Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan pergeseran
dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja
lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar
membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran
yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada
masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK BLUD).
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT. Puskesmas) merupakan instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga
Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
administratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh Puskesmas
adalah adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM)

B. MAKSUD dan TUJUAN :


1. Maksud :
Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan
atau kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur kinerja
dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.

1
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2. Tujuan :
Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau dengan tetap mengedepankan
masalah aksesibilitas masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah
cakupan.

C. PENGERTIAN :
1. Umum :
a. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolak ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan yang merupakan
urusan wajib daerah.
d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.

2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi; akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang/alasan mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator

2
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.

D. LANDASAN HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran negara
RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang diubah
menjadi Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetntang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4585);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
6. Permenpan dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah

3
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat:
9. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 2019 tentang
Standar Tehnis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan

4
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Pengertian
d. Landasan Hukum
e. Sistematika Penulisan
2. Bab II Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
Puskesmas XXX
a. Pendahuluan
b. Pengertian
c. Hubungan SPM dengan RENSTRA dan Tata Kelola
d. Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX
e. Profil Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX
f. Kesimpulan
3. Bab III Penutup

5
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
BAB II
PENYUSUNAN DAN PENERAPAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
DI PUSKESMAS XXX
TAHUN 2021

A. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu syarat administratif PPK BLUD, Puskesmas wajib menyusun
Standar Pelayanan Minimum sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 23/2005 yang telah dibuah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74/2012 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.
Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Puskesmas menyangkut dua upaya yaitu
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). SPM
pada UKM merupakan janji dari satuan kerja dalam menyediakan pelayanan wajib kepada
masyarakat yang dilayani. Sedangkan SPM pada UKP merupakan tolok ukur layanan
minimum yang seharusnya diberikan oleh Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD
kepada Masyarakat.
Penyusunan SPM di Puskesmas XXX mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
a. Identifikasi jenis jenis layanan pada UKP dan UKM;
b. Menetapkan indikator dan standar yang harus dicapai;
c. Menetapkan profil masing-masing indikator;
d. Menghitung pencapaian masing-masing indikator saat menyusun SPM;

6
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
e. Merencanakan pencapaian standar dengan terlebih dahulu melakukan analisa
gap antara standar yang ditetapkan dengan pencapaian masing-masing indikator
saat menyusun SPM;
f. Menyusun rencana program dan biaya yang diperlukan untuk mencapai standar.
Selanjutnya, rencana program dan biaya yang diperlukan untuk mencapai
standar dikoordinasikan dengan penyusun Rencana Strategis Bisnis agar rencana
pencapaian SPM tersebut masuk dalam Rencana Strategis Bisnis.
Dari sudut pandang bahwa SPM dapat digunakan sebagai sarana kaji banding, perlu
dilakukan pengukuran kinerja suatu organisasi pelayanan publik. Untuk menilai apakah
pelayanan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi pelayanan publik, maka dapat
dilakukan kaji banding antar beberapa organisasi penyedia pelayanan. SPM merupakan
spesifikasi teknis yang mengandung elemen jenis pelayanan, indikator, dan standar yang
harus dicapai untuk tiap indikator. Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut
antar organisasi pelayanan publik dapat membandingkan bagaimana kinerja tiap-tiap jenis
pelayanan yang disediakan dibandingkan dengan organisasi lain. Dengan melakukan
pembandingan tersebut yang dilakukan secara periodik misalnya tiap 3 bulan sekali yang
disepakati oleh beberapa organisasi pelayanan publik sejenis, maka tiap-tiap organisasi
pelayanan publik dapat menilai kinerja organisasi dibandingkan dengan organisasi sejenis
yang lain.
Latar belakang adanya Standar Pelayanan Minimum pelayanan publik dapat ditinjau
secara garis besar dari tiga sudut pandang, yaitu: peraturan perundangan, pelayanan
publik yang harus dapat memuaskan pelanggan (kepentingan pelanggan), dan
perubahan pengelolaan sumber daya pada organisasi layanan masyarakat dengan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah, dan juga dapat digunakan sebagai
sarana kajibanding antar organisasi pelayanan publik yang sejenis.

2.1 PENGERTIAN
Ada 2 (dua) pengertian SPM; yaitu SPM untuk UKP dan SPM untuk UKM.
1. SPM untuk UKP adalah spesifikasi teknis tentang tolak ukur layanan minimum
yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Standar pelayanan minimum bertujuan untuk memberikan batasan layanan
minimum yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah. Agar fungsi standar

7
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
pelayanan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka standar layanan BLUD
semestinya memenuhi persyaratan SMART (Specific, Measurable, Attainable,
Reliable, and Timely), yaitu :
a. Fokus pada jenis layanan;
b. Dapat diukur;
c. Dapat dicapai;
d. Relevan dan dapat diandalkan; dan
e. Tepat waktu.
2. SPM untuk UKM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan tugas wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib.

2.2 HUBUNGAN SPM DENGAN RENSTRA DAN TATA KELOLA


SPM merupakan janji pengelola kepada stakeholders, khususnya kepada
masyarakat. Oleh karena itu, perlu diatur dalam dokumen Tata Kelola.
Agar SPM dapat dijamin pencapaiannya, diperlukan rencana penganggaran yang
cukup. Rencana penganggaran Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD, dituangkan
dalam Rencana Strategi. Untuk itu, Rencana pencapaian SPM harus masuk dalam Rencana
Strategi.
Realisasi pencapaian SPM wajib dipertanggungjawabkan melalui laporan tahunan.
Laporan pencapaian SPM meliputi 2 (dua) hal yaitu pencapaian berbasis indikator dan
standar yang telah ditetapkan dan pencapaian rencana penganggarannya melalui Laporan
Kinerja BLUD.

8
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.3 INDIKATOR SPM UKP DAN UKM PUSKESMAS XXX
Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX sebagai berikut :
2.3.1 INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS WAKTU PENCAPAIAN PADA JENIS PELAYANAN
UNTUK UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) PADA PUSKESMAS XXX

Pencapaian Rencana Pencapaian thn Penanggun


Jenis Indikator Standar
No Awal g jawab
Pelayanan
Uraian 2021 2022 2023 2024 2025
1 Rawat Jalan 1. Pemberi Pelayanan Koordinat
Pemeriksaan or UKP
Kesehatan :
- BP UMUM 100% Dr 100% 100% 100% 100% 100% 100%
- BP GIGI 100% Drg 50 % 50% 60% 70 % 80 % 85%
- KIA 100% Bidan 100% 100 % 100 % 100 % 100% 100 %

2. Jam buka pelayanan Setiap hari 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Koordinat
kerja 08.00- or UKP
14.00,
kecuali
jumat
08.00-11.00
Sabtu 08.00-
13.00
3. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik < 10 menit 10 menit 10 menit 9 menit 9 menit 8 menit 8 menit

4. Waktu tunggu rawat ≤ 60 menit ≤ 30 menit ≤ 28 Mnt ≤ 25 Mnt ≤23 Mnt ≤20 Mnt ≤20 Mnt
jalan
5. Penegakan diagosis TB

9
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
melalui pemeriksaan 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mikroskopis
6. Pasien rawat jalan TB
ditangani dengan strategi 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
DOTS
7. Peresepan obat dengan
formularium nasional 70 % 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100 %
8. Pencatatan dan pelaporan
TB di Puskesmas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
9. Kepuasan pasien di
rawat jalan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85%

2 Pelayanan 1. Kemampuan Koordinator


Gawat Darurat mengenal life saving 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100% UKP
2. Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan 100% 85% 85% 100% 100% 100% 100%
yang bersertifikat
3. Jam buka pelayanan 6,5 Jam 07.30- 07.30- 07.30- 07.30- 07.30- 07.30-
gawat darurat 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00
4. Waktu tanggap
pelayanan dokter di <5 menit <5 menit <5 menit <5 menit <5 menit <5 menit <5 menit
gawat darurat
5. Tidak adanya keharusan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
membayar uang muka
6. Kepuasan pelanggan ≥ 70% ≥ 70% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85%
pada gawat darurat
3 Pelayanan Gizi 1. Pemberi pelayanan gizi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
setiap hari kerja or UKP
2. Ketersediaan pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
konsultasi gizi

10
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
3. Kepuasan pelanggan
≥ 80% ≥ 80% ≥ 85% ≥ 88% ≥ 90% ≥ 92% ≥ 95%

4 Pelayanan 1. Pemberi pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Persalinan persalinan normal or UKP
2. Penggunaan APD saat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bertugas
3. Pelayanan kontrasepsi
oleh dokter umum atau 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidan terlatih
4. Kepatuhan terhadap hand 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hygiene
5. Kematian ibu karena 0% <0,85% <0,85% <0,5% <0,3% <0,1% 0%
perdarahan
6. Kepuasan pasien ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 83% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%
5 Pelayanan 1. Pemberi pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Kefarmasian farmasi or UKP

2. Ketersediaan Tersedia dan 100% 100% 100% 100% 100% 100%


formularium update
paling lama
1 tahun

3. Waktu tunggu pelayanan <10 menit <10 menit <10 menit <10 menit <10 menit <10 Mnt <10 Mnt
obat jadi

4. Waktu tunggu obat <15 menit <15 menit <15 menit <15 menit <15 menit <15 Mnt <15 Mnt
racikan

5. Tidak adanya kejadian

11
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
salah pemberian obat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6. Kepuasan pelanggan
≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%
6 Pelayanan 1. Ketersediaan fasilitas 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Laboratorium dan peralatan or UKP
laboratorium
sederhana

2. Waktu tunggu hasil <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit
pelayanan
laboratorium

3. Tidak adanya 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


kejadian tertukar
spesimen
pemeriksaan
laboratorium

4. Kemampuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


memeriksa HIV
AIDS

5. Kemampuan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


memeriksa
tuberculosis TB Paru

6. Tidak adanya

12
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
kesalahan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyerahan hasil
pemeriksaan
laboratorium

7. Kesesuaian hasil
pemeriksaan baku 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mutu eksternal

8. Kepuasaan
pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%

13
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Untuk Evaluasi SPM UKM Puskesmas XXX (Mengacu pada Permekes
No.741/Menkes/PER/VII/2008;) meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar dengan indikator
kinerja, sebagai berikut :
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98 %
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 90 %
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang 90 %
memiliki kompetensi kebidanan
4. Cakupan Pelayanan Nifas 95 %
5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 84 %
6. Cakupan Kunjungan Bayi 96 %
7. Cakupan Desa dari kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 %
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 85 %
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6- 100 %
24 bulan keluarga miskin
10. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 %
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkat 100 %
12. Cakupan Peserta KB Aktif 78 %
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit 100 %
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100 %
B. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
1. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100 %
Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
C. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Cakupan Desa Siaga Aktif 80 %

14
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
SPM UKM Puskesmas XXX Pencapaian dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan BIMA), sebagai berikut :

Jenis Pelayanan Kesehatan Cakupan Pelayanan Hasil


Dasar
Pelayanan Ibu Hamil Cakupan Kunjungan Bumil K4 98 %
Pelayanan Komplikasi Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 90%
Kebidanan
Pertolongan Persalinan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga 100 %
Kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
Pelayanan Nifas Cakupan Pelayanan Nifas 95 %
Pelayanan Neonatus Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang 84 %
dengan Komplikasi ditangani
Pelayanan Bayi Cakupan Kunjungan Bayi 96 %
Pelayanan Imunisasi Anak Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Universal Child 100 %
Immunization)
Pelayanan Balita Cakupan Pelayanan Anak Balita 85 %
Pemberian Makanan Cakupan Pemberian makanan Pendamping ASI 100 %
Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Pelayanan Gizi Buruk Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat 100 %
Balita perawatan
Penjaringan Kesehatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 100 %
siswa SD setingkat
Pelayanan KB Cakupan Peserta KB Aktif 78 %
Pelayanan Penderita Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita 100 %
Penyakit penyakit
Pelayanan dasar Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 100 %
Masyarakat Miskin Masyarakat Miskin
Penyelidikan Epidemiologi Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB 100 %
Dan Penanggulangan yang penyelidikan dilakukan Epidemiologi <
Kejadian Luar Biasa 24 jam

15
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
(KLB)
Promosi Kesehatan Dan Cakupan Desa Siaga Aktif 80 %
Pemberdayaan Masyarakat

16
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.4.2 INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS WAKTU PENCAPAIAN PADA JENIS PELAYANAN
UNTUK UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PADA UPT. PUSKESMAS XXX

Jenis Indikator Pencapa Rencana Pencapaian thn Penanggung


No Standar
Pelayanan Uraian ian awal 2021 2022 2023 2024 2025 jawab
1 Pelayanan Penyuluhan kelompok 12x @ 60 menit 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Promosi Pengelola Promosi Kesehatan Ada 1 1 1 1 1 1 Koordinator UKM
Kesehatan Promosi untuk pemberdayaan masyarakat 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
bidang kesehatan 12x @ 120 menit
2 Pelayanan Inspeksi Sanitasi di Sekolah Pendidikan 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Kesehatan Dasar
Lingkungan Inspeksi Sanitasi di Tempat Tempat Umum 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
dan Tempat Pembuatan Makanan dan 100%
Minuman
3 Pelayanan Paket Pelayanan ibu hamil di Puskesmas dan 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Kesehatan Ibu jaringannya
dan Kesehatan Ibu hamil yang ditemukan kelainan atau gizi 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Anak buruk dirujuk
Paket Pertolongan Persalinan di Puskesmas 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
dan jaringannya
Paket Pelayanan kesehatan bayi baru lahir di 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Puskesmas dan jaringannya
Paket Pelayanan kesehatan balita di 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Puskesmas dan jaringannya
Skrining kesehatan siswa sekolah Pendidikan 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
100%
Dasar
Skrining kesehatan pada penduduk remaja 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
17
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
(15-18 thn) di Puskesmas dan jaringannya
Skrining kesehatan pada penduduk dewasa
(19-59 Thn) di Puskesmas dan jaringannya 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
(termasuk WUS dan PUS)
Skrining kesehatan pada Penduduk Lansia
(usia 60 thn keatas) di Puskesmas dan 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
jaringannya
4 Pelayanan Pemeriksaan terduga Tuberkulosis (TB) di
100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Pencegahan Puskesmas dan jaringannya
dan PemeriksaanTerduga HIV dan AIDS di
100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Pengendalian Puskesmas dan jaringannya
Penyakit Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons
100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
5 Keperawatan Adanya Perencanaan Keperawatan Kesehatan Koordinator UKM
Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Ibu hamil dengan risiko tinggi 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Bayi dengan BBLR 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Balita dengan Gangguan Gizi 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Drop out atas paket pelayanan 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Penyakit menular khronis 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
Desa/Kelurahan dengan masalah kesehatan 100% 75% 80% 85% 90% 95% 100% Koordinator UKM
6 Manajemen Adanya Tim Manajemen Puskesmas Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Koordinator UKM
Puskesmas Terlaksananya Minilokakarya Terlaksa Terlaksa Terlak Terlak Terlak Terlak Terlaks Koordinator UKM
na na sana sana sana sana ana
Adanya Pertemuan berkala Setiap Setiap Setiap Setiap Setiap Setiap Setiap Koordinator UKM
bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan
Tindak lanjut hasil pertemuan Ditindak Ditindak Ditind Ditind Ditind Ditind Ditinda Koordinator UKM
lanjuti lanjuti ak ak ak ak k

18
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
lanjuti lanjuti lanjuti lanjuti lanjuti
Staf mendapatkan pelatihan minimal 20
≥ 60 % 60% 70% 75% 80% 90% 95% Koordinator UKM
jam/thn
Kecepatan pelaporan Kejadian luar biasa < 24 jam 20 jam 17 jam 15jam 10 jam 8 jam 5 jam Koordinator UKM
Ketersediaan Mobil Puskesmas Keliling Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Koordinator UKM
Ketersediaan mobil ambulans Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Koordinator UKM
Ketersediaan fasilitas dan peralatan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Koordinator UKM
pengelolaan limbah Puskesmas : padat, cair ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan

Pengelolaan Limbah cair Sesuai


ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Koordinator UKM
Pengelolaan Limbah padat Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
ketentuan
Koordinator UKM
Baku Mutu Limbah a. BOD <
30 mg/lt
Koordinator UKM
b. COD <
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai
80 mg/l
ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan
c. TSS < 30
mg/l
d. PH 6-9

19
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.4 PROFIL INDIKATOR SPM UKP DAN UKM PUSKESMAS XXX

2.4.1 PELAYANAN RAWAT JALAN

1.1 Pemberi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Umum

Judul Pemberi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Umum


Dimensi Mutu Akses dan mutu
Tujuan Tersedianya Pelayanan klinik oleh tenaga medis yang kompeten di
Puskesmas
Definisi Pemberi pelayanan Pemeriksaan Kesehatan umum adalah pelayanan
Operasional oleh dokter
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah hari buka klinik umum yang dilayani dokter dalam 1 bulan
Denominator Jumlah hari buka klinik umum di Puskesmas dalam 1 bulan yang
sama
Sumber data Register rawat jalan
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

1.2 Pemberi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi

Judul Pemberi Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gigi


Dimensi Mutu Akses dan mutu
Tujuan Tersedianya Pelayanan klinik oleh tenaga medis yang kompeten di
Puskesmas
Definisi Pemberi pelayanan Pemeriksaan Kesehatan gigi adalah pelayanan
Operasional oleh dokter gigi
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah hari buka klinik gigi yang dilayani dokter gigi dalam 1 bulan
Denominator Jumlah hari buka klinik gigi di Puskesmas dalam 1 bulan yang sama
Sumber data Rekam Medik
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

1.3 Pemberi Pelayanan di KIA


20
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Pemberi pelayanan di KIA
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya Pelayanan KIA oleh tenaga bidan yang kompeten
Definisi Klinik KIA adalah klinik pelayanan Ibu, Bayi dan Anak di
Operasional Puskesmas yang dilayani oleh bidan terlatih.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hari buka klinik KIA yang dilayani oleh bidan
terlatih dalam waktu satu bulan
Denominator Jumlah hari kerja dalam satu bulan yang sama
Sumber data Register dan rekam medis rawat jalan KIA
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2. Jam Buka Pelayanan sesuai ketentuan

Judul Jam Buka Pelayanan


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan poliklinik pada hari kerja di setiap
Puskesmas
Definisi Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan poliklinik
Operasional oleh tenaga dokter Jam buka antara pukul 07.30 s.d. 14.00 setiap
hari kerja kecuali Jum’at pukul 07.30 – 11.00 sabtu 07.30-13.00
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah hari pelayanan rawat jalan yang buka sesuai ketentuan dalam
satu bulan
Denominator Jumlah hari pelayanan rawat jalan dalam satu bulan
Sumber data SK Kepala Puskesmas tentang penetapan Jam buka pelayanan
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

3. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik

21
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat
Jalan
Dimensi Mutu efektivitas, efisiensi dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis
Operasional pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan
rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari
pasien mendaftar sampai rekam medik disediakan/ditemukan oleh
petugas.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik sampai
Pelayanan rawat jalan
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang
dari 50)
Sumber data Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan untuk
pasien baru maupun pasien lama
Standar < 10 menit
Penanggung Petugas rekam medik
jawab
pengumpul data

4. Waktu tunggu di Rawat Jalan

Indikator Waktu Tunggu Rawat Jalan


Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan pada hari kerja di setiap
Puskesmas yang mudah dan cepat diakses oleh pasien
Definisi Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
Operasional sampai dilayani oleh dokter.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
Sumber data Survey Pasien Rawat Jalan
Standar ≤ 60 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

5. Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis

22
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Penegakan Diagnosis Tuberculosis Melalui Pemeriksaan
Mikroskopis
Dimensi Mutu Efektivitas, Kesinambungan layanan
Tujuan Kepastian penegakan diagnosis tubercuolsis
Definisi Penegakan diagnosis tuberculosis dengan ditemukannya DNA
Operasional (TCM) maupun mycobacterium tuberculosis (Mikroskopis)
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien tersangka tuberculosis yang didiagnosis tuberculosis
ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopis dan TCM
Denominator Jumlah seluruh pasien tersangka tuberculosis
Sumber data Rekam medis pasien, Buku register TB 05 dan TB 04
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

6. Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS

Judul Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan


Strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses, efisiensi, efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis
dengan strategi DOTS
Definisi Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adalah
Operasional pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan
tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up
pengobatan harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis,
pengobatan harus menggunakan panduan obat anti tuberculosis
yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional,
dan semua pasien yang diobati dievaluasi
Frekuensi Tiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Tiap 3 bulan
Numerator Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani
dengan strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di
Puskesmas dalam waktu tiga bulan
Sumber data Register rawat jalan
Standar 100 %
Penanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
pengumpul data

7. Peresepan Obat sesuai dengan Formularium Nasional

23
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Peresepan Obat Sesuai Formularium Nasional
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium adalah daftar obat-obatan yang digunakan di
Operasional Puskesmas dengan mengacu pada Formularium Nasional
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai dengan
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan
(minimal 50 sampel)
Sumber data Ruang Farmasi
Standar 70%
Penanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
pengumpul data

8. Pencatatan dan Pelaporan TB di Puskesmas

Judul Pencatatan dan Pelaporan Tuberculosis di Puskesmas


Dimensi Mutu Efektivitas
Tujuan Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di Puskesmas
Definisi Pencatatan dan pelaporan TB adalah pencatatan dan pelaporan
Operasional semua pasien TB yang berobat rawat jalan di Puskesmas
Frekuensi 3 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat dan dilaporkan
Denominator Jumlah seluruh kasus TB rawat jalan di Puskesmas
Sumber data Rekam Medik
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

9. Kepuasan Pasien di Rawat Jalan

Judul Kepuasan Pelanggan Pada Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
Operasional pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, petugas loket dan
fasilitas Puskesmas
Frekuensi 1 bulan

24
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang
di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey (minimal n=50)
Sumber data Survey Kepuasan Pelanggan
Standar 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2.4.2 PELAYANAN GAWAT DARURAT

1. Kemampuan Menangani Life Saving

Indikator Kemampuan menangani life saving


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan Puskesmas dalam memberikan
pelayanan gawat darurat pada bayi, anak, orang dewasa dan ibu
melahirkan
Definisi Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan
Operasional Airway, Breathing dan Circulation
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah alat yang dimiliki di Ruang Tindakan dalam rangka
penyelamatan jiwa
Denominator Jumlah alat yang seharusnya dimiliki dalam rangka penyelamatan
jiwa sesuai dengan standar alat Puskesmas
Sumber data Daftar inventaris alat di Ruang tindakan
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2. Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan Yang Bersertifikat

Indikator Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat


Dimensi Mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Tersedianya pelayanan gawat darurat oleh tenaga yang kompeten
dalam bidang kegawatdaruratan
Definisi Tenaga kompeten adalah tenaga pemberi pelayanan gawat darurat
Operasional yang sudah memiliki sertifikat pelatihan
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS yang masih berlaku
Frekuensi Setiap 6 bulan

25
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 12 bulan
Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS
yang masih berlaku.
Denominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
Sumber data SDM dan Organisasi
Standar 100 %
Penanggung Unit Tata Usaha Puskesmas
jawab
pengumpul data

3. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat

Indikator Jam buka pelayanan Gawat Darurat


Dimensi Mutu Keterjangkauan
Tujuan Tersedianya Pelayanan Gawat Darurat 5 Jam di setiap Puskesmas
Definisi Jam buka 08.00-13.00 jam adalah Gawat Darurat selalu siap
Operasional memberikan pelayanan mulai dari jam 08.00-13.00 wib
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah hari buka IGD 26 hari dalam sebulan
Denominator Jumlah hari dalam satu bulan
Sumber data Laporan Bulanan
Standar 6 Jam
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

4. Waktu Tanggap Pelayanan Di Gawat Darurat di Ruang Tindakan

Indikator Waktu tanggap Pelayanan di Gawat Darurat di ruang tindakan


Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien datang
Operasional di IGD sampai mendapat pelayanan
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani petugas
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n=50)

26
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Sumber data Sample Acak
Standar < 5 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

5. Tidak Adanya Keharusan Membayar Uang Muka

Judul Tidak Adanya Keharusan Untuk Membayar Uang Muka


Dimensi Mutu Akses dan Keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan mampu segera
memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat
Definisi Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak Puskesmas
Operasional sebagai jaminan terhadap pertolongan medis yang akan diberikan
Frekuensi 12 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 12 bulan
Numerator Jumlah pasien gawat darurat yang tidak membayar uang muka
Denominator Jumlah seluruh pasien yang datang di Gawat Darurat
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

6. Kepuasan Pelanggan Pada Pelayanan Gawat Darurat

Judul Kepuasan Pelanggan pada Pelayanan Gawat Darurat


Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap
Operasional pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat, petugas loket dan
fasilitas pelayanan Gawat Darurat
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien Gawat Darurat
yang di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien gawat darurat yang di survey (minimal n=50)
Sumber data Survey
Standar > 70 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

27
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
pengumpul data

2.4.3 PELAYANAN GIZI

1. Pemberi Pelayanan Gizi

Judul Pemberi Pelayanan Gizi


Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Puskesmas dalam menyediakan pelayanan gizi
Definisi Pemberi pelayanan gizi adalah tenaga terlatih gizi yang mempunyai
Operasional kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam standar pelayanan gizi
di Puskesmas
Frekuensi 1 bulan sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah dan jenis tenaga terlatih gizi yang memberi pelayanan gizi
Denominator 1
Sumber data SDM dan Organisasi
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2. Ketersediaan Pelayanan Konsultasi Gizi

Judul Ketersediaan Pelayanan Konsultasi Gizi


Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Puskesmas untuk memberikan pelayanan konsultasi gizi
Definisi Ketersediaan pelayanan Konsultasi gizi adalah konsultasi gizi yang
Operasional harus tersedia untuk pelayanan gizi bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui,
Bayi & Balita
Frekuensi 1 bulan sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jumlah ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita yang mendapatkan
pelayanan konsultasi gizi dalam satu bulan
Denominator Jumlah ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita yang datang ke
Puskesmas dalam bulan yang sama
Sumber data Rekam Medik
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

28
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
3. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan gizi
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasional terhadap pelayanan gizi
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survey
Standar ≥ 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

2.4.4 PELAYANAN PERSALINAN

1. Pemberi Pelayanan Persalinan Normal

Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal


Dimensi mutu Kompetensi tehnis
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh tenaga yang
kompeten
Definisi Pemberi Pelayanan persalinan normal adalah dokter umum (asuhan
operasional persalinan normal) dan bidan terlatih
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah dokter dan bidan yang memenuhi kualifikasi menolong
persalinan
Denominator Jumlah seluruh dokter dan bidan yang memberikan pertolongan
persalinan normal
Sumber data SDM dan Organisasi
Standar 100%

29
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

2. Penggunaan APD saat Bertugas

Judul Penggunaan APD saat melaksanakan tugas


Dimensi mutu Keselamatan pasien dan petugas
Tujuan Terlindungnya pasien dan petugas dari penularan penyakit infeksi
maupun bahan berbahaya
Definisi Alat Pelindung Diri adalah alat standar yang digunakan untuk
operasional melindungi tubuh tenaga kesehatan, pasien atau pengunjung dari
penularan penyakit di Puskesmas, seperti masker, sarung tangan
karet, sepatu boots, face shield dan gown
Frekuensi Tiap 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis Tiap 6 bulan
Numerator Jumlah karyawan yang tertib menggunakan APD sebagaimana
dipersyaratkan saat melakukan pelayanan persalinan
Denominator Seluruh karyawan yang diamati
Sumber data Audit Internal
Standar 100 %
Penanggung Tim Mutu
jawab

3. Pelayanan Kontrasepsi oleh dokter umum atau bidan terlatih

Judul Pelayanan kontrasepsi oleh dokter umum atau bidan terlatih


Dimensi mutu Kompetensi tehnis, keselamatan
Tujuan Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan kontrasepsi
Definisi Pelayanan Kontrasepsi adalah pelayanan oleh dokter umum atau
operasional bidan yang terlatih.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi yang ditangani oleh tenaga
yang kompeten dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi dalam tiga bulan
Sumber data Rekam Medis dan Register Pelayanan KB
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

4. Kepatuhan terhadap hand hygiene

30
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Kepatuhan Hand Hygiene
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan Puskesmas yang mendukung
keselamatan pasien melalui cuci tangan
Definisi Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan petugas penolong
Operasional persalinan terhadap ketentuan cuci tangan.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah petugas penolong persalinan yang mematuhi ketentuan cuci
tangan
Denominator Jumlah seluruh petugas penolong persalinan
Sumber data Audit Internal
Standar 100%
Penanggung Tim Mutu
jawab
pengumpul data

5. Kematian ibu karena perdarahan

Judul Kejadian Kematian Ibu Karena perdarahan


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan Puskesmas terhadap pelayanan kasus
persalinan
Definisi Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan
operasional Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada saat kehamilan
semua skala persalinan dan nifas.
Frekuensi Tiap bulan
pengumpulan
data
Periode analisis Tiap 12 bulan
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pendarahan
Denominator Jumlah pasien-pasien persalinan dengan pendarahan
Sumber data Register persalinan, Buku Ibu dan Rekam medis
Standar 0%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

6. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan persalinan
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasional terhadap pelayanan persalinan

31
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalam proses)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survei Kepuasan Pelanggan
Standar ≥ 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

2.4.5 PELAYANAN KEFARMASIAN

1. Pemberi Pelayanan Farmasi

Judul Pemberi Pelayanan Farmasi


Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan Puskesmas dalam memberikan pelayanan farmasi
Definisi Pemberi pelayanan obat adalah Asisten Apoteker yang mempunyai
Operasional kompetensi sesuai dengan standar Puskesmas
Frekuensi 1 bulan sekali
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah dan jenis tenaga yang ada di ruang Farmasi sesuai standar
Puskesmas
Denominator Jumlah dan jenis seluruh tenaga yang ada di ruang Farmasi
Sumber data SDM dan Organisasi
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2. Ketersediaan Formularium

Judul Ketersediaan formularium


Dimensi mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di Puskesmas
operasional sesuai dengan formularium Nasional
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data

32
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Periode analisis 12 bulan
Numerator Dokumen Formularium
Denominator 1
Sumber data Formularium Nasional
Standar Tersedia dan diperbaharui setiap 1 tahun
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

3. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan obat
Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai
operasional pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat non
racikan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien yang
disurvei dalam satu bulan
Denominator jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Sumber data Audit Internal
Standar < 10 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

4. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan


Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan obat
Definisi Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah tenggang waktu mulai
operasional pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat racikan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat racikan pasien yang
disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam bulan tersebut
Sumber data Audit Internal
Standar < 15 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
33
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
5. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

Judul Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Definisi Kesalahan pemberian obat meliputi :
operasional 1. - Salah dalam memberikan jenis obat
2. - Salah dalam memberikan dosis
3. - Salah orang
4. - Salah jumlah
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien ruang farmasi yang disurvei dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi obat yang disurvei
Sumber data Survei
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

6. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan obat
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasional terhadap pelayanan obat
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Persentase jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minial 50)
Sumber data Survei kepuasan pelanggan
Standar ≥ 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

2.4.6 PELAYANAN LABORATORIUM

1. Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Laboratorium Sederhana


34
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Ketersediaan Fasilitas Dan Peralatan Laboratorium sederhana
Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas
Tujuan Kesiapan fasilitas dan peralatan Puskesmas untuk memberikan
pelayanan laboratorium sederhana
Definisi Fasilitas dan peralatan laboratorium sederhana adalah ruang, mesin,
Operasional dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan laboratorium
sederhana baik cito maupun elektif sesuai standar pelayanan
Puskesmas
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Tiga bulan sekali
Numerator Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan pelayanan
laboratorium yang dimiliki Puskesmas
Denominator Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan pelayanan
laboratorium yang seharusnya dimiliki Puskesms
Sumber data Inventaris Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data

2. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium

Judul Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium


Dimensi mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
operasional pemeriksaan laboratorium sederhana. Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium untuk pemeriksaan laboratoium adalah
tenggang waktu mulai sampling sampai dengan menerima hasil
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
pasien yang disurvei dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang disurvei dalam
bulan tersebut
Sumber data Audit Internal
Standar ≤ 60 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

3. Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium

35
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan pengelolaan
spesimen laboratorium
Definisi operasional Kejadian tertukar spesimen pemeriksaan laboratorium adalah
tertukarnya spesimen milik orang yang satu dengan orang lain
Frekuensi 1 bulan dan sentinel event
pengumpulan data
Periode analisis 6 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah seluruh spesimen laboratorium yang diperiksa dikurangi
jumlah spesimen yang tertukar
Denominator Jumlah seluruh spesimen laboratorium yang diperiksa
Sumber data Rekam Medis, laporan keselamatan pasien dan Register
Pelayanan Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP

4. Kemampuan Memeriksa HIV/AIDS

Judul Kemampuan Memeriksa HIV/AIDS


Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan laboratorium Puskesmas dalam
memeriksa HIV/AIDS
Definisi Pemeriksaan laboratorium HIV/AIDS adalah pemeriksaan skrining
operasional HIV kepada pasien yang diduga mengidap HIV/AIDS
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 1 bulan
Numerator Ketersediaan peralatan untuk pemeriksaan Rapid Tes
Denominator 1
Sumber data Register Pelayanan Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

5. Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru

Judul Kemampuan Memeriksa Mikroskopis Tuberculosis Paru


Dimensi mutu Efektifitas dan keselamatan
Tujuan Tergambarnya kemampuan laboratorium Puskesmas dalam
memeriksa mikroskopis tuberkulosis paru
Definisi Pemeriksaan mikroskopis tuberculosis paru adalah pemeriksaan
operasional mikroskopis untuk mendeteksi adanya mycobacterium tuberculosis
pada sediaan dahak pasien

36
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Ketersediaan tenaga terlatih, peralatan dan reagen untuk
pemeriksaan tuberculosis
Denominator Sesuai dengan standar Puskesmas
Sumber data Register Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

6. Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan


Laboratorium

Judul Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan


Laboratorium
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium
Definisi Kesalahan administrasi dalam pelayanan laboratorium meliputi
operasional kesalahan identifikasi, kesalahan registrasi, kesalahan pelabelan
sampel, dan kesalahan penyerahan hasil laboratorium
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang diperiksa tanpa kesalahan administrasi dalam
satu bulan
Denominator jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan tersebut
Sumber data Register TB 04
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

7. Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal

Judul Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Pemantapan Mutu Eksternal

Dimensi mutu Keselamatan, efektivitas, efisiensi


Tujuan Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium
Definisi Pemantapan mutu eksternal adalah pemeriksaan mutu pelayanan
operasional laboratorium oleh pihak yang kompeten di luar Puskesmas

37
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 3 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah parameter diperiksa yang sesuai standar
Denominator Jumlah seluruh parameter yang diperiksa
Sumber data Hasil pemeriksaan Pemantapan mutu eksternal
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab

8. Kepuasan Pelanggan

Judul Kepuasan Pelanggan


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap pelayanan laboratorium
Definisi Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan
operasional terhadap pelayanan laboratorium
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Persentase jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien
yang disurvei
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survei kepuasan pelanggan
Standar ≥ 80 %
Penanggung Tim Mutu
jawab

2.5 KESIMPULAN

1. SPM yang diterapkan di Puskesmas XXX merupakan acuan dalam perencanaan


program pencapaian target masing-masing indikator.

38
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2. SPM di Puskesmas XXX dilaksanakan sesuai dengan pedoman/standar teknis
yang ditetapkan.
3. Pencapaian indikator kinerja SPM di Puskesmas merupakan input bagi
pengembangan kapasitas pemerintah dalam pencapaian SPM bidang Kesehatan.

BAB III
PENUTUP

39
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2021. Puskesmas XXX Kecamatan
AsaKabupaten di Kabupaten Bima, merupakan standar pelayanan minimum untuk
memberikan batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh Puskesmas
XXX Kecamatan AsaKabupaten di Kabupaten Bima.
Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur, terbuka,
terjangkau, akuntabel dan bertahap. Dalam SPM ada ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan tugas wajib daerah yang berhak diperoleh oleh setiap
warga secara minimal dan secara lebih spesifik SPM merupakan tolak ukur pelayanan
minimum yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan
minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya sebagai dasar peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas XXX Kecamatan AsaKabupaten di Kabupaten
Bima. Melalui definisi operasional jenis pelayanan yang jelas, mutu pelayanan yang
terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap pelayanan, menuntut kinerja
pelayanan yang lebih baik karena itu dibuat indikator kerja sebagai sumber evaluasi untuk
mengadakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar pelayanan
minimum ini juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas dan upaya
kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan keuangan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan efisien dengan menggunakan
prinsip-psinsip yang baik. Pencapaian standar pelayanan minimum juga menjadi tolak ukur
bagaimana akses pelayanan yang sudah dilaksanakan, bagaimana efektifitas, efisiensi juga
keselamatan, keamanan dan kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan,
sehingga akan menghasilkan kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis
serta hubungan antar manusia.

40
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
41
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
DOKUMEN
PERSYARATANADMINISTRATIF
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPK-BLUD)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PUSKESMAS XXX
KECAMATAN ASAKABUPATEN
KABUPATEN BIMA
TAHUN 2021

42
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Maksud dan tujuan...................................................................................... 1
1.3 Pengertian .................................................................................................. 2
1.4 Landasan Hukum........................................................................................ 3
1.5 Sistematika Penulisan................................................................................. 5
BAB II PENYUSUNAN dan PENERAPAN STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM) di PUSKESMAS XXX
BIMA .......................................................................................................................6
2.1 Pendahuluan................................................................................................6
2.2 Pengertian...................................................................................................7
2.3 Hubungan SPM dengan RENSTRA dan Tata Kelola................................8
2.4 Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX......................................9
2.5 Profil Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX............................ 17
2.6 Kesimpulan................................................................................................. 43
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 44

43
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.

Anda mungkin juga menyukai