2020 Dinkes Lakip 2019

LAKIP
DINKES
LAPORAN AKUNTABILTAS
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN

DINAS KESEHATAN
Jl. A. Yani Km. 2 Kel. BatuPiringKec. Paringin Selatan Telp/Fax. (0526) 2028484
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan 2019
IKHTISAR EKSEKUTIF
Akuntabilitas, sebagai salah satu pilar tata pemerintahan yang baik, merupakan
pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan
pemikiran tersebut, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan Tahun 2019 ini disusun. LKIP ini menyajikan capaian
indikator kinerja tujuan dan sasaran sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan
selama tahun 2019 yang merupakan pelaksanaan mandat yang diemban oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan dan juga sebagai pelaksanaan dari Inpres 7 tahun 1999
yang mengharuskan setiap instansi pemerintah menyusun laporan kinerja. Selain itu
LKIP ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi
kinerja dalam rangka peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan secara
menyeluruh.
LKIP Tahun 2019 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan

yang muncul dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, yang secara ringkas
tingkat capaian kinerja utama Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan dapat diikhtisarkan
menjadi 3 (tiga) indikator kinerja berkategori Tinggi, Sedang dan berkategori Sangat
Tinggi.
Capain kinerja tahun 2019 sebagai berikut :
Indikator Kinerja
No Satuan Realisasi Kategori
Sasaran / Outcome
1 AKI Proporsi 88,27 Tinggi

2 AKB Proporsi 70,4 Sedang
3 Prevalensi Stunting Persen 93,63 Sangat Tinggi
Rata-rata capaian 84,1 Tinggi
1
LAKIP TAHUN 2019
Dari tabel di atas terlihat adanya keberhasilan yang ditunjukkan dengan capaian
indikator sasaran walaupun capaiannya di bawah seratus persen. Hal tersebut tetap akan
menjadi catatan bagi seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan dalam
upaya memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.
Balangan, Februari 2020

Kepala Dinas Kesehatan
ERWAN MKL, SKM, M.KES

NIP :19700510 199501 1 001
2
LAKIP TAHUN 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media untuk

menyampaikan informasi sampai sejauh mana instansi pemerintah, dalam hal ini Dinas
Kesehatan kabupaten Balangan melaksanakan rencana strategis dan memenuhi tuntutan
perubahan yang ada di masyarakat.
A. LATAR BELAKANG
Latar belakang penyusunan Laporan Kinerja (LKIP) Dinas Kesehatan

Kabupaten Balangan Tahun 2019 adalah adanya keinginan yang kuat dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan untuk mewujudkan Good governance, berlandaskan
pada TAP MPR RI No.XI/MPR/1998 dan UU No.28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang
aturan pelaksanaannya didasarkan pada INPRES No. 7 Tahun 1999, tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Perwujudan Good governance ini
diimplementasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan dalam tiga pilar tata
pemerintahan yang baik yaitu akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999, antara lain, menyebutkan bahwa azas-
azas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas
proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas inilah
yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan
negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
3
LAKIP TAHUN 2019 BAB I
Bagian akhir dari sistem AKIP adalah penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP). LKIP disusun pada akhir periode pelaksanaan program/kegiatan,
dimana capaian kinerja dikomunikasikan kepada para stakeholders.
LKIP memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, LKIP merupakan sarana
bagi SKPD untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh
stakeholder yang berisi informasi tentang keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian
tujuan dan sasaran. Kedua, LKIP merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja
SKPD sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang akan datang atau dalam
upaya peningkatan kinerja (performance improvement) organisasi, baik dalam bentuk
regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Balangan.
C. ASPEK STRATEGIS
Uraian aspek strategis yang menjadi bagian dari perwujudan visi bupati yang
meliputi satu/beberapa tujuan strategis atau mungkin berupa hasil akhir (ultimate
outcome) yang ingin diwujudkan pada akhir masa jabatan kepala daerah. Ultimate
outcome Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan sampai tahun 2019 adalah
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pembangunan Pendidikan Dan
Kesehatan dengan tujuan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan sasaran
Meningkatnya Kualitas Kesehatan dengan indikator Angka Kematian Ibu (AKI),
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Prevalensi Stunting.
D. KONDISI UMUM DINAS KESEHATAN
4
1. Organisasi Dinas Kesehatan

Tugas pokok, fungsi dan uraian tugas, unsur-unsur organisasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan tahun 2019 yaitu :
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BALANGAN
(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan
Pemerintahan Daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kesehatan;
c. merumuskan kebijakan operasional pengkoordinasian dan pengendalian

pelaksanaan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di bidang
kesehatan sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh
Pemerintah;
d. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan kesehatan masyarakat;
e. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit;
f. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan pelayanan dan sumber daya
kesehatan;
5
g. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

kesehatan;
h. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan pelaksanaan pemberian perizinan di bidang kesehatan;
i. mengelola pelayanan administrasi dan kesekretariatan;
j. menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan

Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang
tugas dan tanggung jawab.
(3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kesehatan;
c. perumusan kebijakan operasional pengkoordinasian dan pengendalian

pelaksanaan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di bidang
Pemerintah;
d. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan kesehatan masyarakat;
e. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian penyakit;
6
f. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan serta fasilitasi program dan kegiatan pelayanan dan sumber daya
kesehatan;
g. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

kesehatan;
h. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan pelaksanaan pemberian perizinan di bidang kesehatan;
i. pengelolaan pelayanan administrasi dan kesekretariatan;
j. penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan Unit

Pelaksana Teknis Dinas;
Sekretariat
(1) Sekretariat mempunyai tugas membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan

perencanaan dan pelaporan, pengelolaan urusan keuangan dan aset, pengelolaan
urusan umum dan ketatausahaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian,
kehumasan dan sistem informasi kesehatan.
a. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan dan mengevaluasi

pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
serta penyusunan perencanaan dan pelaporan;
b. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana program/kegitan dan
anggaran keuangan;
c. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan keuangan dan laporan
pertanggungjawaban keuangan;
7
d. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan aset dan laporan
pertanggungjawaban aset;
e. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan, penyediaan
dan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penerimaan penyaluran
peralatan dan perlengkapan kantor, barang cetakan dan alat tulis kantor dalam
gudang;
f. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi urusan umum, perlengkapan sarana dan prasarana, dan
kerumahtanggaan;
g. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan, kehumasan,
perpustakaan, dokumentasi dan kearsipan, litbang, hukum dan sistem
informasi kesehatan;
h. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan serta
pengelolaan administrasi kepegawaian;
i. mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas dinas dan memberikan pelayanan

administrasi kepada bidang-bidang;
j. menyiapkan bahan perumusan peraturan perundang-undangan daerah di

bidang kesehatan sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan
oleh Pemerintah;
k. menyiapkan bahan-bahan rapat koordinasi;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas dan tanggungjawab.
(3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :
8
a. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data serta penyusunan perencanaan dan
pelaporan;
b. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan penyusunan rencana
program/kegiatan dan anggaran keuangan;
c. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pengelolaan penatausahaan dan laporan
pertanggungjawaban keuangan dan aset;
d. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan penyusunan rencana
kebutuhan, penyediaan dan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan
penerimaan penyaluran peralatan dan perlengkapan kantor, barang cetakan
dan alat tulis kantor dalam gudang;
e. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi urusan umum, perlengkapan sarana dan
prasarana, dan kerumahtanggaan;
f. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan,
kehumasan, perpustakaan, dokumentasi dan kearsipan, litbang, hukum dan
sistem informasi kesehatan;
g. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan urusan organisasi dan
ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian;
h. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas dinas dan memberikan pelayanan

administrasi kepada bidang-bidang;
9
i. penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan daerah di bidang

Pemerintah;
j. penyiapan bahan-bahan rapat koordinasi;
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana program/kegiatan dan anggaran,
pengumpulan dan pengolahan data evaluasi dan pelaporan, pengelolaan sistem
informasi kesehatan dan litbang, serta melaksanakan penatausahaan administrasi
keuangan dan laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset.
a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja kegiatan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b. menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis penyusunan rencana

program/kegiatan dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengelolaan sistem
informasi kesehatan dan litbang, serta penatausahaan administrasi keuangan
dan laporan pertanggungjawaban keuangan dan aset;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisa

serta penyajian data usulan rencana program/kegiatan dan anggaran, evaluasi
dan pelaporan, dan pengelolaan sistem informasi kesehatan dan litbang;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana strategis

(Renstra);
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana kerja dan

rencana kinerja yang meliputi program, kegiatan beserta indikatornya, serta
anggaran pelaksanaannya;
f. menyiapkan bahan penyusunan dan pengesahan anggaran;
10
g. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan satuan biaya kegiatan;
h. menghimpun dan menyiapkan bahan dan menyusun rancangan Rencana

Kerja Anggaran (RKA) Satuan Organisasi Perangkat Daerah untuk dijadikan
DPA-SOPD baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung;
i. menyusun rencana anggaran penerimaan/pengeluaran dinas, serta pengelolaan

data keuangan sebagai bahan perhitungan dan perencanaan tahun anggaran
yang akan datang;
j. menyiapakan usulan bendahara dan calon pemegang uang muka kegiatan unit
kerja;
k. melaksanakan pembayaran belanja langsung dan tidak langsung;
l. melaksanakan penelitian kebenaran dokumen pencairan anggaran dan

ketersediaan dana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan revisi anggaran;
n. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran keuangan;
o. melaksanakan pembukuan, verifikasi dan penghitungan anggaran;
p. melaksanakan pemantauan keadaan anggaran;
q. penertiban, penarikan dan pengadministrasian pajak, retribusi dan pendapatan

daerah lainnya yang ada kaitannya dengan tupoksi dinas;
r. mengkoordinasikan pembuatan dan pelaporan SPJ dari seluruh bidang;
s. memeriksa dan mengontrol SPJ yang masuk dari seluruh bagian dan bidang,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
t. meyiapkan bahan dan memproses mutasi gaji pegawai;
u. menyiapkan bahan dan memberikan pelayanan dalam rangka pelaksanaan

sistem pengendalian dan pengawasan internal maupun eksternal serta
pemeriksaan keuangan;
11
v. menyiapkan bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan

penyelesaian tuntutan perbendaharan dan tuntutan ganti rugi (TPTGR);
w. menyiapkan bahan dan petunjuk pembuatan/pengisian SPT Tahunan Pajak

Peghasilan bagi pegawai;
x. menyiapkan bahan dan mengolah laporan pertanggungjawaban realisasi

program/kegiatan, anggaran (keuangan) dan aset;
y. mengkoordinasikan dan menyusun pembuatan laporan bulanan, triwulan dan

tahunan bersama bidang;
z. menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Dinas;
aa. menyiapakan dan menyajikan bahan pembuatan Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD);
bb. menyiapakan dan menyajikan bahan pembuatan Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ);
cc. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan sistem informasi kesehatan

dan litbang;
dd. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen arsip Sub Bagian

Perencanaan dan Keuangan;
ee. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai
sumber data dan laporan bawahan kepada atasan sebagai bahan masukan serta
memelihara arsip;
ff. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

pelaksanaan tugas sebagai bahan evaluasi dan informasi untuk kebijakan dan
petunjuk selanjutnya; dan
gg. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
12
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan dan perlengkapan,
perpustakaan dan kearsipan, kehumasan dan keprotokolan, perjalanan dinas serta
melaksanakan urusan organisasi dan ketatalaksanaan, hukum dan perundang-
undangan dan pengelolaan administrasi kepegawaian.
a. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja kegiatan Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis pelaksanaan urusan

ketatausahaan, kerumahtanggaan dan perlengkapan, perpustakaan dan
kearsipan, kehumasan dan keprotokolan, perjalanan dinas serta melaksanakan
urusan organisasi dan ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan dan
pengelolaan administrasi kepegawaian
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan pengelolaan surat-menyurat,

pengetikan, penggandaan, pencetakan dan ekspedisi;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan pengelolaan perpustakaan,

dokumentasi dan kearsipan;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan kehumasan dan keprotokolan,

penerimaan tamu pimpinan dan pelayanan tamu kedinasan, upacara, rapat-
rapat dinas dan pelayanan administrasi perjalanan dinas;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan urusan kerumahtanggaan meliputi

pengaturan tata ruang kantor, pengawasan dan pemeliharaan gedung,
kendaraan dinas, rumah dinas, penyediaan air bersih, penerangan, keamanan
dan ketertiban, kebersihan dan keindahan lingkungan kantor, serta
perparkiran;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan penatausahaan aset dan

laporan pertanggungjawaban aset;
13
h. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kerja barang milik daerah

(RKBMD) dan rencana kerja pemeliharaan barang milik daerah (RKPBMD)
sesuai kebutuhan;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan,

pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengaturan penggunaan,
pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana Dinas;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan,

penyediaan dan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, peralatan,
perlengkapan kantor, barang cetakan dan alat tulis kantor;
k. menyiapkan bahan dan melaksanakan inventarisasi dan usul penghapusan

barang milik negara di lingkungan Dinas;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan organisasi dan tatalaksana

berkenaan dengan uraian tugas, analisis jabatan dan analisis beban kerja,
standar kompetensi jabatan, sistem dan prosedur kerja Dinas;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan analisis dan penyusunan bahan evaluasi

penyempurnaan efektifitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan melaksanakan penyusunan sistem dan

prosedur kerja di lingkungan dinas;
o. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan di lingkungan Dinas;
p. menyiapkan bahan dan melaksanakan penelaahan dan penyusunan bahan

pertimbangan hukum;
q. melaksanakan sosialisasi dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan

di lingkungan Dinas;
r. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian

meliputi bezetting formasi pegawai, daftar urut kepangkatan pegawai,
dokumentasi berkas kepegawaian, absensi dan cuti pegawai;
14
s. menyiapkan bahan dan melaksanakan rencana mutasi kepegawaian yang

meliputi pengangkatan dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, pemberhentian dan pensiun serta urusan mutasi lainnya;
t. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan pegawai meliputi

penegakan disiplin, pengawasan melekat, kesejahteraan pegawai, pendidikan
dan pelatihan, pemberian penghargaan dan tanda jasa, penerapan sanksi dan
kedudukan hukum pegawai;
u. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan

informasi kepegawaian serta daftar penilaian prestasi/kinerja pegawai;
v. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan jiwa korps dan kode etik
pegawai;
w. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian

tenaga PTT Pusat, PTT Provinsi dan PTT Kabupaten;
x. melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen Sub Bagian umum

dan Kepegawaian;
y. melaksanakan penyusunan laporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

pada Sekretariat;
z. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
aa. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

bb. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
Bidang Kesehatan Masyarakat
15
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,

koordinasi, pengawasan dan pengendalian upaya peningkatan dan pengembangan
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :
a. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;

dan mengevaluasi pelaksanaan promosi dan pemberdayaan masyarakat;

dan mengevaluasi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga;

dan mengevaluasi pengembangan sistem informasi kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga dengan instansi terkat;
e. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi usaha peningkatan kesehatan ibu dan anak;

dan mengevaluasi peningkatan standar nilai status gizi masyarakat;

dan mengevaluasi upaya peningkatan keluarga berencana dan kesehatan lanjut
usia;

dan mengevaluasi pengembangan potensi peran serta masyarakat dan
kemitraan; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
16
(3) Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan keluarga dan
gizi masyarakat;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan promosi dan
pemberdayaan masyarakat;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olahraga;
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
pedoman petunjuk teknis serta melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat.
a. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja kegiatan

Seksi;
b. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan

pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan kesehatan maternal dan

neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan
keluarga berencana, lanjut usia, peningkatan mutu dan kecukupan gizi,
kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi dan pengelolaan konsumsi
gizi;
d. menghimpun, mengolah dan menyajikan data pelayanan kesehatan maternal

dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif
17
dan keluarga berencana, lanjut usia, peningkatan mutu dan kecukupan gizi,
gizi;
e. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pelayanan kesehatan

maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia
produktif dan keluarga berencana, lanjut usia, peningkatan mutu dan
kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi dan
pengelolaan konsumsi gizi;
f. melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan
remaja, usia produktif dan keluarga berencana, lanjut usia, peningkatan mutu
dan kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi dan
pengelolaan konsumsi gizi;
g. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan kemitraan dengan instansi/unit

kerja terkait dalam kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif dan
keluarga berencana, lanjut usia, peningkatan mutu dan kecukupan gizi,
gizi;
h. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
i. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
18
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
(1) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan pedoman petunjuk teknis serta melaksanakan pembinaan, koordinasi,
monitoring dan evaluasi, pengawasan dan pengendalian Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE), advokasi dan kemitraan serta potensi sumberdaya promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat termasuk UKS dan Remaja.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

Seksi;

KIE, advokasi dan kemitraan serta potensi sumber daya promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat termasuk UKS dan remaja;
c. menghimpun, mengolah dan menyajikan data KIE, advokasi dan kemitraan

serta potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
termasuk UKS dan remaja;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis KIE,

advokasi dan kemitraan serta potensi sumber daya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat termasuk UKS dan remaja;
e. melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan KIE,

advokasi dan kemitraan serta potensi sumber daya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat termasuk UKS dan remaja;
f. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan kemitraan dengan instansi/unit

kerja terkait dalam kegiatan pembinaan KIE, advokasi dan kemitraan serta
potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
termasuk UKS dan remaja;
19
g. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
h. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja
dan Olahraga
(1) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas
menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis serta melaksanakan pembinaan,
koordinasi, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.

Seksi;

kesehatan lingkungan, sanitasi dasar, pengawasan kualitas air, penyehatan
pangan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
c. menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegitan pembinaan kesehatan

lingkungan, sanitasi dasar, pengawasan kualitas air, penyehatan pangan,
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegitan pembinaan kesehatan

lingkungan, sanitasi dasar, pengawasan kualitas air, penyehatan pangan,
kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
20
e. melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegitan pembinaan

kesehatan lingkungan, sanitasi dasar, pengawasan kualitas air, penyehatan
pangan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga;
f. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan kemitraan dengan instansi/unit

kerja terkait dalam kegitan pembinaan kesehatan lingkungan, sanitasi dasar,
pengawasan kualitas air, penyehatan pangan, kesehatan kerja dan kesehatan
olahraga;
g. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
h. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

tanggungjawab.
Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
(1) Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian upaya peningkatan dan
pengembangan kesehatan primer, kesehatan rujukan, kesehatan tradisional,
fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan, fasilitasi
teknis produksi, distribusi, pelayanan kefarmasian, alat kesehatan, pengamanan
pangan, memfasilitasi pemberian rekomendasi/perizinan bidang kesehatan, serta
sumber daya manusia kesehatan.
21

dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan primer;

dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan;

dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional;

dan mengevaluasi (penyediaan dan pengelolaan) fasilitas pelayanan
kesehatan;
e. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan;

dan mengevaluasi teknis produksi, distribusi dan pelayanan obat, bahan obat,
obat tradisonal dan kosmetika;

dan mengevaluasi pengelolaan obat mulai dari perencanaan kebutuhan,
pengadaan dan penggunaan obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika;

dan mengevaluasi teknis produksi, distribusi dan pelayanan alat kesehatan,
PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) dan pengamanan pangan;
i. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana fasilitas
pelayanan kesehatan serta uji mutu dan kalibrasi alat kesehatan;
j. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
dan korban bencana;
22
k. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan sertifikasi dan perizinan sumber daya manusia
kesehatan; (Bidang Kesehatan)
l. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pendidikan dan pelatihan serta pengawasan sumber daya
manusia kesehatan;
m. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi tenaga kesehatan non PNS (PTT pusat, PTT Provinsi, PTT
Kabupaten, dokter Intrensif dan Nusantara sehat.
n. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

dan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan
dan jejaringnya;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
(3) Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan primer;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional;
d. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan (penyediaan dan pengelolaan)
fasilitas pelayanan kesehatan;
e. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan;
23
f. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi teknis produksi, distribusi dan pelayanan obat,
bahan obat, obat tradisonal dan kosmetika;
g. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi teknis produksi, distribusi dan pelayanan alat
kesehatan, PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) dan pengamanan
pangan;
h. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan sarana dan
prasarana fasilitas pelayanan kesehatan serta uji mutu dan kalibrasi alat
kesehatan;
i. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi
penduduk miskin dan korban bencana;
j. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan sertifikasi dan perizinan sumber
daya manusia kesehatan.
k. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi pendidikan dan pelatihan serta pengawasan
sumber daya manusia kesehatan;
l. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

pengkoordinasian dan evaluasi tenaga kesehatan non PNS (PTT pusat, PTT
Provinsi, PTT Kabupaten, dokter Intrensif dan Nusantara sehat.
Seksi Pelayanan Kesehatan
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan, pedoman

petunjuk teknis dan melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan
24
kesehatan primer, kesehatan rujukan, kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan

kesehatan, mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan.

Seksi;
b. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, kesehatan
tradisional, fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi pelayanan
kesehatan;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis

pelaksanaan pelayanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, kesehatan
tradisional, fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi pelayanan
kesehatan;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan (penyediaan dan pengelolaan) fasilitas

pelayanan kesehatan;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan

primer, kesehatan rujukan, kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan
kesehatan, mutu dan akreditasi pelayanan kesehatan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis

pelaksanaan pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi di pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis

pelaksanaan pelayanan medik dan keperawatan, pelayanan penunjang,
pelayanan gawat darurat terpadu, pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah
sakit, fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi rumah sakit;
25
h. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan dan

pengendalian mutu pelayanan tradisional empiris, komplementer dan
integrasi;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan kesehatan bagi penduduk

miskin dan korban bencana;
j. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
k. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan

(1) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
melaksanakan pembinaan, bimbingan dan menyiapkan petunjuk teknis perizinan,
pengawasan produksi, distribusi dan pelayanan serta pengelolaan (perencanaan
kebutuhan, pengadaan dan penggunaan) obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika, perizinan dan pengawasan teknis produksi, distribusi dan pelayanan
serta pengelolaan (termasuk uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) dan pengamanan pangan.

Seksi;
b. menghimpun, mengolah dan menyajikan data perizinan produksi, distribusi

dan pengelolaan obat (termasuk narkotika dan psikotropika), bahan obat,
obat tradisional dan kosmetika, petunjuk teknis perizinan dan pengawasan
26
teknis produksi, distribusi dan pelayanan serta pengelolaan (termasuk uji

mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
(PKRT) dan pengamanan pangan;
c. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis perizinan dan pengawasan

produksi, distribusi, dan pengelolaan obat (termasuk narkotika dan
psikotropika), bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, petunjuk teknis
perizinan dan pengawasan teknis produksi, distribusi dan pelayanan serta
pengelolaan (termasuk uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) dan pengamanan pangan;
d. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis perizinan dan pengawasan

produksi, distribusi, pelayanan serta pengelolaan obat (termasuk narkotika
dan psikotropika), bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, perizinan dan
pengawasan, produksi, distribusi dan pelayanan serta pengelolaan (termasuk
uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
e. memberikan pelayanan perizinan produksi dan distribusi obat (termasuk

narkotika dan psikotropika), bahan, obat tradisional dan kosmetika, perizinan
dan pengawasan produksi, distribusi dan pelayanan serta pengelolaan
(termasuk uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) dan pengamanan pangan;
f. melaksanakan pengawasan produksi, distribusi dan pelayanan serta

pengelolaan obat (termasuk narkotika dan psikotropika), bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika, perizinan dan pengawasan, produksi, distribusi dan
pelayanan serta pengelolaan (termasuk uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan,
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) dan pengamanan pangan;
g. melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil perizinan dan pengawasan

produksi, distribusi, pelayanan serta pengelolaan obat (termasuk narkotika
dan psikotropika), bahan obat, obat tradisional dan kosmetika, perizinan dan
pengawasan produksi, distribusi dan pelayanan serta pengelolaan (termasuk
27
uji mutu dan kalibrasi) alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga
h. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan koorinasi dengan instansi/unit

kerja dan lembaga lainnya dalam kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis
perizinan dan pengawasan produksi, distribusi dan pelayanan serta
pengelolaan obat (termasuk narkotika dan psikotropika), bahan obat, obat
tradisional dan kosmetika, perizinan dan pengawasan produksi, distribusi dan
i. menyiapkan bahan dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

kefarmasian, perizinan, pengawasan, distribusi obat dan alat kesehatan,
j. menghimpun, mengolah data produksi, distribusi, pengadaan penggunaan

serta pengelolaan obat, makanan dan minuman;
k. menghimpun, mengolah data produksi, distribusi, pengadaan penggunaan

serta pengelolaan alat-alat kesehatan;
l. menyiapkan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengawasan produksi,

distribusi, pengadaan dan penggunaan serta pengelolan obat, makanan dan
minuman;
m. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pengawasan produksi,

distribusi dan pengadaan alat kesehatan;
n. melaksanakan pemantauan dan evaluasi perkembangan dan pertumbuhan

pedagang besar farmasi dan distribusi obat, penerapan harga obat di apotik,
peredaran obat di pasaran dan peredaran obat palsu;
o. melaksanakan pemantauan dan evaluasi perkembangan dan pertumbuhan

pedagang besar alat kesehatan;
p. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan alat pelayanan kesehatan.

28
q. menyiapkan bahan kerjasama dengan unit kerja/instansi dan lembaga lainnya

yang terkait dalam kegitan pembinaan, pengawasan dan perizinan produksi,
distribusi, pengadaan, penggunaan serta pengelolan alat kesehatan;
r. memberikan pelayanan proses perizinan toko obat, apotik, praktek dokter

umum, dokter gigi, dokter spesialis, apoteker dan asisten apoteker, bidan,
perawat umum, perawat gigi, klinik, distribusi/pengadaan/pengelolaan obat
tradisional, laboratorium klinik, balai pengobatan, rumah bersalin, fisioterapi
serta klinik, balai pengobatan, rumah bersalin, serta rekomendasi industri
rumah tangga pengelolaan makanan/minuman;
s. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
t. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
Seksi Sumber Daya Kesehatan

(1) Seksi Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas menyiapkan bahan, pedoman
petunjuk teknis dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan, koordinasi,
pengawasan dan pengendalian perencanaan dan pendayagunaan, pendidikan dan
pelatihan serta peningkatan mutu SDMK.

Seksi Sumber Daya Kesehatan;
b. menghimpun, mengolah dan menyajikan data perencanaan dan

pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan serta peningkatan mutu SDMK;
29
c. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pembinaan dan bimbingan teknis

perencanaan dan pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan serta peningkatan
mutu SDMK;
d. menyiapkan bahan pembinaan dan pedoman petunjuk teknis perencanaan dan

e. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis perencanaan dan

f. melaksanakan pengawasan dan pemantauan serta mengevaluasi hasil

pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pendayagunaan, pendidikan dan
pelatihan serta peningkatan mutu SDMK;
g. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan koordinasi dengan instansi/unit

kerja dan lembaga lainnya dalam kegiatan pembinaan dan bimbingan teknis
perencanaan dan pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan serta peningkatan
mutu SDMK;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan sertifikasi dan perizinan sumber daya

manusia kesehatan.
i. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan pengangkatan,

penempatan dan melaksanakan pengelolaan administrasi tenaga kesehatan
non PNS (PTT pusat, PTT Provinsi, PTT Kabupaten, dokter Intrensif dan
Nusantara sehat);
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan

bimbingan serta pendayagunaan, pengawasan dan evaluasi tenaga kesehatan
non PNS (PTT pusat, PTT provinsi, PTT kabupaten, dokter intrensif dan
nusantara sehat);
k. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
30
l. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian pada surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

dan mengevaluasi teknis surveilans dan imunisasi;

dan mengevaluasi teknis pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

dan mengevaluasi teknis pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
d. menyiapkan bahan hubungan kerjasama dan kemitraan dengan instansi/unit

kerja terkait dalam kegitan surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular serta pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
e. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
31
f. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
(3) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan teknis surveilans dan
imunisasi;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan teknis pencegahan dan
pengendalian penyakit menular;

pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan teknis pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
Seksi Surveilans dan Imunisasi

(1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan
pedoman petunjuk teknis serta melaksanakan pembinaan, koordinasi, monitoring
dan evaluasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan pengamatan penyakit
menular serta kejadian luar biasa (KLB), imunisasi dan kesehatan matra
khususnya kesehatan haji.

Seksi;
32
b. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengamatan

penyakit menular serta penyakit yang timbul akibat perubahan keadaan
lingkungan dan kejadian luar biasa (KLB), imunisasi dan kesehatan matra
khususnya kesehatan haji;
c. menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan pengamatan penyakit

d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi kegiatan teknis pengamatan

penyakit menular serta kejadian luar biasa (KLB), imunisasi dan kesehatan
matra khususnya kesehatan haji;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan pembinaan dan bimbingan

teknis pengamatan penyakit menular serta kejadian luar biasa (KLB),
imunisasi dan kesehatan matra khususnya kesehatan haji;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan, pengawasan dan

pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan pengamatan penyakit

kerja terkait dalam kegaitan pengamatan penyakit menular serta kejadian luar
biasa (KLB), imunisasi dan kesehatan matra khususnya kesehatan haji;
h. melaksanakan kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap

penyakit/masalah kesehatan yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa
(KLB);
i. melaksanakan pelacakan kasus dan penyelidikan epidemiologi terhadap

penyakit/masalah kesehatan yang berpotensi kejadian luar biasa;
j. menyiapkan bahan dan mengolah laporan dalam berbagai bentuk sesuai

memelihara arsip;
33
k. memberikan saran, pertimbangan dan telaahan serta melaporkan hasil

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas dan
tanggungjawab.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular
(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas

menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis serta melaksanakan pembinaan,
koordinasi, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung dan penyakit menular
yang bersumber dari binatang.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

Seksi;
b. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan

pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung dan penyakit
menular yang bersumber dari binatang;
c. menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit menular langsung dan penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit menular langsung dan penyakit menular yang
bersumber dari binatang;
34

teknis pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung dan penyakit
menular yang bersumber dari binatang;

pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit menular langsung dan penyakit menular yang bersumber dari
binatang;

kerja terkait dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
langsung dan penyakit menular yang bersumber dari binatang;

memelihara arsip;

tanggungjawab.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
(1) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
mempunyai tugas menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis serta
melaksanakan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi, pengawasan dan
pengendalian kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa dan NAPZA.
35

Seksi;
b. menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan

pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan
NAPZA;
c. menghimpun, mengolah dan menyajikan data kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi kegiatan pencegahan dan

pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA;

teknis pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa
dan NAPZA;

pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, kesehatan jiwa dan NAPZA;

kerja terkait dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular, kesehatan jiwa dan NAPZA;

memelihara arsip;

tanggungjawab.
36
2. Personalia
Jumlah pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan pada tahun 2019
adalah sebanyak 355 orang yang dapat dikelompokkan menurut golongan dan
jenjang pendidikan sebagai berikut :
JUMLAH KUALIFIKASI JUMLAH JUMLAH JUMLAH

PANGKAT GOL
(ORG) PENDIDIKAN (ORG) (ORG) (ORG)
355 SD 1 I/a 0 I 1
SLTP 0 I/b 0 II 78
SLTA 28 I/c 1 III 262
D1 8 I/d 0 IV 14
37
D2 0 II/a 1
D3 237 II/b 2
D4 2 II/c 42
S1 72 II/d 33
S2 7 III/a 94
S3 0 III/b 90
III/c 47
III/d 32
IV/a 10
IV/b 3
IV/c 0
IV/d 0
IV/e 0
355 355
3. Jumlah Sarana
No. Kecamatan Rumah Sakit Puskesmas Pustu Poskesedes /

Polindes
Unit % Unit % Unit % Unit %
1. Batumandi 0 0 2 17 2 13 15 14
2. Lampihong 0 0 2 17 1 9 20 19
3. Awayan 0 0 1 8 4 17 15 13
4. Paringin 0 0 1 8 2 9 13 11
Selatan
5. Paringin 1 100 1 8 3 13 8 7
38
6. Juai 0 0 2 17 1 17 20 16
7. Tebing 0 0 1 8 1 4 8 7
Tinggi
8. Halong 0 0 2 17 4 17 16 14
Total 1 100 12 100 18 100 115 100
E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKIP
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan ini

dilakukan dengan membentuk fokus grup, yang berperan mengevaluasi kembali unsur
renstra atau menguraikan lebih lanjut rumusan tujuan dan sasaran dinas tahun 2016–
2021 menjadi sasaran yang lengkap dengan indikator kinerjanya. Masing-masing
kegiatan tahun 2019 yang sudah dilaksanakan oleh satuan kerja akan dikaitkan dengan
sasaran yang hendak dicapai oleh dinas.
Adapun sistematika penyusunan LKIP Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan

tahun 2019 adalah sebagai berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. ASPEK STRATEGIS
39
D. KONDISI UMUM SKPD

E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LKIP
BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENSTRA
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
C. PERJANJIAN KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Perjanjian Kinerja
LAMPIRAN 2 : Pengukuran Pencapaian Sasaran
LAMPIRAN 3 : Rumus
40
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan 2019.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS 2016-2021
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 pada

hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan
sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui strategi dan
kebijakan, agar tercapai sasaran dan tujuan secara efektif dan efisien.
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan program
pembangunan nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan menetapkan rencana
strategis tahun 2016–2021 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan, program,
dan kegiatan, serta sebagai pedoman dan pengendalian dalam pelaksanaan program dan
kegiatan untuk menuju pada pencapaian visi dan misi serta tujuan strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan
Komponen perencanaan strategis meliputi pernyataan tujuan dan sasaran, serta
strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja.
Komponen-komponen perencanaan strategis tersebut telah dituangkan dalam dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan .
Komponen-komponen Rencana Strategis tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Tujuan Dan Sasaran

Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan menetapkan tujuan strategis yang
merupakan penjabaran atau implementasi yang ingin dicapai atau dihasilkan Dinas
41
LAKIP TAHUN 2019 BAB II
Kesehatan Kabupaten Balangan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun
kedepan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang ingin
dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah untuk jangka waktu jangka pendek
(satu tahun) dalam rentang waktu masa renstra.
Tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan

Berdasarkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Balangan maka tujuan Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dalam jangka 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan.
Terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten Balangan yang berhasil-guna
dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, dengan menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai berikut :
1. Pro Rakyat
Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Balangan, Dinas
Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan haruslah menghasilkan
yang terbaik untuk rakyat. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
bagi setiap penduduk adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku,
golongan, agama dan status sosial ekonomi
2. Inklusif
Semua program pembangunan kesehatan haruslah melibatkan semua pihak, karena
pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif,
meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha dan
seluruh masyarakat.
3. Responsif
Program kesehatan haruslah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang timbul, situasi kondisi
setempat, sosial budaya dan kondisi geografis. Faktor-faktor ini menjadi dasar
42
dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda-beda, sehingga diperlukan

penanganan yang berbeda pula.
4. Efektif
Program kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan, dan bersifat efisien.
5. Bersih
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
Sasaran
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Balangan adalah
meningkatnya kualitas kesehatan yang akan dicapai pada akhir Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas kesehatan
a. AKI 118/100.000 KH
b. AKB 12/1.000 KH.
c. Prevalensi stunting 20 %
Kebijakan dan Program

Kebijakan dan program merupakan wujud operasionalisasi dari strategi, yaitu
suatu cara mengelola risiko dengan memaksimalkan segala kekuatan dan
menyembunyikan kelemahan untuk mengisi/memanfaatkan semua peluang dalam upaya
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kebijakan
Kebijakan yang ditetapkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan
adalah :
1. Pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan meningkatkan jumlah dokter
umum, tenaga penyuluh kesehatan, bidan dan tenaga kesehatan lingkungan
43
2. Meningkatnya kemampuan layanan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap yang

terstandar
3. Mengoptimalkan pencapaian akreditasi puskesmas
4. Mengoptimalkan pelaksanaan posyandu, poskesdes/polindes sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan promosi kesehatan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
6. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
7. Meningkatnya manajemen layanan RSUD Balangan
8. Membangun sistem informasi layanan kesehatan secara online untuk efisensi dan
epektifitas layanan kepada masyarakat
Program
Program adalah rencana tindak jangka panjang yang secara sistematis
mengarahkan seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan ke arah tercapainya tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
Program-program yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Balangan (2016-2021) adalah sebagai berikut :
Uraian program dan kegiatan untuk masing-masing urusan wajib yang
dilaksanakan
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Penyediaan jasa surat menyurat
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3) Penyediaan jasa administrasi keuangan
4) Penyediaan jasa kebersihan kantor
5) Penyediaan Alat Tulis Kantor
6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
8) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
9) Penyediaan makanan dan minuman
44
10) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
1) Pembangunan gedung kantor
2) Pengadaan Kendaraan Dinas /Operasional
3) Pengadaan Mebeleur
4) Pengadaan komputer
5) Pengadaan instalasi listrik dan telpon
6) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
7) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
8) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
9) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
10) Pemelihraan Rutin / Berkala Instalasi
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
2) Pembinaan dan Penilaian Tenaga Fungsional Kesehatan
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2) Penyusunan RKA dan DPA SKPD
3) Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
5. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
1) Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
3) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
4) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
5) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
6) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
45
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya
2) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
3) Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
4) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
5) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
6) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
7) Penilaian pelayanan kesehatan
8) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan (DAK)
7. Program Pengawasan Obat Dan Makanan
1) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
2) Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
4) Penanganan Tindak Lanjut Kasus Makanan yang Terindikasi Mengandung
Bahan Berbahaya
8. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
1) Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri
9. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
2) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3) Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah
4) Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro
lainnya
2) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
3) Peningkatan gizi masyarakat
46
11. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular

1) Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2ML)
2) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2)
3) Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Penyakit Menular
12. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1) Penyusunan standar kesehatan (DAK)
2) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
13. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
1) Pelayanan sunatan masal
2) Penanggulangan ISPA
14. Program Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
1) Pembangunan puskesmas
2) Pengadaan Puskesmas Keliling
3) Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas
4) Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Puskesmas
5) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu
6) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling
7) Rehabilitasi Sedang /Berat Puskesmas Pembantu
8) Pembangunan poskesdes
9) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK)
10) Rehabilitasi Poskesdes
15. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1) Pengadaan alat-alat rumah sakit
2) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur, ruang pasien,
laundry, ruang tunggu dan lain-lain)
3) Pengembangan tipe rumah sakit
4) Pengadaan alat-alat rumah sakit (DAK)
47
16. Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/Rumah sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
1) Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit
2) Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit
3) Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
17. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1) Kemitraan peningkatan kualitas dokter dan paramedis
18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
1) Pelayanan pemeliharaan kesehatan
19. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
1) Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi
rumah tangga
20. Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan
1) Pembinaan Mutu Tenaga Kesehatan
2) Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
21. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
1) Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2) Pencegahan dan Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa dan Nafza
3) Pengembangan kawasan Tanpa Rokok
4) Peningkatan Komunikasi, informasi dan Edukasi Kawasan Tanpa Rokok
5) Monitoring Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok
6) Pencegahan dan Penanganan Kesehatan Indera
22.Program Penguatan Jaminan Kesehatan dan Dukungan Finansial untuk
Penjaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1) Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah
23. Program Surveilans dan Imunisasi
1) Peningkatan imunisasi
2) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
48
3) Peningkatan pelayanan kesehatan pra dan pasca haji bagi Jemaah haji
4) Monitoring, evaluasi dan pelaporan surveilans imunisasi dan kesehatan haji
24. Program Kesehatan Keluarga
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin
2) Pelayanan kesehatan anak Balita
3) Pelayanan kesehatan ibu hamil dan ibu bersalin (DAK)
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut
25. Program Meningkatnya kualitas lingkungan
1) Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
2) Pelayanan Kesehatan Kerja di Masyarakat
26. Program Peningkatan dan Manajemen Kesehatan
1) Pengelolaan dan pengolahan data informasi
2) Pembangunan/pengembangan system informasi kesehatan
27. Program Penunjang Pelayanan Kesehatan RS
1) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik rumah sakit
2) Penyediaan jasa administrasi keuangan rumah sakit
3) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor rumah sakit
4) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan rumah sakit
5) Penyediaan makan dan minuman rumah sakit
6) Rapat-rapat koordinasi dan kosultasi dalam daerah rumah sakit
7) Pengadaan komputer rumah sakit
8) Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas rumah sakit
9) Pemeliharaan rutin/ berkala kendraan dinas/ operasional rumah sakit
10) Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan rumah jabatan/ dinas rumah sakit
11) Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor rumah sakit
12) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan rumah sakit
28. Program peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
1) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan rumah sakit
2) Peningkatan kesehatan masyarakat rumah sakit
49
3) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan rumah sakit

4) Penyelenggaraan penyehatan lingkungan rumah sakit
5) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat rumah sakit
6) Evaluasi pengembangan standar pelayaan kesehatan rumah sakit
7) Pendampingan pelaksaan rumah sakir BLUD rumah sakit
8) Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/ busung lapar rumah sakit
RENCANA KERJA (RENJA)

B. TAHUN 2019
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan mempunyai tugas pokok yaitu membantu

Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah Kabupaten dalam
rangka pelaksanaan tugas disentralisasi dibidang kesehatan. Mengingat besarnya peran
dan fungsi yang diemban oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, maka upaya-
upaya kesehatan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun yang akan datang
selayaknya harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik-baiknya demi tercapainya
sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Balangan yang tentunya akan menunjang
keberhasilan pembangunan kesehatan nasional.
Tantangan lain yang dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di
Kabupaten Balangan antara lain adalah akses terhadap pelayanan kesehatan khususnya
daerah terpencil, peningkatan penyakit menular dan tidak menular, serta penyehatan
lingkungan, upaya pencapaian sasaran Sustainable Development Goals (SDGs), serta
penerapan kebijakan pemerataan pembangunan kesehatan secara lebih luas, yang
didukung dengan sumber daya yang cukup.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka dipandang perlu bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Balangan untuk menyusun suatu dokumen Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RENJA SKPD) untuk Tahun Anggaran 2019. RENJA SKPD Dinas
Kesehatan adalah Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di bidang Kesehatan
50
yang berisikan usulan serta rencana program/kegiatan Kesehatan dan sebagai dasar
penyusunan anggaran dan kegiatan di Kabupaten Balangan.
RENJA SKPD Dinas Kesehatan disusun berdasarkan program-program bidang
kesehatan dari renja provinsi dan renja kementrian kesehatan, usulan-usulan dari
masyarakat, puskesmas serta UPT instalasi gudang farmasi. Usulan-usulan serta rencana
program/kegiatan bidang kesehatan tersebut kemudian dihimpun dan disusun menurut
sistematika renja yang di atur berdasarkan Permendagri No 54 Tahun 2010 serta
mengacu kepada Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Dokumen
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Tahun 2016-
2021 serta renja provinsi dan renja kementerian kesehatan.
Tujuan Dan Sasaran Rencana Kerja Tahun 2019

Tujuan yang ingin dicapai dari disusunnya Rencana Kerja (RENJA) SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Tahun Anggaran 2019 antara lain sebagai
berikut:
1. Memberi arahan dan petunjuk dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan yang
akan dilaksanakan di Kabupaten Balangan pada tahun anggaran 2019.
2. Alat evaluasi terhadap pencapaian upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
di Kabupaten Balangan tahun anggaran 2019.
3. Alat informasi dan penerangan untuk masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan
kesehatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2019.
Sasaran strategis dalam Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan
yang akan dicapai pada tahun 2019 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas kesehatan
a. AKI 162/100.000 KH
b. AKB dari 12,5/1.000 KH.
c. Prevalensi stunting 25%
51
Program dan Kegiatan Rencana Kerja Tahun 2019

Berdasarkan Tujuan dan Sasaran sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka
disusunlah Program-Program Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan tahun 2019.
Program tersebut dibagi kedalam 3 bidang, (bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit dan pelayanan kesehatan sumber daya
kesehatan) dan 1 sekretariat yang terdiri atas 28 program seperti disebutkan diatas.
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019
Perjanjian Kinerja merupakan pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun

2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi, dan sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010, dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja /
kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh Dinas
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 merupakan komitmen seluruh unsur Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan untuk memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan
dan sebagai bagian dari upaya memenuhi tujuan organisasi yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Dokumen perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Balangan memuat 28 (dua puluh delapan) program.
Adapun uraian lebih lanjut dokumen tersebut adalah sebagai berikut :
Perjanjian Kinerja Eselon II = Kepala Dinas Kesehatan
No Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama Target
Angka Kematian Ibu 162
Meningkatnya kualitas pelayanan Angka Kematian Bayi 12,5
52
kesehatan
Prevalensi Stunting 25%
Perjanjian Kinerja Eselon III dan IV
1. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

1. Meningkatnya pemberdayaan Persentase keluarga yang 50%

masyrakat dalam GERMAS melaksanakan PHBS
2 Meningkatnya gizi Prevelensi Balita Kurus 22%
masyarakat (balita) (Wasting)
3. Meningkatnya kesehatan Persentase Pelayanan Kesehatan 100%
Keluarga Keluarga Oleh Tenaga
Kesehatan
4. Meningkatnya kawasan Persentase desa/kelurahan yang 88 %
lingkungan sehat melaksanakan STBM
5. Meningkatnya kesehatan Persentase Puskesmas 50%
kerja dan olahraga melaksanakan kegiatan
Kesehatan kerja dan Olahraga
a. Kepala Seksi Kesehatan Keluaga dan Gizi

1 Meningkatnya pelayanan 85%

Persentase balita kurus
penanggulangan masalah gizi
mendapat makanan tambahan
di masyarakat
2 Menigkatnya pengetahuan 1 Desa
Jumlah desa UPGK (Usaha
masyrakat tentang keluarga
Perbaikan Gizi Keluarga)
sadar gizi
3 Meningkatnya pelayanan gizi Cakupan partisipasi masyrakat 80%
masyarakat (D/S)
Persentase pelayanan ibu hamil
kesehatan bagi ibu hamil
53
sesuai standar sesuai standar (K4)

Persentase pelayanan kesehatan
kesehatan bayi baru lahir
bayi baru lahir
sesuai standar
kesehatan lansia sesuai
pada lanjut usia
standar
b. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

1 Terlaksananya Jumlah tema kampanye Gerakan 6 tema

pengembangan media Masyarakat Hidup Sehat
promosi dan informasi sadar (GERMAS)
hidup sehat
2 Terlaksananya penyuluhan Persentase Pelaksanaan tentang 65%
masyarakat pola hidup sehat Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)
3 Terbinanya usaha kesehatan Persentase Usaha Kesehatan 75%
sekolah Sekolah (UKS) yang dibina
4 Terlaksananya pembinaan Persentase Kader Kesehatan 70%
tenaga penyuluh kesehatan yang dibina di Sekolah
5 Terlaksananya monitoring, Persentase Rumah Tangga (RT) 65%
evaluasi dan pelaporan PHBS yang telah disurvei PHBS
c. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kesehata Kerja dan Olah Raga

1 Meningkatnya desa/kelurahan Persetase desa/kelurahan yang 55%

yang mencapai SBS mencapai SBS
2 Meningkatnya jumlah pos Jumlah pos upaya kesehatan 12 Buah
upaya kesehatan kerja (UKK) kerja (UKK) yang dibentuk
yang dibentuk masyarakat
54
3 Meningkatnya jumlah anak Jumlah anak sekolah dasar yang 642 orang
sekolah dasar yang diperiksa diperiksa kebugarannya
kebugarannya
2. Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

1 Meningktanya ketersediaan Persentase puskesmas yang 100%

obat dan pelayanan memiliki ketersediaan obat,
kefarmasian BMHP dan vaksin 80%
2 Meninkatnya pelayanan Cakupan upaya pelayanan 100%
kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat dengan
tercukupinya kebutuhan obat
dan perbekkes
3 Meningkatnya produk 100%
Persentase obat, makanan dan
pangan dan obat yang
NAPZA yang man dikonsumsi
memenuhi standar
4 Meningktanya promosi dan Persentase RT yang 100%
penggunaan obat dengan menggunakan obat dengan
bahan alami bahan alami
5 Meningkatnya mutu 100%
Persentase puskesmas yang
pelayanan kesehatan di
lulus akreditasi
puskesmas
kesehatan terhadap
pada penduduk miskin
penduduk miskin
7 Meningkatnya jumlah Persentase puskesmas yang 100%
puskesmas dikembangkan menjadi
puskesmas rawat inap
8 Meningkatnya jumlah desa 100%
Persentase desa yang
yang memiliki tenaga
mempunyai tenaga kesehatan
kesehatan
9 Meningkatnya jumlah Cakupan jaminan kesehatan 100%
masyarakat yang mendapat
55
jaminan kesehatan
10. Meningkatnya produksi 30 RT
rumah tangga yang Jumlah produksi rumah tangga
memenuhi syarat kesehatan yang mempunyai sertifikat
masyarakat
a. Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan

1 Tersedianya kebutuhan obat Jumlah kebutuhan obat 12 pkm

dan perbekalan kesehatan perbekkes di puskesmas
2 Meningkatnya mutu layanan Persentase puskesmas dan 100%
farmasi komunitas dan sarana pelayanan kefarmasian
rumah sakit melaksanakan pelayanan
kefarmasian sesuai standar
3 Terlaksananya monitoring Jumlah pelaksanaan monitoring 48 Kali
program kefarmasian dan program kefarmasian dan alkes
alkes di puskesmas
4 Tersedianya kebutuhan obat Persentase ketersediaan obat 100%
dan BMHP dan BMHP di puskesmas
5 Terlaksananya pelayanan Persentase puskesmas yang 100%
kefarmasian sesuai standar di melaksanakan pelayanan
puskesmas kefarmasian sesuai standar
6 Terlaksananya pemberian Jumlah masyarakat yang 90 Orang
informasi kepada masyrakat diberikan informasi tentang
tentang obat dan makanan obat dan makanan yang aman
yang aman
7 Terlaksananya pemeriksaan Jumlah sampel makanan yang 300 Sampel
sampel dan makanan dan diperiksa
jajanan yang beredar di
masyarakat
8 Terlaksananya monitoring Jumlah puskesmas yang 12 pkm
program pengawasan obat dimonitoring
dan makanan di Puskesmas
56
9 Terlaksananya pemantauan Persentase penanganan kasus 100%

makanan yang terindikasi makanan dan minuman yang
dengan kandungan terindikasi mengandung bahan
berbahaya berbahaya
10 Terlaksananya sosialisasi Jumlah penduduk yang 70 Orang
manfaat tanaman obat mendapat sosialisasi manfaat
tradisional tanaman obat tradisonal
11 Terlaksananya pengadaan Persentase honorarium terkait 100%
untuk peningkatan dan pengadaan barang/jasa
perbaikan sarana dan terpenuhi
prasarana di Puskesmas dan
jaringannya
12 Tersedianya sarana dan Persentase ketersediaan sarana
prasarana kesehatan di dan prasarana di puskesmas dan 100%
puskesmas dan IFK IFK
13 Terlaksananya pengawasan Jumlah produksi rumah tangga 60 IRT, 40
dan pengendalian keamanan yang dibina dan memiliki PKP
dan kesehatan dari hasil sertifikat PKP
industry rumah tangga
14 Terlaksananya puskesmas Jumlah unit puskesmas keliling 0
keliling tersedia
b. Kepala Seksi Sumber Daya Kesehatan

1 Terlaksananya pelayanan Jumlah desa terpencil yang 10 Desa

kesehatan untuk masyarakat dilayani
di desa terpencil
2 Terlaksananya pelatihan Persentase pelatihan 100%
kegawatdaruratan kegawatdaruratan
penanggulangan bencana penanggulangan bencana
3 Terlaksananya Jumlah puskesmas yang 1 Puskesmas
pendampingan akreditasi dilakukan pendampingan
untuk puskesmas akreditasi
57
4 Terlaksananya sunatan Jumlah masyarakat miskin 330 Orang

masal yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sunatan masal
5 Terlaksananya pemeliharaa Persentase mobil pusing 100%
pusling berfungsi dengan baik
6 Terlaksananya Jumlah poskesdes yang 11 Buah
pembangunan poskesdes dibangun
7 Terlaksananya peningkatan Persentase peningkatan 100%
keterampilan SDM petugas keterampilan SDM petugas
kesehatan kesehatan dalam pelayanan
kesehatan masyrakat
8 Terlaksananya pelatihan Jumlah nakes yang mengikuti 25 Nakes
BTCLS pelatihan BTCLS
9 Terpenuhinya kebutuha Jumlah tenaga kesehatan yang 300 Orang
tenaga kesehatan untuk menerima honorarium sebagai
pelayanan kesehatan PTT dan TKS sesuai dengan
masyarakat kebutuhan
10 Terwujudnya Persentase masyarakat yang 100%
penyelenggaraan Cakupan mendapatkan pembiayaan
semesta jaminan kesehatan kesehatan dari pemerintah
masyarakat di Kabupaten daerah
Balangan
11 Terlaksananya jumlah Jumlah puskesmas terbangun 1 Puskesmas
puskesmas yang dibangun
c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan

1 Tersedianya biaya Jumlah penyediaan biaya 12

operasional dan operasional kesehatan di Puskesmas
pemeliharaan puskesmas puskesmas
2 Tersusunnya dokumen Persentase tersusunnya dokumen 100%
perencanaan program perencanaan program kesehatan
kesehatan tahun 2019 melalui rapat kerja kesehatan
58
kabupaten Balangan
3 Terlaksananya penilaian Jumlah kategori tenaga kesehatan 10
tenaga kesehatan yang dinilai Kategori
4 Tersedianya biaya Jumlah penyediaan biaya 12
operasional dan operasional kesehatan di Puskesmas
pemeliharaan puskesmas puskesmas (DAK)
(DAK)
5 Terlaksananya kegiatan Jumlah puskesmas yang 1
evaluasi dan dilakukan penilaian kinerja Puskesmas
pengembangan standar
pelayanan kesehatan
6 Terlaksananya Persentase gedung puskesmas 100%
pemeliharaan alat-alat yang dilakukan pemeliharaan
kedokteran dan
laboratorium
7 Terlaksananya Jumlah puskesmas pembantu yag 3 Pustu
pemeliharaan puskesmas dilakukan pemeliharaan
pembantu
8 Terlaksananya rehabilitasi Jumlah puskesmas pembantu 1 Buah
puskesmas pembantu yang direhabilitasi
9 Terlaksananya rehabilitasi Jumlah poskesdes yang 6 Buah
poskesdes direhabilitasi
d. Kepala UPT Instalasi Gudang Farmasi

120 Kali
Meningkatnya jumlah obat • Jumlah pendistribusian obat dan
1 dan perbekalan kesehatan di perbekkes
puskesmas • Persentase pengelolaan di IGF 100%
3. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

59
1 Menurunnya angka kesakitan Persentase penemuan penderita 100%

(TBC,DBD,Malaria) penyakit menular (TB, DBD,dan
malaria) yang tertangani
2 Menurunnya Angka Persentase Penderita dengan 100%
Kesakitan (Hipertensi,DM) Penyakit tidak Menular yang
tertangani (Hipertensi,DM)
sesuai standar
3 Meningkatnya upaya
Persentase Upaya Pencegahan
pencegahan dan pengendalian
dan Pengendalian Penyakit 100%
penyakit yag dapat dicegah
PD3I dan Kesehatan Jamaah
dengan imunisasi (PD31) dan
Haji
kesahatan jamaah haji
a. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi

1 Terselenggaranya imunisasi Persentase bayi usia 0-11 bulan 84%

dasar lengkap pada bayi usia mendapat imunisasi dasar
0-11 bulan lengkap
2 Terselenggaranya pelaporan 86%
Persentase kelengkapan dan
surveilans yang lengkap dan
ketetapan laporan surveilans
tepat berbasis puskesmas
3 Terlaksananya monev dan Jumlah onev dan peningkatan 7 Kali
peningkatan kapasitas kapasitas petugas pada kegiatan
petugas pada kegiatan surveilans, imunisasi dan
surveilans, imunisasi dan haji kesehatan haji
4 Terlaksananya pemeriksaan Persentasi jamaah haji yang 100%
kesehatan bagi calon jama’ah diperiksa kesehatannya sebelum
haji sebelum keberangkatan keberangkatan
b. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Peyakit Tidak Menular

1 Terlaksananya pengendalian Persentasi penderita penyakit 100%

penyakit tidak menular tidak menular yang ditangani
60
sesuai standar
2 Terlaksananya penanganan Persentasi ODGJ berat yang 100%
masalah kesehatan jiwa dan mendapatkan pelayanan
NAPZA kesehatan jiwa sesuai standar
3 Bertambahnya Jumlah instansi/desa/kelurahan 11 Buah
instansi/Desa/Kelurahan yang akan dijadikan kawasan
Kawasan Tanpa rokok tanpa rokok
4 Tercapainya cakupan 40%
Persentase sosialisasi
sosialisasi penyebaran
penyebaran informasi tentang
informasi kawasan tanpa
kawasan tanpa rokok
rokok
5 Terlaksananya 15 Buah
Jumlah instansi/desa/kelurahan
instansi/Desa/Kelurahan yang
yang menerapkan kawasan tanpa
menerapkan kawasan tanpa
rokok
rokok
6 Terlaksananya penanganan Persentasi penderita dengan 100%
kesehatan indera masalah kesehatan indera yang
ditangani sesuai standar
c. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

• Persentase orang dengan

terduga TB mendapatkan 100
pelayanan TB sesuai standar
• Cakupan penemuan penderita
TB 72
Meningkatnya upaya • Persentase orang beresiko
1 pencegahan dan pengendalian terinfeksi HIV mendapatkan
penyakit menular pemeriksaan HIV sesuai
standar 100
• Angka penemuan kasus kusta
baru (CDR) per 100.000
penduduk
• Persentase penemuan kasusu <5 Kasus
61
diare dan pneumonia balita

yang ditangani sesuai standar
100%
<98 Kasus
• Angka kesakitan DBD per
Meningkatnya upaya 100.000 penduduk
<1,5%
2
pencegahan dan pengendalian • Angka kejadian malaria per
penyakit menular bersumber 1000 penduduk
binatang • Angka cakupan pengobatan 96%
massal filariasis
• Persentase kasus gigitan hewan

penular rabies ditangani sesuai 100%
Terselenggaranya monitoring
dan evaluasi pengendalian standar
3 • Persentase pertemuan program
penyakit menular bersumber
binatang penyakit menular langsung dan
penyakit yang bersumber pada
binatang 100%
4. Sekretaris Dinas Kesehatan

1 Meningkatnya kelancaran 100%

Tingkat Kelancaran pelayanan
pelayanan administrasi
administrasi perkantoran
perkantoran
2 Meningkanya ktersedian 100%
sarana dan prasarana Tingkat pemenuhan sarana dan
penunjang kelancaran prasarana aparatur yang baik
62
perkantoran, peningkatan
kinerja dan disiplin apratur
3 Meningkatnya tingkat 100%
Tingkat pengembangan
pengembangan kapasitas
kapasitas sumber daya aparatur
sumber daya aparatur
4 Meingkatnya pengembangan 100%
Nilai predikat akuntabilitas dan
system pelaporan capaian
kinerja SKPD
kinerja dan keuangan
5 Meningkatnya ketersediaan Persentase puskesmas yang 100%
data informasi kesehatan menerapkan aplikasi pelayanan
Kabupaten Balangan pengelolaan data dan informasi
berbasis elektronik terintegrasi
a. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

1 Tersedianya laporan kinerja Jumlah dokumen laporan 4

Dinas Kesehatan capaian kinerja dan ikhtisar Dokumen
realisasi kinerja SKPD
2 Tersedianya dokumen RKA Jumlah dokumen RKA dan 4
dan DPA Dinas Kesehatan DPA dinas kesehatan yang Dokumen
tersusun
3 Tersedianya dokumen Jumlah dokumen perencanaan 2
perencanaan dinas kesehatan SKPD yang tersusun Dokumen
4 Tersedianya data dan Persentase pembuatan profil 100%
informasi kesehatan kesehatan dinas kesehatan dan
puskesmas, cetak bulletin
kesehatan dan manajemen
webstite Dinas Kesehatan
Kabupaten Balangan
5 Terlaksanya pengembangan Tersedianya aplikasi layanan 100%
sistem informasi kesehatan pengelolaan data dan informasi
berbasis eletronik terintegrasi
6 Tersedianya pelayanan Persentase pelayanan 100%
63
administrasi keuangan administrasi keuangan
b. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1 Tersedianya jasa surat Jumlah tenaga kontrak yang 4 Orang

menyurat dibayar untuk membantu
pengelolaan surat-menyurat,
kepegawaian dan kearsipan
2 Tersedianya jasa 4 jenis
Jumlah rekening langganan jasa
komunikasi, sumber daya air
yang dibayarkan
dan listrik
3 Tersedianya jasa kebersihan Jumlah tenaga kontrak yang 5 Orang
kantor dibayar untuk menjaga
kebersihan kantor dan
lingkungannya
4 Tersedianya alat tulis kantor Jumlah jenis alat tulis kantor 53 Jenis
yang disediakan
5 Tersedianya barang cetakan Jumlah jenis barang cetakan 5 Jenis
dan penggandaan dan penggandaan yang
disediakan
6 Tersedianya komponen Jumlah komponen instalasi 15 Jenis
instalasi listrik/penerangan listrik/penerangan bangunan
bangunan kantor yang disediakan
7 Tersedianya bahan bacaan 148
Jumlah bahan bacaan yang
dan peraturan perundang- eksemplar
disediakan
undangan
8 Tersedianya makanan dan Jumlah makanan dan minuman 2000
minuman yang disediakan untu kegiatan Kotak
dan tamu
9 Terlaksanya rapat-rapat 100%
Persentase perjalanan dinas ke
koordinasi dan kosultasi ke
luar
luar daerah
64
10 Terlaksanya rapat-rapat 100%

Persentase perjalanan dinas
koordinasi dan kosultasi ke
dalam daerah
Dalam daerah
11 Terlaksanya pembangunan Jumlah gedung/saranan yang 2 Unit
gedung kantor dibangun
12 Tersedianya pengadaan 14 Buah
Jumlah mebel yang diadakan
mebeleur
13 Tersedianya pengadaan Jumlah 5 Unit
komputer computer/laptop/notebook yang
terbeli untuk menunjang
pekerjaan kantor
14 Tersedianya pengadaan Jumlah pemasangan baru 2 Unit
instalasi listrik dan telepon telepon/listrik dan tambah daya
KWH listrik
15 Tersedianya pemeliharaan Jumlah tenaga kerja yang 3 Orang
rutin/berkala gedung kantor dibayar untuk
menjaga/memelihara keamanan
kantor dan lingkungannya
16 Tersedianya pemeliharaan Jumlah kendaraan 9 Unit
rutin/berkala kendaraan dinas/opersioanal roda empat
dinas/operasional yang dipelihara
17 Tersedianya pemeliharaan Jumlah pengurus barang 26 Orang
rutin/berkala perlengkapan pengguna dan pembantu
gedung kantor pengurus barang yang
mendapatkan honorarium
18 Tersedianya pemeliharaan 100 Kali
Jumlah pemeliharaan peralatan
rutin/berkala peralatan
gedung kantor
gedung kantor
19 Tersedianya pemeliharaan Jumlah pemeliharaa instalasi 2 Kali
rutin/berkala instalasi listrik
20 Tersedianya bimbingan 50 Orang
Jumlah peserta yang mengikuti
teknis implementasi
bimtek
perundang-undangan
65
21 Tersedianya pembinaan dan Jumlah anggota tim penilai 81 Orang

penilaian tenaga fungsional angka kredit jabatan fungsional
kesehatan kesehatan yang mendapatkan
honorarium
22 Jumlah kendaraan 2 Unit
Tersedianya Kendaraan
dinas/operasional yang
dinas/operasional
diadakan
66
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas diartikan sebagai kemampuan untuk menjawab atas mandat yang

diberikan kepada pengemban amanat, sedangkan kinerja diartikan sebagai prestasi kerja
pengemban amanat atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, laporan ini mengungkapkan capaian kinerja
sasaran, keluaran dari masing-masing kegiatan, serta hasil (outcome) yang dicapai.
Dalam tahun 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan melaksanakan 28 (dua puluh
delapan) program.
LKIP 2019 ini menyajikan pengukuran capaian indikator kinerja sasaran, output,
dan hasil sebagaimana yang dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Perjanjian
indikator kinerja dan targetnya merupakan prasyarat mutlak agar mekanisme suatu
pengukuran kinerja dapat diterapkan sehingga capaian kinerja suatu instansi dapat
diketahui tingkat keberhasilannya.
Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah membandingkan antara
rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja
(performance result) yang telah dicapai. Dalam hal ini pembandingan tersebut
dilakukan terhadap indikator kinerja, sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen
Perjanjian Kinerja. Terhadap terjadinya celah kinerja (performance gap), dilakukan
analisis penyebab terjadinya celah kinerja tersebut, serta tindakan-tindakan perbaikan
apa yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
67
LAKIP TAHUN 2019 BAB III
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Dinas

Kesehatan Kabupaten Balangan menetapkan kategori pencapaian kinerja berdasarkan
capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi lima kategorisasi sebagai berikut :
Rentang Kategori
Urutan
Capaian Kinerja Capaian Kinerja
I 91% sampai dengan 100% Sangat Tinggi
II 76% sampai dengan 90% Tinggi
III 66 % sampai dengan 75% Sedang
IV 51% sampai dengan 65% Rendah
IV Kurang dari atau sama dengan 50% Sengat Rendah
A. PENGUKURAN KINERJA
Sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja, Dinas Kesehatan Kabupaten
Balangan memiliki 1 (satu) sasaran strategis dan 28 (dua puluh delapan) program yang
harus dilaksanakan dengan 3 (tiga) indicator kinerja utama dengan tujuan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, yaitu sebagai berikut :
Rata-Rata Katagori
No Nama Sasaran Penanggung Capaian Capaian
jawab Kinerja
(%)
1. Meningkatnya kualitas Bidang kesehatan 84,1 Tinggi

kesehatan masyarakat, bidang
pencegahan dan
pengendalian
68
penyakit dan
bidang pelayanan
dan sumber daya
kesehatan .
Sasaran :
1 Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Sasaran meningkatnya kualitas kesehatan terumuskan dalam beberapa indikator

kinerja sasaran dengan target dan realisasi sebagai berikut :
Tahun 2019
Indikator Kinerja
No Satuan Target Realisasi %
Sasaran / Outcome
181,1
1 AKI Proporsi 162 88,27
(4 Orang)
16,2
2 AKB Proporsi 12.5 70,4
(36 Bayi)
3 Prevalensi Stunting Persen 25 26,7 93,63
Rata-rata capaian 84,1
Tahun 2018
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Sasaran / Outcome
1 AKI Proporsi 184 178.5 103,1
2 AKB Proporsi 12.8 16.5 77.58
69
3 Prevalensi Stunting Persen 29 34.30 84.55

Rata-rata capaian
B. ANALISIS KINERJA
1. Angka Kematian Ibu (AKI)
Indikator kinerja ini digunakan untuk AKI. AKI atau Maternal Mortality
Rate (MMR) menunjukan jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan
masa nifas pada 100.000 KH (Kelahiran Hidup) dalam suatu kurun waktu tertentu
pada saat ibu hamil melahirkan dan pada saat nifas (42 hari setelah melahirkan).
Kematian ibu banyak penyebabnya, antara lain penyebab langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung karena di sebabkan perdarahan, eklamsi, infeksi,
partus macet, komplikasi keguguran, sedangkan penyebab tidak langsung karena
tingkat pendidikan ibu rendah, tingkat sosial ekonomi rendah, kedudukan dan
peranan wanita tidak mendukung, sosial budaya tidak mendukung, status gizi ibu
hamil rendah, kondisi georafis, transportasi tidak mendukung sehingga akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rendah, kualitas dan efektif pelayanan
kesehatan ibu belum memadai sistem rujukan kesehatan maternal belum mantap,
sumber daya manusia, sarana dan prasarana.
AKI di tahun 2019 sebesar 181.1/100.000 KH dengan capaian kinerja
88,27% dan dikategorikan kinerja Tinggi. Kematian ibu tahun 2019 di Kabupaten
Balangan di dominasi oleh trias penyebab AKI di Indonesia. AKI di Kabupaten
Balangan jika di absolutkan berjumlah 4 orang yang di sebabkan oleh Post SC PEB
2 orang, Infeksi 1 orang , ISK Gagal Ginjal Akut 1 orang, dan semua kematian
terjadi di rumah sakit.
AKI di tahun 2019 mengalami kenaikan namun tidak signifikan
dibandingkan tahun 2018. Tahun 2019 AKI sebesar 181.1/100.000 KH, sedangkan
pada tahun 2018 AKI sebesar 178.5/100.000 KH dengan capaian kinerja AKI bila
dibandingkan tahun 2018 terjadi penurunan kinerja dari 103,1% menjadi 88,27%
atau terjadi penurunan sekitar 14,83%. Walaupun terjadi penurunan kinerja, hal ini
70
karena peningkatan target AKI. Bila dilakukan perbandingan realisasi capaian dari
tahun sebelumnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Satuan Realisasi Realisasi Trend

2018 2019 Kinerja
AKI Proporsi 103.1% 88,27% Naik
Walaupun RSUD Kabupaten Balangan sudah terakreditasi dan jumlah

dokter Spesialis Obstertrik dan Ginekologi (SPOG) sebanyak 2 orang untuk
menangani apabila ada ibu hamil, bersalin dan nifas yang berisiko tinggi yang di
rujuk ke rumah sakit akan segera mendapatkan penanganan yang komprehensif
namun masih saja ada kematian ibu yang menyebabkan kinerja indikator AKI
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan turun, hal ini diduga karena masih
kurangnya pengetahuan bidan, ibu hamil dan keluarga untuk mendeteksi dini risiko
pada ibu hamil seperti hipertensi yang pada akhirnya 2 orang ibu menjadi
Preeklamsia Berat (PEB) akhirnya sulit untuk ditangani walaupun oleh dokter
SPOG.
Masih kurangnya puskesmas yang mampu PONED serta rumah tunggu
terutama untuk daerah terpencil yang aksesnya jauh dari RSUD dan Puskesmas
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk menurunkan AKI di Kabupaten
Balangan antara lain pengadaan 2 buah rumah tunggu di wilayah kerja Puskesmas
Paringin dan wilayah kerja Puskesmas Tebing Tinggi dengan Dana Alokasi Khusus
(DAK) yang digunakan untuk peristirahatan ibu hamil risiko tinggi dan
keluarganya yang akan melahirkan di fasilitas kesehatan terdekat atau rumah sakit
sehingga apabila waktunya melahirkan ibu hamil yang risiko tinggi tidak jauh lagi
ke rumah sakit sehingga mendapatkan penanganan sedini mungkin agar kematian
ibu dapat dicegah. Selain itu juga penambahan jumlah poskesdes, dengan
penambahan 10 buah poskesdes baru dan 2 buah penambahan ruang, agar seluruh
desa memiliki poskesdes sehingga kedepannya poskesdes merata di Kabupaten
71
Balangan, dengan adanya poskesdes akan memudahkan akses ibu hamil, bersalin
dan nifas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan apabila ada risiko tinggi
maka sedini mungkin dapat diintervensi.
Masih banyaknya ibu hamil yang anemia yaitu 499 orang dan ibu hamil
KEK 339 ibu hamil merupakan kehamilan yang berisiko terjadinya perdarahan saat
persalinan dan kekurangan Gizi Kronis. 1 orang kematian ibu di Kabupaten
Balangan salah satunya disebabkan oleh perdarahan. Upaya yang dilakukan oleh
dinas kesehatan untuk menanggulangi masalah anemia adalah dengan pemberian
tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama hamil untuk mencegah anemia pada
ibu hamil dan pemberian PMT pada ibu hamil KEK dan Anemia,yang bisa
menyebabkan persalinan prematur, persalinan lama, perdarahan dan komplikasi
lainnya yang menyebabkan kematian ibu.
Dalam rangka penurunan AKI dinas kesehatan tidak hanya memenuhi
kebutuhan sarana dan prasarana namun jua perlu meningkatkan pengetahuan dan
sikap ibu hamil dan keluarga akan pentingnya pemeriksaan kehamilan, persalinan
dan nifas serta risiko tinggi ibu hamil dan bersalin karena di Kabupaten Balangan
tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan dan tidak
semua persalinan di fasilitas kesehatan karena kurangnya pengetahuan ibu dan
keluarga tentang pemeriksaan kehamilan, persalinan dan nifas. Dengan adanya
permasalahan tersebut sehingga melalui seksi kesehatan keluarga dan gizi yang
berkerjasama dengan puskesmas tahun 2019 melaksanakan kelas ibu hamil
sebanyak 73 kelas, ini di danai oleh APBD, DAK dan CSR PT Adaro. Walaupun
sudah ada kelas ibu hamil di Kabupaten Balangan namun tidak dapat maksimal
meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarganya karena kelas ibu hamil yang
dibentuk dari ribuan sasaran ibu hamil karena keterbatasan anggaran untuk
pelaksanaan kelas ibu hamil.
Yang tidak kalah pentingnya untuk penurunan AKI Pemerintah Daerah
Kabupaten Balangan melalui APBD yang diakomodir oleh dinas kesehatan
membayar premi asuransi kesehatan ke BPJS antara lain jaminan tersebut dapat
digunakan untuk ibu hamil, ibu bersalin dan nifas agar memeriksakan dirinya ke
72
fasilitas kesehatan, sehingga tidak ada lagi ibu yang tidak memeriksakan dirinya
karena alasan keterbatasan finansial.
Mengadakan pengkajian kasus–kasus kematian ibu mulai dari tingkat
puskesmas sampai tingkat kabupaten dengan tim manajemen, pengkaji, dan tim
komunitas pelayanan SPOG juga merupakan upaya untuk menurunkan kematian
ibu oleh seksi kesehatan keluarga dan gizi, karena dengan adanya pengkajian kasus
Audit Maternal Perinatal (AMP) dapat dimanfaatkan untuk menggali
permasalahan yang berperan atas kejadian ataupun morbiditas yang berakar pada
pasien dan keluarga, petugas kesehatan manajemen pelayanan serta kebijakan
pelayanan. Melalui kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di
kabupaten kota dan pemberi pelayanan di tingkat dasar (puskesmas dan jajarannya)
dan di tingkat rujukan dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor yang
berpengaruh tersebut.
Masih adanya persalinan yang ditolong oleh paraji karena masih kuatnya
sosial budaya masyarakat dapat memicu kematian ibu antara lain komplikasi
persalinan seperti perdarahan sehingga diterbitkan PERDA KIBBLA (Kesehatan
Ibu bayi dan Balita) pada tahun 2017 dan berlanjut ke tahun 2018 sebagai dasar
kemitraan bidan dan dukun bayi dimana di dalam pasal 31 berbunyi tenaga
pertolongan persalinan tradisional dilarang memberi pertolongan persalinan dan
ayat selanjutnya berbunyai tenaga pertolongan persalinan tradisional dapat
membantu tenaga kesehatan terlatih atau kemitraan dalam bentuk non medis lainya
kepada bayi baru lahir sehingga kematian ibu karena keterlambatan penanganan
persalinan dengan komplikasi dapat di minimalisir sehingga tidak terjadi kematian
ibu.
Selain disebutkan diatas berbagai upaya keras dinas kesehatan dilakukan
untuk menurunkan AKI yang dilakukan seksi kesehatan keluarga dan gizi
berkoordinasi dengan puskesmas dan jaringannya yaitu dilakukan pemeriksaan
terhadap ibu hamil sesegera mungkin sebelum usia kehamilan 12 minggu dan
pemeriksaan ibu hamil sesuai standar baik di puskesmas dan jaringannya sehingga
apabila ditemukan kelainan atau risiko pada pada ibu akan cepat terdeteksi,.
73
Pemberian vaksin tetatus Toksoid (TT) kepada wanita usia Subur dan ibu hamil
untuk mencegah infeksi baik pada ibu nifas minimal 2 kali selama nifas dan
pemberian vitamain A untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah
terkena infeksi yang menyebabkan kematian ibu.
Upaya lain juga di lakukan adalah mendatangkan Dokter spesialis Obgyn
ke puskesmas untuk mendeteksi risiko ibu hamil, dan meningkatkan pengetahuan
bidan ini dilakukan di 6 puskesmas, yaitu puskesmas Tanah Habang, Awayan,
Uren, Halong, tebing Tinggi dan juai.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Indikator kinerja ini digunakan untuk mengukur AKB. AKB merupakan
salah satu aspek penting dalam mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia di
suatu wilayah dari sisi kesehatan masyarakatnya. Angka ini menggambarkan
keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kematian
bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi berusia tepat
satu tahun.
Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi ada 2 (dua) macam
yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen biasa disebut dengan kematian
neonatal adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan
dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Sedangkan kematian bayi eksogen atau kematian bayi post natal adalah kematian
bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah usia satu bulan sampai menjelang usia
satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh
lingkungan luar.
AKB di Kabupaten Balangan tahun 2019 sebesar 16.2/1.000 KH atau
sebanyak 36 bayi. Sumbangkan tertinggi AKB di Kabupaten Balangan dengan
kasus BBLR sebanyak 14 kasus dan kasus lain-lain seperti kelainan konginetal
(Anenchepalus, kelainan jantung bawaaan) dan sepsis.
74
Berdasarkan data kinerja yang tersaji, dapat dijelaskan bahwa realisasi

capaian kinerja atas indikator AKB tersebut adalah sebesar 70,4% dari target
realisasi sebesar 12.5/1.000 KH. Hal ini berarti bahwa capaian indikator tersebut
termasuk dalam katagori capaian Sedang.
Indikator Satuan Realisasi Realisasi Trend

2018 2019 Kinerja
AKB Proporsi 16.5/1000 16.2/1000 Naik
(77.58%) (70.4%)
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 16.5/1000

KH atau kinerja sebesar 77.58% maka pada tahun 2019 terjadi peningkatan
kinerja yaitu 70,4% namun tidak signifikan yaitu hanya sebesar 7,18%.
Walaupun dokter spesialis anak sudah ada di RSUD Balangan sudah ada
untuk menangani berbagai permasalahan bayi di Kabupaten Balangan sehingga
kematian bayi dapat ditekan namun pada kenyataannya kinerja untuk menangani
kematian bayi masih kurang berhasil walaupun terjadi peningkatan kinerja hal ini
dikarenakan untuk kelengkapan alat, khususnya untuk penanganan bayi di RSUD
Balangan masih terbatas, sehingga untuk kasus lainnya yang memerlukan alat yang
canggih seperti kelainan konginetal, kelainan jantung diperlukan rujukan ke rumah
sakit umum lain yang fasilitasnya lebih lengkap ruang Perinatologi RSUD yang
masih terbatas dalam menanganani bayi dengan komplikasi, untuk mengurangi
kematian karena tanpa didukung sarana prasarana yang lengkap maka penanganan
bayi komplikasi tidak dapat ditangani dengan komprehensif dan pada akhirnya
kematian tidak dapat dicegah.
Kabupaten Balangan adalan kabupaten urutan ke 2 terjadi pernikahan dini
sehingga ini menjadi salah satu faktor terjadi kematian bayi sehingga perlunya
kerjasama dengan lintas sektor terkait untuk peningkatan usia perkawinan.
Kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh kasus BBLR tidak semua
murni karena kasus dengan BBLR sendiri, melainkan disertai dari faktor ibu, karena
75
ibu nya sendiri kekurangan gizi (KEK) atau pun disebabkan karena anemia dan juga
disebabkan faktor dari ibu sendiri misal nya infeksi. Dengan adanya faktor tersebut
sehingga seksi kesehatan keluarga dan Gizi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten
Balangan memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil yang
mengalami KEK dengan harapan tidak melahirkan BBLR yang merupakan salah
satu penyebab terbesar kematian bayi di Kabupaten Balangan.
Faktor kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang proses kehamilan,
persalinan maupun pola asuh bayi juga memberikan kontribusi terhadap kematian
bayi sehingga seksi kesehatan keluarga dan gizi masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Balangan berkoordinasi dengan puskesmas mengadakan kelas ibu hamil
dan kelas ibu balita. Dengan adanya kelas ibu hamil dan balita tersebut diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan untuk ibu hamil dan keluarga dalam merawat
kehamilannya, persiapan persalinan serta ibu dan keluarga juga tahu bagaiman pola
asuh yang benar untuk pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Masih adanya kematian bayi karena kejang dan diare pada saat post neonatal
menggambarkan kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan, keluarga tentang
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sehingga memberikan kontribusi terhadap
AKB. Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan tersebut sehingga dinas kesehatan
melakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidan,
perawat ataupun dokter puskesmas dengan melaksanakan pelatihan MTBS yang
diselenggarakan oleh seksi kesehatan keluarga dan gizi, dengan adanya pelatihan
MTBS tersebut diharapkan agar penanganan kasus komplikasi pada bayi segera di
tindak lanjuti sehingga kematian bayi dapat dicegah.
Kurangnya pengetahuan bidan serta ibu hamil dan keluarga dalam megetahui
komplikasi ibu hamil karena komplikasi pada ibu hamil sebagai salah satu penyebab
kematian bayi terutama di masa neonatal, sehingga perlu adanya update ilmu dan
keterampilan karena bidan sebagai garda terdepan dalam menanganani kasus-kasus
komplikasi maternal dan neonatal.
Berbagai upaya lainnya yang dilakukan dinas kesehatan untuk menurunkan
kematian bayi antara lain melaksanakan Audit Maternal Perinatal (AMP) baik
76
tingkat puskesmas maupun kabupaten sebanyak 15 kali. Adanya kegiatan AMP atau
penulusuran terhadap sebab terjadinya kematian bayi di Kabupaten Balangan maka
diharapkan tidak ada lagi kematian bayi dengan kasus yang sama.
Selaian upaya diatas untuk menurunkan AKB juga melaksanakan pemberian
imunisasi dasar lengkap kepada bayi baik di puskesmas dan jaringannya serta rumah
sakit sehingga dapat mencegah kematian bayi akibat penyakit berbahaya yang dapat
dicegah dengan imusasi. Pemberian vitamin A dosis tinggi sesuai usia untuk usia
dibawah 59 bulan setiap bulan februari dan agustus pada tahun berjalan juga
dilakukan oleh dinas kesehatan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahun
tubuh terhadap penyakit dan mencegah rabun senja bahkan kebutaan akibat
kekurangan vitamin A dan pemberian pelayanan kepada balita di posyandu balita
untuk memantau tumbuh kembang balita serta pelayanan kesehatan balita.
3. Prevalensi Stunting
Indikator kinerja ini digunakan untuk mengukur penurunan angka kejadian
stunting yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun, akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek dari anak normal seusianya
dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Berdasarkan hasil surveilans gizi melalui elektronik–pencatatan pelaporan
gizi berbasis masyarakat (E- PPGBM) Balita pendek dan sangat pendek tahun
2019 sebesar 26.7 %, dari 6813 balita yang di entry di aplikasi E-PPGBM terdapat
1. 821 balita yang pendek dan sangat pendek, hal ini memberikan gambaran masalah
gizi yang bersifat kronis.
Berdasarkan data kinerja yang tersaji dalam tabel diatas, dapat dijelaskan
bahwa pada tahun 2019 Prevalensi kekurangan gizi adalah realisasi 26.7% dari
target RPJMD sebesar 25%, dengan realisasi capaian kinerja atas indikator
prevalensi stunting tersebut adalah sebesar 93.63%, hal ini berarti bahwa capaian
indikator tersebut termasuk dalam katagori capaian Berhasil atau Sangat Tinggi.
Walaupun capaian kinerja sudah dikatakan berhasil namun masih jauh dari target
nasional yang menargetkan prevalensi stunting kurang dari 20%. Intervensi gizi
77
spesifik untuk penurunan stunting oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan

hanyalah sebesar 30%, yaitu intervensi khusus dengan sasaran ibu hamil, ibu
menyusui dan balita, sedangkan 70% adalah sector lain yang terkait.
Yang perlu diketahui bahwa penyebab stunting antara lain dari faktor gizi
yaitu rendahnya asupan makanan bergizi pada anak, kurangnya keragaman menu
makanan, pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian
makanan pada anak, sedangkan dari faktor ibu yaitu kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu
melahirkan sehingga ibu mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) yang sangat
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, masih terbatas nya
layananan kesehatan termasuk layanan Antenatal Care (pelayanan kesehatan untuk
ibu selama masa kehamilan), masih kurangnya akses kepada makanan bergizi dan
kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
Ibu hamil KEK berpotensi melahirkan premature dan BBLR yang dapat
menyebabkan stunting apabila tidak mendapatkan penanganan yang maksimal untuk
tumbuh kembangnya, sehingga intervensi dengan sasaran ibu hamil telah
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan khususnya seksi
kesehatatan keluarga dan gizi dengan memberikan makanan tambahan selama 90
hari pada ibu hamil yang mengalami KEK dengan dana APBD I dan II sebesar Rp
43.200.000 untuk 48 orang ibu hamil KEK dari 339 orang ibu hamil KEK dengan
harapan ibu hamil KEK berubah statusnya menjadi tidak KEK lagi sehingga tidak
melahirkan BBLR maupun premature yang kedepannya berpotensi stunting.
Walaupun sudah memberikan PMT untuk ibu hamil KEK namun usaha yang
dilakukan oleh dinas kesehatan belumlah dapat dikatakan maksimal untuk
mencegah stunting karena seharusnya semua ibu hamil KEK mendapatkan PMT dan
mendapatkan PMT tidak hanya selama 90 hari namun sampai status ibu hamil tidak
KEK lagi, namun karena keterbatasan anggaran seksi kesehatan keluarga hanya
mampu memberikan PMT kepada 48 orang ibu hamil KEK atau sekitar 14,1% dari
ibu hamil KEK. Selain pemberian PMT kepada 48 orang ibu hamil KEK, seksi
78
kesehatan keluarga dan gizi yang berkoordinasi dengan puskesmas memberikan

1.134 kg biscuit untuk ibu hamil KEK selama 90 hari (Sumber Kemenkes).
Balita yang kekurangan asupan gizi seperti BGM (status gizi pada KMS
berada dibawah garis merah) dapat jatuh kedalam status kekurangan gizi kronis
(wasting) yang pada akhirnya sebagai pemicu menjadi stunting. Untuk mencegah
balita BGM menjadi stunting maka melalui seksi kesehatan keluarga dan gizi
berkoordinasi dengan puskesmas memberikan PMT (kacang hijau, telor, gula
merah, santan kemasan, mentega dan susu formula), selain itu juga memberikan
MP ASI berupa biscuit selama 90 hari yang mana biskuit tersebut berasal dari
kementrian kesehatan dengan jumlah 2.772 kg untuk balita. Selain itu dinas
kesehatan juga memberikan intervensi kepada orang balita yang mengalami gizi
kurang dan buruk sebanyak 54 di Kabupaten Balangan untuk perbaikan asupan
nutrisinya dengan PMT selama 90 hari.
Stuntnig tidak hanya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi akan tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor social ekonomi (miskin), kurangnya pengetahuan ibu
dan keluarga tentang pola asuh anak yang benar khususnya untuk asupan nutrisi
terhadap anak, kesehatan lingkungan memberi andil terhadap kejadian stunting di
Kabupaten Balangan. Untuk mengatasi kurangnya pengetahuan ibu, keluarga dan
masyarakat terhadap pola asuh anak maka seksi kesehatan keluarga dan gizi
melaksanakan pembinaan desa Usaha Perbaikan Gizi dan Keluarga (UPGK) di Desa
Kasai Kecamatan Batumandi dalam rangka untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga maupun masyarakat tentang gizi sehingga mendukung perbaikan gizi balita
dan keluarga. Walaupun sudah melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu dan keluarga tentang gizi namun belumlah dapat dikatakan
maksimal karena dari 157 desa hanya 1 desa yang dibina, hal ini karena keterbatasan
anggaran dan tenaga gizi yang ada di Kabupaten Balangan sehingga prevalensi
stunting masih sangat jauh dari target nasional yaitu masih diatas 20%.
Usaha-usaha lainnya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting
yang merupakan penyebab tidak langsung terjadinya stunting dengan mengatasi
kekurangan zat besi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan anemia melalui
79
pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama hamil sehingga nutrisi
terhadap zat besi dapat terpenuhi, pemberian tablet tambah darah untuk 4568 siswa
atau sekitar 65.37% di Kabupaten Balangan, terus mendorong inisiasi menyusui dini
dan pemberian asi eksklusif, mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia 24
bulan, pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan februari dan agustus yang
bertujuan untuk mencegah rabun senja dan meningkatkan daya tahan tubuh anak
sehingga tidak mudah sakit yang pada akhirnya secara tidak langsung karena anak
sering sakit dapat menyebakan kekurangan gizi.
Pemerintah Kabupaten Balangan sudah berkomitmen untuk mengurangi stunting
melalui pembentukan Tim Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Balangan
Tahun Anggaran 2019 berdasarkan SK Bupati Balangan Nomor 188.45/492/Kum
tahun 2019 tanggal 29 April 2019. Desa lokus stunting tahun 2020 direncakanakan
pada 23 desa yakni Desa Kasai dan Desa Gunung Manau Kecamatan Batumandi;
Desa Mamantang, Binjai Punggal, Bangkal, Buntu Pilanduk, Liyu dan Aniungan
Kecamatan Halong; Desa Sungai Batung, Muara Ninian, Pamurus, Sirap, Buntu,
Karau Kecamatan Juai; Desa Lampihong Kanan, Kupang, Hilir Pasar, Sungai Tabuk,
Kusambi Hilir, Matang Hanau Kecamatan Lampihong; Desa Paran dan Hujan Mas
Kecamatan Paringin; Desa Lingsir kecamatan Paringin Selatan, dan Desa Auh
Kecamatan Tebing Tinggi.
Hasil identifikasi permasalahan terhadap 23 desa lokus yakni cakupan pemberian
tablet tambah darah ibu hamil masih rendah, cakupan ibu hamil-k4 masih rendah,
cakupan pemberian tablet tambah darah remaja puteri masih rendah, cakupan kelas
ibu hamil masih rendah, cakupan keluarga mengikuti bina keluarga balita masih
rendah, cakupan rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak masih
rendah, cakupan orang tua yang mengikuti kelas parenting masih rendah, cakupan
anak usia 2-6 tahun yang terdaftar PAUD masih rendah, cakupan penerima BPNT
masih rendah, dan cakupan desa KRPL masih rendah.
Berdasarkan kasil indentifikasi permasalahan di atas perlu adanya kerjasama
lintas sektor yang baik, untuk mengatasi masalah tersebut.
80
Uraian kinerja dari progam dan kegiatan prioritas yang mendukung indikator
AKI adalah sebagai berikut :
Program/Kegiat Target Capaian

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya Program : Persentase

kesehatan keluarga Kesehatan pelayanan
Keluarga kesehatan keluarga 100 73,81
oleh tenaga % %
kesehatan
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase cakupan

kesehatan bagi ibu hamil Pelayanan K4
sesuai standar kesehatan ibu 100 % 70 %
hamil dan
bersalin
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase pelayanan
kesehatan bayi baru lahir Pelayanan kesehatan bayi baru 81,73
100 % %
sesuai standar Kesehatan anak lahir
balita
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Jumlah RTK
kesehatan bagi ibu hamil Pelayanan
sesuai standar kesehatan ibu 4 Buah 2 Buah
hamil dan
bersalin (DAK)
Menigkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase pelayanan
kesehatan lansia sesuai Pelayanan kesehatan pada usia
100 % 69,7 %
standar kesehatan usia lanjut
lanjut
Predikat kinerja untuk Program Kesehatan Keluarga adalah Tinggi dengan nilai kinerja
73,81

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya gizi Program : Persentase Balita

masyarakat Perbaikan Gizi Kurus 22 % 10,72 %
Masyarakat
81
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase balita

penanggulangan masalah Penanggulangan kurus mendapat
gizi di masyarakat kurang energy makanan tambahan
protein (KEP),
anemia gizi
besi,gangguan
85 % 85 %
akibat kurang
yodium
(GAKY),kurang
vitamin A dan
kekurangan zat
gizi mikro lainnya
Meningkatnya Kegiatan : Jumlah desa UPGK
pengetahuan masyarakat Pemberdayaan yang dibina
tentang keluarga sadar masyarakat untuk
gizi pencapaian 2 Desa 1 Desa
keluarga sadar
gizi
Meningkatnya pelayanan Kegiatan: Cakupan partisipasi

gizi masyarakat Peningkatan Gizi masyarakat (D/S) 63
80 % %
Masyarakat
Predikat kinerja untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah Sangat Tinggi
dengan nilai kinerja 151,27

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya Program Obat Persentasi

ketersediaan obat dan dan Perbekalan puskesmas yang
pelayanan kefarmasian Kesehatan memiliki
di puskesmas ketersediaan obat , 100 % 100 %
BMHP dan vaksin
80% (%)
Terselenggaranya Pengadaaan obat Jumlah kebutuhan

kegiatan penyediaan dan perbekalan obat dan perbekkes Pusk
Puskes
obat, BMHP dan vaksin kesehatan di puskesmas (PKM) 12 esma 12
mas
s
82
Terselenggaranya Pengadaaan obat Persentase

kegiatan penyediaan dan perbekalan ketersediaan obat dan
100 % 100 %
obat, BMHP dan vaksin kesehatan (DAK) BMHP (%)
Meningkatnya jumlah Peningkatan Jumlah

obat dan perbekalan pemerataan obat pendistribusian obat
kesehatan di puskesmas dan perbekalan dan perberkes 120 Kali 116 Kali
kesehatan (KALI)
Terselenggaranya Peningkatan mutu Persentasi puskemas

peningkatan mutu pelayanan farmasi dan sarana
pelayanan farmasi komunitas dan kefarmasian
komunitas dan RS rumah sakit melaksanakan 100 % 100 %
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar (%)
Meningkatnya jumlah Peningkatan mutu Persentasi
obat dan perbekalan penggunaan obat pengelolaan obat di
kesehatan di puskesmas dan perbekalan instansi gudang
100 % 44 %
kesehatan farmasi (%)
Terlaksananya Monitoring, Jumlah pelaksanaan

monitoring dan evaluasi evaluasi dan monitoring program
program kefarmasian pelaporan kefarmasian (KALI) 48 Kali 47 Kali
Terlaksananya kegiatan Kegiatan : Persentase mobil

pemeliharaan Pemeliharaan pusling berfungsi
rutin/berkala sarana dan rutin/berkala dengan baik
prasarana puskesmas saranan dan
100 % 100 %
prasarana
puskesmas
keliling
Terlaksananya kegiatan Kegiatan : Jumlah puskesmas

rehabilitasi sedang/berat Rehabilitasi pembantu yang
puskesmas pembantu sedang/berat direhabilitasi 1
2 Buah Buah
Puskesmas
Pembantu
83
Terlaksananya Kegiatan : Jumlah poskesdes

pembangunan poskesdes Pembangunan dibangun
Poskesdes 11 Buah 10 Buah

rehabilitasi poskesdes Rehabilitasi yang direhabilitasi 3
3 Buah Buah
Poskesdes
Predikat kinerja untuk Program Obat dan Perbekalan Kesehatan adalah Sangat Tinggi
dengan nilai kinerja 100 %

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya jumlah Program : Persentase desa

desa yang memiliki peningkatan yang mempuyai
tenaga kesehatan sumber daya tenaga kesehatan 100 % 100 %
kesehatan
Terlaksananya pelatihan Kegiatan : jumlah nakes yang

BTCLS Pembinaan mutu mengikuti pelatihan Nake 0
75 Nakes
tenaga kesehatan BTCLS s
Terpenuhinya kebutuhan Kegiatan : Jumlah tenaga

tenaga kesehatan untuk Pemenuhan kesehatan yang
pelayanan kesehatan kebutuhan Tenaga menerima
masyarakat Kesehatan untuk honorarium sebagai Oran 196
300 Orang
pelayanan tenaga PTT sesuai g
kesehatan dengan kebutuhan
masyarakat
Predikat kinerja untuk Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan adalah Sangat
Tinggi dengan nilai kinerja 100 %

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya Program : Persentase keluarga

pmberdayaan Promosi yang melaksanakan 60 % 40 %
masyarakat dalam Kesehatan dan Prilaku Hidup
84
GERMAS Pemberdayaan Bersih dan Sehat

masyarakat (PHBS) (%)
Terlaksananya Kegiatan : Jumlah tema

pengembangan media Pengembangan kampanye Gerakan
promosi dan informasi media promosi Masyarakat Hidup Tem
5 5 Tema
sadar hidup sehat dan informasi Sehat (Germas) a
sadar hidup sehat
Terlaksananya Kegiatan : Persentase

penyuluhan masyarakat Penyuluhan pelaksanaan tentang
pola hidup sehat masyarakat pola Gerakan Masyarakat 60 % 60 G%
hidup sehat Hidup Sehat
(GERMAS)
Terbinanya usaha Kegiatan : Persentase UKS yang
kesehatan sekolah Pembinaan Usaha dibina
Kesehatan 70 % 65 %
Sekolah
Terlaksananya Kegiatan : Persentase kader

pembinaan tenaga Peningkatan kesehatan yang
penyuluh kesehatan pendidikan tenaga dibina disekolah
65 % 50 %
penyuluh
kesehatan
Terlaksananya Kegiatan : Persentase Rumah

monitoring,evaluasi dan Monitoring, Tangga (RT) yang
pelaporan PHBS evaluasi dan telah disurvei 60 % 45 %
pelaporan Keluarga Sehat (KS)
Predikat kinerja untuk Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

adalah Sangat Rendah dengan nilai kinerja 40 %

Sasaran Indikator
an
Meningkatnya jumlah Program: Persentase

puskesmas pengadaan, puskesmas yang di
peningkatan dan kembangkan
perbaikan menjadi puskesmas 100 % 66 %
sarana dan rawat inap
prasarana
puskesmas/pusk
85
esmas pembantu
dan jaringannya
Terlaksananya jumlah Kegiatan : Jumlah puskesmas

Pusk
puskesmas yang Pembangunan terbangun 1 Puskes
1 esma
dibangun puskesmas mas
s
pengadaan untuk Pengadaaan honorarium terkait
peningkatan dan sarana dan pengadaan
100 % 76 %
perbaikan sarana dan prasarana barang/jasa terpenuhi
prasarana di puskesmas puskesmas
dan jaringannya
pengadaan untuk Pengadaaan ketersediaan sarana
peningkatan dan sarana dan dan prasarana
perbaikan sarana dan prasarana kesehatan di 100 % 100 %
prasarana di puskesmas puskesmas puskesmas
dan jaringannya (DAK)
Terlaksananya kegiatan Kegiatan : Jumlah alat-alat

pemeliharaan Pemeliharaan kedokteran dan alat
rutin/berkala sarana dan rutin/berkala laboratorium
prasarana puskesmas sarana dan puskesmas yang 100 % 100 %
prasarana dilakukan
puskesmas pemeliharaan
(kalibrasi)
Terlaksananya Kegiatan : Jumlah puskesmas
pemeliharaan puskesmas Pemeliharaan pembantu dilakukan
pembantu rutin/berkala pemeliharaan
sarana dan 0
3 Pustu Pustu
prasarana
puskesmas
pembantu
Terlaksananya kegiatan Kegiatan : Persentase mobil

pemeliharaan Pemeliharaan pusling berfungsi
rutin/berkala sarana dan rutin/berkala dengan baik
prasarana puskesmas saranan dan 100
100 % %
prasarana
puskesmas
keliling
86
Terlaksananya kegiatan Kegiatan : Jumlah puskesmas

rehabilitasi sedang/berat Rehabilitasi pembantu yang
puskesmas pembantu sedang/berat direhabilitasi 1
2 Buah Buah
Puskesmas
Pembantu

pembangunan poskesdes Pembangunan dibangun
11 Buah 10 Buah
Poskesdes

rehabilitasi poskesdes Rehabilitasi yang direhabilitasi
3 Buah 3 Buah
Poskesdes
Predikat kinerja untuk Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya adalah Sedang dengan nilai kinerja 66%
AKB adalah sebagai berikut :
Sasaran Program/Kegiatan Indikator Target Capaian
Meningkatnya Program : Persentase pelayanan

kesehatan keluarga Kesehatan Keluarga kesehatan keluarga
oleh tenaga 100 73,81
kesehatan % %
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase cakupan

kesehatan bagi ibu hamil Pelayanan kesehatan K4 100 % 70 %
sesuai standar ibu hamil dan bersalin
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase pelayanan
kesehatan bayi baru lahir Pelayanan Kesehatan kesehatan bayi baru
sesuai standar anak balita lahir 100 % 81,73 %
87
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Jumlah RTK

kesehatan bagi ibu hamil Pelayanan kesehatan
sesuai standar ibu hamil dan bersalin 4 Buah 2 Buah
(DAK)
Menigkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase pelayanan

kesehatan lansia sesuai Pelayanan kesehatan kesehatan pada usia
standar usia lanjut lanjut 100 % 69,7 %
Predikat kinerja untuk Program Kesehatan Keluarga adalah Tinggi dengan nilai kinerja
73,81
Meningkatnya gizi Program : Persentase Balita

masyarakat Perbaikan Gizi Kurus
Masyarakat 22 % 10,72 %
Meningkatnya pelayanan Kegiatan : Persentase balita kurus

penanggulangan masalah Penanggulangan kurang mendapat makanan
gizi di masyarakat energy protein (KEP), tambahan
anemia gizi
besi,gangguan akibat 85
85 % %
kurang yodium
(GAKY),kurang
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Meningkatnya Kegiatan : Jumlah desa UPGK
pengetahuan masyarakat Pemberdayaan yang dibina
tentang keluarga sadar masyarakat untuk 1
2 Desa Desa
gizi pencapaian keluarga
sadar gizi
Meningkatnya pelayanan Kegiatan: Cakupan partisipasi

gizi masyarakat Peningkatan Gizi masyarakat (D/S)
Masyarakat 80 % 63 %
88
Predikat kinerja untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat adalah Sangat Tinggi
dengan nilai kinerja 151,27
prevalensi stunting adalah sebagai berikut :

gizi masyarakat Perbaikan Gizi Balita Kurus
Masyarakat 22 % 10,72 %
Meningkatnya Kegiatan : Persentase

pelayanan Penanggulangan balita kurus
penanggulangan kurang energy protein mendapat
masalah gizi di (KEP), anemia gizi makanan
masyarakat besi,gangguan akibat tambahan 85
85 % %
kurang yodium
(GAKY),kurang
vitamin A dan
kekurangan zat gizi
mikro lainnya
Meningkatnya Kegiatan : Jumlah desa
pengetahuan Pemberdayaan UPGK yang
masyarakat tentang masyarakat untuk dibina 1
2 Desa Desa
keluarga sadar gizi pencapaian keluarga
sadar gizi
Meningkatnya Kegiatan: Cakupan

pelayanan gizi Peningkatan Gizi partisipasi
masyarakat Masyarakat masyarakat 80 % 63 %
(D/S)
89

kesehatan Kesehatan Keluarga pelayanan
keluarga kesehatan
100 73,81
keluarga oleh % %
tenaga
kesehatan
pelayanan Pelayanan kesehatan cakupan K4
kesehatan bagi ibu ibu hamil dan bersalin 100 % 70 %
hamil sesuai
standar
pelayanan Pelayanan Kesehatan pelayanan
kesehatan bayi baru anak balita kesehatan bayi 100 % 81,73 %
lahir sesuai standar baru lahir
Meningkatnya Kegiatan : Jumlah RTK
pelayanan Pelayanan kesehatan
kesehatan bagi ibu ibu hamil dan bersalin 4 Buah 2 Buah
hamil sesuai (DAK)
standar
Menigkatnya Kegiatan : Persentase
pelayanan Pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan lansia usia lanjut kesehatan pada 100 % 69,7 %
sesuai standar usia lanjut
Terselenggaranya Program Surveilance Persentase

upaya pencegahan dan imunisasi upaya
dan pengendalian pencegahan
penyakit PD3I dan
Dan kesehatan pengendalian 100 % 98,96 %
jamaah haji penyakit PD3I
Dan kesehatan
jamaah
Meningkatnya bayi Kegiatan: Persentase bayi

usia 0-11 bulan Peningkatan imunisasi usia 0-11 bulan
mendapat imunisasi mendapat 84 % 84,3 %
dasar lengkap imunisasi dasar
lengkap
90
Meningkatnya Kegiatan: Persentase

ketepatan dan Peningkatan ketepatan dan
kelengkapan surveelance dan kelengkapan
86 % 99 %
laporan surveilans epideminologi dan laporan
penanggulangan wabah surveilans
Terselenggaranya Kegiatan: Persentase

jamaah haji yang Peningkatan pelayanan jamaah haji
diperiksa kesehatan dan pra yang diperiksa 100 % 100 %
kesehatannya pasca haji bagi jemaah kesehatannya
haji
Terselenggaranya Kegiatan: Jumlah monev
monev dan Monitoring evaluasi dan
peningkatan dan pelaporan peningkatan
kapasitas petugas surveilans imunisasi kapasitas
pada kegiatan dan kesehatan haji petugas pada
7 Kali 7 Kali
surveilans, kegiatan
imunisasi dan surveilans,
kesehatan haji imunisasi dan
kesehatan haji
Predikat kinerja untuk Program Surveilans dan Imunisasi adalah Sangat Tinggi dengan
nilai kinerja 98,96%

desa/kelurahan Meningkatnya desa/kelurahan
yang Kualitas Lingkungan yang 88 % 84,71 %
melaksanakan melaksanakan
SRBM STBM
Terlaksananya Kegiatan: Persentase
pengkajian Pengkajian desa/kelurahan
pengembangan pengembangan yang mencapai 55 % 83,48 %
lingkungan sehat lingkungan sehat SBS
Predikat kinerja untuk Program Meningkatnya Kualitas Lingkungan adalah Tinggi

dengan nilai kinerja 84,71%
91
Uraian kinerja dari progam dan kegiatan yang mendukung IKU Dinas Kesehatan
adalah sebagai berikut :
Meningkatnya Program : Cakupan upaya

pelayanan Upaya Kesehatan pelayanan kesehatan
kesehatan Masyarakat masyarakat dengan
masyarakat tercukupinya
berdasarkan kebutuhan obat dan 100 % 100 %
kebutuhan obat perbekkes
serta
terjangkaunya
biaya kesehatan
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah desa terpencil
pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan yang dilayani
di daerah terpencil penduduk miskin
10 Desa 5 Desa
dipuskesmas dan
jaringannya
terlaksananya Kegiatan: Persentase puskesmas

pelayanan Pelayanan yang melaksanakan
kefarmasian sesuai kefarmasian dan pelayanan kefarmasian
standar di perbekalan kesehatan sesuai standar dan
100 % 58 %
Puskesmas pelayanan kefarmasian
serta perbekalan
kesehatan di RS sesuai
standar
Meningkatnya Kegiatan: Persentase pelatihan
pengetahuan dan Peningkatan kegawat daruratan
ketrampilan tenaga pelayanan kesehatan penanggulangan
kesehatan terhadap bagi pengungsi bencana
100 % 82 %
kegawatdaruratan korban bencana
penanggulangan
bencana
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah penyediaan

kegiatan penyediaan penyediaan biaya biaya operasional
biaya operasional operasional dan kesehatan di Puskes
12 Puskesmas 12
pelayanan kesehatan pemeliharaan puskesmas mas
di puskesmas
92
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah penyediaan

kegiatan penyediaan penyediaan biaya biaya operasional
Puskes
biaya operasional operasional dan kesehatan di 12 Puskesmas 12
mas
pelayanan kesehatan pemeliharaan (DAK) puskesmas
di puskesmas
Terlaksananya Kegiatan: Persentase tersusunnya
kegiatan penyusunan Monitoring, evaluasi dokumen perencanaan
dokumen dan pelaporan tahun 2019 melalui
perencanaan pada rapat kerja kesehatan 100 % 100 %
rapat kerja kesehatan Kabupaten Balangan
Kabupaten Balangan
Terlayaninya Kegiatan: Persentase pelayanan

masyarakat peserta Operasional masyarakat peserta
JKN pelayanan kesehatan JKN yang berobat di
masyarakat dan puskesmas 100 % 100 %
puskesmas
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah kategori tenaga

kegiatan penilaian Penilaian Pelayanan kesehatan yang dinilai Kategor
10 Kategori 10
tenaga kesehatan Kesehatan i
Predikat kinerja untuk Program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah Sangat Tinggi
Meningkatnya Program: Persentase obat,

pengawasan Pengawasan Obat makanan dan
terhadap konsumsi dan Makanan NAPZA yang aman 100 % 75 %
obat dan makanan dikomsumsi
Meningkatnya Kegiatan: Jumlah masyarakat

pemberdayaan Peningkatan yang mendapat
konsumen/masyarak pemberdayaan informasi tentang obat
at di bidang obat dan konsumen/masyarakat dan makanan yang 90 Orang 60 Orang
makanan di bidang obat dan aman
makanan
93
Menurunnya Kegiatan: Jumlah sampel

peredaran makanan Peningkatan makanan dan minuman
dan minuman yang pengawasan diperiksa
300 Sampel 280 Sampel
mengandung bahan keamanan pangan dan
berbahaya bahan berbahaya
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah laporan hasil

monitoring program Monitoring, evaluasi monitoring program
pengawasan obat dan dan pelaporan pengawasan obat dan 12 Kali 12 Kali
makanan makanan
Terjaminnya Kegiatan: Persentase penanganan

peredaran makanan Pemantauan makanan kasus makanan dan
dan minuman yang yang terindikasi minuman yang
terindikasi mengandung bahan terindikasi 100 % 90 %
mengandung bahan berbahaya mengandung bahan
berbahaya berbahaya
Predikat kinerja untuk Program Pengawasan Obat dan Makanan adalah Sedang dengan
nilai kinerja 75 %
Meningkatnya Program: Persentase rumah

penggunaan obat Pengembangan tangga yang
dengan bahan Obat Asli Indonesia menggunakan obat 100 % 75 %
alami dengan bahan alami
Meningkatnya Kegiatan: Terlaksananya

masyarakat yang Peningkatan promosi sosialisasi manfaat
menngunakan dan obat bahan alam tanaman obat
memanfaatkan indonesia di dalam tradisional
tanaman obat dan dan di luar negeri 60 Orang 45 Orang
keluarga
94
Predikat kinerja untuk Program Pengembangan Obat Asli Indonesia adalah Sedang
Menurunnya angka Program: Persentase penemuan

kesakitan penyakit Pencegahan dan penderita
menular ( TB, Penanggulangan Tubercolusis, Demam
DBD, MALARIA) Penyakit Menular Berdarah Dengue,
100 % 100 %
Malaria yang
ditangani sesuai
standar
Terselenggaranya Kegiatan: Cakupan penemuan

pengendalian Pengendalian kasus penyakit
penyakit menular Penyakit Menular menular langsung
langsung Langsung (P2ML) (HIV, TB, diare) 100 % 100 %
ditangani sesuai
standar
Terselenggaranya Kegiatan: Cakupan kasus

pengendalian Pengendalian penyakit bersumber
penyakit menular Penyakit Bersumber binatang ditangani 100 % 100 %
langsung bersumber Binatang (P2B2) sesuai standar
binatang
Monitoring, evaluasi Monitoring, Evaluasi pelaksanaan
dan pelaporan dan Pelaporan Monitoring dan
Program penyakit Program Penyakit Evaluasi Program
menular Menular Penyakit Menular 100 % 100 %
Langsung dan
Penyakit yang
Bersumber pada
Binatang
Predikat kinerja untuk Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

adalah Sangat Tinggi dengan nilai kinerja 100 %
95
Meningkatya mutu Program: Persentase

pelayanan Standarisasi Puskesmas yang lulus
kesehatan Pelayanan akreditasi (%) 100 % 91,60 %
dipuskesmas Kesehatan
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah puskesmas

kegiatan evaluasi Evaluasi dan yang dilakukan
dan pengembangan pengembangan penilaian Puskes
1 Puskesmas 1
standar pelayanan standar pelayanan kinerja(PKM) mas
kesehatan kesahatan
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah puskesmas

kegiatan evaluasi Penyusunan standar yang mendapatkan
dan pengembangan kesehatan (DAK) pendampingan Puskes
1 Puskesmas 1
standar pelayanan akreditasi (PKM) mas
kesehatan
Predikat kinerja untuk Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan adalah Sangat Tinggi
dengan nilai kinerja 91,60 %
Meningkat Program: Persentase pelayanan

pelayanan Pelayanan kesehatan pada
kesehatan Kesehatan penduduk miskin
100 % 100 %
masyarakat miskin Penduduk Miskin
Terselenggaranya Kegiatan: Jumlah masyarakat

sunatan masal bagi Pelayanan sunatan miskin yang
masyarakat miskin masal mendapatkan
pelayanan kesehatan 330 Orang 300 Orang
sunatan masal
Predikat kinerja untuk Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin adalah Sangat
Tinggi dengan nilai kinerja 100 %
96
Terjaminnya Program : Cakupan Jaminan

pembiayaan Kemitraan Kesehatan (%)
pelayanan peningkatan
kesehatan pelayanan kesehatan 100 % 100 %
masyarakat

Kemitraan Kemitraan peningkatan
peningkatan kualitas peningkatan kualitas ketrampilan SDM
dokter dan dokter dan paramedis petugas kesehatan
100 % 64,26 %
paramedis dalam pelayanan
kesehatan masyarakat
(%)
Predikat kinerja untuk Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan adalah

Sangat Tinggi dengan nilai kinerja 100 %
Meningkatnya Program : Jumlah produksi

produksi rumah pengawasan dan rumah tangga yang
tangga yang pengendalian mempunyai sertifikat
memenuhi syarat kesehatan makanan keamanan pangan 30 RT 30 RT
kesehatan makanan
terlaksananya Kegiatan: Jumlah produksi

pengawasan dan Pengawasan dan rumah tangga yang
pengendalian pengendalian dibina, memiliki
keamanan dan keamanan dan sertifikat pelatihan
60 IRT 60 IRT
kesehatan dari hasil kesehatan makanan PKP
industri rumah hasil produksi rumah
tangga tangga
Predikat kinerja untuk Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

adalah Sangat Tinggi dengan nilai kinerja 100 %
97
Menurunnya angka Program: Persentase penderita

kesakitan penyakit Pencegahan dan penyakit tidak
tidak menular ( Penanggulangan menular yang
Hypertensi, DM) Penyakit Tidak tertangani 100 % 98 %
Menular (Hipertensi, DM)
sesuai standar
Terlaksananya Kegiatan: Persentase penemuan

penanganan Pengendalian penderita penyakit
pengendalian Penyakit Tidak tidak menular
100 % 84 %
penyakit tidak menular
menular
Terlaksananya Kegiatan: Persentase ODGJ berat

penanganan masalah Pencegahan dan yang mendapatkan
kesehata, jiwa dan Penanganan Masalah pelayanan kesehatan
100 % 100 %
NAPZA Kesehatan Jiwa dan jiwa sesuai standar
Nafza
Bertambahnya Kegiatan: Jumlah

Instansi/Desa/Kelura Pengembangan instansi/desa/kelurahan
han Kawasan Tanpa kawasan tanpa rokok yang akan dijadikan 11 Buah 11 Buah
Rokok kawasan tanpa rokok
Tercapainya cakupan Kegiatan: Persentase sosialisasi

sosialisasi Peningkatan penyebaran informasi
penyebaran komunikasi, tentang kawasan tanpa
40 % 37 %
informasi kawasan informasi dan edukasi rokok
tanpa rokok kawasan tanpa rokok
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah

Instansi/Desa/Kelura Monitoring instansi/desa/kelurahan
han yang menerpkan pengembangan yang menerapkan
15 Buah 13 Buah
Kawasan Tanpa kawasan tanpa rokok kawasan tanpa rokok
Rokok
98
Terlaksananya Kegiatan: Persentase penderita

penanganan Pencegahan dan dengan masalah
kesehatan kesehatan Penanganan kesehatan indera yang
100 % 100 %
Indera Kesehatan Indera ditangani sesuai
standar
Predikat kinerja untuk Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak

Menular adalah Sangat Tinggi dengan nilai kinerja 98 %
Terjaminnya Program : Cakupan Jaminan

pembiayaan Penguatan Jaminan Pembiayaan
pelayanan Kesehatan dan Kesehatan
kesehatan Dukungan Finansial
masyarakat Untuk Penjaminan 100 % 100 %
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat
Terlaksananya Kegiatan: Persentase

kegiatan penguatan Penguatan pelaksanaan sistem
jaminan kesehatan Pelaksanaan Jaminan pembiayaan kesehatan
daerah Kesehatan Daerah masyarakat dalam
100 % 100 %
rangka mewujudkan
masyarakat yang sehat
dikabupaten
Predikat kinerja untuk Program Penguatan Jaminan Kesehatan dan Dukungan Finansial
untuk Penjaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah Sangat Tinggi dengan nilai
kinerja 100 %

kesehatan kerja Kesehatan Kerja Puskesmas
dan olahraga dan Olahraga melaksanakan
60 % 76 %
kegiatan kesehatan
kerja dan olahraga
99
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah Pos UKK

Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan (Upaya Kesehatan
12 Buah 12 Buah
kerja dimasyarakat kerja dimasyarakat Kerja) yang dibentuk
Terlaksananya Kegiatan: Jumlah anak Sekolah

pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan Dasar yang diperiksa
olahraga di olahraga di kebugarannya 624 Orang 620 Orang
masyarakat masyarakat
Predikat kinerja untuk Program Kesehatan Kerja dan Olahraga adalah Tinggi dengan
nilai kinerja 76 %

ketersediaan data peningkatan dan puskesmas yang
informasi manajemen menerapkan aplikasi
kesehatan kesehatan pelayanan
Kabupaten pengelolaan data dan 100 % 100 %
Balangan informasi berbasis
elektronik
terintegrasi
Terlaksananya Kegiatan: Persentase pembuatan

Pengelolaan dan Pengelolaan dan profil kesehatan dinkes
pengolahan data pengolahan data dan Puskesmas, cetak
informasi informasi buletin kesehatan dan 100 % 100 %
manajemen website
dinkes Kab. Balangan
Tersedianya data dan Kegiatan: Jumlah pemasangan

informasi yang valid Pembangunan/penge sistem jaringan
dan terpilah mbangan sistem aplikasi layanan
Puskes
responsif gender informasi kesehatan pengolahan data 3 Puskesmas 3
mas
informasi berbasis
elektronik di
puskesmas
Predikat kinerja untuk program Peningkatan dan Manajemen Kesehatan sangat tinggi
dengan nilai kinerja 100%.
100
C. REALISASI ANGGARAN
Berikut rincian alokasi dan realisasi anggaran belanja langsung untuk masing-
masing kegiatan : Realisasi Anggaran Belanja Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Balangan yang dilaksanakan pada tahun Anggaran 2019 sampai akhir tahun 2019 adalah
sebesar Rp.177.838.397.473,00 atau 90,55% dari pagu Anggaran Belanja sebesar
Rp.196.403.551.630,89 dengan demikian jumlah anggaran belanja yang tidak dapat diserap
sebesar Rp. 18.565.154.157,89 atau sebesar 9,45% yang dirinci dalam Program dan Kegiatan
disajikan secara ringkas sebagai berikut :
Sisa
Anggaran
RealisasiAnggaran
Kode Anggaran
UraianBelanja Tidak Terserap
Rekeni Setelah
Program/kegiatan Persentas
ng Perubahan Jumlah Per 31 Des 2019
e
(Rp) (Rp) (%) (Rp)
1 2 3 4 5 6
BELANJA DAERAH 196.403.551.630,89 177.838.397.473,00 90,55 18.565.154.157,89
BELANJA TIDAK
48.848.904.764,00 41.753.393.730,59 85,47 7.162.139.071,00
LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG 147.554.646.866,89 139.151.631.780,00 92,27 11.403.015.086,89
1.02.01. Program Pelayanan

1.836.771.500,00 1.799.616.825,00 94,22 37.154.675,00
01.01 Administrasi Perkantoran
1.02.01. 97,79%
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 47.900.000,00 46.846.000,00 1.054.000,00
01.01.01
1.02.01. Penyediaan Jasa Komunikasi,

126.720.000,00 109.485.389,00 86,39% 17.234.611,00
01.01.02 Sumber Daya Air dan Listrik
1.02.01. Penyediaan Jasa Administrasi

393.451.500,00 379.665.200,00 96,49% 13.786.300,00
01.01.07 Keuangan
101
1.02.01. Penyediaan jasa kebersihan

97.400.000 97.331.000,00 99,92% 69.000,00
01.01.08 kantor
1.02.01.
Penyediaan Alat Tulis Kantor 80.000.000,00 79.146.500,00 98,93% 853.500,00
01.01.10
1.02.01. Penyediaan Barang Cetakan dan

50.100.000,00 49.959.500,00 99,71% 140.500,00
01.01.11 Penggandaan
Penyediaan Komponenin
1.02.01.
Stalasilistrik/Penerangan 10.000.000,00 9.999.000,00 99,99% 1.000,00
01.01.12
Bangunan kantor
1.02.01. Penyediaan Bahan Bacaan dan

8.000.000,00 4.663.000,00 58,28% 3.337.000,00
01.01.15 Peraturan Perundang-undangan
1.02.01. Penyediaan Makanan dan

60.000.000,00 59.600.000,00 99,33% 400.000,00
01.01.17 Minuman
1.02.01. Rapat-rapat Koordinasi dan

926.100.000,00 925.931.236,00 99,98% 168.764,00
01.01.18 Konsultasi ke Luar Daerah
1.02.01. Rapat-rapat Koordinasi dan

37.100.000,00 36.990.000,00 99,70% 110.000,00
01.01.20 Konsultasi Dalam Daerah
1.02.01. Program Peningkatan

1.028.100.000,00 969.973.735,00 92,18 58.126.265,00
01.02 Saranadan Prasarana Aparatur
1.02.01.
Pembangunan Gedung Kantor 207.000.000,00 189.755.000,00 95,90% 17.245.000,00
01.02.03
1.02.01. Pengadaan Kendaraan

240.000.000,00 233.600.000,00 97,33% 6.400.000,00
01.02.05 Dinas/operasional
1.02.01.
Pengadaan Mebeleur 13.400.000,00 13.400.000,00 100% -
01.02.10
1.02.01.
Pengadaan Komputer 56.150.000,00 50.465.000,00 89,87% 5.685.000,00
01.02.14
1.02.01. Pengadaan Instalasi Listrik dan

40.000.000,00 22.550.000,00 56,37% 17.450.000,00
01.02.18 Telepon
1.02.01. Pemeliharaan Rutin/Berkala

36.000.000,00 36.000.000,00 100% -
01.02.22 Gedung kantor

190.800.000,00 184.548.735,00 96,72% 6.251.265,00
01.02.24 Kendaraan Dinas/Operasional
102

156.000.000,00 156.000.000,00 100% -
01.02.26 Perlengkapan Gedung Kantor

53.750.000,00 53.505.000,00 99,54% 245.000,00
01.02.28 Peralatan Gedung Kantor

35.000.000,00 30.150.000,00 86,14% 4.850.000,00
01.02.32 Instalasi
1.02.01. Program Peningkata Kapasitas

349.900.000,00 346.965.000,00 99,00 2.935.000,00
01.05 Sumber Daya Aparatur
1.02.01. Bimbingan Teknis Implementasi

108.500.000,00 107.000.000,00 98,61% 1.500.000,00
01.05.03 Peraturan Perundang-undangan
1.02.01. Pembinaan dan Penilaian Tenaga

241.400.000,00 239.965.000,00 99,40% 1.435.000,00
01.05.41 Fungsional Kesehatan
Program Peningkatan
1.02.01. Pengembangan Sistem
171.730.000,00 133.341.100,00 78,37 38.388.900,00
01.06 Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Penyusunan Laporan Capaian

1.02.01.
inerja dan Ikhtisar Realisasi 98.080.000,00 82.071.100,00 83,67% 16.008.900,00
01.06.01
Kinerja SKPD
1.02.01. Penyusunan RKA dan DPA

15.100.000,00 13.000.000,00 86,09% 2.100.000,00
01.06.05 SKPD
1.02.01. Penyusunan Dokumen

58.550.000,00 38.270.000,00 65,36% 20.280.000,00
01.06.08 Perencanaan SKPD
1.02.01. Program Obat dan Perbekalan

1.899.362.654,00 1.767.409.698,00 86,47 131.952.956,00
01.15 Kesehatan
1.02.01. Pengadaan Obat dan Perbekalan

707.400.000,00 697.955.497,00 98,66% 9.444.503,00
01.15.01 Kesehatan
1.02.01. Peningkatan Pemerataan Obat dan

48.860.000,00 44.588.100,00 91,25% 4.271.900,00
01.15.02 Perbekalan Kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan

1.02.01.
Farmasi Komunitas dan Rumah 27.550.000,00 24.280.000,00 88,13% 3.270.000,00
01.15.04
Sakit
103
1.02.01. Peningkatan Mutu Penggunaan

185.441.675,00 83.442.400,00 44,99% 101.999.275,00
01.15.05 Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.02.01. Monitoring, Evaluasi dan

18.000.000,00 17.490.000,00 97,16% 510.000,00
01.15.06 Pelaporan
1.02.01. Pengadaan Obat dan Perbekalan

912.110.979,00 899.653.701,00 98,63% 12.457.278,00
01.15.07 Kesehatan (DAK)
1.02.01. Program Upaya Kesehatan 11.411.794.647,0

9.769.973.077,00 79,26 1.640.821.480,00
01.16 Masyarakat 0
Pelayanan Kesehatan Penduduk

1.02.01.
Miskin di Puskesmas dan 174.877.090,00 64.967.000,00 37,15% 109.910.090,00
01.16.01
Jaringannya
1.02.01. Pelayanan Kefarmasian dan

52.000.000,00 37.600.000,00 72,30% 14.400.000,00
01.16.07 Perbekalan Kesehatan
1.02.01. Peningkatan Pelayanan Kesehatan

278.031.500,00 253.128.500,00 91,04% 24.903.000,00
01.16.11 Bagi Pengungsi Korban Bencana
1.02.01. Penyediaan Biaya Operasional

1.265.755.057,00 1.188.359.734,00 93,88% 77.395.323,00
01.16.13 dan Pemeliharaan

74.823.000,00 65.584.000,00 87,65% 9.239.000,00
01.16.15 Pelaporan
1.02.01.
Penilaian Pelayanan Kesehatan 501.550.000,00 439.590.000,00 87,64% 61.960.000,00
01.16.16
1.02.01. Penyediaan Biaya Operasional

9.064.758.000 7.721.743.843,00 85,18% 1.343.014.157,00
01.16.29 dan Pemeliharaan (DAK)
1.02.01. Program Pengawasan Obat dan

121.219.630,00 110.585.200,00 89,73 10.634.430,00
01.17 Makanan
Peningkatan Pemberdayaan
1.02.01.
Konsumen/Masyarakat di Bidang 12.425.000,00 12.150.000,00 97,78% 275.000,00
01.17.01
Obat dan Makanan
Peningkatan Pengawasan
1.02.01.
Keamanan Pangan dan Bahan 53.850.000,00 50.380.000,00 93,55% 3.470.000,00
01.17.02
Berbahaya
104

12.500.000,00 9.640.000,00 77,12% 2.860.000,00
01.17.05 Pelaporan
Penanganandan Tindak Lanjut

1.02.01.
Kasus Makanan Yang Terindikasi 42.444.630,00 38.415.200,00 90,50% 4.029.430,00
01.17.06
Mengandung Bahan Berbahaya
1.02.01. Program Pengembangan Obat

42.500.000,00 41.620.000,00 97.92 880.000,00
01.18 Asli Indonesia
Peningkatan Promosi Obat Bahan

1.02.01.
Alam Indonesia di Dalam dan di 42.500.000,00 41.620.000,00 97,92% 880.000,00
01.18.03
Luar Negeri
1.02.01. Program Promosi Kesehatan

886.100.000,00 780.438.000,00 88,05 105.662.000,00
01.19 dan pemberdayaan masyarakat
1.02.01. Pengembangan Media Promosi

79.900.000,00 68.300.000,00 85,48% 11.600.000,00
01.19.01 dan I nformasi Sadar Hidup Sehat
1.02.01. Penyuluhan Masyarakat Pola

266.645.000,00 221.151.500,00 82,93% 45.493.500,00
01.19.02 Hidup Sehat
1.02.01. Pembinaan Usaha Kesehatan

147.030.000,00 136.600.000,00 92,90% 10.430.000,00
01.19.03 Sekolah
1.02.01. Peningkatan Pendidikan Tenaga

217.865.000,00 210.730.000,00 96,72% 7.135.000,00
01.19.04 Penyuluh Kesehatan

174.660.000,00 143.656.500,00 82,24% 31.003.500,00
01.19.05 Pelaporan
1.02.01. Program Perbaikan Gizi

381.000.000,00 343.920.000,00 94,72 37.080.000,00
01.20 masyarakat
Penanggulangan Kurang Energi

Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,
1.02.01. Gangguan Skibat Kurang Yodium
260.280.000,00 224.440.000,00 86,23% 35.840.000,00
01.20.03 (GAKY), Kurang Vitamin A dan
Kekurangan Zat Gizi
Mikrolainnya
1.02.01. Pemberdayaan Masyarakat Untuk

50.280.000,00 49.790.000,00 99,02% 490.000,00
01.20.04 Pencapaian Keluarga Sadar Gizi
105
1.02.01.
Peningkatan Gizi masyarakat 70.440.000,00 69.690.000,00 98,93% 750.000,00
01.20.07
Program Pencegahan dan

1.02.01.
Penanggulangan Penyakit 705.732.000,00 657.737.400,00 82,85 47.994.600,00
01.22
Menular
1.02.01. Pengendalian Penyakit Menular

264.500.000,00 257.837.000,00 97,48% 6.663.000,00
01.22.13 Langsung (P2ML)
1.02.01. Pengendalian Penyakit

360.132.000,00 336.015.400,00 93,30% 24.116.600,00
01.22.14 Bersumber Binatang (P2B2)
Monitoring, Evaluasi dan

1.02.01.
Pelaporan Program Penyakit 81.100.000,00 63.885.000,00 78,77% 17.215.000,00
01.22.15
Menular
1.02.01. Program Standarisasi

764.810.200,00 135.497.384,00 16,85 611.312.816,00
01.23 Pelayanan Kesehatan
1.02.01. Evaluasi dan Pengembangan

52.710.200,00 8.100.000,00 15,36% 44.610.200,00
01.23.02 Standar Pelayanan Kesehatan
1.02.01. Penyusunan Standar Kesehatan

694.100.000,00 127.397.384,00 18,35% 566.702.616,00
01.23.11 (DAK)
1.02.01. Program Pelayanan Kesehatan

240.002.400,00 211.300.000,00 88,04 28.702.400,00
01.24 Penduduk Miskin
1.02.01.
Pelayanan Sunatan Masal 240.002.400,00 211.300.000,00 88,04% 28.702.400,00
01.24.04
Program Pengadaan,
Peningkatan dan Perbaikan
1.02.01. 21.828.543.754,0 19.221.339.075,0
Sarana dan Prasarana 87,67 2.607.204.679,00
01.25 0 0
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan Jaringannya
1.02.01.
Pembangunan Puskesmas 200.000.000,00 178.275.000,00 93,6% 21.725.000,00
01.25.01
1.02.01.
Pengadaan Puskesmas Keliling - - - -
01.25.04
1.02.01. Pengadaan Sarana dan Prasarana

1.835.798.320,00 1.516.289.438,00 82,59% 319.508.882,00
01.25.06 Puskesmas
106

165.437.413,00 144.759.700,00 87,50% 20.677.713,00
01.25.13 Sarana dan Prasarana Puskesmas
Pemeliharaanr Rutin/Berkala
1.02.01.
Sarana dan Prasarana Puskesmas 18.000.000,00 - - 18.000.000,00
01.25.14
Pembantu
Pemeliharaan Rutin/Berkala
1.02.01.
Sarana dan Prasarana Puskesmas 128.050.000,00 77.200.000,00 60,28% 50.850.000,00
01.25.16
Keliling
1.02.01. Rehabilitasi Sedang/Berat

222.835.000,00 211.532.500,00 99,08% 11.302.500,00
01.25.20 Puskesmas Pembantu
1.02.01.
Pembangunan Puskesdes 2.590.800.000,00 2.381.026.000,00 92,25% 209.774.000,00
01.25.23
1.02.01. Pengadaan Sarana dan Prasarana 16.106.698.021,0 14.161.419.437,0

87,92% 1.945.278.584,00
01.25.24 Puskesmas (DAK) 0 0
1.02.01.
Rehabilitasi Poskesdes 560.925.000,00 550.837.000,00 98,20% 10.088.000,00
01.25.27
Program pengadaan,
1.02.01. Peningkatan Sarana dan 13.918.544.000,0 13.620.337.293,0
91,84 298.206.707,00
01.26 Prasarana Rumah Sakit/RS 0 0
Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata
1.02.01.
Pengadaan Alat-alat Rumah Sakit 1.802.621.000,00 1.716.073.496,00 95,19% 86.547.504,00
01.26.18
Pengadaan Perlengkapan Rumah

1.02.01.
Tangga RS(dapur,ruang 663.350.000,00 640.395.704,00 96,53% 22.954.296,00
01.26.22
pasien,laundry,ruang tunggu,dll)
1.02.01.
Pengembangan Tipe Rumah Sakit 288.150.000,00 222.080.660,00 77,07% 66.069.340,00
01.26.25
1.02.01. Pengadaan Alat-alat Rumah Sakit 11.164.423.000,0 11.041.787.433,0

98,58% 122.635.567,00
01.26.27 (DAK) 0 0
Program Pemeliharaan Sarana

1.02.01.
dan Prasarana Rumah Sakit/RS 1.002.100.000,00 933.651.199,00 94,78 68.448.801,00
01.27
Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata
107

382.000.000,00 381.922.950,00 99,97% 77.050,00
01.27.01 Rumah Sakit

149.200.000,00 146.850.000,00 98,42% 2.350.000,00
01.27.16 Instalasi Pengolahan Limbah RS
1.02.01. Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-

470.900.000,00 404.878.249,00 85,97% 66.021.751,00
01.27.17 alat Kesehatan Rumah Sakit
Program Kemitraan
1.02.01.
Peningkatan Pelayanan 120.492.015,00 75.735.000,00 62,85% 44.757.015,00
01.28
Kesehatan
1.02.01. Kemitraanp Peningkatan Kualitas

120.492.015,00 75.735.000,00 62,85% 44.757.015,00
01.28.05 Dokter dan Paramedis
Program Pengawasan dan

1.02.01.
Pengendalian Kesehatan 80.200.000,00 78.590.000,00 97,99% 1.610.000,00
01.31
Makanan
Pengawasan dan Pengendalian

1.02.01. Keamanan dan Kesehatan
80.200.000,00 78.590.000,00 97,99% 1.610.000,00
01.31.02 Makanan Hasil Produksi Rumah
Tangga
1.02.01. Program Peningkatan Sumber

3.795.775.000,00 3.174.250.000,00 91,01 621.525.000,00
01.34 Daya Kesehatan
1.02.01. Pembinaan Mutu Tenaga

308.275.000,00 - - 308.275.000,00
01.34.01 Kesehatan
Pemenuhan Kebutuhan Tenaga

1.02.01.
Kesehatan Untuk Pelayanan 3.487.500.000,00 3.174.250.000,00 91,01% 313.250.000,00
01.34.02
Kesehatan Masyarakat

1.02.01.
Penanggulangan Penyakit 644.091.000,00 548.369.000,00 75,16 95.722.000,00
01.36
Tidak Menular
1.02.01. Pengendalian Penyakit Tidak

345.660.000,00 323.564.000,00 93,60% 22.096.000,00
01.36.02 Menular
Pencegahan dan Penanganan

1.02.01.
Masalah Kesehatan Jiwa dan 74.950.000,00 64.890.000,00 86,57% 10.060.000,00
01.36.03
Nafza
1.02.01. Pengembangan Kawasan Tanpa

72.550.000,00 52.035.000,00 71,72% 20.515.000,00
01.36.04 Rokok
108
Peningkatan Komunikasi,
1.02.01.
Informasi dan Edukasi Kawasan 42.556.000,00 32.330.000,00 75,97% 10.226.000,00
01.36.05
Tanpa Rokok
1.02.01. Monitoring Pengembangan

70.800.000,00 62.410.000,00 88,14% 8.390.000,00
01.36.06 Kawasan Tanpa Rokok
1.02.01. Pencegahan dan Penanganan

37.575.000,00 13.140.000,00 34,97% 24.435.000,00
01.36.07 Kesehatan Indera
Program penguatan jaminan

Kesehatan dan Dukungan
1.02.01. 28.820.197.677,0 28.720.915.815,0
Finansial untuk Penjaminan 99,65% 99.281.862,00
01.37 0 0
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
1.02.01. Penguatan Pelaksanaan Jaminan 28.820.197.677,0 28.720.915.815,0

99,65% 99.281.862,00
01.37.01 Kesehatan Daerah 0 0
1.02.01. Program Surveilance dan

629.577.000,00 628.820.000,00 99,07 750.000,00
01.38 Imunisasi
1.02.01.
Peningkatan Imunisasi 415.587.000,00 415.517.000,00 99,98% 70.000,00
01.38.01
Peningkatan Surveilance
1.02.01.
Epideminologi dan 48.978.750,00 48.561.750,00 99,14% 417.000,00
01.38.02
Penanggulangan Wabah
Peningkatan Pelayanan Kesehatan

1.02.01.
Pradan Pasca Haji Bagi Jemaah 68.154.500,00 68.074.500,00 99,88% 80.000,00
01.38.03
Haji
Monitoring Evaluasi dan

1.02.01.
Pelaporan Surveilans Imunisasi 96.856.750,00 96.666.750,00 99,80% 190.000,00
01.38.04
dan Kesehatan Haji
1.02.01.
Program Kesehatan Keluarga 2.097.669.500,00 887.237.552,00 71,33 1.210.431.948,00
01.39
1.02.01. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

328.905.000,00 263.328.507,00 80,67% 65.576.493,00
01.39.01 dan Bersalin
1.02.01.
Pelayanan Kesehatan Anak Balita 290,965,000 281,470,000 96,73% 9,495,000
01.39.02
1.02.01. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

1,246,000,000 113,309,545 09,09% 1,132,690,455
01.39.03 dan Ibu Bersalin (DAK)
109
1.02.01.
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 231,799,500 229,129,500 98,84% 2,670,000
01.39.04
1.02.01. Program Meningkatnya

534,885,000 497,528,671 93,01% 37,356,329
01.40 Kualitas Lingkungan
1.02.01. Pengkajian Pengembangan

534,885,000 497,528,671 93,01% 37,356,329
01.40.01 Lingkungan Sehat
Program Pelayanan Kesehatan

1.02.01.
Kerja dan Olahraga di 316.615.500,00 282.700.000,00 86,73 33.915.500,00
01.41
Puskesmas
1.02.01. Pelayanan Kesehatan Kerja di

75,975,500 62,185,000 81,84% 13,790,500
01.41.01 Masyarakat
1.02.01. Pelayanan Kesehatan Olahraga di

240,640,000 220,515,000 91,63% 20,125,000
01.41.02 Masyarakat
1.02.01. Program Peningkatan dan

295.198.500,00 266.098.500,00 90,06 29.100.000,00
01.55 Manajemen Kesehatan
1.02.01. Pengelolaan dan Pengolahan Data

146.218.500,00 119.318.500,00 81,60% 26.900.000,00
01.55.01 Informasi
1.02.01. Pembangunan/Pengembangan
148.980.000,00 146.780.000,00 98,52% 2.200.000,00
01.55.02 Sistem Informasi Kesehatan
1.02.01. Program Penunjang Pelayanan

7.237.561.000,00 6.363.958.650,00 91,86 873.602.350,00
01.56 Kesehatan Rumah Sakit
1.02.01. Penyediaan Jasa Komunikasi

894.000.000,00 813.550.119,00 91% 80.449.881,00
01.56.01 Sumber Daya Air dan Listrik RS
1.02.01. Penyediaan Jasa Administrasi

1.264.200.000,00 1.192.100.000,00 94,29% 72.100.000,00
01.56.02 Keuangan RS
1.02.01. Penyediaan Peralatan dan

49.486.000,00 49.398.000,00 99,82% 88.000,00
01.56.03 Perlengkapan Kantor Rumah sakit
Penyediaan Bahan Bacaan dan

1.02.01.
Peraturan Perundang-undangan 6.000.000,00 4.080.000,00 68% 1.920.000,00
01.56.04
Rumah Sakit
1.02.01. Penyediaan Makanan dan

262.800.000,00 261.880.000,00 99,64% 920.000,00
01.56.05 Minuman Rumah Sakit
110
Rapat-rapat Koordinasi dan

1.02.01.
Konsultasi ke Luar Daerah 575.000.000,00 574.770.363,00 99,96% 229.637,00
01.56.06
Rumah Sakit
1.02.01. Pengadaan Komputer Rumah

65.600.000,00 62.798.500,00 95,72% 2.801.500,00
01.56.08 Sakit

20.000.000,00 19.711.000,00 98,55% 289.000,00
01.56.09 Rumah Dinas Rumah Sakit

525.575.000,00 509.135.913,00 96,87% 16.439.087,00
01.56.10 Kendaraan Dinas/Operasional RS
1.02.01.
Perlengkapan Rumah 10.000.000,00 9.550.000,00 95,5% 450.000,00
01.56.11
Jabatan/Dinas RS

2.762.900.000,00 2.196.777.604,00 79,50% 566.122.396,00
01.56.12 Perlengkapan Gedung Kantor RS
Bimbingan Teknis Implementasi

1.02.01.
Peraturan Perundang-undangan 802.000.000,00 670.207.151,00 83,56% 131.792.849,00
01.56.18
RS
Program Peningkatan Mutu

1.02.01.
Pelayanan Kesehatan Rumah 8.006.218.000,00 7.027.679.721,00 89,27 978.538.279,00
01.57
Sakit
1.02.01. Pelayanan Kefarmasian dan

1.032.900.000,00 939.300.000,00 90,93% 93.600.000,00
01.57.01 Perbekalan Kesehatan RS
1.02.01. Peningkatan Kesehatan

2.356.200.000,00 1.754.860.000,00 74,47% 601.340.000,00
01.57.02 Masyarakat RS
Peningkatan Pelayanan dan

1.02.01.
Penanggulangan Masalah 3.216.650.000,00 3.096.183.500,00 96,25% 120.466.500,00
01.57.03
Kesehatan RS
1.02.01. Penyelenggaraan Penyehatan

635.350.000,00 570.661.000,00 89,81% 64.689.000,00
01.57.04 Lingkungan Rumah Sakit
Pengembangan Media Promosi

1.02.01.
dan Informasi Sadar Hidup Sehat 608.775.000,00 545.860.300,00 89,66% 62.914.700,00
01.57.05
RS
111
1.02.01. Evaluasi dan Pengembangan

24.093.000,00 23.072.450,00 95,76% 1.020.550,00
01.57.06 Standar Pelayanan Kesehatan RS
1.02.01. Pendampingan Pelaksanaan RS

111.050.000,00 97.742.471,00 88,01% 13.307.529,00
01.57.07 BLUD Rumah Sakit
1.02.01. Pelayanan Kesehatan Akibat Gizi

21.200.000,00 - - 21.200.000,00
01.57.08 Buruk/Busung Lapar RS
D. ANALISIS EFISIENSI
Indikator Kinerja
Anggaran Renja
Program
Program/Kegiatan SKPD Tahun Ya Tidak
(outcome)/
berjalan 2019
Kegiatan (output)
Tingkat Kelancaran
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
pelayanan administrasi 1.836.771.500,00 Tidak
perkantoran
Jumlah tenaga kontrak
yang dibayar untuk
Penyediaan Jasa Surat membantu pengelolaan
Menyurat surat-menyurat,
47.900.000,00 Tidak
kepegawaian dan
kearsipan
Jumlah rekening
Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
langganan jasa yang 126.720.000,00 Tidak
dibayarkan
Penyediaan Jasa Administrasi Persentase pelayanan
Keuangan administrasi keuangan
393.451.500,00 Tidak
Jumlah tenaga kontrak
yang dibayar untuk
Penyediaan jasa kebersihan
kantor
menjaga kebersihan 97.400.000 Tidak
kantor dan
lingkungannya
Jumlah jenis alat tulis
Penyediaan Alat Tulis Kantor
kantor yang disediakan
80.000.000,00 Tidak
Jumlah jenis barang
Penyediaan Barang Cetakan
dan Penggandaan
cetakan dan penggandaan 50.100.000,00 Tidak
yang disediakan
Penyediaan Komponenin Jumlah komponen
Instalasi listrik/Penerangan instalasi
10.000.000,00 Tidak
112
Bangunan kantor listrik/penerangan

bangunan kantor yang
disediakan
Penyediaan Bahan Bacaan dan
Jumlah bahan bacaan
Peraturan Perundang-
yang disediakan
8.000.000,00 Tidak
undangan
Jumlah makanan dan
Penyediaan Makanan dan minuman yang
Minuman disediakan untu kegiatan
60.000.000,00 Tidak
dan tamu
Rapat-rapat Koordinasi dan Persentase perjalanan
Konsultasi ke Luar Daerah dinas ke luar
926.100.000,00 Tidak
Rapat-rapat Koordinasi dan Persentase perjalanan
Konsultasi Dalam Daerah dinas dalam daerah
37.100.000,00 Tidak
Program Peningkatan Tingkat pemenuhan
Saranadan Prasarana sarana dan prasarana 1.028.100.000,00 Tidak
Aparatur aparatur yang baik
Jumlah gedung/saranan
Pembangunan Gedung Kantor
yang dibangun
207.000.000,00 Tidak
Jumlah kendaraan
Pengadaan Kendaraan
Dinas/operasional
dinas/operasional yang 240.000.000,00 Tidak
diadakan
Jumlah mebel yang
Pengadaan Mebeleur
diadakan
13.400.000,00 Tidak
Jumlah
computer/laptop/noteboo
Pengadaan Komputer k yang terbeli untuk 56.150.000,00 Tidak
menunjang pekerjaan
kantor
Jumlah pemasangan baru
Pengadaan Instalasi Listrik telepon/listrik dan
dan Telepon tambah daya KWH
40.000.000,00 Tidak
listrik
Jumlah tenaga kerja yang
dibayar untuk
Gedung kantor
menjaga/memelihara 36.000.000,00 Tidak
keamanan kantor dan
lingkungannya
Jumlah kendaraan
Kendaraan Dinas/Operasional
dinas/opersioanal roda 190.800.000,00 Tidak
empat yang dipelihara
Jumlah pengurus barang
Pemeliharaan Rutin/Berkala pengguna dan pembantu
Perlengkapan Gedung Kantor pengurus barang yang
156.000.000,00 Tidak
Pemeliharaan Rutin/Berkala Jumlah pemeliharaan
Peralatan Gedung Kantor peralatan gedung kantor
53.750.000,00 Tidak
Pemeliharaan Rutin/Berkala Jumlah pemeliharaa
Instalasi instalasi listrik
35.000.000,00 Tidak
Program Peningkata Tingkat pengembangan
Kapasitas Sumber Daya kapasitas sumber daya 349.900.000,00 Tidak
Aparatur aparatur
Bimbingan Teknis Jumlah peserta yang
Implementasi Peraturan mengikuti bimtek 108.500.000,00 Tidak
Perundang-undangan
Jumlah anggota tim
Pembinaan dan Penilaian
Tenaga Fungsional Kesehatan
penilai angka kredit 241.400.000,00 Tidak
jabatan fungsional
113
kesehatan yang
Program Peningkatan
Nilai predikat
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
akuntabilitas dan 171.730.000,00 Tidak
kinerja SKPD
dan Keuangan
Jumlah dokumen laporan
Penyusunan Laporan Capaian
capaian kinerja dan
inerja dan Ikhtisar Realisasi
ikhtisar realisasi kinerja
98.080.000,00 Tidak
Kinerja SKPD
SKPD
Jumlah dokumen RKA
Penyusunan RKA dan DPA
SKPD
dan DPA dinas kesehatan 15.100.000,00 Tidak
yang tersusun
Jumlah dokumen
Penyusunan Dokumen
Perencanaan SKPD
perencanaan SKPD yang 58.550.000,00 Tidak
tersusun
Persentase obat,
Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
makanan dan NAPZA 1.899.362.654,00 Ya
yang aman dikomsumsi
Jumlah kebutuhan obat
Pengadaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
dan perbekkes di 707.400.000,00 Ya
puskesmas
Peningkatan Pemerataan Obat Jumlah pendistribusian
dan Perbekalan Kesehatan obat dan perberkes
48.860.000,00 Ya
Persentasi puskemas dan
Peningkatan Mutu Pelayanan sarana kefarmasian
Farmasi Komunitas dan melaksanakan pelayanan 27.550.000,00 Ya
Rumah Sakit kefarmasian sesuai
standar
Peningkatan Mutu Persentasi pengelolaan
Penggunaan Obat dan obat di instansi gudang 185.441.675,00 Ya
Perbekalan Kesehatan farmasi
Jumlah laporan hasil
Monitoring, Evaluasi dan monitoring program
Pelaporan pengawasan obat dan
18.000.000,00 Ya
makanan
Pengadaan Obat dan Persentase ketersediaan
Perbekalan Kesehatan (DAK) obat dan BMHP
912.110.979,00 Ya
Cakupan upaya
pelayanan kesehatan
Program Upaya Kesehatan masyarakat dengan
Masyarakat tercukupinya
11.411.794.647,00 Ya
kebutuhan obat dan
perbekkes
Pelayanan Kesehatan Jumlah desa terpencil
Penduduk Miskin di yang dilayani 174.877.090,00 Ya
Puskesmas dan Jaringannya
Persentase puskesmas
yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian
Pelayanan Kefarmasian dan sesuai standar dan
Perbekalan Kesehatan pelayanan kefarmasian
52.000.000,00 Ya
serta perbekalan
kesehatan di RS sesuai
standar
Peningkatan Pelayanan Persentase pelatihan
Kesehatan Bagi Pengungsi kegawat daruratan 278.031.500,00 Ya
Korban Bencana penanggulangan bencana
114
Jumlah penyediaan biaya

Penyediaan Biaya Operasional
dan Pemeliharaan
operasional kesehatan di 1.265.755.057,00 Ya
puskesmas
Persentase tersusunnya
dokumen perencanaan
Pelaporan
tahun 2019 melalui rapat 74.823.000,00 Ya
kerja kesehatan
Kabupaten Balangan
Penilaian Pelayanan Jumlah kategori tenaga
Kesehatan kesehatan yang dinilai
501.550.000,00 Ya
Jumlah penyediaan biaya
Penyediaan Biaya Operasional
dan Pemeliharaan (DAK)
operasional kesehatan di 9.064.758.000 Ya
puskesmas
Persentase
Program Pengawasan Obat Obat,makanan dan
dan Makanan NAPZA yang aman
121.219.630,00 Ya
dikomsumsi
Jumlah masyarakat yang
Peningkatan Pemberdayaan
mendapat informasi
Konsumen/Masyarakat di
tentang obat dan
12.425.000,00 Ya
Bidang Obat dan Makanan
makanan yang aman
Peningkatan Pengawasan
Jumlah sampel makanan
Keamanan Pangan dan Bahan
dan minuman diperiksa
53.850.000,00 Ya
Berbahaya
Jumlah laporan hasil
Monitoring, Evaluasi dan monitoring program
Pelaporan pengawasan obat dan
12.500.000,00 Ya
makanan
Persentase penanganan
Penanganan dan Tindak
kasus makanan dan
Lanjut Kasus Makanan Yang
Terindikasi Mengandung
minuman yang 42.444.630,00 Ya
terindikasi mengandung
Bahan Berbahaya
bahan berbahaya
Persentase rumah
Program Pengembangan tangga yang
Obat Asli Indonesia menggunakan obat
42.500.000,00 Ya
dengan bahan alami
Peningkatan Promosi Obat Terlaksananya sosialisasi
Bahan Alam Indonesia di manfaat tanaman obat 42.500.000,00 Ya
Dalam dan di Luar Negeri tradisional
Persentase keluarga
Program Promosi
yang melaksanakan
Kesehatan dan
Prilaku Hidup Bersih
886.100.000,00 Ya
pemberdayaan masyarakat
dan Sehat (PHBS) (%)
Pengembangan Media Jumlah tema kampanye
Promosi dan I nformasi Sadar Gerakan Masyarakat 79.900.000,00 Ya
Hidup Sehat Hidup Sehat (GERMAS)
Persentase Pelaksanaan
Penyuluhan Masyarakat Pola tentang Gerakan
Hidup Sehat Masyarakat Hidup Sehat
266.645.000,00 Ya
(GERMAS)
Persentase Usaha
Pembinaan Usaha Kesehatan
Sekolah
Kesehatan Sekolah 147.030.000,00 Ya
(UKS) yang dibina
Persentase Kader
Peningkatan Pendidikan
Tenaga Penyuluh Kesehatan
Kesehatan yang dibina di 217.865.000,00 Ya
Sekolah
Monitoring, Evaluasi dan Persentase Rumah 174.660.000,00 Ya
115
Pelaporan Tangga (RT) yang telah

disurvei PHBS
Program Perbaikan Gizi Persentase Balita
masyarakat Kurus
381.000.000,00 Ya
Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP), Anemia
Gizi Besi, Gangguan Skibat Persentase balita kurus
Kurang Yodium (GAKY), mendapat makanan 260.280.000,00 Ya
Kurang Vitamin A dan tambahan
Kekurangan Zat Gizi
Mikrolainnya
Pemberdayaan Masyarakat Jumlah desa UPGK
Untuk Pencapaian Keluarga (Usaha Perbaikan Gizi 50.280.000,00 Ya
Sadar Gizi Keluarga)
Cakupan partisipasi
Peningkatan Gizi masyarakat
masyrakat (D/S)
70.440.000,00 Ya
Persentase penemuan
penderita
Tuberkulosis,Demam
Penanggulangan Penyakit
Berdarah Dengue,
705.732.000,00 Ya
Menular
Malaria yang ditangani
sesuai standar
Cakupan penemuan
kasus penyakit menular
Pengendalian Penyakit
Menular Langsung (P2ML)
langsung 264.500.000,00 Ya
(HIV,TB,Diare)
Cakupan kasus penyakit
Pengendalian Penyakit
Bersumber Binatang (P2B2)
bersumber binatang 360.132.000,00 Ya
Persentase pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
program penyakit
Pelaporan Program Penyakit
menular langsung dan
81.100.000,00 Ya
Menular
penyakit yang bersumber
pada binatang
Program Standarisasi Persentase Puskesmas
Pelayanan Kesehatan yang lulus akreditasi
764.810.200,00 Ya
Jumlah puskesmas yang
Evaluasi dan Pengembangan dilakukan penilaian
Standar Pelayanan Kesehatan kinerja
52.710.200,00 Ya
Jumlah puskesmas yang

Penyusunan Standar
Kesehatan (DAK)
mendapatkan 694.100.000,00 Ya
pendampingan akreditasi
Program Pelayanan Persentase pelayanan
Kesehatan Penduduk kesehatan pada 240.002.400,00 Ya
Miskin penduduk miskin
Jumlah masyarakat
miskin yang
Pelayanan Sunatan Masal
mendapatkan pelayanan
240.002.400,00 Ya
kesehatan sunatan masal
Program Pengadaan, Persentase puskesmas
Peningkatan dan Perbaikan yang di kembangkan
Sarana dan Prasarana menjadi puskesmas 21.828.543.754,00 Ya
Puskesmas/Puskesmas rawat inap
Pembantu dan Jaringannya
Pembangunan Puskesmas Jumlah puskesmas 200.000.000,00 Ya
116
terbangun
Persentase honorarium
Pengadaan Puskesmas
Keliling
terkait pengadaan - Ya
barang/jasa terpenuhi
Persentase ketersediaan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas
sarana dan prasarana 1.835.798.320,00 Ya
kesehatan di puskesmas
Jumlah alat-alat
Pemeliharaan Rutin/Berkala kedokteran dan alat
Sarana dan Prasarana laboratorium puskesmas 165.437.413,00 Ya
Puskesmas yang dilakukan
pemeliharaan (kalibrasi)
Pemeliharaanr Rutin/Berkala Jumlah puskesmas
Sarana dan Prasarana pembantu dilakukan 18.000.000,00 Ya
Puskesmas Pembantu pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Persentase mobil pusling
Sarana dan Prasarana berfungsi dengan baik 128.050.000,00 Ya
Puskesmas Keliling
Jumlah puskesmas
Rehabilitasi Sedang/Berat pembantu yang
Puskesmas Pembantu direhabilitasi
222.835.000,00 Ya
Jumlah poskesdes
Pembangunan Puskesdes
dibangun
2.590.800.000,00 Ya
Persentase ketersediaan
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas (DAK)
sarana dan prasarana 16.106.698.021,00 Ya
kesehatan di puskesmas
Jumlah poskesdes yang
Rehabilitasi Poskesdes
direhabilitasi
560.925.000,00 Ya
Program pengadaan,
Peningkatan Sarana dan Persentase capaian
Prasarana Rumah Sakit/RS akreditasi RS 13.918.544.000,00 Ya
Jiwa/RS Paru-paru/RS
Mata
Persentase tersedianya
Pengadaan Alat-alat Rumah alat-alat kesehatan untuk
Sakit pelayanan kesehatan
1.802.621.000,00 Ya
masyarakat
Pengadaan Perlengkapan
Persentase terpenuhinya
Rumah Tangga
kebutuhan peralatan dan
RS(dapur,ruang
perlengkapan rumah
663.350.000,00 Ya
pasien,laundry,ruang
tangga rumah sakit
tunggu,dll)
Pengembangan Tipe Rumah Terlaksananya kegiatan
Sakit akreditasi rumah sakit
288.150.000,00 Ya
Pengadaan Alat-alat Rumah
Sakit (DAK)
11.164.423.000,00 Ya
Program Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Persentase capaian
Rumah Sakit/RS Jiwa/RS akreditasi RS
1.002.100.000,00 Ya
Paru-paru/RS Mata
Persentase terpeliharanya
Pemeliharaan Rutin/Berkala bangunangedung rumah
Rumah Sakit sakit secara rutin dan
382.000.000,00 Ya
berkala
Pemeliharaan Rutin/Berkala Persentase terpeliharanya
Instalasi Pengolahan Limbah bangunan dan instalasi 149.200.000,00 Ya
RS IPAL secara rutin dan
117
berkala
alat-alat kesehatan dan
Alat-alat Kesehatan Rumah
kalibrasi alat kesehatan
470.900.000,00 Ya
Sakit
secara rutin dan berkala
Program Kemitraan
Cakupan Jaminan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan
120.492.015,00 Ya
Kesehatan
Persentase peningkatan
Kemitraanp Peningkatan ketrampilan SDM
Kualitas Dokter dan petugas kesehatan dalam 120.492.015,00 Ya
Paramedis pelayanan kesehatan
masyarakat
Jumlah produksi
Program Pengawasan dan rumah tangga yang
Pengendalian Kesehatan mempunyai sertifikat 80.200.000,00 Ya
Makanan keamanan pangan
Jumlah produksi rumah

Pengawasan dan Pengendalian tangga yang dibina,
Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi
memiliki sertifikat 80.200.000,00 Ya
pelatihan PKP
Rumah Tangga
Persentase desa yang
Program Peningkatan
Sumber Daya Kesehatan
mempuyai tenaga 3.795.775.000,00 Ya
kesehatan
jumlah nakes yang
Pembinaan Mutu Tenaga
Kesehatan
mengikuti pelatihan 308.275.000,00 Ya
BTCLS
Jumlah tenaga kesehatan
Pemenuhan Kebutuhan
yang menerima
Tenaga Kesehatan Untuk
Pelayanan Kesehatan
honorarium sebagai 3.487.500.000,00 Ya
tenaga PTT sesuai
Masyarakat
dengan kebutuhan
Persentase penderita
Program Pencegahan dan penyakit tidak
Penanggulangan Penyakit menular yang 644.091.000,00 Ya
Tidak Menular tertangani (Hipertensi,
DM) sesuai standar
Persentase penemuan
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
penderita penyakit tidak 345.660.000,00 Ya
menular
Persentase ODGJ berat
Pencegahan dan Penanganan
yang mendapatkan
Masalah Kesehatan Jiwa dan
pelayanan kesehatan jiwa
74.950.000,00 Ya
Nafza
sesuai standar
Jumlah
Pengembangan Kawasan instansi/desa/kelurahan
Tanpa Rokok yang akan dijadikan
72.550.000,00 Ya
kawasan tanpa rokok
Persentase sosialisasi
Peningkatan Komunikasi,
penyebaran informasi
Informasi dan Edukasi
tentang kawasan tanpa
42.556.000,00 Ya
Kawasan Tanpa Rokok
rokok
Jumlah
Monitoring Pengembangan instansi/desa/kelurahan
Kawasan Tanpa Rokok yang menerapkan
70.800.000,00 Ya
kawasan tanpa rokok
118
Persentase penderita
Pencegahan dan Penanganan dengan masalah
Kesehatan Indera kesehatan indera yang
37.575.000,00 Ya
Program penguatan
jaminan Kesehatan dan Cakupan Jaminan
Dukungan Finansial untuk Pembiayaan Kesehatan 28.820.197.677,00 Ya
Penjaminan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
Persentase pelaksanaan
sistem pembiayaan
Penguatan Pelaksanaan
Jaminan Kesehatan Daerah
dalam rangka 28.820.197.677,00 Ya
mewujudkan masyarakat
yang sehat dikabupaten
Persentase upaya
pencegahan dan
Program Surveilance dan
Imunisasi
pengendalian penyakit 629.577.000,00 Ya
PD3I Dan kesehatan
jamaah
Persentase bayi usia 0-11
Peningkatan Imunisasi bulan mendapat 415.587.000,00 Ya
imunisasi dasar lengkap
Peningkatan Surveilance Persentase ketepatan dan
Epideminologi dan kelengkapan laporan 48.978.750,00 Ya
Penanggulangan Wabah surveilans
Peningkatan Pelayanan Persentase jamaah haji
Kesehatan Pradan Pasca Haji yang diperiksa 68.154.500,00 Ya
Bagi Jemaah Haji kesehatannya
Jumlah monev dan
Monitoring Evaluasi dan peningkatan kapasitas
Pelaporan Surveilans petugas pada kegiatan 96.856.750,00 Ya
Imunisasi dan Kesehatan Haji surveilans, imunisasi dan
kesehatan haji
Persentase pelayanan
Program Kesehatan
Keluarga
kesehatan keluarga 2.097.669.500,00 Ya
oleh tenaga kesehatan
Pelayanan Kesehatan Ibu Persentase cakupan K4
Hamil dan Bersalin
328.905.000,00 Ya
Pelayanan Kesehatan Anak Persentase pelayanan
Balita kesehatan bayi baru lahir
290,965,000 Ya
Pelayanan Kesehatan Ibu Jumlah RTK
Hamil dan Ibu Bersalin 1,246,000,000 Ya
(DAK)
Persentase pelayanan
Pelayanan Kesehatan Usia
Lanjut
kesehatan pada usia 231,799,500 Ya
lanjut
Persentase
Program Meningkatnya
Kualitas Lingkungan
desa/kelurahan yang 534,885,000 Ya
melaksanakan STBM
Persentase
Pengkajian Pengembangan
Lingkungan Sehat
desa/kelurahan yang 534,885,000 Ya
mencapai SBS
Persentase Puskesmas
Program Pelayanan
melaksanakan kegiatan
Kesehatan Kerja dan
kesehatan kerja dan
316.615.500,00 Ya
Olahraga di Puskesmas
olahraga
119
Jumlah Pos UKK (Upaya

Pelayanan Kesehatan Kerja di
Masyarakat
Kesehatan Kerja) yang 75,975,500 Ya
dibentuk
Jumlah anak Sekolah
Pelayanan Kesehatan
Olahraga di Masyarakat
Dasar yang diperiksa 240,640,000 Ya
kebugarannya
Persentase puskesmas
yang menerapkan
Program Peningkatan dan aplikasi pelayanan
Manajemen Kesehatan pengelolaan data dan
295.198.500,00 Ya
informasi berbasis
elektronik terintegrasi
Persentase pembuatan
profil kesehatan dinkes
Pengelolaan dan Pengolahan dan Puskesmas, cetak
Data Informasi buletin kesehatan dan
146.218.500,00 Ya
manajemen website
dinkes Kab. Balangan
Jumlah pemasangan
sistem jaringan aplikasi
Pembangunan/Pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan
layanan pengolahan data 148.980.000,00 Ya
informasi berbasis
elektronik di puskesmas
Program Penunjang Persentase Capaian
Pelayanan Kesehatan Akreditasi Rumah 7.237.561.000,00 Ya
Rumah Sakit Sakit
kebutuhan jasa
Penyediaan Jasa Komunikasi
komunikasi air dan listrik
Sumber Daya Air dan Listrik
untuk kelancaran
894.000.000,00 Ya
RS
perkantoran
Penyediaan Jasa Administrasi
Keuangan RS
jasa administrasi 1.264.200.000,00 Ya
keuangan RS
Persentase jumlah
Penyediaan Peralatan dan
peralatan dan
Perlengkapan Kantor Rumah
perlengkapan kantor
49.486.000,00 Ya
sakit
yang terealisasi
Penyediaan Bahan Bacaan dan Persentase terpenuhinya
Peraturan Perundang- bahan bacaan (langganan 6.000.000,00 Ya
undangan Rumah Sakit koran) dalam satu tahun
Persentase tersediaan
Penyediaan Makanan dan
Minuman Rumah Sakit
makanan dan minuman 262.800.000,00 Ya
untuk Petugas RS
Persentase terlayaninya
Rapat-rapat Koordinasi dan
kegiatan rapat koordinasi
Konsultasi ke Luar Daerah
dan konsultasi keluar
575.000.000,00 Ya
Rumah Sakit
daerah atau luar propinsi
Pengadaan Komputer Rumah Jumlah Komputer yang
Sakit diadakan
65.600.000,00 Ya
Pemeliharaan Rutin/Berkala rumah dinas secara rutin
Rumah Dinas Rumah Sakit dan berkala selama satu
20.000.000,00 Ya
tahun
Pemeliharaan Rutin/Berkala Persentase kendaraan
Kendaraan Dinas/Operasional dinas operasional yang 525.575.000,00 Ya
RS dipelihara secara rutin
120
dan berkala
Pemeliharaan Rutin/Berkala perlengkapan rumah
Perlengkapan Rumah dinas/jabatan secara rutin 10.000.000,00 Ya
Jabatan/Dinas RS dan berkala selama satu
tahun
perlengkapan gedung
Perlengkapan Gedung Kantor
kantor secara rutin dan
2.762.900.000,00 Ya
RS
berkala
karyawan dalam
Bimbingan Teknis
mengikuti bimbingan
Implementasi Peraturan
teknis untuk peningkatan
802.000.000,00 Ya
Perundang-undangan RS
kualitas sumber daya
aparatur
Program Peningkatan Mutu Persentase Capaian
Pelayanan Kesehatan Akreditasi Rumah 8.006.218.000,00 Ya
Rumah Sakit Sakit
Pelayanan Kefarmasian dan pelayanan lingkup
Perbekalan Kesehatan RS kefarmasian dan
1.032.900.000,00 Ya
perbekalan kesehatan
Persentase tersedianyan
Peningkatan Kesehatan tenaga kesehatan (dokter)
Masyarakat RS untuk peningkatan upaya
2.356.200.000,00 Ya
tenaga kesehatan untuk
Peningkatan Pelayanan dan
peningkatan pelayanan
Penanggulangan Masalah
kesehatan dan
3.216.650.000,00 Ya
Kesehatan RS
pengendalian masalah
kesehatan yang terjadi
Persentase terlaksananya
kegiatan pemeriksaan
Penyelenggaraan Penyehatan sampel air bersih,
Lingkungan Rumah Sakit makanan dan minuman
635.350.000,00 Ya
serta penyelenggaraan
kesehatan lingkungan
Pengembangan Media sarana dan prasarana
Promosi dan Informasi Sadar kegiatan promosi dan 608.775.000,00 Ya
Hidup Sehat RS informasi kesehatan
rumah sakit
Evaluasi dan Pengembangan Evaluasi dan
Standar Pelayanan Kesehatan Pengembangan Standar 24.093.000,00 Ya
RS Pelayanan Kesehatan
(RS)
Pendampingan Pelaksanaan
RS BLUD Rumah Sakit
pendampingan pola 111.050.000,00 Ya
penerapan PPK-BLUD
Pelayanan Kesehatan Akibat
Gizi Buruk/Busung Lapar RS
pasien gizi buruk/busung 21.200.000,00 Ya
lapar
121
122
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan tahun anggaran 2019

ini merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Tahun 2016–2021. Penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian tujuan dan sasaran strategi melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada tahun 2019 dalam rangka peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
Tingkat capaian kinerja utama yang harus dipertanggungjawabkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Balangan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian
Kinerja Tahun 2019 adalah 3 (Tiga) indikator kinerja utama yaitu AKI/100.000 KH
predikat Tinggi, AKB/1000 KH predikat capaian Sedang dan Prevalensi Stunting
predikat Sangat Tinggi. Dengan penilaian secara mandiri, total capaian kinerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan 84,1 memperoleh predikat capaian Tinggi.
Namun demikian kami menyadari bahwa dengan tingkat capaian tersebut di atas
masih terdapat beberapa hal yang memerlukan penyempurnaan lebih lanjut di tahun
mendatang. Kita semua berharap LKIP ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi
peningkatan kinerja di masa yang akan datang, serta dapat dijadikan bahan masukan
(umpan balik) bagi perumusan strategi pencapaian sasaran yang lebih baik pada masa
yang akan datang.
123
LAKIP TAHUN 2019 BAB IV
STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
Secara ringkas keseluruhan capaian kinerja tersebut di atas, baik yang sangat
tinggi maupun yang tinggi, telah memberikan masukan yang sangat berharga untuk
peningkatan kinerja di masa mendatang. Sesuai hasil analisis capaian kinerja pada
Tahun 2019, dapat dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan
masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan tahun anggaran 2020, yaitu sebagai berikut :
a. Perlunya peningkatan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) denangan metode
perencanaan kebutuhan SDM kesehatan menggunakan metode Analisis Beban Kerja
(ABK) kesehatan dan metode standar ketenagaan minimal sebagaimana diatur oleh
Permenkes No 75 tahun 2014; Permenkes No 56 tahun 2015, dan Permenkes 340
tahun 2010 serta berdasarkan wilayah menggunakan metode rasio penduduk yakni
tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk di suatu wilayah dengan menggunakan
pendekatan Top-Up dan Bottom-Up Planning. Pendekatan Top-Up Planning
digunakan untuk hal-hal yang terkait dengan kebijakan, fasilitasi, advokasi dan
metode. Sedangkan Bottom-Up Planning untuk kebutuhan penyusunan rencana
kebutuhan SDM Kesehatan, rekapitulasi berjenjang, dan evaluasi hasil rekapitulasi
dan rencana kebutuhan SDM Kesehatan. Selain peningkatan kuantitas juga perlu
peningkatan kualitas tenaga kesehatan di tingkat Dinas Kesehatan maupun tenaga
pelaksana di puskesmas dan jaringannya baik melalui pendidikan berkelanjutan,
diklat, workshop, pelatiham maupun seminar dan lainnya yang berkaitan dengan
peningkatan kualitas SDM sehingga pencapaian target SPM dapat lebih maksimal.
b. Perlu penambahan sarana dan prasarana penunjang pada RSUD Kabupaten
Balangan, meningkatkan puskesmas non rawat inap menjadi puskesmas perawatan,
pembangunan poskesdes yang merata di seluruh desa, posyandu balita dan lansia
ada disemua desa/kelurahan, posbindu ada disemua desa/kelurahan serta
penambahan jumlah alat kesehatan pukesmas sesuai dengan Permenkes No 75 tahun
2014, penambahan alat kesehatan kebidanan untuk di poskesdes, rehab puskesmas
dan jaringannya yang rusak berat maupun sedang serta perlunya penambahan sarana
124
transportasi seperti roda empat dan roda dua sehingga kegiatan-kegiatan program
untuk pencapaian indikaor dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu juga
perlu adanya koordinasi dengan aparat desa untuk pengadaan ambulan desa
sehingga tidaka ada keterlambatan dalam merujuk dari desa ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.
c. Perlu penambahan kelas ibu hamil dan kelas balita agar setiap desa melaksanakan
kelas ibu hamil dan balita
d. Perlunya pendekatan keluarga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat karena pendekatan keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya secara aktif dengan mendatangi keluarga. Puskesmas sebagai
ujung tombak dinas kesehatan tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di
wilayah kerjanya. Untuk mendukung pelaksanaan pendekatan keluarga tersebut
perlu adanya penguatan puskesmas sebagai salah satu ujung tombaknya. Penguatan
tersebut antara lain dilakukan dengan akreditasi seluruh puskesmas yang ada di
Kabupaten Balangan.
e. Perlu adanya kebijakan untuk penurunan prevalensi stunting yang lebih spesifik
pada tahun 2020
f. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Perda KIBLA untuk mendukung penurunan
AKI dan AKB
g. Penambahan anggaran sesuai dengan amanat Undang-Undang Kesehatan No 36
tahun 2009 agar mencapai 10% untuk belanja langsung yang penggunaannya antara
lain untuk mengakomodir program-program prioritas yang mendukung IKU Dinas
Kesehatan Kabupaten Balangan.
h. Perlu adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor yang
terkait agar dalam pelaksanaan program kegiatan kesehatan dapat lebih berhasil dan
berdaya guna baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga capaian kinerja Dinas
Kesehatan dapat maksimal.
125
1. Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4)
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar di wilayah
kerja kabupaten/ kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun (Nominator).
Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja kabupaten/ kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun yang sama (denominator).
= Y x 100%
= 2027 x 100%= 70%
2902
2027/2902 x 100% = 70%
Capaian SPM kabupaten untuk indikator pelayanan kesehatan ibu hamil adalah 70%
2. Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan (PF)

Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerja kabupaten/ kota dalam kurun waktu satu tahun.
Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja kabupaten/ kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun yang sama.
= Y x 100%
= 2117 x 100% = 76,43%
2770
2117/2770 x 100% = 76,43
Capaian SPM kabupaten D untuk indikator pelayanan kesehatan ibu bersalin adalah76,43%
3. Persentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir
Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru
lahir sesuai dengan standar dalam kurun waktu satu tahun
Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
= Y x 100%
= 2156 x 100% = 81,73%
2638
2156/2638 x100 % = 81,73
Capaian SPM kabupaten A untuk indicator pelayanan kesehatan bayi baru lahir adalah
81,73%
4. Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar

Jumlah balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 1 +
jumlah balita usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2 + balita
usia 36-59 bulan mendapatkan pelayanan sesuai standar 3
Jumlah balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja kabupaten/kota tersebut pada kurun
waktu satu tahun yang sama
= Y x 100%
= 6393 x 100% = 61,72%
10358
6393/10358 x 100 %= 61,72
Capaian SPM kabupaten D untuk indicator pelayanan balita adalah 61,72

5. Persentase warga Negara usia 60 tahun keatas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten/ kota
dalam kurun waktu satu tahun (Nominator)
Jumlah semua warga Negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu
wilayah kerja kabupaten/ kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama (Denominator)
= Y x 100%
= 3848 x 100% = 69,74%
5518
3848/5518 x 100 % = 69,74%
Capaian SPM kabupaten G untuk indikator pelayanan kesehatan usia lanjut adalah
69,74%
2.1 AngkaKematianBayi per 1000 KelahiranHidup
Jumlah Kematian Bayi x 1000
Jumlah Lahir Hidup
36/ 2209 x 1000 = 16,2
2.2 Jumlah Lahir Hidup 2209
2.3 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran hidup
Jumlah Kematian Balita x 1000
Jumlah Lahir Hidup
5/ 2209 x 1000 = 2,26
2.4 Angka Kematian Neonatal
Jumlah Kematian Neonatal x 1000
Jumlah Lahir Hidup

25/ 2209 x 1000 = 11,3
1. Angka Kematian Ibu
Difinisi Oprasional
Jumlah kematian Ibu Akibat dari proses kehamilan, persalinan dan pasca persalinan
Jumlah Kematian Ibu karena kehamilan, persalinan, masa nifas atau komplikasi –
kompliasi lainnya x 100.000
Jumlah Lahir Hidup selama periode yang sama
4/ 2209 x 100.000 = 181/100.000 KH
2. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

Difini Oprasional
Jumlah Kematian Bayi 0 – 1 tahun selama 1 tahun
Jumlah Kematian Bayi x 1000
Jumlah Lahir Hidup
36/ 2209 x 1000 = 16,2 KH
3. Prevalensi Stunting
Definisi operasional
1. Balita adalah anak yang berumur dibawah 5 tahun (0 sampai 59 bulan 29 hari)
2. Pendek adalah kategori status gizi berdasarkan indeks tinggi badan menurut umur
(TB/U) dengan nilai z-score kurang dari -2SD
3. Persentasi balita pendek adalah jumlah balita dengan status gizi pendek terhadap
jumlah seluruh balita diukur dikali 100%.
Persentasi balita pendek = Jumlah balita pendek x 100%

Jumlah balita diukur

2020 Dinkes Lakip 2019

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

2020 Dinkes Lakip 2019

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

LAKIP

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN

LKIP Tahun 2019 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan

Capain kinerja tahun 2019 sebagai berikut :

1 AKI Proporsi 88,27 Tinggi

Balangan, Februari 2020

ERWAN MKL, SKM, M.KES

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media untuk

Latar belakang penyusunan Laporan Kinerja (LKIP) Dinas Kesehatan

B. MAKSUD DAN TUJUAN

D. KONDISI UMUM DINAS KESEHATAN

1. Organisasi Dinas Kesehatan

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS

a. merumuskan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan

b. menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

c. merumuskan kebijakan operasional pengkoordinasian dan pengendalian

d. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

e. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

f. merumuskan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

g. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

h. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

i. mengelola pelayanan administrasi dan kesekretariatan;

j. menyelenggarakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan

a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

c. perumusan kebijakan operasional pengkoordinasian dan pengendalian

d. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

e. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

f. perumusan kebijakan operasional pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

g. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

h. penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

i. pengelolaan pelayanan administrasi dan kesekretariatan;

j. penyelenggaraan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengelolaan Unit

(1) Sekretariat mempunyai tugas membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan

a. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan dan mengevaluasi

b. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

c. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

d. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

e. menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan, mengkoordinasikan

f. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

g. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

h. menyusun program, membina, mengatur mengendalikan, mengkoordinasikan

i. mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas dinas dan memberikan pelayanan

j. menyiapkan bahan perumusan peraturan perundang-undangan daerah di

k. menyiapkan bahan-bahan rapat koordinasi;

a. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

b. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

c. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

d. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

e. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

f. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

g. penyusunan program, pembinaan, pengaturan pengendalian,

h. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas dinas dan memberikan pelayanan

i. penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan daerah di bidang

j. penyiapan bahan-bahan rapat koordinasi;

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja kegiatan

b. menyiapkan bahan dan pedoman petunjuk teknis penyusunan rencana

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan analisa

d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana strategis

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyusunan rencana kerja dan

f. menyiapkan bahan penyusunan dan pengesahan anggaran;

g. mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan satuan biaya kegiatan;