Puji syukur Kami panjatkan kehadapan Allah SWT karena berkat Rahmat Nya
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Talangpadang, dapat disusun sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan minimal tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar, yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.SPM adalah pertanggungjawaban mutu pelayanan
yang ingin diberikan kepada masyarakat pengguna, hakekatnya mutu pelayanan harus
memiliki standar mutu yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan yang diberikan harus
jelas indikatornya dan jelas pula standarnya. Dengan demikian maka pengguna jasa
akan bisa membedakan mana pelayanan yang baik dan mana yang tidak.
Akhirnya disampaikan terimakasih kepada pimpinan, seluruh staff dan semua
pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)..
Disadari banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, kritik dan
saran semua pihak yang terkait sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
EMWINARTO,SKM,MM
NIP. 19760716 199502 1001
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 4
A. Latar belakang …............................................................... 4
B. Maksud danTujuan……………………………………….. 5
C. Pengertian…………………………………………………. 5
D Landasan hukum………………………………………….. 6
E Sistematika dokumen…...………………………………… 8
BAB II. REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2016,TAHUN 2017
DAN SEMESTER 1 TAHUN
2018………………………………………………………………………………..9
BAB III . RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2018 SAMPAI
DENGAN TAHUN 2023………………………………………….…………….. 14
3.1 Upaya kesehatan masyarakat esensial ( dasar)…………. 14
3.2 Upaya kesehatan masyarakat pengembangan ………….. 14
3.3 Upaya kesehatan perorangan ………………………….. 15
3.4 Upaya kesehatan pengembangan ……………………… 15
3.5 Indikator dan target SPM ………………………………. 15
BAB IV SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA. ………………………….. 16
A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN
SPM……………………………………………………. 16
B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN
MONITORING SPM …………………………………. 24
BAB V
PENUTUP…………………………………....................................................... 25
LAMPIRAN …………………………………………………………………... 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
UPTD Puskesmas Talangpadang Kabupaten Tanggamus sebagai bagian dari
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam memberikan pelayanannya dituntut
untuk mewujudkan Good Governance sesuai tuntutan yang harus dipenuhi oleh
lembaga pemerintah dewasa ini.Dibidang kesehatan anggaran berbasis kinerja lebih
menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai
masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan
manajemen keuangan baik di sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD), Standar Pelayanan Minimal (SPM)
adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan BLUD
kepada masyarakat. Dengan demikian SPM adalah tolok ukur keberhasilan suatu
institusi PPK-BLUD, hal ini merupakan kewajiban utama bagi seluruh institusi PPK-
BLUD dalam memberikan pelayanannya kepada publik atau masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun
2005adalah ketentuan minimal tentang jenis dan mutu pelayanan dasar, yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.SPM
adalah pertanggungjawaban mutu pelayanan yang ingin diberikan kepada masyarakat
pengguna, hakekatnya mutu pelayanan harus memiliki standar mutu yang jelas, artinya
setiap jenis pelayanan yang diberikan harus jelas indikatornya dan jelas pula standarnya.
Dengan demikian maka pengguna jasa akan bisa membedakan mana pelayanan yang
baik dan mana yang tidak. SPM harus dapat memberikan gambaran kemampuan UPTD
Puskesmas Talangpadang Kabupaten Tanggamus dalam pengelolaan dan pengendalian
kualitas pelayanan administratif yang harus dipenuhi oleh UPTD Puskesmas, yaitu
adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM).
4
1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan
atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur
kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.
2. Tujuan :
C. Pengertian :
1. Umum :
a. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Talangpadang Kabupaten
Tanggamus
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan yang merupakan
urusan wajib daerah.
2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan
pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja tersebut
perlu diukur
5
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
rumus indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
D. Landasan Hukum
6
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes / 52 / 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
14. Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006; dan perubahannya
no 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan
daerah;Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional);
17. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2016 tentang SPM ( Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan );
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 5 tahun 2012 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan;
19. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembebasan
Biaya Pelayanan Kesehatan Dasar;
7
20. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 46 tahun 2017 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Tanggamus;
21. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor B.56/27/08/2017 tentang izin
Operasional Puskesmas;
22. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 14 tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Tanggamus.
BAB II
REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL
UPTD PUSKESMAS TALANGPADANGKABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2016, TAHUN 2017 DAN SEMESTER 1 TAHUN 2018
8
Hasil pencapaian program berdasarkan sumber daya di UPTD Puskesmas
Talangpadang Kabupaten tanggamus Tahun 2016 dan 2017 dalam tabel sebagaimana
tercantum di bawah ini:
9
2018Renstra Dinkes Tahun
10
2018Renstra Dinkes Tahun
11
2018Renstra Dinkes Tahun
12
2018Renstra Dinkes Tahun
sanitasi TTU
% % %
memenuhi syarat
VI. PROMOSI KESEHATAN
1. PHBS
a.Rumah tangga
65% 66% 67% 65% 65%
sehat
b.Bayi mendapat 79,75 75,95 59,86
ASI Ekslusif 80% 80%
% % %
c. Desa dengan 95,50 98,50
garam yodium baik 93% % %
100% 100%
VII PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAH
GUNAAN NAPZA
Upaya penyuluhan
Napza oleh petugas 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan
VIII PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN
PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
1. Ketersediaan obat
80% 71% 75% 100% 100%
sesuai standar
2. Pengadaan obat
0% 0% 0% 100% 100%
essensial
3. Pengadaan obat
0% 0% 0% 98% 98%
generik
4. Penulisan resep
98% 98% 100% 90% 90%
obat generik
INDIKATOR INDONESIA SEHAT
I. MORBIDITAS
1. Angka kesembuhan
penderita TB Paru 85% 100% 100% 85% 85% 100%
BTA (+)
2. Angka kesakitan
100% 100% 100% 100% 100%
DBD ditangani
II. KESEHATAN
LINGKUNGAN
Rumah sehat 68,8% 75 % 77% 90% 90%
III. PERILAKU
HIDUP
MASYARAKAT
Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 100%
IV KONTRIBUSI
13
2018Renstra Dinkes Tahun
SEKTOR
TERKAIT
1. Keluarga memiliki
akses terhadap air 55% 77% 79% 100% 100%
bersih
BAB III
RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2018 SAMPAI DENGAN TAHUN 2023
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal.SPM menyangkut tentang pelayanan apa saja yang harus
dilakukan sesuai dengan target dan indikator setiap standar pelayanan. SPM dan
indikator penilaian UPTD Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
(dasar), Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, dan Upaya Kesehatan
Perorangan serta Penunjang
14
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Perkesmas
15
3.5 Indikator Dan Target SPM
BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
16
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Pertemuan Revitalisasi Penggunaan Buku Bantuan Operasional Kesehatan (
10
KIA BOK )
Revitalisasi Pemanfaatan Buku KIA KIA
Bantuan Operasional Kesehatan (
11 Sebagai Data Dasar dan Informasi di
BOK )
Keluarga
Pertemuan Bulan Sayang Ibu dan Anak Bantuan Operasional Kesehatan (
12
Kabupaten Tanggamus BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
13 Konsultasi Program KIA
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
14 Pemantauan dan Pemeriksaan Bayi Resti
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
15 Pemberian PMT Penyuluhan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
16 Pemberian PMT Pemulihan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
17 Pelacakan Balita KEP
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
18 Pemantauan Balita BGM
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
29 Distribusi Pemberian MP ASI
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
20 SDIDTK balita & Apras ke PAUD/TK
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
21 Sweeping Vitamin A
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
22 Survei Garam Yodium
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
23 Konsultasi Program GIZI
BOK )
In House Trainning Tenaga Pelaksana Gizi Bantuan Operasional Kesehatan (
25
Puskesmas BOK )
Validasi data stunting ( pengukuran
Bantuan Operasional Kesehatan (
26 Antrropometri ulang Penyuluhan stunting
BOK )
dan penentuan status Gizi )
Pelatihan Praktik PMBA (Pemberian
Bantuan Operasional Kesehatan (
27 Makanan Bayi dan Anak) bagi Kader
BOK )
Posyandu
Bantuan Operasional Kesehatan (
28 Pelatihan Dokter Kecil
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
29 Penjaringan Peserta Didik (Kelas 1,7,10)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
30 Pemeriksaan Berkala Peserta Didik
BOK )
Peningkatan Kapasitas Kader Konselor Bantuan Operasional Kesehatan (
31
sebaya dan Pembinaan PKPR BOK )
17
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Edukasi Distribusi dan Pemantauan Tablet Bantuan Operasional Kesehatan (
32
Fe Remaja Putri BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
33 Pemeriksaan garam Beryodium di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
34 Pembinaan UKS di sekolah
BOK )
Pertemuan Evaluasi Kegiatan Penjaringan Bantuan Operasional Kesehatan (
35
Anak Usia Sekolah BOK )
Pertemuan Evaluasi Program Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (
36
Kesehatan Reproduksi Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
37 Konsultasi Program UKS
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
38 Konsultasi Program Remaja
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
39 Pelaksanaan BIAS DT /TT
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
40 Sweeping BIAS DT/TT
BOK )
Pertemuan Penguatan Kapasitas Kader
Bantuan Operasional Kesehatan (
41 Posyandu dalam Rangka Akselerasi
BOK )
Pncapaian Desa Uci
Bantuan Operasional Kesehatan (
42 Pelaksanaan Posyandu Balita
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
43 Pelacakan Kasus KIPI
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
44 Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
45 Pertemuan safe injeksi program imunisasi
BOK )
Pertemuan Akselerasi Pencapaian Universal Bantuan Operasional Kesehatan (
46
Child BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
47 Konsultasi Program Imunisasi
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
48 Pengambilan Vaksin Rutin
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
49 Pengambilan Vaksin BIAS DT TT
BOK )
Kunjungan Rumah pada PUS Tidak Ber KB Bantuan Operasional Kesehatan (
50
Atau Drop Out BOK )
Pertemuan Evaluasi Program Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (
51
Kesehatan Reproduksi Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
52 Pelayanan di Posyandu Lansia
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
53 Refresing Kader Lansia
BOK )
54 Pemantauan Lansia Resti Bantuan Operasional Kesehatan (
18
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
55 Konsultasi Program Usila
BOK )
Inspeksi kesling Tempat-Tempat Umum Bantuan Operasional Kesehatan (
56
(TTU) BOK )
Inspeksi kesling Tempat Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (
57
Makanan (TPM) BOK )
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bantuan Operasional Kesehatan (
58
Minum BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
59 Pemantauan dan pembinaan rumah sehat
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
60 Sosialisasti STBM Tingkat Kecamatan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
61 Orientasi Penjamah Makanan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
62 Refreshing Kader Kesling
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
63 Pemicuan STBM
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
64 Implementasi Higiene Sanitasi di RT dan SD
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
65 Pembinaan MPAPHAST di Sekolah Sehat
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
66 Verivikasi Desa ODF
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
67 Deklarasi Desa ODF
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
68 Pelatihan Teknis Sanitasi Sederhana
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
69 Verivikasi Desa Menuju SBS
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
70 Pembinaan POS UKK
BOK )
Workshop Pengelolaan Limbah Pada Bantuan Operasional Kesehatan (
71
Fasilitas Pelayanan Kesehatan BOK )
Pertemuan Monev Update Program Sanitasi Bantuan Operasional Kesehatan (
72
Berbasis Website BOK )
Orientasi Penguatan SDM Kesling bagi Bantuan Operasional Kesehatan (
73
Petugas Puskesmas BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
74 Pertemuan Penyuluhan Keamanan Pangan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
75 Konsultasi Program Kesling
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
76 Pembinaan dan Orientasi Kader PHBS
BOK )
77 Sosialisasi GERMAS / Gema Cermat Bantuan Operasional Kesehatan (
19
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
78 Monitoring PHBS di Tatanan RT
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
79 Monitoring PHBS di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
80 Survei Mawas diri (SMD)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
81 Musyawarah Masyarakat desa (MMD)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
82 Refresing Kader Posyandu
BOK )
Penggerak Masyarakat Untk Mendukung Bantuan Operasional Kesehatan (
83
Program Cuci Tangan Pakai Sabun BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
84 Pembinaan Saka Bakti Husada
BOK )
Pertemuan Evaluasi Program dan
Peningkatan Kapasitas Petugas Promosi Bantuan Operasional Kesehatan (
85
Kesehatan Puskemas dan Rumah Sakit se BOK )
Kab Tanggamus
Bantuan Operasional Kesehatan (
86 Workshop Standar Pelayanan Kefarmasian
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
87 Konsultasi Program Promkes
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
88 Konsultasi Program Farmasi
BOK )
Sosialisasi tentang Penyakit Menular Bantuan Operasional Kesehatan (
89
Kepada Masyarakat BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
90 Penyuluhan ABAT HIV /AIDS di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
91 Penemuan dan pencegahan dini scr aktif TB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
92 Workshop Petugas Laboratorium
BOK )
Workshop Program Pencegahan dan Bantuan Operasional Kesehatan (
93
Pengendalian Penyakit menular BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
94 Pertemuan P2B2
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
95 Konsultasi Program P2M
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
96 Konsultasi Program TB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
97 Pengambilan Obat TB dan Logistik LAB
BOK )
Pertemuan Pemetaan Wilayah Resektif TB
Bantuan Operasional Kesehatan (
98 Tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan Kab
BOK )
Tanggamus
20
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Pertemuan Advokasi Lintas Sektor Dalam Bantuan Operasional Kesehatan (
99
Rangka Penanggulangan DBD BOK )
10 Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Kanker Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Serviks dan Payudara BOK )
10 Penguatan Petugas dalam rangka Bantuan Operasional Kesehatan (
1 Penanganan Kesehatan Jiwa. BOK )
Pertemuan Validasi data Program Hepatitis
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
dan Ispa Tingkat Puskesmas Dinas
2 BOK )
Kesehatan Kabupaten Tanggamus
Pertemuan Program TB Dalam Rangka
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Peningkatan Pertemuan Tingkat Puskesmas
3 BOK )
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus
Pertemuan Penguatan Manajemen Program
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
HIV Tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan
4 BOK )
Kabupaten Tanggamus
10 Pertemuan Program ISPA Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Puskesmas Dinas Kesehatan BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
6 Pertemuan Tatalaksana Kasus Kusta BOK )
10 Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Tular Vektor dan Zoonotik BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Penyuluhan Penyakit Menular di Sekolah
8 BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
9 BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
110 Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
111 SKD KLB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
112 Refresing Kader Jumantik
BOK )
Konsultasi dan Pengiriman Sampel Penyakit Bantuan Operasional Kesehatan (
113
Potensial Wabah BOK )
Pertemuan Evaluasi kegiatan penggerak 1 Bantuan Operasional Kesehatan (
114
rumah 1 jumantik BOK )
Pertemuan Penguat sistem Survailans Bantuan Operasional Kesehatan (
115
Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
116 Pertemuan Pembentukan Kader Posbindu
BOK )
Pembinaan Kawasan tanpa rokok di sekolah Bantuan Operasional Kesehatan (
117
Transport Petugas BOK )
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (
118
Pengendali PTM BOK )
Pertemuan Penguatan Sistem Kewaspadaan Bantuan Operasional Kesehatan (
119
Diri Pada Respon (SKDR) BOK )
12 Konsultasi Program PTM Bantuan Operasional Kesehatan (
21
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
0 BOK )
Pertemuan Penguatan Petugas dalam rangka
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pelayanan kesehatan pada penderita DM dan
1 BOK )
Hipertensi
12 Pertemuan Sosialisasi Program Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan (
2 Jiwa BOK )
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
3 Sosialisasi Pengobatan Tradisional BOK )
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Program Kestrad
4 BOK )
12 Pembentukan Kader ASMAN TOGA dan Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Akupuntur BOK )
12 Workshop TOGA dan Akupuntur Bagi Bantuan Operasional Kesehatan (
6 Petugas Puskesmas BOK )
12 Pertemuan Pemegang Program Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Tradisional Puskesmas BOK )
12 Sikat Gigi Masal Untuk Siwa Siswi Kelas 1 Bantuan Operasional Kesehatan (
8 dan 2 BOK )
12 Puskesmas Keliling dengan Promotif dan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 Preventif BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pembinaan Pustu
0 BOK )
13 Sosialisai Tatakelola Sistem Rujukan Bantuan Operasional Kesehatan (
1 Obstetri Ginekologi BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Petugas Gigi Mulut Puskesmas
2 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Pengelola Program Perkesmas
3 BOK )
13 Pertemuan Peningkatan Program Jaminan Bantuan Operasional Kesehatan (
4 Kesehatan Nasional BOK )
13 Pertemuan Deseminasi Program Jaminan Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Kesehatan Nasional BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan JKN
6 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Advokasi dan Sosialisasi JKN Lintas Sektor
7 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Validasi dan Aspak
8 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Penyelia Fasilitas Ke BPS
9 BOK )
14
Pendataan PIS-PK Bantuan Operasional Kesehatan (
0
BOK )
22
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Bantuan Operasional Kesehatan (
Kegiatan Pengelolaan dan Analisa data, BOK )
14
Sistem informasi dan pelaporan Puskesmas
1
terkait PIS PK
14 Kegiatan intervensi analisa masalah Bantuan Operasional Kesehatan (
2 kesehatan dan RTL BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Evaluasi PIS PK
3 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Kegiatan Intervensi
4 BOK )
14 Pertemuan Penyusunan dan Evaluasi Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) BOK )
14 Pertemuan Penyusunan Perencanaan Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
6 (PTP) BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Lokakarya Mini Puskesmas Bulanan
7 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Lokakarya Mini Puskesmas Tri Bulanan
8 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Evaluasi Pencapaian SPM
9 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Dukungan Administrasi BOK
0 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Administrasi Farmasi
1 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Administrasi Iventaris
2 BOK )
15 Pertemuan Sosialisasi BOK Kab Tanggamus Bantuan Operasional Kesehatan (
3 Tahun 2018 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Penggerakan dan Evaluasi BOK
4 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Teknis Keuangan BOK
5 BOK )
Pertemuan Bimbingan Teknis Manajemen
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Puskesmas Dalam Mendukung Program
6 BOK )
BOK
15 Pertemuan Bimbingan Teknis Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Keuangan Untuk Mendukung Program BOK BOK )
15 Pertemuan Penyusuan Perencanaan Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
8 Puskesmas ( PTP ) BOK )
15 Pertemuana Penyusunan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 Semesteran dan Akhir Tahun BOK )
16 Pertemuan Perencanaan RKA BOK Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Puskesmas Kab. Tanggamus BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Bendahara BOK
1 BOK )
16 Kegiatan Sosialisasi Renstra Bantuan Operasional Kesehatan (
23
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
2 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Penyusunan Resntra
3 BOK )
16 Rencana Aksi Daerah ( RAD ) tentang Bantuan Operasional Kesehatan (
4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Ka. UPT
5 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi dan Laporan Program Iventaris
6 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Petugas Rekam Medis
7 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Validasi Data SIHA Puskesmas
8 BOK )
16 Pertemuan Perencanaan RKA Perubahan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 BOK Puskesmas Kab. Tanggamus th 2018 BOK )
17 Pertemuan Akselerasi Pencapaian SPM Dan Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Evaluasi Program Kesehatan BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
19. Sosialisasi Tata Kelola Rekam Medis
1 BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pengiriman Laporan SP2TP
2 BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pengiriman Laporan BIAS
3 BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17 Kesehatan Nasional ( JKN ),
Dukungan Administrasi Puskesmas
4 Bantuan Operasional Kesehatan (
BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17 Peningkatan Pelayanan Home care Kesehatan Nasional ( JKN ),
5 Bantuan Operasional Kesehatan (
BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17
Persalinan Kesehatan Nasional ( JKN ),
6
Jampersal
24
BAB V
PENUTUP
25
setiap warga secara minimal dan secara lebih spesifik SPM merupakan tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan
minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya sebagai dasar
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Talangpadang Kabupaten
Tanggamus, melalui definisi operasional jenis pelayanan yang jelas, mutu pelayanan
yang terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap pelayanan, menuntut kinerja
pelayanan yang lebih baik sehingga dibuat indikator kerja sebagai sumber evaluasi
untuk mengadakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar
pelayanan minimal ini juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas
dan upaya kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan
keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan efisien
dengan menggunakan prinsip-prinsip yang baik. Pencapaian standar pelayanan
minimum juga menjadi tolak ukur bagaimana akses pelayanan yang sudah
dilaksanakan, bagaimana efektifitas / efisiensi juga keselamatan/ keamanan/
kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan, sehingga akan menghasilkan
kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis serta hubungan antar
manusia.
26
A. Standar Pelayanan Minimal Wajib (Permenkes No 43 Tahun 2016)
Jumlah ibu hamil yang
Pelayana mendapatkan
n pelayanan K4 sesuai
10 10 10 10 10 10
1 Kesehata 1 standar di fasilitas V V V
0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Ibu pelayanan kesehatan
Hamil milik pemerintah dan
swasta
Pelayana Jumlah ibu bersalin
n yang mendapatkan
10 10 10 10 10 10
2 Kesehata 2 pelayanan persalinan V V V
0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Ibu sesuai standar di
Bersalin fasilitas kesehatan
Pelayana Jumlah bayi baru lahir
n usia 0-28 hari yang
Kesehata mendapatkan 10 10 10 10 10 10
3 3 V V V
n Bayi pelayanan kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Baru bayi baru lahir sesuai
Lahir dengan standar
Jumlah balita 0-59
Pelayana bulan yang mendapat
n pelayanan kesehatan 10 10 10 10 10 10
4 4 V V V
Kesehata balita sesuai standar 0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Balita dalam kurun waktu
satu tahun
Pelayana
Jumlah anak usia
n
pendidikan dasar kelas
Kesehata
1 dan 7 yang mendapat 10 10 10 10 10 10
5 n Pada 5 V V V
pelayanan skrining 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Usia
kesehatan di satuan
Pendidik
pendidikan dasar
an Dasar
Pelayana Jumlah pengunjung
n usia 15-59 tahun
Kesehata mendapat pelayanan 10 10 10 10 10 10
6 6 V V V
n Pada skrining kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
usia sesuai standar dalam
Produktif kurun waktu satu tahun
Jumlah pengunjung
Pelayana
berusia 60 tahun keatas
n
yang mendapat
Kesehata 10 10 10 10 10 10
7 7 skrining kesehatan V V V
n Pada 0% 0% 0% 0% 0% 0%
sesuai standar minimal
Usia
1 kali dalam kurun
Lanjut
waktu 1 tahun
Pelayana
Jumlah penderita
n
hipertensi yang
Kesehata
mendapatkan 10 10 10 10 10 10
8 n 8 V V V
pelayanan kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Penderita
sesuai standar dalam
Hipertens
kurun waktu satu tahun
i
Pelayana
n
Jumlah penyandang
Kesehata
DM yang mendapatkan
n 10 10 10 10 10 10
9 9 pelayanan kesehatan V V V
Penderita 0% 0% 0% 0% 0% 0%
sesuai standar dalam 27
Diabetes
kurun waktu satu tahun
Melitus
Lampiran 2 :
28
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Operasional Cakupan pertolongan ibu bersalin sesuai standar (di faskes
oleh nakes berkompeten) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
29
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan bayi baru lahir
2. Pelayanan kesehatan bayi baru
lahir
3. Pengisian dan pemantauan
buku kia
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan kasus
komplikasi pada bayi baru lahir jika diperlukan
Penanggungjawab & Koordinator Program KIA – KB
Pengukur Kinerja
30
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Kohort anak balita,
3. Laporan rutin SKDN,
4. Buku KIA, KMS,
5. Pencatatan pada Pos PAUD.
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan Balita 0-59 bulan
2. Pemberian Pelayanan kesehatan balita
3. Pencatatan dan pelaporan
31
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Kohort anak balita,
3. Laporan rutin SKDN,
4. Buku KIA, KMS,
5. Pencatatan pada Pos PAUD.
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7
2. Pelaksanaan penjaringan kesehatan
3. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan
(rujukan jika diperlukan dan kie)
4. Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Dokter Umum
Pengukur Kinerja
32
Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Skrining faktor risiko PTM
dan gangguan mental emosional dan perilaku
2. Konseling tentang faktor risiko
PTM dan Gangguan mental emosional dan perilaku
3. Pelatihan teknis petugas
skrining kesehatan bagi tenaga kesehtan dan petuga
pelaksanan (kader) Posbindu PTM
4. Penyedian sarana dan
prasarana skrining (Kit Posbindu PTM)
5. Pelatihan surveilans faktor
risiko PTM berbasis web
6. Pelayanan rujukan kasus ke
Fakses Tingkat pertama
7. Pencatatan dan Pelaporan
Faktor risiko PTM
8. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program PTM
Pengukur Kinerja
33
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua penduduk berusia 60 tahun ke atas yang ada
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Laporan posyandu usila,
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan lansia
2. Skrining kesehatan lansia
3. Pemberian buku kesehatan lansia
4. Pelayanan rujukan
5. Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Koordinator Program Usila
Pengukur Kinerja
34
Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
prevalensi Hiperetensi yang ada di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. Sp2tp (lb3),
2. Laporan posbindu ptm,
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan penderita hipertensi menurut wilayah kerja
FKTP
2. Melakukan skrining faktor risiko hipertensi untuk seluruh
pasien FKTP
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi
4. Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan
komplikasi
5. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang hipertensi
bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans
faktor risiko hipertensi berbasis web
6. Penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
7. Penyediaan obat hipertens
8. Pencatatan dan pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program PTM
Pengukur Kinerja
35
Judul Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Melitus
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM
Nasional yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Laporan posbindu PTM
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan penderita dm menurut wilayah kerja fktp
2. Melakukan skrining faktor risiko dm untuk seluruh pasien
fktp
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi
4. Melakukan rujukan ke fkrtl untuk pencegahan komplikasi
5. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang dm bagi
tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans faktor
risiko dm berbasis web
6. Penyediaan peralatan kesehatan dm, termasuk hba1c
7. Penyediaan obat dm
8. Pencatatan dan pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Tidak Menular
Pengukur Kinerja
36
Judul Cakupan Pelayanan ODGJ
Pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja puskesmas
yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif
preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3)
2. Laporan OGDJ
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Penyediaan materi KIE keswa, pedoman dan Buku Kerja
kesehatan Jiwa
2. Peningkatan Pengetahuan SDM
3. Penyediaan Form pencatatan dan pelaporan
4. Pelayanan Kesehatan ODGJ berat di puskesmaas
5. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa dan dukungan
psikososial)
6. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Kesehatan Jiwa
Pengukur Kinerja
37
Numerator Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Peningkatan kapasitas SDM TB
2. Promosi/penyuluhan dan penyediaan media KIE TB
3. Pelayanan dan pemeriksaan TB dalam gedung dan luar
gedung
4. Rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk TB resisten
Obat kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut
5. Jejaring dan kemitraan pelayanan TB
6. Pemantapan mutu layanan laboratorium TB untuk
penegakan diagnosis TB
7. Pancatatan dan pelaporan TB melalui penyediaan
Formulir pancatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Menular
Pengukur Kinerja
38
Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pemetaan kelompok sasaran
2. Penyiapan SDM
3. Promosi/penyuluhan
4. Jejaring kerja dan kemitraan
5. Sosialisasi
6. Pemeriksaan HIV
7. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan ARV
8. Pencatatan dan Pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Menular
Pengukur Kinerja
39
Judul Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga
4. Bayi mendapat ASI Ekslusif adalah jika dikeluarga terdapat
bayi usia 7-23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6
bulan) hanya diberi ASI aja (ASI Ekslusif).
5. Balita Mendapatkan pemantauan pertumbuhan adalah jika
dikeluarga terdapat balita (usia 2-59 bulan 29 hari) dan bulan
yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu/Fasilitas
kesehatan lainnya dan dicatat dalam KMS/Buku KIA.
6. Penderita tuberkolusis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar adalah jika dikeluarga terdapat anggota keluarga
berusia lebih dari samadengan 15 tahun yang menderita batuk
dan sudah dua minggu berturut-turut belum sembuh atau
didiagnosis sebagai penderita tuberkolusis (TB) Paru dan
penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
adalah jika didalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia
lebih dari sama dengan 15 tahun yang didiagnosis sebagai
penderita tekanan darah tinggi ( Hipertensi ) dan berobat
teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan adalah jika dikeluarga terdapat anggota keluarga
yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut
tidak ditelantarkan dan atau di pasung serta diupayakan
kesembuhannya.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak
ada seorangpun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau termasuk disini jika anggota keluarga tidak pernah
atau sudah berenti dari kebiasaan menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika
seluruhanggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan
BPJS Kesehatan dan atau kartu kepersertaan asuransi
kesehatan lainnya.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah jika
keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leading
PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air
terlindung untuk keperluan sehari-hari.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan
sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa/kloset
plengsengan.
Frekuensi 3 bulan sekali
Pengumpulan
data
40
Judul Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah keluarga bernilai satu untuk indikator yang bersangkutan
41
Sumber data Form promosi PBHS
Target 2 kali setahun dengan 50% rumah tangga
Langkah Kegiatan Mendata jumlah rumah di wilayah kerja
puskesmas, melukan penyuluhan dan
pembinaan rumah tangga di kelompok
masyarakat, pencatatan dan pelaporan,
evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja
42
3) Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan sarana
kesehatan ( puskesmas, pustu, BPM)
4) Penyuluhan Napza
43
Judul Penyuluhan Napza
BurukPenyalahgunaan Napza , Meningkatkan
Keterampilan Dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
Definisi Operasional Memberi Pendidikan tentang napza bagi
Remaja agar dapat mencegah penyalah
gunaan narkoba /napza
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas
baik di sekolah maupun di masyarakat
Sumber data Hasil penyuluhan
Target 100%
Langkah Kegiatan Melakukan Penyuluhan ke sekolah
sekolah,RISMA dan kelompok-kelompok
remaja yang ada di desa
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja
44
Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Ibu
– PWS KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan
antenatal, pertolongan persalinan, deteksi
bumil resti, Bulin, Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi
kebidanan,RR.
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja
45
Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara profesional kepada neonatus
dengan komplikasi
Definisi Operasional Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani adalah neonatus dengan komplikasi
di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana
pelayanan kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – SP2TP
– Kohort bayi
– Formulir MTBM
– PWS KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
-pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk
ibu dan neonatus sesuai standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium,
obat essensial yang memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan,
manajemen asfiksia bayi baru lahir, MTBS,
PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi
neonatus yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja
46
Judul Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang Anak Balita
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan
anak balita
Definisi Operasional Stimulasi deteksi dini intervensi Tumbuh
Kembang anak balita adalah pemantauan
tumbuh kembang anak balita secara
komprehensif dan berkualitas melalui
kegiatan SDIDTK pada masa 5 tahun pertama
kehidupan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan terlatih
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
47
Judul Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
3. Program Gizi
48
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja
49
Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi
anak balita (6-59 bulan)
Definisi Operasional Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi
anak balita (6-59 bulan) selama 1 tahun
adalah cakupan anak balita (6-59 bulan) yang
mendapat kapsul vit A (kapsul warna biru
untuk balita umur 6-12 bulan dan kapsul
merah merah untuk balita umur 13-59 bulan)
selama satu tahun (setiap Bulan Februari dan
Agustus) yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Frekuensi Pengumpulan 2 kali setahun
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 6-59 bulan) yang
mendapat kapsul vit A pada bulan februari
dan agustus yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah semua balita (6-59 bulan) yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– Laporan khusus Distribusi Kapsul
Vitamin A
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke
posyandu, sweeping
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja
50
Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90
Judul
Tablet pada ibu hamil
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD
(Fe3) sampai dengan bulan berjalan
(kumulatif) di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas sampai dengan bulan berjalan
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– PWS KIA
– Laporan khusus distribusi Tablet
Tambah Darah
Target 100%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi
tablet Fe
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja
51
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja
52
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
80% 60%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi
Sanitasi
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja
53
4) Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang
Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar
terhadap TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan TPM adalah persentase
jumlah TPM yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 60%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi,
kemitraan.
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja
54
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan, Laporan LB4, LSD
Target 60%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi,
kemitraan.
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja
55
Judul Penemuan dan pengobatan Kusta
Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3
puskesmas dalam mendeteksi penderita
Kusta sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Kusta adalah presentase penderita
Kustalama dan baru di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Kusta Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100 %
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Kusta
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja
56
Judul Pemeriksaan dan pengobatan malaria
tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Malaria Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan RDT
f. Rujukan kasus Malaria untuk mendapatkan
pengobatan ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja
57
Judul Penemuan dan pengobatan Kasus Diare
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100 %
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Diare jika di perlukan
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja
58
Penemuan dan pengobatan Kasus
Judul
Pneumonia
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Pneomonia jika di perlukan
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja
6. Perkesmas
1. PKPR
Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
59
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak remaja
yang berada di sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah
cakupan siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan
siswa kelas 1SMU/SMK sederajat yang
diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan 1 Kali setahun
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan
murid kelas 1 SMU/SMK sederajat yang
diperiksa kesehatannya melalui penjaringan
kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan
murid kelas 1 SMU/SMK sederajat di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 80%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & Petugas UKS dan Koordinator Remaja
Pengukur Kinerja
60
Frekuensi Pengumpulan 1 Tahun sekali
data
Periode Analisa Setiap Tahun
Numerator Jumlah penduduk Usia 65 tahun ke atas (Usila)
yang mendapatkan layanan home care pada
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas (Usila)
di wilayah kerja Puskesmas
Sumber data Data kunjungan home care Lansia
Target 100%
Pendataan penduduk usia 65 tahun ke atas
Langkah Kegiatan
(Usila)
Layanan home care pada penduduk usia 65
tahun ke atas (Usila)
Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Pemegang program usaha kesehatan Usila
b) Posyandu Lansia
Judul Jumlah Posyandu usila
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
Usila puskesmas dalam melindungi usia lanjut
sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Jumlah Posyandu usila adalah jumlah posyandu
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posynadu usila di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Lembar laporan Promkes
Target 100% (6 Posyandu)
Langkah kegiatan a. pendataan posyandu lansia
b. pengadaan posyandu lansia
c. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Koordinator program Usila
Pengukur Kinerja
61
Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD
Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa
yang meliputi, promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative pada gangguan mental emosional,
psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Operasional Cakupan penanganan Pasien terdeteksi
gangguan kesehatan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan
Jiwa yang ditangani di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan
kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program
jiwa, Register Pasien Harian
Target 100%
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan,
kunjungan rumah, pencatatan dan pelaporan,
rujukan, monev
Penanggungjawab Koordinator Keswa
62
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program
jiwa, Register Pasien Harian
Target 2%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan,
koordinasi LS
Penanggungjawab & Koordinator Keswa
Pengukur Kinerja
63
Judul Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman
Obat Keluarga
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan -
Definisi Operasional Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat
Keluarga adalah jumlah kelompok TOGA yang
mendapatkan pembinaan cara penggunaan dan
manfaat tanaman dari petugas Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok TOGA yang mendapat
pembinaan kesehatan kerja dari petugas
Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh kelompok TOGA yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP2RP, laporan promkes dan kunjungan
lapangan Kestrad
Target 20 %
Langkah Kegiatan • pendataan kelompok TOGA di
masyarakat
• Penyuluhan kesehatan (penggunaan
dan manfaat Toga)
• pencatatan dan pelaporan
• monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab SUB KOR TOGA
pengumpulan data
64
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Petugas UKS.
pengumpulan data
65
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan pada hari
kerja di setiap Puskesmas
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya
pelayanan unit pelayanan pemeriksaan umum
oleh petugas, Jam buka antara pukul 08.00 s.d.
14.30 setiap hari senin-kamis, pukul 08.00-
14.00 pada hari jum’at dan sabtu
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari pelayanan yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari pelayanan rawat jalan dalam satu
bulan
Sumber data Finger Print petugas
Standar 100%
Penanggung jawab TIM MUTU UKP
pengumpul data
66
4) Pasien Tindakan dengan informed concent
Pasien Tindakan dengan informed concent
Judul
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta dibubuhi
tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas yang
berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis yang
dilakukan.
Definisi Pasien Tindakan dengan informed concent adalah persetujuan
Operasional tertulis yang dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis
tindakan medis yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara pihak
pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai standar
yang dilengkapi dengan informed concent dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai standar
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Penanggungjawab PJ UKP dan Tim Kendali Mutu
& Pengukur
Kinerja
67
Sumber data Data Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Tindakan
68
bulan
Denominator Jumlah seluruh tempat tidur yang tersedia
Sumber data Register pasien rawat inap
Standar 60%
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
69
pengumpul data mulut
70
Sumber data Data kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Gawat Darurat
pengumpul data
5.Gizi UKP
1) Jumlah makanan yang disediakan habis di makan oleh pasien
71
Numerator Persentase jumlah seluruh makanan yang
dihabiskan
Denominator Jumlah waktu makan selama perawatan
Sumber data Buku distribusi makanan
Standar 100%
Penanggung jawab Petugas Gizi
pengumpul data
72
data
Periode analisis Selama perawatan
Numerator Ketepatan waktu pemberian makanan
Denominator Jumlah waktu dalam 1 bulan
Sumber data Buku distribusi makanan
Standar 100%
Penanggung jawab Petugas Gizi
6.Pelayanan Persalinan
1) Pemberi Pelayanan sesuai kompetensi
73
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Sumber data Daftar Tilik
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu
pengumpul data
74
Numerator Jumlah petugas yang sesuai kompetensi
Denominator Jumlah seluruh petugas yang ada di unit pelayanan
kesehatan Ibu dan KB
Sumber data Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Kesehatan Ibu dan KB
9.Pelayanan Farmasi
75
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang
disurvei dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang
disurvei
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
Farmasi
76
2) Tidak terjadi kesalahan Pemberian hasil laboratorium
77
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 5
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans : Senin
(EWARS) : tanggal 5
10.Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12.Laporan Kesehatan mata : tanggal 5
13.Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
14.Laporan kegiatan kesehatan
olahraga : tanggal 5
15.Laporan kegiatan Gigi/UKGS : tanggal 5
16.Laporan kegiatan PKPR : tanggal 5
17.Laporan UKK
Langkah Keg. koordinasi lintas program
Penanggungjawab & SP2TP
Pengukur Kinerja
78
Penanggungjawab & SP2TP
Pengukur Kinerja
79
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
Numerator dilakukan minimal 1 bulan dan tiga bulan
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya
disusun dalam 1 bulan dan tiga bulan
Sumber data Pemegang program esensial dan pengembangan
Target 100%
Langkah Kegiatan diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap
yaitu:Lokakarya Mini Bulanan/Tribulan yang
pertama, Lokakarya Mini
Bulanan/TribulanRutin
Penanggungjawab & Kepala UPTD
Pengukur Kinerja
80
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu
sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya
diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun
Sumber data SBBK
Target 100%
81
Frekuensi Pengumpulan 6 bulan
data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah obat yang keluar dan masuk di stiap
unit kerja yang ada PKM
Denominator Seluruh Jumlah obat yang keluar dan masuk
yang ada PKM
Sumber data Buku standar Farmasi
Target 100%
Penanggungjawab Farmasi
3.Manajemen Keuangan
1)Pencatatan Keuangan
Judul Pencatatan Keuangan
Dimensi Mutu Efektivitas, Ketepatan, relevan
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan
PKM
Definisi Operasional Tindakan mengadakan pencatatan secara teratur
dan sistematis segala transaksi keuangan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan
sebelum tanggal setiap bulan berikutnya dalam
1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus
diselesaikan dalam 1 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran
keuangan, mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjawab & Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
Pengukur Kinerja
82
menggunakan pedoman yang berlaku
4.Manajemen Ketenagakerjaan
1)Membuat daftar atau catatan kepegawaian petugas
Membuat daftar atau catatan kepegawaian
Judul
petugas
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tertip Dokumentasi
Definisi Operasional Kegiatan yang di lakuaka untuk mengumpulkan
catatatan kepegawaian oleh bagian
kepegawaian
Frekuensi Pengumpulan 1 Tahun
data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Laporan catatatn kepegawaian yang lengkap
dan dilakukan minimal 1 tahun 1 kali
Denominator Seluruh Laporan catatatn kepegawaian yang
lengkap dan dilakukan minimal 1 tahun 1 kali
Sumber data Seluruh Pegawaian puskesmas
Target 85%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data kepegawaian
Penanggungjawab & Kepala Bagian Tata Usaha
Pengukur Kinerja
83
Membuat Uraian Tugas Dan Tanggung
Judul
Jawab Setiap Petugas
Definisi Operasional adalah sasaran utama atau pekerjaan yang
dibebankan kepada Petugas Puskesmas untuk
dicapai dan dilakukan.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Semua pegai puskesmas sesuai dengan profesi
84