Anda di halaman 1dari 18

PENGANGGARAN KESEHATAN

BERBASIS KINERJA
Salah satu prinsip umum anggaran adalah efisiensi, efektifitas, transparansi,
dan akuntabilitas
- anggaran sebagai wujud pertanggungjawaban sistem manajemen.

anggaran sektor publik  sistem manajemen keuangan yang baik adalah


yang mampu mewujudkan prinsip-prinsip good governance yang termasuk
didalamnya adalah sistem dari perencanaan dan pelaksanaan anggaran.
FUNGSI UTAMA ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK
1.Anggaran sebagai alat perencanaan.
2.Anggaran sebagai alat pengorganisasian.
3.Anggaran sebagai alat menggerakkan.
4.Anggaran sebagai alat pengendalian

fungsi paling utama dari anggaran ada dua, yakni sebagai alat
perencanaan dan sebagai alat pengendalian.
Penyusunan
Anggaran
ITEM LINE BUDGET vs ANGGARAN BERBASIS KINERJA

ITEM LINE BUDGET ( ANGGARAN TRADISIONAL)


penyusunan anggaran menitikberatkan pada kebutuhan untuk
belanja/pengeluaran, tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan
yang harus dihubungkan dengan tujuan yang telah ditentukan
sistem pertanggung jawabannya tidak diperiksa dan diteliti apakah dana
tersebut telah digunakan secara efektif dan efisien atau tidak
tidak efektif dikarenakan penyusunan anggaran hanya berdasarkan
jumlah anggaran tahun sebelumnya.
hanya menggunakan item-item penerimaan dan pengeluaran yang sama
dalam setiap periode
Anggaran Berbasis Kinerja
 pendekatan dalam sistem perencanaan dan pengganggaran yang
menunjukan secara jelas keterkaitan antara alokasi anggaran
dengan kinerja yang dihasilkan
 Memperhatian efisien dan pencapaian kinerja

KINERJA =
Prestasi kerja yang berupa keluaran atau hasil kegiatan
program dengan kuantitas dan kualitas yang terukur
CONTOH
Lampiran Resntra dinkes prov jateng 2018-2023
Ciri utama Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

anggaran yang disusun dengan memperhatikan


keterkaitan antara pendanaan (input), dan hasil yang
diharapkan (outcome), sehingga dapat memberikan
informasi tentang efektivitas dan efisiensi kegiatan
PRINSIP ANGGARAN BERBASIS KINERJA
1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran
harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan,
sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu
kegiatan atau proyek yang dianggarkan.
Anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk
mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan
kepentingan masyarakat, terutama pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan hidup masyarakat.
Masyarakat berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas
rencana ataupun pelaksanaan anggaran tersebut .
PRINSIP ANGGARAN BERBASIS KINERJA

2. Disiplin anggaran
 Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,
 sedangkan belanja yang dianggarkan pada setiap pos/pasal merupakan batas
tertinggi pengeluaran belanja.
 Penganggaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan
dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek
yang belum/tidak tersedia anggarannya dalam APBD/perubahan APBD.
3. Keadilan anggaran
Pemerintah daerah wajib mengalokasikan penggunaan anggarannya secara adil agar dapat
dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan
karena pendapatan daerah pada hakikatnya diperoleh melalui peran serta masyarakat.

4. Efisiensi dan efektifitas anggaran


Penyusunan anggaran hendaknya dilakukan berlandaskan asas efisiensi, tepat guna, tepat
waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan.
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan
peningkatan dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakat.

5. Disusun dengan pendekatan kinerja


mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja (output/outcome) dari perencanaan alokasi
biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih besar dari
biaya atau input yang telah ditetapkan. Selain itu harus mampu menumbuhkan
profesionalisme kerja di setiap organisasi kerja yang terkait.
 Kunci pokok untuk memahami Performance Based Budgeting
adalah pada kata “Performance atau Kinerja”.

 Untuk mendukung sistem penganggaran berbasis kinerja yang


menetapkan kinerja sebagai tujuan utamanya maka diperlukan
alat ukur kinerja yang jelas dan transparan berupa indikator
kinerja (performance indicators).

 Selain indikator kinerja juga diperlukan adanya sasaran


(targets) yang jelas agar kinerja dapat diukur dan
diperbandingkan sehingga selanjutnya dapat dinilai efisiensi
dan efektivitas dari pekerjaan yang dilaksanakan serta dana
yang telah dikeluarkan untuk mencapai output/kinerja yang
telah ditetapkan
Lampiran Resntra dinkes prov jateng 2018-2023
NILAI POSITIF ANGGARAN BERBASIS
KINERJA
 Memungkinkan pendelegasian wewenang dalam pengambilan
keputusan.
 Merangsang partisipasi dan memotivasi satuan kerja melalui
proses pengusulan dan penilaian anggaran yang bersifat faktual.
 Membantu fungsi perencanaan dan mempertajam pembuatan
keputusan pada semua tingkat.
 Memungkinkan alokasi dana secara optimal dengan didasarkan
efisiensi satuan kerja.
 Menghindari pemborosan.
 Dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan setiap
satuan,lebih efektif dalam mencapai sasaran .
KELEMAHAN

 Tidak semua kegiatan dapat distandarisasikan.


 Tidak semua hasil kerja dapat diukur secara kuantitatif.
MANFAAT ANGGARAN BERBASIS KINERJA
BAGI MASYARAKAT
Sebagai pernyataan pembangunan yang dinyatakan pemerintah daerah untuk menjawab setiap
kebutuhan, tuntutan atau aspirasi masyarakat (public issues) guna mencapai kesejahteraan
masyarakat. Kebutuhan masyarakat tak terbatas sedangkan sumberdaya yang tersedia
terbatas.

BAGI KEPALA DAERAH SELAKU MANAJEMEN


Sebagai alat manajemen untuk mengendalikan dan mengarahkan setiap aktivitas dalam
pemerintah daerah agar senantiasa mengacu kepada rencana yang dibuat.

BAGI APARATUR DAN SATUAN KERJA


Sebagai sarana untuk mendorong setiap satuan kerja untuk lebih selektif dalm merencanakan
aktivitas berdasarkan skala prioritas daerah, tugas pokok dan fungsi, tujuan serta sasaran, serta
terjaminnya sinkronisasi aktivitas dan terhindarnya tumpang tindih aktivitas

BAGI STAKE HOLDER (diwakili oleh DPR/D)


Sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban tentang keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi pemerintah daerah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, serta menerangkan kinerja yang telat dilaksanakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai