PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan pergeseran
dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja
lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar
membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran
yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat
kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas
dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi
tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen
keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada
masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK BLUD).
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPT. Puskesmas) merupakan instansi pemerintah
yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga
Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat menerapkan PPK BLUD, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan teknis, substantive dan
administratif. Salah satu persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh Puskesmas
adalah adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM)
1
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2. Tujuan :
Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau dengan tetap mengedepankan
masalah aksesibilitas masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah
cakupan.
C. PENGERTIAN :
1. Umum :
a. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya
b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Standar Pelayanan Minimal adalah tolak ukur kinerja dalam menentukan
capaian jenis dan mutu pelayanan dasar dan lanjutan yang merupakan
urusan wajib daerah.
d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.
2. Khusus
a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar
penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi; akses, efektifitas,
efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,
kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.
b. Indikator adalah latar belakang/alasan mengapa suatu kinerja tersebut perlu
diukur
c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari
indikator
2
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari
sumber data untuk tiap indikator tersedia.
e. Periode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator
kinerja yang dikumpulkan
f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam
rumus indikator kinerja
g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
indikator kinerja
h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal
i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa
dicapai.
D. LANDASAN HUKUM :
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (lembaran negara
RI tahun 2009 Nomor 114, tambahan lembaran negara RI Nomor 5063);
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang diubah
menjadi Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetntang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4585);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
6. Permenpan dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah
3
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004
tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat:
9. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 2019 tentang
Standar Tehnis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
4
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Bab I Pendahuluan yang terdiri dari:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Pengertian
d. Landasan Hukum
e. Sistematika Penulisan
2. Bab II Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
Puskesmas XXX
a. Pendahuluan
b. Pengertian
c. Hubungan SPM dengan RENSTRA dan Tata Kelola
d. Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX
e. Profil Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX
f. Kesimpulan
3. Bab III Penutup
5
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
BAB II
PENYUSUNAN DAN PENERAPAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
DI PUSKESMAS XXX
TAHUN 2021
A. PENDAHULUAN
Sebagai salah satu syarat administratif PPK BLUD, Puskesmas wajib menyusun
Standar Pelayanan Minimum sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 23/2005 yang telah dibuah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74/2012 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan.
Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Puskesmas menyangkut dua upaya yaitu
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). SPM
pada UKM merupakan janji dari satuan kerja dalam menyediakan pelayanan wajib kepada
masyarakat yang dilayani. Sedangkan SPM pada UKP merupakan tolok ukur layanan
minimum yang seharusnya diberikan oleh Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD
kepada Masyarakat.
Penyusunan SPM di Puskesmas XXX mempertimbangkan beberapa hal antara lain:
a. Identifikasi jenis jenis layanan pada UKP dan UKM;
b. Menetapkan indikator dan standar yang harus dicapai;
c. Menetapkan profil masing-masing indikator;
d. Menghitung pencapaian masing-masing indikator saat menyusun SPM;
6
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
e. Merencanakan pencapaian standar dengan terlebih dahulu melakukan analisa
gap antara standar yang ditetapkan dengan pencapaian masing-masing indikator
saat menyusun SPM;
f. Menyusun rencana program dan biaya yang diperlukan untuk mencapai standar.
Selanjutnya, rencana program dan biaya yang diperlukan untuk mencapai
standar dikoordinasikan dengan penyusun Rencana Strategis Bisnis agar rencana
pencapaian SPM tersebut masuk dalam Rencana Strategis Bisnis.
Dari sudut pandang bahwa SPM dapat digunakan sebagai sarana kaji banding, perlu
dilakukan pengukuran kinerja suatu organisasi pelayanan publik. Untuk menilai apakah
pelayanan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi pelayanan publik, maka dapat
dilakukan kaji banding antar beberapa organisasi penyedia pelayanan. SPM merupakan
spesifikasi teknis yang mengandung elemen jenis pelayanan, indikator, dan standar yang
harus dicapai untuk tiap indikator. Dengan menggunakan indikator-indikator tersebut
antar organisasi pelayanan publik dapat membandingkan bagaimana kinerja tiap-tiap jenis
pelayanan yang disediakan dibandingkan dengan organisasi lain. Dengan melakukan
pembandingan tersebut yang dilakukan secara periodik misalnya tiap 3 bulan sekali yang
disepakati oleh beberapa organisasi pelayanan publik sejenis, maka tiap-tiap organisasi
pelayanan publik dapat menilai kinerja organisasi dibandingkan dengan organisasi sejenis
yang lain.
Latar belakang adanya Standar Pelayanan Minimum pelayanan publik dapat ditinjau
secara garis besar dari tiga sudut pandang, yaitu: peraturan perundangan, pelayanan
publik yang harus dapat memuaskan pelanggan (kepentingan pelanggan), dan
perubahan pengelolaan sumber daya pada organisasi layanan masyarakat dengan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah, dan juga dapat digunakan sebagai
sarana kajibanding antar organisasi pelayanan publik yang sejenis.
2.1 PENGERTIAN
Ada 2 (dua) pengertian SPM; yaitu SPM untuk UKP dan SPM untuk UKM.
1. SPM untuk UKP adalah spesifikasi teknis tentang tolak ukur layanan minimum
yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Standar pelayanan minimum bertujuan untuk memberikan batasan layanan
minimum yang seharusnya dipenuhi oleh pemerintah. Agar fungsi standar
7
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
pelayanan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka standar layanan BLUD
semestinya memenuhi persyaratan SMART (Specific, Measurable, Attainable,
Reliable, and Timely), yaitu :
a. Fokus pada jenis layanan;
b. Dapat diukur;
c. Dapat dicapai;
d. Relevan dan dapat diandalkan; dan
e. Tepat waktu.
2. SPM untuk UKM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan tugas wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara
minimal.
SPM disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk
menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib.
8
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.3 INDIKATOR SPM UKP DAN UKM PUSKESMAS XXX
Indikator SPM UKP dan UKM Puskesmas XXX sebagai berikut :
2.3.1 INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS WAKTU PENCAPAIAN PADA JENIS PELAYANAN
UNTUK UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP) PADA PUSKESMAS XXX
2. Jam buka pelayanan Setiap hari 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Koordinat
kerja 08.00- or UKP
14.00,
kecuali
jumat
08.00-11.00
Sabtu 08.00-
13.00
3. Waktu penyediaan
dokumen rekam medik < 10 menit 10 menit 10 menit 9 menit 9 menit 8 menit 8 menit
4. Waktu tunggu rawat ≤ 60 menit ≤ 30 menit ≤ 28 Mnt ≤ 25 Mnt ≤23 Mnt ≤20 Mnt ≤20 Mnt
jalan
5. Penegakan diagosis TB
9
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
melalui pemeriksaan 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mikroskopis
6. Pasien rawat jalan TB
ditangani dengan strategi 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
DOTS
7. Peresepan obat dengan
formularium nasional 70 % 100 % 100 % 100 % 100% 100 % 100 %
8. Pencatatan dan pelaporan
TB di Puskesmas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
9. Kepuasan pasien di
rawat jalan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 85%
10
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
3. Kepuasan pelanggan
≥ 80% ≥ 80% ≥ 85% ≥ 88% ≥ 90% ≥ 92% ≥ 95%
4 Pelayanan 1. Pemberi pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Persalinan persalinan normal or UKP
2. Penggunaan APD saat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bertugas
3. Pelayanan kontrasepsi
oleh dokter umum atau 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidan terlatih
4. Kepatuhan terhadap hand 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hygiene
5. Kematian ibu karena 0% <0,85% <0,85% <0,5% <0,3% <0,1% 0%
perdarahan
6. Kepuasan pasien ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 83% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%
5 Pelayanan 1. Pemberi pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Kefarmasian farmasi or UKP
3. Waktu tunggu pelayanan <10 menit <10 menit <10 menit <10 menit <10 menit <10 Mnt <10 Mnt
obat jadi
4. Waktu tunggu obat <15 menit <15 menit <15 menit <15 menit <15 menit <15 Mnt <15 Mnt
racikan
11
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
salah pemberian obat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6. Kepuasan pelanggan
≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%
6 Pelayanan 1. Ketersediaan fasilitas 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Koordinat
Laboratorium dan peralatan or UKP
laboratorium
sederhana
2. Waktu tunggu hasil <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit <60 menit
pelayanan
laboratorium
6. Tidak adanya
12
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
kesalahan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyerahan hasil
pemeriksaan
laboratorium
7. Kesesuaian hasil
pemeriksaan baku 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
mutu eksternal
8. Kepuasaan
pelanggan ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80% ≥ 82% ≥ 85% ≥ 85% ≥ 90%
13
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Untuk Evaluasi SPM UKM Puskesmas XXX (Mengacu pada Permekes
No.741/Menkes/PER/VII/2008;) meliputi Pelayanan Kesehatan Dasar dengan indikator
kinerja, sebagai berikut :
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 98 %
2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 90 %
3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang 90 %
memiliki kompetensi kebidanan
4. Cakupan Pelayanan Nifas 95 %
5. Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 84 %
6. Cakupan Kunjungan Bayi 96 %
7. Cakupan Desa dari kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 %
8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 85 %
9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6- 100 %
24 bulan keluarga miskin
10. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 %
11. Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD dan setingkat 100 %
12. Cakupan Peserta KB Aktif 78 %
13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit 100 %
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100 %
B. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
1. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan 100 %
Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
C. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Cakupan Desa Siaga Aktif 80 %
14
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
SPM UKM Puskesmas XXX Pencapaian dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan BIMA), sebagai berikut :
15
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
(KLB)
Promosi Kesehatan Dan Cakupan Desa Siaga Aktif 80 %
Pemberdayaan Masyarakat
16
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.4.2 INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS WAKTU PENCAPAIAN PADA JENIS PELAYANAN
UNTUK UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PADA UPT. PUSKESMAS XXX
18
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
lanjuti lanjuti lanjuti lanjuti lanjuti
Staf mendapatkan pelatihan minimal 20
≥ 60 % 60% 70% 75% 80% 90% 95% Koordinator UKM
jam/thn
Kecepatan pelaporan Kejadian luar biasa < 24 jam 20 jam 17 jam 15jam 10 jam 8 jam 5 jam Koordinator UKM
Ketersediaan Mobil Puskesmas Keliling Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Koordinator UKM
Ketersediaan mobil ambulans Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Koordinator UKM
Ketersediaan fasilitas dan peralatan Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Koordinator UKM
pengelolaan limbah Puskesmas : padat, cair ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan ketentuan
19
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2.4 PROFIL INDIKATOR SPM UKP DAN UKM PUSKESMAS XXX
21
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat
Jalan
Dimensi Mutu efektivitas, efisiensi dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan
Definisi Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis
Operasional pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada pelayanan
rawat jalan. Waktu penyediaan dokumen rekam medik mulai dari
pasien mendaftar sampai rekam medik disediakan/ditemukan oleh
petugas.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Setiap 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik sampai
Pelayanan rawat jalan
Denominator Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati (N tidak kurang
dari 50)
Sumber data Hasil survei pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan untuk
pasien baru maupun pasien lama
Standar < 10 menit
Penanggung Petugas rekam medik
jawab
pengumpul data
22
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Penegakan Diagnosis Tuberculosis Melalui Pemeriksaan
Mikroskopis
Dimensi Mutu Efektivitas, Kesinambungan layanan
Tujuan Kepastian penegakan diagnosis tubercuolsis
Definisi Penegakan diagnosis tuberculosis dengan ditemukannya DNA
Operasional (TCM) maupun mycobacterium tuberculosis (Mikroskopis)
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien tersangka tuberculosis yang didiagnosis tuberculosis
ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopis dan TCM
Denominator Jumlah seluruh pasien tersangka tuberculosis
Sumber data Rekam medis pasien, Buku register TB 05 dan TB 04
Standar 100%
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data
23
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Peresepan Obat Sesuai Formularium Nasional
Dimensi Mutu Efisiensi
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien
Definisi Formularium adalah daftar obat-obatan yang digunakan di
Operasional Puskesmas dengan mengacu pada Formularium Nasional
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang sesuai dengan
formularium dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel dalam satu bulan
(minimal 50 sampel)
Sumber data Ruang Farmasi
Standar 70%
Penanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
pengumpul data
24
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Pengumpulan
Data
Periode Analisa Enam bulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang
di survey
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey (minimal n=50)
Sumber data Survey Kepuasan Pelanggan
Standar 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data
25
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 12 bulan
Numerator Jumlah tenaga yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS
yang masih berlaku.
Denominator Jumlah tenaga yang memberikan pelayanan kegawat daruratan
Sumber data SDM dan Organisasi
Standar 100 %
Penanggung Unit Tata Usaha Puskesmas
jawab
pengumpul data
26
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Sumber data Sample Acak
Standar < 5 menit
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
pengumpul data
27
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
pengumpul data
28
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
3. Kepuasan Pelanggan
29
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
30
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Kepatuhan Hand Hygiene
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan Puskesmas yang mendukung
keselamatan pasien melalui cuci tangan
Definisi Kepatuhan hand hygiene adalah kepatuhan petugas penolong
Operasional persalinan terhadap ketentuan cuci tangan.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 6 bulan
Numerator Jumlah petugas penolong persalinan yang mematuhi ketentuan cuci
tangan
Denominator Jumlah seluruh petugas penolong persalinan
Sumber data Audit Internal
Standar 100%
Penanggung Tim Mutu
jawab
pengumpul data
6. Kepuasan Pelanggan
31
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei
(dalam proses)
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survei Kepuasan Pelanggan
Standar ≥ 80 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
2. Ketersediaan Formularium
32
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Periode analisis 12 bulan
Numerator Dokumen Formularium
Denominator 1
Sumber data Formularium Nasional
Standar Tersedia dan diperbaharui setiap 1 tahun
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
6. Kepuasan Pelanggan
35
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Judul Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan pengelolaan
spesimen laboratorium
Definisi operasional Kejadian tertukar spesimen pemeriksaan laboratorium adalah
tertukarnya spesimen milik orang yang satu dengan orang lain
Frekuensi 1 bulan dan sentinel event
pengumpulan data
Periode analisis 6 bulan dan sentinel event
Numerator Jumlah seluruh spesimen laboratorium yang diperiksa dikurangi
jumlah spesimen yang tertukar
Denominator Jumlah seluruh spesimen laboratorium yang diperiksa
Sumber data Rekam Medis, laporan keselamatan pasien dan Register
Pelayanan Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung jawab Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
36
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Ketersediaan tenaga terlatih, peralatan dan reagen untuk
pemeriksaan tuberculosis
Denominator Sesuai dengan standar Puskesmas
Sumber data Register Laboratorium
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
37
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Frekuensi 3 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah parameter diperiksa yang sesuai standar
Denominator Jumlah seluruh parameter yang diperiksa
Sumber data Hasil pemeriksaan Pemantapan mutu eksternal
Standar 100 %
Penanggung Unit Pelaksana Teknis Fungsional UKP
jawab
8. Kepuasan Pelanggan
2.5 KESIMPULAN
38
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
2. SPM di Puskesmas XXX dilaksanakan sesuai dengan pedoman/standar teknis
yang ditetapkan.
3. Pencapaian indikator kinerja SPM di Puskesmas merupakan input bagi
pengembangan kapasitas pemerintah dalam pencapaian SPM bidang Kesehatan.
BAB III
PENUTUP
39
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2021. Puskesmas XXX Kecamatan
AsaKabupaten di Kabupaten Bima, merupakan standar pelayanan minimum untuk
memberikan batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh Puskesmas
XXX Kecamatan AsaKabupaten di Kabupaten Bima.
Prinsip SPM diantaranya adalah konsensus, sederhana, nyata, terukur, terbuka,
terjangkau, akuntabel dan bertahap. Dalam SPM ada ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan tugas wajib daerah yang berhak diperoleh oleh setiap
warga secara minimal dan secara lebih spesifik SPM merupakan tolak ukur pelayanan
minimum yang diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
Hasil monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian standar pelayanan
minimum digunakan untuk pencapaian target tahun berikutnya sebagai dasar peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas XXX Kecamatan AsaKabupaten di Kabupaten
Bima. Melalui definisi operasional jenis pelayanan yang jelas, mutu pelayanan yang
terukur, juga mengacu pada dimensi mutu dari setiap pelayanan, menuntut kinerja
pelayanan yang lebih baik karena itu dibuat indikator kerja sebagai sumber evaluasi untuk
mengadakan perubahan-perubahan ke arah perbaikan. Dasar evaluasi standar pelayanan
minimum ini juga dapat dijadikan tolak ukur dalam pengembangan kapasitas dan upaya
kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan, personil dan keuangan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi puskesmas secara efektif dan efisien dengan menggunakan
prinsip-psinsip yang baik. Pencapaian standar pelayanan minimum juga menjadi tolak ukur
bagaimana akses pelayanan yang sudah dilaksanakan, bagaimana efektifitas, efisiensi juga
keselamatan, keamanan dan kenyamanan dari pelayanan yang sudah dilaksanakan,
sehingga akan menghasilkan kesinambungan pelayanan, meningkatkan kompetensi teknis
serta hubungan antar manusia.
40
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
41
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
DOKUMEN
PERSYARATANADMINISTRATIF
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(PPK-BLUD)
PUSKESMAS XXX
KECAMATAN ASAKABUPATEN
KABUPATEN BIMA
TAHUN 2021
42
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.
DAFTAR ISI
43
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas XXX.