Anda di halaman 1dari 84

LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

UPTD PUSKESMAS TALANGPADANG


KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TALANGPADANG
TAHUN 201g
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadapan Allah SWT karena berkat Rahmat Nya
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Talangpadang, dapat disusun sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan minimal tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar, yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal.SPM adalah pertanggungjawaban mutu pelayanan
yang ingin diberikan kepada masyarakat pengguna, hakekatnya mutu pelayanan harus
memiliki standar mutu yang jelas, artinya setiap jenis pelayanan yang diberikan harus
jelas indikatornya dan jelas pula standarnya. Dengan demikian maka pengguna jasa
akan bisa membedakan mana pelayanan yang baik dan mana yang tidak.
Akhirnya disampaikan terimakasih kepada pimpinan, seluruh staff dan semua
pihak yang terlibat langsung dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)..
Disadari banyak sekali kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, kritik dan
saran semua pihak yang terkait sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.

Talangpadang , November 2018


Kepala UPTD PuskesmasTalangpadang

EMWINARTO,SKM,MM
NIP. 19760716 199502 1001

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………… 1


KATA PENGANTAR …………….…………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………..……………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 4
A. Latar belakang …............................................................... 4
B. Maksud danTujuan……………………………………….. 5
C. Pengertian…………………………………………………. 5
D Landasan hukum………………………………………….. 6
E Sistematika dokumen…...………………………………… 8
BAB II. REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2016,TAHUN 2017
DAN SEMESTER 1 TAHUN
2018………………………………………………………………………………..9
BAB III . RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2018 SAMPAI
DENGAN TAHUN 2023………………………………………….…………….. 14
3.1 Upaya kesehatan masyarakat esensial ( dasar)…………. 14
3.2 Upaya kesehatan masyarakat pengembangan ………….. 14
3.3 Upaya kesehatan perorangan ………………………….. 15
3.4 Upaya kesehatan pengembangan ……………………… 15
3.5 Indikator dan target SPM ………………………………. 15
BAB IV SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA. ………………………….. 16
A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN
SPM……………………………………………………. 16
B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN
MONITORING SPM …………………………………. 24

BAB V
PENUTUP…………………………………....................................................... 25
LAMPIRAN …………………………………………………………………... 26

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

3
UPTD Puskesmas Talangpadang Kabupaten Tanggamus sebagai bagian dari
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam memberikan pelayanannya dituntut
untuk mewujudkan Good Governance sesuai tuntutan yang harus dipenuhi oleh
lembaga pemerintah dewasa ini.Dibidang kesehatan anggaran berbasis kinerja lebih
menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai
masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan
manajemen keuangan baik di sektor publik maupun dalam peningkatan standar
pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLUD), Standar Pelayanan Minimal (SPM)
adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan BLUD
kepada masyarakat. Dengan demikian SPM adalah tolok ukur keberhasilan suatu
institusi PPK-BLUD, hal ini merupakan kewajiban utama bagi seluruh institusi PPK-
BLUD dalam memberikan pelayanannya kepada publik atau masyarakat.
Standar Pelayanan Minimal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun
2005adalah ketentuan minimal tentang jenis dan mutu pelayanan dasar, yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.SPM
adalah pertanggungjawaban mutu pelayanan yang ingin diberikan kepada masyarakat
pengguna, hakekatnya mutu pelayanan harus memiliki standar mutu yang jelas, artinya
setiap jenis pelayanan yang diberikan harus jelas indikatornya dan jelas pula standarnya.
Dengan demikian maka pengguna jasa akan bisa membedakan mana pelayanan yang
baik dan mana yang tidak. SPM harus dapat memberikan gambaran kemampuan UPTD
Puskesmas Talangpadang Kabupaten Tanggamus dalam pengelolaan dan pengendalian
kualitas pelayanan administratif yang harus dipenuhi oleh UPTD Puskesmas, yaitu
adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM).

B. Maksud dan Tujuan :

4
1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan
atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur
kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.

2. Tujuan :

Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan


kesehatan yang bermutu dan terjangkau dengan tetap mengedepankan
masalah aksesibilitas masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat
diwilayah cakupan.

C. Pengertian :

1. Umum :
a. Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Talangpadang Kabupaten
Tanggamus
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolok ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan yang merupakan
urusan wajib daerah.

d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk


mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan
pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.

2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan
pelayanan, kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja tersebut
perlu diukur

5
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap
indikator kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam
rumus indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-UndangNomor 40 tahun 2004 tentang SJSN (lembaran negara RI
tahun 2004 Nomor 150, tambahan lembaran negara RI Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran
negara RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor
5063);
4. Undang-UndangNomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS (lembaran negara RI
tahun 2011 Nomor116, tambahan lembaran negara RI Nomor 5256);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258, Tahun
2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

6
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/ Menkes / 52 / 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 -2019;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
14. Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 13 Tahun 2006; dan perubahannya
no 59 tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan
daerah;Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional);
17. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2016 tentang SPM ( Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan );
18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 5 tahun 2012 tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan;
19. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembebasan
Biaya Pelayanan Kesehatan Dasar;

7
20. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 46 tahun 2017 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Tanggamus;
21. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor B.56/27/08/2017 tentang izin
Operasional Puskesmas;
22. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 14 tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Tanggamus.

E. Sistematika dokumen SPM disusun dalam bentuk :


1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Pengertian umum dan khusus
d. Landasan Hukum
2. Bab II Realisasi Standar Pelayanan Minimal Puskesmas di UPTD
Puskesmas Talangpadang Kabupaten Tanggamus Tahun 2016 ,
Tahun 2017 dan semester 1 Tahun 2018
3. Bab III Rencana Standar Pelayanan Minimal Puskesmas di UPTD
Puskesmas Talangpadang Kabupaten TangamusTahun 2018-2023
4. Bab IV Sistem Akuntabilitas Kinerja
A. Rencana Kegiatan Dan Penganggaran SPM
B. Pengukuran Capaian Kinerja dan Monitoring SPM
5. Bab V Penutup
6. Lampiran

BAB II
REALISASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL
UPTD PUSKESMAS TALANGPADANGKABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2016, TAHUN 2017 DAN SEMESTER 1 TAHUN 2018

8
Hasil pencapaian program berdasarkan sumber daya di UPTD Puskesmas
Talangpadang Kabupaten tanggamus Tahun 2016 dan 2017 dalam tabel sebagaimana
tercantum di bawah ini:

2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

STANDAR PELAYANAN MINIMAL WAJIB


I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Cakupan
Kunjungan ibu 96 % 97% 45% 95% 95% 95% 100%
hamil K4
2. Cakupan
komplikasi
83 % 84% 55% 80% 80% 80% 100%
kebidanan yang
ditangani
3. Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
nakes yang 97 % 98 % 47% 90% 90% 90% 100%
memiliki
kompetensi
kebidanan
4. Cakupan pelayanan
94% 98% 46% 90% 90% 90% 100%
nifas
5. Cakupan neonatus
dengan komplikasi 75 % 80 % 34% 80% 80% 80% 100%
yang ditangani
6. Cakupan
88% 88% 50% 90% 90% 90% 100%
kunjungan bayi
7. Cakupan desa
Universal Child
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Immunization
(UCI)
8. Cakupan pelayanan
82% 85 % 64% 90% 90% 90% 100%
anak balita
9. Cakupan
pemberian MP ASI
pada anak usia 6 – 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
24 bulan keluarga
miskin

9
2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

10. Cakupan balita gizi


buruk mendapat 0% 0% 0% 100% 100% 100% 100%
perawatan
11. Cakupan
penjaringan
100% 100% 60% 100% 100% 100% 100%
kesehatan siswa
baru masuk SD /MI
12. Cakupan peserta
70% 70% 70% 70% 70% 70% 100%
KB aktif
13 Cakupan penemuan
dan penanganan
penderita :
a. AFP rate per
100.000 penduduk 0 kss 0 kss 0 kss 1 kss 1 kss 1 kss
< 15 tahun
b. Cakupan
penemuan 11,29
100 % 100% 100% 100% 100%
penderita %
pneumonia balita
c. cakupan
penemuan pasien 65,28
100% 75% 100% 100% 100% 100%
baru TB BTA %
positif
d.Cakupan DBD
100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang ditangani
e. Penemuan
100% 100% 44 % 100% 100% 100%
penderita diare
f. Pelayanan
100% 100% 50% 100% 100% 100% 100%
kesehatan dasar
II. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN
PENUNJANG
1. Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan 100% 100% 50% 100% 100% 100%
pasien miskin
III PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Cakupan Desa
100% 100% 100% 80% 80% 80%
Siaga Aktif
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAMBAHAN
I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Pelayanan

10
2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

Kesehatan Ibu dan


Bayi
a. Persentase
Cakupan BBLR 100% 100% 100% 100% 100%
ditangani
2. Pelayanan
Kesehatan Anak
Pra Sekolah Dan
Usia Sekolah
a.Cakupan DDTK
anak balita dan Pra 86% 88% 50% 90% 90% 100%
sekolah
b.Cakupan
Pelayanan 82% 86% 42% 80% 80% 100%
kesehatan remaja
3. Pelayanan
Pengobatan /
Perawatan
a. Cakupan rawat
27% 25% 27% 15% 15%
jalan
b.Cakupan rawat 70,28 42,17
inap 65% 60% 60%
% %
4. Pelayanan
Kesehatan jiwa
a. Cakupan
gangguan jiwa
12,5% 13,7% 17% 15% 15% 100%
disarana pelayanan
kes.umum
5. Pelayanan
Kesehatan Usia
Lanjut
a. Cakupan
pelayanan
kesehatan pra usia 100% 100% 52% 75% 75% 100%
lanjut dan usia
lanjut
II. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemantauan
Pertumbuhan
Balita

11
2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

a.Balita naik berat


90,9% 98,6% 91,4% 90% 90% 100%
badannya (N/D)
2. Pelayanan Gizi
a.Cakupan Balita
mendapat kapsul 90,29 85,61 96,03
95% 95% 100%
vitamin A 2 x % % %
Pertahun
b.Cakupan ibu 97,33 45,32
hamil mendapat 90 96% 100% 100% 100%
tablet Fe % %
III. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
1. Pelayanan
Obstetrik dan
neonatal emergensi
dasar komprehensif
Bumil resti yang
28,8% 16% 20% 100% 100%
dirujuk
IV. PEMBERANTASAN PENYAKIT
1. Pencegahan dan
pemberantasan
malaria
Penyakit malaria
100% 100% 100% 100% 100%
diobati
2. Pencegahan dan
pemberantasan
kusta
Penderita kusta (PB
dan MB) yang 100% 100% 100% 100% 100%
selesai berobat
3. P2 Filariasis
Kasus filariasis
0% 0% 0% 100% 100%
yang ditangani
V. KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
1. Institusi yang
dibina kesehatan 45,6% 63% 64% 70% 70%
lingkungan
2. Rumah / bangunan
bebas jentik 75% 87% 88% 95% 95%
nyamuk aides
3. Pelayanan Hygiene 70,2 70,31 70,52 80% 80%

12
2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

sanitasi TTU
% % %
memenuhi syarat
VI. PROMOSI KESEHATAN
1. PHBS
a.Rumah tangga
65% 66% 67% 65% 65%
sehat
b.Bayi mendapat 79,75 75,95 59,86
ASI Ekslusif 80% 80%
% % %
c. Desa dengan 95,50 98,50
garam yodium baik 93% % %
100% 100%
VII PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAH
GUNAAN NAPZA
Upaya penyuluhan
Napza oleh petugas 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan
VIII PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN
PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
1. Ketersediaan obat
80% 71% 75% 100% 100%
sesuai standar
2. Pengadaan obat
0% 0% 0% 100% 100%
essensial
3. Pengadaan obat
0% 0% 0% 98% 98%
generik
4. Penulisan resep
98% 98% 100% 90% 90%
obat generik
INDIKATOR INDONESIA SEHAT
I. MORBIDITAS
1. Angka kesembuhan
penderita TB Paru 85% 100% 100% 85% 85% 100%
BTA (+)
2. Angka kesakitan
100% 100% 100% 100% 100%
DBD ditangani
II. KESEHATAN
LINGKUNGAN
Rumah sehat 68,8% 75 % 77% 90% 90%
III. PERILAKU
HIDUP
MASYARAKAT
Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 100%
IV KONTRIBUSI

13
2018Renstra Dinkes Tahun

Kemenkes Tahun 2016SPM


Renstra Dinkes Tahun 2016

Renstra Dinkes Tahun 2017


Pencapain Semester 1 2018
Pencapaian 2017 (%)
Pencapaian 2016 (%)
Kegiatan
No

SEKTOR
TERKAIT
1. Keluarga memiliki
akses terhadap air 55% 77% 79% 100% 100%
bersih

BAB III
RENCANA STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS
TALANGPADANG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2018 SAMPAI DENGAN TAHUN 2023

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal.SPM menyangkut tentang pelayanan apa saja yang harus
dilakukan sesuai dengan target dan indikator setiap standar pelayanan. SPM dan
indikator penilaian UPTD Puskesmas meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
(dasar), Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, dan Upaya Kesehatan
Perorangan serta Penunjang

3.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (dasar)

Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai
daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Upaya kesehatan ini
harus diselenggarakan oleh setiap UPTD Puskesmas untuk mendukung
pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Adapun Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (dasar) meliputi :

14
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Perkesmas

3.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan adalah upaya kesehatan yang di


tetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang di temukan di masyarakat
yang kegiatannya memerlukan upaya yang bersifat inovatif dan /atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah
kesehatan, kekhususan di wilayah kerja Puskesmas yang bersangkutan serta
potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas tersebut.
Adapun Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut meliputi :
a. Pelayanan kesehatan remaja
b. Pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan kesehatan lansia
d. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat desa
e. Pelayanan KesehatanTradisoinal

3.3 Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya Kesehatan Perorangan, dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional


Prosedur (SOP) dan standar pelayanan meliputi :

a. Pelayanan Rawat Inap


b. Pelayanan Gawat Darurat
c. Pelayanan persalinan
d. Pelayanan Rawat Jalan

3.4 Upaya Kesehatan Penunjang


Upaya kesehatan penunjang merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya
Kesehatan Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan yang meliputi
a) Managemen Puskesmas
b) Pelayanan Farmasi
c) Pelayanan Laboratorium

15
3.5 Indikator Dan Target SPM

Untuk indikator dan target SPM mengikuti kebijakan Pemerintah dimana


indikator dan pemerintah sama secara nasional. Sedangkan untuk indikator dan
target tambahan mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten
Tanggamus yang hal ini Dinas Kesehatan Tanggamus dalam menyusun indikator
dan target capaian program yang meningkatkan Mutu Unit Kerja.
Sasaran mutu unit kerja yang selanjutnya ditetapkan sebagai Standar
Pelayanan Minimal merupakan sesuatu yang harus dicapai oleh unit kerja serta
harus dijadikan dasar penetapan rencana manajemen mutu sebagai suatu
parameter yang dilengkapi dengan dokumen mutu pendukung.
Indikator dan target Upaya Kesehatan Wajib di Puskesmas Talangpadang
Kabupaten Tanggamus Tahun 2018-2023 sebagaimana tersebut dalam lampiran
1.

BAB IV
SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA

A. RENCANA KEGIATAN DAN PENGANGGARAN SPM


Rencana kegiatan dan penganggaran yang mendukung tercapaian target SPM
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN


O
Bantuan Operasional Kesehatan (
1 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
2 Pemberian PMT untuk Bumil KEK
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
3 Penjaringan Bumil resti
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
4 Pemantauan Bumil resti
BOK )
Peningkatan Kapasitas Nakes untuk Bantuan Operasional Kesehatan (
5
Penangan bayi baru lahir BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
6 Sweeping Kunjungan Ibu Hamil ke-4
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Sweeping Kunjungan Nifas
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
8 Kunjungan neonatus resti
BOK )
9 Screning Anemia, HIV, HSAG, Malaria Bantuan Operasional Kesehatan (

16
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Pertemuan Revitalisasi Penggunaan Buku Bantuan Operasional Kesehatan (
10
KIA BOK )
Revitalisasi Pemanfaatan Buku KIA KIA
Bantuan Operasional Kesehatan (
11 Sebagai Data Dasar dan Informasi di
BOK )
Keluarga
Pertemuan Bulan Sayang Ibu dan Anak Bantuan Operasional Kesehatan (
12
Kabupaten Tanggamus BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
13 Konsultasi Program KIA
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
14 Pemantauan dan Pemeriksaan Bayi Resti
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
15 Pemberian PMT Penyuluhan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
16 Pemberian PMT Pemulihan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
17 Pelacakan Balita KEP
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
18 Pemantauan Balita BGM
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
29 Distribusi Pemberian MP ASI
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
20 SDIDTK balita & Apras ke PAUD/TK
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
21 Sweeping Vitamin A
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
22 Survei Garam Yodium
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
23 Konsultasi Program GIZI
BOK )
In House Trainning Tenaga Pelaksana Gizi Bantuan Operasional Kesehatan (
25
Puskesmas BOK )
Validasi data stunting ( pengukuran
Bantuan Operasional Kesehatan (
26 Antrropometri ulang Penyuluhan stunting
BOK )
dan penentuan status Gizi )
Pelatihan Praktik PMBA (Pemberian
Bantuan Operasional Kesehatan (
27 Makanan Bayi dan Anak) bagi Kader
BOK )
Posyandu
Bantuan Operasional Kesehatan (
28 Pelatihan Dokter Kecil
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
29 Penjaringan Peserta Didik (Kelas 1,7,10)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
30 Pemeriksaan Berkala Peserta Didik
BOK )
Peningkatan Kapasitas Kader Konselor Bantuan Operasional Kesehatan (
31
sebaya dan Pembinaan PKPR BOK )

17
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Edukasi Distribusi dan Pemantauan Tablet Bantuan Operasional Kesehatan (
32
Fe Remaja Putri BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
33 Pemeriksaan garam Beryodium di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
34 Pembinaan UKS di sekolah
BOK )
Pertemuan Evaluasi Kegiatan Penjaringan Bantuan Operasional Kesehatan (
35
Anak Usia Sekolah BOK )
Pertemuan Evaluasi Program Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (
36
Kesehatan Reproduksi Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
37 Konsultasi Program UKS
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
38 Konsultasi Program Remaja
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
39 Pelaksanaan BIAS DT /TT
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
40 Sweeping BIAS DT/TT
BOK )
Pertemuan Penguatan Kapasitas Kader
Bantuan Operasional Kesehatan (
41 Posyandu dalam Rangka Akselerasi
BOK )
Pncapaian Desa Uci
Bantuan Operasional Kesehatan (
42 Pelaksanaan Posyandu Balita
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
43 Pelacakan Kasus KIPI
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
44 Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
45 Pertemuan safe injeksi program imunisasi
BOK )
Pertemuan Akselerasi Pencapaian Universal Bantuan Operasional Kesehatan (
46
Child BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
47 Konsultasi Program Imunisasi
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
48 Pengambilan Vaksin Rutin
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
49 Pengambilan Vaksin BIAS DT TT
BOK )
Kunjungan Rumah pada PUS Tidak Ber KB Bantuan Operasional Kesehatan (
50
Atau Drop Out BOK )
Pertemuan Evaluasi Program Pelayanan Bantuan Operasional Kesehatan (
51
Kesehatan Reproduksi Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
52 Pelayanan di Posyandu Lansia
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
53 Refresing Kader Lansia
BOK )
54 Pemantauan Lansia Resti Bantuan Operasional Kesehatan (

18
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
55 Konsultasi Program Usila
BOK )
Inspeksi kesling Tempat-Tempat Umum Bantuan Operasional Kesehatan (
56
(TTU) BOK )
Inspeksi kesling Tempat Pengelolaan Bantuan Operasional Kesehatan (
57
Makanan (TPM) BOK )
Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana Air Bantuan Operasional Kesehatan (
58
Minum BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
59 Pemantauan dan pembinaan rumah sehat
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
60 Sosialisasti STBM Tingkat Kecamatan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
61 Orientasi Penjamah Makanan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
62 Refreshing Kader Kesling
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
63 Pemicuan STBM
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
64 Implementasi Higiene Sanitasi di RT dan SD
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
65 Pembinaan MPAPHAST di Sekolah Sehat
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
66 Verivikasi Desa ODF
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
67 Deklarasi Desa ODF
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
68 Pelatihan Teknis Sanitasi Sederhana
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
69 Verivikasi Desa Menuju SBS
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
70 Pembinaan POS UKK
BOK )
Workshop Pengelolaan Limbah Pada Bantuan Operasional Kesehatan (
71
Fasilitas Pelayanan Kesehatan BOK )
Pertemuan Monev Update Program Sanitasi Bantuan Operasional Kesehatan (
72
Berbasis Website BOK )
Orientasi Penguatan SDM Kesling bagi Bantuan Operasional Kesehatan (
73
Petugas Puskesmas BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
74 Pertemuan Penyuluhan Keamanan Pangan
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
75 Konsultasi Program Kesling
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
76 Pembinaan dan Orientasi Kader PHBS
BOK )
77 Sosialisasi GERMAS / Gema Cermat Bantuan Operasional Kesehatan (

19
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
78 Monitoring PHBS di Tatanan RT
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
79 Monitoring PHBS di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
80 Survei Mawas diri (SMD)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
81 Musyawarah Masyarakat desa (MMD)
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
82 Refresing Kader Posyandu
BOK )
Penggerak Masyarakat Untk Mendukung Bantuan Operasional Kesehatan (
83
Program Cuci Tangan Pakai Sabun BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
84 Pembinaan Saka Bakti Husada
BOK )
Pertemuan Evaluasi Program dan
Peningkatan Kapasitas Petugas Promosi Bantuan Operasional Kesehatan (
85
Kesehatan Puskemas dan Rumah Sakit se BOK )
Kab Tanggamus
Bantuan Operasional Kesehatan (
86 Workshop Standar Pelayanan Kefarmasian
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
87 Konsultasi Program Promkes
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
88 Konsultasi Program Farmasi
BOK )
Sosialisasi tentang Penyakit Menular Bantuan Operasional Kesehatan (
89
Kepada Masyarakat BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
90 Penyuluhan ABAT HIV /AIDS di Sekolah
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
91 Penemuan dan pencegahan dini scr aktif TB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
92 Workshop Petugas Laboratorium
BOK )
Workshop Program Pencegahan dan Bantuan Operasional Kesehatan (
93
Pengendalian Penyakit menular BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
94 Pertemuan P2B2
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
95 Konsultasi Program P2M
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
96 Konsultasi Program TB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
97 Pengambilan Obat TB dan Logistik LAB
BOK )
Pertemuan Pemetaan Wilayah Resektif TB
Bantuan Operasional Kesehatan (
98 Tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan Kab
BOK )
Tanggamus

20
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Pertemuan Advokasi Lintas Sektor Dalam Bantuan Operasional Kesehatan (
99
Rangka Penanggulangan DBD BOK )
10 Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Kanker Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Serviks dan Payudara BOK )
10 Penguatan Petugas dalam rangka Bantuan Operasional Kesehatan (
1 Penanganan Kesehatan Jiwa. BOK )
Pertemuan Validasi data Program Hepatitis
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
dan Ispa Tingkat Puskesmas Dinas
2 BOK )
Kesehatan Kabupaten Tanggamus
Pertemuan Program TB Dalam Rangka
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Peningkatan Pertemuan Tingkat Puskesmas
3 BOK )
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus
Pertemuan Penguatan Manajemen Program
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
HIV Tingkat Puskesmas Dinas Kesehatan
4 BOK )
Kabupaten Tanggamus
10 Pertemuan Program ISPA Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Puskesmas Dinas Kesehatan BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
6 Pertemuan Tatalaksana Kasus Kusta BOK )
10 Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Tular Vektor dan Zoonotik BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Penyuluhan Penyakit Menular di Sekolah
8 BOK )
10 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
9 BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
110 Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
111 SKD KLB
BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
112 Refresing Kader Jumantik
BOK )
Konsultasi dan Pengiriman Sampel Penyakit Bantuan Operasional Kesehatan (
113
Potensial Wabah BOK )
Pertemuan Evaluasi kegiatan penggerak 1 Bantuan Operasional Kesehatan (
114
rumah 1 jumantik BOK )
Pertemuan Penguat sistem Survailans Bantuan Operasional Kesehatan (
115
Terpadu BOK )
Bantuan Operasional Kesehatan (
116 Pertemuan Pembentukan Kader Posbindu
BOK )
Pembinaan Kawasan tanpa rokok di sekolah Bantuan Operasional Kesehatan (
117
Transport Petugas BOK )
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (
118
Pengendali PTM BOK )
Pertemuan Penguatan Sistem Kewaspadaan Bantuan Operasional Kesehatan (
119
Diri Pada Respon (SKDR) BOK )
12 Konsultasi Program PTM Bantuan Operasional Kesehatan (

21
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
0 BOK )
Pertemuan Penguatan Petugas dalam rangka
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pelayanan kesehatan pada penderita DM dan
1 BOK )
Hipertensi
12 Pertemuan Sosialisasi Program Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan (
2 Jiwa BOK )
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
3 Sosialisasi Pengobatan Tradisional BOK )
12 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Program Kestrad
4 BOK )
12 Pembentukan Kader ASMAN TOGA dan Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Akupuntur BOK )
12 Workshop TOGA dan Akupuntur Bagi Bantuan Operasional Kesehatan (
6 Petugas Puskesmas BOK )
12 Pertemuan Pemegang Program Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Tradisional Puskesmas BOK )
12 Sikat Gigi Masal Untuk Siwa Siswi Kelas 1 Bantuan Operasional Kesehatan (
8 dan 2 BOK )
12 Puskesmas Keliling dengan Promotif dan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 Preventif BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pembinaan Pustu
0 BOK )
13 Sosialisai Tatakelola Sistem Rujukan Bantuan Operasional Kesehatan (
1 Obstetri Ginekologi BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Petugas Gigi Mulut Puskesmas
2 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Pengelola Program Perkesmas
3 BOK )
13 Pertemuan Peningkatan Program Jaminan Bantuan Operasional Kesehatan (
4 Kesehatan Nasional BOK )
13 Pertemuan Deseminasi Program Jaminan Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Kesehatan Nasional BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan JKN
6 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Advokasi dan Sosialisasi JKN Lintas Sektor
7 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Validasi dan Aspak
8 BOK )
13 Bantuan Operasional Kesehatan (
Penyelia Fasilitas Ke BPS
9 BOK )
14
Pendataan PIS-PK Bantuan Operasional Kesehatan (
0
BOK )

22
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
Bantuan Operasional Kesehatan (
Kegiatan Pengelolaan dan Analisa data, BOK )
14
Sistem informasi dan pelaporan Puskesmas
1
terkait PIS PK
14 Kegiatan intervensi analisa masalah Bantuan Operasional Kesehatan (
2 kesehatan dan RTL BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Evaluasi PIS PK
3 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Kegiatan Intervensi
4 BOK )
14 Pertemuan Penyusunan dan Evaluasi Bantuan Operasional Kesehatan (
5 Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) BOK )
14 Pertemuan Penyusunan Perencanaan Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
6 (PTP) BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Lokakarya Mini Puskesmas Bulanan
7 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Lokakarya Mini Puskesmas Tri Bulanan
8 BOK )
14 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Evaluasi Pencapaian SPM
9 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Dukungan Administrasi BOK
0 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Administrasi Farmasi
1 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Administrasi Iventaris
2 BOK )
15 Pertemuan Sosialisasi BOK Kab Tanggamus Bantuan Operasional Kesehatan (
3 Tahun 2018 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Penggerakan dan Evaluasi BOK
4 BOK )
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Teknis Keuangan BOK
5 BOK )
Pertemuan Bimbingan Teknis Manajemen
15 Bantuan Operasional Kesehatan (
Puskesmas Dalam Mendukung Program
6 BOK )
BOK
15 Pertemuan Bimbingan Teknis Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (
7 Keuangan Untuk Mendukung Program BOK BOK )
15 Pertemuan Penyusuan Perencanaan Tingkat Bantuan Operasional Kesehatan (
8 Puskesmas ( PTP ) BOK )
15 Pertemuana Penyusunan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 Semesteran dan Akhir Tahun BOK )
16 Pertemuan Perencanaan RKA BOK Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Puskesmas Kab. Tanggamus BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Bendahara BOK
1 BOK )
16 Kegiatan Sosialisasi Renstra Bantuan Operasional Kesehatan (

23
N RENCANA KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
O
2 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Penyusunan Resntra
3 BOK )
16 Rencana Aksi Daerah ( RAD ) tentang Bantuan Operasional Kesehatan (
4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi Ka. UPT
5 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Konsultasi dan Laporan Program Iventaris
6 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Workshop Petugas Rekam Medis
7 BOK )
16 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pertemuan Validasi Data SIHA Puskesmas
8 BOK )
16 Pertemuan Perencanaan RKA Perubahan Bantuan Operasional Kesehatan (
9 BOK Puskesmas Kab. Tanggamus th 2018 BOK )
17 Pertemuan Akselerasi Pencapaian SPM Dan Bantuan Operasional Kesehatan (
0 Evaluasi Program Kesehatan BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
19. Sosialisasi Tata Kelola Rekam Medis
1 BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pengiriman Laporan SP2TP
2 BOK )
17 Bantuan Operasional Kesehatan (
Pengiriman Laporan BIAS
3 BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17 Kesehatan Nasional ( JKN ),
Dukungan Administrasi Puskesmas
4 Bantuan Operasional Kesehatan (
BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17 Peningkatan Pelayanan Home care Kesehatan Nasional ( JKN ),
5 Bantuan Operasional Kesehatan (
BOK )
Dana Kapitasi Jaminan
17
Persalinan Kesehatan Nasional ( JKN ),
6
Jampersal

B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DAN MONITORING SPM


Standar pelayanan minimal pada masing masing unit pelayanan akan
digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja pelayanan untuk memudahkan
pengukurankinerja SPM, maka setiap aspek dalam SPM ditentukan profilnya
sebagaimana tersebut dalam Lampiran 2.

24
BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Talangpadang Kabupaten


Tanggamus merupakan standar pelayanan minimum Puskesmas dalam memberikan
batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh Puskesmas.
Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur, terbuka,
terjangkau, akuntabel dan bertahap. Di dalam SPM ada ketentuan tentang jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh oleh

25
setiap warga secara minimal dan secara lebih spesifik SPM merupakan tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan
minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya sebagai dasar
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Talangpadang Kabupaten
Tanggamus, melalui definisi operasional jenis pelayanan yang jelas, mutu pelayanan
yang terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap pelayanan, menuntut kinerja
pelayanan yang lebih baik sehingga dibuat indikator kerja sebagai sumber evaluasi
untuk mengadakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar
pelayanan minimal ini juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas
dan upaya kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan
keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan efisien
dengan menggunakan prinsip-prinsip yang baik. Pencapaian standar pelayanan
minimum juga menjadi tolak ukur bagaimana akses pelayanan yang sudah
dilaksanakan, bagaimana efektifitas / efisiensi juga keselamatan/ keamanan/
kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan, sehingga akan menghasilkan
kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis serta hubungan antar
manusia.

26
A. Standar Pelayanan Minimal Wajib (Permenkes No 43 Tahun 2016)
Jumlah ibu hamil yang
Pelayana mendapatkan
n pelayanan K4 sesuai
10 10 10 10 10 10
1 Kesehata 1 standar di fasilitas V V V
0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Ibu pelayanan kesehatan
Hamil milik pemerintah dan
swasta
Pelayana Jumlah ibu bersalin
n yang mendapatkan
10 10 10 10 10 10
2 Kesehata 2 pelayanan persalinan V V V
0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Ibu sesuai standar di
Bersalin fasilitas kesehatan
Pelayana Jumlah bayi baru lahir
n usia 0-28 hari yang
Kesehata mendapatkan 10 10 10 10 10 10
3 3 V V V
n Bayi pelayanan kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Baru bayi baru lahir sesuai
Lahir dengan standar
Jumlah balita 0-59
Pelayana bulan yang mendapat
n pelayanan kesehatan 10 10 10 10 10 10
4 4 V V V
Kesehata balita sesuai standar 0% 0% 0% 0% 0% 0%
n Balita dalam kurun waktu
satu tahun
Pelayana
Jumlah anak usia
n
pendidikan dasar kelas
Kesehata
1 dan 7 yang mendapat 10 10 10 10 10 10
5 n Pada 5 V V V
pelayanan skrining 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Usia
kesehatan di satuan
Pendidik
pendidikan dasar
an Dasar
Pelayana Jumlah pengunjung
n usia 15-59 tahun
Kesehata mendapat pelayanan 10 10 10 10 10 10
6 6 V V V
n Pada skrining kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
usia sesuai standar dalam
Produktif kurun waktu satu tahun
Jumlah pengunjung
Pelayana
berusia 60 tahun keatas
n
yang mendapat
Kesehata 10 10 10 10 10 10
7 7 skrining kesehatan V V V
n Pada 0% 0% 0% 0% 0% 0%
sesuai standar minimal
Usia
1 kali dalam kurun
Lanjut
waktu 1 tahun
Pelayana
Jumlah penderita
n
hipertensi yang
Kesehata
mendapatkan 10 10 10 10 10 10
8 n 8 V V V
pelayanan kesehatan 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Penderita
sesuai standar dalam
Hipertens
kurun waktu satu tahun
i
Pelayana
n
Jumlah penyandang
Kesehata
DM yang mendapatkan
n 10 10 10 10 10 10
9 9 pelayanan kesehatan V V V
Penderita 0% 0% 0% 0% 0% 0%
sesuai standar dalam 27
Diabetes
kurun waktu satu tahun
Melitus
Lampiran 2 :

A. URAIAN STANDART PELAYANAN MINIMAL WAJIB ( PERMENKES


Nomor 43 Tahun 2016 )

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4 Sesuai Standar

Judul Cakupan K-4 Ibu Hamil


Dimensi Mutu Keselamatan, Kontinuitas dan kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin
melalui penyediaan pelayanan antenatal.
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) sesuai
standar paling sedikit 4x di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di
fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3),
– Kohort ibu,
– (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1. Pendataan Bumil;
2. Pemeriksaan kehamilan (ANC);
3. Pengisian dan Pemanfaatan Buku KIA
4. Pencatatan dan Pelaporan;
5. Rujukan ANC jika diperlukan
Penanggungjawab Koordinator Program KIA – KB

2. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin

Cakupan pertolongan persalinan di Faskes


Judul Cakupan Persalinan di faskes
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

28
Tujuan Untuk mengurangi kesakitan dan kematian ibu maupun
bayinya dari proses kehamilan dan persalinan.
Definisi Operasional Cakupan pertolongan ibu bersalin sesuai standar (di faskes
oleh nakes berkompeten) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data

Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah ibu bersalin yang medapat pelayanan persalinan


sesuai standar di fasilitas kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bulin di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort ibu
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan 1) Pendataan ibu bersalin
2) Pelayanan persalinan,
3) Pengisian dan pemanfaatan buku KIA
4) Pencatatan dan pelaporan
5) Rujukan pertolongan persalinan jika diperlukan
Penanggungjawab & Koordinator Program KIA – KB
Pengukur Kinerja

3. Pelayanan Kesehatan Bayi baru Lahir

Cakupan Pelayanan Bayi Baru Lahir


Judul Cakupan pelayanan Bayi baru lahir
Dimensi Mutu Keselamatan dan kontinuitas
Tujuan Terpeliharanya kesehatan bayi umur 0-28 hari melalui
pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan
rumah.
Definisi Operasional Cakupan pelayanan bayi baru lahir adalah presentase bayi
baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

29
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan
pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar di
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Bayi
– Formulir MTBM
– Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)-KIA
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan bayi baru lahir
2. Pelayanan kesehatan bayi baru
lahir
3. Pengisian dan pemantauan
buku kia
4. Pencatatan dan pelaporan
5. Rujukan pertolongan kasus
komplikasi pada bayi baru lahir jika diperlukan
Penanggungjawab & Koordinator Program KIA – KB
Pengukur Kinerja

4. Pelayanan Kesehatan Balita

Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan balita sehat sesuai


standar
Judul Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan
balita sehat sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan Balita yang Mendapat Pelayanan Kesehatan balita
sehat sesuai standar adalah anak balita (0-59 bulan) yang
mendapat pelayanan kesehatan balita sehat sesuai standar
(penimbangan minimal 8 kali setahun, pengukuran
panjang/tinggi badab min 2 kali setahun, pemberian Vitamin
A 2 kali setahun dan imunisasi dasar lengkap)

30
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah balita 0-59 bulan yang mendapat pelayanan
kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah balita 0-59 bulan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Kohort anak balita,
3. Laporan rutin SKDN,
4. Buku KIA, KMS,
5. Pencatatan pada Pos PAUD.
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan Balita 0-59 bulan
2. Pemberian Pelayanan kesehatan balita
3. Pencatatan dan pelaporan

Penanggungjawab & Koordinator Program KIA – KB


Pengukur Kinerja

5. Pelayanan Kesehatan Pada Usia pendidikan dasar

Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Usia pendidikan Dasar


Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen puskesmas dalam
melindungi anak usia pendidikan dasar sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar
(kelas 1 dan kelas 7) sesuai standar (penilaian status gizi,
penilaian kesehatan gigi dan mulut, penilaian ketajaman
indera penglihatan dan penilaian ketajaman indera
pendengaran)
Frekuensi Pengumpulan Per 6 bulan
data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7 yang
mendapat pelaynan skrining kesehatan diwilayah kerja

31
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Kohort anak balita,
3. Laporan rutin SKDN,
4. Buku KIA, KMS,
5. Pencatatan pada Pos PAUD.
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan kelas 7
2. Pelaksanaan penjaringan kesehatan
3. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan
(rujukan jika diperlukan dan kie)
4. Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Dokter Umum
Pengukur Kinerja

6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif

Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat pelayanan skrining


kesehatan sesuai standar
Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program PTM
puskesmas dalam melindungi usia produktif sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar adalah cakupan
pelayanan skrining kesehatan warga negara usia 15-59 tahun
sesuai standar (deteksi kemungkinan obesitas, hipertensi,
diabetes mellitus, gangguan mental, ketajaman penglihatan,
ketajaman pendengaran, dan deteksi dini kanker payudara
dan Rahim) dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pengunjung usia 15-59 tahun mendapat pelayanan

32
Judul Cakupan pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah warga negara usia 15-59 tahun yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), laporan posbindu PTM, register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Skrining faktor risiko PTM
dan gangguan mental emosional dan perilaku
2. Konseling tentang faktor risiko
PTM dan Gangguan mental emosional dan perilaku
3. Pelatihan teknis petugas
skrining kesehatan bagi tenaga kesehtan dan petuga
pelaksanan (kader) Posbindu PTM
4. Penyedian sarana dan
prasarana skrining (Kit Posbindu PTM)
5. Pelatihan surveilans faktor
risiko PTM berbasis web
6. Pelayanan rujukan kasus ke
Fakses Tingkat pertama
7. Pencatatan dan Pelaporan
Faktor risiko PTM
8. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program PTM
Pengukur Kinerja

7. Upaya Pelayanan Kesehatan Lansia

Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang mendapatkan skrining


kesehatan sesuai standar
Judul Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program Usila
puskesmas dalam melindungi usia lanjut sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar adalah
presentase pengunjung berusia 60 tahun keatas yang
mendapat skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali

33
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua penduduk berusia 60 tahun ke atas yang ada
di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Laporan posyandu usila,
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan lansia
2. Skrining kesehatan lansia
3. Pemberian buku kesehatan lansia
4. Pelayanan rujukan
5. Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Koordinator Program Usila
Pengukur Kinerja

8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi


Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas dalam
melayani penderita Hipertensi sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Hipertensi adalah presentase
jumlah penderita Hipertensi yang mendapat Pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah estimasi penderita Hipertensi berdasarkan angka

34
Judul Cakupan Pelayanan Penderita Hipertensi
prevalensi Hiperetensi yang ada di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. Sp2tp (lb3),
2. Laporan posbindu ptm,
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan penderita hipertensi menurut wilayah kerja
FKTP
2. Melakukan skrining faktor risiko hipertensi untuk seluruh
pasien FKTP
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi
4. Melakukan rujukan ke FKRTL untuk pencegahan
komplikasi
5. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang hipertensi
bagi tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans
faktor risiko hipertensi berbasis web
6. Penyediaan peralatan kesehatan hipertensi
7. Penyediaan obat hipertens
8. Pencatatan dan pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program PTM
Pengukur Kinerja

9. Pelayanan Kesehatan penderita Diabetes mellitus

Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Millitus


Judul Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Melitus
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas dalam
melayani Penyandang Diabetes Melitus sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita Diabetes Malitus adalah
presentase jumlah penyandang Diabetes Melitus mendapat
Pelayanan kesehatan standar di wilayah kerja puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan

35
Judul Cakupan Pelayanan Penderita Diabetes Melitus
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Penyandang DM yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM
Nasional yang ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Laporan posbindu PTM
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan penderita dm menurut wilayah kerja fktp
2. Melakukan skrining faktor risiko dm untuk seluruh pasien
fktp
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa
edukasi tentang diet makanan dan aktivitas fisik, serta
terapi farmakologi
4. Melakukan rujukan ke fkrtl untuk pencegahan komplikasi
5. Pelatihan teknis pelayanan kesehatan tentang dm bagi
tenaga kesehatan, termasuk pelatihan surveilans faktor
risiko dm berbasis web
6. Penyediaan peralatan kesehatan dm, termasuk hba1c
7. Penyediaan obat dm
8. Pencatatan dan pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Tidak Menular
Pengukur Kinerja

10. Upaya Kesehatan Jiwa

Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat


Judul Cakupan Pelayanan ODGJ
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas dalam
melayani orang dengan Gangguan Jiwa sehingga
kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan penderita OGDJ adalah jumlah ODGJ
berat (Psikotik) di wilayah kerjanya yang mendapat

36
Judul Cakupan Pelayanan ODGJ
Pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar
dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja puskesmas
yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif
preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3)
2. Laporan OGDJ
3. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Penyediaan materi KIE keswa, pedoman dan Buku Kerja
kesehatan Jiwa
2. Peningkatan Pengetahuan SDM
3. Penyediaan Form pencatatan dan pelaporan
4. Pelayanan Kesehatan ODGJ berat di puskesmaas
5. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE keswa dan dukungan
psikososial)
6. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Kesehatan Jiwa
Pengukur Kinerja

11. Pelayanan kesehatan Orang Dengan TB

Cakupan Pelayanan Orang dengan TB


Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan TB
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas dalam
melayani orang dengan TB sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan TB adalah presentase
jumlah yang mendapat Pelayanan TB sesuai standar di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

37
Numerator Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Peningkatan kapasitas SDM TB
2. Promosi/penyuluhan dan penyediaan media KIE TB
3. Pelayanan dan pemeriksaan TB dalam gedung dan luar
gedung
4. Rujukan kasus TB dengan penyulit termasuk TB resisten
Obat kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjut
5. Jejaring dan kemitraan pelayanan TB
6. Pemantapan mutu layanan laboratorium TB untuk
penegakan diagnosis TB
7. Pancatatan dan pelaporan TB melalui penyediaan
Formulir pancatatan dan pelaporan
8. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Menular
Pengukur Kinerja

12. Pelayanan kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV

Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV


Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3 puskesmas dalam
memberikan pelayanan pada orang dengan risiko terinfeksi
HIV sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan
pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Cakupan pelayanan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
adalah presentase orang berisiko terinfeksi HIV yang datang
ke fasyankes dan mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai
standar di wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar di wilayah kerja puskesmas

38
Judul Cakupan Pelayanan Orang dengan Risiko terinfeksi HIV
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data 1. SP2TP (LB3),
2. Register pasien
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pemetaan kelompok sasaran
2. Penyiapan SDM
3. Promosi/penyuluhan
4. Jejaring kerja dan kemitraan
5. Sosialisasi
6. Pemeriksaan HIV
7. Rujukan kasus HIv untuk mendapatkan pengobatan ARV
8. Pencatatan dan Pelaporan
9. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & Koordinator Program Penyakit Menular
Pengukur Kinerja

B. PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA


/ PISPK ( PERMENKES NOMOR 39 TAHUN 2016 )

Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Judul Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga


Dimensi Mutu Akses, mutu, kesinambungan layanan
Tujuan Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya terhadap
pelayanan kesehatan yang komprehemsif
Definisi 1. Keluarga mengikuti program KB adalah jika keluarga
Operasional merupakan pasangan usia subur, suami/istri atau keduanya
terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau
menggunakan alat kontrasepsi.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan adalah jika
dikeluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0-11bulan)
dan persalinan ibu tersebut dilakukan difasilitas pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Bidan praktek
swasta.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap adalah jika dikeluarga
terdapat bayi ( usia 11-23 bulan) bayi tersebut telah
mendapatkan imunisasi HB0,BCG,DPT-HB1,DPT-HB2,DPT-
HB3,Polio1-Polio 4,Campak.

39
Judul Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga
4. Bayi mendapat ASI Ekslusif adalah jika dikeluarga terdapat
bayi usia 7-23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6
bulan) hanya diberi ASI aja (ASI Ekslusif).
5. Balita Mendapatkan pemantauan pertumbuhan adalah jika
dikeluarga terdapat balita (usia 2-59 bulan 29 hari) dan bulan
yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu/Fasilitas
kesehatan lainnya dan dicatat dalam KMS/Buku KIA.
6. Penderita tuberkolusis paru mendapatkan pengobatan sesuai
standar adalah jika dikeluarga terdapat anggota keluarga
berusia lebih dari samadengan 15 tahun yang menderita batuk
dan sudah dua minggu berturut-turut belum sembuh atau
didiagnosis sebagai penderita tuberkolusis (TB) Paru dan
penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
adalah jika didalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia
lebih dari sama dengan 15 tahun yang didiagnosis sebagai
penderita tekanan darah tinggi ( Hipertensi ) dan berobat
teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan adalah jika dikeluarga terdapat anggota keluarga
yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut
tidak ditelantarkan dan atau di pasung serta diupayakan
kesembuhannya.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok adalah jika tidak
ada seorangpun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau termasuk disini jika anggota keluarga tidak pernah
atau sudah berenti dari kebiasaan menghisap rokok atau
produk lain dari tembakau.
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN adalah jika
seluruhanggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan
BPJS Kesehatan dan atau kartu kepersertaan asuransi
kesehatan lainnya.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih adalah jika
keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leading
PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air
terlindung untuk keperluan sehari-hari.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
adalah jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan
sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa/kloset
plengsengan.
Frekuensi 3 bulan sekali
Pengumpulan
data

40
Judul Pendataan Indonesia Sehat dengan Pendekataan Keluarga
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah keluarga bernilai satu untuk indikator yang bersangkutan

Denominator Jumlah seluruh keluarga yang memiliki indikator yang bersangkutan


Sumber data Survey
Target 100%
Langkah kegiatan 1. Pendataan PIS-PK
2. Pengolahan dan analisa data, sistem informasi dan pelaporan
Puskesmas terkait
3. Intervensi masalah kesehatan dan menyusun rencana tindak
lanjut puskesmas terkait PIS-PK
4. Evaluasi PIS-PK
Penanggung Unit pelaksana teknis Fungsional UKM
jawab

C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAMBAHAN


1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT(UKM)
1.Program Promosi Kesehatan
1) Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga
Judul Cakupan penyuluhan dan Pembinaan
PHBS di tatanan rumah tangga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya rumah tangga yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan penyuluhan dan pembinaan PHBS
di tatanan rumah tangga adalah frekuensi
kegiatan pembinaan dan pembinaan rumah
tangga dalam melaksanakan 10 indikator
PHBS rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun sekali
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Frekuensi pengkaian dan pembinaan rumah
tangga dalam melaksanakan 10 indikator
PHBS di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh rumah tangga yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun

41
Sumber data Form promosi PBHS
Target 2 kali setahun dengan 50% rumah tangga
Langkah Kegiatan Mendata jumlah rumah di wilayah kerja
puskesmas, melukan penyuluhan dan
pembinaan rumah tangga di kelompok
masyarakat, pencatatan dan pelaporan,
evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja

2) Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan institusi


pendidikan ( sekolah )

Judul Cakupan penyuluhan dan Pembinaan


PHBS di tatanan institusi pendidikan
(sekolah )
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya sekolah yang berPHBS
Definisi Operasional Cakupan penyuluhan dan pembinaan PHBS
di tatanan institusi pendidikan (sekolah )
adalah frekuensi kegiatan pembinaan dan
pembinaan institusi pendidikan dalam
melaksanakan 8 indikator PHBS sekolah di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun sekali
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Frekuensi pengkaian dan pembinaan sekolah
dalam melaksanakan 8 indikator PHBS di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sekolah yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Form promosi PBHS
Target 2 kali setahun dengan 80% sekolah
Langkah Kegiatan Mendata jumlah rumah di wilayah kerja
puskesmas, melukan penyuluhan dan
pembinaan sekolah , pencatatan dan
pelaporan, evaluasi dan monitoring.
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja

42
3) Cakupan Penyuluhan dan Pembinaan PHBS di tatanan sarana
kesehatan ( puskesmas, pustu, BPM)

Judul Cakupan penyuluhan dan Pembinaan


PHBS di tatanan sarana kesehatan
( puskesmas, pustu, BPM)
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Terbentuknya sarana kesehatan yang
berPHBS dan mencegah terjadinya penularan
penyakit
Definisi Operasional Cakupan penyuluhan dan pembinaan PHBS
di tatanan sarana kesehatan adalah frekuensi
kegiatan pembinaan dan pembinaan sarana
kesehatan berPHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun sekali
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Frekuensi pengkaian dan pembinaan dalam
melaksanakan PHBS di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh sarana kesehatan ( pustu,
BPM)yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Form promosi PBHS
Target 1 kali setahun dengan 80% sekolah
Langkah Kegiatan Mendata jumlah sarana kesehatan ( pustu,
BPM) di wilayah kerja puskesmas, melukan
penyuluhan dan pembinaan sekolah ,
pencatatan dan pelaporan, evaluasi dan
monitoring.
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja

4) Penyuluhan Napza

Judul Penyuluhan Napza


Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Menumbuhkan Kesadaran remaja Bahwa
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Lebih
Baik Dari Pada Mengobati ,Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Dampak

43
Judul Penyuluhan Napza
BurukPenyalahgunaan Napza , Meningkatkan
Keterampilan Dalam Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba
Definisi Operasional Memberi Pendidikan tentang napza bagi
Remaja agar dapat mencegah penyalah
gunaan narkoba /napza
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Denominator Remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas
baik di sekolah maupun di masyarakat
Sumber data Hasil penyuluhan
Target 100%
Langkah Kegiatan Melakukan Penyuluhan ke sekolah
sekolah,RISMA dan kelompok-kelompok
remaja yang ada di desa
Penanggungjawab & Petugas Promkes
Pengukur Kinerja

2. Kesehatan Ibu dan Anak

1) Cakupan Bumil Risti/Komplikasi yang Ditangani


Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara profesional kepada ibu
(hami, bersalin, nifas) dengan kompilkasi
Definisi Operasional Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani adalah Ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang mendapat penanganan
definitif sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan
dasar (Polindes, Puskesmas).
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah komplikasi kebidanan yang
mendapatkan penanganan definitif di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun

44
Judul Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
Ditangani
Denominator 20% jumlah ibu hamil yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – SP2TP Puskesmas (LB 3)
– Kohort Ibu
– PWS KIA
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan bumil, persiapan pelayanan
antenatal, pertolongan persalinan, deteksi
bumil resti, Bulin, Bufas/komplikasi, PWS
Pelayanan penanganan komplikasi
kebidanan,RR.
Pemantauan & Evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

2)Cakupan BBLR Ditangani


Judul Presentase BBLR
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Mendata dan menjaga kesehatan bayi dengan
berat badan <2500 gram
Definisi Operasional Presentase BBLR adalah Jumlah bayi yang
lahir dengan berat badan <2500 gram dalam
kurun waktu satu tahun diandingkan dengan
jumlah kelahiran.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah bayi yang lahir dengan berat badan
<2500 gram dalam satu tahun
Denominator Jumlah seluruh bayi yang lahir di wilayah
kerja puskesmas selama satu tahun yang sama
Sumber data SP2TP, PWS KIA, LB3 IBU
Target 13,0%
Langkah Kegiatan Peningkatan kompotensi SDM, penyediaan
sarana dan prasarana
Penanggungjawab BIKOR KIA
pengumpulan data

3)Cakupan neonatus risti/komplikasi yang ditangani

45
Judul Cakupan neonatus dengan komplikasi
yang ditangani
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
KIA dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara profesional kepada neonatus
dengan komplikasi
Definisi Operasional Cakupan neonatus dengan komplikasi yang
ditangani adalah neonatus dengan komplikasi
di wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu
tertentu yang ditangani sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih di sarana
pelayanan kesehatan
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
ditangani di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator 15% dari sasaran bayi yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – SP2TP
– Kohort bayi
– Formulir MTBM
– PWS KIA
Target 100%
Langkah kegiatan -deteksi dini bumil, bulin, bufas komplikasi
-pelayanan kesehatan pasca persalinan untuk
ibu dan neonatus sesuai standar
-penyediaan sarana, peralatan, laboratorium,
obat essensial yang memadai dan transport
-pelatihan manajemen BBLR bagi bidan,
manajemen asfiksia bayi baru lahir, MTBS,
PONED
-pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi
neonatus yang dirujuk
-pencatatan dan pelaporan
-pemantauan pasca pelatihan dan evaluasi
Penanggungjawab & BIKOR KIA – KB
Pengukur Kinerja

4)Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi Tumbuh Kembang Anak Balita

46
Judul Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang Anak Balita
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan
anak balita
Definisi Operasional Stimulasi deteksi dini intervensi Tumbuh
Kembang anak balita adalah pemantauan
tumbuh kembang anak balita secara
komprehensif dan berkualitas melalui
kegiatan SDIDTK pada masa 5 tahun pertama
kehidupan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan terlatih
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang dilakukan SDIDTK di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah semua balita yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan LB3 Bidan desa
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pembinaan bidan desa, pelayanan sdidtk
didesa.
Penanggungjawab & BIKOR,KIA
Pengukur Kinerja

5)Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi Tumbuh Kembang Anak


Prasekolah
Judul Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan
anak prasekolah
Definisi Operasional Stimulasi deteksi dini intervensi Tumbuh
Kembang anak prasekolah adalah
pemantauan tumbuh kembang anak
prasekolah di Paud/ TK secara komprehensif
dan berkualitas melalui kegiatan SDIDTK
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih
Frekuensi Pengumpulan Setiap 1 semester
data
Periode Analisa Setiap 1 semester

47
Judul Cakupan Stimulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang Anak Prasekolah

Numerator Jumlah balita yang dilakukan SDIDTK di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah semua anak prasekolah ( Paud / TK)
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Sumber data Laporan LB3 Bidan desa
Target 100 %
Langkah Kegiatan Pembinaan bidan desa, pelayanan sdidtk di
Paud/TK
Penanggungjawab & BIKOR,KIA
Pengukur Kinerja

3. Program Gizi

1) Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan


Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat
Badan (BB) Setiap Bulan ke Posyandu
(D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk meningkatkan status gizi balita di
wilayah kerja Puskesmas
Definisi Operasional Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk
mendapatkan perawatan adalah Cakupan
balita gizi buruk yang dirawat inap maupun di
rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan masyarakat sesuai dengan tatalaksana gizi
buruk
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumalah kasus balita gizi buruk yang


mendapatkan perawatan di suatu wilayah pada
periode tertentu
Denominator Jumlah kasus balita gizi buruk yang
ditemukan di suatu wilayah pada periode
tertentu
Sumber data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Gizi tingkat
Puskesmas
Target 100 %
Langkah Kegiatan Kasus balita gizi buruk baru yang ditemukan

48
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja

2) Cakupan Balita Ditimbang


Judul Cakupan Balita Datang Nimbang Berat
Badan (BB) Setiap Bulan ke Posyandu
(D/S)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mengetahui tingkat tumbuh kembang
kesehatan Seluruh jumlah balita umur 0 – 59
bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Definisi Operasional Cakupan Balita Ditimbang (D/S) adalah
Cakupan balita (0-59 bulan) yang datang
ditimbang dibandingkan dengan jumlah balita
yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

Numerator Jumlah balita yang datang ditimbang di


wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah sasaran balita yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
Target 79,12%
Langkah Kegiatan Pembinaan kader, pelayanan kesehatan balita
di posyandu.
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja

3) Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (6-59 bulan)

Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi


anak balita (6-59 bulan)
Dimensi Mutu Keselamatan dan kualitas
Tujuan Untuk mecegah terjadinya kasus kekurangan
Vit A pada balita

49
Judul Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi
anak balita (6-59 bulan)
Definisi Operasional Cakupan distribusi kapsul vitamin A bagi
anak balita (6-59 bulan) selama 1 tahun
adalah cakupan anak balita (6-59 bulan) yang
mendapat kapsul vit A (kapsul warna biru
untuk balita umur 6-12 bulan dan kapsul
merah merah untuk balita umur 13-59 bulan)
selama satu tahun (setiap Bulan Februari dan
Agustus) yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Frekuensi Pengumpulan 2 kali setahun
data
Periode Analisa 2 kali setahun
Numerator Jumlah anak balita (umur 6-59 bulan) yang
mendapat kapsul vit A pada bulan februari
dan agustus yang ada di wilayah kerja
puskesmas
Denominator Jumlah semua balita (6-59 bulan) yang ada di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– Laporan khusus Distribusi Kapsul
Vitamin A
Target 100%
Langkah Kegiatan Pendataan balita dan logistik, distribusi ke
posyandu, sweeping
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja

4) Cakupan pemberian Tablet Fe 90 Tablet Pada Ibu Hamil


Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90
Judul
Tablet pada ibu hamil
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan zat besi bagi
ibu hamil sehingga terhindar dari gangguan
penyakit akibat dari defisiensi zat besi
(anemia).
Definisi Operasional Cakupan distribusi tablet Fe 90 tablet pada ibu
hamil adalah cakupan ibu hamil yang telah
mendapat minimal 90 TTD (Fe3) selama
periode kehamilannya di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun

50
Cakupan distribusi Tablet Besi (Fe) 90
Judul
Tablet pada ibu hamil
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat 90 TTD
(Fe3) sampai dengan bulan berjalan
(kumulatif) di wilayah kerja puskesmas
Denominator Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas sampai dengan bulan berjalan
Sumber data – Laporan LB3 Gizi tingkat Puskesmas
– PWS KIA
– Laporan khusus distribusi Tablet
Tambah Darah
Target 100%
Langkah Kegiatan Antenatal care, perencanaan dan distribusi
tablet Fe
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja

5) Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada bumil KEK

Judul Cakupan distribusi Makanan Tambahan


pada bumil KEK
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan pemenuhan gizi Bumil
KEK selama kehamilan
Definisi Operasional Cakupan pemberian Makanan Tambahan pada
Bumil KEK adalah cakupan pemberian
makanan pendamping Bumil (MP bumil)
selama kehamilan pada bumil KEK di
wilayah kerja Puskesmas
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Bumil KEK yang mendapat MP bumil
di wilayah kerja puskesmas selama kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah semua bumil di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data LB3 Gizi, Laporan khusus MP-bumil
Target 50%
Langkah Kegiatan Menjaringan bumil KEK, KIE pada bumil
KEK, pemberian MP Bumil, pencatatan dan
pelaporan, monitoring dan evaluasi.

51
Penanggungjawab & Petugas GIZI
Pengukur Kinerja

4. Program Kesehatan Lingkungan


1) Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
Judul Cakupan rumah sehat
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Agar terciptanya rumah-rumah yang memiliki
higiene sesuai standar
Definisi Operasional Cakupan rumah sehat adalah persentase
jumlah rumah sehat yang ada di wilayah kerja
Puskesmas padau kurun wakt 1 tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah rumah sehat di suatu wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan kegiatan di lapangan, buku
kunjungan lapangan, Register kesling,
laporan LB4
Target 75%
Langkah Kegiatan - Buku catatan kegiatan di lapangan
- Buku Kunjungan Lapangan
- Register Kesehatan Lingkungan
- Register Penyuluhan
- Laporan LB4, LSD
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja

2) Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih


Judul Cakupan Sarana Air Bersih
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar
terhadap air bersih
Definisi Operasional Cakupan pengawasan sarana air bersih adalah
persentase jumlah sarana air bersih yang
diperiksa di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan

52
Numerator Jumlah sarana air bersih yang diperiksa ada
di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator Jumlah Sarana air bersih yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
80% 60%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi
Sanitasi
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja

3) Cakupan Pengawasan Jamban


Judul Cakupan Jamban Keluarga
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar
terhadap jamban keluarga
Definisi Operasional Cakupan pengawasan jamban adalah
persentase jumlah jamban yang diperiksa di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah jamban diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah sarana jamban yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku Kunjungan Lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 60%
Langkah Kegiatan Pendataan, sosialisasi/advokasi, Inspeksi
Sanitasi
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja

53
4) Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Judul Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Yang
Diawasi
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar
terhadap TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan TPM adalah persentase
jumlah TPM yang diperiksa di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu 1 tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TPM diperiksa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Denominator Jumlah TPM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan
– Laporan LB4, LSD
Target 60%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi,
kemitraan.
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja

5) Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Judul Tempat Umum (TTU) Yang Diawasi


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Agar terpenuhinya akses sanitasi dasar
terhadap TTU/TPM
Definisi Operasional Cakupan pengawasan tempat-tempat umum
adalah persentase jumlah TTU yang diperiksa
di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah TTU diperiksa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun

54
Denominator Jumlah Tempat-tempat umum yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data – Buku catatan kegiatan di lapangan
– Buku kunjungan lapangan
– Register Kesehatan Lingkungan
– Register Penyuluhan, Laporan LB4, LSD
Target 60%
Langkah Kegiatan Pengawasan, bintek, sosialisasi/advokasi,
kemitraan.
Penanggungjawab & Petugas Kesling
Pengukur Kinerja

5. Upaya Pencegahan dan pengendalian Penyakit

1) Desa/Kelurahan UCI (Universal Chlid Imunization)


Judul Desa/Kelurahan UCI ( Universal Child
Imunization)
Dimensi Mutu Keselamatan dan Kualitas
Tujuan Untuk mengetahui akses wilayah terhadap
kelengkapan dan intensitas imunitas yang
didapatkan terhadap seluruh sasaran bayi (0-12
bulan)
Definisi Operasional Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) adalah Desa/Kelurahan
dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi yang ada di
desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar
lengkap dalam waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh Desa/Kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Laporan konsultasi Imunisasi
Target 100%
Langkah Kegiatan Pemantauan dinamis kantong persalinan,
pendataan sasaran, pelayanan imunisasi yang
berkualitas, monev, PWS
Penanggungjawab & Koordinator Imunisasi
Pengukur Kinerja

2) Penemuan dan pengobatan Kusta

55
Judul Penemuan dan pengobatan Kusta
Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3
puskesmas dalam mendeteksi penderita
Kusta sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Kusta adalah presentase penderita
Kustalama dan baru di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Kusta Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100 %
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Kusta
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja

3) Pemeriksaan dan pengobatan malaria


Judul Pemeriksaan dan pengobatan malaria
Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3
puskesmas dalam mendeteksi penderita
Malariasehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Malaria adalah presentase
penderita Malarialama dan baru di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu

56
Judul Pemeriksaan dan pengobatan malaria
tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Malaria Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 24.3%
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan RDT
f. Rujukan kasus Malaria untuk mendapatkan
pengobatan ARV
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja

4) Penemuan dan pengobatan Kasus Diare


Judul Penemuan dan pengobatan Kasus Diare
Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3
puskesmas dalam mendeteksi penderita Diare
sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Diare adalah presentase penderita
Diarelama dan baru di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Diare Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun

57
Judul Penemuan dan pengobatan Kasus Diare
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100 %
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Diare jika di perlukan
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja

5) Penemuan dan pengobatan Kasus Pneumonia


Penemuan dan pengobatan Kasus
Judul
Pneumonia
Dimensi Mutu Kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen P3
puskesmas dalam mendeteksi penderita
Pneomonia sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Prevalensi Pneomonia adalah presentase
penderita Pneomonialama dan baru di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah penderita Pneomonia Lama +baru) di
wilayah kerja puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas yang
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun per 100.000 penduduk
Sumber data SP2TP (LB3), register pasien
Target 100 %
Langkah kegiatan a. Pemetaan kelompok sasaran
b. Penyiapan SDM
c. Promosi/penyuluhan
c. Jejaring kerja dan kemitraan
d. Sosialisasi

58
Penemuan dan pengobatan Kasus
Judul
Pneumonia
e. Pemeriksaan Klinis
f. Rujukan kasus Pneomonia jika di perlukan
g. Pencatatan dan Pelaporan
h. Monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab & KORDINATOR PTM
Pengukur Kinerja

6. Perkesmas

Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan)

Judul Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga


Rawan
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan membina keluarga rentan kesehatan yang
dilakukan oleh petugas perkesmas baik yang
belum selesai maupun yang sudah selesai di
bina.
Definisi Operasional Cakupan keluarga dibina adalah persentase
keluarga rawan yang belum selesai dibina
maupun yang sudah selesai dibina di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan 1 kali dlm 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah keluarga rawan yang dibina di wilayah
kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator 40% Keluarga Rawan
Sumber data – SP2TP/ LB4
– R1, R2
– Kohort
Target 100 %
Langkah Kegiatan Mengidentifikasi kk yang akan dikunjungi
Penanggungjawab Koordinator Perkesmas
pengumpulan data

II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

1. PKPR
Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

59
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan derajat kesehatan serta
membentuk prilaku hidup sehat anak remaja
yang berada di sekolah
Definisi Operasional Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja adalah
cakupan siswa kelas 1 SLTP/sederajat dan
siswa kelas 1SMU/SMK sederajat yang
diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/kader kesehatan
remaja) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan 1 Kali setahun
data
Periode Analisa 1 Kali setahun
Numerator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan
murid kelas 1 SMU/SMK sederajat yang
diperiksa kesehatannya melalui penjaringan
kesehatan oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih (guru UKS/kader kesehatan remaja) di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah murid kelas 1 SLTP/sederajat dan
murid kelas 1 SMU/SMK sederajat di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Sumber data Data Diknas, laporan UKS
Target 80%
Langkah Kegiatan Persiapan sarana dan prasarana perencanaandan
pengaturan jadwal, pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan
Penanggungjawab & Petugas UKS dan Koordinator Remaja
Pengukur Kinerja

2. Usaha Kesehatan Usila


a) Pelaksanaaan home care pada usia 65 tahun ke atas
Peningkatan Layanan Home Care pada Usia
Judul
65 tahun ke atas (Usila)
Dimensi Mutu Kualitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
pengembangan kegiatan usaha kesehatan usila
puskesmas dalam memberikan layanan home
care pada penduduk Usia 65 tahun ke atas
(Usila)
Definisi Operasional Persentase penduduk Usia 65 tahun ke atas
(Usila) yang mendapatkan layanan home care

60
Frekuensi Pengumpulan 1 Tahun sekali
data
Periode Analisa Setiap Tahun
Numerator Jumlah penduduk Usia 65 tahun ke atas (Usila)
yang mendapatkan layanan home care pada
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah penduduk usia 65 tahun ke atas (Usila)
di wilayah kerja Puskesmas
Sumber data Data kunjungan home care Lansia
Target 100%
Pendataan penduduk usia 65 tahun ke atas
Langkah Kegiatan
(Usila)
Layanan home care pada penduduk usia 65
tahun ke atas (Usila)
Pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab Pemegang program usaha kesehatan Usila

b) Posyandu Lansia
Judul Jumlah Posyandu usila
Dimensi Mutu Keselamatan, kontinuitas
Tujuan Mengukur kemampuan manajemen program
Usila puskesmas dalam melindungi usia lanjut
sehingga kesehatannya terjamin melalui
penyediaan pelayanan kesehatan
Definisi Operasional Jumlah Posyandu usila adalah jumlah posyandu
ada di wilayah kerja puskesmas dalam kurun
waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah posynadu usila di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah desa di wilayah kerja puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Sumber data SP2TP (LB3), Lembar laporan Promkes
Target 100% (6 Posyandu)
Langkah kegiatan a. pendataan posyandu lansia
b. pengadaan posyandu lansia
c. pencatatan dan pelaporan
Penanggungjawab & Koordinator program Usila
Pengukur Kinerja

3. Program Kesehatan Jiwa


a. Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan Kesehatan
Jiwa

61
Judul Pelayanan Gangguan Jiwa di UPTD
Puskesmas
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa
yang meliputi, promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative pada gangguan mental emosional,
psikosomatik, dan psikotik.
Definisi Operasional Cakupan penanganan Pasien terdeteksi
gangguan kesehatan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien terdeteksi Gangguan Kesehatan
Jiwa yang ditangani di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah pasien yang terdeteksi gangguan
kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program
jiwa, Register Pasien Harian
Target 100%
Langkah Kegiatan Penemuan kasus (ICD X), pelayanan,
kunjungan rumah, pencatatan dan pelaporan,
rujukan, monev
Penanggungjawab Koordinator Keswa

b. Cakupan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat


Judul Pendataan Gangguan Jiwa Berat di
Masyarakat
Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk mengetahui jumlah penderita gangguan
jiwa berat yang ada di masyarakat.
Definisi Operasional Cakupan Deteksi Dini gangguan kesehatan jiwa
adalah persentase pasien yang mendapatkan
pelayanan deteksi dini gangguan kesehatan
jiwa di Puskesmas.
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa Deteksi Dini
Gangguan Kesehatan Jiwa di Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah seluruh kunjungan pasien Puskesmas

62
dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data - SP2TP, SIK, rekam medik, laporan program
jiwa, Register Pasien Harian
Target 2%
Langkah Kegiatan Pendataan, perencanaan kegiatan, pelayanan,
koordinasi LS
Penanggungjawab & Koordinator Keswa
Pengukur Kinerja

4. Pelayanan kesehatan tradisional


a. Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional (Kestrad)

Judul Upaya kesehatan tradisional


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan - Membina upaya pengobatan tradisional
- Memberikan perlindungan kepada
masyarakat
- Menginventarisasi jumlah pengobat
tradisional, jenis dan cara pengobatannya
Definisi Operasional Cakupan pembinaan Pengobat tradisional
adalah cakupan Pengobat tradisional yang
dibina oleh Petugas Puskesmas yang berada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Frekuensi Pengumpulan dt 1 tahun
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah Pengobat Tradisional yang dibina
petugas Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas
dalam kurun waktu satu tahun
Denominator Jumlah Pengobat Tradisional seluruhnya di
wilayah Puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Sumber data Register Pelayanan Kesehatan Tradisional
Target 60 %
Langkah Kegiatan - Pendataan pengobat tradisional yang ada
di wilayah puskesmas
- Pembinaan pengobat tradisional yang ada
di wilayah puskesmas
Penanggungjawab SUB KOR BATRA
pengumpulan data

b. Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat Keluarga

63
Judul Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman
Obat Keluarga
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan -
Definisi Operasional Cakupan pembinaan Kelompok Tanaman Obat
Keluarga adalah jumlah kelompok TOGA yang
mendapatkan pembinaan cara penggunaan dan
manfaat tanaman dari petugas Puskesmas di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun.
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah kelompok TOGA yang mendapat
pembinaan kesehatan kerja dari petugas
Puskesmas
Denominator Jumlah seluruh kelompok TOGA yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Sumber data SP2RP, laporan promkes dan kunjungan
lapangan Kestrad
Target 20 %
Langkah Kegiatan • pendataan kelompok TOGA di
masyarakat
• Penyuluhan kesehatan (penggunaan
dan manfaat Toga)
• pencatatan dan pelaporan
• monitoring dan evaluasi
Penanggungjawab SUB KOR TOGA
pengumpulan data

5. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa

Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi Di Masyarakat Desa (UKGMD)

Judul Cakupan Kelurahan Binaan UKGMD


Dimensi Mutu Kualitas dan keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan akses pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di masyarakat
(posyandu)
Definisi Operasional Cakupan UKGM adalah persentase UKBM
yang mendapat pembinaan dari petugas
puskesmas di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu setahun
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan

64
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah UKBM yang mendapat pembinaan di
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu
satu tahun
Denominator Jumlah UKBM yang ada di wilayah kerja
Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data Buku catatan pembinaan ke UKGM
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, pengaturan jadwal dan petugas,
pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan, monev
Penanggungjawab Petugas UKS.
pengumpulan data

III. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ( UKP )


1. Pemeriksaan Umum Rawat Jalan
1) Kunjungan Rawat Jalan baru

Judul Kunjungan Rawat Jalan baru

Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan


Tujuan Untuk mengetahui angka kunjungan pasien dengan
kasus baru
Definisi operasional Kunjungan Rawat Jalan baru adalah kunjungan
pasien ke unit pelayanan rawat jalan dengan kasuas
baru

Frekuensi pengumpulan data 1 bulan


Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat jalan baru dalam 1 bulan

Denominator Jumlah Penduduk di wilayah kecamatan dalam 1


tahun
S LB1
mber data
Standar 15%
Penanggungjawabpengumpul TIM MUTU UKP
data

2) Jam Buka Pelayanan


Judul Jam Buka Pelayanan

65
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan pada hari
kerja di setiap Puskesmas
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya
pelayanan unit pelayanan pemeriksaan umum
oleh petugas, Jam buka antara pukul 08.00 s.d.
14.30 setiap hari senin-kamis, pukul 08.00-
14.00 pada hari jum’at dan sabtu
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari pelayanan yang buka sesuai
ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari pelayanan rawat jalan dalam satu
bulan
Sumber data Finger Print petugas
Standar 100%
Penanggung jawab TIM MUTU UKP
pengumpul data

3) Kelengkapan rekam medik

Judul Kelengkapan Rekam Medik


Dimensi Mutu Kualitas dan Keamanan
Tujuan Agar catatan medik pasien bisa memberikan informasi yang bisa
dipertanggung jawabkan secara teknis medis dan dijaga
kerahasiaannya dan keamanannya
Definisi Kelengkapan pengisian dan penataan/penyimpanan rekam medik
Operasional dalam waktu 24 jam adalah catatan medik pasien yang sudah
teridentifikasi secara teknis medis dan ditata kembali dalam family
folder dalam waktu maksimal 24 jam setelah pasien mendapat
pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan dt
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang catatan mediknya terisi lengkap sesuai standar
dan tertata/tersimpan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu
Denominator Jumlah kunjungan yang teridentifikasi dalam catatan medik
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 5 menit
Langkah Kegiatan Kompotensi tenaga, sosialisasi tentang catatan medik, penataan
family folder, sampling survei
Penanggungjawab TIM MUTU UKP
& Pengukur
Kinerja

66
4) Pasien Tindakan dengan informed concent
Pasien Tindakan dengan informed concent
Judul
Dimensi Mutu Kualitas dan keamanan
Tujuan Agar didapatkannya informasi yang jelas dan tertulis serta dibubuhi
tanda tangan oleh pasien/keluarga dengan petugas yang
berkompoten tentang persetujuan jenis tindakan medis yang
dilakukan.
Definisi Pasien Tindakan dengan informed concent adalah persetujuan
Operasional tertulis yang dijelaskan kepada pasien/keluarga terhadap jenis
tindakan medis yang kemudian dibubuhi tanda tangan antara pihak
pasien/keluarga dengan petugas kesehatan yang berkompeten
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jumlah pasien yang dilakukan jenis tindakan medis sesuai standar
yang dilengkapi dengan informed concent dalam kurun waktu
tertentu
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan medis sesuai standar
dalam kurun waktu yang sama
Sumber data Registrasi kunjungan (SIK) unit, register poli pelayanan.
Target 100%
Langkah Kegiatan Sosialisasi, penyediaan format, pelaksanaan, penyimpanan
Penanggungjawab PJ UKP dan Tim Kendali Mutu
& Pengukur
Kinerja

5) Petugas R ekam Medis dengan pelatihan

Judul Petugas R ekam Medis dengan pelatihan

Dimensi Mutu Akses dan mutu


Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan

Definisi Operasional Petugas R ekam Medis dengan pelatihan dalah


petugas yang ditugaskan di ruang rekam medis
yang telah mendapatkan pelatihan tentang rekam
medis
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah petugas diruang rekam medis yang telah
mendapatkan pelatihan rekam medis
Denominator Jumlah seluruh petugas yang bertugas di ruang
rekam medis

67
Sumber data Data Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Tindakan

6) Rujukan pasien non spesialistik

Indikator Rujukan pasien non spesialistik

Dimensi Mutu Keamanan


Tujuan Untuk mengatasi kasus – kasus non spesialistik
yang angka rujukannya masih tinggi
Definisi Operasional Rujukan pasien non spesialistik adalah jumlah
pasien yang dirujuk dengan kasus penyakit non
spesialistik (4A) sesuai dengan PMK NO 514
Tahun 2016 tentang praktik klinik dokter

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang dirujuk dengan kasus non
spesialistik dalam 1 bulan
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di rujuk dalam 1
bulan
Sumber data Data P care
Standar <5%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Tindakan

2.Pelayanan Rawat Inap


1) BOR Penggunaan Tempat Tidur

Judul BOR Penggunaan Tempat Tidur

Dimensi mutu Keselamatan


Tujuan Untuk mengetahui angka penggunaan tempat
tidur di unit rawat inap
Definisi operasional BOR Penggunaan Tempat Tidur adalah angka
yang menunjukan persentase penggunaan tempat
tidur di unit rawat inap

Frekuensi pengumpulan 1 bulan


data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah tempat tidur unit rawat inap dalam 1

68
bulan
Denominator Jumlah seluruh tempat tidur yang tersedia
Sumber data Register pasien rawat inap
Standar 60%
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap

2) Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas

Judul Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Untuk mengetahui gambaran tingkat efisiensi
dan mutu pelayanan
Definisi Operasional Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas
adalah hari rata – rata pasien dirawat ≥ 3 hari
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah pasien yang dirawat dengan lama
perawatan ≥ 3 hari
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat
Sumber data Rekapitulasi emoticon kepuasan pasien
Standar 60 %
Penanggung jawab Kepala ruangan rawat inap
pengumpul data

3.Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


1) Kunjungan rawat jalan gigi dan mulut

Judul Kunjungan rawat jalan gigi dan mulut

Dimensi Mutu Mutu


Tujuan Tersedianya data kunjungan rawat jalan gigi dan
mulut
Definisi Operasional Kunjungan Rawat gigi dan mulut adalah
kunjungan pasien ke unit pelayanan rawat jalan
gigi dan mulut

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien gigi dan mulut dalam 1 bulan
Denominator Jumlah penduduk di wilayah puskesmas
Sumber data LB 1
Standar 5%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan Gigi dan

69
pengumpul data mulut

4.Pelayanan Gawat Darurat


1) Perawat dan atau dokter berSTR yang masih berlaku

Indikator Perawat dan atau dokter berSTR yang masih


berlaku
Dimensi Mutu Mutu dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan

Definisi Operasional Perawat dan atau dokter berSTR yang masih


berlaku adalah perawat atau dokter yang masih
memiliki STR yang masih berlaku
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah perawat atau dokter yang memiliki STR
yang masih berlaku di unit gawat darurat
Denominator Jumlah seluruh perawat atau dokter di unit gawat
darurat
Sumber data Data kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Gawat Darurat
pengumpul data

2) Perawat dengan sertifikat kegawat daruratan masih


berlaku

Indikator Perawat dengan sertifikat kegawat


daruratan masih berlaku
Dimensi Mutu Mutu dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan

Definisi Operasional Perawat yang memiliki sertifikat


kegawatdaruratan masih berlaku

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah perawat yang memiliki sertifikat yang
masih berlaku di unit gawat darurat
Denominator Jumlah seluruh perawat atau dokter di unit
gawat darurat

70
Sumber data Data kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Gawat Darurat
pengumpul data

3) Dokter dengan sertifikat kegawat daruratan masih


berlaku

Indikator Dokter dengan sertifikat kegawat daruratan


masih berlaku
Dimensi Mutu Mutu dan Keselamatan
Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan

Definisi Operasional Dokter yang memiliki sertifikat


kegawatdaruratan masih berlaku

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah dokter yang memiliki sertifikat yang
masih berlaku di unit gawat darurat
Denominator Jumlah seluruh dokter di unit gawat darurat
Sumber data Data kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Gawat Darurat
pengumpul data

5.Gizi UKP
1) Jumlah makanan yang disediakan habis di makan oleh pasien

Indikator Jumlah makanan yang disediakan habis di


makan oleh pasien
Dimensi Mutu Mutu
Tujuan Untuk mengetahui asupan makan pasien

Definisi Operasional Jumlah makanan yang disediakan habis di


makan oleh pasien adalah seberapa banyak
makanan yang dihabiskan oleh pasien dalam
waktu 3 kali sehari, pagi, siang,sore
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa Selama perawatan

71
Numerator Persentase jumlah seluruh makanan yang
dihabiskan
Denominator Jumlah waktu makan selama perawatan
Sumber data Buku distribusi makanan
Standar 100%
Penanggung jawab Petugas Gizi
pengumpul data

2) Jumlah makanan yang disediakan habis di makan oleh pasien

Indikator Jumlah makanan yang disediakan habis di


makan oleh pasien
Dimensi Mutu Mutu
Tujuan Untuk mengetahui asupan makan pasien

Definisi Operasional Jumlah makanan yang disediakan habis di makan


oleh pasien adalah seberapa banyak makanan yang
dihabiskan oleh pasien dalam waktu 3 kali sehari,
pagi, siang,sore
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa Selama perawatan
Numerator Persentase jumlah seluruh makanan yang
dihabiskan
Denominator Jumlah waktu makan selama perawatan
Sumber data Buku distribusi makanan
Standar 100%
Penanggung jawab Petugas Gizi
pengumpul data

3) Waktu pemberian makan pasien sesuai jadwal dan menu yang


direncanakan

Judul Waktu pemberian makan pasien sesuai jadwal


dan menu yang direncanakan
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Agar pasien mendapatkan makanan tepat waktu
dan sesuai menu yang diberikan berdasarkan jenis
penyakit
Definisi operasional Waktu pemberian makan pasien sesuai jadwal dan
menu yang direncanakan adalah pendistribusian
makanan ke pasien tepat waktu dan sesuai menu
berdasarkan jenis penyakit
Frekuensi pengumpulan 1 bulan

72
data
Periode analisis Selama perawatan
Numerator Ketepatan waktu pemberian makanan
Denominator Jumlah waktu dalam 1 bulan
Sumber data Buku distribusi makanan
Standar 100%
Penanggung jawab Petugas Gizi

6.Pelayanan Persalinan
1) Pemberi Pelayanan sesuai kompetensi

Judul Pemberi Pelayanan sesuai kompetensi


Dimensi Mutu Akses dan mutu
Tujuan Tersedianya Pelayanan klinis oleh tenaga medis
yang kompeten di Puskesmas
Definisi Operasional Pemberi pelayanan Persalinan bidan yang
memiliki STR
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari buka unit pelayanan Persalinan
dilayani bidan yang memiliki STR dalam 1
bulan
Denominator Jumlah hari buka ruang klinik di Puskesmas
dalam 1 bulan yang sama
Sumber data Register rawat jalan
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Persalinan

2). Pelayanan Sesuai SOP

Indikator Pelayanan Sesuai SOP


Dimensi Mutu Keamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang
bermutu
Definisi Operasional Pelayanan Sesuai SOPadalah kesesuaian prosedur
yang digunakan oleh petugas dalam memberikan
pelayanan di unit pendaftaran
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator 10% dari Jumlah kumulatif pasien pendaftaran
yang dilayani

73
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Sumber data Daftar Tilik
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu
pengumpul data

3) Kelengkapan Inform Consent

Judul Kelengkapan Informed Concent


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab petugas untuk
memberikan informasi kepada pasien dan
mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan
medik yang akan dilakukan
Definisi operasional Informed Concent adalah persetujuan yang
diberikan pasien/keluarga pasien atas dasar
penjelasan lengkap mengenai tindakan medik
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Frekuensi pengumpulan 1 bulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan yang
disurvei yang mendapat informasi lengkap
sebelum memberikan persetujuan tindakan
medik dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan yang
disurvei dalam 1 bulan
Sumber data Laporan bulanan
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
Persalinan

7 . Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB


1) Petugas Sesuai kompetensi

Judul Petugas Sesuai kompetensi

Dimensi Mutu Akses dan mutu


Tujuan Kompetensi petugas sesuai standar
Definisi Operasional Petugas Sesuai kompetensi adalah
Bidan dengan STR yang masih berlaku
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
Data
Periode Analisa 1 tahun

74
Numerator Jumlah petugas yang sesuai kompetensi
Denominator Jumlah seluruh petugas yang ada di unit pelayanan
kesehatan Ibu dan KB
Sumber data Kepegawaian
Standar 100%
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
pengumpul data Kesehatan Ibu dan KB

8.Pelayanan Kesehatan Anak


1) Ketepatan waktu Pelayanan

Judul Ketepatan waktu Pelayanan

Dimensi Mutu Akses


Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan pada hari
kerja di setiap Puskesmas
Definisi Operasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya
pelayanan unit pelayanan Labolatorium
Sederhana oleh petugas, Jam buka antara pukul
08.00 s.d. 14.30 setiap hari senin-kamis, pukul
08.00-14.00 pada hari jum’at dan sabtu
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah hari pelayanan yang tepat waktu sesuai
ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah hari pelayanan kesehatan anak dalam
satu bulan
Sumber data Finger Print petugas
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Pelayanan Kesehatan anak
pengumpul data

9.Pelayanan Farmasi

1) Tidak terjadi kesalahan Pemberian Obat

Judul Tidak terjadi Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam
pemberian obat

75
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang
disurvei dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang
disurvei
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
Farmasi

10. Pelayanan Labolatorium

1) Waktu Tunggu Hasil Pemerksaan

Judul Waktu Tunggu Hasil Pelayanan


Laboratorium
Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
sederhana
Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana.
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
sederhana untuk pemeriksaan laboratoium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil
sample sampai dengan menerima hasil
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium sederhana yang disurvey dalam
satu bulan
Denominator jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium
yang disurvey dalam bulan tersebut
Sumber data Survey
Standar ≤ 90 menit
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
Laboratorium

76
2) Tidak terjadi kesalahan Pemberian hasil laboratorium

Judul Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Hasil


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
sederhana
Definisi operasional Kesalahan administrasi dalam pelayanan
laboratorium sederhana meliputi kesalahan
identifikasi, kesalahan registrasi, kesalahan
pelabelan sampel, dan kesalahan penyerahan
hasil laboratorium
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa tanpa kesalahan
administrasi dalam satu bulan
Denominator jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium
sederhana dalam bulan tersebut
Sumber data Catatan di Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung jawab Penanggung jawab Mutu Unit Pelayanan
Laboratorium

III. MANAJEMEN PUSKESMAS


1. Manajemen Oprasional Puskesmas
1) Tepat waktu laporan
Judul Tepat Waktu Laporan
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan Agar hasil kegiatan terlaporkan tepat waktu
secara berjenjang
Definisi Operasional Tepat waktu laporan adalah diterimanya laporan
hasil kegiatan (mingguan, bulanan, triwulan,
semester dan tahunan) oleh jenjang yang lebih
tinggi sesuai dengan tanggal/waktu yang sudah
ditetapkan
Frekuensi Pengumpulan Setiap bulan
data
Periode Analisa Setiap bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu
dan dengan tanda bukti oleh jenjang yang lebih
tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang
yang lebih tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi

77
Target 1. Laporan kegiatan KIA & KB : tanggal 5
2. Laporan kegiatan GIZI : tanggal 5
3. Laporan kegiatan Imunisasi : tanggal 5
4. Laporan kegiatan P2PM : tanggal 5
5. Laporan kegiatan Promkes : tanggal 5
6. Laporan kegiatanKesling : tanggal 5
7. Laporan SP2TP : tanggal 5
8. LPLPO (Obat) : tanggal 5
9. Laporan Surveilans : Senin
(EWARS) : tanggal 5
10.Laporan kegiatan Lansia : tanggal 5
11. Laporan kegiatan jiwa : tanggal 5
12.Laporan Kesehatan mata : tanggal 5
13.Laporan kegiatan perkesmas : tanggal 5
14.Laporan kegiatan kesehatan
olahraga : tanggal 5
15.Laporan kegiatan Gigi/UKGS : tanggal 5
16.Laporan kegiatan PKPR : tanggal 5
17.Laporan UKK
Langkah Keg. koordinasi lintas program
Penanggungjawab & SP2TP
Pengukur Kinerja

2) Evaluasi Penilaian Kinerja (Kegiatan Pokok Tahun Lalu)


Judul Evaluasi Penilaian Kinerja
Dimensi Mutu Kualitas, kesinambungan
Tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja
Puskesmas melalui peningkatan kinerja dari
SDM Puskesmas
Definisi Operasional evaluasi penilaian kinerja adalah penilaian yang
dilakukan secara sistematis untuk mengetahui
hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi
Frekuensi Pengumpulan Setiap tiga bulan
data
Periode Analisa Setiap tiga bulan
Numerator Jenis laporan kegiatan yang diterima tepat waktu
dan dengan tanda bukti oleh jenjang yang lebih
tinggi
Denominator Jenis laporan kegiatan yang diterima oleh jenjang
yang lebih tinggi dengan tanda bukti
Sumber data Buku ekspedisi
Target 100%
Langkah Keg. koordinasi lintas program

78
Penanggungjawab & SP2TP
Pengukur Kinerja

3) Penyusunan RUK dan RPK


Judul Penyusunan RUK dan RPK
Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada
di Puskesmas Ngarip
Definisi Operasional Merupakan suatu proses kegiatan yang urut
yang harus dilakukan untuk mengatasi
permaalahan dalm rangka mencapai tujuan
yang telah di tentukan
Frekuensi Pengumpulan 1 Tahun
data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Kegiatan yang di laksnakan dalam satu tahun
Denominator Seluruh kegiatn yang di laksanakan di
puskesmas baik dari Program, Lokmin, Linsek
dan Survey kebutuhan masyarakat
Sumber data Notulen rapat, hasil MMD, Evaluasi kinerja<
harapan dan kebutuhan masyarakat
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat data yang terkait dari notulen rapat
hasil MMD, Evaluasi kinerja, harapan dan
kebutuhan masyarakat
Penanggungjawab & Kepala UPTD
Pengukur Kinerja

4) Pelaksanaan Loka karya mini Bulanan dan tribulan


Pelaksanaan Loka karya mini Bulanan dan
Judul
tribulan
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan meningkatkan fungsi Puskesmas melalui
penggalangan kerja sama tim baik lintas
program maupun lintas sektor serta
terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai
dengan perencanaan
Definisi Operasional Lokakarya mini puskesmas adalah salah satu
bentuk upaya untuk penggalangan dan
pemantauan berbagai kegiatan puskesmas
melalui pertemuan .
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan dan 3 Bulan
data
Periode Analisa 1 bulan dan 3 Bulan

79
Laporan akuntabilitas kinerja yang lengkap dan
Numerator dilakukan minimal 1 bulan dan tiga bulan
Denominator Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya
disusun dalam 1 bulan dan tiga bulan
Sumber data Pemegang program esensial dan pengembangan
Target 100%
Langkah Kegiatan diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap
yaitu:Lokakarya Mini Bulanan/Tribulan yang
pertama, Lokakarya Mini
Bulanan/TribulanRutin
Penanggungjawab & Kepala UPTD
Pengukur Kinerja

2.Manajemen Alat dan Obat


1)Membuat kartu inventaris
Judul Membuat kartu inventaris
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi
Tujuan Untuk memonitoring sarana dan prasarana
Definisi Operasional Sebagai alat untuk pelaksanan monitoring
sarana dan prasarana iventaris
Frekuensi Pengumpulan 1 Bulan
data
Periode Analisa 1 Bulan
Numerator Sarana dan prasarana di masing masing unit
kerja
Denominator Sarana dan prasarana yang terdapat di UPTD
puskesmas Ngarip
Sumber data ASPAK
Target Seluruh sarana dan prasarana puskesmas baik
di luar atupun di dalam dedung
Langkah Kegiatan Mengisi kartu inventaris setiap bulan di
masing-masing unit
Penanggungjawab & Penanggung Jawab Inventaris
Pengukur Kinerja

2)Updating daftar infentaris


Judul Updating daftar infentaris
Dimensi Mutu Kualitas, Efektivitas, efisiensi
Tujuan Memperbarui data yang sudah ada
Definisi Operasional Pembaharuan daftar semua data fasilitas yag
ada di seluruh bagian termasuk gedung dan
isinya.
Frekuensi Pengumpulan setiap penambaha barang baru
data

80
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu
sesuai periode kenaikan pangkat dalam satu
tahun
Denominator Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya
diusulkan kenaikan pangkat dalam satu tahun
Sumber data SBBK
Target 100%

Langkah Kegiatan Mulai dari barang baru datang kemudian di


infentarisir sesuai jenis barang, kemudian
updating k aspak sesuai penempaan alkes d
unit.
Penanggungjawab & Pemegang program infentaris
Pengukur Kinerja

3)Kartu stok Obat


Judul Kartu stok Obat
Dimensi Mutu Kualitas, Efektivitas, efisiensi
Tujuan Untuk mencatat pergerakan stok masuk dan
keluar yang berasal dari transaksi harian
Definisi Operasional Sebagai alat untuk pelaksanan monitoring stok
obat masuk dan keluar yang berasal dari
transaksi harian.
Frekuensi Pengumpulan Setiap hari
data
Periode Analisa Setiap hari
Numerator Jumlah obat yang ada di masing-masing unit
Denominator Jumlah obat yang ada di PKM
Sumber data SBBK
Target 100%
Langkah Kegiatan Mengisi kartu stok setiap ada obat masuk dan
keluar,
Penanggungjawab & Farmasi
Pengukur Kinerja

4)Penerapan FIFO dan FEFO


Judul Penerapan FIFO dan FEFO
Dimensi Mutu Kualitas, ketepatan
Tujuan Menjaga kwalitas obat , mempermudah
penghitungan stok obat
Definisi Operasional FIFO adalah barang yang pertamakali adalah
yang keluar pertama kali.
FEFO adalah barang dengan masa kadarluarsa
yang terdekat harus keluar terlebih dahulu

81
Frekuensi Pengumpulan 6 bulan
data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah obat yang keluar dan masuk di stiap
unit kerja yang ada PKM
Denominator Seluruh Jumlah obat yang keluar dan masuk
yang ada PKM
Sumber data Buku standar Farmasi
Target 100%
Penanggungjawab Farmasi

3.Manajemen Keuangan
1)Pencatatan Keuangan
Judul Pencatatan Keuangan
Dimensi Mutu Efektivitas, Ketepatan, relevan
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan
PKM
Definisi Operasional Tindakan mengadakan pencatatan secara teratur
dan sistematis segala transaksi keuangan
Frekuensi Pengumpulan 1 bulan
data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan
sebelum tanggal setiap bulan berikutnya dalam
1 bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus
diselesaikan dalam 1 bulan
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran
keuangan, mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjawab & Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
Pengukur Kinerja

2)Pemeriksaan keuangan secara berkala


Judul Pemeriksaan keuangan secara berkala
Dimensi Mutu Efektivitas, relevan
Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan
PKM
Definisi Operasional Penyelidikan terhadap suatu tata cara
pencatatan keuangan dengan melakukan
peninjauan, pengujian, atau tanya jawab dengan

82
menggunakan pedoman yang berlaku

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan


data
Periode Analisa 1 bulan
Numerator Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan
sebelum tanggal setiap bulan berikutnya dalam
1 Bulan
Denominator Jumlah laporan keuangan yang harus
diselesaikan dalam 1 bulan
Sumber data Pencatatan keuangan
Target 100%
Langkah Kegiatan Mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran
keuangan, mengisi semua form FS keuangan
Penanggungjawab & Kepala Bagian Tata Usaha/keuangan
Pengukur Kinerja

4.Manajemen Ketenagakerjaan
1)Membuat daftar atau catatan kepegawaian petugas
Membuat daftar atau catatan kepegawaian
Judul
petugas
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Tertip Dokumentasi
Definisi Operasional Kegiatan yang di lakuaka untuk mengumpulkan
catatatan kepegawaian oleh bagian
kepegawaian
Frekuensi Pengumpulan 1 Tahun
data
Periode Analisa 1 Tahun
Numerator Laporan catatatn kepegawaian yang lengkap
dan dilakukan minimal 1 tahun 1 kali
Denominator Seluruh Laporan catatatn kepegawaian yang
lengkap dan dilakukan minimal 1 tahun 1 kali
Sumber data Seluruh Pegawaian puskesmas
Target 85%
Langkah Kegiatan Pengumpulan data kepegawaian
Penanggungjawab & Kepala Bagian Tata Usaha
Pengukur Kinerja

2)Membuat Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Setiap Petugas


Membuat Uraian Tugas Dan Tanggung
Judul
Jawab Setiap Petugas
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Pemetaan pegawai

83
Membuat Uraian Tugas Dan Tanggung
Judul
Jawab Setiap Petugas
Definisi Operasional adalah sasaran utama atau pekerjaan yang
dibebankan kepada Petugas Puskesmas untuk
dicapai dan dilakukan.
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Semua pegai puskesmas sesuai dengan profesi

Denominator Seluruh pegawai pusksmas mempunyai tupoksi


Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Kegiatan Penyusunan dan Pembagian Tugas pokok dan
Fungsi setiap petugas
Penanggungjawab & Kepala Puskesmas
Pengukur Kinerja

3)Membuat penilaian DP3/SKP


Judul Membuat penilaian DP3/SKP
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kenyamanan
Tujuan Evaluasi kinerja pegawai dalm satu tahun kerja
Definisi Operasional adalah suatu kegiatan yang di lakukan dalam
rangka penilaian kinerja pegawai dalam kurun
waktu tertentu
Frekuensi Pengumpulan 1 tahun
data
Periode Analisa 1 tahun
Numerator Laporan penilaian kinerja pegawai yang
lengkap dan dilakukan minimal 1 tahun 1 kali
Denominator Seluruh Laporan penilaian kinerja pegawai
yang lengkap dan dilakukan minimal 1 tahun 1
kali
Sumber data Sub bagian kepegawaian
Target 100%
Langkah Kegiatan Penyusunan dan penilaian yang di lakuakn
kepala puskesmas kepada setiap petugas
Penanggungjawab & Kepala Puskesmas
Pengukur Kinerja

84

Anda mungkin juga menyukai