ii
iii
iv
10
118
A. LATAR BELAKANG
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka
upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP
merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja
(Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan
kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan
akuntabilitas pada setiap akhir tahun. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
merupakan organisasi yang berada di bawah Struktur Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
D. DASAR HUKUM
1. Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
2. Perpres Nomor 18 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2021 – 2024.
3. Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
4. Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2021-2024.
5. Permenkes Nomor 25 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan
E. SISTEMATIKA
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
tahun 2021 ini menjelaskan pencapaian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
selama Tahun 2021. Pencapaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja
(penetapan kinerja) juga dengan kinerja tahun sebelumnya sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja
memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa
yang akan datang. Dengan kerangka pikir seperti itu, sistimatika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer sebagai berikut:
Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan
penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer,
serta sistimatika penyajian laporan.
Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2021.
2020
2021
2022
2023
2024
KEGIATAN INDIKATOR
INDIKATOR RENSTRA
Pembinaan 1. Jumlah Pelayanan Kesehatan 18 51 84 117 150
Pelayanan Bergerak (PKB) yang dilakukan di
Kesehatan daerah terpencil dan sangat terpencil
Primer sesuai standar
3. Perentase FKTP dengan rasio rujukan 40% 50% 60% 80% 100%
non spesialistik kurang dari sama
dengan 2%
2020
2021
2022
2023
2024
KEGIATAN INDIKATOR
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Definisi Operasional:
Jumlah pelaksanaan PKB sesuai Permenkes Nomor 90 tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil, serta Pedoman Peningkatan Akses
Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK)
yaitu:
1. PKB dilaksanakan di wilayah Puskesmas terpencil dan sangat terpencil yang
membutuhkan PKB dengan prioritas di kawasan sangat terpencil; dan
2. Frekuensi PKB minimal 2 kali di wilayah yang sama, dalam tahun berjalan.
Cara Perhitungan :
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang melaksanakan PKB sesuai standar pada
akhir tahun.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator Jumlah
Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan
sangat terpencil sesuai standar pada tahun 2021 adalah sebanyak 51
kabupaten/kota.
2021 2023
2022
62
51
Target Realisasi
Permasalahan:
1. Refocusing anggaran PKB (alokasi dekonsentrasi) dari semula
Rp 48.137.446.000,- menjadi Rp 34.789.026.900,- (72,27% sisa anggaran
yang ada) sehingga hanya ada beberapa provinsi yang masih tersedia
anggaran untuk pelaksanaan PKB minimal 4 kali di lokus yang sama dalam 1
tahun. Karenanya hanya ada 16 kabupaten di 8 provinsi tersebut yang
melaksanakan PKB sesuai standar. Pasca adanya refocusing dilakukan
penyesuaikan Definisi Operasional pada kegiatan PKB yang semula
dilaksanakan minimal 4 kali di lokasi yang sama selama 1 tahun,
disesuaikan dengan anggaran yang ada pelaksanaan PKB menjadi
minimal 2 kali di lokasi yang sama selama 1 tahun.
2. Adanya penggantian pejabat di lingkungan dinkes provinsi dan dinkes
kabupaten lokus termasuk pejabat penanggungjawab PKB dan Bendahara,
sehingga ada perubahan jadwal pelaksanaan PKB.
3. Menyesuaikan dengan kondisi cuaca di lokasi pelaksanaan pelayanan
kesehatan bergerak.
4. Kondisi keamanan yang tidak stabil, sehingga pelaksanaan PKB nya di tunda
untuk sementara waktu, sampai keadaan kondusif.
5. Adanya stigma dan kondisi transmisi COVID-19 masih tinggi, mengakibatkan
jumlah masyarakat yang diberikan pelayanan di beberapa lokus tidak
maksimal.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang
dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar adalah
sebesar Rp. 725.503.000 ,- dengan realisasi Rp.707.677.722 ,- atau 97,54%.
g) Pertemuan Daring Monitoring dan Evaluasi PKB Triwulan III Tahun 2021
pada tanggal 28 Oktober 2021:
Tujuan: Evaluasi PKB triwulan 3 tahun 2021.
Output: Hasil identifikasi kegiatan yang membutuhkan tindak lanjut;
Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan PKB tahun 2021.
Terdapat 48 lokus yang telah melaksanakan PKB yaitu 1 kali di 12
lokus, 2 kali di 32 lokus, 3 kali di 4 lokus; Sampai dengan triwulan 3
(secara kumulatif), terdapat 22.561 orang di kawasan sangat T/ST
telah mendapatkan pelayanan kesehatan dan telah melibatkan tenaga
kesehatan sebanyak 2.645 orang (termasuk dokter spesilis);
Pelayanan kesehatan dasar (pengobatan umum, pelayanan
kesehatan gigi, kesehatan ibu dan anak termasuk ANC, pemantauan
tumbuh-kembang balita); pelayanan kesehatan spesialistik (Sp.PD,
Sp.OG, Sp.B, Sp. Paru, Sp.KK, Sp.Jiwa), pemeriksaan faktor
risiko/screening PTM, OJT, kunjungan rumah, inspeksi sanitasi,
pelayanan rujukan/evakuasi pasien.
Rencana tindak lanjut: Konfirmasi rencana pelaksanaan PKB tahun
2021 di masing-masing provinsi; Konfirmasi laporan yang belum
disampaikan.
i) Rapat Daring Koordinasi dan Evaluasi PKB Dalam Rangka Analisis Data
Hasil PKB Tahun 2021 dengan lintas program pada tanggal 16
Desember 2021:
Tujuan: Analisis data hasil pelaksanaan PKB tahun 2021.
Peserta: lintas program terkait dan Dit. PKP.
Output: Variabel evaluasi dan analisis PKB terdiri atas pelayanan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan aspek manajemen.
Rencana tindak lanjut: Dit. PKP menyampaikan data dan informasi
hasil PKB tahun 2021 yang telah divalidasi kepada lintas program
terkait; Lintas program terkait memanfaatkan data hasil PKB 2021
sebagai acuan bagi program, termasuk untuk perencanaan dan
penganggaran kegiatan tahun berikutnya terutama untuk pelayanan
kesehatan di kawasan terpencil dan sangat terpencil;
Menyosialisasikan hasil PKB 2021 sesuai bidang masing-masing
kepada dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten
Keuangan :
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan
ini sebesar Rp. 11.300.000 ,- dengan realisasi Rp. 8.231.900 ,- atau
72.84%
Keuangan :
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp. 175.900.000 ,- dengan realisasi Rp. 173.384.680 ,- atau 98,57%.
Definisi Operasional:
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga dan
intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan.
Cara Perhitungan :
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga
dan intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator Jumlah
kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi
keluarga pada tahun 2021 adalah sebanyak 200 Kab/Kota
2021
2022 2023
200
136
Target
Realisasi
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan
PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga adalah sebesar Rp 1.100.453.000,-
dengan realisasi Rp 1.065.534.812,- atau 96,83%.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp.940.953.000 ,- dengan realisasi Rp. 906.212.525 ,- atau
96,30%.
Keuangan :
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 159.500.000,- dengan realisasi Rp 159.322.287,- atau
99,88%.
Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatra Utara
tanggal 21 s.d 24 April 2021 tanggal 21 s.d 24 April 2021
Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan
tanggal 25 s.d 27 November 2021 tanggal 25 s.d 27 November 2021
Definisi Operasional:
Persentase Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK (Pemenuhan Kapitasi Berbasis Kinerja) dengan rasio
rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan ≤ 2% pada akhir tahun berjalan.
Cara Perhitungan :
Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK dengan Rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan
kurang dari atau sama dengan 2% pada akhir tahun berjalan dibagi Jumlah
seluruh Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK pada tahun berjalan dikali 100%
Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan
melaksanakan PKBK pada pertengahan tahun 2021 adalah 80% dari total
Puskesmas atau 8132 Puskesmas.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator
Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2% pada tahun 2021
adalah sebanyak 50% (4.066 PKM).
2021 2023
2022
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non
spesialistik ≤ 2% adalah sebesar Rp. 470.761000,- dengan realisasi Rp.
459.299.059,- atau 97.6 %.
Definisi Operasional:
Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal pada akhir tahun
berjalan. Puskesmas dengan yankes gigi & mulut yang optimal yaitu Puskesmas
yang:
1. Memiliki SDM, sarana prasarana dan alat sesuai standar.
2. Melaksanakan Program UKGS sesuai standar di 75% SD/MI dalam
wilayah kerja Puskesmas
3. Melaksanakan pembinaan UKGM di 60% desa/kel dalam wilayah kerja
Puskesmas.
4. Melaksanakan layanan kuratif kesehatan gigi dan mulut sesuai standar
Cara Perhitungan :
Jumlah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi & mulut yang optimal
pada akhir tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh Puskesmas diakhir
tahun berjalan, dikali 100%.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator
Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal pada tahun 2021
adalah sebanyak 60% (6.100 FKTP)
2021 2023
2022
Capaian Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal tahun 2021
ditampilkan pada grafik berikut :
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut
optimal adalah sebesar Rp. 92.710.000,- dengan realisasi Rp. 88.683.145,- atau
96 %.
Pertemuan Penyusunan Draft RAN Kesehatan gigi dan mulut tahun 2021-
2025.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 39.810.000,- dengan realisasi Rp. 38.178.145,- atau 96 %.
Definisi Operasional:
Persentase kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai
Percontohan dan telah menerapkan SISRUTE sesuai ketentuan yang berlaku
Cara Perhitungan :
Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai
Percontohan yang telah menerapkan SISRUTE dibagi dengan jumlah seluruh
kabupaten/kota, dan dikalikan dengan 100 persen, di tahun berjalan.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator
Persentase kabupaten/kota yang memiliki puskesmas sebagai percontohan dan
telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) pada tahun 2021
adalah sebanyak 30 % (154 Kab/Kota).
2021
2023
2022
30%
9,92%
Target Realisasi
154
Kab/Kota
(100%)
51 Kab/Kota
(33,12%)
SANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR PUSKESMAS
SEBAGAI PERCONTOHAN DAN TELAH MENERAPKAN SISRUTE
TAHUN 2021
Target Realisasi
Permasalahan:
a. Perubahan kebijakan terkait Pedoman TPCB dalam melakukan pembinaan ke
Puskesmas yang masih berproses di direktorat lain mempengaruhi proses
finalisasi pedoman Puskesmas Sebagai Percontohan.
b. Proses penyusunan pedoman Puskesmas sebagai percontohan menunggu
finalisasi Pedoman TPCB untuk harmonisasi dan menghindari terjadinya
duplikasi.
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan
Terintegrasi (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 274.898.000,- dengan realisasi Rp.
270.360.581 atau 98,35%.
Keuangan:
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan
Terintegrasi (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 132.404.000,- dengan realisasi
Rp131.469.826 atau 99,29%.
Keuangan:
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan
Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 4.800.000,- dengan realisasi Rp.
3.520.000 atau 73,33%.
Output kegiatan:
Dihasilkannya Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas dan telah disampaikan kepada
Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Keuangan:
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan
Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 49.000.000,- dengan realisasi Rp.
48.301.500,- atau 98,57%.
Keuangan
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki
Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan
Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 80.894.000 ,- dengan realisasi Rp.
80.619.255 ,- atau 99,66%.
Definisi Operasional:
Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau
dokter gigi yang memiliki Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan sesuai standar
pada akhir tahun berjalan
Cara Perhitungan :
Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau
dokter gigi sesuai standar pada akhir tahun berjalan dibagi Jumlah seluruh
Kab/Kota lalu dikali 100%
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator
Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau
dokter gigi sesuai standar pada tahun 2021 adalah sebanyak 60%.
2021 2023
2022
Series 1
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan
praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar adalah sebesar Rp.
218.065.000,- dengan realisasi Rp. 217.219.555,- atau 99.6 %.
Output:
Terlaksananya koordinasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor dan
Organisasi Profesi dalam pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan
praktik perorangan tenaga Kesehatan
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 30.100.000,- dengan realisasi Rp. 29.954.000,- atau 99.5 %.
Output:
Penyempurnaan Juknis Pelayanan Kesehatan di Tempat Praktik Mandiri
Bidan Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 84.105.000,- dengan realisasi Rp. 83.830.500,- atau 99.6 %.
Lokasi Kegaiatan :
1. Provinsi DKI Jakarta :
Output:
Terlaksananya koordinasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor dan
Organisasi Profesi dalam pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan
praktik perorangan tenaga Kesehatan
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 9.210.000,- dengan realisasi Rp. 9.000.000,- atau 98%.
Lokasi Kegiatan :
Provinsi Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin
2. Provinsi Sulawesi Selatan: Kota Makassar
3. Provinsi Jawa Barat: Kota Bekasi, Kota Bandung
4. Provinsi DKI Jakarta: Jakarta Pusat, Jakarta Selatan
5. Provinsi Lampung: Kota Lampung
6. Provinsi Nusa Tenggara Barat
Output:
1. Terlaksananya pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap
praktik mandiri tenaga kesehatan di kabupaten/kota
2. Tersedianya data tentang jumlah praktik mandiri tenaga kesehatan
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 87.650.000,- dengan realisasi Rp. 87.472.555,- atau 100%.
Peserta Kegiatan:
Dit. Pelayanan Kesehatan Primer, Bagian Program dan Informasi Sesditjen
Yankes , Kepala Pusdatin,BPPSDM, Dinkes Prov/Kota/Kab, Organisasi
profesi
Output:
Aplikasi Registrasi Tempat Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 7.000.000,- dengan realisasi Rp. 6.962.500,- atau 99.5 %.
Definisi Operasional:
Jumlah Puskesmas yang:
1. memiliki dokter dengan kompetensi kedokteran keluarga layanan primer
2. memiliki sarana prasarana dan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan
sesuai kompetensi
Cara Perhitungan :
Jumlah kumulatif Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran
keluarga layanan primer pada akhir tahun berjalan.
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Jumlah
puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan
primer pada tahun 2021 adalah sebanyak 138 Puskesmas.
2021 2023
2022
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kedokteran keluarga layanan primer adalah sebesar Rp 15.000.000,-
dengan realisasi Rp. 14.930.000,- atau 99.5%.
Output:
Rekomendasi pelaksanaan pelayanan kedokteran keluarga layanan
primer di FKTP
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 15.000.000,- dengan realisasi Rp. 14.930.000,- atau 99.5%.
Foto Kegiatan:
Dokumentasi Sosialisasi Permenkes Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Wahana Pendidikan Bidang Kesehatan (18 November 2021)
Definisi Operasional:
Kabupaten/kota melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap Klinik di wilayah
kerjanya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
Cara Perhitungan :
Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap Klinik di
wilayah kerjanya agar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku pada
akhir tahun berjalan
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator
Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan
teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar pada
tahun 2021 adalah sebanyak 50%.
2021
2023
2022
TW 2
TW 1
Permasalahan:
1. Adanya refocusing anggaran, sehingga kegiatan pembinaan klinik yang
semula akan dilaksanakan di 7 lokus menjadi 4 lokus.
2. Adanya pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan pembinaan masih
dilakukan secara luring dan daring.
3. Tidak adanya anggaran khusus di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembinaan klinik dalam bentuk
sosialisasi/pertemuan LP/LS.
Output:
1. Diperolehnya kesepakatan pemahaman tetang teknis
penyelenggaraan kesehatan di klinik.
2. Diperolehnya masukan terkait draft tata kelola klinik
3. Diperolehnya pemahaman tentang registrasi klinik
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan
ini sebesar Rp .336.573.000,- dengan realisasi Rp .336.451.209,- atau
99.96 %.
Output:
1. Diperolehnya kesepakatan pemahaman tetang teknis
penyelenggaraan kesehatan kesehatan di klinik.
2. Diperolehnya masukan terkait draft tata kelola klinik
3. Diperolehnya pemahaman tentang Perizinan berusaha berbasis
risiko bidang kesehatan, pada klinik dan Puskesmas.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan
ini sebesar Rp 260.000.000,- dengan realisasi Rp 258.142.250,- atau
99,29%
Output:
Diperolehnya kesepakatan dan masukan yang diperlukan dalam
finallisasi draft Pedoman Pelayanan di Rutan/Lapas untuk penyusunan
draft Juknis pelayanan kesehatan di Klinik
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 9.134.000,- dengan realisasi Rp 8.975.500,- atau 98.26%.
Output:
1. Diperolehnya masukan terkait draft Pedoman Pelayanan Kesehatan
di Rutan/Lapas dari lintas program dan lintas sektor
2. Diperolehnya masukan terkait payung hukum dari draft Pedoman
Pelayanan Kesehatan di Rutan/Lapas
Output:
Diperolehnya masukan dan kesepakatan terkait draft final Pedoman
pelayanan kesehatan di Rutan/Lapas.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 12.000.000,- dengan realisasi Rp 10.000.000,- atau
83.33%.
Output:
Terlaksananya kegiatan pendampingan yang dilaksanakan bersama
lintas program/lintas sektor dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 13.004.000,- dengan realisasi Rp 13.004.000,- atau 100 %.
Output:
Terlaksananya kegiatan pembinaan yang meliputi pemberian bimbingan,
supervisi dan konsultasi tentang pelayanan kesehatan di kllinik bagi
Dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dan klinik terpilih.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 73.315.000,- dengan realisasi Rp 73.132.700,- atau
99,75%.
Definisi Operasional:
Unit Transfusi Darah (UTD) yang mendapatkan pembinaan sesuai dengan
standar pelayanan transfusi darah
Cara Perhitungan :
Jumlah Unit Transfusi Darah (UTD) yang mendapatkan pembinaan sesuai
dengan standar pelayanan transfusi darah pada akhir tahun berjalan
Target :
Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Jumlah
UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah
pada tahun 2021 adalah sebanyak 126 UTD.
2021 2023
2022
Keuangan :
Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021
dalam mendukung Indikator Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai
standar pelayanan transfusi darah adalah sebesar Rp. 477.206.000,- dengan
realisasi Rp. 470.300.991,- atau 99.20%.
Output:
Diperolehnya kesepakatan terkait penyelenggaraan donor darah dalam
rangka peringatan Hari Donor Darah Sedunia/Worls Blood Donor Day
(WBDD)
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp.6.700.000,- dengan realisasi Rp.6.655.000,- atau 99,33%.
Output:
Terlaksananya kegiatan donor darah dalam rangka peringatan Hari
Donor Darah Sedunia
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp.56.557.000,- dengan realisasi Rp.56.523.500,- atau
99,94%.
Output:
Terlaksananya kegiatan pemantauan dan pembinaan yang meliputi
pemberian bimbingan, supervise dan konsultasi terkait pelayanan darah
di UTD bersama organisasi terkait dan lintas sektor terkait.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp74.900.000,- dengan realisasi Rp.68.757.134,- atau 91,80%.
Output:
Diperolehnya masukan terkait draft pedoman haemovigilance Indonesia
dari LP/LS dan organisasi profesi terkait.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp.7.500.000,- dengan realisasi Rp7.500.000,- atau 100%.
Output:
Diperolehnya kesepakatan terkait teknis pelaksanaan workshop
pelayanan darah.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp.3.780.000,- dengan realisasi Rp.3.750.000,- atau 99,21%.
Output:
1. Diperolehnya pemahaman dan kesepakatan terkait
penyelenggaraan pelayanan darah di Indonesia
2. Diperolehnya masukan terkait draft haemovigilance dari peserta
3. Diperolehnya masukan terkait aplikasi registrasi UTD
4. Tersusunnya rencana tindak lanjut dalam mencapai pelayanan
transfusi darah di UTD sesuai standar
3). Penyusunan Perencanaan Program Tahun 2022. Kegiatan dilaksanakan secara daring.
Peserta Kegiatan :
Penanggung jawab program dan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Output
Usulan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2022.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp1.650.000,- dengan realisasi Rp1.650.000,- atau 100%.
Output
Usulan Penghapusan Barang Milik Negara dengan Tindak Lanjut Hibah Tahun 2021.
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp96.260.000.,- dengan realisasi Rp93.928.813,- atau 97,58%.
b. Golongan :
Golongan IV : 16 orang
Golongan III : 42 orang
Golongan II : 4 orang
d. Jenis Kelamin :
Wanita : 48 orang
Pria : 14 orang
b. BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2021) : Rp2.432.397.137,00
Penambahan : Rp 0,00
Pengurangan : Rp 77.896.924,00
Posisi Akhir (31 Desember 2021) : Rp2.354.500.213,00
3. ANGGARAN
Uraian Anggaran Awal Realisasi
Tupoksi Rp.8.826.437.000,- Rp.8.630.744.645,-
NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 ACEH KABUPATEN ACEH TENGAH
2 ACEH KABUPATEN ACEH JAYA
3 ACEH KABUPATEN BENER MERIAH
4 ACEH KOTA SUBULUSSALAM
5 SUMATERA UTARA KABUPATEN TOBA SAMOSIR
6 SUMATERA UTARA KABUPATEN SIMALUNGUN
7 SUMATERA UTARA KABUPATEN DELI SERDANG
8 SUMATERA UTARA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
9 SUMATERA UTARA KABUPATEN PAKPAK BHARAT
10 SUMATERA UTARA KABUPATEN SAMOSIR
11 SUMATERA UTARA KABUPATEN PADANG LAWAS
12 SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN
13 SUMATERA BARAT KABUPATEN PESISIR SELATAN
14 SUMATERA BARAT KABUPATEN SOLOK
15 SUMATERA BARAT KABUPATEN SIJUNJUNG
16 SUMATERA BARAT KABUPATEN PASAMAN
17 SUMATERA BARAT KABUPATEN SOLOK SELATAN
18 SUMATERA BARAT KOTA SOLOK
19 SUMATERA BARAT KOTA SAWAH LUNTO
20 SUMATERA BARAT KOTA PADANG PANJANG
21 SUMATERA BARAT KOTA BUKIT TINGGI
22 SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH
23 SUMATERA BARAT KOTA PARIAMAN
24 RIAU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
25 RIAU KABUPATEN INDRAGIRI HULU
26 RIAU KABUPATEN KAMPAR
27 RIAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
28 RIAU KOTA DUMAI
29 JAMBI KABUPATEN KERINCI
30 JAMBI KABUPATEN TEBO
31 JAMBI KABUPATEN BUNGO
32 JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
33 SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUARA ENIM
34 SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUSI RAWAS
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
35 SUMATERA SELATAN
TIMUR
KABUPATEN PENUKAL ABAB
36 SUMATERA SELATAN
LEMATANG ILIR
37 BENGKULU KABUPATEN REJANG LEBONG
38 BENGKULU KABUPATEN BENGKULU UTARA
39 BENGKULU KABUPATEN SELUMA
1 Aceh 150
2 Sumatera Utara 482
3 Sumatera Barat 50
4 Sumatera Selatan 50
5 Riau 80
6 Kepulauan Riau 25
7 Bengkulu 90
8 Lampung 248
9 Kep.Bangka Belitung 25
10 Jambi 90
11 DKI Jakarta 283
12 Jawa Barat 820
13 Jawa Tengah 500
14 DI Yogyakarta 90
15 Jawa Timur 500
16 Banten 165
17 Bali 16
18 NTB 16
19 NTT 301
20 Kalimantan Barat 26
21 Kalimantan Tengah 19
22 Kalimantan Selatan 23
23 Kalimantan Timur 19
Jumlah 4068
No Provinsi Kabupaten/Kota
1 Sumatera Utara Kota Sibolga
2 Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu
3 Sumatera Selatan Banyuasin
4 Sumatera Selatan Penukal Abab Lematang Ilir
5 Sumatera Selatan Kota Palembang
6 Sumatera Selatan Kota Prabumulih
7 Lampung Lampung Timur
8 Lampung Way Kanan
9 Lampung Pesawaran
10 Lampung Kota Bandar Lampung
11 DKI Jakarta Jakarta Timur
12 DKI Jakarta Jakarta Pusat
13 DKI Jakarta Jakarta Utara
14 Jawa Tengah Magelang
15 Jawa Tengah Kota Semarang
16 DI Yogyakarta Kulon Progo
17 DI Yogyakarta Bantul
18 DI Yogyakarta Sleman
19 DI Yogyakarta Kota Yogyakarta
20 Jawa Timur Trenggalek
21 Jawa Timur Sidoarjo
22 Jawa Timur Mojokerto
23 Jawa Timur Jombang
24 Jawa Timur Magetan
25 Jawa Timur Bojonegoro
26 Jawa Timur Tuban
27 Jawa Timur Lamongan
28 Jawa Timur Gresik
29 Jawa Timur Bangkalan
30 Jawa Timur Sumenep
31 Jawa Timur Kota Mojokerto
32 Jawa Timur Kota Madiun
33 Jawa Timur Kota Surabaya
34 Bali Jembrana
35 Bali Kota Denpasar
36 Nusa Tenggara Timur Ende
37 Kalimantan Tengah Kapuas
38 Sulawesi Utara Minahasa Tenggara
9 Provinsi Lampung
1 Lampung Barat 1
2 Lampung Selatan 1
3 Lampung Tengah 1
4 Lampung Timur 1
5 Lampung Utara 1
6 Mesuji 1
7 Pesawaran 1
8 Pesisir Barat 1
9 Pringsewu 1
10 Tanggamus 1
19 Provinsi Bali
1 Tabanan 1
2 Badung 1
3 Gianyar 1
4 Karangasem 1
5 Klungkung 1
6 Kota Denpasar 1
20 Provinsi Kalimantan Barat
1 Bengkayang 1
2 Kapuas Hulul 1
3 Kayong Utara 1
4 Ketapang 1
5 Kubu Raya 1
6 Landak 1
7 Melawi 1
8 Mempawah 1
9 Sambas 1
10 Sanggau 1
11 Sekadau 1
12 Sintang 1
13 Kota Pontianak 1
14 Kota Singkawang 1
21 Provinsi Kalimantan Tengah
31 Provinsi Maluku
34 Provinsi Papua
TOTAL 261
TAHUN
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
2021
1 Provinsi Aceh 1 Kabupaten Aceh Timur 1 RSUD dr. Zubir Mahmud 1
2 Kota Banda Aceh 2 PMI Kota Banda Aceh 1
RSUD Zainoel Abidin
3
(Provinsi) 1
3 Kabupaten Aceh Singkil 4 RSUD Aceh Singkil 1
RSUD Munyeng Kute
4 Kabupaten Bener Meriah 5
Redelong 1
UTD PMI Kabupaten Aceh
5 Kabupaten Aceh Utara 6
Utara 1
Provinsi
5 1 Kota Tanjung Pinang 1 PMI Kota Tanjung Pinang
Kepulauan Riau 1
2 Kabupaten Lingga 2 RSUD Dabo 1
TAHUN
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
2021
Provinsi Kep.
10 1 Kabupaten Bangka Tengah 1 RSUD Bangka Tengah
Bangka Belitung 1
2 Kabupaten Belitung Timur 2 RSUD Belitung Timur 1
3 Kota Pangkal Pinang 3 PMI Kota Pangkal Pinang 1
Provinsi DKI
11 1 RSUP Fatmawati
Jakarta 1
2 UTD PMI Jakarta Utara 1
3 PMI Provinsi DKI Jakarta 1
4 RSPAD Gatot Soebroto 1
5 UTD Pusat PMI 1
TAHUN
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
2021
Yogyakarta
1 Kabupaten Sleman 2 PMI Kabupaten Sleman 1
2 Kabupaten Bantul 3 PMI Kabupaten Bantul 1
Provinsi
20 1 Kabupaten Kapuas Hulu 1 RSUD Achmad Diponegoro
Kalimantan Barat 1
2 Kabupaten Mempawah 2 PMI Kabupaten Mempawah 1
3 Kota Pontianak 3 PMI Kota Pontianak 1
Provinsi
RSUD Jaraga Sasameh
21 Kalimantan 1 Kabupaten Barito Selatan 1
Buntok
Tengah 1
2 Kabupaten Gunung Mas 2 RSUD Kuala Kurun 1
3 Kabupaten Murung Raya 3 RSUD Puruk Cahu 1
4 Kota Palangkaraya 4 PMI Kota Palangkaraya 1
Provinsi
Kabupaten Hulu Sungai RSUD Brigjend H. Hasan
22 Kalimantan 1 1
Selatan Basri Kandangan
Selatan 1
RSUD H. Abdul Aziz
2 Kabupaten Barito Kuala 2
Marabahan 1
TAHUN
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
2021
3 Kota Banjar Baru 3 RSUD Idaman Banjarbaru 1
RSUD Pangeran Jaya
4 Kabupaten Kotabaru 4
Sumitra 1
5 Kota Banjarmasin 5 PMI Kota Banjarmasin 1
Provinsi
23 Kalimantan 1 Kota Samarinda 1 PMI Kota Samarinda
Timur 1
Kabupaten Kutai RSUD Aji Batara Agung
2 2
Kartanegara Dewa Sakti 1
PMI Kabupaten Kutai
3
Kartanegara 1
Kabupaten Penajam Paser
3 4 RSUD Ratu Aji Putri Botung
Utara 1
RSUD Dr. Kanujoso
4 Kota Balikpapan 5
Djatiwibowo 1
6 PMI Kota Balikpapan 1
Provinsi
24 Kalimantan 1 Kabupaten Malinau 1 RSUD Malinau
Utara 1
2 Kota Tarakan 2 PMI Kota Tarakan 1
Provinsi
26 1 Kabupaten Donggala 1 RSUD Kabelota Donggala
Sulawesi Tengah 1
PMI Provinsi Sulawesi
2 Kota Palu 2
Tengah 1
3 RS Anutapura 1
Provinsi
28 Sulawesi 1 Kabupaten Kolaka Utara 1 RSUD H.M. Djafar Harun
Tenggara 1
TAHUN
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
2021
RS Bahteramas Provinsi
2 Kota Kendari 2
Sultra 1
PMI Provinsi Sulawesi
3
Tenggara 1
BLUD RSUD Unaaha
3 Kabupaten Konawe 4
Konawe 1
Provinsi
29 1 Kabupaten Boalemo 1 RSUD Tani dan Nelayan
Gorontalo 1
RSUD dr. M.M. Dunda
2 Kabupaten Gorontalo 2
Limboto 1
3 Kota Gorontalo 3 PMI Kota Gorontalo 1
Provinsi Papua
33 1 UTD Provinsi Papua Barat
Barat 1
2 PMI Provinsi Papua Barat 1
1 Kabupaten Sorong Selatan 3 RSUD Scholoo Keyen 1
TOTAL 135