Anda di halaman 1dari 49

OVERVIEW SNARS ed 1

OLEH:
dr. Wasista Budiwaluyo, MHA
POKOK BAHASAN

I. MENGAPA HARUS ADA STANDAR AKREDITASI BARU?


II. APA YANG BERUBAH?
III. APA YANG BARU?
IV. APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH RS?
I. MENGAPA HARUS BERUBAH?
• Standar Akreditasi harus dilakukan perbaikan (improvement) secara
terus menerus  dibutuhkan evaluasi dan revisi pada standar yang
sudah ada  akan muncul edisi 2, dst
 Evaluasi Versi 2012 : Bahasa, Substansi, Penyajian, Munculnya masalah baru
dalam perumahsakitan di Indonesia, MDG’s sudah lewat
• KARS perlu memiliki sendiri standar-nya yang mengacu pada Standar
Internasional dari ISQua
• Tim penyusun standar melibatkan para Pemangku Kepentingan KARS
termasuk uji coba pada 10 RS berbagai kelas  lebih dipahami.
II. APA YANG BERUBAH?
A. Perubahan nama BAB
B. Pengelompokan BAB
C. Dukungan bagi Program Pemerintah
A. PERUBAHAN NAMA BAB
1. Akses Pelayanan dan Kontinuitas (APK)  Akses ke Rumah Sakit
dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Pelayanan Pasien (PP)  Pelayanan Asuhan Pasien (PAP)
3. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)  Pelayanan Kefarmasian
dan Penggunaan Obat (PKPO)
4. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)  Manajemen Komunikasi
dan Edukasi (MKE). Beberapa standar MKI versi 2012 yang terkait
dengan komunikasi, dijadikan satu di MKE ini
5. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)  Tata Kelola
Rumah Sakit (TKRS)
PERUBAHAN NAMA BAB (lanjutan)
6. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)  Kompetensi dan Kewenangan
Staf (KKS)
7. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)  Manajemen
Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
8. Sasaran Milenium Development Goals (SMDGs)  Program Nasional
I. KELOMPOK STANDAR (ARK,HPK,AP,
PELAYANAN BERFOKUS PADA PAP,PAB,PKPO
PASIEN MKE)

(7 BAB)
STANDAR (PMKP,PPI,TKRS,
NASIONAL II. KELOMPOK STANDAR MFK, KKS, MIRM)
AKREDITASI MANAJEMEN RS
(6 BAB)
RUMAH
SAKIT III. SASARAN KESELAMATAN
ED 1 PASIEN SKP

PONEK
HIV/AIDS
IV. PROGRAM NASIONAL TB
PPRA
GERIATRI
V. INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM IPKP
PELAYANAN
B. PENGELOMPOKAN BAB
1. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
1. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
2. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT
8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
10. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
12. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
13. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
LANJUTAN…
3. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. SASARAN 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. SASARAN 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. SASARAN 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai (High Alert
Medications)
4. SASARAN 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar.
5. SASARAN 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. SASARAN 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
4. PROGRAM NASIONAL
4. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
5. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
6. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
7. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
8. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
5. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
C. DUKUNGAN PROGRAM PEMERINTAH
1. Program Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
2. Program Menurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
3. Program Menurunan Angka Kesakitan TB
4. Penyelenggaraan Pengendalian Resistensi Antimikroba
(PPRA)
5. Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
SURVEIOR
MANAJEMEN MEDIS PERAWAT
1. PKPO 1. ARK 1. HPK
2. PMKP 2. AP 2. MKE
3. TKRS 3. PAP 3. PPI
4. MFK 4. PAB 4. SKP

5. KKS 5. Pronas 5. MIRM

6. IPKP
III. APA YANG BARU DALAM SNARS ed 1
1. Metoda Telusur ReDOWSKo
2. Standar Pengelolaan Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
3. Pelayanan Geriatri
4. Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan (Untuk RS
Pendidikan)
5. Survei Terfokus Perluasan Pelayanan
6. SISMADAK
7. SIM-RS
IV. APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH RS
METODA TELUSUR ReDOWS-Ko

• Re = Regulasi
• D = Dokumen
• O = Observasi
• W = Wawancara
• S = Simulasi
• Ko = KONFIRMASI
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
DI RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANG

PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA


DI RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


Penyelenggaraan Pengendalian
Resistensi Antimikroba (PPRA)

No Standar EP

1 PPRA.4 5

2 PPRA.4.1 5

2 Std 10 EP
STANDAR 4 :
PENYELENGARAAN PENGENDALIAN RESISTENSI
ANTIMIKROBA
(PPRA)

SNARS EDISI 1 KARS


MAKSUD & TUJUAN STANDAR PPRA 4

Tersedia regulasi pengendalian resistensi antimikroba di RS


yang meliputi:
a. Pengendalian resistensi antimikroba
b. Panduan penggunaan antibiotik untuk terapi dan profilaksis pembedahan
c. Organisasi pelaksana, Tim/ Komite PPRA terdiri dari tenaga kesehatan yang kompeten
dari unsur:
Staf Medis
Staf Keperawatan
Staf Instalasi Farmasi
Staf Laboratorium yang melaksanakan pelayanan mikrobiologi klinis
Komite Farmasi dan Terapi
Komite PPI
ORGANISASI DAN PROGRAM PPRA

Organisasi PRA dipimpin oleh staf medis yang sudah mendapat sertifikat pelatihan
PPRA
Rumah sakit menyusun program pengendalian resistensi antimikroba di
rumah sakit terdiri dari :
a). peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien dan keluarga
tentang masalah resistensi antimikroba
b). pengendalian penggunaan antibiotik di rumah sakit
c). surveilans pola penggunaan antibiotik di rumah sakit
d). surveilans pola resistensi antimikroba
e). forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
LAPORAN PPRA

Rumah sakit membuat laporan pelaksanaan program/ kegiatan PRA


meliputi:

a). kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan tentang pengendalian
resistensi antimikroba
b). surveilans pola penggunaan antibiotik di RS (termasuk laporan pelaksanaan
pengendalian antibiotik)
c). surveilans pola resistensi antimikroba
d). forum kajian penyakit infeksi terintegrasi
STANDAR 5 :
PELAYANAN GERIATRI

SNARS EDISI 1 KARS


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 79 TAHUN 2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


Standar 5
Rumah sakit menyediakan pelayanan geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan
rawat inap kronis sesuai dengan tingkat jenis pelayanan.

Elemen Penilaian Standar 5


1. Ada regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit dan
terbentuknya tim terpadu geriatri sesuai dengan tingkat jenis layanan (R)
2. Berfungsinya tim terpadu geriatri sesuai tingkat jenis layanan. (D,W)
3. Terlaksananya proses pemantauan dan evaluasi kegiatan. (D,O,W)
4. Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit. (D,W)

SNARS EDISI 1 KARS


Standar 5.1
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi sebagai bagian
dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat
Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).

SNARS EDISI 1 KARS


Elemen Penilaian Standar 5.1
1. Ada regulasi tentang edukasi sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga
Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community
Geriatric Service). (R)
2. Ada program PPRS terkait Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di
Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service). (D,W)
3. Ada leaflet atau alat bantu kegiatan (brosur, leaflet dll). (D,W)
4. Ada bukti pelaksanaan kegiatan. (D,O,W)
5. Ada evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan. (D,W)

SNARS EDISI 1 KARS


INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN
DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT
(IPKP)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 93 TAHUN 2015

TENTANG

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN
DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT
(IPKP)

6 STANDAR , 21 ELEMEN PENILAIAN


Bab. 16 Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan (IPKP)

No Standar EP
1 IPKP.1 3
2 IPKP.2 3
3 IPKP.3 2
4 IPKP.4 4
5 IPKP.5 4
6 IPKP.6 5

6 Std 21 EP

5
GAMBARAN UMUM
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Pasal 22 menetapkan aturan tentang rumah sakit pendidikan

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


Pasal 23 menetapkan pengaturan tentang rumah sakit pendidikan yang diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Pemerintah (Nomor 93 Tahun 2015).
SURVEI TERFOKUS
PERLUASAN PELAYANAN
Survei Terfokus Perluasan Pelayanan
• Bila ada perluasan pelayanan di rumah sakit maka akan dilakukan
survei terfokus perluasan pelayanan. Perluasan pelayanan rumah
sakit meliputi:
1. Hemodialisis 10. Fisioterapi
2. Hiperbarik 11. Pusat pelayanan baru:
3. MRI a. stroke center
b. luka bakar center
4. CT Scan c. ICU
5. Katerisasi jantung d. NICU
6. Katerisasi otak e. PICU
f. HCU
7. Radioterapi g. talasemi center
8. Kemoterapi h. pusat jantung terpadu
9. Penambahan ruang rawat lebih
dari 20%
KARS
SISTIM MANAJEMEN DOKUMEN AKREDITASI
RUMAH SAKIT
(SISMADAK)
GAMBARAN UMUM

SISMADAK : sistem manajemen dokumen akreditasi


rumah sakit.
Adalah sistem manajemen pengelolaan dokumen
akreditasi (baik regulasi maupun bukti implementasi)
dengan menggunakan teknologi informasi (IT)
KENAPA HARUS MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI
o Dokumen yang harus disiapkan rumah sakit sangat banyak
o Dokumen regulasi bentuknya mulai dari kebijakan, pedoman, panduan,
program sampai kepada SPO
o Dokumen regulasi diperlukan bukan hanya pada satu unit, seringkali satu
regulasi digunakan oleh banyak unit pelayanan/unit kerja
o Dokumen bukti implementasi yang paling banyak berada pada berkas rekam
medis yang jumlahnya juga banyak dengan banyak variasi untuk unit
pelayanan/unit kerja yang berbeda
o Selain berkas rekam medis dokumen bukti implementasi juga dalam bentuk
formulir-formulir yang jumlahnya juga cukup banyak
JUMLAH STANDAR DAN ELEMEN PENILAIAN SNARS ED 1
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 82 TAHUN 2013

TENTANG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO 82 TAHUN 2013
TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Pasal 3

1. Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan SIMRS.


2. Penyelenggaraan SIMRS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat menggunakan aplikasi dengan kode sumber
terbuka (open source) yang disediakan oleh Kementerian
Kesehatan atau menggunakan aplikasi yang dibuat oleh
Rumah Sakit.
3. Aplikasi penyelenggaraan SIMRS yang dibuat oleh Rumah
Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus
memenuhi persyaratan minimal yang ditetapkan oleh
Menteri.
LATAR BELAKANG

Paparan Sesditjen – di WS KARS


SISTEM INFORMASI DAN SNARS

SNARS
(STANDAR NASIONAL AKREDITASI RS)

 INFORMASI TEMPAT TIDUR


 SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI
 PENDAFTARAN ONLINE
Salah satu elemen penilaian dalam SNARS E.1 di dalam ARK.2:
Dalam rangka keterbukaan informasi kepada publik
Paparan Sesditjen – di WS KARS
tersedia sistem pendaftaran secara online
STRATEGI RUMAH SAKIT KE DEPAN DALAM ERA DIGITAL

Sistem Informasi Rawat Inap


Sistem Rujukan Terintegrasi
Pendaftaran Online
Dashboard RS Untuk Informasi Publik
Rumah Sakit Online

Paparan Sesditjen – di WS KARS


KEBIJAKAN DITJEN PELAYANAN KESEHATAN TERKAIT SISTEM INFORMASI

SIRANAP
1. Data Ketersediaan tempat tidur
merupakan hak masyarakat atas
keterbukaan informasi publik
2. Dirjen Yankes menghimbau agar RS
mengintegrasikan data
ketersediaan tempat tidur melalui
aplikasi SIRANAP Ditjen Yankes
3. Dinas Kesehatan harus melakukan
monitoring implementasi SIRANAP
terhadap RS di wilayahnya dan akan
menjadi pertimbangan dalam
perpanjangan izin operasional RS
Paparan Sesditjen – di WS KARS
KEBIJAKAN DITJEN PELAYANAN KESEHATAN TERKAIT SISTEM INFORMASI

SISRUTE

1. Dirjen Yankes menghimbau agar seluruh


Dinas Kesehatan Provinsi untuk
mengkoordinasikan implementasi
SISRUTE di wilayahnya
2. Apabila sudah memiliki sistem rujukan
terintegrasi, maka dapat dilakukan
bridging dengan SISRUTE Ditjen
Yankes

Paparan Sesditjen – di WS KARS


PENGEMBANGAN SIRANAP

RS harus menyediakan informasi data kapasitas dan ketersediaan setiap


jenis tempat tidur RS

SISTEM INFORMASI RAWAT INAP

INFORMASI PUBLIK
SIRANAP
 ICU
 NICU
 PICU
 ICCU
 HCU
 KLS PERAWATAN

Paparan Sesditjen – di WS KARS


KESIMPULAN
SNARS
• Mudah dipahami
• Mudah diimplementasikan
• Lebih mendorong peningkatan mutu, keselamatan pasien,
manajemen risiko
• Mendukung program nasional bidang kesehatan
• Bermanfaat bagi Surveior, RS, Staf dan Pasien
• Perlu disiapkan dengan baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai