Halaman Judul 1
1
Ikhtisar Eksekutif
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan Puji Syukur dan atas izin Allah SWT Dinas Kesehatan
Provinsi Bengkulu telah menyelesaikan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat
Daerah Tahun Anggaran 2021 dengan tepat waktu.
Laporan Kinerja (LAKIP) Dinas Kesehatan Tahun 2021 disusun berdasarkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2021. LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun
2021 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan
penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah.
Laporan ini sebagai media informasi publik atas capaian kinerja yang terukur.
Capaian kinerja disajikan melalui pengukuran dan evaluasi kinerja serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai atas hasil analisis pengukuran kinerja
dan itu juga terdapat pada Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan.
Diharapkan penyajian Lakip ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja
agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutan di masa
mendatang.
Halaman
Halaman Judul 1
Ikhtisar Eksekutif 2
Kata Pengantar 3
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 7
B. Dasar Hukum 8
C. Gambaran Organisasi 9
D. Sistematika Penulisan 15
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS
DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis 17
B. Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
A. Capaian Kinerja Sasaran 27
B. Akuntabilitas keuangan 39
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan 42
B. Saran-saran 42
Daftar Tabel
Halaman
1) Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri PAN dan RB RI
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian dan Tata cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan instansi pemerintah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertanggung
jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan
sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan
oleh masing-masing instansi.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansii Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan
yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan disusunnya Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2021 diharapkan
dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu.
2. Mendorong Dinas Kesehatan didalam melaksanakan tugas dan fungsinya
secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundangan,
kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Kesehatan untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Kesehatan di
dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
3) Gambaran Organisasi
Dari 309 orang pegawai OPD Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun
2021, berdasarkan data kepegawaian Tahun 2021 dapat dikelompokkan
berdasarkan jabatannya dapat dilihat pada tabel berikut :
1. Struktural / Esselon 24
2. Fungsional Tertentu 93
Total
309
Jumlah Pegawai
Berdasarkan Jabatan
200
180 Struktural/esselon
160 Jabatan Fungsional
140 Terterntu
120 Jabatan Fungsional
100 Umum
80
60
40
20
0
1
1. Perempuan 214
2. Laki-Laki 95
Total 309
LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2021 13
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah pegawai perempuan lebih banyak di
banding pegawai laki-laki, bila ditampilkan dalam bentuk persen dapat dilihat
sebagai berikut :
PR
69%
Total 309
Dari tabel diatas terlihat bahwa Pegawai dengan Golongan III dominan lebih
banyak dibanding Pegawai dengan golongan lain dan kemudian golongan IV, bila
kita tampilkan dalam bentuk bagan maka dapat terlihat jelas perbedaan antar
golongan pegawai pada Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
Berikut bagan jumlah pegawai berdasarkan golongan :
100
80
60
40
20
0
IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a
2. Prasarana
2. Tanah 5 0 √
4) Sistematika Penulisan
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sistimatika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Bengkulu adalah :
Executive summary (Ikhtisar Eksekutif)
Bab I Pendahuluan
Diuraikan mengenai gambaran umum organisasi yang melaporkan
dan sekilas pengantar lainnya.
Lampiran-lampiran
A. Perencanaan Strategis
1. Visi
2. Misi
1) Meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau;
2) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat;
3) Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan;
4) Menciptakan pengelolaan program yang professional dan
akuntabel;
5) Misi I :
19
c) Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan; Sasaran :
Peserta Jamkesda;
Strategi : Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan
bagi penduduk miskin di RS
Arah Kebijakan :
Meningkatkan pengembangan system
jaminan pembiayaan kesehatan bagi penduduk
miskin
Meningkatkan standarisasi promosi dan
kemitraan pelayanan kesehatan
6) Misi II
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat.
Tujuan :
a) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Sasaran : Ibu, Neonatal, Bayi dan Balita
Strategi : Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan
anak;
20
Arah Kebijakan :
- Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan
anak yang berkualitas;
- Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita;
b) Perbaikan Gizi Masyarakat
Sasaran : Meningkatnya status gizi masyarakat
Strategi : Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam
upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama
pada ibu hamil, bayi dan balita serta usia produktif
Arah Kebijakan :
- Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat;
- Monitoring dan Evaluasi status gizi;
a) Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat Sasaran : Meningkatnya perilaku hidup sehat dalam
masyarakat Strategi : Meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat;
Arah Kebijakan :
- Penyebaran informasi melalui media lokal;
- Melakukan evaluasi secara berkala terhadap program
lingkungan sehat;
b) Peningkatan lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat
Sasaran: Meningkatnya desa yang melaksanakan
kab/kota/kawasan sehat
Strategi : Meningkatkan kualitas hidup bersih dan sehat
Arah Kebijakan :
- Advokasi pelaksanaan kab/kota/kawasan sehat;
- Meningkatkan kualitas lingkungan;
7) Misi III :
21
Meningkatkan ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan.
Tujuan :
a) Meningkatkan pendidikan tenaga kesehatan
Sasaran : Meningkatnya pendayagunaan tenaga
kesehatan dan pengembangan karir tenaga kesehatan
Strategi : Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan
Arah Kebijakan :
Merencanakan kebutuhan tenaga kesehatan;
Mengirim dokter/dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya
untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
b) Menyusun data dasar puskesmas
Sasaran : Meningkatnya pengelolaan data dasar
puskesmas yang lengkap dan akurat untuk mendukung
program pelayanan kesehatan
Strategi : Menyajikan data dasar puskesmas yang lengkap.
Arah Kebijakan :
- Menyusun data dasar puskesmas yang lengkap dan up to
date;
- Mewujudkan efektifitas dalam penyajian data dasar;
8) Misi IV :
Menciptakan pengelolaan program yang profesional dan akuntabel
Tujuan :
22
a) Terwujudnya manajemen dan kebijakan pembangunan
kesehatan yang berkualitas guna mendukung pembangunan
kesehatan
Sasaran : Jumlah berbagai kebijakan dan pedoman serta
dokumen perencanaan kesehatan yang menunjang
pembangunan kesehatan
Strategi : Meningkatkan kualitas perencanaan &
penganggaran dan dokumen kesehatan yang mendukung
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Arah Kebijakan :
Peningkatan kualitas perencanaan, penganggaran dan
pengawasan pelaksanaan program;
Peningkatan kualitas produk dokumen perencanaan
kesehatan;
b) Terwujudnya peningkatan, pengembangan sistem laporan
pencapaian kinerja program dan keuangan yang akuntabel.
Terlaksananya sistem laporan kinerja dan keuangan yang
akuntabel.
Strategi : Melaksanakan sistem laporan kinerja dan
keuangan yang akuntabel.
Arah Kebijakan :
Menyusun laporan kinerja yang akuntabel;
Menyusun laporan keuangan yang akuntabel;
23
a. Membangun, memperbaiki dan memelihara sarana dan
prasarana kesehatan
b. Memperbanyak dan memeratakan distribusi jumlah dokter
dan tenaga medis;
c. Meningkatkan pengembangan sistem jaminan pembiayaan
kesehatan bagi penduduk miskin;
d. Meningkatkan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
memenuhi standard dan terjangkau oleh masyarakat;
e. Memperbanyak dan memeratakan fasilitas kesehatan di
pedesaan dan di daerah terpencil.
10) Strategi 2 :
Peningkatan MUtu dan Pelayanan Kesehatan
Untuk Untuk mencapai strategi peningkatan mutu dan pelayanan
kesehatan perlu ditetapkan arah kebijakan :
a. Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat;
b. Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular;
c. Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita;
d. Meningkatkan pengembangan pola hidup dan lingkungan
sehat;
e. Meningkatkan standarisasi, promosi dan kemitraan
pelayanan kesehatan;
f. Meningkatkan pelayanan gangguan kejiwaan dan
ketergantungan obat;
g. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan tugas serta
pembinaan dan pemberi dukungan;
24
a. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah
- Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
- Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
b. Administrasi keuangan perangkat daerah
- Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
c. Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
- Monitoring, Evaluasi dan Penilaian Kinerja Pegawai
d. Administrasi Umum Perangkat Daerah
- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
- Penyediaan Bahan Logistik Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
undangan
- Fasilitasi Kunjungan Tamu
- Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
e. Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
- Penyediaan Jasa Surat Menyurat
- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
- Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
f. Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan,
Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau
Lapangan
- Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
25
- Pemeliharaan/Rehabilitasi Saranan dan Prasarana
Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya
26
- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Kecanduan NAPZA
- Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
- Pengelolaan Surveilans Kesehatan
- Koordinasi dan Sinkronisasi Penerapan SPM
- Pembinaan Pelaksanaan Upaya Pelayanan Kesehatan
- Upaya Penguragan Resiko Krisis Kesehatan
c. Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara
Terintegrasi
- Pengadaan Alat/Perangkat Sistem Informasi Kesehatan
dan Jaringan Internet
d. Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
- Peningkatan Tata Kelola Rumah Sakit
- Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan
a. Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis
Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi
- Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Sumber Daya
Manusia Kesehatan
- Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
4) Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
a. Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran
Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi
- Peningkatan Upaya Advokasi Kesehatan, Pemberdayaan,
Penggalangan Kemitraan, Peran Serta Masyarakat dan
Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi
B. Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja
27
Dokumen Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja telah disusun satu
dokumen tersendiri dan telah ditandatangani oleh Gubernur Bengkulu
dan Kepala Dinas Kesehatan (terlampir)
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
Untuk menentukan berhasil tidaknya dalam mencapai misi, sasaran dan target-
target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu tahun 2021 serta kesimpulan akhir Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu tahun 2021 dipakai penilaian dengan skala pengukuran ordinal dan
dikelompokan sebagai berikut :
2 70 % - < 85 % Berhasil
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu beserta target dan capaian realisasinya.
1. Sasaran 1 :
Menurunnya angka kematian.
Sasaran ini diukur dengan menggunakan 2 (dua) indikator kinerja sebagai
berikut :
29
1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup
2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup
%
Target Realisasi
Capaian
No Indiktor Satuan
2021
2020 2021
2021
Capaian kinerja Provinsi Bengkulu untuk menurunkan angka kemarian Ibu sudah
cukup berhasil, berada dibawah target yang telah ditentukan Nasional, akan
tetapi terjadi peningkatan dibandingkan dengan tahun 2020 atau diatas target
RPJMD tepatnya diangka 152 per 100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut terjadi
karena beberapa sebab yaitu :
a. Adanya ibu hamil yang terdampak covid 19
30
b. Kurangnya sarana oksigen di Rumah Sakit
c. Adanya kekhawatiran ibu hamil dan keluarga untuk datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan akibat covid 19
d. Adanya kekhawatiran untuk berinteraksi dengan tenaga kesehatan.
e. Kehamilan
2. Menurunnya angka kematian Bayi per 1.000 kelahiran Hidup,
AKB (0 – 11 bulan) diperoleh dengan hasil perhitungan sebagai berikut :
AKB = Jumlah Kematian Bayi : Lahir hidup dalam 1 tahun X 1000
Maka :
31
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Provinsi Bengkulu sebenarnya telah berhasil
menurunkan AKI dan AKB yang dibuktikan angka kejadian yang dibawah target
nasional walaupun pada tahun 2021 ini terjadi peningkatan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya akibat pandemic covid 19.
Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator tersebut diatas yang telah
dilakukan adalah :
1. Penguatan intervensi suplementasi gizi pada ibu hamil
2. Pembinaan dalam persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Pembinaan dalam peningkatan pelayanan kunjungan neonatal pertama
4. Melakukan kampanye penurunan AKI dan AKB
5. Koordinasi terkait SOP Gadar Matneo di FKTL, sisroute, termasuk
pelaksanaan AMP
6. Penyampaian feedback terkait analisis tempat kematian di tingkat FKTL
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
7. Memfasilitasi pertemuan dengan organisasi profesi terkait
8. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, pengelola program, dan lintas
sector
9. Memanfaatkan Rumah Tunggu Kelahiran pada ibu hamil yang akses
demografi belum memadai
10. Penguatan ANC standard an kelas ibu hamil
11. Mendorong setiap ibu hamil memiliki jaminan pembiayaan kesehatan
32
2) Persentase kunjungan ibu hamil minimal 4 kali
3) Persentase ibu hamil yang mendapatkan makanan tambhan
dan tablet tambah darah
4) Cakupan kunjungan neonatal
5) Persentase balita gizi buruk
Pada saat ini untuk penanganan Ibu Hamil masih belum bisa maksimal,
dikarnakan kondisi pandemic yang belum tuntas. Untuk tingkat FKTP
penanganannya sudah baik, tidak ditemukan lagi permasalahan ibu hamil yang
berakibat fatal tetapi 86% tersebut terjadi di FKRTL. Perlu koordinasi lebih aktif
antara pihak RS, Yankes dan pihak yang terlibat dalam penanganan Ibu Hamil
seperti salah satu contohnya pada SISRUTE.
33
Tabel 3.4 Sasaran Program Meningkatnya Kesehatan Bayi, Anak
dan Remaja Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Tahun 2021
%
Target Realisas
No Uraian Satuan Capaia
2021 i
2021
2021
Upaya intervensi gizi yang telah dilakukan di puskesmas yang memiliki kasus
balita gizi kurang dan gizi buruk antara lain :
1. Pemberian Makan : PMT pemulihan kepada balita kurus, pemberian
multimikronutrien (Taburia) jika tersedia dan pemberian kapsul vitamin A pada
kasus balita gizi buruk
2. Edukasi Gizi : penyuluhan kepada ibu balita tentang pemberian makan Bayi
dan Anak (PMBA), mamfaat suplementasi PMT dan vitamin A, PHBS dan
pemantauan pertumbuhan balita ke posyandu secara rutin.
3. Koordinasi asuhan gizi : merujuk kasus balita kurus dan sangat kurus
berdasarkan hasil konfirmasi ke puskesmas/fasyankes lainnya. Koordinasi
lintas program ; dokter puskesmas memastikan balita sakit mendapatkan
pengobatan yang optimal. Koordinasi lintas sektor ; meningkatkan
ketersediaan pangan melalui upaya pemanfaatan pekarangan bekerja sama
dengan penyuluh pertanian setempat.
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memantau : kenaikan
berat badan setelah mendapat PMT pemulihan, laporan asupan makan,
kondisi balita (keaktifan, nafsu makan, dll) dari orang tua balita kurus dan
sangat kurus.
Sasaran program ini di ukur oleh satu indikator program yaitu persentase
balita gizi buruk.
34
Tabel 3.5 Sasaran Capaian Program Gizi Masyarakat Tahun 2021
%
Target Realisasi
No Uraian Satuan Capaian
2021 2021
2021
Realisasi Gizi Buruk tahun 2021 sebesar 0,14 atau sebanyak 139 Balita dari
98.421 balita yang dlakukan pemantauan status gizi pada bulan agustus.
Sasaran program ini di ukur oleh beberapa indikator program, antara lain
sebagai berikut :
1. Jumlah Tema Pesan dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kepada
Masyarakat
2. Jumlah Kab/Kota yang Memiliki Kebijakan PHBS
35
6 Jumlah Kab/Kota yang Petugas Kesehatan 4 Kab/Kota 0 Kab/Kota
telah dilatih/diorientasi Komunikasi antar
Pribadi (bidan, perawat gizi, promkes, sanitasi
dan kader).
b. Sasaran 2 :
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat.
Sasaran ini diukur dengan menggunakan 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Persentase ketercapaian penurunan angka kesakitan, dimana angka
persentase didapatkan dari beberapa capaian angka kesakitan penyakit
menular (langsung dan tidak langsung) dan penyakit tidak menular.
Capaian indikator kinerja ini telah mencapai 99,24% dengan kegiatan
APBD yang mendukung pencapaian indikator diatas adalah :
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
2. Pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor zoonotic
3. Peningkatan mutu pelayanan imunisasi dan surveilans penyakit
4. Deteksi dini faktor resiko PTM di daerah terpencil
5. Pelatihan petugas pemeriksa PTM
37
Tabel 3.7 Sasaran Program Meningkatnya Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi
Bengkulu Tahun 2021
N Uraian Realisasi %
0 Target Capaian
Satuan
2021 2021 2021
38
Tekanan darah dan Gula darahnya menjadi tak terkontrol lagi, ini yang
menjadi akibat dari data yang ada saaat ini tidak optimal.
Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa indikator
meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat sudah tercapai 99,24% secara
keseluruhan.
c. Sasaran 3 :
Meningkatnya tata kelola kinerja OPD.
Capaian indikator Tata Kelola Kinerja OPD telah mencapai 100%.
Capaian kinerja sasaran, diukur dengan menggunakan indikator kinerja
sebagai berikut :
Target Realisasi %
No Uraian Satuan
2021 2020 2021 2021
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya jumlah jenis Jenis 2 2 2 100%
layanan administrasi
perkantoran
6 Meningkatnya Aplikasi 1 1 1 1
pengembangan sistem
informasi kesehatan
39
Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator di atas adalah :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah dinas/operasional
4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
5. Penyediaan jasa administrasi keuangan
6. Penyediaan jasa kebersihan kantor
7. Penyediaan alat tulis kantor.
8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
9. Penyediaan barang komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
10. Penyedia peralatan dan perlengkapan kantor
11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12. Penyediaan makanan dan minuman
13. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
14. Penyediaan jasa administrasi dan teknis perkantoran
15. Penyediaan jasa keamanan kantor
16. Penata usahaan kearsipan dan inventarisir barang milik daerah
17. Penyediaan perawatan peralatan kantor
18. Penyediaan peralatan rumah tangga
19. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
20. Pemeliharaan rutin berkala jaringan air minum, listrik dan komunikasi
Bapelkes
21. Pemeliharan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan laboratorium
22. Pengadaan alat kesehatan laboratorium kesehatan daerah
23. Penyediaan bahan laboratorium
24. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang penanggulangan krisis
kesehatan
25. Pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor dinkes
40
26. Operasional rutin berkala gudang vaksin
27. Pengadaan meubeler meja/kursi
28. Pengadaan rangka baliho
29. Pengadaan kendaraan dinas
30. Pengadaan alat labkesda
31. Peningkatan kompetensi aparatur
32. Penyusunan rencana anggaran kegiatan dan pelaporan serta capaian
kinerja
33.Monitoring dan evaluasi program/bidang kesehatan
34.DAK Non Fisik BOK
35. Penunjang kegiatan DAK kesehatan
36. Penyelenggaraan even-even penting bidang kesehatan
37. Peningkatan kapasitas petugas sistem informasi kesehatan (SIK)
38. Penyusunan profil dan buku saku kesehatan Provinsi Bengkulu
39. Pengadaan sistem informasi dan jaringan penanggulangan krisis
kesehatan
41
b. Sumber Dana APBN
Alokasi dan realisasi anggaran APBN Tahun Anggaran 2021
adalah :
1 2 3 4 5 6 7 8
Alokasi dan alokasi Belanja tidak terduga dapat dilihat pada table
berikut :
No Uraian Alokasi Realisasi
Rp %
1 Tahap 1 1.140.000.000 1.016.130.000 89.13
2 Tahap 2 380.200.000 228.288.282 60.04
3 Tahap 3 154.000.000 0 0
4 Tahap 4 148.916.272 148.916.272 100
5 Tahap 5 226.624.000 136.961.100 60.44
6 Tahap 6 403.242.070 200.062.500 49.61
Jumlah 2.452.982.342 1.730.358.255 70.54
42
d. Sumber Dana HIBAH
Pada Tahun 2021 Dinas Provinsi Bengkulu mendapat dana hibah berasal
dari Global Fund, dana tersebut untuk 3 (tiga) kegiatan yaitu Malaria, TB
dan HIV sebesar Rp. 3.378.625.950,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.507.785.651 ,-
Global Fund
Pada saat ini kegiatan yang telah di jadwalkan dari program tetap dapat
dolaksanakan, tetapi tidak dapat berjalan dengan baik seperti tahun
sebelumnya. Pandemi ini sangat mempengaruhi capaian dari targer
realisasi, petugas yang semestinya dapat optimal melaksanakan program
kegiatan terkendala dengan banyaknya kasus positif yang terjadi pada
provinsi Bengkulu.
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
1. Dalam penyusunan rencana kegiatan dapat memperhatikan kondisi terkini
dengan memanfaatkan peluang dan memperhatikan hambatan hambatan
pada tahun sebelumnya sehingga indikator kinerja dapat tercapai sebaik
mungkin
2. Memanfaatkan semaksimal mungkin alokasi pendanaan yang ada
sehingga kegiatan yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan capaian indikator kinerja
3. Pelaksanaan kegiatan agar dilakukan dengan selalu memperhatikan target
indikator yang ingin dicapai
4. Melakukan inovasi dan terobosan baru dalam pencapaian indikator kinerja
5. Meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota dalam pelaksanaan
kegiatan agar indikator kinerja dapat tercapai sesuai target yang
ditetapkan
DAFTAR CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021