Anda di halaman 1dari 25

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN


MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA


DINAS KESEHATAN
Jl. Bina Praja No. Puruk Cahu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah S.W.T Tuhan yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun Indikator Kinerja Utama
(IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya . IKU ini berisi gambaran kinerja
yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya mengacu
pada kebijakan Pemerintah Daerah yang telah tertuang pada RPJMD.
Dalam penyajian IKU ini telah diupayakan agar memenuhi syarat seperti
sistematis, komunikatif dan obyektif, sehingga para pihak yang memiliki hak dan
kewenangan untuk menilai kinerja instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Murung
Raya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memperoleh informasi
yang dibutuhkan.
Kami menyadari dengan keterbatasan kemampuan Tim penyusunan IKU,
dalam hal ini menghasilkan IKU yang masih jauh dari sempurna sehingga
diperlukan bimbingan dan saran-saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi penyempurnaan IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya.
Harapan kami walaupun IKU ini masih jauh dari kesempurnaan, kiranya dapat
digunakan sebagai dasar dalam menilai kinerja yang dilaksanakan serta sebagai
bahan perbaikan terhadap kelemahan maupun kegagalan yang telah dilakukan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut
serta membantu dalam menyelesaikan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya.

Puruk Cahu, 10 Januari 2018


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Murung Raya

TTD

dr. SURIA SIRI


NIP. 19690915 200212 1 008

i
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang IKU Dinas Kesehatan
Kabupaten Murung Raya ................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan...................................................................................... 4
C. Landasan Hukum ........................................................................................ 4

BAB II Pengertian Indikator Kinerja ................................................................. 6


A. Pengertian Indikaor Kinerja .......................................................................... 6
B. Pengertian IKU ..................................................................................... 8

BAB III Gambaran Umum ....................................................................................... 10


A. Visi .............................................................................................................. 10
B. Misi .............................................................................................................. 11
C. Tujuan dan Sasaran .................................................................................. 12
D. Strategi dan Kebijakan ............................................................................ 13

BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama .................................................... 15


BAB V Penutup ................................................................................................... 16
Lampiran – Lampiran :
Lampiran Indikator Kinerja Utama

ii
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan


umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang
berorientasi pada hasil (result oriented government). Orientasi
pada input, terutama uang, seperti selama ini dijalankan, hendak
ditinggalkan. Pernerintahan yang berorientasi pada hasil pertama-
tama akan fokus pada kepentingan bagi masyarakat, berupa
upaya untuk menghasilakn output dan outcome yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Output merupakan hasil langsung
dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintah
dan dapat berwujud sarana, barang, dan jasa pelayanan kepada
masyarakat, sedang outcome adalah berfungsinya sarana, barang
dan jasa tersebut sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Output dan outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai
kinerja, bukan kemampuan menyerap anggaran seperti persepsi
yang ada selama ini. Namun demikian uang tetap merupakan
faktor penting untuk mencapai kinerja tertentu berupa baik output
maupun outcome. Money follows function, bukan sebaliknya,
karena itu prinsip dasar manajemen berbasis kinerja adalah no
performance, no money.
Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya
mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya
diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan
sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara serta berbagai peraturan perundangan di bawahnya.
Dengan demikian, kedepan anggaran negara baik pusat maupun
daerah menjadi anggaran berbasis kinerja, yaitu anggaran yang

1
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

dihitung dan disusun berdasarkan perencanaan kinerja, atau


dihitung dan disusun berdasarkan kebutuhan untuk menghasilkan
output dan outcome yang diinginkan masyarakat. Dengan
anggaran berbasis kinerja ini akan dapat dilakukan penelusuran
alokasi anggaran ke kinerja yang direncanakan, dan pada setiap
akhir tahun anggaran juga dapat dilakukan penelusuran realisasi
anggaran dengan capaian kinerjanya. Hal ini akan rnemudahkan
evaluasi untuk mengetahui cost efficency dan cost effectiveness
anggaran instansi bersangkutan, sekaligus memudahkan
pencegahan dan deteksi kebocoran anggaran.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam
kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia
adalah telah dikeluarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nornor:
PER1091M.PAN1512007, Tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman
Umum Penetapan lndikator Kinerja Utama di Lingkungan lnstansi
Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, lndikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap lnstansi
Pemerintah wajib menetapkan lndikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicators) secara formal untuk tujuan dan sasaran
strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang.
lndikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus
selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja
keluaran (output) dan hasil (outcorne). lndikator Kinerja Utama
(IKU) pada tingkat Kementerian Negara/Departemen/
LPND/Pemprov/Pemkab/Pemkot sekurang-kurangnya adalah
indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan
fungsinya masing-masing. IKU pada unit kerja setingkat Eselon I
adalah indikator hasil (outcome) dan atau keluaran (output) yang
setingkat lebih tinggi dari keluaran (output) unit kerja dibawahnya,
sedangkan IKU pada unit organisasi setingkat Eselon II/Satuan

2
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

Kerja/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator


keluaran (output).
Dengan ditetapkannya lndikator Kinerja Utama (Key
Performance Indicators) secara formal dalam suatu lembaga
pemerintah, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang
penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen
kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang
digunakan untuk perbaikkan kinerja dan peningkatan akuntabilitas
kinerja.
Perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah agar terdapat
proses yang wajar yang digunakan baik oleh para pelaksana dan
pimpinan dalam mengelola usaha-usaha organisasi instansi agar
mencapai hasil atau berkinerja tinggi. Logika pentingnya indikator
kinerja ini dapat dijelaskan mulai dari pentingnya pengukuran
kinerja sampai pada hal-hal yang rinci dalam mengelola organisasi
secara umum agar berjalan efektif & efisien.
Hal ini dapat dimulai dari pentingnya kita mengukur dan
mengetahui kinerja dan hasil, jika tidak bisa menjelaskan maka kita
tidak bisa mengetahui kinerja dan hasil kita sendiri. Jika kita tidak
dapat mengukur apakah kegiatan dan program kita berhasil atau
kinerja kita bagus, maka kita tidak memahami kegiatan atau
program kita sendiri. Jika kita tidak paham/mengerti, maka kita
tidak bisa mengendalikannya. Jika kita tidak bisa
mengendalikannya, maka kita tidak bisa memperbaikinya. Lebih
lanjut, jika kita tidak dapat mendemonstrasikan hasil dan kinerja
kita, kita tidak dapat berkomunikasi dengan para stakeholders kita
secara baik, kita tidak dapat menjelaskan nilai yang dapat
diciptakan dari uang rakyat yang dibelanjakan.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Murung Raya sebagai salah satu perangkat kerja Pemerintah
Kabupaten Murung Raya juga berupaya untuk menyusun Indikator
Kinerja Utama (IKU) seperti dimaksud tersebut.

3
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Indikator Kinerja Utama dimaksudkan sebagai ukuran yang
dapat menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau
kegiatan. Selain itu pula IKU berfungsi sebagai alat ukur yang
dapat menunjukkan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil
dicapai atau tidak

2. Tujuan

Dengan tersusunnya Indikator Kinerja Utama, diharapkan akan


diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta
diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan
kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Begitu pula perlunya ditetapkan indikator-indikator kinerja adalah
agar terdapat proses yang wajar yang digunakan baik oleh para
pelaksana dan pimpinan dalam mengelola usaha-usaha organisasi
instansi agar mencapai hasil atau berkinerja tinggi

C. Landasan Hukum

Landasan Hukum Penyusunan Indikator Kinerja Utama adalah


sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

4
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5589);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan
Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan
Indikator Kinerja Utama;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Bupati Murung Raya Nomor 17 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Murung Raya
(Berita Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun 2016 Nomor
244).tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Murung Raya

5
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

BAB II INDIKATOR KINERJA UTAMA

A. Pengertian Indikator Kinerja

Kebiasaan selama ini, kita menganggap sudah berkinerja


apabila telah menghabiskan dana yang disediakan, melaksanakan
kegiatan dan menghasilkan produk. Namun sesungguhnya
pengertian berkinerja yang dimaksud, yaitu perkembangan
manajemen sektor publik saat ini adalah adanya tuntutan kepada
penyelenggara negara untuk mempertanggung-jawabkan
pengelolaan keuangan untuk sesuatu yang bermanfaat bagi
masyarakat. Manfaat kepada masyarakat inilah yang disebut
outcome, dan outcome seperti ini yang disebut sebagai kinerja.
lndikator kinerja mengandung dua pengertian, 'indikator' dan
'kinerja'. lndikator adalah variabel yang rnembantu kita dalam
mengukur perubahanperubahan yang terjadi baik secara langsung
maupun tidak langsung (WHO, 1981), Kinerja adalah unjuk kerja
dan prestasi kerja atau hasil kerja yang diwujudkan dalam
melakukan suatu kegiatan atau program atau rnencapai tujuan dan
sasaran tertentu. lndikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan
dan sasaran yang telah ditetapkan. lndikator kinerja memberikan
penjelasan, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif,
mengenai apa yang diukur untuk menentukan apakah tujuan
sudah tercapai.
Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu
yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar
untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam tahap
perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah
kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post). Selain itu, indikator
kinerja digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari

6
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

organisasi unit kerja yang bersangkutan menunjukkan kemajuan


dalam rangka menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam perencanaan strategis. Dengan demikian, tanpa indikator
kinerja, sulit bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau
ketidakberhasilan) kebijakan/program/kegiatan dan pada
akhirnya sulit juga untuk menilai kinerja instansi unit kerja
pelaksananya.
Membuat "rencana kinerja" berarti membuat rencana
mengenai outcome yang akan dihasilkan oleh organisasi. Rencana
yang hanya berfokus mengenai penggunaan input, pemilihan
kegiatan, dan output yang akan dibuat, baru merupakan "rencana
kerja". lnstansi pemerintah belum disebut berkinerja sebelum dapat
menunjukkan keberhasilan pencapaian outcome-nya. Namun
demikian, outcome mungkin baru bisa dicapai setelah beberapa
tahun kemudian. Sehingga instansi pemerintah mungkin baru
benar-benar bisa menunjukkan keberhasilan kinerjanya setelah
beberapa tahun kemudian. Untuk hal seperti ini, instansi
pemerintah harus mampu menunjukkan hubungan antara output-
output dan aktivitas yang telah dikerjakan setiap tahunnya dengan
kinerja yang baru akan diperoleh di masa yang akan datang.
Kapan kinerja tersebut dapat dicapai juga sudah harus
direncanakan sejak awal. Apabila ha1 tersebut telah dipenuhi,
instansi pemerintah tersebut telah dapat menyatakan output dan
kegiatan tahunannya sebagai kinerja sementara dalam rangka
mencapai kinerja sesungguhnya beberapa tahun kemudian.

B. Pengertian Indikator Kinerja Utama


Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta
lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka
setiap instansi pemerintah perlu menetapkan lndikator Kinerja
Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama
dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja utama dari

7
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh


instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi
pemerintah dibentuk, yang menjadi core areal bussiness dan
tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi
pemerintah.
Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key
Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain
IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi
pemerintah yang bersangkutan.
Dengan demikian makna yang terkandung dalam indikator
kinerja utama meliputi: Indikator kinerja adalah alat ukur atau
media yang digunakan dalam mengukur kinerja. Sedangkan yang
dimaksud dengan utama adalah unsur yang paling prioritas.
Syarat-syarat yang berlaku untuk semua indikator kinerja
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Relevan; indikator kinerja harus berhubungan dengan apa
yang diukur dan secara objektif dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan atau kesimpulan tentang
pencapaian apa yang diukur.
2. Penting/menjadi prioritas dan harus berguna untuk
menunjukkan keberhasilan, kemajuan, atau pencapaian
(accomplishment);
3. Efektif dan layak; data/informasi yang berkaitan dengan
indikator kinerja yang bersangkutan dapat dikumpulkan,
diolah, dan dianalisis dengan biaya yang layak.
lndikator kinerja yang baik dan cukup memadai, setidak-
tidaknya memenuhi kriteria yang terdiri dari:
a. Spesifik, jelas dan fokus (Spesific)
b. Dapat dikuantifikasi dan diukur secara obyektif
(Measurable)

8
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

c. Menggambarkan sesuatu yang diukur dan tersedia data


mengenai target dan realisasinya (Achievable)
d. Relevan, selaras dengan sasaran kegiatan yang diukur
(Relevant)
e. Dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditetapkan
(Timebound)

9
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Visi
“Masyarakat Murung Raya yang Sehat, Mandiri,
Berkualitas dan Berkeadilan” “ yaitu Tercapainya Derajat
Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Murung Raya yang oftimal
dengan gambaran masyarakat yang memiliki kondisi sehat baik
secara fisik,mental,spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis dan
bisa memberdayakan diri sendiri dalam bidang kesehatan dengan
sadar,mau dan mampu untuk mengenali,mencegah, dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehinga
bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana maupun
lingkungan dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat,
pelayanan yang merata,setara sesuai dengan haknya (equity dan
equality ) , guna terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan
bermartabat dengan berbasis pembangunan perdesaaan menuju
cita-cita yang lebih tinggi lagi yaitu ‘Murung Raya Emas 2030’.
Sehat adalah : masyarakat yang memiliki kondisi sehat baik
secara fisik,mental,spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Mandiri adalah : Masyarakat Murung Raya yang bisa
memberdayakan diri sendiri dalam bidang kesehatan dengan
sadar, mau dan mampu untuk mengenali,mencegah, dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga
bebas dari gangguan kesehatan akibat bencana maupun
lingkungan dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Berkualitas adalah : Keadan yang memenuhi standar sehat
dan produktif.
Berkeadilan adalah : Pelayanan yang merata,setara,
sesuai dengan haknya (equity dan equality).

10
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

B. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, dalam mewujudkan
Visi tersebut ditetapkan delapan misi, yaitu sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
melalui penguatan dan revitalisasi Puskesamas Rawat Inap.
2. Mengupayakan pelayanan kesehatan rujukan yang paripurna
3. Melaksanakan penaggulagan masalah kesehatan dan
penyehatan lingkungan.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
dan kemitraan di bidang kesehatan.
5. Mengupayakan tersedianya pembiayaan jaminan kesehatan
yang menyeluruh.
6. Mengupayakan Ketersediaan dan pemerataan sumberdaya
kesehatan yang bermutu.
7. Melaksanakan pengawasan dan pengaturan di bidang
kesehatan.
8. Menyelenggarakan manajemen informasi kesehatan dan
penilitian di bidang kesehatan.

11
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

C. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan


Kabupaten Murung Raya

Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah yang akan


dicapai untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten
Murung Raya adalah :

a. Tujuan :
Meningkatnya status kesehatan ibu, bayi dan balita

Sasaran :

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan


keluarga serta kesehatan reproduksi

b. Tujuan :
Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan
kesehatan di puskesmas dan jaringanya
Sasaran :

Terciptanya pelayanan kesehatan yang terstandarisasi bagi


masyarakat

c. Tujuan :
Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup

sehat Sasaran :

Meningkatnya peran serta masyarakat dibidang kesehatan

d. Tujuan :
Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan

pemukiman Sasaran :

Meningkatnya akses masyarakat terhadap sanitasi dasar

e. Tujuan :
Menurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
penyakit menular dan tidak menular

12
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

Sasaran :

Meningkatnya akses dan kualitas pengendalian penyakit


menular dan tidak menular

D. Strategi dan Kebijakan


Untuk mencapai sasaran-sasaran jangka menengah
tersebut diatas, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya adalah sebagai
berikut :

a. Strategi Sasaran I :
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan ibu dan
anak.

Kebijakan :

1. Mengalakkan kampanye kesehatan ibu dan anak


2. Meningkatkan kualitas tenaga pelayanan kesehatan

b. Strategi Sasaran II :
Menanggung semua biaya pelayanan kesehatan bagi
seluruh masyarakat murung raya

Kebijakan :

1. Pemerintah menyediakan pembiayaan kesehatan


masyarakat Murung Raya dengan Program MURA
Sehat.
2. Pemerintah menjamin pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terstandarisasi

c. Strategi Sasaran III :


Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menggulangi
masalah kesehatan

13
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

Kebijakan :

1. Pemerintah mengkampanyekan tentang kemandirian


masyarakat untuk kesehatan
2. Pemerintah memberi pendampingan untuk pembentukan
kelompok peduli kesehatan.

d. Strategi Sasaran IV :
Pengawasan kualitas lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat terhadap kepemilikan sarana sanitasi dasar
yang bermutu.

Kebijakan :

1. Pemerintah menjamin masyarakat mendapat akses


sanitasi dasar yang memadai
2. Pengembangan sarana sanitasi berbasis masyarakat

e. Strategi Sasaran V :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit didukung sistem
informasi kesehatan yang akurat

Kebijakan :

1. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan


pengobatan sesuai standar
2. Pengembangan sistem kewaspadaan dini (SKD) untuk
mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit

14
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

BAB IV PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Guna menjamin tercapainya tujuan dan sasaran dari Visi


dan Misi yang telah dijabarkan dalam program prioritas
pembangunan Kabupaten Murung Raya lima tahun mendatang,
ditetapkan indikator kinerja utama. Indikator kinerja ini merupakan
kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja daerah
termasuk di masing-masing SKPD. Dalam hal ini, indikator kinerja
tersebut digunakan untuk mengetahui apakah kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan bila dibandingkan
terhadap hasil perencanaan yang hendak dicapai dapat terpenuhi.
Indikator Kinerja Utama ini disusun untuk memperoleh
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan
perencanaan strategis suatu organisasi. Indikator kinerja utama ini
disusun berdasarkan atas ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan dalam program prioritas.
Mengacu dari uraian di atas maka indikator kinerja utama
Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya, disajikan pada matrik
berikut ini (terlampir).

15
IKU DINAS KESEHATAN KAB MURUNG RAYA

BAB V PENUTUP

Sebagaimana telah ditetapkan pada Visi Dinas Kesehatan


Kabupaten Murung Raya maka sinergi sumber daya manusia yang
berkualitas dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang terdiri
personalia Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya merupakan
motor penggerak terlaksananya program, kegiatan dan masyarakat
Kabupaten Murung Raya sebagai obyek dan subyek sasaran
dalam rangka mengurangi angka kesakitan, penurunan angka
kematian dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan pada akhirnya dapat
mewujudkan masyarakat Murung Raya yang mandiri untuk hidup
sehat.

Dalam mewujudkan visi tersebut telah diimplementasikan


kedalam sejumlah misi namun mengingat kompleks dan
dinamisnya permasalahan kesehatan yang terjadi dimasyarakat
dan secara terus menerus memerlukan perhatian dan penanganan
secara berkelanjutan.

Demikian sajian informasi dalam bentuk Laporan Indikator


Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya , yang
diharapkan dapat memberikan gambaran informasi kepada para
stakeholder, sehingga dengan demikian diharapkan dapat
memberikan feedback/umpan balik yang akuntabel, dari umpan
balik tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya akan
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara efektif,
efisien serta responsif terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat, yang pada gilirannya akan dapat memperkuat
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

16
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
DINAS KESEHATAN
JL. Bina Praja No. Puruk Cahu 73911 Kal –Teng
Telp (0528) 31897 Fax ( 0528 ) 31986

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MURUNG RAYA

NOMOR : 800.1 / 115.A / Dinkes

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN


KABUPATEN MURUNG RAYA

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MURUNG RAYA

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal


4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi
Pemerintah;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam hurup a, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya tentang
Indikator Kinerja Utama ( IKU );

Mengiggat
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi
Pemerintah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang
Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Murung aya No.10 Tahun
2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Pangjang
Daerah ( RPJPD ) Kabupaten Murung Raya Tahun 2008-
2028 ( Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun
2008 No.66 )
10.Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya No.10. Tahun
2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah ( RPJMD ) Kabupetan Murug Raya Tahun 2013-
2018 ( Lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya Tahun
2008 No. 67 )
11.Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya No. 9 Tahun
2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Murung Raya ( Lembaran Daerah
Kabupaten Murung Raya Tahun 2016 No.169, tambahan
lembaran Daerah Kabupaten Murung Raya No.38 )
12.Peraturan Bupati Murung Raya No.17 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta tata kerja perangkat daerah Kabupaten
Murung Raya ( Berita Daerah Kabupaten Murung Raya
Tahu 2016 No. 44 )
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Dinas Kesehatan
Kabupaten Murung Raya, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Puruk Cahu


Pada Tanggal : 10 Januari 2018

Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Bupati Kabupaten Murung Raya sebagai laporan
2. Ketua DPRD Kabupaten Murung Raya
LAMPIRAN KEPUTUSAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN MURUNG RAYA
NOMOR : 800.1 / 115.A / Dinkes
TANGGAL : 10 JANUARI 2018
TENTANG : INDIKATOR KINERJA UTAM ( IKU ) DINAS KESEHATAN KABUPATEN MURUNG RAYA

INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STATEGIS FORMULA PENJELASAN ALASAN BIDANG PENANGUNG JAWAB SUMBER DATA
UTAMA
1 Meningkatkan Akses dan Mutu Presentase Angka Kematian Jumlah Kematian Ibu Karena Jumlah Kematian Ibu saat pada saat Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Pelayanan Kesehatan Terutama Ibu (AKI) Kehamilan, Persalinan Masa Nipas hamil, melahirkan 42 Hari setelah
untuk Kesehatan Ibu, Anak dan dalam satu wilayah pada periode melahirkan si satu wilayah dan tidak
Lansia serta Penduduk Miskin tertentu__________________X termasuk kematian akibat kecelakaan
100 % Jumlah Bayi Lahir Hidup atau kejadian inssidental dalam satu
dalam waktu dan Periode sama. tahun setiap 10000 kelahiran hidup di
satu wilayah dalam satu tahun.

Persentase Angka Kematian Jumlah Kematian Bayi dibawah 1 Jumlah Kematian Bayi 0-11 Tahun di Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Bayi (AKB) tahun dalam satu wilayah pada satu wilayah pada periode tertentu.
periode tertentu
__________________________X
100% Jumlah Bayi lahir Hidup
dalam waktu dan Periode yang
sama.
Prevelensi Kekurangan Gizi Jumlah Anak Balita Gizi Kurang Hasil Perhitungan menggunakan kriteria Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
pada Anak Balita yang Sangat Kurang pengukuran status gizi balita
________________________X
100% Jumlah Balita Yang di
timbang.

Rasio Tenaga Medis (Perawat Jumlah Tenaga Dokter dan Diharapkan tiap tahun meningkat secara Sekretariat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
dan Dokter) memadai sesuai Perawat /Para Medis Untuk signifikan terhadap pemenuhan
dengan Rasio Penduduk 100.000 Penduduk kebutuhan Tenaga Dokter Spesialis
________________________X tertentu, dokter, Perawat yang tersebar
100% Jumlah Tenaga Dokter dan propesional sesuai standar kebutuhan di
Perawat atau Para medis yang RSUD, Puskesmas, dan Puskesma
dibutkan per 100.000 Pembantu di Murung Raya.

Jumlah Komplikasi Kebidanan yang Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
mendapat Penanganan Dignitif di
satu Wilayah Kerja Pada Kurun Jumlah Komplikasi Kebidanan yang
Waktu Tertentu mendapat Penanganan Dignitif disatu
Cakupan komplikasi
_____________________ x 100 % wilayah kerja menunjukan penanganan
kebidanan yang ditangani
Jumlah Ibu dengan Komplikasi yang lebih baik kepada ibu yang
Kebidanan diatu wilayah kerja pada mengalami komplikasi
kurun waktu yang sama (245/608.6
x 100% = 40,26 % )
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STATEGIS FORMULA PENJELASAN ALASAN BIDANG PENANGUNG JAWAB SUMBER DATA
UTAMA
Cakupan pertolongan Jumlah Ibu Bersalin yang ditolong Diharapkan semua ibu yang melakukan Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
persalinan oleh tenaga oleh tenaga kesehatan di satu persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan yang memiliki wilayah kerja pada kurun waktu kesehatan yang memiliki kompetensi
kompetensi kebidanan tertentu Bidanan sesuai standar
________________________x
100% Jumlah seluruh sasarsn ibu
bersalin di satu wilayah kerja dalam
kurun waktu yang sama.

Jumlah Desa/ Kelurahan Uci Pencegahan dan Pengendalian SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Diharapkan agar kunjungan ke desa
_____________________ X 100% Penyakit
Cakupan Desa/kelurahan desa di Kabupaten Murung Raya lebih
Jumlah Seluruh Desa /Kelurahan
Universal Child Immunization ditingkatkan lagi agar cakupan UCI
(UCI) desa/kelurahan mencapai angka yang
telah ditetapkan
Jumlah Balita Gizi Buruk Mendapat Diharapkan agar pemberian gizi Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Perawatan di Sarana Pelay. Kes. Di terhadap setiap bayi lebih diperhatikan
Cakupan Balita Gizi Buruk sati wil. Kerja pada kurun waktu dan ditingkatkan. Agar tidak ada lagi
mendapat perawatan tertentu _____________________ kasus kekurangangizi terhadap bayi di
x 100 % Jumlah seluruh balita gizi Kabupaten Murung Raya
buruk yang ditemukan si satu wil
kerja
Jumlahdalam wktu yang
Kunjungan sama
Pasien (17/17
Miskin di Dengan adanya KMS, diharakan agar Pelayanan dan Sumber Daya SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Cakupan pelayanan sarana Kesehatan Strata 1 palayanan kesehatan terhadap pasien Kesehatan
kesehatan rujukan pasien __________ x 100 % Jumlah miskin lebih merata
masyarakat miskin Seluruh Miskin di Kab/kota

Jumlah Kunjungan Bayi Angka yang menunjukkan presentase Kesehatan Masyarakat SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Memperoleh Pelayanan Kesehatan Cakupan Kunjungan Bayi menunjukan
sesuai standar di satu wilayah kerja dimana jumlah bayi lahir hidup akan
pada kurun waktu memeroleh pelayanan kesehatan sesuai
tertentu________________ x 100% standar satu wilayah kerja
Cakupan kunjungan bayi Jumlah seluruh bayi lahir hidup di
satu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama

2 Terkendalinya Kasus Penyakit Persentase Populasi Risiko Jumlah Populasi Risti Sesuai Angka yang menunjukan pesentase Pencegahan dan Pengendalian SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
Menular Tinggi (Risti) yang melakukan Ketentuan Yang melakukan /Ditest populasi Risti yang di tes HIV sebagai Penyakit
Pemeriksaan/test HIV HIV _________________________ langkah diteksi dini penemuan penderita
X 100% Proyeksi Populasi Risti. HIV.
INDIKATOR KINERJA
NO SASARAN STATEGIS FORMULA PENJELASAN ALASAN BIDANG PENANGUNG JAWAB SUMBER DATA
UTAMA
Jumlah Pasien Baru TB BTA positif Angka yang menunjukan persentase Pencegahan dan Pengendalian SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
yang Sembuh pasien baru TB Paru BTA positif yang Penyakit
____________________X 100 % sembuh setelah selesai masa
Persentase Tingkat
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif pengobatan, diantara pasien baru Tb
Kesembuhan TB (Cure Rate
yang diobati. paru TBA Positif yang tercatat.
TB > 85 %)

Jumlah penderita baru TBC BTA Diharapkan agar penemuan dan Pencegahan dan Pengendalian SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
(+) yang dtemukan dan diobati di penanganan penderita baru TBC BTA Penyakit
satu wil,kerja selama 1 tahun dalam lingkup kabupaten Murung Raya
Cakupan penemuan dan __________ x 100% Jumlah dapat dicapai dalam kurun waktu yang
penanganan penderita Perkiraan Penderita Baru TBC BTA sama
penyakit TBC BTA (+) dalam kurun waktu yang sama.

Jumlah Penderita DBD yang Diharapkan agar menurunnya Pencegahan dan Pengendalian SP2TP,IKK dan SPM Kemenkes RI
ditangani sesuai SOP di satu persentase penderita DBD yang terjadi Penyakit
Wilayah Kerja 1 Thn di kabupaten Murung Raya dengan
______________________ x 100% memberikan pelayanan kesehatan yang
Cakupan penemuan dan
Jumlah penderita DBD yang lebih memadai
penanganan penderita
ditemukan disatu wilayah dalam
penyakit DBD
kurun waktu yang sama.

Anda mungkin juga menyukai