalibrasi karena berpotensi akan
menimbulkan penyebaran virus covid 19 seperti suction pump, dental
unit.

3) Usul pemecahan masalah


a) Koordinasi standar protokoler Kesehatan saat layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi di fasyankes.
d) Melakukan koordinasi dan komunikasi ke fasyankes, untuk tetap
menganggarkan kegiatan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi
diperiode berikutnya untuk menjaga kesinambungan ketersediaan alat
yang aman dan laik pakai.
e) Adanya penggantian terhadap alat Kesehatan yang belum dapat
dilakukan kalibrasi tersebut
f) Selalu mempertahankan dan meningkatkan mutu layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi, sebagai jaminan mutu layanan.
g) Meningkatkan lingkup akreditasi sebagai sarana ketelusuran dan adanya
pengakuan mutu layanan dari badan eksternal.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


a) Menggunakan media elektronik untuk persiapan dan koordinasi terkait
proses pelaksanaan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi.
b) Melakukan penggabungan layanan yang berada dalam satu wilayah
(kluster) sehingga dapat mengefisiensi biaya dan waktu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

c) Jumlah pekerja radiasi yang dilayani pengujian dosis radiasinya


Indikator ini menggambarkan mengenai pemantauan pekerja radiasi yang telah
dilakukan pelayanan baik registrasi maupun pembacaan dosis.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebanyak 400 pekerja radiasi yang
dilayani pengujian dosis radiasinya dan realisasi tahun ini sebesar 594
pekerja radiasi yang dilayani pengujian dosis radiasinya. LPFK Banjarbaru
selalu berupaya aktif untuk menjalin komunikasi dengan IRM untuk menjaga
kesinambungan dalam pemantauan dosis pekerja radiasi.

2) Permasalahan
a) Ketepatan waktu pengembalian TLD badge yang sudah digunakan IRM
masih belum optimal, sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil
pengujian dan kesinambungan pembacaan hasil, hal ini secara tidak
langsung juga mempengaruhi terhadap pendapatan organisasi.
b) Kurangnya pemantauan dari unit pelayanan teknik ke IRM untuk
pengembalian TLD badge tepat waktu.
c) Penatausahaan TLD badge masih belum optimal.
d) Belum ada kemampuan layanan TLD mata.

3) Usul pemecahan masalah


a) Selalu memberikan pemahaman ke pelanggan terkait pentingnya
pengembalian TLD badge tepat waktu sesuai himbauan dari BAPETEN,
baik secara surat maupun melalui hotline layanan.
b) Unit pelayanan Teknik secara aktif terus memantau kepatuhan
pengembalian TLD badge.
c) Unit pelayanan Teknik mengintegrasikan data dengan unit laboratorium
PPDP sehingga berkesinambungan.
d) Mengajukan usulan ke Bapeten untuk penambahan lingkup layanan TLD
mata.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya

Menggunakan media elektronik untuk koordinasi terkait proses pelaksanaan


layanan Pemantauan Dosis Personal.

7. Terwujudnya pelayanan berbasis system informasi terintegrasi


a) Jumlah aplikasi yang digunakan untuk menunjang layanan
Indikator ini menggambarkan mengenai jumlah aplikasi yang digunakan untuk
mempermudah tugas pokok dan fungsi organisasi.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditetapkan pada tahun 2020 sebanyak 1 aplikasi dan realisasi
tahun ini terdapat 1 aplikasi yang dimiliki untuk menunjang pelayanan yakni
SINKRON. Dalam menghadapi era 4.0 saat ini maka LPFK Banjarabru selalu
berupaya untuk terus melakukan pengembangan pelayanan berbasis system
informasi terintegrasi sehingga akses pelayanan menjadi lebih mudah.

2) Permasalahan
a) Keberagaman pengolahan hasil pengujian dan kalibrasi pada
laboratorium, menjadi kendala dalam membuat system informasi
terintegrasi.
b) Terbatasnya waktu kajian Bersama antara pihak IT dan pihak pelaksana
pengujian dan kalibrasi untuk menyamakan persepsi dalam pembuatan
alur proses pelayanan berbasis system informasi terintegrasi.
c) Belum maksimalnya alat pengolah data sebagai pendukung dalam
optimalisasi penggunaan aplikasi layanan.
d) Personil pengelola system informasi masih tenaga honorer.

3) Usul pemecahan masalah


Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

a) Adanya kajian Bersama antara personil IT dengan pihak pelaksana


pengujian dan kalibrasi menyamakan persepsi dalam pembuatan alur
proses pelayanan berbasis system informasi terintegrasi, mulai dari
permohonan sampai penerbitan sertifikat.
b) Pemenuhan alat pengolah data untuk optimalsisasi penggunaan aplikasi
layanan.
c) Melakukan permohonan CPNS untuk formasi Teknik informatika.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Optimalisasi tim IT dapat membuat sistem informasi penanganan kepuasan
stakeholder secara mandiri.

8. Terwujudnya tata Kelola organisasi yang baik


a) Jumlah SOP yang diperbarui
Pembuatan SOP baik kategori baru maupun pengembangan yang sudah ada,
untuk menunjang pelayanan.
1) Kondisi yang dicapai
Dalam menunjang pelayanan diperlukan standar operasional prosedur (SOP)
untuk memandu dalam tata laksana organisasi. Pada tahun 2020 , terdapat
target 5 (lima) SOP yang akan dibuat, untuk realisasi, terdapat 5 SOP yang
telah dibuat atau dikembangkan.

Tabel 3. 12 Daftar SOP

No Jenis SOP
1 Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi
2 Pengaduan Pelanggan
3 Prosedur Kerja Layanan Pengujian dan Kalibrasi
4 SOP SIMPLE
5 SOP SINKRON

2) Permasalahan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

a) Ada perubahan di uraian kegiatan pada SOP, namun perbaikan pada


dokumen tidak langsung dilakukan.
b) Ada perubahan di SOP , namun tidak disampaikan ke pengelola SOP.

3) Usul pemecahan masalah


a) Ada agenda rutin untuk pembahasan SOP, sehingga jika ada tahapan
yang sudah tidak relevan, bisa dilakukan perbaikan.
b) Pengawasan pergerakan SOP bisa dipantau melalui kegiatan audit
bulanan yang telah rutin dilakukan.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Tidak menggunakan pihak luar untuk jasa konsultasi maupun pendampingan
terkait pembuatan SOP.

9. Terwujudnya peningkatan kemampuan layanan


a) Jumlah kemampuan layanan pengujian dan kalibrasi
Banyaknya kemampuan layanan inspeksi, pengujian dan/atau kalibrasi,
pemantauan pengujian dosis personal, uji kesesuaian dan proteksi radiasi.
1) Kondisi yang dicapai
Peningkatan kemampuan layanan Inspeksi, Pengujian dan/atau Kalibrasi
sangat berperan penting dalam melaksanakan optimalisasi tugas pokok dan
fungsi organisasi, saat ini LPFK Banjarbaru memiliki 101 kemampuan
layanan dari terget 97 kemampuan layanan. Hal ini sangat memerlukan
dukungan kompetensi SDM dan ketersediaan peralatan yang dimiliki
laboratorium.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

KEMAMPUAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI


LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN (LPFK) BANJARBARU
Website : bpfk-banjarbaru.org
TARIF PENGUJIAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN PER PEMERIKSAAN SETIAP ALAT
(Dikutip dari PP No.64 Tahun 2019, tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian Kesehatan)

No. Nama Alat Tarif No. Nama Alat Tarif


Kalibrasi
1 Flow Meter Rp 192,000.00 53 Mesin Anaesthesi tanpa Vaporizer tanpa Ventilator Rp 228,000.00
2 Thermometer Klinik Rp 216,000.00 54 Oven Rp 396,000.00
Vaporizer ( tanpa gas
3 anaesthesi ) Rp 396,000.00 55 Paraffin Bath Rp 252,000.00
4 Vaporizer dg gas Desilurane Rp 2,076,000.00 56 Pulse Oximetri/ SPO2 Monitor Rp 180,000.00
5 Vaporizer dg gas Enflurane Rp 2,076,000.00 57 Short Wave Diathermi Rp 312,000.00
6 Vaporizer dg gas Halothane Rp 2,076,000.00 58 Sphygmomanometer Rp 84,000.00
7 Vaporizer dg gas Isoflurane Rp 2,076,000.00 59 Tensimeter Digital / Blood Pressure Monitor (BPM) Rp 162,000.00
8 Vaporizer dg gas Sevoflurane Rp 2,076,000.00 60 Spirometer Rp 156,000.00
9 Timbangan Bayi Rp 180,000.00 61 Sterilisator Basah Rp 204,000.00
10 Mikropipet Fix Rp 288,000.00 62 Sterilisator Kering Rp 204,000.00
11 Mikropipet Multi Channel Rp 288,000.00 63 Syringe Pump Rp 288,000.00
12 Mikropipet Variabel Rp 384,000.00 64 Traksi Rp 168,000.00
13 Analytical Balance Rp 180,000.00 65 Treadmill Rp 168,000.00
Pengujian 66 Ultrasound Therapy Rp 216,000.00
14 TLD Rp 150,000.00 67 USG Rp 300,000.00
15 Head Lamp Rp 144,000.00 68 Vacuum Extractor Rp 168,000.00
16 Examination Lamp Rp 144,000.00 69 Ventilator Rp 396,000.00
17 Lampu Operasi Rp 192,000.00 70 Water Bath Rp 216,000.00
18 Nebulizer Rp 228,000.00 71 Centrifuge Refrigerator Rp 420,000.00
19 O2 Concentrator Rp 288,000.00 72 Stirer Rp 156,000.00
20 Photo Therapy Unit / Blue Light Rp 204,000.00 73 EEG Rp 420,000.00
21 UV Lamp Rp 156,000.00 74 Blood Warmer Rp 216.000.00
22 UV Sterilizer Rp 180,000.00 75 Medical Freezer Rp 396.000.00
Pengujian dan Kalibrasi 76 Thoracic Aspirator Rp 144,000.00
Alat Hisap Medik / Suction
23 Rp 144,000.00 77 Tracheal Aspirator Rp 144,000.00
Pump
24 Suction Wall Rp 96,000.00 78 Suction Pump Saliva Rp 144,000.00
25 Autoclave Rp 312,000.00 79 Ventilator Transport Rp 396,000.00
26 Treadmill With ECG Rp 250,000.00 Pengujian & Kalibrasi Alat X-Ray
27 Anaesthesi Ventilator Rp 396,000.00 80 General Purpose Rp 1,032,000.00
28 Audiometer Rp 396,000.00 81 General Purpose with Automatic Exposure Computed Rp 1,440,000.00
Baby Incubator / Inkubator
29 Perawatan Rp 324,000.00 82 Mobile X Ray Rp 876,000.00
30 Bedside Monitor/ Patient Monitor Rp 588,000.00 83 Dental X Ray Rp 950,000.00
31 Blood Bank Rp 252,000.00 84 Dental Panoramic Rp 600,000.00
32 Centrifuge Rp 240,000.00 85 Dental Panoramic with Chepalometric Rp 700,000.00
33 CPAP Rp 396,000.00 86 CT Scan Rp 1,044,000.00
34 Defibrillator Rp 156,000.00 Pengujian Proteksi Radiasi
35 Defibrillator With ECG Rp 300,000.00 87 General Purpose Rp 750,000.00
36 Defibrillator Monitor Rp 300,000.00 88 General Purpose with Automatic Exposure Computed Rp 750,000.00
37 Dental Unit Rp 168,000.00 89 Mobile X Ray Rp 600,000.00
38 Doppler / Fetal Detector Rp 156,000.00 90 Dental X Ray Rp 500,000.00
39 ECG Recorder Rp 180,000.00 91 Dental Panoramic Rp 800,000.00
40 Elektro Stimulator / EST Rp 288,000.00 92 Dental Panoramic with Chepalometric Rp 800,000.00
41 Cardiotocograph (CTG) Rp 168,000.00 93 CT Scan Rp 1,150,000.00
42 ESU Rp 348,000.00 Pelayanan Penggantian Alat
43 Haemodialisa Rp 216,000.00 94 Penggantian Holder Rp 275,000.00
44 Bedside With Defibilator Rp 620,000.00 Pelayanan Uji Kesesuaian
45 Blood Solution Warmer Rp 216,000.00 95 General Purpose Rp 1,872,000.00
46 Defiblitator With ECG With SPO2 Rp 400,000.00 96 Mobile X Ray Rp 1,400,000.00
47 Heart Rate Monitor Rp 300,000.00 97 Dental X Ray Rp 1,400,000.00
48 Infant Warmer Rp 240,000.00 98 Dental Panoramic Rp 1,400,000.00
49 Infusion Pump Rp 288,000.00 99 CT Scan Rp 2,634,000.00
50 Laboratorium Incubator Rp 252,000.00 Pelayanan Inspeksi
51 Laboratorium Refrigerator Rp 252,000.00 100 Instalasi Listrik Medis Rp 1,100,000.00
52 Laboratorium Rotator Rp 144,000.00 101 Grounding / Pentanahan Rp 348,000.00

Catatan :

Peraturan Pemerintah No 64 Tahun 2019 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada
Pasal 5
Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak berupa ; jasa pengujian, jasa kalibrasi yang dilaksanakan di luar laboratorium tidak termasuk
biaya akomodasi, uang harian, dan trasportasi

Biaya akomodasi, uang harian, dan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada wajib bayar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang - undangan.

Penjelasan Peraturan Pemerintah No.64 Tahun 2019 Terkait Pasal 5 :


Yang Dimaksud Dengan " Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan"Adalah Peraturan Menteri Keuangan yang Mengatur Mengenai
Standar Biaya.

Kepala LPFK Banjarbaru

Yuni Irmawati, S.KM


NIP. 197806222002122001
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Permasalahan
a) Ketersediaan jumlah SDM yang masih terbatas, sehingga belum memiliki
SDM yang khusus mengkaji terkait metode kerja, spesifikasi peralatan
yang diperlukan, untuk dasar dalam penambahan kemampuan layanan.
b) Adanya pandemic covid 19 sehingga tertundanya beberapa agenda
bimbingan teknis/workshop untuk peningkatan kemampuan SDM dalam
mendukung penambahan kemampuan layanan.
c) Adanya Ketersediaan peralatan untuk mendukung penambahan
kemampuan layanan belum semua terpenuhi.

3) Usul pemecahan masalah


a) Adanya komitmen bersama antara para kepala laboratorium dan
manajemen untuk dapat mengkaji bersama terkait metode kerja,
spesifikasi peralatan yang diperlukan, untuk dasar dalam penambahan
kemampuan layanan.
b) Kegiatan bimbingan teknis/workshop dilakukan melalui virtual, meskipun
hasilnya kurang maksimal terutama kegiatan pelatihan yang memerlukan
praktik.
c) Organisasi seupaya mungkin dapat merealisasikan pengadaan alat baik
yang anggarannya bersumber dari rupiah murni maupun PNBP.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Memaksimalkan tenaga laboratorium untuk mengkaji dan menerapkan
metode kerja Dirjen Yankes dalam pelayanan inspeksi pengujian dan
kalibrasi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

10. Terwujudnya pemenuhan SDM yang kompeten


a) Prosentase peningkatan kompetensi staff
Pelatihan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menigkatkan kompetensi
staf lingkungan manajemen maupun teknis, dengan media in house training
maupun mengikuti di tempat penyelenggara.
1) Kondisi yang dicapai
Untuk indikator ini pada tahun 2020 ditargetkan sebanyak 60% pegawai telah
mengikuti pelatihan dan untuk capaiannya telah memenuhi dan melebihi
target yakni 100% karena secara keseluruhan pegawai telah mengikuti
pelatihan baik pelatihan yang mendukung kompetensi pegawai secara teknis
maupun administratif.

2) Permasalahan
a) Untuk permasalah yang dialami dalam pemenuhan indikator ini adalah
adanya kondisi pandemic Covid19 sehingga tidak dapat mengikuti
pelatihan yang sifatnya langsung atau tatap muka.
b) Dimasa Pandemi covid 19, Kegiatan pelatihan untuk peningkatan
kompetensi pegawai dilakukan secara virtual, namun dirasakan tidak
terlalu efektif/kurang optimal terutama pada pelatihan yang memerlukan
praktik.

3) Usul pemecahanan masalah


Untuk mengatasi keterbatasan pelatihan yang diperlukan sebagai
peningkatan kompetensi mengikuti pelatihan secara online.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Pemenuhan peningkatan kompetensi SDM dimasa pandemic Covid19
dengan melakukan pelatihan secara virtual. Sehingga dapat
mengikutsertakan banyak pegawai dengan biaya yang efisien dan untuk
anggarannya sendiri sebesar Rp. 481.533.000 dan realisasinya Rp.
259.812.449.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

11. Terwujudnya budaya kinerja


a) Pencapaian SKP
Sasaran dan kinerja harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian
yang bersifat nyata dan dapat diukur serta disepakati pegawai dan atasannya.
1) Kondisi yang dicapai
Untuk target yang ditentukan pada tahun 2020 adalah 100% dan telah
tercapai yakni sebesar 100%.

2) Permasalahan
Adanya Pandemi covid 19 menyebabkan realisasi target kinerja setiap
pegawai terkendala, secara tidak langsung menyebabkan kinerja organisasi
tidak tercapai sesuai target yang ditentukan diantara capaian pendapatan dan
capaian jumlah alat yang dilakukan pengujian dan kalibrasi.

3) Usul pemecahan masalah

Melakukan kaji ulang untuk penyesuaian terhadap target sasaran kinerja


pegawai dimasa pandemic Covid19.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Pelaporan kinerja pegawai secara online melalui aplikasi E-Kinerja dimasa
pandemic Covid19 dimana hal tersebut memberikan efisiensi dalam hal
waktu dan metode dalam akses pelaporan sasaran kinerja pegawai.

12. Terwujudnya pemenuhan sarana, prasarana dan peralatan penunjang


pelayanan
a) Terpenuhinya kebutuhan alat ukur standar
Terpenuhinya kebutuhan alat kerja untuk memberikan layanan inspeksi,
pengujian dan/atau kalibrasi.
1) Kondisi yang dicapai
Target yang ditentukan untuk indicator ini pada tahun 2020 adalah sebanyak
51 alat ukur standard dan untuk capaiannya adalah sebanyak 56 alat ukur
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

standar. Pemenuhan alat ukur standar ini untuk mendukung pelayanan


inspeksi pengujian dan kalibrasi dalam upaya optimalisasi layanan kepada
stakeholder.

Tabel 3. 13 Kebutuhan alat ukur standar tahun 2020

TAMBAHAN KEBUTUHAN ALAT UKUR STANDAR


TAHUN 2020

No. LABORATORIUM NAMA ALAT JUMLAH UNIT


1 Pengujian dan Kalibrasi USG Phantom 3
2 Data Logger 2
3 Audio Meter Analyzer 2
4 Anasthesi Gas Analyzer 3
5 Variable Decade Box (Resistance) 4
6 Digital UV Radiometer 2
7 Ultrasound Watt Meter 2
8 Haemodialisa Analizer 2
9 Syringe Kalibrator 2
Anak Timbangan 1 mg 1 kg (Anak
1
10 Timbangan E1)
11 Oxygen Analyzer 3
12 Anak Timbangan Class 1 3
13 Reference Thermometer 1
14 Digital Multimeter 1
15 Hygro thermograph 2
16 Medical Scopemeter 2
17 Defibrilator Analyzer 3
18 Phototeraphy Radiometer 2
19 Toolset 2
Ultrasound Tehrapy (Combi
1
20 ESLaser)
21 Shortwave Diatermy 1
22 Sphymomanometer Digital 1
23 Timbangan Analitik 1
24 Baby Incubator 1
25 Microscoper 1
26 Infuse Device Analyzer 2
27 Uji Kesesuaian Survey Meter Digital 1
28 Waterpass 1
29 HVL Kit and Stand (Plat CU) 1
Sarana dan Pasarana 4 Phase 3000A Flexible Current
1
30 Clamp Set (Tang Ampere 600A)
31 Current Clamp Meter 1
Demonstraton BoardElectric
1
32 Instalation
TOTAL 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

2) Permasalahan
a) Terdapat beberapa alat yang tidak dapat direalisasikan pengadaannya
karena capaian pendapatan tidak sesuai dengan target yang ditetapkan
terutama yang bersumber pada anggaran PNBP dikarenakan adanya
pandemic Covid19 sehingga pelaksanaan layanan tertunda yang secara
tidak langsung menyebabkan berkurangnya pendapatan.
b) Capaian pendapat PNBP dimasa pandemic Covid19 telah diperoleh pada
akhir triwulan 3 dan triwulan 4 namun sudah tidak dapat untuk
melaksanakan pengadaan alat ukur standar karena waktu pengadaan
terbatas.
c) Ketidaktersediaan alat ukur standar sesuai spesifikasi yang dibutuhkan
laboratorium.

3) Usul pemecahan masalah


a) Melakukan layanan inspeksi pengujian dan kalibrasi pada periode
triwulan 3 dengan menerapkan standar protokoler kesehatan.
b) Melakukan revisi dipa untuk mengubah usulan alat ukur standar sesuai
kebutuhan laboratorium.

4) Analisis efisiensi penggunaan sumber daya


Melakukan verifikasi realisasi belanja modal untuk memanfaatkan dana yang
masih tersedia dalam upaya peningkatan pemenuhan kebutuhan alat ukur
standar laboratorium. Anggaran untuk mencapai indicator ini sebesar Rp.
7.838.642.000 dan realisasinya Rp. 5.884.609.040.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

B. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia


Keadaan sumber daya manusia LPFK Banjarbaru terhitung pada tanggal
31 Desember 2020 berjumlah 23 pegawai PNS dan 35 pegawai Honorer, yang
dapat dilihat secara rinci pada tabel berikut :

Tabel 3. 14 Keadaan SDM PNS berdasarkan jabatan, golongan, dan Pendidikan

No Uraian Desember
2020
A Menurut Jabatan
1. Struktural 2
2. Fungsional teknis 16
3. Fungsional Umum 5
JUMLAH 23
B Menurut Golongan
1. Golongan III 17
2. Golongan II 6
JUMLAH 23
C Menurut Pendidikan
1. S1 9
2. Diploma 14
JUMLAH 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tabel 3. 15 Jumlah tenaga honorer tahun 2020

N URAIAN KETERANGAN
O KUALIFIKASI JUMLAH
1. S1 11 -
2. D3 10 -
3. D4 1 -
4. SLTA 13 -
JUMLAH 35

2. Sumber Daya Anggaran


Untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan penetapan kinerja
maka perlu didukung oleh anggaran yang apabila dilihat berdasarkan kegiatan
terdiri dari :

Tabel 3. 16 Alokasi dan realisasi belanja tahun 2020

Anggaran
Kode Keterangan
Kegiatan Alokasi Realisasi %
2094 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas
teknis lainnya Pada 16.850.765.000 13.598.181.731 80.70 -
Program Pembinaan
Pelayanan Kesehatan

Tabel 3. 17 Alokasi dan realisasi belanja tahun 2020

No Tahun Alokasi Anggaran Realisasi Anggara Prosentase


Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

1 2020 Rp 16.850.765.000 Rp 13.598.181.731 80.70%

Adapun realisasi belanja untuk tahun 2020 yaitu :


Tabel 3. 18 realisasi belanja tahun 2020

  Pegawai Barang Modal

PAGU Rp 2.507.160.000 Rp 5.007.355.000 Rp 9.336.250.000

REALISASI Rp 2.355.086.649 Rp 3.577.053.300 Rp 7.666.041.782

PERSENTAS (93.93%) (71.44%) (82.11%)


E
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Sedangkan berdasarkan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK), Akuntabilitas Keuangan


LPFK Banjarbaru menurut kegiatan yang dibiayai dari DIPA sebagai berikut :

LAPORAN REALISASI
LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN (LPFK) BANJARBARU

Tabel 3. 19 Laporan Realisasi


Ko de Ura ia n P a gu R e a lis as i S is a Da na
[re gis te r - B e ba n -jns ba n- C r Ta rik - KP P N - Lo ka s i - Ka bko ta ]
07 P ro gra m P e mbinaa n P e la ya na n Ke s e ha ta n 16 .8 5 0 .7 6 5 .0 0 0 13 .6 0 7 .8 8 0 .5 8 5 3 .2 4 2 .8 8 4 .4 15
2094 Dukunga n M ana jem e n da n P e la ks a na a n Tuga s Teknis La innya pa da P ro gra m 16 .8 5 0 .7 6 5 .0 0 0 13 .6 0 7 .8 8 0 .5 8 5 3 .2 4 2 .8 8 4 .4 15
2 .0 9 4 .5 0 8 Ala t Ke s eha tan 7 .5 3 8 .6 4 2 .0 0 0 5 .8 8 4 .6 0 9 .0 4 0 1.6 5 4 .0 3 2 .9 6 0
2.094.508.001 Ta npa S ub Output 7 .5 3 8 .6 4 2 .0 0 0 5 .8 8 4 .6 0 9 .0 4 0 1.6 5 4 .0 3 2 .9 6 0
051 P e n g a d a a n A la t Ke s e ha t a n 7.538.642.000 5.884.609.040 1.654.032.960
A P e nga da a n Ala t Ka libra s i 7.538.642.000 5.884.609.040 1.654.032.960
532111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja M o da l P e ra la ta n da n Me s in 6.202.392.000 5.884.609.040 317.782.960
532111 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja M o da l P e ra la ta n da n Me s in 1.336.250.000 0 1.336.250.000
2 .0 9 4 .5 10 La ya na n o pe ras io na l UP T No n BLU 1.9 2 9 .0 9 0 .0 0 0 1.0 8 7 .4 0 0 .7 2 3 8 4 1.6 8 9 .2 7 7
2.094.510.001 Ta npa S ub Output 1.9 2 9 .0 9 0 .0 0 0 1.0 8 7 .4 0 0 .7 2 3 8 4 1.6 8 9 .2 7 7
052 Op e ra s io n a l d a n P e m e lih a ra a n B a la i Ke s e h a t a n 1.000.000.000 700.091.140 299.908.860
A P e nyus una n da n R e vis i do kume n RKAKL 34.009.000 19.171.500 14.837.500
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 19.851.000 13.764.300 6.086.700
524119 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 14.158.000 5.407.200 8.750.800
B Ke giata n Urus an Ta ta Us a ha 150.888.000 78.642.891 72.245.109
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 79.404.000 50.427.491 28.976.509
524119 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 71.484.000 28.215.400 43.268.600
C P e rjala nan Dina s  Me nga ntar Alat R e ka l 22.412.000 16.052.300 6.359.700
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 22.412.000 16.052.300 6.359.700
D IHT P e ma ha ma n SNI IS OIEC 17025:2017 da n P e la ya na n P rim a 79.494.000 77.303.600 2.190.400
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 32.300.000 32.205.000 95.000
522151 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n J a s a P ro fe s i 5.400.000 5.400.000 0
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 13.894.000 13.478.600 415.400
524114 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan DIna s P a ket M ee ting Dala m 27.900.000 26.220.000 1.680.000
E P e la tiha n Lingkup Ka libra s i 32.710.000 0 32.710.000
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 17.521.000 0 17.521.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 15.189.000 0 15.189.000
F Akre dita s i dan S urva ile n La bo ra to rium P e ngujian, Ka libras i dan UK Ole h KAN 86.094.000 48.840.600 37.253.400
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 55.959.000 31.600.000 24.359.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 30.135.000 17.240.600 12.894.400
H P e la tiha n P e ngada a n Ba rangJ a s a  da n P P K 43.048.000 23.830.000 19.218.000
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 31.648.000 18.750.000 12.898.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 11.400.000 5.080.000 6.320.000
I P e nda m pinga n P ena mba han R ua ng Lingkup Akre dita s i La b P e nguia n 31.894.000 7.200.000 24.694.000
522151 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n J a s a P ro fe s i 14.400.000 7.200.000 7.200.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 17.494.000 0 17.494.000
J P e la tiha n Online  / We bbina r 10.620.000 5.970.000 4.650.000
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 9.000.000 4.900.000 4.100.000
524113 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan Tra ns po rt Da la m Ko ta 1.620.000 1.070.000 550.000
K Ka ji Ula ng Ma na jem e n 102.300.000 74.880.000 27.420.000
524114 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan DIna s P a ket M ee ting Dala m 102.300.000 74.880.000 27.420.000
M Ke giata n P e nda mpinga n M e nja di B P F K da n P e res m ian Ge dung LP F K 91.389.000 84.151.200 7.237.800
521211 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a han 12.000.000 11.786.000 214.000
522141 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n Se wa 7.500.000 7.296.000 204.000
522151 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n J a s a P ro fe s i 12.000.000 11.100.000 900.000
524114 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan DIna s P a ket M ee ting Dala m 23.000.000 22.900.000 100.000
524119 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 36.889.000 31.069.200 5.819.800
N P e nyus una n da n P e lapo ra n Keua nga n (S AIB A da n S IMAK BM N) 57.124.000 43.667.600 13.456.400
521115 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Ho no r Ope ra s io na l S atua n Ke rja 9.600.000 9.600.000 0
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 13.680.000 12.078.200 1.601.800
524119 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 33.844.000 21.989.400 11.854.600
P P e la tiha n P e nyus una n LAKIP 37.887.000 31.886.849 6.000.151
521219 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya 18.036.000 13.500.000 4.536.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 19.851.000 18.386.849 1.464.151
R Ko ns ulta s i da n P enda mpinga n P B J , LAKIP , RKAKLdan La po ra n Ke ua nga n Ole h 81.891.000 53.458.600 28.432.400
522151 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n J a s a P ro fe s i 55.200.000 41.000.000 14.200.000
524111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 26.691.000 12.458.600 14.232.400
S P e nam bah Da ya  Ta han tubuh 138.240.000 135.036.000 3.204.000
521113 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e nam ba h Da ya Ta han Tubuh 138.240.000 135.036.000 3.204.000
053 P e n g u jia n Ka libra s i d a n P ro t e k s i R a dia s i 929.090.000 387.309.583 541.780.417
A Uji P ro fis iens i 91.785.000 41.606.133 50.178.867
524111 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 59.553.000 22.435.833 37.117.167
524119 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 32.232.000 19.170.300 13.061.700
B Be la nja  Ke perluan P e la yana n P e ngujian, Ka libra s i, Uji Ke s es ua ia n da n La b P DP 237.635.000 217.281.450 20.353.550
521811 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang P e rs edia an B ara ng Ko ns ums i 237.635.000 217.281.450 20.353.550
C Ko o rdina s i ke  F as yanke s  Te rka it P ela ya na n P e ngujia n da n Kalibra s i 125.568.000 7.600.000 117.968.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Ko de Ura ia n P a gu R e a lis as i S is a Da na
[re gis te r - B e ba n -jns ba n- C r Ta rik - KP P N - Lo ka s i - Ka bko ta ]
524111 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan B ia s a 125.568.000 7.600.000 117.968.000
D P e rtem ua n P e la ngga n Da la m  La yana n  P e ngujia n, Kalibra s i dan S a ra na [00000000-D- 228.222.000 0 228.222.000
522151 0-0-045-15-52] B e ba n J a s a P ro fe s i 18.000.000 0 18.000.000
524114 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan DIna s P a ket M ee ting Dala m 21.580.000 0 21.580.000
524119 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya 188.642.000 0 188.642.000
E Ca pas ity Building 245.880.000 120.822.000 125.058.000
521211 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja B a han 8.200.000 5.962.000 2.238.000
521219 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang No n Ope ra s io na l La innya [00000000-D-0- 91.800.000 22.000.000 69.800.000
522151 0-045-15-52] Be ba n J a s a P ro fe s i 7.400.000 2.700.000 4.700.000
524119 [00000000-D-0-0-045-15-52] B e la nja P e rjala nan La innya La ya na n S a ra na da n 138.480.000 90.160.000 48.320.000
2 0 9 4 .9 5 1 P ra s ara na Interna l 1.7 9 7 .6 0 8 .0 0 0 1.7 8 1.4 3 2 .7 4 2 16 .17 5 .2 5 8
2 0 9 4 .9 5 1.0 0 Ta npa S ub Output 1.7 9 7 .6 0 8 .0 0 0 1.7 8 1.4 3 2 .7 4 2 16 .17 5 .2 5 8
1 P e n g a d a a n P e ra n g k a t P e ng o la h D a t a d a n Ko m un ik a s i 574.625.000 572.466.700 2.158.300
052 P e nga da a n Ala t P e ngo lah da ta 574.625.000 572.466.700 2.158.300
A [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja M o da l P e ra la ta n da n Me s in 574.625.000 572.466.700 2.158.300
532111 P e n g a d a a n P e ra la ta n d a n F a s ilit a s P e rka n t o ra n 1.222.983.000 1.208.966.042 14.016.958
053 P e nga da a n P e ra la tan da n Fa s ilita s  P e rka nto ra n 1.222.983.000 1.208.966.042 14.016.958
A [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja M o da l P e ra la ta n da n Me s in 1.222.983.000 1.208.966.042 14.016.958
532111 La ya na n P e rkanto ra n Ta npa S ub Output Ga ji d a n T u nja ng a n 5 .5 8 5 .4 2 5 .0 0 0 4 .8 5 4 .4 3 8 .0 8 0 7 3 0 .9 8 6 .9 2 0
2 0 9 4 .9 9 4 P e m ba yara n Ga ji da n Tunjangan 5 .5 8 5 .4 2 5 .0 0 0 4 .8 5 4 .4 3 8 .0 8 0 7 3 0 .9 8 6 .9 2 0
2 0 9 4 .9 9 4 .0 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Ga ji P o ko k P NS 2.507.160.000 2.358.759.503 148.400.497
01 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e mbulata n Ga ji P NS [00000000-A-0-0-045-15- 2.507.160.000 2.358.759.503 148.400.497
001 52] Be la nja Tunj. Sua mi/Is tri P NS [00000000-A-0-0-045-15-52] Be la nja Tunj. Ana k 867.386.000 858.577.100 8.808.900
A P NS 24.000 15.236 8.764
511111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Tunj. S truktura l P NS [00000000-A-0-0-045-15- 55.674.000 52.967.620 2.706.380
511119 52] Be la nja Tunj. Fungs io nal P NS [00000000-A-0-0-045-15-52] Be la nja Tunj. P P h 21.105.000 12.560.296 8.544.704
511121 P NS [00000000-A-0-0-045-15-52] B ela nja Tunj. B e ra s P NS [00000000-A-0-0-045-15- 12.600.000 12.600.000 0
511122 52] Be la nja Uang Ma kan P NS 74.172.000 71.460.000 2.712.000
511123 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Tunj. Ko mpe ns a s i Ke rja P NS [00000000-A-0-0- 2.355.000 1.528.650 826.350
511124 045-15-52] B e la nja Tunja nga n Umum P NS [00000000-A-0-0-045-15-52] Be la nja Uang 47.263.000 42.582.960 4.680.040
511125 Le m bur 172.112.000 155.020.000 17.092.000
511126 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e gawa i (Tunja nga n Khus us /Ke gia ta n) 55.200.000 55.200.000 0
511129 Op e ra s io n a l d a n P e m e lih a ra a n Ka n t o r 26.360.000 24.735.000 1.625.000
511134 Ho no r P e nge lo la  Ke ua nga n 4.044.000 0 4.044.000
511151 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Ho no r Ope ra s io na l S atua n Ke rja 1.168.865.000 1.071.512.641 97.352.359
512211 La ngga nan Da ya  da n J a s a 3.078.265.000 2.495.678.577 582.586.423
512411 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja P e ngirima n S ura t Dinas P o s P us a t [00000000- 123.000.000 123.000.000 0
002 A-0-0-045-15-52] Be la nja B a ra ng Ope ra s io na l - P e na nga na n [00000000-A-0-0-045-15- 123.000.000 123.000.000 0
A 52] Be ba n La ngga na n Lis trik 299.180.000 215.190.888 83.989.112
521115 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n La ngga nan Air 24.000.000 21.842.900 2.157.100
B [00000000-A-0-0-045-15-52] B e ba n La ngga nan Da ya da n J as a La innya 86.880.000 35.575.000 51.305.000
521114 Ke pe rlua n S eha riha ri P e rka nto ra n 96.000.000 77.054.785 18.945.215
521131 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja Ke perluan P e rka nto ra n 9.600.000 7.277.839 2.322.161
522111 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang P e rs edia an B ara ng Ko ns ums i 82.700.000 73.440.364 9.259.636
522113 [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B a rang P e rs edia an - P e na nga na n P a ndem i 1.572.615.000 1.497.536.139 75.078.861
522119 P e m elihara a n P e ra la ta nn da n Me s in 1.443.015.000 1.385.164.610 57.850.390
C [00000000-A-0-0-045-15-52] B e la nja B ia ya P em e liha raa n P e ra lata n da n Me s in 90.600.000 76.375.708 14.224.292
521111 P e m elihara a n Ge dung Ba nguna n da n Hala m an 39.000.000 35.995.821 3.004.179

3. Sumber daya sarana dan prasarana


Nilai asset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp.
25.387.114.535 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp. 281.875.899,- Aset
Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp. 25.101.572.138,- dan
Aset lainnya (neto setelah akumulsi penyusutan) sebesar Rp. 8.925.338, yang
terdiri dari hanya Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas disajikan sebesar Rp.
25.378.189.197,-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Tabel 3. 20 Formulir pengukuran kinerja tahun 2020

Sasaran KELUARAN (OUTPUT) ANGGARAN


No. Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Target Realisasi % Pagu Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Persepektif finansial
1. Terwujudnya Pemenuhan LAKIP
pelaksanaan 93 - 37.887.000 31.886.849 84
akuntabilitas anggaran
Pendapatan PNBP
4.104680.000 1.835.778.000 44.72 9.120.000 1.140.000 13

Persepektif Stakeholder

2. Terwujudnya kepuasan Prosentase tingkat kepuasan


stakeholder 82% 82% 100 - - -
pelanggan

Waktu respon pengaduan


stakeholder 1x24 Jam 1x24 Jam 100 - - -

Waktu penanganan
pengaduan stakeholder 12 12 100 - - -

Perspektif Proses Bisnis


Internal
3. Terwujudnya Waktu tunggu pelayanan
pelayanan prima 15 15 15 - - -

Pelaksanaan pengujian dan


kalibrasi sesuai jadwal 70% 100% 100 - - -

Waktu penerbitan sertifikat


30 30 30 - - -
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

4. Terwujudnya Jumlah MOU layanan yang


optimalisasi sistem terlaksana 35 49 140 - - -
jejaring dan kemitraan
Jumlah Fasyankes
teredukasi 15 16 107 125.568.000 7.600.000 6

5. Terwujudnya Jumlah lingkup alat yang


penjaminan mutu terakreditasi 15 15 100 86.094.000 48.840.600 57
layanan
Jumlah kegiatan uji
banding/uji profisiensi/ cek 4 4 100 91.785.000 41.606.133 45
antara yang diikuti
Jumlah alat kerja pengujian
dan kalibrasi yang 90 98 109 353.683.000 289.825.000 86
terkalibrasi
Persentase temuan audit
100% 100% 100 86.094.000 48.840.600 57
yang ditindaklanjuti
6. Terwujudnya Jumlah fasyankes yang
355 384 108 - - -
peningkatan cakupan terlayani
Jumlah alat yang dilakukan
pengujian dan kalibrasi 18713 7929 42 - - -
Jumlah pekerja radiasi yang
dilayani pengujian dosis 400 594 149 - - -
radiasinya
7. Terwujudnya Jumlah Aplikasi yang
pelayanan berbasis digunakan untuk menunjang
1 1 100 - - -
sistem informasi yang layanan
terintegrasi
8. Terwujudnya tata kelola Jumlah SOP yang
5 5 100 - - -
organisasi yang baik diperbaharui
9. Terwujudnya Jumlah kemampuan layanan
peningkatan pengujian dan kalibrasi 95 101 106 - - -
kemampuan layanan
10. Terwujudnya Prosentase peningkatan
pemenuhan SDM yang kompetensi staff 60% 100% 100 481.533.000 259.812.449 54
kompeten
11. Terwujudnya budaya Pencapaian SKP
100% 100% 100 - - -
kinerja
12. Terwujudnya Terpenuhinya kebutuhan Alat
pemenuhan sarana, Ukur Standar
prasarana dan 51 56 110 7.838.642.000 5.884.609.040 75
peralatan penunjang
pelayanan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

BAB IV

PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan media untuk menyampaikan


pertanggungjawaban kinerja Loka PFK Banjarbaru kepada Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun
tidak langsung selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Loka PFK banjarbaru telah mencapai
target dan merealisasikan program dan kegiatan tahun 2020, khususnya yang
ditetapkan dalam Rencana Strategi Bisnis Loka PFK Banjarbaru tahun 2020-2024.
Namun, ada dua indicator yang belum memenuhi target yang ditentukan yakni
Pendapatan PNBP dengan capaian Rp. 1.835.778.000 dengan target Rp.
4.104.680.000 dan Jumlah Alat yang Dilakukan Pengujian dan Kalibrasi dengan
capaian 7929 dengan target 18.713. Hal ini disebabkan kondisi pandemic Covid19 yang
mengakibatkan terhentinya dan terbatasnya layanan insitu (ditempat fasyankes) yang
dapat dilaksanakan oleh LPFK Banjarbaru sementara waktu, hanya terbatas pada
layanan dilaboratorium dan layanan TLD Badge.

Layanan Kembali dilaksanakan pada akhir September sampai Desember namun,


pencapaian baik secara fisik maupun realisasi anggaran belum dapat dioptimalkan
karena terkendala kondisi pandemic Covid19. Pencapaian organisasi di tahun 2020
mengalami kendala karena adanya pandemic Covid19 namun, segala upaya tetap
dilakukan untuk optimalisasi indikator sesuai penetapan kinerja organisasi. Kendala
yang ada saat ini dapat menjadi parameter pembelajaran sehingga pencapaian kinerja
diperiode mendatang bisa terlaksana lebih efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Lampiran – Lampiran

1. Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

DATA PELAYANAN
BERDASARKAN RUMAH SAKIT
LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN BANJARBARU
TAHUN 2020

NO JENIS RS JUMLAH

1 RS PEMERINTAH 12
2 RS SWASTA 11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2020

Anda mungkin juga menyukai